Anda di halaman 1dari 8

POTENSI PANCASILA SEBAGAI FALSAFAH DUNIA

ABSTRAK

Pancasila sebagai pandangan dunia yang dilahirkan oleh para The Founding
Fathers negara Republik Indonesia (NRI) sangat layak dikenalkan kepada
seluruh dunia. Pancasila memiliki potensi sebagai pandangan dunia yang
sifatnya universal sekaligus unik dan khas Indonesia. Dari sisi nilai yang
terkandung didalamnya tersusun secara filosofis, historis sekaligus bersifat
aksiomatik, yaitu Tuhan, Manusia, Persatuan, Permusyawaratan (demokrasi)
dan keadilan sosial. Sebagai falsafah dan ideologi negara, Pancasila memenuhi
persyaratan yang lengkap sebagai ideologi yang baik yakni aspek idealitas,
aspek realitas, dan aspek fleksibilitas. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
Pancasila memiliki potensi untuk menjadi ideologi atau falsafah oleh bangsa-
bangsa didunia. Sejalan dengan itu dibutuhkan upaya yang sistematis, dan
berkesinambungan untuk membawa dan memperkenalkan Pancasila ke seluruh
dunia, baik melalui kajian akademik antar universitas di seluruh dunia, maupun
melalui kegiatan implementasi Pancasila dalam fora-fora pertemuan
internasional.

Kata Kunci: Pancasila, falsafah dunia, forum internasional, ideologi.

Soekarno mengatakan, “ Immediately we had


proclaimed our independence, we attached our
preamble to our constitution, the Pancasila, the
PENDAHULUAN
five guiding principles of our national life,
perhaps you know already what our Pancasila
Pancasila sejatinya sudah dikenalkan dalam is”(liputan The New York Time, 18 Mei 1956).
forum internasional oleh mendiang Presiden Soekarno kemudian menjelaskan lebih
sekaligus Proklamator Republik Indonesia lanjut apa sebenarnya yang dia maksud dengan
Soekarno pada saat pertama kali berkunjung ke Pancasila itu dengan berkata, “ It gives us the five
Amerika Serikat. Sebagaimana dilaporkan harian principle of our state. There are: 1. Believed in
The New York Time, 18 Mei 1956, Soekarno God, 2. Nationalism, 3. Humanity, 4.
sebagai Presiden Republik Indonesia merasa Democracy, 5. Social Justice. The five principles
perlu untuk mendekati Amerika Serikat sebagai are combined reflections of Indonesia's natural
salah satu kekuatan politik dunia disamping Uni climate and the personality of its
Sovyet. inhabitants".(liputan The New York Time, 18
Momentum itu dilakukan Soekarno setelah Mei 1956).
Konferensi Asia-Afrika di Bandung 1955, untuk Dalam usaha menjelaskan Pancasila ini,
menjelaskan posisi politik Indonesia dalam
Soekarno dengan lihai memperkenalkan kepada
kancah dunia yang sedang terjadi polarisasi yang
sengit antara blok negara-negara demokrasi dunia khususnya kepada para pemimpin dan
liberal pimpinan Amerika Serikat dan negara- rakyat Amerika Serikat bahwa dirinya bukanlah
negara komunis pimpinan Uni orang yang anti demokrasi, karena demokrasi
Sovyet. sendiri adalah bagian dari Pancasila. Saat itu
Pada 15 Mei 1956 Soekarno berpidato Soekarno menegaskan, ”You are now reaping
dengan lantang dalam sidang gabungan Kongres the fruits of your pioneering struggle, which we
Amerika Serikat (AS) yang terdiri atas Dewan still busy sowing the seeds from which our future
Perwakilan Rakyat dan Senat AS. Saat itulah national life will spring. You achieved
Soekarno melakukan usaha memperkenalkan
pada dunia mengenai Pancasila. Saat itu

Jurnal Renaissance | Volume 3 No. 02 | Agustus 2018, hlm: 411-418


youe national and cultural prosperity based upon Dalam pandangan Notonegoro
the principle of democrazy which is one of your kesemuanya itu bersifat “self evident”,
political boasts today". (Naskah pidato lengkap benarbenar ada dalam kenyataan hidup bangsa
Soekarno di depan Kongres dan Senat AS, pada Indonesia. Menurut penulis justru apa yang
kunjungan pertama ke AS 15 Mei 1956, pasca disebut „self evident‟ itu bukan hanya bagi
Konferensi Asia Afrika di Bandung tahun 1955) bangsa Indonesia, namun juga dimiliki dan
Pada kesempatan yang sama, Soekarno juga diinginkan serta menjadi cita-cita dari seluruh
menegaskan mengenai Pancasila merupakan alat bangsa di dunia. Hal itu menjadi mimpi seluruh
untuk membangun stabilitas dan kesejahteraan umat manusia dibumi.
nasional bagi Indonesia. Mungkin karena Semua manusia dibumi ini mengakui adanya
Amerika merupakan negara demokrasi liberal kehadiran Tuhan yang monotheistic, adanya
Soekarno juga menegaskan bahwa Pancasila juga prinsip kemanusiaan yang dilandasi keadilan dan
menganut prinsip demokrasi, sebab demokrasi beradab, menghendaki adanya persatuan bangsa
juga terkandung dalam Pancasila yakni sila agar mudah menggapai citacita bersama. Nilai
keempat, kerakyatan yang dipimpin oleh Pancasila akan pentingnya berunding,
khikmah kebijaksanaan dalam bernegosiasi dan bermusyarwarah atas segala
permusyawaratan/perwakilan. urusan dalam pergaulan hidup di dunia juga
Menurut Soekarno, Pancasila sesungguhnya merupakan dambaan seluruh bangsa.
adalah intisari sari sejarah peradaban bangsa Bukti kongkrit akan kesdaran hal itu adalah
Indonesia yang sama sekali tidak terpisah dari adanya lembaga-lembaga dunia seperti
peradaban dunia. Oleh karena itu Pancasila Perserikatan Bangsa-Bangsa, NATO, Pakta
seharusya juga menjadi falsafah dunia. Artinya Warsawa, SEATO, ASEAN, Unesco, WHO,
sejak awal-awal kemerdekaan, Soekarno sudah Masyarakat Ekonomi Eropa, dan
melakukan usaha-usaha agar Pancasila yang lembagalembaga dunia yang lain. Semua itu
menajdi dasar negara Indonesia itu dikenal dilakukan semata-mata untuk menyalurkan hasrat
diseluruh dunia. Ada upaya internasionalisasi dan mimpi-mimpi bersama akan adanya keadilan
nilai-nilai Pancasila dalam pentas pergaulan sosial bagi seluruh warga dunia, yang oleh bangsa
dunia. Indonesia dirumuskan dengan sila kelima dari
Namun sayangnya, masalah Pancasila ini Pancasila yakni, „Keadilan Sosial Bagi seluruh
tidak lagi menjadi subyek yang penting dalam Rakyat Indonesia”.
perkembangan pergaulan antar bangsa di dunia di
tengah semaraknya isu-isu kapitalisme, Perumusan Masalah
liberalism, pasar bebas, komunisme dan ideologi-
ideologi turunan yang lain. Sejak dikenalkan Bung Karno pada 1 Juni
Untuk menegaskan bahwa posisi Pancasila 1945, Pancasila mengalami banyak pengalaman
itu berbeda dengan ideologi yang lain, Soekarno dan benturan sejarah. Pancasila dalam
menegaskan bahwa lima sendi dasar itu tidaklah perkembangannya kerapkali mengalami benturan
langsung berpangkal pada manifesto komunis dengan ideologi-ideologi yang lain yang dianut
ataupun Declaration of independence Amerika oleh sebagian warga bangsa Indonesia. Benturan
Serikat. Namun demikian Soekarno juga tidak tersebut bukanlah suatu perkara kecil dalam
menampik bahwa gagasan-gagasan dan cita-cita kaitannya dengan kelangsungan hidup berbangsa
itu yang ada dalam manifesto komunis maupun dan bernegara yang berasaskan Pancasila.
demokrasi itu mungkin sudah ada sejak berabad- Beberapa pengalaman sejarah yang traumatic
abad, dan telah terkandung dalam denyut bahkan sempat membahayakan eksistensi
kehidupan bangsa Indonesia. Pancasila sebagai ideologi nasional.
Pancasila memiliki prinsip-prinsip yang Beberapa peristiwa sejarah politik kemudian
universal karena sila-silanya memuat hal-hal muncul akibat perbedaan tafsir atas nilai-nilai
yang mendasar yang dibutuhkan oleh seluruh Pancasila dalam hubungannya dengan kehidupan
bangsa di dunia ini. Dalam konteks ini berbangsa dan bernegara. Misalnya kasus
Notonegoro dalam bukunya, “Beberapa Hal Pemberontakan G30 S/PKI yang secara nyata
mengenai Falsafah Pancasila”, halaman 39-40 berupaya untuk mengganti ideologi Pancasila
menjelaskan, Pancasila sebagai kebenaran dengan ideologi komunisme.
absolut yang berpusat pada konsep inti yaitu Inti- Menurut Pakar Politik Salim Said dijelaskan
Isi-Mutlak yaitu konsep, “Tuhan, manusia, satu, bahwa peristiwa G30 S/PKI sesungguhnya terjadi
rakyat, dan adil”. karena pertikaian para elite PKI, Aidit Cs dengan

412 | Fathorrahman. Potensi Pancasila sebagai Falsafah Dunia


para petinggi Angkatan Darat yang berselisih
memperebutkan pengaruh Bung Karno yang
sedang sakit. (Salim Haji Said; 2015).
Pemberontakan PKI tersebut adalah upaya
terakhir setelah peristiwa Madiun dalam usaha
merongrong eksistensi Pancasila sebagai ideologi PEMBAHASAN
nasional Indonesia. Iklim dunia yang sedang
mengalami polarisasi antara blok komunis dan Menelisik Nilai Substantif Pancasila
blok liberal itu juga menjadi batu ujian bagi
Pancasila dalam perjalanan sejarahnya. Peristiwa Pancasila adalah anugerah yang luar biasa
itu sengaja penulis jadikan ancaman seriuspada sebagai karya falsafah bangsa yang khas digali
eksistensi Pancasila karena tujuan utamanya dan dirumuskan secara par-excellence oleh para
memang ingin mengganti ideologi Pancsila pendiri bangsa (the founding fathers). Profesor
dengan komunis. Dr. Notonegoro sampai pada kesimpulan bahwa
Faktanya Pancasila hingga saat ini masih Pancasila itu bersifat final and absolute
tetap eksis sebagai ideologi dan falsafah negara truth.(Notonegoro (1957; 26).
Indonesia. Hal ini karena Pancasila merupakan Berikut ini adalah kutipan lengkap
pandangan hidup bangsa Indonesia, yang diyakini sebagaimana dibawah ini:
keberadaannya dalam kehidupan mereka. “Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
Pertanyaannya adalah, mengapa Pancasila hingga sebagai Pernyataan Kemerdekaan yang
saat ini belum menjadi ideologi dunia terperinci yang mengandung cita-cita luhur dari
sebagaimana kapitalisme, liberalisme, atau Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus dan
demokrasi, yang kemudian menjadi rujukan memuat Pancasila sebagai Dasar Negara,
bangsa-bangsa lain dalam pergaulan merupakan satu rangkaian dengan Proklamasi
internasional. Kemerdekaan 17 Agustus 1945, dan oleh karena
Bukankah Pancasila sebagaimana disebut itu tidak dapat diubah oleh siapapun juga,
dalam pendahuluan mengandung nilai-nilai yang termasuk MPR hasil Pemilihian Umum, yang
universal dan dibutuhkan oleh seluruh bangsa berdasarkan pasa 3 dan pasal 37 Undang-
didunia? Adakah upaya dari bangsa Indonesia Undang Dasar berwenang menentapkan dan
untuk mensosialisasikan nilai-nilai dasar mengubah Undang-Undang Dasar, karena
Pancasila itu dalam pergaulan internasional. mengubah isi Pembukaan berarti pembubaran
Negara”
METODE PENELITIAN
Notonegoro selaku ahli mengenai Pancasila
berpandangan bahwa Pancasila sebagai
Penelitian ini merupakan penelitian kebenaran absolut itu menghablur dalam paham
kualitatif dengan cara mengkaji sejumlah organicisme, organic notion of state. Bahkan
pandangan, pendapat-pendapat, teori-teori dari menyatunya Pancasila sebagai istilah itu,
para ahli dalam berbagai literatur yang relevan Notonegoro tidak membenarkan dua suku kata
untuk menemukan informasi-informasi yang dari Panca dan sila itu ditulis Panca dan Sila,
berguna sebagai rujukan analisis. Penelitian ini tetapi harus ditulis menyatu menjadi Pancasila.
diarahkan pada usaha-usaha mencari jawaban Mari kita simak bagaimana seorang
atas sejumlah dugaan dan premis-premis yang Notonegoro menguraikan Pancasila dari sila-sila
ada sebelumnya. yang sesungguhnya menjadi satu kesatuan itu.
Penelitian ini menjadikan para pendapat ahli Pancasila menurut Notonegoro merupakan satu
sebagai kerangka dasar pemikiran, untuk rangkaian kesatuan yang tidak bias dipisahkan
kemudian mendialogkannya dengan realitas yang satu dengan yang lain. Satu sila Pancasila, lanjut
baru. Peneliti berusaha menganalisa dan Notonegoro mengandung empat sila-sila lainnya.
menemukan pikiran-pikiran baru tentang Betapa hebatnya nilai-nilai dalam Pancasila itu
berbagai potensi yang terkandung dalam dalam pandangan Notonegoro.
Pancasila terutama nilai-nilai substantifnya.
Misalnya pada sila pertama, Ketuhanan
Nilai-nilai substantif Pancasila sejatinya Yang Maha Esa adalah ke-Tuhanan yang
merupakan nilai-nilai yang sifatnya universal berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang
sehingga dapat diasumsikan bahwa nilai-nilai berpersatuan Indonesia, yang berkerakyatan yang
tersebut dibutuhkan oleh setiap manusia di dunia dipimpin oleh khikmah kebijaksanaan dalam
ini. permusyawaratan/perwakilan, yang berkeadilan

Jurnal Renaissance | Volume 3 No. 02 | Agustus 2018 | 413


sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Saat tersebut menjadi relevan jika kita kumandangkan
menjelaskan mengenai kesatuan nilai diantara sebagai nilai-nilai universal. Mungkin saja
sila-sila dalam Pancasila itu, Notonegoro juga beberapa nilai luhur Pancasila tersebut menyatu
membuat teoritisisasi tersendiri yang kemudian dengan nilai dasar manusia sebagai makhluk
kita kenal dengan konsep Inti. Konsep inti itu ciptaan Tuhan. Namun pada saat yang sama
berbasis pada formula: inti-isi-mutlak. Apakah kenapa juga muncul istilah-istilah yang dekat
itu, yakni “Tuhan, Manusia, Satu, Rakyat, dan dengan istilah-istilah yang dikenal luas dalam
Adil” Menurut pemahaman Notonegoro, semua dunia Islam.
itu adalah suatu kenyataan yang ada dan hadir Misalnya konsep dari istilah
dalam kehidupan masyarakat bangsa Indonesia. “permusyawaratan” atau istilah “keadilan”, dari
Oleh karena itu semua itu tidak membutuhkan mana istilah itu datang? Bukankah kedua kata itu
pembuktian soal ada atau tidak adanya. berasal dari Bahasa Arab yang tentu saja
Terkait dengan nilai-nilai Pancasila yang berkonotasi dengan Islam. Juga beberapa istilah
sering dikatakan sebagai tumbuh dan berada yang terdapat dalam Pembukaan (preamble)
dalam bangsa Indonesia selama ribuan tahun Undang-Undang Dasar 1945.
dalam masyarakat Indonesia, ada baiknya kita Misalnya frasa, “atas berkat Rahmat Allah”, dan
melihat pandangan pemikir senior, Daniel seterusnya. Adakah ini nilai-nilai Arabisme yang
Dhakidae. Menurut Daniel Dhakidae, pandangan kemudian masuk ke alam pikiran para perumus
tersebut tidak memiliki referensi yang jelas. Pancasila itu? Mengenai hal ini sebaiknya ada
Pancasila bukan turun dari dari langit karena kajian tersendiri yang lebih komprehensif.
sejak awal Pancasila dalam pengamatan Daniel Pancasila sebagai nilai memiliki keunggulan
dinilai telah menjadi medan pertempuran yang sangat kompetitif jika disandingkan dengan
kekuasaan (the field of power). ideologi besar dunia seperti Komunisme yang
Daniel memberikan alasan soal itu karena bangkrut bersamaan proyek Glassnot dan
Pamcasila sejak dirumuskan didalam badan Perestroika dari Mochael Gorbachev. Begitu pula
persiapan kemerdekaan telah menjadi jika kita komparasikan dengan ideologi lain
pertandingan diskursus antara kalangan seperti Marxisme, Kapitalisme, maupun
nasionalis dan kalangan Islam. Perang diskursus Liberalisme. Pancasila kalau dilihat dari spectrum
itu juga diyakini terjadi diantara kalangan Islam ideologi-ideologi besar di dunia dapat diletakkan
dan Islam lainnya atau jjga diantara kalangan berada dalam posisi ditengah-tengah. Dalam
nasionalis dan kalangan nasionalis konteks posisi ideologis Pancasila itu,
lainnya.(FN:Baca, Daniel Dhakidae, Lima Bulan cendekiawan muslim Nurcholis Madjid
Yang Mengguncang Dunia, menyebut Pancasila itu sebagai “kalimatun
Pancasila, Proklamasi, dan Pendirian Negara sawa‟” sebuah ide moderasi yang mampu
Bangsa, majalah Prisma, Volume 37 No.2, tahun menghimpun berbagai aliran ideologis dunia.
2018). Oleh karena itu Pancasila, karena posisinya yang
Menurut penulis, Daniel Dhakidae benar, demikian itu mampu menjadi ideologi yang
karena dalam banyak literature diseputar terbuka terhadap kemajuan dan perubahan baru
perumusan Pancasila, memang terjadi yang datang. Dengan demikian Pancasila bias
pertarungan ideologis yang sangat tajam antara dikatakan sebagai idelogi yang terbuka.
kalangan muslim dengan kalangan nasionalis. Keterbukaan itu membawa konsekuensi
Kalangan muslim berkeinginan agar dasar negara tersendiri karena Pancasila memiliki dimensi
Indonesia yang akan dibangun berdasar Islam fleksibilitas yang menjadi prasyarat sebagai
yang dinilainya mengandung ajaran kehidupan ideology yang baik dan mampu menghadapi
yang lengkap karena berasal dari Allah SWT. tantangan zaman.
Namun kalangan nasionalis melihat fakta bahwa (Nurcholis Madjid; 1996).
realitas bangsa tidak sepenuhnya beragama Islam
atau muslim. Oleh karena itu, fakta sejarah soal Pengalaman Pancasila Sebagai Ideologi
munculnya dokumen yang kita kenal dengan
Piagam Jakarta itu adalah logika pembenar apa Kembali pada nilai substantif Pancasila
yang disampaikan oleh Daniel Dhakidae. sebagai satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan
Lalu, jika saja nilai-nilai luhur Pancasila itu satu sama lain sebagaimana pendapat Notonegoro
bukanlah tumbuh dari nilai-nilai luhur bangsa terdahulu, adalah juga penting melihat Pancasila
Indonesia selama ribuan tahun, dari mana itu dari sisi eksistensinya secara ideologis. Pakar
nilainilai itu datang? Pertanyaan ini sangat filsafat Rocky Gerung misalnya melihat Pancasila
penting dikemukakan agar nilai-nilai Pancasila

414 | Fathorrahman. Potensi Pancasila sebagai Falsafah Dunia


itu sebagai sebuah ide penuntun, dan bukan gilirannya membuat masyarakat menjadi apatis
pengatur. (Rocky Gerung, 2018, majalah disatu sisi, sementara di sisi pemerintah/penguasa
Prisma, 37 (2). kehilangan kesempatan untuk mempromosikan
Menurut Rocky Gerung, pada masa lalu, falsafah dan ideologi Pancasila itu ke pentas
Pancasila diselenggarakan dengan cara dunia. Pemerintah Orde Baru tidak peduli pada
memurnikannya, dan kita tahu bahwa itu adalah usaha membawa dan memperkenalkan nilai-nilai
bagian dari politik otoritarian Orde Baru. Istilah Pancasila secara apa adanya sebagai suatu
“pemurnian Pancasila” menurut Rocky adalah falsafah dan Dasar Negara Republik Indonesia
proyek ideologi orde Baru melalui penataran dalam pergaulan antar bangsa.
Pedoman Penghayatan dan Pancasila sebagai ideologi tunggal dan satu-
Pengamalan satunya asas bagi organisasi social politik dan
Pancasila (P4) yang bersifat indoktrinatif. organisasi kemasyarakatan (Ormas) telah
Pancasila dalam pandangan Rocky adalah memasung kreatifitas masyarakat untuk berkreasi
indoktrinasi baru dari orde baru menggantikan menggunakan nalar sendiri. Kondisi tersebut oleh
indoktrinasi Orde Lama yang juga menjadikan Profesor Mas Achmad Icksan sebagai telah
Pancasila sebagai jimat politik. mendorong pada terbentuknya masyarakat yang
Di masa Soekarno, Pancasila lebih banyak berdimensi tunggal (one dimentional Culture)
dimanfaatkan sebagai upaya mensejajarkan yang ditandai dengan lemahnya inisiatif dan
Pancasila dengan ideologi Soekarnoisme yang kreatifitas bangsa. (Mas Ahmad Icksan, 1996).
berakhir dengan pengkultusan Soekarno oleh para Tradisi menjadikan Pancasila sebagai alat
pendukungnya. Sedangkan dimasa kekuasaan ini hingga saat ini sesungguhnya
Soeharto, Pancasila diperlakukan sebagai alat masih terjadi dan cenderung mempersempit
pemurnian terhadap pemahaman orde lama yang kemungkinan munculnya tafsir yang berbeda
revolusioner dan mengkerdilkan Pancasila dengan tafsir yang dirumuskan oleh pemerintah.
sebagai alat penekan dengan menjadikan P4 Ada upaya penyeragaman pandangan terkait
sebagai penuntun setiap warga negara agar berbagai fenomena sosial politik dan
ideologi developmentalisme Soeharto berjalan kemasayarakat yang seringkali muncul secara
dengan baik. (Rocky dalam Louis Althusser; tiba-tiba.
2014). Saat ini, dimasa reformasi, dimana
Titik kulminasinya, lanjut Rocky, Soeharto kebebasan dan kecerdasan masyarakat telah
telah menjadikan Pancasila sebagai asas tunggal bergerak sangat cepat, pemerintah saat ini
bagi setiap partai politik dan organisasi berusaha membuat badan khusus untuk
kemasyarakatan. Disinilah Rocky dengan mengembangkan Pancasila dalam praktik
analisanya yang kritis berkesimpulan bahwa kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
kondisi Pancasila sebagai ideologi negara bernegara. Hal ini ditandai dengan dibentuknya
terpuruk diruang publik karena berhenti sebagai Badan Khusus yang bertugas memasyarakatkan
alat indoktrinasi untuk membungkam suara kritis kembali nilai=nilai Pancasila dalam masyarakat
(kritik), mematikan oposisi, dan melanjutkan Indonesia.
kekuasaannya.
Pandangan Rocky ini benar dilihat dari Memenuhi Prasyarat Ideologi Yang Baik
bagaimana Pancasila dimanipulasi sedemikian
rupa untuk menjadi jimat politik itu tadi untuk Pancasila sebagai falsafah bangsa, ideologi
kemudian melanggengkan kekuasaan; apakah itu negara, pandangan hidup (weltanchaung), dan
kekuasaan dimasa Orde Lama dibawah bayang- dasar negara Republik Indonesia itu memiliki
bayang Sukarno atau di masa Orde Baru dibawah sejumlah dimensi dan keunggulan dibanding
kendali Soeharto yang dikenal sebagai rezim ideologi-ideologi lain yang ada di dunia. Sebagai
yang totalitarian. Dibawah Soeharto, Pancasila suatu ideologi, Pancasila memiliki dan memenuhi
ditafsirkan secara tertutup melalui Badan khusus prasyarat sebagi ideology yang baik, ideologi
yang day to day memantau dan melaksanakan yang mampu menghadapi perubahan dunia yang
kegiatan indoktrinasi melalui penataran P4 bergerak sangat dinamis.
(Pedoman Penghayatan dan Disamping nilai – nilai yang terkandung
Pangamalan Pancasila). dalam Pancasila, kita juga bisa meneropong
Upaya memperkenalkan Pancasila dengan Pancasila sebagai ideologi dari dimensi – dimensi
pemahaman terbatas tersebut membawa situasi yang diperlukan sebagai syarat ideology yang
ketakutan dalam masyarakat, yang pada

Jurnal Renaissance | Volume 3 No. 02 | Agustus 2018 | 415


baik. Secara teoritis, Pancasila memenuhi tiga Mendorong Pancasila Sebagai
dimensi ideologi yang baik. Falsafah Dunia
Pertama, dimensi realitas. Dimensi realita Langkah pengenalan Pancasila dipentas
atau dimensi realitas adalah bagaimana kita bisa dunia sudah dilakukan pertama kali oleh Presiden
menyadari bahwa pancasila adalah ideologi yang Sukarno dalam sidang Kongres dan Senat
telah berada di tengah realita masyarakat. Hal itu Amerika Serikat pada 1956. Langkah itu tentu
tentunya berhubungan erat dengan nilai praktis merupakan langkah yang sangat penting
Pancasila sebagai ideologi. sekaligus strategis bagi usaha memberikan
Kedua, dimensi fleksibilitas. Dimensi pengenalan sekaligus pengertian masyarakat
fleksibilitas ini mencerminkan Pancasila sebagai Amerika Serikat dan dunia internasional.
ideologi yang mampu mempengaruhi dan Praktik politik luar negeri Indonesia yang
menyesuaikan dengan perkembangan bersifat bebas aktif membuat Indonesia tidak
masyarakat. Jadi, ideologi Pancasila bukan hanya berpihak negara-negara besar merupakan
sudah berada di masyarakat, tapi juga ikut identitas dan falsafah dari Pancasila. Nilai-nilai
berkembang seiring dengan perkembangan yang ini juga pernah diperkenalkan Soekarno pada
ada di masyarakat. setiap kesempatan berbicara di depan forum
Ketiga, dimensi idealitas. Sudah wajar Perserikatan Bangsa-Bangsa. Namun,
apabila sebuah ideologi haruslah mempunyai sebagaimana diakui seorang diplomat senior,
idealisme. Sama halnya dengan Pancasila yang Makarim Wibisono, saat ini telah terjadi
mempunyai idealisme untuk mewujudkan negara pergeseran karakter politikinternasional
yang sesuai dengan nilai – nilai Pancasila. bersamaan dengan munculnya isu global baru,
Dimensi idealitas ini juga mencerminkan semacam perubahaniklim, good governance,hak-
Pancasila yang mampu membakar semangat hak asasi manusia,dan demokrasi. (Makarim
rakyat untuk terus mempunyai cita-cita, Wibisono, 2018, Prisma, 37 (2).
menjunjung tinggi dan mengamalkan Pancasila Semakin meluasnya konflik bersenjata
sebagai suatu gagasan bangsa yang ideal. mengalami perubahan pola menjadiintra-states
Dengan demikian maka Pancasila sebagai conflicts, meningkatkan intensitas konflik di
ideologi nasional nilai-nilainya mampu pentas global. Makarim memandang bahwa tidak
beradaptasi dengan perubahan apapun. Hal ini tanggapnya PBB terhadap perkembangan konflik
penting disadari, agar seluruh anak-anak bangsa diberbagai belahan dunia, mengesankanbahwa
memiliki rasa percaya diri yang tinggi dalam PBB tidak berdaya menghadapi kejadian yang
menatap masa depan dan bergaul secara bebas membahayakan perdamaian dan keamanan
dalam pentas dunia yang terus berubah tanpa internasional. Selaku diplomat, ia merasakan
keraguan sedikitpun. akan pentingnya negara dalam hal ini Indonedia
Dengan menyadari itu semua, sejatinya dapat ikut aktif berperan dalam situasi ekonomi-
Pancasila dapat dikenalkan kepada seluruh politik internasional yang tidak menguntungkan
bangsa-bangsa di dunia, agar mereka dapat manusia didunia tersebut.
memahami ideologi Pancasila itu secara baik, Indonesia sesungguhnya memilik potensi
syukur alhamdulillah mereka dapat menyerap yang besar untuk tampil sebagai negara
idealitas Pancasila secara nilai-nilai, apalagi yangmmeimpin dunia, sebagaimana yang pernah
mereka bersedia menerapkan nilai-nilai dasar ditunjukkan Soekarno di masa lalu. Beberapa
Pancasila itu dalam kehidupan mereka. Artinya pengalaman masa lalu Indonesia misalnya pernah
Pancasila memeiliki potensi untuk menjadi menjadi pemimpin negaranegara non-blok,
ideologi yang dapat dipahami dan dianut oleh pemimpin konferensi AsiaAfrika tahun 1955
seluruh manusia di dunia. Yang kemudian ditengah berkecamuknya perang dingin antara
menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia, Amerika serikat dan sekutunya dengan Uni
khususnya para pemangku kekuasaan dan seluruh Sovyet.
stake holder bangsa ini dalam upaya Beberapa pernyataan Soekarno saat itu
mensosialisasikan Pancasila secara kreatif sedang memperlihatkan kelas kepemimpinannya
ditengah perubahan dunia yang penuh dalam pentas internasional. Presiden Soekarno
ketidakpastian. tidak segan-segan menandaskan bahwa
Pancasila itu tidak hanya untuk lingkup nasional
saja, tetapi juga cocok dalam lingkup global atau
dunia internasional.

416 | Fathorrahman. Potensi Pancasila sebagai Falsafah Dunia


Soekarno percaya betul bahwa Pancasila kondusif bagi proses pengambilan keputusan
mengandung lebih banyak daripada arti nasional yang demokratis.
saja, namun Pancasila mempunyai arti universal. Sedangkan Sila kelima yakni keadilan social
Indonesia sebagai bangsa yang baru merdeka, bagi selruh rakyat Indonesia dapat menjembatani
lanjut Soekarno khawatir sistem perang dingin kesenjangan yang ada di dunia. Apakah itu
akan mengantarkan masyarakat internasional ke kesenjangan ekonomi, kesenjangan informasi
ketidakseimbangan global yang akan merugikan antara negara yang pemilik jejaring digital serta
semua pihak. komunikasi canggih dengan negara yang
Bahkan, Presiden Soekarno saat itu terbelakang di bidang informasi dan komunikasi.
menegaskan dan berkata lantang, "Kami Bangsa Juga dapat mengatasi kesenjangan antara negara
Indonesia tidak bersedia bertopang maju dengan negara terbelakang di bidang ilmu
dagu,sedangkan dunia menuju ke jurang pengetahuan dan teknologi. Pancasila sangta
keruntuhannya.Kami tidak bersedia bahwa fajar berpotensi untuk memberikan sumbangan berupa
cerah dari kemerdekaan kami diliputi oleh awan spirit baru yang mampu merevitalisasi lembaga
radio aktif. Tidak satu pun diantara bangsabangsa perserikatan bangsabangsa guna mempersatukan
Asia dan Afrika akan bersedia menerima hal itu. keberagaman (pluralism).
Kami memikul pertanggungan-jawab terhadap
dunia,dan kami siap menerima serta memenuhi
pertanggunganjawab itu".
Dalam kaitan usaha mendorong Pancasila KESIMPULAN
kepada pemahaman dunia akan nilai-nilainya
yang dibutuhkan semua bangsa, Indonesia Untuk mengenang jasa-jasa besar para
membutuhkan para pemasar (marketer) ideologi pendiri bangsa Indonesia, sudah sepantasnya kita
dan falsafah Pancasila kepada warga dunia. sebagai bangsa yang besar menengok dan
Untuk itu peran politik internasional Indonesia merumuskan kembali strategi yang tepat untuk
harus lebih ditingkatkan lagi agar mampu menempatkan Pancasila sebagaimana layaknya
meningkatkan perannya dalam menciptakan sebuah falsafah atau ideologi negara kita.
ketertiban dunia yang penuh perdamaian. Pancasila tidak bisa lagi dimanipulasi
Pengalaman menunjukkan bahwa nilainilainya semata untuk kepentingan politik
keanggotaan di Dk-PBB telah mengangkat jangka pendek oleh rezim politik tertentu.
prestise dan derajat negara bersangkutan serta Pancasila harus dihidupkan nilai-nilainya dalam
meningkatkan daya tawar dalam masalahmasalah ranah yang lebih kongkrit untuk mendorong
percaturan politik global. Bila indonesia terpilih kemajuan bangsa dan negara Republik
dalam acara pemilihan anggota dewan keamanan Indonesia.
PBB di Majelis Umum PBB Juni 2018 yang Nilai-nilai substantive Pancasila yang oleh
bersaing dengan Maldives, yang mewakili Asia, Profesor Notonegoro sebagai memiliki satu
maka mulai 1 Januari 2019 sampai dengan 31 kesatuan yang utuh dan tidak bisa
Desember 2020. dipisahpisahkan, haruslah diimplementasikan
Indonesia akan dapat menjalankan amanah secara nyata dilapangan,
Konstitusional secara langsung sebagai anggota Sesungguhnya keterlambatan pembangunan
DK-PBB untuk masa 2 tahun. Indonesia diyakini nasional Indonesia, salah satu faktornya tidak
akan lebih berpengaruh dalam proses reformasi mampu atau bahkan melupakan nilai-nilai dasar
PBB secara keseluruhan: Indonesia akan memetik Pancasila dalam praktik kehidupan secara luas.
efek berantai dari keanggotaannya di DK-PBB. Pancasila secara teoritis memiliki dan
Indonesia dapat menjadikan Sila pertama memenuhi prasyarat-prasyarat yang baik sebagai
Ketuhanan Yang Maha Esa untuk meredakan ideology yakni dimensi idealitas, dimensi
konflik menyangkut agama, misalnya, antara realitas, dan dimensi fleksibilitas. Dengan ketiga
Arab Saudi dengan Yaman. Sila kedua, dimensi ideologis dalam
kemanusiaan yang adil dan beradab dapat Pancasila itu kita bias dengan percaya diri dapat
dipergunakan untuk mencegah memperkenalkan, menyebarkan ajaran-ajaran
kesewenangwenangan dan menghargai hak-hak Pancasila itu ke dunia internasional. Semangat ini
nasional sebagai bangsa berdaulat. Sila ketiga sejalan dengan tujuan konstitusional kita
yakni persatuan Indonesia dapat membawa sebagaimana tertera dalam pembukaaan UUD
inspirasi untuk mencegah pelanggaran hak asasi 1945 yakni ikut serta dalam menciptakan
manusia dan kemanusiaan. Sila keempat dapat perdamaian dunia dan keadilan sosial.
menciptakan kondisi terbentuknya lingkungan

Jurnal Renaissance | Volume 3 No. 02 | Agustus 2018 | 417


Semangat dan keinginan pemerintahan saat kunjungan pertama ke AS 15 Mei 1956,
ini yang berusaha membangun Badan pasca Konferensi Asia Afrika di Bandung
Pemantapan Ideologi Pancasila (BPIP) haruslah tahun 1955).
disambut baik, terutama dalam membumikan Wibisono, Makarim. (2018). “Internasionalisasi
kembali nilia-nilai Pancasila ditengah perubahan Pancasila”, Prisma, 37 (2).
yang cenderung mengarah pada suasana dan
situasi ketidakpastian. Pemerintah dan
seluruhanak bangsa hendaknya menyadari
sepenuhnya agar tidak terjebak dalam praktik
pemanfaatan Pancasila oleh kekuatan politik
tertentu sebagaimana praktik pemanfaatan
nilainilai Pancasila dimasa lalu. Hal itu akan
sangat berbahaya bagi kemajuan bangsa.
Secara akademis diperlukan suatu kajian
yang lebih komprehensif mengenai modelmodel
sosialisasi Pancasila baik di level nasional
maupun dunia internasional. Proses sosialisasi
Pancasila adalah penting sekali dalam proses
pendidikan politik bagi seluruh warga negara.
Sejalan dengan itu, penting sekali agar
pemerintah mampu menfasilitasi tumbuhnya
semangat untuk meneliti tentang Pancasila dalam
praktik kehidupan bernegara.

DAFTAR PUSTAKA

Althusser, Louis. (2014). Ideology and


Ideological State Apparatus; London: verso.
Darmodihardjo, Dardji. (1978). Santiaji
Pancasila, Lapasila, Malang.
Dhakidae, Daniel. (2018). “Lima Bulan Yang
Mengguncang Dunia, Pancasila,
Proklamasi, dan Pendirian Negara
Bangsa”. Prisma, 37 (2).
Gerung, Rocky. (2018). “Pancasila, Ide
Penuntun, bukan Pengatur”. Prisma, 37
(2).
Icksan, Mas Ahmad. Naskah Pidato Wisuda
Ketua Ikatan Keluarga Alumni IKIP
Malang, 16 September 1996)

Madjid, Nurcholish. (1996). Pancasila sebagai


Ideologi Terbuka, makalah Seminar
Pancasila, Laboratorium Pancasila IKIP
Malang.
Notonegoro. (1957). Beberapa Hal Mengenai
Falsafah Pancasila Cet. 2, Pantjoran tujuh
Jakarta.
Notonegoro. (1995). Beberapa Hal mengenai
Falsafah Pancasila. Jakarta; Bumi Aksara.
Said, Salim Haji. (2015). Gestapu 65, PKI, Aidit,
Sukarno, dan Soeharto. Bandung; Mizan.
Soekarno, naskah pidato lengkap Soekarno di
depan Kongres dan Senat AS, pada

418 | Fathorrahman. Potensi Pancasila sebagai Falsafah Dunia

Anda mungkin juga menyukai