Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

Pengenalan Berbagai Jenis Media Dan Karakteristiknya

(Disusun untuk nmemenuhi tugas mata kuliah media konseling)

Dosen Pengampu :

Risna Rogamelia, M.pd

Di Buat Oleh Kelompok 1 :

1. Sulistiawati : 2141040105
2. Widya Ayu Ningrum : 2141040101

JURUSAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS NEGRI RADEN INTAN LAMPUNG

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi allah SWT tuhan semesta alam, berkat rahmat dan hidayahnya shalawat dan salam
semoga di limpahkan kepada nabi Muhammad SAW yg telah menuntut umat manusia dari jalan
kegelapan menuju jalan yg terang yakni agama islam.

Dalam proses pembuatan makalah ini, kami menyadari bahwa amsih jauh dari kesempurnaan,
namun harapan timbul dari lubuk hati yg paling dalam semoga maklalah ini bermanfaat bagi
pengembangan ilmu yg akan datang, untuknitu kritik, saran dan koreksi dari pembaca akan penulis
terima dengan ikhlas dan lapang dada.

Penulis haturkan terimakasih kepada yang terhormat:

1. Ibu Risna Rogamelia, M.pd selaku dosen Media Konseling Fakultas Dakwah Dan Ilmu
Komunikasi jurusan Bimbingan dan Konseling Islam UIN Raden Intan Lampung yang
telah memberikan kemudahan sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
2. Rekan-rekan BKI kelas D Angkatan 2021 UIN Raden Intan Lampung, semoga menjadi
pengalaman yg terindah dan silaturahmi kita tetap teerjaga.

Akhirnya semoga bantuan Bapak/Ibu dan teman-teman yg tulus dan ikhlas, mendapatkan balasan
yg setimpal dari allah SWT.

Bandar Lampung, 21 Februari 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………………… i

KATA PENGANTAR……………………………………………………………….. ii

DAFTAR ISI………………………………………………………………………… iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah…………………………………………………………... 1

B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………. 2

C. Tujuan Penulisan……………………………………………………… ………….. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertin Media Bimbingan dan Konseling …………………………………. 3


B. Jenis-jenis Media Bimbingan dan Konseling ………………………………… 5
C. Karakteristik Media Bimbingan dan Konseling ……………………………… 8
D. Karakteristik Media Bimbingan dan Konseling………………………….…… 9
E. Langkah-langkah Pembuatan Media Bimbingan dan Konseling ……………..11
F. Kriteria Pemilihan Media Bimbingan Dan Konseling…………………………12

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………………………………14
B. Saran…………………………………………………………………………...14

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Manusia selalu berkomunikasi satu dengan lainnya, karena sesungguhnya manusia adalah
mahluk sosial yang membutuhkan interaksi antara satu dengan lainnya. Individu
menghabiskan 70 persen waktunya untuk berkomunikasi, baik melalui tulisan maupun
melalui percakapan. Komunikasi adalah proses penerimaan dan penyampaian pesan dan
pemahaman pada waktu yang sama tanpa ada awal dan akhir. Semua komunikasi
melibatkan pengiriman simbol dengan makna tertentu. Simbol ini dapat berupa simbol
verbal dan non verbal. Ketepatan penyampaian simbol-simbol dalam komunikasi
tergantung pada seberapa jahuh ketepatan penerima dalam menafsirkan informasi yang
diberikan pengirim pesan.

Proses bimbingan dan konseling merupakan proses komunikasi, artinya di dalamnya


terjadi proses penyampaian pesan dari seseorang (sumber pesan) kepada seseorang atau
sekelompok orang (penerima pesan). Pesan yang dikirimkan biasanya berupa informasi
atau keterangan dari pengirim (sumber pesan). Pesan tersebut diubah dalam bentuk sandi-
sandi atau lambang-lambang seperti kata-kata, bunyi-bunyi, gambar dan sebagainya.
Untuk membantu penyampaian pesan diperlukan saluran berupa media. Seperti melalui
saluran (channel) seperti powerpoint, OHP, film, pesan diterima oleh si penerima pesan
melalui indra (mata dan telinga) untuk diolah, sehingga pesan yang disampaikan oleh
penyampai pesan dapat diterima dan dipahami oleh si penerima pesan.

Bimbingan dan konseling tidak hanya tentang seorang konselor dengan konseli saja, akan
tetapi didalam bimbingan dan konseling ada sebuah layanan yang termasuk memiliki
peranan penting dan bisa dimanfaatkan untuk penyampaian informasi baik secara tatap
muka maupun secara online. Layanan ini juga banyak digunakan guru bimbingan dan
konseling/ konselor karena dapat memperjelas penyajian pesan sehingga dapat
memperlancar suatu proses pemberian layanan dan dapat meningkatkan hasil belajar.
Layanan bimbingan dan konseling tersebut adalah media bimbingan dan konseling.

1
B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang di maksud dengan media bimbingan dan konseling islam?


2. Apa sajakah jenis-jenis media bimbingan dan konseling?
3. Apa saja karakteristik dalam media bimbingan dan konseling?
4. Apa saja lamgkah-langkah dalam pembuatan media bimbingan dan konseling?
5. Apa saja kriteria dalam pemilihan media bimbingan dan konseling islam?

C. TUJUAN PENULISAN

1. Agar pembaca bisa mengetahui dan memahami apa itu media bimbingan dan konseling
2. Agar pembaca dapat mengetahui dan memahami jenis-jenis media bimbingan dan
konseling
3. Agar pembaca dapat mengetahui dan memahami apa saja karakteristik dalam media
bimbingan dan konseling
4. Agar pembaca dapat mengetahui dan memahami Langkah-langkah dalam pembuatan
media bimbingan dan konseling
5. Agar pembaca dapat mengetahui dan memahami kriteria dalam pemilihan media
bimbingan dan konseling

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Media Bimbingan Dan Konseling

Kata “media” berasal dari bahasa latin “medius” yang memiliki arti tengah, perantara, atau
pengantar. Gerlach dan Ely mengemukakan bahwa media apabila dipahami secara garis
besar merupakan manusia, materi atau sebuah kejadian yang dimana membangun kondisi
yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, sikap dan ketrampilan. Pengertian
media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis,
photografis, atau elektronis agar dapat menangkap, memproses dan menyusun kembali
informasi verbal.1

Menurut Gangne dalam Sadiman. Menjelaskan bahwa media merupakan berbagai jenis
komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk belajar. Menurut AECT
( Association of Education and Communication Technology) mengemukakan bahwa
media merupakan segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan sebuah
pesan dan informasi kepada siswa . Dan menurut Siti Hasnah, media atau mediator
bahwasanya adalah suatu penyebab atau alat yang turut campur tangan kedua belah pihak
dan untuk mendamaikan hal tersebut. 2

Bimbingan adalah proses pemberi bantuan yang di lakukan oleh orang yang ahli kepada
seorang ataupun beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa agar
orang yang di bombing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri
dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat di kembangkan
berdasarkan norma-norma yang berlaku. Sedangkan Konseling adalah proses pemberian
bantuan yang di lakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (konselor) kepada

1Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2015), 3.


2Siti Hasanah, Pembelajaran Kosa Kata (Mufrodat ) Bahasa Arab Melalui Media Gambar untuk Meningkatkan
Minat Belajar Mahasiswa Pada Jurusan Pai Fakultas Tarbiyah Iain Palu, 3No. 1(2015) 202.

3
individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (konseli) yang bermuara pada
teratasinya masalah yang di hadapi oleh konseli 3

Media dimaknai sebagai hal yang digunakan menjadi perantara atau pengantar ketika
seorang guru mata melakukan pembelajaran kepada muridnya. Terkait dengan media
sebagai perantara pesan, maka seorang guru bimbingan dan konseling pun memerlukan
media pada saat memberikan layanan bimbingan dan konseling. Menurut Nursalim dalam
Prasetiawan (2015) Media Bimbingan dan Konseling adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan bimbingan dan konseling yang dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa/ konseli untuk memahami diri, mengambil
keputusan, serta memecahkan masalah yang dihadapi. Yang artinya media bimbingan dan
konseling diharapkan mampu sebagai alat perangsang yang dapat membantu siswa/konseli
untuk memahami pesan yang disampaikan. 4

Dari pernyataan para ahli dapat disimpulkan bahwa media bimbingan dan konseling
merupakan sesuatu yang akan digunakan konselor untuk menyalurkan sebuah pesan
bimbingan dan konseling sehingga dapat merangsang pikiran, perhatian, perasaan, dan
keinginan konseli untuk memahami diri, mengarahkan diri, memecahkan masalah, serta
dapat mengambil keputusan yang dihadapinya.

Media bimbingan dan konseling selalu terdiri atas dua unsur penting, yaitu unsur peralatan
atau perangkat keras ( hardware) dan unsur pesan yang dibawanya atau perangkat lunak (
software). Perangkat lunak adalah informasi atau bahan bimbingan dan konseling itu
sendiri yang akan di sampaikan kepada konseli, sedangkan perangkat keras adalah sarana
atau peralatan yg di gunakan untuk menyajikan pesan/bahan bimbingan dan konseling
tersebut. Contohnya, televisi yg tidak mengandung pesan/bahan belum bisa di sebut media
bimbingan dan konseling. itu hanya peralatan saja atau perangkat keras saja. Agar dapat di

3Prayitno& anti, E. Bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah: berbasis integrasi,(Jakarta: PT.Raja
Grafindo Persada,2015)

4Achmad, Abd. Kadir Dkk.2022.Games Kuartet Sebagai Media Bimbingan dan Konseling untuk Meningkatkan
Pemahaman Karakter Religius Siswa. Studen Jurnal of Guidance and Counseling.vol 1(2):68

4
sebut sebagai media bimbingan dan konseling maka televisi tersebut mengandung pesan
atau informasi atau bahan bimbingan dan konseling yang akan di sampaikan. Contohnya
acara “sehat dengan meditasi”.

B. Jenis-jenis Media Bimbingan Dan Konseling

Jenis Media Bimbingan dan Konseling dilihat dari bentuk penyajian dan cara
penyajiannya, maka media bimbingan dan konseling dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:

1. Media Audio
Menurut Nursalim (2013: 17) “Media audio adalah media yang penyampaian pesannya
hanya dapat diterima oleh indra pendengaran. Pesan atau informasi yang akan disampaikan
ke dalam lambang-lambang auditifyang berupa kata-kata musik dan sound effect”. Jadi,
segala pesan yang disampaikan ke dalam lambang auditif merupakan bagian dari media
audio. Jenis media audio antara lain radio, alat perekam pita magnetik, dan laboratorium
bahasa. Peralatan yang digunakan sebagai media audio menurut Sadiman (2012: 255) ada
dua, yaitu (1) radio perekam kaset audio; dan (2) radio perekam kaset audio dengan
tambahan penguat suara amplifier dan loudspeaker.

2. Media Visual
Media visual adalah media yang penyampaian pesannya hanya dapat diterima oleh indra
penglihatan. Segala alat peraga pandang merupakan bagian dari media visual. Yang
termasuk dalam media visual antara lain (1) grafis, contohnya madding bimbingan, poster,
dan leaflet; (2) bahan cetak, contohnya buku teks dan modul; (3) gambar diam, contohnya
foto; (4) objek, contohnya pohon harapan, roda Pelangi.

3. Media Audio-Visual
Media audio-visual adalah media yang menggabungkan antara unsur-unsur visual dan
auditif. Arsyad (2011: 94) menyipulkan “salah satu pekerjaan penting yang diperlukan

5
dalam media audio-visual adalah penulisan naskah dan storyboard yang memerlukan
persiapan yang banyak, rancangan, dan penelitian”. Contohnya, film dan video.

4. Permainana sebagai Media


Media permainan adalah segala sesuatu yang dapat di gunakan untuk menyalurkan pesan
dari komunikator ke komunikan melalui aktivitas yang bersifat luwes/ fleksibel dan
berfariasi yang dapat memberikan pengalaman dan pengetahuan baru pada siswa, serta di
dalamnya terdapat interaksi antara para pemain dengan mengikuti aturan-aturan tertentu
untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu pula. Contohnya, permainan monopoli truth and
dare, permainan ular tangga, permainan jendela diriku, permainan outbound dll.

Play media dan expressive arts berfungsi dalam pekerjaan seorang konselor, karena:
a) Anak biasanya tidak mempunyai kemampuan verbal untuk bertanya, menolong
membantu permasalahannya, bermain salah satu cara berkomunikasi dengan anak dan
“see their world“;
b) Expressive arts dan play media dilihat sebagai salah satu metode membantu anak
mengekspresikan perasaannya dan membangun sikap positif bagi dirinya dan
temannya;
c) Strategi membangun hubungan digunakan sebagai peningkatan tingkah laku,
klarifikasi perasaan;
d) Adanya keterbatasan tipe tingkah laku (Pamela dalam Eliasa, 2012: 6).

Untuk mengetahui kecocokan antara media permainan dengan usia anak dapat dilihat
melalui tabel berikut.

6
Dari tabel di atas dapat diperoleh informasi bahwa permainan ini bisa digunakan untuk anak usia
SD sampa masa remaja. Kesimpulan ini didukung pula oleh pendapat DeLucia-Waack (2006: 156)
“Games are often very effective interventions in psychoeducational groups. All children, and even
most adolescents, like to play games”. Maksudnya, permainan merupakan campur tangan yang
efektif dalam kelompok psikoedusional, semua anak dan sebagian besar remaja ingin melakukan
permainan.5

5Nora,Y.T, Yunita,D.K, Ikke,Y.D.P, 2019, Permainan Roda Pelangi: Sebuah Inovasi Media Bimbingan Dan Konseling).
Jawa Timur: CV. Azizah Publishing.

7
C. Karakteristik Media Bimbingan dan Konseling Secara Umum

Berikut adalah sejumlah kriteria umum yang ada dalam media bimbingan dan konseling.
Kriteria umum tersebut dapat kita rumuskan dalam satu kata ACTION, yaitu akronim dari
access, cost, technology, interactivity, organization, dan novelty. Kriteria-kriteria ini
merujuk pada Nursalim (2013: 51) dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Access
Kemudahan akses menjadi pertimbangan pertama dalam memilih media. Apakah
media yang kita perlukan itu tersedia, mudah dan dapat dimanfaatkan oleh konseli.
Dalam hal ini media harus merupakan bagian dalam interaksi dan aktivitas konseli,
bukan hanya konselor yang menggunakan media tersebut.

2. Cost
Media yang efektif tidak selalu mahal, jika konselor kreatif dan menguasai betul
materi, maka akan memanfaatkan objek-objek untuk dijadikan sebagai media
dengan biaya yang murah namun efektif.

3. Technology
Kita perlu memperhatikan apakah teknologi yang akan kita pakai tersedia dan
mudah digunakan.

4. Interactivity
Media yang baik adalah yang dapat memunculkan komunikasi dua arah atau
interaktivitas.

5. Organization
Hal ini berkaitan dengan dukungan organisasi. Misalnya, apakah kepala sekolah
atau kepala yayasan mendukung, dan berkaitan dengan bagaimana
pengorganisasiannya.

8
6. Novelty
Kebaruan dari media yang dipilih juga menjadi salah satu pertimbangan. Media
yang lebih baru biasanya lebih baik dan lebih menarik bagi siswa.

D. Karakteristik Media Bimbingan dan Konseling Secara Khusus

Selain kriteria umum Media Bimbingan dan Konseling di atas, terdapat juga kriteria Media
Bimbingan dan Konseling secara khusus. Kriteria Media Bimbingan dan Konseling secara
khusus adalah sebagai berikut.

1. Media Audio
Kriteria Media Audio secara khusus, yang pertama adalah mampu mengatasi keterbatasan
ruang dan waktu (mudah dipindahkan dan jangkauannya luas), pesan/program dapat
direkam dan diputar kembali, dapat mengembangkan daya imajinasi dan merangsang
partisipasi aktif pendengarnya, dapat mengatasi masalah kekurangan konselor, sifat
komunikasinya hanya satu arah, sangat sesuai untuk pengajaran musik dan bahasa, dan
pesan/informasi atau program terikat dengan jadwal siaran (pada jenis media radio).

2. Media Visual
Dalam proses penataan visual, harus diperhatikan prinsip-prinsip desain seperti prinsip
kesederhanaan, keterpaduan, penekanan, dan keseimbangan. Unsur-unsur visual
selanjutnya yang perlu dipertimbangkan adalah bentuk, garis, ruang, tekstur, dan warna.
Pada prinsipnya semua jenis media dalam kelompok ini merupakan penyampaian pesan
lewat simbol-simbol visual dan melibatkan rangsangan indera penglihatan. Kriteria khusus
yang dimiliki adalah: bersifat kongkret, dapat mengatasi batasanruang dan waktu, dapat
memperjelas suatu masalah dalam bidang masalah apa saja dan pada tingkat usia berapa
saja, murah harganya dan mudah mendapatkan serta menggunakannya, terkadang memiliki
ciri abstrak (padajenis media diagram), merupakan ringkasan visual suatu proses,
terkadang menggunakan simbol-simbol verbal (pada jenis media grafik), dan
mengandung pesan yang bersifat interpretatif.

9
3. Media Audio-Visual
Media audio-visual dapat diklasifikasikan menjadi delapan, yaitu:

a. Media audio-visual gerak contoh, televisi, video tape, film dan media audio pada
umumnaya seperti kaset program, piringan, dan sebagainya.
b. Media audio-visual diam contoh, filmastip bersuara, slide bersuara, komik dengan
suara.
c. Media audio semi gerak contoh, telewriter, mose, dan media board.
d. Media visual gerak contoh, film bisu.
e. Media visual diam contoh microfon, gambar, dan grafis, peta globe, bagan, dan
sebagainya.
f. Media seni gerak. Contohnya permainan
g. Media audio contoh, radio, telepon, tape, disk dan sebagainya
h. Media cetak contoh, brosur, buklet, poster, gambar kartun, komik, majalah.

Media audio-visual memiliki kriteria yang merupakan sifat-sifat yang harus dipraktikan
oleh pemakai media, kriteria tersebut antara lain:
▪ Ketersediaan sumber setempat. Artinya bila media yang bersangkutan tidak
terdapat pada sumber-sumber yang ada, maka harus dibeli atau dibuat sendiri.

▪ Efektifitas biaya, tujuan serta suatu teknis media pengajaran.

▪ Harus luwes, keperaktisan, dan ketahan lamaan media yang bersangkutan untuki
waktu yang lama, artinya bisa digunakan dimanapun dengan peralatan yang ada
disekitarnya dan kapanpun serta mudah dijinjing dan dipindahkan. (sadiman, 2002:
1984)

10
E. Langkah-langkah Pembuatan Media Bimbingan Dan Konseling

Dalam pemberian layanan media bimbingan dan konseling ada beberapa langkah dalam
pembuatan media bimbingan dan konseling sebelum disajikan kepada siswa, antara lain.
Sebagai berikut:

1. Analisis kebutuhan atau permasalahan siswa, artinya langkah pertama yang harus
diketahui yaitu menganalisis apa saja kebutuhan atau permasalahan yang sekarang ini
terjadi pada siswa.
2. Penentuan tujuan yang ingin dicapai, artinya setelah langkah pertama selesai yaitu
langkah kedua ini harus menentukan tujuan yang nantinya dicapai siswa kedepanya.
Apakah media yang diberikan akan membantu siswa atau tidak, jika tidak akan
diberikan media pendukung yang lainya yang tentunya bisa membuat siswa untuk
pengembangan dirinya.
3. Analisis situasi dan kondisi siswa, artinya langkah ketiga ini harus mengetahui situasi
dilingkungan sekolah, apakah situasi dan kondisi memungkinkan untuk melakukan nya
apa tidak.
4. Penentuan jenis kegiatan yang dilakukan artinya langkah keempat ini guru bimbingan
dan konseling sebaiknya mengetahui jenis kegiatan yang akan dilakukan.
5. Menentukan personel- personel yang akan melaksanan, artinya setelah langkah untuk
menentukan jenis kegiatan, selanjutnya tugas guru bimbingan dan konseling
menentukan siapa saja yang nantinya mengikuti kegiatan tersebut, apakah saja siswa
yang sedang memiliki masalah atau semua siswa.
6. Perkiraan biaya yang dimiliki, artinya langkah ini harus mengetahui biaya yang
digunakan saat kegiatan berlangsung. Sesuai target yang ditentukan atau tidak, jika
tidak sesuai yang ditentukan sebelumnya maka guru bimbingan dan konseling bisa
mempertimbangkan lagi.
7. Mengantisipasi hambatan dalam penggunaan media bimbingan dan knseling, artinya
langkah ini sebelum kegiatan dilaksanakan sebaiknya guru bimbingan dan konseling
mengetahui hambatan yang akan terjadi selama kegiatan berlangsung agar nantinya
terjadi saat kegiatan berlangsung bisa mengantisipasinya.

11
8. Waktu dan tempat untuk digunakanya media bimbingan dan konseling, artinya langkah
yang terakhir gurubimbingan dan konseling harus menentukan waktu pelaksanaan
kegiatan ini terlebih dahulu, agar tempat yang nantinya digunakan saat kegiatan bisa
disesuaikan dengan waktu yang diinginkan. Maka kesimpulan didalam media
bimbingan konseling ada beberapa yang perlu diperhatikan untuk menentukan media
yang akan diberikan dan disajikan guru bimbingan dan konseling kepada siswa
sebelum kegiatan dilakukan. Oleh karena itu guru bimbingan dan konseling
memudahkan dirinya untuk melaksanakan kegi atan berlangsung. Dan berharap jika
ada kendala-kendala ditengah kegiatan berlangsung nantiya bisa mudah untuk
diperbaiki.6

F. Kriteria Pemilihan Media Bimbingan Dan Konseling

Didalam media bimbingan dan konseling ada kriteria umum yang harus diketahui dalam
pemilihan media bimbingan dan konseling sebagai berikut:
1. Kesesuaian dengan tujuan, artinya konselor harus melihat serta menganalisis media
apa cocok diberikan kepada konseli untuk mencapai tujuan tertentu terhadap kegiatan
layanan.
2. Kesesuain dengan materi, artinya diharapkan konselor tidak asal-asalan saat
memberikan media untuk pendukung kegiatan layanan, akan tetapi konselor memilih
media yang tepat atau sesuai dengan masalah yg di hadapi konseli agar konseli lebih
mudah untuk memahaminya.
3. Kesesuaian dengan karakter, artinya media yang diberikan harus familiar atau si
konseli menyukainya, sehingga saat pemeberian layanan semua karakter yang dimiliki
konseli bisa menagkap layanan yang diberikan.

6Putu Ari Darmayanti Dkk, Pelatihan Merancang Media Audio Visual Berbasis Performance Assesement Dalam
Pelaksanaan Layanan Informasi Bimbingan dan Konseling Bagi Mahasiswa Jurusan Bk Fip Undiksha,
1,No.1,(2017),54.

12
4. Kesesuain pada teori, artinya pemilihan media ini harus didasarkan dengan teori yang
sedang diangkat, sehingga media yang diberikan sesuai dengan teori-teori yang
diangkat.
5. Kesesuaian dengan lingkungan, fasilitas dan waktu yang disediakan, artinya fasilitas
dan lingkungan yang kurang memadahi juga menjadi pengaruh dalam pemberian
layanan media bimbingan dan konseling. Begitu pula waktu, jika media tidak didukung
oleh waktu yang disediakan maka kurang efektif. Oleh karena itu konselor diharapkan
pintar untuk membagi waktu.7

7M. Arif Budiman S,Teknik Pemilihan Media Bimbingan Dan Konseling Pada Guru Bimbingan Dan Konseling Se-
Kota Tegal, 3,No. 4,Issn 2477-3921.(2018), 2.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Media bimbingan dan konseling merupakan sesuatu yang akan digunakan konselor untuk
menyalurkan sebuah pesan bimbingan dan konseling sehingga dapat merangsang pikiran,
perhatian, perasaan, dan keinginan konseli untuk memahami diri, mengarahkan diri,
memecahkan masalah, serta dapat mengambil keputusan yang dihadapinya. Jenis Media
Bimbingan dan Konseling dilihat dari bentuk penyajian dan cara penyajiannya ada 3 yaitu
media audio. contohnya radio, alat perekam pita. media visual. Contohnya buku, gambar,
majalah dll. dan media audio visual. Contohnya film dan video. Dalam media konseling
juga terdapat permainan yg bisa di jadikam media dalam melakukan konseling seperti
permainan ular tangga, permainan outbound, permainan monopoli, permainan roda Pelangi
dll.

B. Saran

Dari hasil penulisan makalah ini pemakalah menyadari bahwa makalah di atas banyak
sekali kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Pemakalah akan memperbaiki makalah
tersebut dengan berpedoman pada banyak sumberyang dapat di pertanggung jawabkan.
Maka dari itu pemakalah mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah
dalam kesimpulan di atas.

14
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. 2015. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Prayitno & anti, E.2015. Bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah: berbasis Integrasi.

Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.

Nursalim, M. 2013. Pengembangan Media Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PTIndeks.

Achmad, Abd. Kadir Dkk. 2022. Games Kuartet Sebagai Media Bimbingan dan Konseling untuk
Meningkatkan Pemahaman Karakter Religius Siswa. Studen Jurnal of Guidance and
Counseling.vol 1(2):68
Nora,Y.T, Yunita,D.K, Ikke,Y.D.P, 2019, Permainan Roda Pelangi: Sebuah Inovasi Media
Bimbingan Dan Konseling). Jawa Timur: CV. Azizah Publishing.

15

Anda mungkin juga menyukai