Anda di halaman 1dari 11

TUGAS KELOMPOK 6

AQIDAH AKHLAK

MAKALAH TENTANG PENGERTIAN DAN KERANGKA


DASAR AGAMA ISLAM DAN HUBUNGAN AQIDAH AKHLAK
DALAM AGAMA ISLAM

Oleh
NAURAH NAZHIFAH (12170121907)
ALISYA TARA AMANDA (12170124271)
IDOLA PUTRI (12170124586)

Dosen
TAUFIK HIDAYAT,S.Hi,M.E.Sy

PRODI S1 MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKAN BARU
2021/2022

1
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh
Segala puji bagi Allah SWT Rabb seluruh alam, yang telah menciptakan manusia
dengan sempurna. Memberikan nikmat terbesar iman dan islam yang tertancap mantap
dilubuk hati kita. Alhamdulillah dan puji syukur kami ucapkan kehadirat-Nya yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini degan
baik dan tepat waktu. Tanpa ridha dan petunjuk dari-Nya mustahil makalah ini dapat di
rampungkan. Sholawat dan salam semoga senantiasa dillimpahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, beserta keluarganya, sahabatnya, tabi’innya, dan seluruh umatnya yang istiqomah
mengikuti tuntunan dan teladan sampai akhir zaman.

Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Taufik
Hidayat,S.Hi,M.E.Sy selaku dosen pengasuh mata kuliah Aqidah Akhalak sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Pengertian dan kerangka dasar agama
islam dan hubungan aqidah akhlak dalam agama islam”.

Besar harapan kami bahwa makalah ini dapat bermanfaat dan dapat di jadikan sebagai
pegangan dalam mempelajari materi tentang Islam dan Studi Agama. Juga merupakan
harapan kami dengan hadirnya makalah ini, akan mempermudah semua pihak dalam proses
perkuliahan pada mata Metodologi Studi Islam.

Kami menyadari pada penyusunan makalah ini, masih banyak kekeliruan, seperti
pepatah yang mengatakan “tiada gading yang tak retak”, kami mengharapkan saran dan
kritik, khususnya dari rekan-rekan mahasiswa dan mahasiswi yang bersifat membangun.
Kesempurnaan hanyalah miliki Allah SWT. Akhir kata, semoga segala dan upaya yang kami
lakukan dapat bermanfaat, amin.

Pekanbaru, 24 September 2021

NAURAH, ALISYA, IDOLA

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………..


2

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………….


3

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………….


4

1.1 LATAR BELAKANG ……………………………………………………......


4

1.2 RUMUSAN MASALAH …………………………………………………….


5

1.3 TUJUAN ……………………………………………………………………


5

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………...
6

2.1 PENGERTIAN AGAMA ISLAM …………………………………………...


6

2.2 KERANGKA DASAR AGAMA ISLAM …………………………………...


7

A. Pengertian Kerangka Islam ……………………………………………...


7

B. Klasifikasi Pokok Ajaran Islam …………………………………………..


7

2.3 HUBUNGAN AQIDAH, SYARI’AH, DAN AKHLAK …………………...


8

BAB III PENUTUP ……………………………………………………………………..


9

3.1 KESIMPULAN ………………………………………………………………


9

3
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………...
10

BAB. I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Aqidah Islam berpangkal pada keyakinan “Tauhid” yaitu keyakinan tentang wujud
Allah, Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada yang menyekutuinya, baik dalam zat, sifat-sifat
maupun perbuatannya (Basyri, 1988: 43). Akhlak mulia berawal dari aqidah, jika
aqidahnya sudah baik maka dengan sendirinya akhlak mulia akan terbentuk. Iman yang
teguh pasti tidak ada keraguan dalam hatinya dan tidak tercampuri oleh kebimbangan.
Beriman kepada Allah pasti akan melaksanakan segala perintahnya dan menjauhi
larangannya. Beriman kepada Allah juga harus beriman kepada malaikat, Nabi, kitab,
hari akhir, qada dan qadar Allah.

Aqidah memiliki peranan penting dalam mendidik karakter, ruang lingkup aqidah
yang dapat membentuk akhlak mulia akan mengantarkan manusia Indonesia sebagai
manusia yang mumpuni dalam segala aspek kehidupan. Ruang lingkup dari aqidah yaitu:
Ilahiyat, nubuwat, ruhaniyat, dan sam’iyyat (Ilyas, 2000: 6). Dari ruang lingkup aqidah
yang dijadikan rujukankan terbentuknya manusia berakhlakul karimah, berarti manusia
dapat menghindari akhlak tercela sebagai manifestasi dari ajaran-ajaran aqidah Islam.

Aqidah akhlak yang bersumber dari Qur’an dan hadits dijadikan pengembangan nilai
spiritual yang dapat menghasilkan generasi berkualitas. Aqidah tidak terlepas dari
akhlak, akhlak mulia menjadi cermin bagi kepribadian seseorang, disamping mampu
mengantarkan 2 seseorang kepada martabat yang tinggi. Pendidikan akhlak dapat
dikatakan sebagai pendidikan moral dalam diskursus pendidikan Islam (Tafsir, 2012:
10).

4
Konsep akhlak dalam Al-Qur’an antara lain, diambil dari pemahaman QS. Al-Alaq,
(96): 1-5 yang secara tekstual menyatakan perbuatan Allah SWT dalam menciptakan
manusia sekaligus membebaskan manusia dari kebodohan („allamal-insan malam
ya‟lam). Ayat pertama surat Al-Alaq tersebut merupakan penentu perjalanan akhlak
manusia, karena ayat tersebut menyatakan agar setiap tindakan harus dimulai dengan
keyakinan yang kuat kepada Allah SWT (Saebani dan Abdul, 2010: 16).

Perbuatan yang dilakukan karena Allah lebih terasa tenang dan nyaman ketika
mengerjakannya, aqidah akhlak dalam membentuk karakter akan sangat mempengaruhi
kesuksesan seseorang dimasa sekarang dan yang akan datang. Pada akhirnya pendidikan
aqidah akhlak dapat dikatakan sebagai wadah untuk membina dan membentuk karakter
siswa yang baik. Karakter merupakan sifat manusia yang mempengaruhi pikiran dan
perbuatannya (Majid dan Dian, 2012: 12). Masa remaja merupakan kesempatan untuk
produktif, momen paling baik untuk mengetahui dan mengembangkan potensi. Kondisi
emosional remaja yang belum stabil dan kadang tidak terkendali sering menimbulkan
permasalahan yang sulit diselesaikan. Tindakan tawuran, kekerasan dan penyalah gunaan
narkoba sudah tidak boleh ditolerir lagi. Kejadian tersebut sudah termasuk tindakan
kriminal. Banyak generasi penerus bangsa mati sia-sia, mati tanpa prestasi
membanggakan. Kita tidak bisa menyalahkan individu remaja, bagaimanapun remaja-
remaja tersebut adalah output dari sebuah sistem bernama pendidikan. Dengan demikian
kita tidak dapat menyalahkan sekolah saja, tetapi bagaimana tanggung jawab keluarga
dan masyarakat yang harus sinkron.

Dengan demikian tergambar kepada kita bahwa peran Aqidah khlak sangat besar
dalam kehidupan sehari-hari manusia. Dalam pembelajaran, masyarakat di harapkan
mampu mengaplikasikan atau menyesuaikan kepribadiannya yang sesuai serta tercantum
pada agama, bangsa,dan negara.

Sesuai yang di sampaikan di atas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah untuk
dijadikan renungan dan motivasi dalam menjadikan suatu pribadi berkarakter yang sesuai
dengan agamanya masing-masing khusunya umat islam agar menghidupkan kesan dan
daya sadar pula bagi pembaca.

1.2 Rumusan Masalah

2. Pengertian Agama Islam


3. Kerangka Dasar Agama Islam (Aqidah, Syari’ah dan Akhlak)
4. Hubungan Aqidah, Syari’ah, dan khlak dalam ajaran agama Islam

5
1.3 Tujuan

2. Mengetahui Pengertian Agama Islam


3. Dapat membedakan Aqidah, Syari’ah, dan Akhlak
4. Mengetahui hubungan Aqidah, Syari’ah, dan Akhlak dalam ajaran agama Islam
5. Menjelaskan mengenai kerangka dasar ajaran Islam yang terdiri dari Aqidah,
Syari’ah, dan Akhlak
6. Menjelaskan mengenai ruang lingkup Aqidah, Syari’ah, Akhlak dalam ajaran
Islam dan kedudukannya dalam ajaran Islam
7. Menambah wawasan lebih dalam tentang Agama Islam dan Aqidah Akhlak
8. Sebagai pelengkap dalam tugas perkuliahan

BAB. II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Agama Islam

Menurut Umar bin Khatab, Islam adalah agama yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi
Muhammad SAW. Agama ini meliputi: akidah, syariat, dan akhlak.
Dari segi kebahasaan, islam berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata salima yang
mengandung arti selamat, sentosa, dan damai. Dari kata salima selanjutnya diubah menjadi
bentuk aslama yang berarti berserah diri masuk dalam kedamaian
Dari segi istilah, banyak ahli yang mendefenisikannya. Harun nasution mengatakan
bahwa islam menurut istilah adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada
umat manusia melalui Nabi Muhammad SAW sebagai rasul. Islam pada hakikatnya
membawa ajaran-ajaran yang bukan hanya mengenal satu segi, tetapi mengenal berbagai segi
dari kehidupan manusia.

Maulana Muhammad Ali mengatakan bahwa islam adalah agama perdamaian, dan
dua ajaran pokoknya yaitu keesaan Allah dan kesatuan atau persaudaraan umat manusia
menjadi bukti nyata bahwa islam selaras dengan namanya. Islam bukan saja sebagai agama
seluruh Nabi Allah, tetapi juga segala sesuatu yang secara tak sadar tunduk sepenuhnya pada
undang-undang Allah. Islam adalah agama yang mencakup semua ajaran agama yang
sebelumnya telah diturunkan kepada para Nabi dan Rasul, sebagaimana Kitab Suci Al-Qur’an
yang merupakan himpunan dari semua kitab suci yang pernah diturunkan Allah SWT

Adapun kepercayaan dasar Islam dapat ditemukan pada dua kalimat syahadatain (dua
kalimat persaksian). Esensinya adalah prinsip keesaan Tuhan dan pengakuan terhadap
kenabian Muhammad SAW. Adapun bila seseorang mengucapkan kalimat syahadat dan
6
kemudian meyakininya ia dapat dianggap telah menjadi seorang muslim/islam. Seperti yang
kita ketahui didalam rukun islam yakni:
1) Mengucapkan dua kalimat syahadat dan meyakini bahwa tidak ada yang berhak
2) Mendirikan shalat wajib lima waktu
3) Berpuasa pada bulan ramadhan
4) Membayar zakat
5) Menunaikan ibadah haji bagi mereka yang mampu

Islam juga agama yang mengajarkan umatnya atau pemeluknya (kaum muslim atau
umat islam) untuk menebarkan keselamatan dan kedamaian, antara lain tercermin dalam
bacaan sholat sebagai ibadah utama yakni ucapan doa keselamatan “Asslamu’alaikum
warohmatulla” yang artinya (semoga keselamatan dan kasih sayang Allah dilimpahkan
kepadamu sebagai penutup sholat.

2.2 Kerangka Dasar Agama Islam (Aqidah, Syari’ah, dan Akhalak)

A. Pengertian Kerangka Dasar Ajaran Islam

kerangka dasar dapat diartikan sebagai garis besar suatu pembicaraan atau rute
perjalanan yang akan ditempuh atau bagian-bagian pokok yang menyangga suatu
bangunan (AS Hornby, 1987:804 dan John M. Echols dalam Hassan Shadily,
1987:255) Ajaran Islam ialah sekumpulan pesan ketuhanan yang diterima oleh Nabi
Muhammad SAW (571-632 M) untuk disampaikan kepada manusia sebagai petunjuk
perjalanan hidupnya semenjak lahir hingga mati (Syaltout, 1983:25). Dengan
demikian, pengertian kerangka dasar ajaran Islam adalah gambaran asli, garis besar,
rute perjalanan, atau bagian pokok dari pesan ketuhanan yang disampaikan Nabi
Muhammad SAW kepada manusia.

B. Klasifikasi Pokok Ajaran Islam

Mahmud Syaltout (1983) membagi pokok ajaran Islam menjadi dua, yaitu Aqidah
(kepercayaan) dan Syari‟ah (kewajiban beragama sebagai konsekuensi percaya).

Namun demikian, terdapat ulama lain yang membagi pokok ajaran Islam menjadi
tiga, yaitu: iman (aqidah), Islam (syari‟ah), dan ihsan (akhlak). Pengklasifikasian
pokok ajaran Islam ini didasarkan pada sebuah hadist yang diriwayatkan Abu
Hurairah, yaitu:

“Pada suatu hari ketika Nabi SAW bersama kaum muslimin, datang seorang pria
menghampiri Nabi SAW dan bertanya, “Wahai Rasulullah, apa yang dimaksud
dengan iman?‟ Nabi menjawab, “Kamu percaya pada Allah, para malaikat, kitab-
kitab yang diturunkan Allah, hari pertemuan dengan Allah, para rasul yang diutus

7
Allah, dan terjadinya peristiwa kebangkitan manusia dari alam kubur untuk diminta
pertanggungjawaban perbuatan oleh Allah‟. Pria itu bertanya lagi,‟Wahai Rasulullah,
apa yang dimaksud dengan Islam?‟ Nabi menjawab, “Kamu melakukan ibadah pada
Allah dan tidak menyekutukan-Nya, mendirikan shalat fardhu, mengeluarkan harta
zakat, dan berpuasa di bulan Ramadhan‟. Pria itu kembali bertanya, “Wahai
Rasulullah, apa yang dimaksud ihsan?‟ Nabi menjawab, “Kamu beribadah kepada
Allah seolah-olah kamu melihat-Nya. Apabila kamu tidak mampu melihatnya,
yakinlah bahwa Allah melihat perbuatan ibadahmu‟...”(Al-Bayan, Kitab Iman, No.5)

Ringkasnya, terdapat tiga bagian pokok ajaran Islam, yaitu :

a. Aqidah, berisi kepercayaan pada hal ghaib.


# Pengertian Aqidah adalah bentuk dari kata “aqoda, ya’qidu, “aqdan-aqidatan ”
yang berarti simpulan, ikatan, sangkutan, perjanjian, dan kokoh.

b. Syari’ah, berisi perbuatan sebagai konsekuensi dari kepercayaan.


# Pengertian Syari’ah adalah jalan ke sumber (mata) air. Dahulu orang Arab
menggunakan syari’ah untuk sebutan jalan setapak menuju sumber (mata) air
untuk mencuci atau membersihkan diri. (Mohammad Daud Ali, 1997:235)
Syaria‟ah juga berarti jalan lurus, jalan yang lempang, tidak berkelok-kelok, jalan
raya. Penggunaan kata syari’ah bermakna peraturan, adat kebiasaan,
undangundang, dan hukum (Ahmad Wason Munawwir, 1984:762). Dari
pengertian di atas Syariah adalah segala peraturan agama yang telah ditetapkan
Allah SWT untuk umat islam, baik dari Al-Qur‟an maupun dari sunnah
Rasulullah SAW, yang diberikan kepada manusia melalui para Nabi agar manusia
hidup selamat di dunia maupun di akhirat.

c. Akhlak, berisi dorongan hati untuk berbuat sebaik-baiknya meskipun tanpa


pengawasan pihak lain, karena percaya Allah Maha Melihat dan Maha
Mengetahui.
# Pengertian Akhlak Akhlak berasal dari bahasa Arab, yang berasal dari kata
khalaqa-yakhluqukhalqan artinya membuat, atau menjadikan sesuatu. Akhlak
(tunggal: khuluq) artinya perangai (Mahmud Yunus, 1989:120). Penggunaan kata
“khalaqa” dan turunannya dalam Al-Quran berarti menciptakan sesuatu. Dengan
demikian, pengertian akhlak dari segi bahasa maupun penggunaannya dalam Al-
Quran dapat didefinisikan sebagai tindakan membentuk atau membiasakan
perbuatan. Akhlak adalah perilaku yang dimiliki oleh manusia, baik akhlak yang
terpuji atau akhlakul karimah maupun yang tercela atau akhlakul madzmumah.
Dalam prakteknya akhlak bisa dikatakan buah atau hasil dari akidah yang kuat dan
syari‟at yang benar. Allah SWT mengutus Nabi Muhammd SAW tidak lain dan
tidak bukan adalah untuk memperbaiki akhlak.

2.3 Hubungan Aqidah, Syari’ah, dan Akhlak dalam Ajaran Agama Islam

8
Tujuan ajaran Islam diberikan Allah kepada manusia adalah untuk mencapai
keselamatan semenjak lahir hingga ajal menjemput, bahkan hingga bertemu dengan
Dzat yang Maha Merajai Hari Pembalasan, Allah SWT. Allah menawarkan kepada
kita jalan keselamatan hidup melalui lisan dan perbuatan para Nabi. Disini kita hanya
tinggal memilih, mau mengikuti jalan keselamatan itu ataupun tidak. Ajaran Islam
menjamin keselamatan hidup manusia apabila manusia berpegang teguh kepada
ajaran Allah tersebut dan berpegang teguh pada perjanjian dengan manusia,
sebagaimana firman Allah:

“Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, [kecuali jika mereka
berpegang teguh pada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia], dan
mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan.
Yang demikian itu karena mereka kafir terhadap ayat-ayat Allah dan membunuh para
Nabi tanpa alasan yang benar. Yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan
melampaui batas.” (Qs. Ali-Imran, 3:112)

Berpegang teguh pada ajaran Allah merupakan aqidah. Berpegang teguh pada
perjanjian dengan manusia adalah perwujudan akhlak. Aktivitas memegang teguh
ajaran Allah dan perjanjian dengan manusia merupakan penerapan syari‟ah.

Dengan kata lain, perbuatan (syari‟ah)yang didasari oleh kelurusan aqidah dan
dampaknya adalah akhlak (kemanfaatannya dirasakan oleh manusia lain). Contohnya
adalah shalat. Perbuatan shalat (syari‟ah) akan bermakna apabila didasari motivasi
semata-mata karena Allah (aqidah) dan berdampak positif bagi perilaku orang yang
melaksanakan shalat untuk digunakan dalam kehidupan bermasyarakat dengan orang
lain (akhlak).

Hubungan aqidah, syari‟ah, dan akhlak bila dianalogikan adalah seperti uang
logam. Syari‟ah adalah uang logam itu sendiri yang memiliki dua sisi penunjang yaitu
aqidah dan syariah. Uang logam tidak akan berguna tanpa kedua sisinya, begitupun
dengan perbuatan manusia. Segala perbuatan (syari‟ah) akan bermakna bila dibarengi
dengan tujuan yang jelas (aqidah) dan berdampak positif bagi manusia lain (akhlak).

BAB. III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Islam merupakan bagian dari agama. Agama yang dengan perkembangannya kini
dipandang sebagai kata benda yang dijadikan doktrin untuk mematuhi segala perintah Tuhan.

9
Eksestensi agama dalam peradaban umat manusia sangatlah penting. Karena dengan adanya
agama kehidupan ini berjalan dengan harmonis.

Islam hadir dengan membawa konsep keesaan Tuhan dan perdamaian. Sesuai dengan
namanya islam yang berasal dari kata ‘salima’ yang berarti selamat, damai, dan sejahtera.
Dengan kehadiran Islam, agama tidak lagi terbatas hanya pada kehidupan setelah mati
sehingga manusia lebih mengerti akan eksistensinya yang tinggi di dunia. Islam tidak hanya
membahas pada satu aspek namun dari berbagai aspek. Seperti aspek sosial, budaya dan
sebagainya yang menjadi solusi dari berbagai permasalahan dan menjadi pemersatu antar
bangsa-bangsa.

Kerangka dasar ajaran Islam adalah cetak biru ajaran Allah SWT kepada utusan
Allah. Dimana di dalam kerangka dasar ajaran terdapat tiga bagian utama yang saling
berkaitan, yaitu: Aqidah, Syari‟ah, dan Akhlak. Aqidah merupakan akar(dasar) dari setiap
perbuatan manusia. Sedangkan Syaria‟ah adalah perbuatan-perbuatan yang merupakan wujud
dari aqidah. Dari penetapan aqidah dan perwujudannya berupa Syari‟ah muncul lah buah
berupa kebermanfaatannya baik bagi diri sendiri maupaun orang lain yang disebut dengan
akhlak.

Jadi, kita sebagai makhluk yang diciptkan oleh Tuhan Yang Maha Esa yang
dipercayai oleh masing-masing agama bertujuan satu yakni selamat di dunia dan juga di
akhrirat kelak serta kita dapat menjadi manusia yang memiliki aqidah yang kuat, mengetahui
syari’ah untuk mewujudkan aqidah, dan akhlak yang sesuai dengan yang diajarkan oleh
agama islam.

DAFTAR PUSTAKA

Abudin Nata, Aqidah Akhlak, Dirjen Binbaga Islam, Jakarta, 1996.

http://repositori.uin-alauddin.ac.id/11700/

Asmarawan As, Pengantar Studi Akhlak, Rajawali Pers, Jakarta, 1992.

https://books.google.com/books/about/Pengantar_Akidah_Akhlak_dan_Pembelajaran.html?
id=iUI9DwAAQBAJ

Abdullah, M. Yatimin. 2007. Studi Akhlak dalam Perspektif Alquran. Jakarta: AMZAH.

Al-Jahidh, Abi Usman ‘Amr bin Bahr. 1989. Tahdzib al-Akhlaq.

Amin, Ahmad. 1993. Etika (Ilmu Akhlak). Jakarta: Bulan Bintang

10
Hidayat, Nur. 2015. Akidah Akhlak Dan Pembelajarannya. Yogyakarta

Prof. DR. Rosihon Anwar, M.Ag., H. Badruzzaman M. Yunus, M.A, Saehudin, S.


Th.I.,pengantar studi islam. Bandung: Pustaka Setia, 2009

https://www.merdeka.com/jabar/memahami-makna-islam-yang-sesungguhnya-muslim-wajib-
tahu-kln.html

http://staffnew.uny.ac.id/upload/132302946/pendidikan/Kerangka+Dasar+Ajaran+Islam.pdf

https://farislengkap.wordpress.com/2017/02/15/hubungan-aqidah-syariah-dan-akhlak/

Handono, dkk. 2014. Meneladani Akhlak. Solo


Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

11

Anda mungkin juga menyukai