Dosen Pengampu
Dr. Muhammad Mudhofar, S.Ag., M.Si.
Disusun oleh:
IRMA FIRMANDA (223125726)
SATRIO UTOMO JATMIKO (223125736)
2MB4/Manajemen
Mata Kuliah: Agama
“Sembunyikan prosesmu,
Dan tunjukkan hasilmu.”
- Irma Firmanda
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan taufiq dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah agama yang dibebankan oleh dosen kepada kami tepat pada waktunya.
Sholawat beriring salam tercurahkan pada junjungan kita yaitu nabi besar
Muhammad SAW.
Alhamdulillah, kami telah dapat menyelesaikan makalah agama yang
berjudul "Menerapkan Ruang Lingkup Akidah". Penulisan makalah menerapkan
ruang lingkup akidah ini untuk memenuhi tugas kelompok agama.
Oleh karena itu, dalam kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati,
izinkanlah kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Muhammad Mudhofar, S.Ag., M.Si. selaku dosen yang telah
meluangkan waktunya untuk memberikan petunjuk, bimbingan, dan
nasehat kepada kami.
2. Kedua orang tua kami yang telah memberikan dorongan, semangat,
nasehat, dan do'a serta melengkapi segala kebutuhan kami baik moril
maupun materil.
3. Teman-teman yang telah menyemangati kami dalam membuat makalah
ini.
Semoga semua bantuan yang diberikan kepada kami mendapat pahala disisi Allah
SWT, Amin.
Kami berharap, semoga makalah menerapkan ruang lingkup akidah ini
bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi kami pribadi, sebagai pedoman
untuk meningkatkan wawasan ilmu pengetahuan dan memperluas cakrawala
berpikir.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aqidah Islam berpangkal pada keyakinan “Tauhid” yaitu keyakinan tentang
wujud Allah, Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada yang menyekutuinya, baik dalam
zat, sifat-sifat maupun perbuatannya (Basyri, 1988: 43). Akhlak mulia berawal
dari akidah, jika akidahnya sudah baik maka dengan sendirinya akhlak mulia akan
terbentuk. Iman yang teguh pasti tidak ada keraguan dalam hatinya dan tidak
tercampuri oleh kebimbangan. Beriman kepada Allah pasti akan melaksanakan
segala perintahnya dan menjauhi larangannya. Beriman kepada Allah juga harus
beriman kepada malaikat, Nabi, kitab, hari akhir, qada dan qadar Allah.
Aqidah memiliki peranan penting dalam mendidik siswa, ruang lingkup
akidah yang dapat membentuk akhlak mulia akan mengantarkan manusia
Indonesia sebagai manusia yang mumpuni dalam segala aspek.
Perbuatan yang dilakukan karena Allah lebih terasa tenang dan nyaman ketika
mengerjakannya, akidah akhlak dalam membentuk karakter akan sangat
mempengaruhi kesuksesan seseorang dimasa sekarang dan yang akan datang.
Karakter merupakan sifat manusia yang mempengaruhi pikiran dan perbuatannya
(Majid dan Dian, 2012: 12). Karakter yang kuat akan membentuk mental yang
kuat, sedangkan mental yang kuat akan melahirkan spirit yang kuat (Asmani,
2011: 19). Pendidikan akidah akhlak memiliki peran penting dalam pembentukan
karakter, pendidikan akidah akhlak membatu memunculkan spirit keagamaan
yang kuat. Demi keamanan, kebahagiaan dan kedamaian hidup di dunia dan
akhirat. Sesungguhnya jika segala sesuatu dimulai dengan rasa senang (hati) dan
karna Allah akan menimbulkan efek yang positif atas apa yang sudah dikerjakan.
Kebahagiaan itu adalah kebahagiaan hati, kesengsaraan itu adalah kesengsaraan
hati. Hati tidak akan pernah merasakan kebahagiaan kecuali bersama Allah (Al-
Mishri, 2009: 223).
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan akidah?
2. Seberapa penting ruang lingkup akidah?
3. Bagaimana konsep-konsep dasar dalam akidah?
4. Bagaimana akidah mempengaruhi pandangan dunia dan nilai-nilai moral
dalam kehidupan sehari-hari?
5. Bagaimana penerapan ruang lingkup akidah dalam kehidupan sehari-hari?
6. Apa saja manfaat akidah bagi umat islam?
C. Tujuan Makalah
1. Menjelaskan pengertian akidah.
2. Menjelaskan pentingnya ruang lingkup akidah.
3. Menerangkan konsep-konsep dasar akidah.
4. Menjelaskan pengaruh akidah dalam pandangan dunia dan nilai-nilai moral.
5. penerapan ruang lingkup akidah dalam kehidupan sehari-hari.
6. Memaparkan manfaat akidah bagi umat Islam.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Secara etimologi (lughatan), akidah berasal dari kata `aqada-ya`qidu-
`aqdan yang berarti simpul, ikatan, perjanjian, dan kokoh. Sedang secara teknis
akidah berarti iman, kepercayaan dan keyakinan. Setelah terbentuk menjadi
akidah berarti keyakinan, yaitu keyakinan fundamental atau doktrin-doktrin dasar
yang diyakini oleh individu atau kelompok dalam suatu agama. Tumbuhnya
kepercayaan tentunya dalam hati, sehingga yang dimaksud akidah dalam
kepercayaan yang mendalam yang menghujam atau simpul dalam hati. Dalam
konteks islam, akidah merujuk pada keyakinan dasar tentang keberadaan Allah,
sifat-sifatnya, malaikat, wahyu, kitab-kitab suci, rasul-rasul, hari kiamat, takdir,
serta iman kepada hal-hal gaib seperti surga dan neraka. Akidah menjadi dasar
bagi praktik ibadah dan panduan hidup umat Islam.
Pengertian akidah secara terminologi (istilah) dikemukakan oleh para ahli
diantaranya :
1. Menurut Hasan al-Banna
“Akidah adalah beberapa perkara yang wajib diyakini kebenarannya oleh
hati, mendatangkan ketenteraman jiwa, yang menjadi keyakinan yang
tidak bercampur sedikit pun dengan keraguan-keraguan.”
Konsep-konsep dasar ini membentuk fondasi utama dalam akidah Islam dan
memengaruhi pemahaman serta praktik keagamaan umat Islam dalam menjalani
kehidupan mereka.
“Dan barang siapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan
bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu:
Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh.
Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.” (An-Nisa, 4:69)
Akidah memiliki pengaruh yang besar dalam pandangan dunia dan nilai-nilai
moral seseorang. Berikut adalah beberapa pengaruhnya :
1. Pandangan Dunia: Akidah membentuk pandangan dunia seseorang
dengan memberikan kerangka interpretasi tentang asal-usul, tujuan dan
makna kehidupan. Seseorang yang berpegang teguh pada akidah Islam,
misalnya, melihat dunia sebagai ciptaan Allah yang penuh dengan hikmah
dan ujian, serta sebagai tempat untuk mengabdi kepada-Nya.
2. Nilai-nilai Moral: Akidah memberikan landasan moral bagi individu
dengan menetapkan standar perilaku yang dianggap benar atau salah
berdasarkan ajaran agama. Misalnya, nilai-nilai seperti kejujuran, keadilan,
kasih sayang, dan belas kasihan sangat ditekankan dalam akidah Islam dan
menjadi dasar untuk berinteraksi dengan sesama manusia.
3. Tanggung Jawab dan Akhlak: Akidah mengajarkan tanggung jawab
terhadap Allah dan sesama manusia, serta menekankan pentingnya akhlak
yang baik dalam semua aspek kehidupan. Seorang yang kuat dalam akidah
akan berupaya untuk mempraktikkan nilai-nilai moral tersebut dalam
setiap tindakan dan keputusan yang diambilnya.
4. Sikap Terhadap Tantangan dan Cobaan: Akidah memberikan
pandangan yang kuat terhadap cobaan dan ujian dalam kehidupan, serta
mengajarkan sabar, tawakal, dan kesabaran dalam menghadapinya.
Pandangan ini dapat membentuk keteguhan hati dan ketahanan mental
dalam menghadapi rintangan dan kesulitan.
Dengan demikian, akidah bukan hanya menjadi aspek keagamaan, tetapi juga
memiliki dampak yang mendalam dalam membentuk pandangan dunia dan nilai-
nilai moral seseorang serta berperan dalam membimbing perilaku dan tindakan
mereka dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian, akidah Islam memiliki manfaat yang besar bagi umat Islam
dalam menjalani kehidupan mereka dengan penuh makna, kedamaian, dan
kesejahteraan, baik di dunia maupun di akhirat.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Penerapan ruang lingkup akidah melibatkan pemahaman dan praktik
dalam keyakinan dan kepercayaan agama tertentu, termasuk konsep dasar seperti
keberadaan Tuhan, risalah, dan kehidupan setelah kematian. Aqidah merupakan
beberapa prinsip keyakinan. Dengan keyakinan itulah seseorang termotivasi untuk
menunaikan kewajiban-kewajiban agamanya. Ini penting untuk diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari agar nilai-nilai agama dapat dipraktikkan secara konsisten
dan memberikan arah moral serta spiritual bagi individu.
Jadi, akidah berfungsi sebagai ruh dari kehidupan agama, tanpa ruh/akidah maka
syari`at/jasad kita tidak ada guna apa-apa. Akidah Islam tidak hanya memperkaya
dimensi keagamaan, tetapi juga memberikan fondasi kokoh untuk hidup yang
bermakna dan harmonis di dunia ini serta di akhirat.
2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Al-Banna, Majmu`atu ar-Rasail. Muassasah ar-Risalah Beirut: tanpa tahun. h.
165.
Al-Jazairy, Abu Bakar Jabir. Aqidah al-Mukmin. Cairo. Maktabah al-Kulliyat al-
Azhariyah. 1978.
Al-Mishri, Mahmud. 2009, La Tahzan For Trouble Solutions, Solo: Pustaka
Arafah.
Asmani, Jamal Ma`mur. 2011, Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter
di Sekolah, Jogjakarta: Diva Press.
Basyri, Ahmad Azhar. 1988, Pendidikan Aqidah Islam 1 (Aqidah), Yogyakarta:
Perpustakaan Hukum Universitas Islam Indonesia.
Majid, Abdul & Dian Andayani. 2012, Pendidikan Karakter perspektif Islam,
Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.