Anda di halaman 1dari 11

Akhlak & Tasawuf

Disusun
Oleh:
Dona Anggriani NIM:
0120009
Fitra Gusmyanto NIM:
0120011
Mila Sari NIM:
0120027

Dosen Pengampu:
Salman Al-Farizi M.PD

Manajemen
Fakultas Ekonomi
Universitas Nahdlatul Ulama
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang


Maha Esa berkat rahmat dan hidayah Allah swt kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya. Makalah ini berisikan tentang akhlak dan
tasawuf.
Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah
untuk junjungan kita Nabi besar Muhammad saw, beserta
keluarga dan sahabatnya hingga akhir zaman, dengan
diiringi upaya meneladani akhlaknya.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah
satu acuan, petunjuk maupun pedoman dan juga berguna
untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan
karena pengalaman yang kami miliki masih sangat kurang.
Oleh karena itu, kami harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun
untuk kesempurnaan makalah ini.

Sukadana, 17 September 2020


DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………………………… i
KATA PENGANTAR ………………………… ii
DAFTAR ISI ………………………………… iii
BAB I PENDAHULUAN ……………………................
A. Latar Belakang …………………………………………..
B. Rumusan Masalah ………………………………………
C. Tujuan Penulisan ………………………………………..
D. Metode Pengumpulan Data ………………………………
BAB II PEMBAHASAN ………………………….
A. Pengertian Akhlak Tasawuf……………………………………
B. Kajian Kajian Akhlak Tasawuf……………………………………..
C. Perlunya Pengembangan Akhlak
……………………………………….
 
BAB III PENUTUP ……………………………………
A. Simpulan ……………………………………………………
B. Saran ……………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA …………………………………
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Akhlak tasawuf merupakan salah satu khazanah intelektual


muslim yang kehadirannya hingga saat ini semakin dirasakan. Secara
historis dan teologi akhlak tasawuf tampil mengawal dan memadu
perjalanan hidup umat agar selamat dunia dan akhirat. Tidaklah
berlebihan jika misi utama kerasulan Nabi Muhammad SAW adalah untuk
menyempurnakan akhlak yang mulia, dan sejarah mencatat bahwa faktor
pendukung keberhasilan dakwah beliau itu antara lain karena dengan
akhlaknya yang prima, hingga hal ini dinyatakan oleh Allah dalam Al-
qur’an.
Kepada umat manusia, khususnya yang beriman kepada Allah
diminta agar akhlak dankeluhuran budi Nabi Muhammad SAW itu
dijadikan contoh dalam kehidupan di berbagai bidang. Mereka yang
mematuhi permintaan ini dijamin keselamatan hidupnya didunia dan
akhirat.
Khazanah pemikiran dan pandangan di bidang akhlak dan tasawuf
itu kemudian menemukan momentum pengembangannya dalam sejarah,
yang antara lain ditandai oleh munculnya sejumlah besar ulama tasawuf
dan ulama di bidang akhlak. Mereka tampil pada mulanya untuk memberi
koreksi pada perjalanan umat saat itu yang sudah mulai miring kearah
yang salah. Mereka mencoba meluruskan, dan ternyata supaya mereka
disambut positif karena dirasakan manfaatnya. Untuk melestarikan
pemikiran dan pendapatnya itu mereka menulis sejumlah buku yang
secara khusus membahas masalah akhlak tasawuf.
Sebelum itu hasil penelitian para ulama islam terhadap Al-Quran dan Al-
Hadist menunjukkan. Bahwa hakikat agama islam itu adalah akhlak.
Pernyataaan antara lain sikemukakan al-Mawardi dalam kitabnya Adab
al-Dunya wa al-Din ini dibuktikan dengan mengatakan bahwa agama
tanpa tasawuf akhlak tidak akan hidup, bahkan akan kering dan layu. Ia
juga mengatakan bahwa seluruh ajaran  al-Quran dan al-Hadist pada
ujungnya menghendaki perbaikan akhlak dan mental spiritual.
• Rumusan Masalah
Pengertian Akhlak dan Tasawuf
Kajian-Kajian Akhlak Tasawuf
Perlunya Pengembangan Akhlak
Tasawuf
 
• Tujuan Penulisan
Tujuan makalah ini untuk menyelesaikan
tugas dari mata kuliah PAI tentang Akhlak
dan Tasawuf. Dan untuk lebih memahami:

1.Pengertian akhlak dan tasawuf


2.Kajian-kajian akhlak tasawuf
3.Perlunya pengembangan akhlak
tasawuf

• Metode Pengumpulan Data


Metode penulisan yang dilakukan dalam
pembuatan makalah ini adalah metode
pengambilan dari media internet dan
sumber buku.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Akhlak Tasawuf


Akhlak secara terminology berarti tingkah laku seseorang
yang didorong oleh suatu keinginan secara sadar untuk melakukan
suatu perbuatan yang baik. Tasawuf merupakan bagian dari kajian
islam yang tak terpisahkan dari kajian islam lainnya.
Para ahli Ilmu Tasawuf pada umumnya membagi tasawuf
pada tiga bagian. Pertama tasawuf falsafi, kedua tasawuf akhlaki,
dan ketiga tasawuf amali. Ketiga macam tasawuf ini tujuanya
sama, yaitu mendekatkan diri kepada Allah dengan membersihkan
diri dari perbuatan tercela dan menghiasi diri dengan perbuatan
terpuji. Dengan demikian dalam mencapai tujuan tasawuf
seseorang harus terlebih dahulu berakhlak mulia. Ketiga tasawuf
ini berbeda dalam pendekatan yang digunakan. Pada tasawuf
falsafi pendekatan yang digunakan adalah pendekatan rasio atau
akal pikiran, mengunakan bahan kajian filsafat, seperti filsafat
pada tuhan, manusia, atau lain sebagainya. Selanjutnya tasawuf
akhlaki pendekatan yang digunakan adalah pendekatan akhlak
yang tahapanya terdiri dari tahalli (mengosongkan diri dari akhlak
buruk), tajalli (terbukanya dinding yang membatasi manusia
dengan tuhannya), dan tasawuf amali pendekatan yang digunakan
adalah pendekatan wirid/amaliayah.
B. Kajian-Kajian Akhlak
Tasawuf

Orisinalitas ajaran dan kajian


islam, khususnya tasawuf, yang ideal
dapat dilihat sebagai berikut:

1.Tauhid
2. Harus senantiasa
melandaskan segala
Amalannya dengan syariat
(fiqih).
3.Menjaga keseimbangan
4. Berkesinambungan
5. Mudah dan luas
6. Beragam
7. Universal dan dinamis
8. Konteksual
C. Perlunya Pengembangan
Akhlak Tasawuf

Salah satu tokoh yang bersungguh-


sungguh memperjuangkan akhlak
tasawuf bagi mengatasi masalah tersebut
adalah Hussein Nashr. Menurutnya
paham sufisme ini mulai mendapat
tempat dikalangan masyarakat (termasuk
masyarakat Barat), karena mereka mulai
merasakan kekeringan batin. Mereka
mulai mencari-cari dimana sufisme yang
dapat menjawab sejumlah masalah
tersebut. Dengan cara yang diajukan para
ahli untuk mengatasi masalah tersebut,
dan salah satu cara yang hampir
disepakati para ahli adalah dengan cara
mengembangkan kehidupan yang
berakhlak dan bertasawuf.
Sifat-sifat menyinari hati:
1. Taubat
2. Taqwa
3. Ikhlas
4. Syukur
5. Zuhud
6. Sabar
7. Ridha
8. Tawakkal
9. Mahabbah
10. Zikrul maut

Sabda Rasulullah:
"Didalam tubuh anak Adam ada
segumpal daging apabila baik, maka
baiklah seluruh jasad, dan apabila rusak
maka rusak seluruh jasad. Ketahuilah, itu
adalah hati.

Firman Allah dalam Al-Quran


(As-Sams:9 & 10)
"Sesungguhnya berbahagialah orang
yang mensucikan jiwanya dan sungguh
merugilah orang yang mengotori
jiwanya".
Sifat-sifat yang mengotori
jiwa/hati:
🦄 Riya
🦄 Tafahur
🦄 Khianat
🦄 Su'udzon
🦄 Kikir
🦄 Ghibah
Dan lain-lain
Terima Kasih🍇

Anda mungkin juga menyukai