SEPTEMBER, 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan nikmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga kami
dapat menyelesaikan Makalah Matkul Pengantar Pendidikan ini tepat
pada waktu.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Orang tua adalah figur yang sangat berjasa dalam kehidupan setiap
manusia, yang merawat dari mulai masih di dalam kandungan sampai seorang
anak beranjak dewasa. Karena proses belajar yang pertama dikenal oleh
seorang anak adalah di dalam keluarga. Orang tua juga memberikan kasih
sayang yang luar biasa terhadap anaknya. Jadi sudah selayaknya bila seorang
anak harus memiliki sikap hormat dan patuh terhadap kedua orang tuanya.
Selain sosok kedua orang tua. Figur guru juga sangat berperan dalam
1
membentuk karakter generasi muda. Guru memberikan bekal pendidikan
formal yang tidak diajarkan di dalam lingkungan keluarga. Apalagi untuk
anak yang kedua orang tuanya sama-sama sibuk bekerja.
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut :
1) Memahami sumber dan ciri ciri akhlak islami
2) Memahami cara membentuk akhlak islami sesuai pribadi sebagai
hamba allah
3) Memahami cara membentuk akhlak islami sesuai pribadi sebagai anak
4) Memahami sebab kenapa harus memiliki akhlak dalam berprilaku
terhadap ayah ibu
5) Memahami siapa yg harus memiliki akhlak islami yang berhubungan
dengan anggota kemasyarakatan/jamaah
6) Memahami Akhlak seperti apa yang harus di tunjukkan seorang
Dai/Mubaligh kepada para jamaah nya
2
7) Memahami bagaimana peranan pemimpin dalam menjalankan
kewajibannya dengan akhlak islami
8) Memahami apa perbedaan antara akhlak mahmudah dan akhlak
mazmumah
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
mendapatkan kebahagian di dunia dan akhirat. Akhlak Islam mempunyai ciri-
ciri khusus yang membedakannya dengan yang lain. Adapun ciri khusus
akhlak Islamiyah ada 6, yaitu :1
1.) Kebijakan yang mutlak
Islam menjamin kebijakan yang mutlak karena islam menjamin
kebaikan yang murni dan luhur untuk perorang ataupun baik untuk
masyarakat pada setiap keadaan, waktu bagaimanapun. Namun juga bisa
sebaliknya akhlak (etika) yang diciptakan manusia, tidak bisa menjamin
kebijakan dan hanya mementingkan kepentingan diri sendiri.
2.) Kebaikan yang menyeluruh
Akhlak Islami menjamin kebaikan untuk seluruh umat manusia.
Baik segala jaman, semua tempat, mudah tidak mengandung kesulitan dan
tidak mengandung perintah berat yang tidak dikerjakan oleh umat manusia
diluar kemampuannya. Islam menciptakan akhlak mulia, sehingga dapat
dirasakan sesuai dengan jiwa manusia dan dapat diterima akal yang sehat.
3.) Kemantapan
Akhlak Islamiyah menjamin kebaikan yang mutlak dan sesuai pada
setiap diri manusia yang bersifat tetap, sebab yang menciptakan Tuhan yang
bijaksana. Akan tetapi akhlak/etika ciptaan manusia bersifatnya berubah-
ubah dan tidak selalu sama susai kepentingan masyarakat dalam suatu
bangsa.
4.) Kewajiban yang dipatuhi
Akhlak yang bersumber dari agama islam wajib ditaati manusia.
Sebab ia mempunyai daya kekuatan yang tinggi menguasai lahir dan batin
keadaan suka dan duka, sebagai perilaku untuk berbuat kebaikan yang
diiringi dengan pahala dan mencegah perbuatan jahat, karena takut akan
siksaan Allah SWT.
5.) Pengawasan yang menyeluruh
Agama Islam adalah pengawasan hati nurani dan akal yang sehat,
islam menghargai hati nurani bukan dijadikan tolak ukur dalam
menetapkan beberapa usaha. Akhlak Islam maka mengarah kepada status
1
Drs, Muhamad Zain Yusuf,Akhlak Tasawuf,Semarang : Al Husna, hlm. 49-52
5
pribadi yang berada pada kelompok sosial yang beraneka ragam. Adapun
akhlak islam yang mengatur dan membatasi kedudukan (status) pribadi
yaitu:2 Hamba Allah, Anak, Ayah/Ibu, Anggota Masyarakat, Jama’ah,
Da’i/Muballigh dan Pemimpin.
2
Drs. H. A. Mustofa,Akhlak Tasawuf, Bandung : CV PUSTAKA SETIA, hlm. 153.
3
Drs. H. A. Mustofa,Akhlak Tasawuf, Bandung : CV PUSTAKA SETIA, hlm. 168
6
1. Mentauhidkan-Nya yakni tidak memusyrikkan-Nya kepada sesuatu
apapun.
2. Beribadah kepada-Nya.
7
Ibu dan Ayah adalah kedua orang tua yang sangat besar jasanya
kepada anaknya, namun apabila dibandingkan antara berat tugas ibu
dengan ayah dari mulai mengandung sampai dewasa, dan sebagaimana
perasaan ibu dan ayah terhadap putranya maka secara perbandingan
sangat benar lebih besar berat tugas ibu dari pada ayah. Walaupun tidak
berarti ayah tidak dimuliakan melainkan hendaknya mendahulukan ibu
daripada ayah dalam memuliakan orang tua. Betapa besar tanggung jawab
seorang ibu waktu malam kurang tidur waktu siang kurang istirahat
karena melayani anaknya.
Betapa berat tanggungan seorang ibu dikala mengandung dan
demikian pula kalau sudah dating waktunya melahirkan.Dengan
mengerahkan seluruh perhatian, jiwa raga dan tenaga si ibu melahirkan
jabang bayinya dengan harap-harap cemas.Berharap agar si bayi yang
dilahirkannya sehat dan sempurna keadaannya sebagai manusia sempurna
anggota badannya, seperti susunan jasmaninya dan tumbuh dalam keadaan
yang wajar baik jasmani maupun rohaninya. Cemas kalau-kalau jabang
bayinya tidak normal baik jasmani dan rohaninya atau ada gangguan-
ganguan yang tidak diinginkannya. Di samping itu derita jasmani si ibu
menahan dikala melahirkan jabang bayinya tersebut.
Setelah jabang bayinya lahir, betapa kasih saying si ibu kepada
anaknya, seakan-akan segala yang ada pada si ibu adalah untuk
anaknya.Jiwa, raga perhatian, kasih sayang semuanya ditumpahkan untuk
si jabang bayi itu, agar si bayi selamat sentosa dalam pertumbuhannya
menjadi manusia yang baik. Kata sanjung dan manjaan, kata timang yang
mengandung doa dan harapan meluncur dicurahkan untuk si bayi, semoga
kelak menjadi manusia yang ideal.
Mengapa demikian besar kasih sayang ibu kepada
anaknya.Padahal sewaktu belum mengandung seakan belum mau
mempunyai anak.Atau karena anaknya sudah dua tiga ingin tidak ada yang
keempat. Tetapi karena dikarunia Tuhan anak yang selanjutnya kasih
saying ibu tidak ada bedanya antar kepada yang pertama yang kedua dan
seterusnya
8
Dari mana datangnya cinta kasih sayang kepada putranya, padahal
tiada pamrih. Lain dengan cinta seorang kekasih kepada pacarnya, yang
kalau kasihnya tiada terbalas bias berbalik menjadi benci. Tetapi kasih ibu
bagaimanapun tiada akan berubah dan hilang, walaupun si anak tiada
membalas kasih dan cinta ibu. Memang itu karena Hidayah, anugerah dari
pada Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Hidayah itu tersebut
insting atau naluri, dalam ilmu agama disebut Hidayah-ghariziyyah.
Beberapa perkara yang harus di perhatikan dan dilaksanakan oleh
seorang anak kepada Orang tua yakni:
a. Berbuat Baik kepada Ibu dan Ayah, Walaupun keduanya zalim
Seorang anak menurut ajaran islam diwajibkan berbuat baik
kepada ibu dan ayahnya, dalam keadaan bagaimanapun. Artinya
jangan sampai seorang anak sampai menyinggung perasaan orang
tuanya, walaupun seandainya orang tuanya berbuat zalim kepada
anaknya, dengan melakukan yang tidak semestinya, maka jangan
sekali-kali si anak berbuat tidak baik, atau membalas atau
mengimbangi ketidakbaikan orang tua kepada anaknya. Allah tidak
meridhoinya sehingga orang tua itu meridhoinya.
b. Berkata Halus dan mulia kepada Ibu dan Ayah
Kewajiban anak kepada orang tuanya berbicara menurut
ajaran islam harus berbicara sopan, lemah lembut dan
mempergunakan kata-kata mulia hal ini dituturkan dalam Firman
Allah surah Al-Isra: 23-24 yang Artinya: “Dan Tuhan telah
memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain kepada-Nya
dan hendaknya kamu berbuat baik kepada ibu bapak kamu dengan
seabaik-baiknya. Jika salah satu dari keduanya atau kedua-duanya
samapi berumur lanjut dalam pemeliharaan kamu, maka sekali-kali
janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ah dan
janganlah membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka
perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka
dengan penuh kesayangan dan ucapakan doa:Wahai Tuhanku,
kasihanilah mereka kedua, sebagaimana mereka berdua telah
9
mendidik aku di waktu kecil.” (QS.Al-Isra: 23-24)
Bagaimana berbuat baik seorang anak kepada ayah dan atau ibunya
yang sudah tiada. Hal ini agama islam mengajarkan supaya seorang anak:
a. Mendoakan ayah ibu yang telah tiada itu dan memintakan ampun
kepada Allah dari segala dosa orang tua kita. Doa yang sering di amalkan
َ ار َح ْم ُه َما َك َما َربَّ َيانِى
yakni: ص ِغي ًْرا ْ ى َو ِ اللَّ ُه َّم ا ْغف ِْر
َّ َلى َول َِوا ِلد
b. Menepati janji kedua ibu bapak, Kalau sewaktu hidup orang tua
mempunyai janji kepada seseorang, maka anaknya harus berusaha
menunaikan menepati janji tersebut. Umpamanya beliau akan naik haji,
yang belum sampai melaksanakannya. Maka kewajiban anaknya untuk
menunaikan haji untuk orang tuanya tersebut. Dan hal ini diperbolehkan
menurut hadits riwayat Al-Bukhari dari Ibnu Abbas:
ت ا َِّن ت َ َح َّج فَلَ ْم ْ َسلَّ ِم فَقَال
ْ ا َِّن ا ُ ِ ِّمى نَذَ ْر: ت َ علَي ِه َو َ ِصلَى هللاَ ت اِلَى النَّبِى ْ امرأَة ً مِ ْن ُج َه ْينَةَ َجا َء
َ ا َ َّن
ت قَا ِ علَى ا ُ ِ ِّمكَ دَي ٌْن ا َ َك ْنَ َت لَو َكان ِ ع ْن َها أ َ َرأ َ ْي َ َت أَفَأ َ ُح َّج
َ ُح ِجِّى, نَعَ ْم: ع ْن َها؟ قَا َل ْ ى َما تَّ ت َ َح َّج َحت
}ضيَهُ ؟ ا ُ ْقضُوا هللاَ فاهللُ ا َ َح َّق بِ ْال َو َفاءِ {رواه البخارى
ِ
Artinya: “Bahwa seorang perempuan dari Juhainah dating kepada Nabi
Saw, ia bertanya kepada Rasullah: Bahwasannya ibu saya telah bernazar
untuk berhaji, tapi ia tidak haji sampai meninggal dunia. Apakah boleh
saya menghajikannya? Jawab Rasullah: ya, hajikanlah! Apakah kau tahu,
kalau seandainya ibu mempunyai hutang, apakah engkau
membayarkannya?Bayarkan (tepatilah) kepada Allah, sesungguhnya
10
Allah lebih berhak untuk ditepati!
c. Memuliakan teman-teman kedua orang tua. Di waktu hidupnya ibu dan
ayah, beliau-beliau mempunyai teman-teman akrab, yang segulung-
segalang orang tua kita dengan temannya.
d. Bersilaturrahmi kepada orang-orang yang mempunyai hubungan
dengan keduaorang tua.
11
masuk, cara member ucapan selamat, cara berkelakar atau becanda, cara
menjenguk orang sakit, dan cara taziah. Dan kesemnilan tata cara diatas
akan diterangkan secara terperinci di bawah ini:
a. Tata cara berbahasa
Setiap muslim (umat islam) dan semua orang diperintah untuk selalu
berbahasa dengan bahasa yang jelas dan baik, bahasa yang mudah
dimengerti oleh lawan bicara, sesuai tingkat usia, masyarakat dan tingkat
kedudukannya. Di dalam islam ada peribahasa yang menyatakan bahwa
bahasa menunjukkan taqwa.
b. Tata cara salam
Setiap masyarakat, agama atau bangsa memiliki tata cara member
salam, sebagaimana juga dengan islam. Salam telah menempati kedudukan
sendiri dalam Islam.Lebih istimewa disbanding dengan agama di luar Islam.
Sebagaimana landasan salamdi dalam firman Allah surat An-Nur ayat 27:
yang artinya Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki
rumah yang buka rumahmu sebelum meminta ijin dan member salam
kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu agar
kamu(selalu) ingat. (QS.An-Nur: 27)
c. Tata cara makan dan minum
Cara memegang sesuatu makanan dan minuman dengan tangan
kanan. Dimulai membasuh sebelum makan, membaca basmallah dan
diakhiri mengucapkan Alhamdulillah.Sikap yang dimiliki oleh orang yang
sedang makan dan minum adalah dengan duduk yang baik.Tanpa bersuara,
tanpa bersandar sambil makan dan minum.Apabila sifatnya undangan bagi
yang mengundang mempersilahkan dengan bahasa yang sopan.Dan bagi
yang diundang dengan menyambut yang baik, mendoakan si pengundang,
mendahulukan orang yang lebih tua, jangan mencaci hidangan yang ada di
depannya, walaupun tak berselera.
Dalam adab minum, tidak boleh menggunakan peralatan dari emas
dan perak, jangan menarik nafas dan menghembuskan kembali ke dalam
cangkir.Apabila menggunakan kendi (dan sejenisnya) tidak boleh melekat
pada mulut di bibir kendi.
12
d. Tata cara di majelis pertemuan
Bagaimana adab kita berada di majles pertemuan? Jawabannya
adalah pertama kali baru masuk member salam, kemudian baru dapat duduk
yang telah disediakan, menyalami teman yang mendahului duduk, jangan
sekali-kali menggeser tempat duduk milik orang lain. Di samping itu juga
jangan menggunakan bahasa yang dapat menyinggung perasaan teman
duduk. Ketika ingin meninggalkan tempat minta ijin, juga bila ke luar
membaca doa kifaratul majelis.
e. Tata cara minta ijin masuk
Di dalam masyarakat dan Negara ada aturan-atauran tertentu baik
ijin masuknya, waktu maupun prosedurnya bagi setiap orang yang ingin
memasuki kamar, rumah orang lain atau Negara.
Aturan Islam bagi seseorang yang ingin masuk rumah orang lain,
maka paling awal yang dilakukan adalah member salam. Apabila tidak baik
kembali. Di dalam mengetuk pintu dilakukan secara wajar, menyatakan
nama diri. Tidak boleh berdiri tepat di tengah-tengah pintu ketika
dibukakan.Apabila ditolak tidak boleh sedih hati namun harus dikendalikan
dengan hati yang bersih.
f. Tata cara member ucapan selamat
Tujuh (7) rangkaian (munasabah) yang ada dalam islam ketika
mengucapkan salam ucapan salam. Ketujuh rangkaian tersebut antara lain:
a. Dalam rangka acara pernikahan
b. Dalam rangka kelahiran seorang bayi kepada ibunya
c. Kembalinya seorang musafir (yang berpergaian)
d. Pulangnya seorang dari jihad
e. Sekembalinya dari haji
f. Pada hari raya idul fitri dan idul adha
g. Ketika seseorang mendapat kenikmatan tertentu seperti kenaikan
pangkat, mendapat hadiah apa saja yang membuat seseorang merasakan
kebahagiaan.
13
g. Tata cara bercanda
Di dalam ajaran Islam, berkelar atau becanda diperbolehkan.
Namun hal itu bukan berarti bebas, sesuka hati, sehingga tak ingat
norma social. Ada tiga syarat diperbolehkan bercanda yaitu:
a. Tidak boleh berlebih-lebihan sehingga menjadikan lupa
kepada Allah
b. Tidak boleh berkelar sehingga menyakiti baik yang bersifat
jasmaniah dan rohaniah seperti ucapan hinaan.
c. Tidak bersifat dusta atau penipuan dan kata-kata kotor.
d. Tata cara menjenguk orang sakit
14
c. Menunjukkan rasa belasungkawa
d. Member nasehat yang baik.
15
g. Percaya diri dan yakin akan kebenaran yang dibawanya
h. Optimis dan tidak putus asa
4
Siti Fatimah Siregar, Yudistira Fuady, Muhammad Fadli, Afif Al-Bukhori, Putri Nurhayati
Lubis, Saidatun Nisa Nasution, Riki Wahyudi, Suryadi Matanari, Muhammad Junaidi & Ira
Suryani, Karakter dan Akhlak Pemimpin dalam Perspektif Islam,
https://www.researchgate.net/publication/332271503_Karakter_dan_Akhlak_Pemimpin_dalam_Pe
rspektif_Islam, Vol. 1, No. 2, Desember 2018: 110-116.
16
Contoh lain dapat kita jumpai dari kepemimpinan setelah Rasulullah
SAW yaitu para sahabat sebagai pengganti beliau dengan sebutan “Khulafaur
Rasyidin”, keempat sahabat tersebut telah menjalankan sebuah
kepemimpinan di atas jalan yang rasul tempuh dan mengamalkan wasiat-
wasiat beliau.
Abu Bakar sebagai orang yang berwibawa dan tenang. Orangnya
penuh ramah tamah, cinta sesama dan selalu membenarkan dan menepati
pada rasul yang agung. Umar bin Khatab sebagai pemimpin yang mempunyai
pendapat yang berbobot. Dia adalah orang yang terpercaya terhadap rahasia-
rahasinya. Utsman sebagai pengumpul firman kitab Allah. Dia adalah
seorang pemimpin yang meluruskan akidahnya. Sedangkan Ali bin Abi
Thalib sebagai pemimpin yang pandai menyusun pasukan perang untuk
mengalahkan orang-orang jahat. Ali adalah seorang pemimpin yang mampu
sebagai pewaris ilmunya dan pemelihara janjinya. Demikian itulah sifat-sifat
pribadi sahabat Rasulullah sebagai pemimpin Islam yang besar. Mereka
adalah pemegang amanat yang teguh dan kuat. Mereka benar-benar memiliki
kepribadian yang utuh dan akhlakul karimah yang tinggi.
17
sampailah pada tingkat berikutnya dengan apa yang disebut “tajalli”, yakni
tersikapnya tabir sehingga diperoleh pancaran Nur Ilahi.
Sedangkan yang dimaksud dengan akhlak mahmudah adalah segala
macam sikap dan tingkah laku yang baik (yang terpuji). Sebaliknya segala
macam sikap dan tingkah laku yang tercela disebut dengan akhlak
mazmumah. Akhlak mahmudah tentunya dilahirkan oleh sifat-sifat
mahmudah yang terpendam dalam jiwa manusia, demikian pula akhlak
mazmumah dilahirkan oleh sifat-sifat mazmumah. Oleh karena itu
sebagaimana telah disebutkan terdahulu bahwa sikap dan tingkah laku yang
lahir adalah merupakan cermin/gambaran daripada sifat/kelakuan batin.
Beberapa akhlak mahmudah seperti bersikap setia, jujur, adil, pemaaf,
disenangi, menepati janji, memelihara diri, malu, berani, kuat, sabar, kasih
sayang, murah hati, tolong menolong, damai, persaudaraan, menyambung tali
persaudaraan, menghoranati tamu, merendahkan diri, berbuat baik,
menundukkan diri, berbudi tinggi, memlihara kebersihan badan, cenderung
kepada kebaikan, merasa cukup dengan apa yang ada, tenang, lemah lembut,
bermuka manis, kebaikan, menahan diri dari berlaku maksiat, merendahkan
diri kepada Allah, berjiwa kuat dan lain sebagainya.
Sedangkan yang termasuk dalam akhlak mazmumah, antara lain;
egoistis, lacur, kikir, dusta, peminum khamr, khianat, aniaya, pengecut,
aniaya, dosa besar, pemarah, curang, culas, mengumpat, adu domba, menipu,
memperdaya, dengki, sombong, mengingkari nikmat, homosex, ingin dipuji,
ingin didengar kelebihannya, makan riba, berolok-olok, mencuri, mengikuti
hawa nafsu, boros, tergopoh-gopoh, membunuh, penipuan, dusta, berlebih-
lebihan, berbuat kerusakan, dendam, merasa tidak perlu pada yang lain dan
lain sebagainya yang menunjukkan sifat-sifat yang tercela
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulannya adalah keadaan jiwa yang mendorong melakukan
suatu perbuatan secara spontan tanpa pertimbangan dan proses berfikir
terlebih dahulu dan tanpa ada unsur paksaan. ilmu akhlak adalah suatu ilmu
pengetahuan agama islam yang berguna untuk memberikan petunjuk-
petunjuk kepada manusia, bagaimana cara berbuat kebaikan dan
menghindarkan keburukan Akhlak pun memiliki kaitan erat dengan etika,
moral, kesusilaan dan kesopanan.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah penulis
kemukakan, hasil penelitian dan kesimpulan yang maka ada beberapa hal
yang ingin penulis sampaikan sebagai bahan masukan dan saran dalam
upaya meningkatkan pendidikan, khususnya pendidikan Islam. Sebagai
seorang pendidik harus menyadari bahwa dirinya diciptakan hanya untuk
beribadah kepada Allah, termasuk dalam mendidik semata- mata karena
Allah. Dalam mendidik perlu menanamkan niat yang baik bersifat sabar,
syukur, tawakal, muraqabah dan muhasabah serta harus senantiasa tafakur
tentang segala sesuatu yang akan diberikan kepada peserta didik dalam
memperhatikan perkembangan akhlak murid.
19
DAFTAR PUSTAKA
Ali Murtopo Bahrun, dan Dian Efi Susanti, Akhlak Islam Memiliki Peranan
Penting Dengan Status Pribadi,
https://www.academia.edu/35970918/AKHLAK_ISLAM_MEMILIKI_PER
ANAN_PENTING_DENGAN_STATUS_PRIBADI, Juli - Desember 2017
Anwar, Rosihon. Akhlak Tasawuf. Bandung.: CV Pustaka Setia. .2010
Fatimah Siregar Siti, Yudistira Fuady, Muhammad Fadli, Afif Al-Bukhori, Putri
Nurhayati Lubis, Saidatun Nisa Nasution, Riki Wahyudi, Suryadi Matanari,
Muhammad Junaidi & Ira Suryani, Karakter dan Akhlak Pemimpin dalam
Perspektif Islam,
https://www.researchgate.net/publication/332271503_Karakter_dan_Akhlak
_Pemimpin_dalam_Perspektif_Islam, Desember 2018
Muhammad Zain Yusuf, Drs,..Akhlak Tasawuf.Semarang:Al Husna. 1993
Mustofa Drs. H. A..Akhlak Tasawf.Bandung: CV PUSTAKA SETIA. 2010
Nata, Abuddin..Akhlak Tasawuf. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2011
Sahilun A. Nasir, Etika dan Problematikanya Dewasa ini,Bandung: . PT. Al-
Ma’arif. 1980
20
21
22