Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH STUDI ISLAM II

ALIRAN - ALIRAN PEMIKIRAN ILMU TASAWUF

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah

Studi Islam II

DOSEN PEMBIMBING :

Bahmid I Magi

Disusun oleh :

Anisa Rahmania Fadilla

19354004

Perbankan syariah A - 2 - R

Ma’soem University

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Perbankan Syariah

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Aliran - Aliran Pemikiran Ilmu Tasawuf” ini tepat pada
waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Studi Islam II .Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang ilmu tasawuf bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.

Saya mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Sumedang, 5 Mei 2020

ii
DAFTAR ISI

JUDUL
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI ..............................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................................................
1.3 Tujuan Pembahasan ................................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Ajaran
Tasawuf ..................................................................................................................................
2.2 Perkembangan Pemikiran
Tasawuf .........................................................................................................................
2.3 Tokoh - tokoh dalam kajian
tasawuf ........................................................................................................................................
2.4 Model Penelitian
Tasawuf ............................................................................................................................
2.5 Isi Pokok Ajaran Tasawuf ................................................................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ...........................................................................................................................................
3.2 Saran ......................................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Studi Islam, yaitu ajaran-ajaran yang berhubungan dengan Islam. Itu berarti ajaran-ajaran yang
berhubungan dengan pemikiran Islam. Pemikiran Islam dibagi menjadi empat yaitu pemikiran ilmu
kalam, pemikiran ilmu filsafat, pemikiran ilmu tasawuf, dan pemikiran ilmu fiqh.
Pemikiran ilmu tasawuf sangat penting peranannya dalam kelangsungan hidup manusia, karena
tasawuf merupakan salah satu bidang Islam yang memusatkan perhatian pada pembersihan aspek
rohani manusia yang selanjutnya dapat menimbulkan akhlak mulia. Pembersihan aspek rohani atau
batin ini dikenal sebagai dimensi esoterik dari diri manusia.
Oleh karena itu, makalah ini akan menjelaskan tentang pemikiran ilmu tasawuf yang meliputi
pengertian & ajaran tasawuf, perkembangan pemikiran tasawuf, tokoh-tokoh dalam kajian tasawuf,
model-model penelitian tasawuf, dll.
1.2 Rumusan Masalah

Untuk memudahkan pembahasan dibuatlah rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apa itu pengertian dan ajaran ilmu tasawuf?


2. Bagaimana perkembangan pemikiran tasawuf?
3. Siapa saja tokoh-tokoh dalam kajian tasawuf?
4. Bagaimana model penelitian tasawuf?
5. Apa saja isi pokok ajaran tasawuf?

1.3 Tujuan
1. Mendeskripsikan kepada pembaca tentang pengertian dan ajaran tasawuf
2. Mendeskripsikan kepada pembaca tentang perkembangan pemikiran tasawuf
3. Mendeskripsikan kepada pembaca tentang tokoh-tokoh dalam kajian tasawuf
4. Mendeskripsikan kepada pembaca tentang model penelitian tasawuf
5. Mendeskripsikan kepada pembaca tentang isi pokok ajaran tasawuf

BAB II

4
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Ajaran Tasawuf

Tasawuf secara bahasa berasal dari kata "al-shuffah" atau orang yang ikut pindah dengan Nabi dari
Makkah ke Madinah. Bisa dimaknai pula sebagai suf (barisan), suf (kain wol), hingga ke bahasa Yunani
sophos (hikmat). Kata al-suffah misalnya, menggambarkan keadaan orang yang rela mencurahkan jiwa-
raga, harta-benda, dan lainnya hanya untuk Allah SWT. Setia mengikuti dakwah Rasulullah selagi susah.

Tasawuf dari sisi linguistik dapat dipahami sebagai sikap mental. Yakni sikap mental yang senantiasa
memelihara kesucian diri, ibadah, menjalani kehidupan dengan sederhana, hingga sikap rela berkorban
untuk kebaikan dan selalu bijaksana.

Dari sisi istilah, pengertian tasawuf, manusia yang memiliki keterbatasan berupaya mensucikan diri
dengan cara menjauhkan pengaruh kehidupan dunia. Kemudian mereka memusatkan perhatian hanya
kepada Allah SWT.

Menurut Kamus Bahasa Indonesia kata tasawuf diambil darishafa yang berarti bersih, dinamakan sufi
karena hatinya tulus dan bersih di hadapan Tuhannya. Tasawuf adalah ajaran tentang kepercayaan yang
dapat dicapai dengan kekuatan kemampuan batin (kepada Allah). Ada pula yang mengungkapkan bahwa
tasawuf adalah mencari jalan untuk memperoleh kecintaan dan kesempurnaan rohani, atau berpindah dari
kehidupan biasa menjadi kehidupan sufi yang selalu tekun beribadah, jernih jiwa, dan hati ikhlas karena
Allah semata-mata.

Pada dasarnya tasawuf merupakan ajaran yang membicarakan kedekatan antara sufi (manusia) dengan
Allah. Ajaran tasawuf atau mistik islam pada dasarnya merupakan pengalaman (al-tajribah) spiritual
yang bersifat pribadi. Meskipun demikian, pengalaman ulama yang satu dengan yang lainnya memiliki
kesamaan-kesamaan disamping perbedaan-perbedaan yang tidak dapat diabaikan. Oleh karena itu, dalam
tasawuf terdapat petunjuk yang bersifat umum tentang maqamat dan ahwal.

2.2 Perkembangan Pemikiran Tasawuf

Secara ringkas sejarah perkembangan tasawuf dimulai abad pertama hijriah.

1. Abad pertama dan kedua Hijriyah

5
Pada periode ini, tasawuf telah kelihatan dalam bentuknya yang awal. Pada periode ini ada sejumlah
orang yang tidak menaruh perhatian kepada kehidupan materi seperti makan, pakaian dan tempat
tinggal. Mereka lebih berkonsentrasi pada kehidupan ibadah untuk mendapat kehidupan yang lebih
abadi yaitu akhirat. Jadi pada periode ini, tasawuf masih dalam bentuk kehidupan asketis (zuhud)
Diantara tokoh-tokoh terkemuka pada periode ini adalah: dari kalangan sahabat, diantaranya Salman
Al-Farisi, Abu Dzarr Al-Ghifari. Sedangkan dari kalangan tabi’in, diantaranya adalah Hasan al-Bashri
dan Malik bin Dinar.

2. Abad ketiga dan keempat Hijriyah

Jika pada tahap awal tasawuf masih berupa zuhud dalam pengertian sederhana, maka pada abad ketiga
dan keempat hijriah para sufi mulai memperhatikan sisi-sisi teoritis psikologis dalam rangka perbaikan
tingkah laku sehingga tasawuf telah menjadi sebuah ilmu akhlak keagamaan. Pada periode ini, tasawuf
mulai berkembang dimana para sufi menaruh perhatian setidaknya kepada tiga hal yaitu jiwa, akhlak
dan metafisika. Diantara tokoh-tokoh pada abad ini adalah Ma’ruf al-Kharkhi, Abu Faidh Dzun Nun
bin Ibrahim Al-Mishri, Abu Yazid Al-Bustami, Junaid al-Baghdadi, Al-Hallaj dan lain-lain

3. Abad kelima Hijriyah

Pada periode ini, lahirlah seorang tokoh sufi besar, Al-Ghazali. Dengan tulisan momumentalnya tahafut
al- falasifah dan ihya ‘ulum al -din. Al-Ghazali mengajukan kritik- kritik tajam terhadap berbagai
aliran filsafat dan kepercayaan kebathinan dan berupaya keras untuk meluruskan tasawuf dari teori-
teori yang ganjil tersebut serta mengembalikannya kepada ajaran Al-Qur’an dan Al-Sunnah.

4. Abad keenam dan ketujuh Hijriyah

Pada periode ini muncul kembali tokoh-tokoh sufi yang memadukan tasawuf dengan filsafat dengan
teori-teori yang tidak murni dari tasawuf dan juga tidak murni dari filsafat. Kedua-duanya menjadi satu.
Tasawuf ini kemudian dikenal dengan tasawuf falsafi. Diantara tokoh-tokoh terkemuka adalah
Suhrawardi, Mahyuddin Ibn Arabi, Umar Ibn al-Faridh dan lain-lain.

6
5. Abad kedelapan Hijriyah dan seterusnya

Pada abad kedelapan Hijriyah, tasawuf telah mengalami kemunduran. Ini diantaranya karena orang-
orang yang berkecimpung dalam bidang tasawuf, kegiatannya sudah terbatas pada komentar-komentar
atau meringkas buku-buku tasawuf terdahulu serta menfokuskan perhatian pada aspek-aspek praktek
ritual yang lebih berbentuk formalitas sehingga semakin jauh dari subtansi tasawuf. Periode ini hampir
tidak terdengar lagi perkembangan pemikiran baru dalam tasawuf, meskipun banyak tokoh-tokoh sufi
yang mengemukakan pikiran-pikiran mereka tentang tasawuf. Diantaranya adalah Al-Kisani dan Abdul
Karim Al-Jilli. Di antara penyebab kemunduran mungkin adalah kebekuan pemikiran serta spritualitas
yang kering melanda dunia Islam semenjak masa-masa akhir periode Dinasti Umayyah.

2.3 Tokoh - Tokoh Dalam Kajian Tasawuf

Adapun tokoh-tokoh dan karya utama yang termasuk kedalam kajian tasawuf di antaranya:

1. Abu Hamid Al-Ghazali (w. 1111 M)

Nama lengkapnya adalah Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazali. Ia dilahirkan di
Thus pada tahun 450 H/1058 M. Karya utamanya adalah Ihya ‘Ulum al- Din, Tahafut al-
Falasifah dan Al-Munaiz min al-Dhalal .

2. Abu Thalib al-Makki (w. 386 H)

Abu Thalib al-Makki adalah seorang pengarang kitab shufi terbesar, bernama “Qutul Qulub fi
Mu’amalatil Mahbub.

3. Al-Qusyairi (w. 465 M)

Nama lengkapnya adalah ‘abd al-Karim bin Hawazin al-Qusyairi. Karya utamanya:Risalah al-
Qusyairiyah.

4. Al-Muhasibi (w. 857 M)

7
Nama lengkapnya Abu Abdullah al-Haris bin Asad al-Basri al-Muhasibi. Karya utamanya adalah
Al-Ra’iyah li Ruquq al-Insan.

5. Ibn ‘Arabi (w. 1240 M)

Nama lengkapnya adalah Muhammad bin Ali bin Ahmad bin Abdullah ath-Thai al- Haitami. Dia
lahir pada tahun 560 H. Karya utamanya adalah Al-Futuhat al-Makkiyah dan Fushush al-Hikam .
Di antara ajaran yang terpenting dari Ibn Arabi adalah Wahdatul wujud.

6. Al-Jilli (w. 1403 M)

Nama lengkapnya adalah Abdul Karim bin Ibrahim al-Jilli. Ia lahir tahun 767 H di Jilan. Karya
utamanya adalah Al-Insan al-Kamil fi Ma,rifah al-Awakhir wa al-Awail dan kitab Al-Kahf wa
Raqim fi Syarh Bismillahi al-Rahman al-Rahim.

7. Ar-Raniri

Nama lengkapnya Nur al-Din Muhammad bin Ali bin Hasanji Al-Hamid Al-Syafi’i Al-Aydarusi
al-Raniri. Karya utamanya: Al-Tibyan fi Ma,rifah al-Adyan fi al- Tashawwufh.

8. Al-Palimbani

Nama lengkapnya Abd al-Shamad al-Palembani. Karya utamanya: Al-Urwatul al- Wusqa wa
silsilah uli al-Tuqai.

9. Hamka

Nama lengkapnya Haji Abdul Malik Karim Amrullah. Karya utamanya Tasawuf modern,
perkembangan tasawuf dari abad keabad.

2.4 Model Penelitian Tasawuf

Para ahli membuat penelitian ilmu tasawuf dari sudut pandang yang berbeda-beda. Hasilnya
disampaikan secara berbeda pula sebagai berikut :

8
1. Model Sayyid Husein Nasr

Sayyid Husein Nasr selama ini dikenal sebagai ilmuwan muslim kenamaan di abad modern
yang amat produktif dalam melahirkan berbagai karya ilmiah. Perhatiannya terhadap
pengembangan studi islam demikian besar, termasuk ke dalam bidang tasawuf. Hasil
penelitiannya dalam bidang tasawuf ia sajikan dalam bukunya yang berjudul Tasawuf Dulu
dan sekarang, yang diterjemahkan oleh Abdul Hadi W.M. dan diterbitkan oleh Pustaka
Firdaus, Jakarta, tahun 1985. Di dalam buku tersebut disajikan hasil penelitiannya di bidang
tasawuf dengan menggunakan pendekatan tematik, yaitu pendekatan yang mencoba
menyajikan ajaran tasawuf sesuai dengan tema-tema tersebut. Model penelitian tasawuf
Husein Nasr adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan tematik yang berdasarkan studi
kritis terhadap ajaran tasawuf yang berkembang dalam sejarah.

2. Model Mustafa Zahri

Mustafa Zahri memusatkan perhatiannya terhadap tasawuf dengan menulis buku berjudul
Kunci Memahami Ilmu Tasawuf diterbitkan oleh Bina Ilmu, Surabaya, 1995. Penelitian
Mustafa Zahri bersifat eksploratif yang menekankan pada ajaran tasawuf berdasarkan literatur,
ditulis para ulama terdahulu serta mencari sandaran pada alqur'an dan hadis, yakni menggali
ajaran tasawuf dari berbagai literatur ilmu tasawuf.

3. Model Kautsar Azhari Noer

Kautsar Azhari Noer adalah dosen fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam rangka penulisan disertasinya, ia memusatkan perhatian pada penelitian di bidang
tasawuf. Judul penelitiannya Ibnu Arabi: Wahdah Al-Wujud dalam perdebatan. Telah
diterbitkan oleh Paramadina, Jakarta, 1995. Penelitian yang ditempuh Kautsar adalah studi
tentang tokoh dengan pahamnya yang khas, yang dalam hal Ibn Arabi dengan pahamnya
Wahdah Al-Wujud .

4. Model Harun Nasution

Harun Nasution, guru besar dalam bidang teologi dan filsafat Islam juga menaruh perhatian
terhadap penelitian di bidang tasawuf ia tuangkan dalam bukunya yang berjudul Filsafat dan
Mistisisme dalam Islam, yang diterbitkan oleh Bulan Bintang, Jakarta, 1973. Penelitian yang
dilakukan Nasution pada bidang tasawuf ini menimbulkan pendekatan tematik, yakni
penyajian ajaran tasawuf disajikan dalam tema jalan untuk dekat dengan Tuhan, Zuhud dan
station-station lainnya, Al-Mahabbah, Al-Ma'rifat, Al-Fana dan Al-Baqa, Al-Ittihad, Al- Hulul,
dan Wahdad Al-Wujud . Pada setiap topik tersebut selain dijelaskan tentang isi ajaran dari tiap
topik tersebut dengan data-data yang didasarkan pada literatur kepustakaan juga dilengkapi
dengan tokoh yang memperkenalkannya. Selain itu Nasution mencoba mengemukakan latar
belakang sejarah timbulnya paham tasawuf dalam Islam. Penelitian yang menggunakan

9
pendekatan tematik tersebut terasa lebih menarik karena langsung menuju kepada persoalan
tasawuf dibandingkan dengan pendekatan yang bersifat tokoh. Penelitian tersebut sepenuhnya
bersifat deskriptif eksploratif, yakni menggambarkan ajaran sabagaimana adanya dengan
mengemukakannya sedemikian rupa, walaupun hanya dalam garis besarnya saja.

5. Model A.J. Arberry

Arberry, salah seorang peneliti barat kenamaan banyak melakukan studi keislaman, termasuk
penelitian dalam bidang tasawuf. Dalam bukunya berjudul Pasang Surut Aliran Tasawuf,
Arberry mencoba menggunakan pendekatan kombinasi, yaitu antara pendekatan tematik
dengan pendekatan tokoh. Dengan pendekatan demikian ia mencoba kemukakan tentang
firman Tuhan, kehidupan Nabi, para zahid, para sufi, para ahli teori tasawuf, struktur teori
tasawuf, struktur teori dan amalan tasawuf, tarekat sufi, teosofi dalam aliran taswuf, serta
runtuhnya aliran tasawuf. Dari sisi penelitian tersebut, tampak bahwa Arberry menggunakan
analisis kesejarahan, yakni berbagai tema tersebut dipahami berdasarkan konteks sejarahnya,
dan tidak dilakukan proses aktualisasi nilai atau mentransformasikan ajaran-ajaran tersebut ke
dalam makna kehidupan modern yang lebih luas.

2.5 Isi Pokok Ajaran Tasawuf

1. Tasawuf Akhlaqi

a. Takhalli : membersihkan diri dari sifat-sifat tercela.

b.Tahalli : mengisi diri dengan sifat-sifat terpuji.

c. Tajalli : terungkapnya nur gaib untuk hati.

d. Munajat : melaporkan aktifitas diri pada Allah.

10
e. Muraqabah dan muhasabah : meneliti dengan cermat apakah perbuatan sehari-hari telah
sesuai atau malah menyimpang dari yang dikehendakinya dan meyakini bahwa Allah
mengetahui segala pikiran, perbuatan, dan rahasia dalam hati, yang membuat seseorang
menjadi hormat, takut, dan tunduk kepada Allah.

f. Tafakkur : merenung/meditasi.

2. Tasawuf Amali

Beberapa istilah praktis :

a Syari'ah : mengikuti hukum agama.

b.Thariqah : perjalanan menuju Allah.

c. Haqiqah : aspek batiah dari syari'ah.

d.Ma'rifah : pengetahuan mengenai Tuhan melalui hati.

Jalan mendekatkan diri kepada Allah :

a. Maqamat : tahapan, tingkatan.

b.Taubah : pembersihan diri dari dosa.

c. Zuhud : sederhana dalam hal duniawi.

d. Sabar : pengendalian diri.

e. Tawakal : berserah diri sepenuhnya kepada Allah.

f. Ridla : menerima qada dan qadar dengan rela.

g. Mahabah : cinta kepada Allah.

h. Ma'rifah : mengenal ke Esa-an Tuhan.

i. Ahwal : kondisi mental.

j. Khauf : merasa takut kepada Allah.

k. Raja' : optimis terhadap karunia Allah.

l. Syauq : rindu pada Allah.

m. Uns : keterpusatan hanya kepada Allah.

11
n. Yaqin : mantapnya pengetahuan tentang Allah.

3. Tasawuf Falsafl

a. Fana' dan Baqa' : lenyapnya kesadaran dan kekal.

b. Ijtihad : persatuan antara manusia dengan Tuhan.

c. Hulul : penyatuan sifat ketuhanan dengan sifat kemanusiaan.

d. Wahdah al-Wujud : alam dan Allah dengan sesuatu yang satu.

e. Isyraq : pancaran cahaya atau iluminasi

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pada dasarnya tasawuf merupakan ajaran yang membicarakan kedekatan antara sufi (manusia)
dengan Allah.

Perkembangan pemikiran tasawuf pada abad pertama dan kedua Hijriyah, tasawuf masih dalam
bentuk kehidupan asketis (zuhud). Lalu pada abad ketiga dan keempat hijriah para sufi mulai
memperhatikan sisi-sisi teoritis psikologis dalam rangka perbaikan tingkah laku sehingga
tasawuf telah menjadi sebuah ilmu akhlak keagamaan. Pada abad kelima Hijriyah lahirlah
seorang tokoh sufi besar, Al-Ghazali yang mengajukan kritik- kritik tajam terhadap berbagai

12
aliran filsafat dan kepercayaan kebathinan dan berupaya keras untuk meluruskan tasawuf dari
teori-teori yang ganjil tersebut serta mengembalikannya kepada ajaran Al-Qur’an dan Al-
Sunnah. Pada abad keenam dan ketujuh Hijriyah muncul kembali tokoh-tokoh sufi yang
memadukan tasawuf dengan filsafat. Tasawuf ini kemudian dikenal dengan tasawuf falsafi.
Pada abad kedelapan Hijriyah, tasawuf telah mengalami kemunduran.

dalam kajian tasawuf diantaranya yaitu Abu Hamid Al-Ghazali, Abu Thalib al-Makki, Abu Thalib
al-Makki, Al-Qusyairi, Al-Muhasibi, Ibn ‘Arabi, Ar -Raniri, Al-Palimbani dan Hamka.

Model-model Penelitian Tasawwuf ada lima yaitu model Sayyed Husain Nasr, model Mustafa
Zahri, model Kautsar Azhari Noer, model Harun Nasution, dan model A.J. Arberry

Isi pokok ajaran tasawuf ada tasawuf ahlaqi, tasawuf Amali, tasawuf Falsafl.

3.2 Saran

Bagi kita kajian tasawuf harus terus dilakukan agar ajaran tasawuf mampu menyesuaikan
perkembangan dalam masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/30411370/MAKALAH_ILMU_TASAWUF
https://www.academia.edu/14885397/
BAB_I_PENDAHULUAN_A._LATAR_BELAKANG_MASALAH
https://republika.co.id/berita/q6ceye320/pengertian-sederhana-tasawuf-menurut-bahasa-
dan-istilah

13

Anda mungkin juga menyukai