Anda di halaman 1dari 21

Media dalam Komunikasi Pendidikan

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi Pendidikan

Dosen Pengampu: Moh. Samsudin, S.Ag.,M.Pd.

Disusun oleh :

1. Amirah Syadza Zahrah 20170720141


2. Siti Aminah 20170720166
3. Yuli Fajar Astuti 20170720177
4. Ghiyats Aiman 20170720149
5. Anisa Nurahma 20170720190

Program Studi Pendidikan Agama Islam


Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
2019
KATA PENGANTAR

Pertama marilah panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat nikmat dan karunia-Nya

kami semua bisa menyelesaikan tugas mata kuliah Tarikh di Madrasah dan Sekolah, Allah

SWT telah memberikan nikmat kesempatan serta kesehatan sehingga kelompok kami bisa

menyelesaikan makalah yang berjudul “Media dalam Komunikasi Pendidikan” yang

menjadi tugas mata kuliah Komunikasi Pendidikan. Sholawat beserta salam kita curahkan

kepada Nabi kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman

kegelapan hingga terang benderang seperti saat ini. Alhamdulillah

Tidak lupa kami mengucapkan banyak terimakasih atas saran, bantuan dan

bimbingan yaitu kepada:

Bapak Moh. Samsudin, S.Ag.,M.Pd. sebagai Dosen Pengampu Mata kuliah Komunikasi

Pendidikan.

Serta teman-teman kelompok yang membantu dalam pembuatan makalah ini, sehingga

makalah ini dapat terselesaikan. Semoga penulisan makalah dari kelompok kami dapat

berguna untuk semuanya.

Yogyakarta, 2 November 2019

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................
BAB 1.........................................................................................................................................................
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................
A. Latar Belakang.................................................................................................................................
B. Rumusan Masalah............................................................................................................................
C. Tujuan..............................................................................................................................................
BAB 2.........................................................................................................................................................
ISI DAN PEMBAHASAN..........................................................................................................................
A. Pengertian Media.............................................................................................................................
B. Jenis-Jenis Media.............................................................................................................................
C. Fungsi Media.................................................................................................................................
D. Media Sosial dan Pemanfaatannya dalam Pendidikan...................................................................
E. Prinsip-Prinsip dan Etika dalam ber Media Sosial.........................................................................
F. Riset tentang Penggunaan Media dalam Pendidikan/Pembelajaran..................................................
BAB 3........................................................................................................................................................
PENUTUP.................................................................................................................................................
A. Kesimpulan....................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................

3
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan upaya sadar yang terencana, terkoordinir, dan tersistem dalam

rangka meningkatkan kompetensi peserta didik. Kegiatan inti yang terjadi dalam pendidikan

adalah proses pembelajaran berupa penyampaian pesan(ilmu pengetahuan) dari seorang guru

kepada peserta didik. Kegiatan penyampaian pesan tersebut bisa dikatakan komunikasi jika

peserta didik memahami apa yang disampaikan seorang guru. Sebagai bagian dari kegiatan

inti pendidikan maka komunikasi menjadi hal yang terpenting dan perlu mendapatkan

perhatian khusus. Komunikasi memiliki peran penting dalam pendidikan, dikarenakan

komunikasi dan pendidikan tidak bisa dipisahkan diantara keduanya. Jika salah satu diantara

keduanya tidak maksimal dalam menjalankan fungsinya maka yang akan terjadi adalah

ketidak maksimalan dalam mencapai tujuan pendidikan. Oleh sebab itu kedua hal tersebut

harus beriringan dan saling mendukung.

Dengan demikian peranan media komunikasi dalam pendidikan menjadi hal yang

penting dan wajib untuk diperhatikan. Keberhasilan pendidikan dipengaruhi komunikasi dan

komunikasi akan berhasil jika menggunakan media yang sesuai. Seiring dengan

perkembangan zaman media komunikasi mengalami banyak perubahan dikarenakan

kebutuhan manusia selalu meningkat dan pemikiran manusia selalu berkembang. Walaupun

media komunikasi pembelajaran selalu berkembang menuju kemudahan dalam hal

memperolehnya, namun dengan adanya perkembangan media komunikasi dalam pendidikan

diharapkan tidak merubah esensi dari pendidikan sendiri yaitu mengembangkan potensi yang

dimiliki peserta didik. Oleh sebab itu diperlukannya pengkajian tentang media komunikasi

4
pendidikan yang paling sesuai sehingga mampu mencapai tujuan pendidikan. Salah satu

upaya pengkajiannya yaitu dengan penugasan pembuatan makalah mata kuliah Komunikasi

Pendidikan yang berjudul: Media Komunikasi Dalam Pendidikan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian media?

2. Apa saja jenis-jenis media?

3. Bagaimana fungsi media?

4. Bagaimana media sosial dan pemanfaatannya dalam pendidikan?

5. Bagaimana prinsip-prinsip dan etika dalam ber media sosial?

6. Apa riset tentang penggunaan media dalam pendidikan/pembelajaran?

C. Tujuan

Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk mengetahui pengertian media secara umum

sampai menurut para ahli tokoh, serta mengetahui jenis-jenis media dan klasifikasiannya.

Fungsi media itu sendiri pun perlu dipahami agar mengetahui kegunaan media. Media tidak

hanya dipakai untuk mempromosikan produk jualan saja, ternya media juga bisa

dimanfaatkan dalam dunia pendidikan. Di dalam dunia pendidikan perlu mengetahui prinsip-

prinsip dan etika dalam ber media sosial. Mencari sebuah penelitian tentang penggunaan

media dalam pendidikan.

5
BAB 2
ISI DAN PEMBAHASAN

A. Pengertian Media

Kata “media” berasal dari bahasa Latin “medium” yang berarti “perantara” atau

“pengantar”. Secara istilah Media adalah pengantar pesan yang berasal dari pengirim

kemudian melalui perantara sehingga dapat diterima oleh penerima pesan. Seorang tokoh

bernama Gagne menyatakan bahwa media adalah salah satu perantara siswa dapat

menemukan pembelajaran. (Sadiman, 2011).

Media juga dapat diartikan sebagai sarana penghubung komunikasi, atau alat yang

mentransmisikan pesan dari pengirim kepada penerima. Dalam kaitannya dengan pendidikan,

media digunakan oleh pendidik untuk menyampaikan materi kepada peserta didik dalam

proses pembelajaran. Konsep pengertian media sebagai alat transmisi pesan ini juga senada

dengan apa yang disampaikan oleh Asociation of Education Communication Technology

(AECT) (Mahnun, 2015).

B. Jenis-Jenis Media

Media memiliki karakteristik dalam kinerjanya, ada media yang dapat diterjemahkan

melaui indera penglihatan, pendengaran, perabaan, atau indera-indera lainnya. Diferensisasi

karakteristik media ini juga harus diperhatikan oleh guru dalam penggunaan media dalam

proses pembelajaran. Hal ini agar komunikasi yang dibangun dapat lebih efektif. Berikut

terdapat beberapa karakteristik media yang digunakan dalam proses pembelajaran.

1. Media grafis (visual)

6
Media komunikasi jenis ini menggunakan alat indera penglihatan sebagai fungsi

utama dalam penyampaian pesan, karena media grafis diasjikan dalam bentuk visual.

Untuk menarik penerima pesan, biasanya komunikasi dengan menggunakan media grafis

akan membuat informasi/pesan/simbol-simbol semenarik mungkin. Simbol yang

disampaikan biasanya disajikan lebih praktis. Kelebihan dari media jenis ini adalah

adanya murahnya biaya yang dikeluarkan untuk menyampaikan pesannya.

Di bawah ini akan disajikan beberapa jenis media pembelajaran yang termasuk pada

media grafis:

a. Gambar/foto

Kelebih-kelebihannya:

1) Memberikan tampilan yang sifatnya konkrit, gambar/foto lebih realistis

menunjukkan pokok masalah di bandingkan dengan media verbal semata.

2) Efisien dalam ruang dan waktu. Sebagai sontoh untuk mempermudah

menjelaskan mengenai objek tertentu yang letaknya jauh, maka dapat

digunakan gambar sebagai representasi dari objek tersebut. Contohnya

gambar tentang Kakbah di Mekah

Kelemahannya-kelemahannya:

1) Simbol yang disampaikan hanya bisa diterjemahkan dan ditangkap oleh

indera penglihatan.

2) Gambar/foto benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan

pembelajaran.

3) Ukurannyasangat terbatas untuk kelompok besar.

7
b. Sketsa

Adalah proses penyampaian pesan dengan menyajikan sebuah

siklus/gamabaran kejadian secara singkat. Sebagai contoh sktesa mengenai siklus

terjadinya hujan. Penggunaan media sketsa dirasa lebih efektif dibanding

menggunakan media verbal.

c. Diagram

Kelemahan-kelemahannya;

1) Terkadang diagram sulit dimengerti di karenakan hanya sebatas simbolis

dan bersifat abstrak.

2) Susah untuk di pahami oleh seseorang kecuali ia mengetahui latar belakang

tentang apa yang diagramkan.

Kelebihan-kelebihannya;

1) Susunannya rapi, kemudian di legkapi dengan penjelasan teknisnya

2) Lumayan besar dan bisa di tempatkan secara stratergis

d. Bagan/chart

Secara garis besar bagan/chart di bagi menjadi dua macam, yaitu bagan/chart

yang menampilkan pesan sekaligus dan menampilkan pesan secara bertahap.

e. Grafik

Lain halnya dengan chart atau bagan, grafik ini di buat menggunakan data

perbandingan atau sering di sebut metode komparasi dan di dasari prinsip-prinsip

matematik. Seperti yang kita ketahui ada beberapa macam grafik, seperti grafik

batang, lingkaran, garis, dan gambar.

f. Gambar animasi

8
Gambar animasi merupakana interpretasi yang memakai smbolik sebagai alat

untuk menyampaikan pesan secara cringkas dan cepat.

g. Poster

Poster di gunakan untuk menyampaian motivasi tingkah laku bagi orang yag

melihat dan mampi untuk mempengaruhinya bukan sekedar menyampaikan

pesan saja.

h. Globe dan peta

Globe dan peta berfungsiuntuk menyampaikan data-data tempat atau lokasi.

Akan tetapi secara detail peta dan globe ini menampilkan informasi tentanng:

1) Data ekonomi, seperti halnya hasil dari dunia perikanan, industri,

perdangan nasional maupun internasional, dan hasil dari pertanian

2) Data budaya kemasyarkatan seperti gaya bahasa, adat-adat istiadat serta

populasi-populasinya

3) Lokasi-lokasi yang ingin di tuju beserta jarak yang di tempuhnya

4) Situasi daratan, lautan, gunung-gunung dan keadaan permukaan bumi secar

umum.

i. Papan flanenl

Papan flanel merpakan salah satu media grafis yang paling efektif untuk

memaparkan pesan-pesan tertentu kepada sasaran yang ingin di tuju.

j. Papan bulletin

Lain halnya papan flanel, papan bulletin ini berfungsi menerangkan sesuatu

dan maksud dan tujuannya ialah untuk memeberitahukan peristiwa-peristiwa atau

kejadian yang tertentu

9
2. Media audio

Media ini menggunakan indra pendengaran sebagai alat utamanya.

Pesan yang ingin disampaikan bisa melalui auditif baik secara verbal

maupun non verbal. Adapun jenis-jenis media yang dapat di kelompokkan

kedalam audia seperti radio, alat prekam, keset audio, piringan hitam

biasanya di lakukan unuk DJ, dan laboratorium bahasa.

3. Media proyeksi diam

Media ini hampir sama dengan media grafis karena media tersebut

menyampaikan rangsangan visual. Media ini identik dengan visual saja akan

tetapi terkadang juga menggunakan rekaman audio.

4. Media audio bergerak

Media ini adalah gabungan dari media di atas tadi yaitu mampu

menyangkan gambar diam, bergerak bahka bersuara baik menggunakan

proyektor maupun melalui televisi. Contohnya seperti vidio, siaran televisi,

film gelang, dan film gerak.

5. Komputer multimedia

Media ini mampu menggantikan hampir semua peranan media yang

ada sebelumnya. Penayangannya dengan LCD selama listrik tidak padam.

Media ini menggunakan alat utamanya yaitu program komputer dengan file

multimedia sebagai media pembelajaran yang mampu menampilkan

gamabar-gambar maupun tulisan yang bergarak dan bersuara serta diam.

6. Benda nyata dan model

10
Jika pendidikan menggunakan metode demonstrasi dalam mengajar

maka pendidik seharusnya memanfaatkan benda realistis dalam proses

pembelajaran sehingga membuat peserta didik yakin dan seneng dalam

kegiatan tersebut. Jika objeknya susah di dapatkan maka bisa mengguankan

benda-benda tiruan sehingga proses belajar-mengajar berjalan dengan baik

(Muhson, 2016).

C. Fungsi Media

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI) kata “fugsi” berartikan kegunaan suatu

hal, jabatan atau pekerjaan yang dilakukan, kerja suatu bagian tubuh atau faal sedangkan kata

“manfaat” berartikan faedah atau guna(dalam bidang ini sinonim dari fungsi), untung, laba,

dsb. Kata funsi dan manfaat jika dalam kehidupan sehari-hari sering dimaknai sama, namun

keduanya memiliki pengertian yang berbeda secara kontekstual. Fungsi berhubungan dengan

mendukung(kinerja) atau proses, sedangkan manfaat adalah hasil yang didapatkan dari

sebuah hal. Contohnya adalah organ ginjal berfungsi sebagai filtrasi darah maka manfaatnya

dengan adanya ginjal ketika funsinya berjalan lancar maka tubuh menjadi sehat.

Fungsi media pembelajaran secara umum diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Media sebagai sarana untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang lebih efektif

2. Media sebagai salah satu komponen yang saling berhubungan dengan komponen

lainnya dalam rangka menciptakan situasi belajar yang diharapkan

3. Media sebagai alat yang mampu membantu mempercepat proses pembelajaran

4. Media sebagai alat untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar

11
5. Media sebagai alat untuk mengkonkritkan yang abstrak sehingga dapat mengurangi

terjadinya penyakit verbalisme (Nurseto, 2011, hal. 21-22)

Menurut Nana Sudjana media dalam proses belajar mengajar memiliki enam fungsi

diataranya adalah;

1. Media berperan sebagai alat bantu pembelajaran sehingga tercapainya situasi

pembelajaran yang efektif.

2. Media pengajaran adalah bagian dari keseluruhan situasi proses belajar mengajar,

dan hal tersebut seorang guru diharapkan mampu mengembangkan media

pengajaran.

3. Ketika menggunakan media diwajibkan meliha terlebih dahulu tujuan dan bahan

pelajaran.

4. Media dalam pengajaran bukanlah sekadar sebagai alat huburan, namun media

juga dijadikan alat pelengkap proses belajar mengajar agar pembelajaran lebih

menarik perhatian peserta didik.

5. Adanya media pengajaran ditujukan untuk mempercepat proses pembelajaran dan

diharapkan pesera didik terbantu dalam hal pemahaman materi yang diajarkan

guru.

6. Dengan adanya media dalam pembelajaran diharapkan daapat membantu

meningkatkan mutu belajar mengajar. (Umar, 2014, hal. 139)

Fungsi media pembelajaran ditengah perkembangan tekhnologi diantaranya adalah:

a. Membantu memudahkan peserta didik dalam belajar dan memudahkan guru

dalam mengajar

12
b. Memberikan pengalaman yang yang lebih nyata misal yang abstrak bisa

menjadi konkrit

c. Adanya media bisa membuat semua indera murid aktif

d. Lebih mudah menarik perhatian dan minat peserta didik dalam belajar

e. Mampu membangkitkan dunia teoritis dengan dunia realita. (Umar, 2014, hal.

137)

Selain fungsi di atas, Livie dan Lentz dalam buku Hujair Sanaky , mereka

menjelaskan terdapat empat fungsi media pembelajaran yang memiliki fokus khusus

yaitu pada media visual, diantaranya adalah fungsi atensi, fungsi efektif, fungsi

kognitif dan fungsi kompensatoris. (Darimi, 2017, hal. 114-115)

D. Media Sosial dan Pemanfaatannya dalam Pendidikan

Media sosial adalah sebuah alat penghubung untuk melakukan komunikasi. Dewasa ini

telah banyak media sosial yang berkembang di masyarakat seperti, Facebook, Instagram,

WhatsApp, Youtube, Line dan lainnya. Perkembangan signifikan ini didorong oleh

berkembangnya teknologi, terlebih sekarang sudah memasuki revolusi keempat. Media sosial

bahkan mudah diakses oleh semua orang bahkan oleh anak kecil sekalipun. Dan gawai

melangkah menjadi komoditas sekunder bahkan primer. Kemudahan akses ini membuat

semua orang dapat membuat akun media sosial mereka sendiri, bahkan anak sekolah pun

sudah memilikinya.

Media sosial merupakan dampak dari berkembangnya zaman, kecanggihan yang

diciptakan para sapiens untuk membuktikan kemapanan kognitifnya. Perubahan-perubahan

ini tentunya harus juga terjadi pada bidang pendidikan. Hal ini menjadi penting karena,

13
pendidikan merupakan usaha memanusiakan manusia, yang mana manusia telah berubah

sesuai zaman, maka pendidikan harus berubah pula sesuai berkembangnya zaman.

Pemanfaatan media sosial dalam pendidikan dapat dijadikan sebagai alternatif solusi

pengembangan metode pembelajaran yang efektif. Hal ini mengingat banyak kalangan siswa

yang mengakses dan menggunakan akun media sosial dalam kehidupan sehari-harinya.

Bahkan dalam salah satu penelitian, sebanyak 79,5% siswa menggunakan internet untuk

mencari informasi mengenai tugas-tugas sekolah, berhubungan dengan teman, dan untuk

hiburan (Rahmawati, 2018, hal. 49). Realita ini juga didukung secara legal dalam Peraturan

Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan, yang secara implisit

menyatakan bahwa kriteria sarana dan prasaran dalam pendidikan diperlukan penggunaan

teknologi informasi dan komunisi guna menunjang proses pembelajaran (Manusia, 2005).

Dalam suatu penelitian menunjukan hasil bahwa media sosial merupakan komponen

penting dalam pembelajaran dan menjadi hak guru untuk memanfaatkannya (Setiawan,

Wiyono, & Burhanuddin, 2017, hal. 717). Berikut akan dijelaskan beberapa media sosial dan

pemanfaatannya dalam bidang pendidikan:

1) Facebook

Facebook menjadi salah satu media sosial favorit dan bahkan menjadi media

sosial yang paling banyak diunduh. Facebook muncul pada tahun 2004 dan terus

berkembang hingga sekarang dengan menampilkan fitur-fitur yang kreatif dan

mudah diakses. Facebook bisa diintegrasikan dengan pendidikan adalah dengan

memanfaatkan berbagai fitur yang disediakannya. Seperti adanya fitur grup,

catatan, postingan, dan lainnya. Dalam suatu penelitian, seorang dosen

14
menggunakan media sosial facebook untuk melakukan penilain sikap. Penilaiaan

ini dilakukan oleh teman sejawat (peer assesment). Hasil dari penelitian ini pun

cukup positif, karena sebanyak 95% mahasiswa antusias mengikuti penilaian ini

(Dinatha, 2017, hal. 213).

Fitur grup yang tersedia dalam facebook juga dapat dimanfaatkan untuk

melakukan grup diskusi, yang mana setiap siswa atau anggota grup dapat tukar

pikiran di kolom komentar. Selain itu, fitur catatan bisa digunakan untuk

membuat artikel ataupun pengetahuan yang dimilikinya yang kemudian dapat

dibagikan di grup. Kelebihan fitur catatan ini tidak ada batasan maksimal kata

yang bisa diunggah.

2) Youtube

Youtube menjadi salah satu media sosial yang mulai digemari di kalangan

milineal, terlebih banyak yang menggunakannya untuk mengupload Vlog

pribadinya. Di Youtube ini berbeda dengan facebook, karena disini hanya bisa

mengunggah file yang berbentuk video. Meskipun begitu, video yang diunggah

tidak ada batasan waktunya.

Youtube sudah banyak dimanfaatkan oleh banyak kalangan, seperti arti

hingga para birokrat. Menteri pendidikan pun juga memiliki chanel youtube yaitu

dengan nama Kemendikbud RI. Media sosial ini menjadi alternatif yang cukup

efektif karena menampilkan video, yang mana lebih menarik dibanding media

cetak. Bahkan salah satu situs bimbingan online di Indonesia memanfaatkan situs

Youtube untuk melakukan pembelajaran, yaitu Ruang Guru. Dalam situs bimbel

online ini guru memberikan materi dengan diberikan animasi sehingga

15
mempermudah dalam pemahaman. Hal ini juga termasuk terobosan baru yang

mungkin dapat relevan dalam perkembangan teknologi zaman sekarang.

E. Prinsip-Prinsip dan Etika dalam ber Media Sosial

Prinsip-prinsip dalam bermedia sosial

 Participation – media sosial sangat tergantung pada kolaborasi massal yang

terlaksana melalui partisipasi pengguna (user participation). Para pengguna

diharapkan untuk mengembangkan ide-ide yang dimiliki dengan menggunakan

teknologi yang lebih mudah untuk digunakan dibandingkan dengan teknologi

yang sudah ada sebelumnya. Contoh : memancing pengguna untuk kembali ke

sebuah media sosial untuk melanjutkan percakapan yang telah dimulai di kolom

komentar.

 Collective – Ada banyak situs media sosial dimana banyak orang dapat

mengumpulkan informasi dengan tujuan membentuk ulang konten yang ada dan

mempublikasikannya ke khalayak publik dengan berbagi di situs tersebut.

Terlebih lagi, pengguna dapat menggunakan fasilitas yang ditawarkan dengan

kemampuan system atau software untuk melakukan pertukaran informasi diantara

aplikasi yang ada untuk mengakses informasi yang telah disimpan

secara online di situs media sosial yang lain.

 Transparency – Mayoritas konten buatan di sosial media disebarkan ke publik

melalui komentar, vote, dan lain sebagainya. Bahkan ketika terdapat

kemungkinan untuk menyimpan atau memiliki konten online yang bersifat

pribadi, hanya arus informasi dan konten yang transparan yang akan berperan

dalam collaborative participation.

16
 Independence – pengguna dapat berpartisipasi kapanpun, dari mana saja, dan

dimana saja yang mereka inginkan, terlebih lagi, karakteristik media sosial

terkait pada arus konten yang bebas dan menyebar cepat melalui jaringan

internet.

 Persistence – konten digital akan tetap tersedia seiring berjalannya waktu

sebagai reputasi yang muncul terhadap suatu hal. Oleh karena itu, bahkan

sebagian besar orang mungkin akan berpikir bahwa dia akan selalu dikenal

sebagai anonym di internet.

 Emergence – kebanyakan orang menyetujui bahwa media sosial merupakan

bagian penting dari ranah digital saat ini dan akan menjadi lebih penting lagi di

kehidupan digital kita di masa mendatang. Namun di sisi lain, terdapat pula

pendapat yang mengatakan media sosial tidak pernah dapat diprediksi secara

keseluruhan dan tidak terjamin kepastiannnya.

Etika dalam bersosial media:

1. Komunikasi yang bijak adalah komunikasi yang mengandung pesan yang bukan

ranah privat atau pribadi seseorang

2. Penggunaan kata dalam komunikasi harus mengkooptasi diksi yang sesuai

dengan norma dan tidak menggunakan kata-kata yang kasar

3. Komunikasi menjadi baik apabila pesan yang disampaikan tidak mengandung

unsur diskrimintatif hingga menyinggung masalah SARA (Suku, Agama, Ras,

dan Antargolongan).

17
4. Bijak dalam komunikasi, yaitu sebelum menyebarkan informasi yang ada

sebaiknya melakukan cross check, apakah informasi yang akan disebarkan valid

atau terdapat unsur kebohongan didalamnya.

5. Memperhatikan kutipan-kutipan apabila dalam berkomunikasi menggunakan

ide/pemikiran orang lain, hal ini untuk menghargai karya intelektual.

6. Kritik pesan yang baik adalah didengarkan dengan benar pesan yang

disampaikan dan dipahami secara keseluruhan, agar tidak terjadi salah tafsir.

7. Kritik yang baik didasarkan pada fakta, bukan pada kebohongan, dan tidak

menyerang persona, melainkan hanya mengkiritk argumen yang disampaikan.

8. Keadaan emosi dan marah dapat menimbulkan komunikasi melalui media sosial

jadi kurang efektif.

9. Gunakan media sosial untuk menyebarkan hal-hal yang positif dan dapat

memotivasi seseroang.

10. Gunakanlah identitas asli, jangan menggunakan identitas orang lain dalam

berkomunikasi di media sosial

F. Riset tentang Penggunaan Media dalam Pendidikan/Pembelajaran

Pertama, kelompok kami mengambil penelitian atas nama Hasna Latifah yang berjudul

“Penggunaan Media Video untuk Meningkatkan Berpikir Kritis Peserta Didik dalam

Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Kelas XII SMKN 2 Sumedang”

Peniliti melihat guru PPKn menggunakan metode pembelajaran yang monoton yaitu ceramah

sehingga siswa akan merasa bosan, kemudian adanya penelitian ini mencoba untuk

mengembalikan semangat siswa kembali metode apa yang sesuai dengan latar belakang

kondisi siswa. Setelah melakukan percobaan dalam menyuguhkan video pembelajaran salah

18
satu media untuk menyampaikan suatu materi, siswa terlihat antusias dan memberikan

perhatian penuh, selain itu juga memberi manfaat kepada siswa yaitu dilatih untuk berpikir

kritis melalui video yang tonton.

Kedua, Penelitian atas nama Fajar Wahyunuhari dengan judul “Pemanfaatan Media

Pembelajaran dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan di Sekolah

Dasar Negeri Se-Kecamatan Tepus Kabupaten Gunung Kidul” Peneliti melakukan penelitian

dengan judul tersebut dengan latar belakang yaitu mengetahui seberapa banyak guru guru

PENJASKES memanfaatkan media pembelajaran dalam mata pelajaran yang diampunya.

Menggunakan metode peneletian kuantitatif, penyebaran angket dan survey. Kemudian

dalam hasil penelitiannya mengatakan bahwa guru-guru yang memanfaatkan media

pembelajaran termasuk sedikit sekali. Belum semua guru menggunakan media pembelajaran

sebagai penunjang pembelajaran. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan guru

tentang pemanfaatan media pembelajaran. Selain itu, juga disebabkan karena dari pihak

sekolah kurang menyediakan media pembelajaran tersebut.

19
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan

Media tidak hanya digunakan untuk bidang tertentu saja, karena media

sangat banyak manfaat nya yang bisa memudahkan seseorang dalam

mengembangkan bidang tertentu. Misalnya saja, pendidikan, ternyata media juga

bisa dimanfaatkan dalam dunia pendidikan. Telah banyak penelitian-penelitian

dalam pembelajaran atau pendidikan yang menyangkut tentang media. Misalnya

saja, “Pengaruh video pembelajaran terhadap hasil belajar anak”. Media yang

digunakan adalah dalam bentuk video pembelajaran yang memudahkan anak

untuk memahami suatu materi. Media juga mesti di gunakan sebaik mungkin dan

tidak menyalahi aturan.

20
DAFTAR PUSTAKA

Darimi, I. (2017). Teknologi Informasi dan Komunikasi Sebagai Media Pembelajaran


Pendidikan Agama Islam Efektif. Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi, 111-121.

Dinatha, N. M. (2017). Pemanfaatan Media Sosial Facebook untuk Menilai Sikap Ilmiah
(Afektif) Mahasiswa. Journal of Technology, 211-217.

Mahnun, N. (2015). MEDIA PEMBELAJARAN (Kajian terhadap Langkah-langkah


Pemilihan Media dan Implementasinya dalam Pembelajaran). Jurnal Pemikiran
Islam, 28.

Manusia, M. H. (2005). Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar


Nasional Pendidikan. Jakarta: Lembaga Negara RI.

Muhson, A. (2016). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi.


jurnal pendidikan akuntansi indonesia, 5.

Nurseto, T. (2011). Membuat Media Pembelajaran yang Menarik. Jurnal Ekonomi &
Pendidikan, 19-35.

Rahmawati, A. (2018). Integrasi Sains Islam Penggunaan Jejaring Sosial dalam Pembentukan
Karakter Siswa. Jurnal Kajian Pendidikan Sains, 49-58.

Sadiman, A. S. (2011). Media Pendidikan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Setiawan, A. C., Wiyono, B. B., & Burhanuddin. (2017). Persepsi san Sikap Guru tentang
Pendayagunaan Media Jejaring Sosial dalam Pembelajaran. Jurnal Pendidikan, 714-
718.

Umar. (2014). Media Pendidikan: Peran dan Fungsi dalam Pembelajaran. Jurnal Tarbiyah,
131-144.

21

Anda mungkin juga menyukai