Anda di halaman 1dari 13

Tugas kelompok

Akhlak Kepada Rasulullah SAW

Kelompok 3 :

Muhammad Hamdan (105611119319)

Winni Putri Pratiwi (105611119519)

Mar’ah Tussshalihah (105611117219)

Nur Sanni (105611120519)

Haspiani Muin (105611117619)

Jurusan Ilmu Administrasi Negara

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Makassar

2020

1
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Akhlak Kepada Rasulullah SAW”.
Penulisan makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah. Makalah ini telah kami
susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih

kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari
semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami
berharap semoga makalah ini bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan
ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Makassar, 02 November 2020

Penulis

Kelompok (3) tiga

2
Daftar ISI
BAB I................................................................................................................................................2

PENDAHULUAN...............................................................................................................................2

A. Latar Belakang......................................................................................................................2

B. Rumusan Masalah................................................................................................................2

C. Tujuan penulisan..................................................................................................................2

BAB II...............................................................................................................................................2

PEMBAHASAN.................................................................................................................................2

A. Defenisi Akhlak.....................................................................................................................2

B. Dasar pemikiran akhlak kepada rasulullah SAW................................................................2

C. Bentuk-bentuk akhlak kepada Rasulullah SAW..................................................................2

D. Contoh akhlak yang diperbuat Oleh Rasulullah SAW.........................................................2

BAB III..............................................................................................................................................2

PENUTUP.........................................................................................................................................2

A. Kesimpulan...........................................................................................................................2

B. Saran.....................................................................................................................................2

Daftar Pustaka..................................................................................................................................2

3
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akhlak merupakan salah satu ajaran pokok agama Islam yang harus dipegang oleh setiap
muslim, menurut Abdullah Ibnu Umar, orang yang paling dicintai dan paling dekat dengan
Rasulullah SAW pada hari kiamat adalah orang yang paling baik akhlaknya.

Rasulullah SAW di utus kedunia ini dengan tujuan untuk menyempurnakan akhlak manusia,
Nabi bersabda :

‫ت ُأِلتَ ِّم َم َم َكار َم اَأْل ْخلَ ْق‬


ُ ‫ِإنَّ َما ب ُِع ْث‬

Artinya : “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak”. (HR. Ahmad dan Baihaqi)

Hal yang dapat membedakan antara manusia dan hewan terletak pada akhlaknya.
Manusia yang tak berakhlak sama halnya dengan hewan, hanya saja kelebihan manusia pandai
dalam berkata-kata.Saat ini, krisis akhlak terjadi kerena sebagian orang tidak mau lagi
mengamalkan tuntunan agama yang mengajarkan untuk berbuat baik dan meninggalkan
perbuatan maksiat. Berbagai fenomena yang terjadi sangat mengkhawatirkan terkait dengan
akhlak generasi penerus bangsa, fenomena tersebut bisa kita simak berita yang dipublikasikan
diberbagai media, seringkali membuat kita miris mendengarnya, salah satu contoh merosotnya
akhlak manusia kepada Allah SWT, banyak orang yang tidak bersyukur atas kenikmatan yang
Allah berikan, marah akan taqdir yang telah Allah tetapkan, serta tidak melaksanakan segala
perintah dan larangan-Nya.

Krisis akhlak juga terjadi pada sesama manusia dan lingkungan sekitar. Contohnya
memudarnya sopan santun kepada guru dan orang tua, nada bicara kepada orang tua
disamakan dengan berbicara sesama mereka, melontarkan kata-kata kotor kepada orang lain
bahkan kepada orang tua sendiri. Kurangnya Akhlak terhadap lingkungan juga terjadi saat ini,
diantaranya membuang sampah sembarangan, pembakaran hutan liar, dan masih banyak lagi
fenomena lainnya yang berakibat merusak lingkungan. Maka kedudukan akhlak dalam agama
Islam ini sangat tinggi sekali. Bahkan Nabi kita Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ketika ditanya
tentang apa yang paling banyak memasukkan seseorang ke dalam surga, beliau mengatakan:
“Bertaqwa kepada Allah dan berakhlaklah dengan akhlak yang baik.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan
Ibnu Majah).

Berdasarkan fenomena yang terjadi di atas, krisis akhlak yang terjadi dimana-mana,
bukan saja kurangnya sopan santun kepada sesama manusia dan tidak menjaga kelestarian
lingkungan, tetapi juga kepada sang Khaliq yaitu Allah SWT, maka dari itu penulis tertarik untuk
menulis artikel dengan judul “Akhlak kepada Allah SWT, Rasulullah SAW, sesama Manusia, dan
Lingkungan sekitar”.

4
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah pengertian akhlak ?
2. Bagaimanakah dasar pemikiran akhlak kepada Rasulullah SAW ?
3. Bagaimanakah bentuk-bentuk akhlak kepada Rasuullah SAW ?
4. Bagaimanakah contoh akhlak Rasulullah SAW ?

C. Tujuan penulisan
1. Agar dapat mengetahui defenisi akhlak
2. Agar dapat mengetahui dasar pemikiran akhlak kepada Rasulullah SAW
3. Untuk mengetahui bentuk-bentuk akhlak keapada Rasulullah SAW
4. Untuk mengetahui contoh akhlak yang diperbuat Rasulullah SAW

5
BAB II

PEMBAHASAN
A. Defenisi Akhlak
Kata “akhlak” secara bahasa diartikan dengan budi pekerti, perangai, tingkah laku atau
tabiat, tata karma, sopan santun, adab, dan tindakan. Sedangkan secara istilah akhlak
merupakan tingkah laku atau sikap seseorang yang sudah menjadi kebiasaan setiap
individu, dan kebiasaan tersebut selalu terlihat dalam perbuatan sehari-hari. Dengan
demikian pengertian akhlak adalah tindakan yang berhubungan dengan tiga unsur yang
sangat penting, yaitu sebagai berikut:

- Kognitif, yaitu pengetahuan dasar manusia melalui potensi intelektualitasnya.


- Afektif, yaitu pengembangan potensi akal manusia melalui upaya menganalisis berbagai
kejadian sebagai bagian dari pengembangan ilmu pengetahuan.
- Psikomotorik, yaitu pelaksanaan pemahaman rasional kedalam bentuk perbuatan yang
konkret.

Konsep akhlak dalam Al-Qur’an, salah satunya dapat diambil dari pemahaman terhadap
surat Al-Alaq ayat 1-5 yang secara tekstual menyatakan perbuatan Allah SWT dalam
menciptakan manusia sekaligus membebaskan manusia dari kebodohan (‘allamal insana
malam ya’lam).

Menurut Ibn Miskawaih (w. 421 H/1030 M), yang dikenal sebagai pakar bidang akhlak
terkemuka mengatakan bahwa akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang
medorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan
pertimbangan. Lebih luas, Ibn Miskawaih mengatakan bahwa akhlak adalah sifat yang
tertanam dalam jiwa yang menimbulkan macam-macam perbuatan dengan gamblang dan
mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.

Akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripadanya timbul
perbuatan-perbuatan dengan mudah dan gampang tanpa memerlukan pemikiran dan
pertimbangan. Maka bila sifat itu memunculkan perbuatan baik dan terpuji menurut akal
dan syariat maka sifat itu disebut akhlak yang baik atau akhlakul karimah, dan bila yang
muncul dari sifat itu perbuatan-perbuatan buruk maka disebut akhlak yang buruk atau
akhlakul mazhmumah. Didalam islam pengertian akhlak adalah sistem nilai yang mengatur
pola sikap dan tindakan manusia diatas bumi yang didasarkan kepada Al-Qur’an dan al-
Hadist.

B. Dasar pemikiran akhlak kepada rasulullah SAW


Berakhlak kepada Rasulullah SAW dapat diartikan suatu sikap yang harus dilakukan
manusia kepada Rasulullah SAW sebagai rasa terima kasih atas perjuangannya membawa

6
umat manusia kejalan yang benar. Berakhlak kepada Rasulullah SAW perlu dilakukan atas
dasar pemikiran sebagai berikut:

1) Rasulullah SAW sangat besar jasanya dalam menyelamatkan kehidupan manusia dari
kehancuran. Berkenaan dengan tugas ini, beliau telah mengalami penderetin lahir batin,
namun semua itu diterima dengan ridha.

2) Rasulullah SAW sangat berjasa dalam membina akhlak yang mulia. Pembinaan ini
dilakukan dengan memberikan contoh tauladan yang baik. Allah berfirman:

٢١‫﴾ لَقَ ْد َكانَ لَ ُك ْم فِي َرسُو ِل هَّللا ِ ُأ ْس َوةٌ َح َسنَةٌ ﴿االحزاب‬

Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah SAW itu suri teladan yang baik. (QS
Al-Ahzab:21)

3) Rasulullah SAW berjasa dalam mejelaskan al-Qur’an kepada manusia, sehingga menjadi
jelas dan mudah dilaksanakan. Penjelasan itu terdapat dalam haditsnya, Firman Allah SWT:

ٍ ِ‫ضاَل ٍل ُّمب‬
‫ين‬ َ ‫ث فِي اُأْل ِّميِّينَ َرسُوالً ِّم ْنهُ ْم يَ ْتلُو َعلَ ْي ِه ْم آيَاتِ ِه َويُ َز ِّكي ِه ْم َويُ َعلِّ ُمهُ ُم ْال ِكت‬
َ ‫َاب َو ْال ِح ْك َمةَ َوِإن َكانُوا ِمن قَ ْب ُل لَفِي‬ َ ‫ه َُو الَّ ِذي بَ َع‬
٢ ‫﴾﴿ألجمعة‬

Artinya: Dialah yang mengutus kepada kamu yang buta huruf seorang Rasul diantara
mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan
mengajarkan kepada mereka kitab dan hikmah. Dan sesungguhnya, mereka sebelumnya
benar-benar dalam kesesatan yang nyata. (QS Al-Jumu’ah:2).

4) Rasulullah SAW telah mewariskan hadits yang penuh dengan ajaran yang sangat mulia
dalam berbagai bidang kehidupan.

5) Rasulullah SAW telah memberikan contoh modek masyarakat yang sesuai dengan
tuntunan agama, yaitu masyarakat yang beliau bangun di Madinah.

C. Bentuk-bentuk akhlak kepada Rasulullah SAW


Selain berakhlak kepada Allah SWT, kita juga sebagai umat muslim di haruskan untuk
berakhlak kepada Nabi Muhammad SAW. Karena dari beliaulah kita banyak mendapatkan
warisan yang bisa kita wariskan lagi turun-menurun ke anak cucu kita. Mencintai Rasulullah
adalah wajib dan termasuk bagian dari iman. Semua orang Islam mengimani bahwa
Rasulullah adalah hamba Allah dan utusan-Nya. Makna mengimani ajaran Rasulullah SAW
adalah menjalankan ajarannya, menaati perintahnya. Ahlus sunnah mencintai Rasulullah
SAW dan mengagungkannya sebagaimana para sahabat beliau mencintai beliau lebih dari
kecintaan mereka kepada diri mereka sendiri dan keluarga mereka.

Sebagimana sabda Rasulullah saw, yang artinya, ”Tidak beriman salah seorang diantara
kamu, sehingga aku lebih dicintai olehnya daripada dirinya sendiri, orang tuanya, anaknya
dan manusia semuanya, (HR. Bukhari Muslim).

7
Bentuk akhlak terhadap Rasul SAW, diantaranya:

a. Menghidupkan Sunnah

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda yang menerangkan bahwa, kita sebagai
umat muslim diperintahkan untuk menghidupkan sunah-sunah yang telah beliau wariskan.
“Barangsiapa yang menghidupkan satu sunnah dari sunnah-sunnahku, kemudian diamalkan
oleh manusia, maka dia akan mendapatkan (pahala) seperti pahala orang-orang yang
mengamalkannya, dengan tidak mengurangi pahala mereka sedikit pun.” (HR Ibnu Majah)

b. Taat

“Hai orang-orang yg beriman taatilah Allah dan taatilah Rasul-Nya dan ulil amri di antara
kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu maka kembalikanlah hal itu
kepada Allah dan Rasul-Nya jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari akhir.
Yang demikian itu lebih utama dan lebih baik akibatnya.”

a. Selalu bershalawat

Membaca Selawat harus disertai dengan niat dan dengan sikap hormat kepada Nabi
Muhammad SAW. Orang yang membaca shalawat untuk Nabi hendaknya disertai dengan
niat dan didasari rasa cinta kepada beliau dengan tujuan untuk memuliakan dan
menghormati beliau.

Dalam penjelasan hadits (Akhbar Al-Hadits) disebutkan bahwa apabila seseorang


membaca shalawat tidak disertai dengan niat dan perasaan hormat kepada Nabi SAW, maka
timbangannya tidak lebih berat ketimbang selembar sayap. Nabi SAW bersabda :
“Sesungguhnya sahnya amal itu tergantung niatnya”.

Ada tiga perkara yang timbangannya tidak lebih berat dari pada selembar sayap, yaitu:

- Shalat yang tidak disertai dengan tunduk dan khusyuk.


- Dzikir dengan tidak sadar. Allah SWT tidak akan menerima amal orang yang hatinya
tidak sadar.
- Membaca Shalawat untuk Nabi Muhammad SAW tidak disertai dengan niat dan rasa
hormat.

b. Mencintai Keluarga Nabi

Rasulullah SAW bersabda, “Wahai manusia sesungguhnya aku tinggalkan dua perkara
yang besar untuk kalian, yang pertama adalah Kitabullah (Al-Quran) dan yang kedua adalah
Ithrati (Keturunan) Ahlulbaitku. Barangsiapa yang berpegang teguh kepada keduanya, maka
tidak akan tersesat selamanya hingga bertemu denganku di telaga al-Haudh.” (HR. Muslim
dalam Kitabnya Sahih juz. 2, Tirmidzi, Ahmad, Thabrani dan dishahihkan oleh Nashiruddin
Al-Albany dalam kitabnya Silsilah Al-Hadits Al-Shahihah).

8
D. Contoh akhlak yang diperbuat Oleh Rasulullah SAW
Ada beberapa akhlak yang dapat di teladani dari Rasulullah saw. Antara lain.

1. Memuliakan yang Lebih Tua serta Menyayangi yang Kecil

Salah satu sikap mulia yang di anjurkan Rasulullah saw. Terhadap umatnya adalah
menghormati orang yang lebih tuaserta menyayangi yang kecil. Dengan bersikap seperti ini
maka bangunan masyarakat akan semakin kokoh serta jalinan hubungan kasih saying antar
masing-masing individu didalamnya akan semakin erat.Tentang hal ini Rasulullah bersabda
yang artinya “Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak menghormati yang tua,
menyayangi yang muda,menyeru kepada yang makruf,serta mencegah terjadinya
kemungkaran”.

2. Bersikap Amanah

Sikap amanah ini dimiliki oleh Rasulullah dan dikenal di kalangan anggotanya kaumnya
sebelum predikat tersebut di sematkan oleh Allah Swt. di dada beliau. Melihat urgensi
amanah yang sangat besar dalam kehidupan bermasyarakat Rasulullah Saw. Seringkali
berwasiat pada umatnya untuk memegang teguh sifat ini. Beliau bahkan menggolongkan
orang-orang yang tidak dapat menjaga amanah yang di pikulkan kepadanya sebagai orang
munafik.

3. Keadilan

Rasulullah adalah orang yang paling adil,paling mampu menahan diri, paling jujur
perkataannya, dan paling besar amanatnya. Sebelum diangkat sebagai seorang nabi beliau
sudah dijuluki masyarakat dengan Al-Amin (orang yang terpercaya). Sebelum Islam, pada
zaman jahiliyah beliau di tunjuk sebagai pengadil.

4. Ketawaduan (Bersikap Rendah Hati)

Kesombongan adalah merupakan salah satu sifat yang paling dibenci oleh
islam,sebaliknya sikap rendah hati adalah salah satu yang paling disukai. Rasulullah adalah
orang yang suka merendah diri tidak gila hormat dan juga jabatan. Dalam sebuah hadist
Qudsi Rasulullah bersabda, Allah Azza Wa jalla berfirman:

“kesombongan adalah selendang-Ku dan keangkuhan merupakan pakaian-Ku. Oleh karna


itu, siapa yang merenggut salah satunya dari sisi-Ku maka akan Aku lemparkan ke dalam
neraka”. (HR, Abu Dawud)

5. Kasih Sayang

Rasulullah saw. Adalah pelopor utama dalam hal kasih saying dan cinta kasih. Beliau
sama sekali tidak pernah mencela atau menghina orang lain. Mempersatukan para sahabat
dan tidak pernah mencela mereka. Karna kasih sayangnya yang luar biasanya kepada
umatnya,maka tidak sedikit para sahabat yang senang berdekatan dengan beliau.Beliau

9
juga senantiasa menanyakan apa yang terjadi diantara manusia,membaguskan yang bagus
dan membenarkannya.

6. Berakhlak Baik/Terpuji

Sifat terpuji merupakan kepribadian seseorang muslim. Rasulullah saw, menasehatkan


kita untuk menghiasi diri dengan akhlak yang mulia dalam pergaulan dengan siapa pun.
Rasulullah saw bersabda, Allah swt.: “Allah menyayangi orang yang bersikap lapang dada
(toleran), baik ketika menjual,membeli,atau menagih sesuatu (kepada orang lain)” (HR.
Bukhari). Anas bin Malik r.a berkata, “Rasulullah saw berkata, “Rasulullah saw. Merupakan
manusia paling baik akhlaknya.” (HR. Muslim).

7. Memelihara Silaturahmi/Persaudaraan

Rasulullah saw mewasiatkan kepada umatnya untuk menjaga persaudaraan.Sebab


permasalahan social yang timbul itu bersumber dari perselisihan pribadi di antara individu
yang menimbulkan rasa marah, dendam dan permusuhan. Dengan adanya memelihara tali
persaudaraan tersebut maka semua permasalahan dapat dibicarakan dan dicarikan solusi
yang baik. Sesuai dengan sabda beliau yang artinya “muslim yang lain adalah saudara bagi
masing-masing kalian.” Oleh karna itu, berbuat baiklah untuk mereka, damaikanlah apabila
ada perselisihan di antara mereka, minta tolonglah terhadap mereka dalam hal-hal yang
tidak dapat kalian hadapi, serta bantulah mereka dalam menghadapi hal-hal yang tidak
mampu mereka atasi.” (HR.Ahmad)

8. Menunjukan Wajah Berseri-seri

Islam sangat menaruh perhatian terhadap masalah pergaulan antar manusia. Islam
menginginkan antar hubungan di antara manusia berlangsung dengan baik dan penuh rasa
kasih saying. Contohnya apabila bertemu dengan temannya di perjalanan maka
menyapanya dengan sikap ramah, wajah berseri-seri, serta senyum yang merekah di bibir.
Tentang anjuran seperti ini Rasulullah bersabda, “Setiap perbuatan baik merupakan
sedekah.Termasuk dalam kategori sedekah sikapmu menunjukan wajah yang berseri-seri
ketika bertemu dengan saudaramu sesame muslim serta memberikan memberikan air
didalam bejanamu kepadanya.” (HR. Tirmidzi)

9. Suka Memaafkan

Sikap suka memaafkan merupakan akhlak yang terpuji. Apabila orang lain telah
menyakiti kita jangan terlalu lama kita memendam rasa marah tersebut maafkanlah orang
yang bersalah tersebut. Sebab dengan kita member maaf Allah akan menambah kemuliaan
bagi orang tersebut. Sesuai dengan sabda Rasulullah saw. “Tidak akan berkurang harta
karena bersedekah dan tidak ada seorangpun yang di zalimi kemudian member maaf
melainkan allah akan menambah kemuliaan dirinya.” (HR. Ahmad)

10
10. Gemar Berinfak

Derajat kedermawaan yang tertingi adalah sikap iitsar, yaitu tidak segan-segan berinfak
kepada orang lain meski dirinya sendiri sebetulnya membutuhkannya. Sikap iitsar dikatakan
sebagai puncak kedermawaan karna biasanya yang disebut dengan kedermawaan
sesunguhnya adalah menafkahkan harta yang tidak dibutuhkan. Hal ini tidak begitu berat
dibandingkan dengan sikap menafkahkan sesuatu kepada orang lain di saat dirinya sendiri
sebenarnya sangat membutuhkannya. Berinfak merupakan sarana untuk mensucikan
badan maupun jiwa. Itulah sebab nasihat Rasulullah saw. dalam hal tersebut. Diantaranya
sabda beliau, :Berusaha keraslah menghindari api neraka meski hanya dengan
(menyedekahkan) sebutir kurma.” (HR. Bukhari)

11
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Akhlak merupakan tingkah laku atau sikap seseorang yang sudah menjadi kebiasaan
setiap individu, dan kebiasaan tersebut selalu terlihat dalam kehidupan sehari-hari.
Berakhlak dengan akhlak yang disyariatkan dalam Islam, bukan hanya kepada sesama
mausia tetapi juga kepada sang Khaliq yaitu Allah SWT, kepada Rasulullah SAW dan
Lingkungan Alam. Kenapa kita harus berakhlak kepada Allah ? ada tiga alasannya,
Pertama karena Allah SWT-lah yang menciptakan manusia. Kedua karena Allah SWT-lah
yang telah memperlengkapkan panca indera, berupa pendengaran, penglihatan, akal
fikiran dan hati, serta anggota badan yang kokoh dan sempurna kepada manusia. Ketiga,
karena Allah SWT-lah yang menyediakan berbagai bahan dan sarana yang diperlukan
bagi kelangsungan hidup manusia. Maka dari itu kita sebagai umat islam harus tunduk
dan patuh atas segala perintah dan larangannya.

Begitu juga kecintaan kita kepada Rasulullah SAW seperti dengan melaksanakan
Sunnahnya, bershalawat atasnya, kemudian saling menghormati sesama manusia dan
menjaga kelestarian lingkungan alam sekitar. Akhlak yang baik adalah tanda
kebahagiaan seseorang di dunia dan di akhirat. Tidaklah kebaikan-kebaikan datang atau
didapatkan di dunia dan di akhirat kecuali dengan berakhlak dengan akhlak yang baik.
Dan tidaklah keburukan-keburukan ditolak kecuali dengan cara berakhlak dengan akhlak
yang baik.

B. Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalh di atas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut
dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para
pembaca.

12
Daftar Pustaka

http://mulqannuralfaruq.blogspot.com/2015/12/akhlak-terhadap-rasulullah-saw.html?m=1

https://jambidaily.com/2020/06/10/akhlak-kepada-allah-swt-rasulullah-saw-manusia-dan-
lingkungan/

http://berbagiilmu185.blogspot.com/2015/03/berakhlak-kepada-rasulullah.html?m=1

https://m.eramuslim.com/peradaban/pemikiran-islam/drs-h-ahmad-yani-ketua-lppd-khairu-
ummah-akhlak-kepada-rasul.htm

13

Anda mungkin juga menyukai