Anda di halaman 1dari 5

Nama : Muhammad Ihsan

NIM : 1910312210066

Mata Kuliah : Etika Bisnis

CONTOH PERUSAHAAN YANG MENERAPKAN ETIKA BISNIS

PT. PERTAMINA (persero) adalah perusahaan milik negara yang bergerak di bidang
usaha minyak, gas bumi dan kegiatan-kegiatan lainnya yang terkait baik di dalam negeri maupun
di luar negeri. Tujuan dari PT. PERTAMINA itu sendiri adalah memberikan yang terbaik serta
kontribusi nyata bagi kesejahteraan bangsa dan negara dalam hal pemanfaatan potensi yang
dimiliki bangsa Indonesia. PT. PERTAMINA juga berkomitmen untuk berupaya untuk
melalukan perbaikan dan inovasi baru sesuai tuntutan kondisi global.

A. Penerapan Etika Bisnis dan Tata Kelola Perseroan


Penerapan Etika Bisnis dan Tata Kelola Good Corporate Governance di
lingkungan PERTAMINA telah menjadi kebutuhan dalam menjaga transparansi dan
akuntabilitas pengelolaan perusahaan kepada seluruh pemangku kepentingan. Pada
periode pelaporan, Perseroan melanjutkan pelaksanaan peta jalan transformasi badan
usaha milik negara (BUMN) yang telah disusun sejak tahun 2016 dan Buku Putih
Pembentukan Holding Migas pada tahun 2018. Melalui struktur baru, PERTAMINA
diharapkan lebih fokus sebagai perusahaan energi dalam pengembangan kapabilitas kelas
dunia. Di lingkup internal, transformasi dapat menekan cost transfer dan mendukung
akselerasi pertumbuhan skala bisnis untuk menjadi perusahan global energi terdepan
dengan nilai pasar USD100 miliar, serta menjadi penggerak pengembangan sosial di
tahun 2024. Dalam menjalankan seluruh kegiatan bisnisnya secara professional,
Pertamina memiliki Pedoman Perilaku dan Etika Bisnis atau Code of Conduct (CoC)
sebagai panduan seluruh Insan PERTAMINA, pihak eksternal yang bertindak untuk dan
atas nama PERTAMINA, anak perusahaan (AP), serta mitra kerja PERTAMINA yang
diatur dalam diatur dalam Keputusan Direktur Utama No.Kpts-42/C00000/2017-S0
tanggal 22 Juni 2017. Pertamina juga berkomitmen menjalankan bisnis tanpa benturan
kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang diatur dalam Pedoman
Benturan Kepentingan berdasarkan SK Direksi No.Kpts-088/Cooooo/2009-SO tentang
Konflik Kepentingan/Conflict of Interest.
PT. PERTAMINA (Persero) berkomitmen untuk melaksanakan Tata Kelola
perusahaan yang baik sebagai bagian dari usaha untuk pencapaian Visi dan Misi
perusahaan. Etika Kerja dan Bisnis (EKB) merupakan salah satu wujud komitmen
tersebut. EKB mencakup seperangkat aturan perilaku yang dimiliki oleh pekerja PT
PERTAMINA, baik dalam hubungan internal/antara sesama pekerja PT PERTAMINA
maupun dengan pihak eksternal. EKB merupakan referensi bagi pekerja yang mengalami
keragu-raguan dalam menjalankan kegiatan bisnis pada situasi-situasi tertentu. EKB
Perusahaan terbagi atas tujuh poin utama, yaitu:
1. Kesetaraan & Profesionalisme: Proses menuju World Class, PT
PERTAMINA dibangun melalui pengembangan pekerja yang profesional
berlandaskan tata nilai, berintegritas, berwawasan luas dan saling menghargai
serta didukung oleh lingkungan kerja yang kondusif. Bagian ini memuat
panduan terkait dengan isu kesamaan kesempatan, pelecehan, Penyalahgunaan
Psikotropika, dan Hubungan Profesional.
2. Integritas Bisnis: PT PERTAMINA menjalankan seluruh kegiatan bisnisnya
secara transparan, wajar, dapat dipertanggungjawabkan dan bersikap
independen. Bagian ini memuat panduan terkait dengan Benturan
Kepentingan, Cinderamata & Keramahtamahan, dan Korupsi.
3. Pengamanan Data & Informasi: PT PERTAMINA mengelola dan menjaga
kerahasiaan data dan informasi bisnis dengan baik serta memanfaatkannya
secara optimal hanya untuk kepentingan perusahaan. Bagian ini memuat
panduan tentang Kerahasiaan Data & Informasi, Kekayaan Intelektual, dan
Record Management.
4. Politik: PT PERTAMINA dikelola secara profesional dan tidak terkait dengan
kegiatan politik. Perusahaan bersikap netral terhadap aktivitas politik dan
memberi kesempatan kepada setiap pekerja untuk menyalurkan aspirasi
politiknya, namun apabila pekerja memutuskan untuk berpartisipasi dalam
kegiatan politik maka harus mematuhi ketentuan dan peraturan perundangan
yang berlaku.
5. Finansial, Kinerja & Perlindungan Aset: PT PERTAMINA mencatat dan
melaporkan transaksi bisnis secara akurat, lengkap, dapat
dipertanggungjawabkan dan dipercaya serta mengelola dan melindungi aset
perusahaan dalam rangka menjamin kelangsungan usahanya. Aset perusahaan
merupakan aset berharga yang dikelola dan/atau dikuasai oleh perusahaan
baik berupa aset fisik maupun non-fisik yang digunakan hanya untuk
kepentingan bisnis dan tujuan perusahaan. Oleh karena itu, aset perusahaan
harus dijaga dan dikelola dengan baik untuk mempertahankan manfaatnya.
6. Kepedulian Terhadap Komunitas: PT PERTAMINA selalu mengutamakan
aspek keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan. Dalam bagian ini
dijelaskan mengenai aspek HSE (Health, Safety, and Environment) dan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.
7. Persaingan Usaha: PT PERTAMINA menyadari pentingnya kegiatan rantai
suplai secara efektif, efisien, kompetitif, transparan, adil, bertanggung jawab,
mendukung dan menumbuh kembangkan kemampuan nasional serta
berwawasan lingkungan. Perusahaan mewujudkan iklim usaha yang kondusif
melalui persaingan usaha yang sehat serta tunduk dan patuh kepada ketentuan
dan peraturan perundangan yang berlaku.

Etika yang dilakukan perusahaan tidak hanya berhubungan dengan perusahaan saja,
tetapi perusahaan juga melakukan Etika dengan pihak yang berhubungan langsung dengan
perusahaan, seperti:

a. Etika Perusahaan dengan Pelanggan


1. Menjual produk sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan.
2. Membuka layanan konsumen dan menindaklanjuti keluhan
konsumen tanpa melakukan diskriminasi terhadap konsumen.
3. Melakukan promosi yang berkesinambungan secara sehat, fair,
jujur, tidak menyesatkan serta diterima oleh norma-norma
masyarakat.
b. Etika Perusahaan dengan Pesaing
1. Melakukan market research dan market intelligent untuk
mengetahui posisi pesaing.
2. Melakukan persaingan yang sehat dengan mengedepankan
keunggulan produk dan layanan yang bermutu.
c. Etika Perusahaan dengan Pemerintah
1. Membina hubungan dan komunikasi yang baik dengan Pemerintah
Pusat dan Daerah.
2. Menerapkan standar terbaik (best practices) dengan
memperhatikan peraturan yang berlaku mengenai kualitas produk,
kesehatan, keselamatan, lingkungan dan pelayanan.
d. Etika Perusahaan dengan Masyarakat
1. Mensosialisasikan kepada masyarakat tentang program sosial dan
kemasyarakatan serta kebijakan-kebijakan yang relevan.
2. Memberi kesempatan kepada masyarakat yang ingin mengetahui
kegiatan-kegiatan Perusahaan dalam batas tertentu dan untuk
mempromosikan produk setempat dalam acara-acara Perusahaan.
3. Mengoptimalkan penyaluran program-program bantuan
Perusahaan kepada masyarakat.
4. Melarang pekerja memberikan janji-janji kepada masyarakat di
luar kewenangannya.
B. Corporate Social Responsibility (CSR)
Tidak hanya Etika Bisnis yang dilakukan PT PERTAMINA, tetapi perusahaan
juga melakukan tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility
(CSR). CSR adalah fungsi untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab sosialnya dan
lingkungan perusahaan. Sehingga Program-program CSR yang dibuat adalah kegiatan
yang baik disusun berdasarkan rencana kerja selama kurun waktu tertentu maupun
proposal/surat penawaran kerja sama yang sesuai dengan program kerja dan telah
disetujui pimpinan. Mereka yang disebut sebagai penerima program CSR adalah pihak
yang menikmati atau menerima program-program CSR. Kegiatan CSR yang dilakukan
PT PERTAMINA, yaitu:
1. Bidang Pendidikan
a. Memberikan akses terhadap pendidikan dengan prioritas di sekitar wilayah
operasi dan masyarakat luas secara selektif.
b. Meningkatkan kualitas pendidikan secara prioritas disekitar wilayah
operasi dan masyarakat luas secara selektif.
c. Meningkatkan tata kelola pendidikan yang baik.
2. Bidang Kesehatan
a. Menurunkan tingkat kematian ibu dan anak (balita) dengan prioritas di
sekitar wilayah operasi dan masyarakat luas secara selektif.
b. Meningkatkan gizi anak (balita) dengan prioritas di sekitar wilayah
operasi dan masyarakat luas.
c. Meningkatkan kesehatan masyarakat dengan prioritas disekitar wilayah
operasi dan masyarakat luas secara selektif.
3. Bidang Lingkungan
a. Meminimalisasi dampak negatif terhadap lingkungan akibat kegiatan
operasi perusahaan.
b. Mendukung konservasi dan kelestarian lingkungan hidup.
c. Mendukung pengembangan energi alternatif.
4. Bidang Sarana dan Prasarana Umum dan Bencana Alam.
a. Melakukan pembangunan dan perbaikan sarana prasarana umum sesuai
peruntukkan dan kebutuhan, khususnya masyarakat sekitar wilayah kerja
operasi perusahaan dan masyarakat luas secara selektif.
5. Bidang Sarana dan Prasarana Umum dan Bencana Alam.
a. Melakukan pembangunan dan perbaikan sarana prasarana umum sesuai
peruntukkan dan kebutuhan, khususnya masyarakat sekitar wilayah kerja
operasi perusahaan dan masyarakat luas secara selektif. Penanggulangan
kejadian tanggap darurat baik kepada masyarakat disekitar wilayah kerja
perusahaan maupun masyarakat luas.
b. Mengurangi dampak buruk terjadinya bencana alam.

Anda mungkin juga menyukai