Disusun oleh :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang sudah
melimpahkan Rahmat, Inayah, Taufik dan Karuniah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “AKTUALISASI AKHLAK
DALAM KEHIDUPAN” ini..
Adapun maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini selain untuk
memenuhi tugas Mata Kuliah Agama Islam, juga untuk memberikan pengetahuan
dan pengalaman lebih bagi para pembaca. Kami juga menyadari bahwa masih
banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini.
Oleh karena itu, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, maupun isi
pada makalah ini kami memohon maaf dan kritik serta saran yang sifatnya
membangun, sangat kami harapkan guna kesempurnaan makalah ini. Tak lupa
kami mengucapkan terimakasih kepada ibu Dr. Nur Chanifah, M.Pd.I selaku
Dosen pengajar Mata Kuliah Agama Islam yang telah memberikan kesempatan
kepada kami untuk menyusun makalah ini dan kepada pihak lain yang sudah
terlibat dalam proses pengerjaan makalah ini hingga selesai.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG...............................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH..........................................................................4
1.3 TUJUAN MASALAH...............................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................6
2.1 Pengertian Akhlak.....................................................................................6
2.2 Macam-Macam Akhlak.............................................................................6
2.3 Sumber dan Ruang Lingkup Akhlak.........................................................8
2.4 Karakteristik Akhlak Dalam Islam............................................................9
2.5 Faktor Pembentuk Akhlak.......................................................................11
2.6 Faktor Yang Mempengaruhi Akhlak.......................................................11
2.7 Penerapan Akhlak Dalam Kehidupan Sehari-Hari..................................13
BAB III STUDY KASUS DAN SOLUSI PENYELESAIAN..............................14
3.1 Contoh Masalah.......................................................................................14
3.2 Solusi Penyelesaian.................................................................................14
BAB IV PENUTUP...............................................................................................15
3.1 Kesimpulan..............................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16
iii
BAB I PENDAHULUAN
2.
4
3. Apa saja yang termasuk kedalam sumber dan ruang lingkup akhlak?
4. Apa saja karakteristik akhlak dalam islam?
5. Apa saja yang tergolong faktor pembentuk akhlak?
6. Apa saja faktor yang mempengaruhi akhlak?
7. Bagaimana penerapan akhlak dalam kehidupan sehari-hari?
5
BAB II PEMBAHASAN
6
nyata dari hasil perbuatan baik atau buruk menurut Allah SWT dan manusia
(Suryadarma. Y & Haq. A. H, 2015). Nabi S.A.W.bersabda yang bermaksud:
"Orang Mukmin yang paling sempurna imannya, ialah yang paling baik
akhlaknya."(H.R.Ahmad) Nabi S.A.W. bersabda yang maksudnya:
"Sesungguhnya aku diutus adalah untuk menyempurnakan budi pekerti yang
mulia." (H.R.Ahmad) . Dalam Islam akhlak terbagi ke dalam dua bagian yaitu
akhlak yang baik (karimah) : seperti jujur, lurus, berkata benar, menempati
janji, dan akhlak jahat atau tidak baik (akhlak mazmumah). (Nurhayati,2014)
Menurut (Zulbadri et al. 2018) Akhlak mazmumah adalah akhlak buruk
termasuk dusta, sesama manusia, al-kidhb seperti : berbohong, berpura-pura
jujur (munafik), menuduhan orang baik-baik berbuat keji tanpa ada
bukti.semua perbuatan di atas dimurkai Allah SWT dengan berbagai
konsekuensinya di dunia dan di akhirat dan bahkan juga dibenci oleh sesama
manusia. Dusta membawa kepada kedurhakaan, sedangkan kedurhakaan itu
membawa kepada neraka. Dusta juga termasuk ciri- ciri seorang munafik,
sikap seperti ini mesti dijauhi dan di cegah orang lain melakukannya. Dalam
hadist Sahih Bukhari ke-33 Abu Hurairoh berkata yang artinya “Tanda orang
munafik itu tiga perkara: apabila bercakap dia berdusta, apabila berjanji dia
mengingkar janjinya, dan apabila dipertaruhkan amanah dia khianati.”
Akhlaq al- karimah adalah pertanda kematangan iman serta merupakan
kunci kesuksesan hidup di dunia dan akhirat. Hal ini sejalan dengan misi
Rasulullah Saw menyampaikan ajaran Islam yaitu menyempurnakan
akhlaq umat. Beliau bersabda: “ Aku diutus untuk menyempurnakan
akhlak manusia.” (HR. Ahmad dan Baihaqi). Berdasarkan hadits ini,
pada dasarnya syariat yang dibawa Rasulullah Saw. bermuara pada
pembentukan akhlak mulia (akhlaq al-karimah). Dalam Islam, akhlaq
merupakan dimensi nilai dari syariat Islam. Jika syariat berbicara tentang
syarat rukun, sah atau tidak sah, maka akhlak menekankan pada kualitas dari
perbuatan. Akhlaq merupakan salah satu dari ajaran Islam yang harus dimiliki
oleh setiap muslim (Yoke Suryadarma dan Ahmad Hifdzil Haq, At-
Ta’dib, Volume 10, Nomor 2, Desember 2015, hlm. 362). Dengan demikian,
perlu sekali umat Islam mempunyai kesadaran mengenai pentingnya
pendidikan akhlaq. Sejak usia dini, anak-anak medidik dengan baik sehingga
berakhlaqul karimah.( Kurniawan, 2017)
Oleh karena itu, Islam sangat mengutamakan akhlak al-karimah, yakni
akhlak yang sesuai dengan tuntunan dan tuntutan syariat Islam. Dalam
konsepsi Islam akhlak juga dapat diartikan sebagai suatu istilah yang
mencakup hubungan vertikal antara manusia dengan Khaliknya dan
hubungan horizontal antara sesama manusia. Akhlak dalam Islam mengatur
empat dimensi hubungan, yaitu hubungan manusia dengan Allah SWT,
hubungan manusia dengan dirinya sendiri, hubungan manusia dengan sesama
manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitar.(Nurhayati, 2014)
7
2.3 Sumber dan Ruang Lingkup Akhlak
Yang dimaksud dengan sumber akhlak adalah yang menjadi ukuran baik-
buruk atau mulia dan tercela. Setiap kali disebut kata akhlak, maka yang
dimaksud dengan akhlak adalah akhlak yang didasarkan pada al-Qur’an dan
Al Sunnah, bukan yang lainnya. Ada pula macam-macam aturan perbuatan
Tapi dasarnya bukan al-Qur’an dan al Sunnah maka tidak dinamakan akhlak.
Aturan perbuatan yang dasarnya akal dan fikiran atau filsafat disebut estetika.
Sedang kan aturan yang didasarkan pada adat Istiadat disebut moral (Darajat,
1986:264). Al Qur'an sebagai dasar akhlak menerangkan tentang Rasulullah
SAW sebagai suri tauladan (uswatun khasanah) bagi seluruh umat manusia.
(Warasto, 2018).
Ruang lingkup akhlak :
A. Akhlak terhadap Allah SWT
Allah SWT menciptakan manusia di permukaan bumi ini tidak lain adalah
untuk beribadah kepada-Nya. Adapun akhlak manusia kepada Allah SWT
yang pertama sekali adalah berkeyakinan adanya Allah SWT dengan keesaan-
Nya, dan dengan segala sifat kesempurnaan-Nya serta mengimani yang benar
akan memberikan kebahagiaan bagi seseorang muslim di dunia dan di akhirat
kelak. Dalam Surat az-Dzaariyat ayat 56, Allah SWT berfirman. Yang artinya
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepada-Ku.”
8
2. Alam diterjemahkan sebagai hal hal yang berakal atau yang memiliki
sifat sifat yang mendekati makhluk berakal.
Dimaksudkan dengan lingkungan di sini adalah segala sesuatu yang
berada disekitar manusia, baik binatang,tumbuh tumbuhan, maupun alam
lingkungan secara luas. Allah SWT menjadikan manusia sebagai khalifah di
muka bumi ini untuk mengelola dan membawa rahmat dan cinta kasih kepada
alam semesta, oleh karena itu manusia mempunyai kewajiban untuk
melestarikan dan memelihara dengan baik. (Nurhayati, N., 2014)
9
Moral Islam datang membawa apa yang sesuai dengan fitrah dan tabiat
manusia serta menyempurnakannya, tidak dengan apa yang menghilangkan
fitrah dan yang berbenturan dengannya, karena Allah SWT tidak pantas
baginya untuk menciptakan manusia pada suatu tabiat fitrah kemudian Ia
membebankan suatu ajaran kepadanya untuk menekan dan membunuh
fitrahnya atau meniadakan pengaruh tabiat fitrah dan membekukannya. Dari
sinilah maka Islam mengakui eksistensi manusia seperti apa adanya yang
telah diciptakan Allah dengan segala dorongan kejiwaannya, kecenderungan
fitrahnya serta segala apa yang telah dibuat-Nya, maka Islam menghaluskan
dan menjadikannya mulia dan membuat batasan hukum untuknya yang dapat
memelihara kebaikan masyarakat dan individu itu sendiri.
10
manusia dengan dirinya sendiri, dengan masyarakatnya, bahkan hubungannya
dengan alam. (Thohir, 2007)
11
Pendidikan memiliki andil yang amat besar pengaruhnya terhadap
pembentukan akhlak seseorang, berbagai ilmu diperkenankan agar seseorang
memahaminya dan dapat melakukan suatu perubahan pada dirinya.
Pendidikan adalah usaha membimbing mengarahkan potensi hidup manusia
yang berupa kemampuan-kemampuan dasar dan kemampuan belajar sehingga
terjadilah peruahan di dalam kehidupan pribadinya sehingga makhluk
individual dan sosial serta hubungannya dengan alam sekitar dimana ia
berada.
d) Lingkungan
Lingkungan merupakan suatu yang melindungi tubuh yang hidup yang
dalam konteks akhlak ini tentunya adalah manusia. Lingkungan manusia yang
merupakan faktor yang mempengaruhi dan menentukan tingkah laku umat
manusia. Lingkungan ala mini dalapt mematahkan atau mematangkannya
bakat yang di bawa seseorang. Jika kondisi lingkungan tidak baik maka hal
itu merupakan perintang dalam mematangkan bakat seseorang.
e) Media informasi
Teknologi sudah semakin maju, dimana dalam memerlukan berita atau
informasi sudah sangat mudah memperolehnya. Salah satu dari sekian
banyaknya kemajuan teknologi adalah pesawat televisi. Televisi dengan
berbagai program acara siarannya selama ini dengan berbagai jenis tayangan
informasi dan hiburannya memang selalu menawarkan suatu kenikmatan
tersendiri bagi para pemirsanya. Kemudian yang saat ini menjadi salah satu
media informasi dengan pengaruh paling besar adalah ponsel. Alat ini
merupakan alat yang canggih karena disamping untuk komunikasi dapat
digunakan untuk berbagai program atau aplikasi yang terkadang muncul
gambar atau film yang tidak pantas dilihat oleh anak-anakm baik itu
kekerasan maupun permainian bahkan situs-situs porno yang dapat
mengganggu perkembangan kepribadian anak-anak. Ketika seseorang
terpapar banyak adegan kekerasan atau pornografi, otak akan kebanjiran
dopamin. Apabila sel saraf seseorang menghasilkan terlalu banyak dopamin
akan berdampak pada otak.
12
a) Hormati perasaan orang lain, tidak mencoba menghina atau menilai
mereka cacat.
b) Berbaik sangkalah kepada orang lain dan jangan memata-matai mereka.
c) Memaafkan kekeliruan mereka dan jangan mencari-cari kesalahan
kesalahannya, dan tahanlah rasa benci terhadap mereka.
d) Bermuka manis dan senyumlah bila anda bertemu orang lain
2. Akhlak Ketika Berbeda Pendapat :
a) Ikhlas dan mencari yang haq serta melepaskan diri dari nafsu di saat
berbeda pendapat.
b) Mengembalikan perkara yang diperselisihkan kepada Kitab Al-Qur'an
dan Sunnah.
c) Menghindari sikap show (ingin tampil) dan membela diri dan nafsu.
d) Sebisa mungkin berusaha untuk tidak memperuncing perselisihan
3. Akhlak kepada Allah SWT
a) Taat terhadap perintah-perintah-Nya.
b) Memiliki rasa tanggung jawab atas amanah yang diembankan padanya
c) Ridha terhadap ketentuan Allah SWT.
d) Senantiasa bertaubat kepada-Nya.
e) memperbanyak membaca, menghayati, dan mengamalkan isi dari ayat-
ayat al-Qur’an.
4. Akhlak terhadap alam
a) Berakhlak dengan alam sekitar dapat dilakukan dengan cara
melestarikan alam sekitar sebagai berikut :
b) Melarang penebangan pohon-pohon secara liar
c) Melarang perburuan binatang secara liar
d) Melakukan reboisasi
e) Membuat cagar alam dan suaka margasatwa
f) Mengendalikan erosi
g) Menetapkan tata guna lahan yang lebih sesuai
h) Memberikan pengertian yang baik tentang lingkungan kepada seluruh
lapisan masyarakat
i) Memberikan sanksi-sanksi tertentu bagi pelanggar-pelanggarnya
(Khotimah, 2015)
13
BAB III STUDY KASUS DAN SOLUSI PENYELESAIAN
Selain itu, yang sering terjadi yaitu berkelahi. Alasan berkelahi dikarenakan
ketidaksenangan atau ketersinggungan atas ucapan teman. Hal ini disebabkan
karena remaja masih memiliki gejolak jiwa dan emosi yang tinggi dan
umumnya mereka belum atau tidak mampu menahan emosi mereka. Biasanya
perkelahian terjadi ketika ada perayaan pesta baik itu perkawinan maupun
khitanan. Di acara itu banyak anak muda-mudi yang kumpul-kumpul sambil
minum-minuman keras,sehingga ucapan mereka tidak terkontrol dan saling
mengejek satu sama lainnya. (Su'ud, 2011).
14
15
BAB IV PENUTUP
3.1 Kesimpulan
16
DAFTAR PUSTAKA
17