Anda di halaman 1dari 126

DAFTAR ISI

PRAKARTA
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I KONSEP DASAR MEDIA DALAM PELAYANAN KONSELING
A. PENGERTIAN MEDIA DALAM PELAYANAN KONSELING
B.
BAB II KLASIFIKASI MEDIA DALAM PELAYANAN KONSELING
A. MEDIA BERBASIS MANUSIA
B. MEDIA BERBASIS VISUAL
C. MEDIA BERBASIS AUDIOVISUAL
D. MEDIA BERBASIS KOMPUTER
BAB III PENGEMBANGAN MEDIA DALAM PELAYANAN KONSELING
A. PENGEMBANGAN MEDIA BERBASIS VISUAL
B. PENGEMBANGAN MEDIA BERBASIS AUDIO VISUAL
C. PENGEMBANGAN MEDIA BERBASIS KOMPUTER
BAB IV MEDESAIN MEDIA DALAM PELAYANAN KONSELING
A. MENDESAIN MEDIA VISUAL
B. MENDESAIN POWER POINT DALAM PELAYANAN BK
C. MENDESAIN DAN EDITING VIDEO
D. MENDESAIN SPARKOL (VIDEO SCRIBE)
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
B A B I

KONSEP DASAR MEDIA DALAM PELAYAN

KONSELING

Sebelum buku ini akan sampai membahas tentang media dalam pelayanan konseling oleh guru

BK, ada baiknya dipahami apa yang dimaksud media itu sebenarnya dan bagaimana

penggunaannya di dalam proses layanan bimbingan dan konseling. Bila media adalah sebagai

alat dalam membantu proses pelayanan.

Media merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan dalam pelaksanaan layanan bimbingan

dan konseling, pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling bisa lebih menarik dan
menyenangkan. Aspek penting lainnya penggunaan media adalah membantu memeprjelas pesan

yang akan disampaikan dalam bimbingan dan konseling, sehingga klien memahami informasi

yang diberikan guru BK, karena terkadang informasi yang diberikan secara lisan tidak dipahami

sepenuhnya oleh siswa, terlebih lagi dengan guru BK yang belum cakap dalam menjelaskan

materi layanan. Di sinilah peran media, sebagai alat bantu memperjelas pesan bimbingan dan

konseling.

Media sebagai alat bantu dalam proses konseling adalah suatu kenyataan yang tidak dapat

dipungkiri. Karena memang guru BK-lah yang menghendakinya untuk membantu dalam

menyampaikan pesan-pesan dari bahan materi layanan yang diberikan guru BK. Dalam proses

belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting. Karena dalam kegiatan

tersebut ketidakkejelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media

sebagai sebagai perantara.

Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru BK ucapkan melalui kata-kata atau kalimat

tertentu. Bahkan keabstrakan bahan dapat dikonkretkan dengan kehadiran media. Dengan

demikian, anak didik lebih mudah mencerna bahan daripada tanpa bantuan media.

A. KONSEP DASAR MEDIA

Dalam proses pelayanan bimbingan dan konseling media mempunyai arti yang

cukup penting. Karena ketidakjelasan bahan yang disampaikan oleh guru BK/ konselor

akan terbantu dengan “dihadirkannya” media sebagai perantara. Kerumitan bahan yang
akan disampaikan kepada siswa dapat disederhanakan melalui bantuan media. Media

dapat mewakili apa yang kurang mampu ketika guru mengucapkan melalui kata-kata atau

kalimat tertentu. Bahkan keabstrakan bahan dapat dikonretkan dengan menghadirkan

media. Oleh karena itu, siswa lebih mudah mencerna bahan / materi yang disampaikan

guru dengan bantuan media. Namun, perlu diperhatikan pembuatan media harus sejalan

dengan misi materi yang terlah dirumuskan oleh guru.

Guru bimbingan dan konseling sekurang-kurangnya dapat menggunakan media

untuk mempermudah dalam penyampaian materi. Untuk itu guru haru memiliki

pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media, yang meliputi (Kustandi, 2011)

berikut ini :

a. Media sebagai alat komunikasi

b. Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan Pendidikan

c. Seluk beluk proses belajar

d. Hubungan antara metode dan media

e. Nilai atau manfaat metode Pendidikan

f. Pemilihan dan penggunaan media

g. Berbagai jenis alat dan Teknik media Pendidikan

h. Media Pendidikan dalam setiap pengajaran

i. Usaha inovasi dalam media Pendidikan


Menurut Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Association of

Education and Communication Technology/ AECT) pada tahun 1977 media adalah

sebagai segala bentuk dan saluran yang dipergunakan untuk proses penyaluran pesan.

Gadne (Sadiman, 2002) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen

dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Lebih lanjut Briggs

(Sadiman, 2002) menyatakan bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat

menyajikan peran serta merangsang siswa untuk belajar. Kustandi (2011)

mengemukakan, bahwa media adalah perantara atau pengantar pesan dan pengirim ke

penerima pesan. Kata media berasal dari Bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari

kata medium yang berarti perantara atau pengantar. Medoe adalah perantara atau

pengantar pesan dan pengirim ke penerima pesan. Adapun contoh dari media yang

dimasud adalah film, televise, diagram, bahan tercetak, computer, dan instruktur. Contoh

media tersebut dapat dipertimbangakan sebagai media bimbingan dan konseling jika

membawa pesan-pesan dalam rangka mencapai tujuan bimbingan dan konseling.

Media bimbingan dan konseling adalah segala sesuatu yang dapat digunakan

untuk menyalurkan pesan bimbingan dan konseling yang dapat merangsang, fikiran,

perasaan, perhatian, dan kemauan siswa/ konseli untuk memahami diri, mengarahkan

diri, mengambil keputusan serta memecahkan masalah yang dihadapi.


Media bimbingan dan konseling selalu terdiri atas dua unsur penting, yaitu unsur

peralatan atau perangkat keras (hardware) dan unsur pesan yang dibawanya (pesan/

software). Dengan demikian perlu menjadi perhatian, bahwa media bimbingan dan

konseling memerlukan peralatan untuk menyajikan pesan, namun, yang terpenting

bukanlah peralatan tersebut, tetapi pesan atau informasi bimbingan dan konseling yang

dibawakan oleh media tersebut.

Berdasarkan berbagai pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa (a) media

bimbingan dan konseling merupakan wadah dari pesan, (b) materi yang ingin

disampaikan adalah pesan bimbingan dan konseling, (c) tujuan yang ingin dicapai ialah

perkembangan siswa secara optimal.

Dalam usaha memanfaatkan media sebagai alat bant, Edgar Dale mengadakan

klasifikasi menurut tingkat dari yang paling konkret ke yang paling abstrak.
Klasifikasi tersebut kemudian dikenal dengan nama “kerucut pengalaman” dari Edgar

Dale dan pada saat itu dianut secara jelas dan luas dalam menentukan alat bantu yang

paling sesuai untuk pengalaman belajarmaupun pengalaman bimbingan dan konseling.

Perolehan pengetahuan siswa seperti yang digambarkan oleh kerucut Pengalaman Edgar

Dale bahwa pengetahuan akan semakin abstrak apabila pesan hanya disampaikan melalui

kata verbal. Hal ini memungkinkan terjadinya verbalisme. Artinya siswa hanya

mengetahui tentang kata tanpa memahami dan mengerti makna yang terkandung

didalamya. Hal ini akan menimbulkan kesalahan persepsi siwwa. Oleh sebab itu,

sebaiknya siswa memiliki pengalaman yang lebih konret, pesan yang ingin disampaikan

benar-benar dapat mencapai sasaran dan tujuan.

B. KEDUDUKAN MEDIA DALAM PELAYANAN KONSELING

Sebelum mempelajari kedudukan media dalam pelayanan konseling lebih jauh

dan mendalam, untuk itu kita harus menjelaskan terlebih dahulu pengertia tentang

bimbingan dan koseling secara umum di bawah ini:

Bimbingan dan konseling merupakan terjemahan dari istilah guidance dan

couseling dalam bahasa inggris. Secara harfiah istilah guidance berasal dari akar kata

guide, yang berarti: (1) mengarahkan (direct), (2) memandu (to pilot), (3) mengelola
(manage) dan (4) menyetir (to steer) (Syamsu Yusuf: 2009). Secara istilah, banyak

pengertian bimbingan yang dikemukakan oleh para ahli diantaranya sebagai berikut.

Donal G. Mortensen dan Alan M. Scmuller (1976) menyatakan: guidace may be

defined as that part of the total educational program that helps providethe personal

opportunities and spesialzed staff services by wich each individual can develop to the

fullest of his abilities and capacities in term of democratic idea.

Sherzer dan Stone (1971: 40) mengartikan bimbingan sebagai “Process of helping

an individual to understand himself and his world (proses pemberi bantuan kepada siswa

agar mampu memahami diri dan lingkungannya)” (Yusuf, 2009).

Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwasannya bimbingan

adalah proses pemberian bantuan oleh konselor/guru BK kepada individu (klien) yang

secara berkesinambungan agar mampu memahami diri, mengembangan diri secara

optimal, dan menyesuaikan diri secara positif dan konstruktif terhadap tuntutan norma

kehidupan (agama dan budaya) sehingga mencapai kehidupan yang bermakna

(berbahagia), baik secara personal maupun sosial (Yusuf, 2009).

Pengertian bimbingan selalu berdampingan dengan pengertian konseling atau

dengan kata lain bahwa bimbingan dan konseling tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu

akan dijelaskan beberapa pegertian konseling dari beberapa pakar untuk memperkuat dan

mempelajari bimbingan dan konseling yang lebih mendalam.


Shertzer dan stone (1980) dalam (Yusuf, 2009) mendefenisikan Counseling is an

interaction process which facilitates meaningful understanding of self and evironment

and result in the establishment and /or clarification of goals and values of future

behavior.

ASCA (American Scholl Counselor Association) mengemukakan (Browers, Judy

L & Hatch, Particia A, 2002) hubungan tatap muka yang bersifat rahasia, penuh dengan

sikap penerimaan dan pemberian kesempatan dari konselor kepada klien, konselor

mempergunakan pengetahuan dan keterampilannya untuk kliennya mengatasi masalah.

(Prayitno dan Erman Amti, 2012) konseling adalah proses pemberian bantuan

yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada

individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada

teratasinya masalah yang dihadapi klien.

Sejalan dengan itu, (Winkel, 2010) mendefenisikan konseling sebagai serangkaian

kegiatan paling pokok dari bimbingan dalam usaha membantu konseli/klien secara tatap

muka dengan tujuan agar klien dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhadap

berbagai persoalan atau masalah khusus.

Berdasarkan pengertian konseling di atas dapat disimpulkan bahwa konseling

merupakan upaya pemberian bantuan kepada individu atau kelompok secara tatap muka

yang memiliki permasalahan sehingga nantinya dapat secara mandiri dan bertanggung
jawab terhadap permasalahan tersebut sehingga mampu mewujudkan kehidupan efektif

sehari-hari.

Setelah kita membahas tentang bimbingan dan konseling, kita pahami terlebih

dulu kata “pelayanan”, pelayanan merupakan Pelayanan ialah sebuah usaha pemberian

bantuan ataupun pertolongan pada orang lain, baik dengan berupa materi atau juga non

materi agar orang tersebut bisa mengatasi masalahnya itu sendiri. Bimbingan konseling

disebut dengan pelayanan karena di dalamnya mengandung sistem, komponen, yang

saling berkaitan untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan.

Masing-masing komponen tersebut meliputi: masalah, tujuan, teknik, media, dan

evaluasi. Masing-masing komponen saling berkaitan erat merupakan satu kesatuan.

Untuk leboh jelas memahaminya lihatlah gambar di bawah ini (Nursalim, 2015).
Proses pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling diawali identifikasi masalah

atau tugas perkembangan yang akan dicapai. Selanjutnya akakn dirumuskan tujuan yang

akan dicapai, dilanjutkan menentukan masalah/materi yang akan dibahas. Agar materi

atau masalah yang dibahas itu tidak dapat dipahami oleh siswa yang pada gilirannya

masalah siswa terpecahkan atau siswa dapat mencapai tugas perkembangan dengan baik

maka dibutuhkan media (Nursalim, 2015).

C. URGENSI MEDIA DALAM PELAYANAN KONSELING

Penggunaan media dalam pelayanan konseling dapat mempertinggi proses

konseling siswa dalam menerima materi layanan yang pada gilirannya diharapkan dapat

mengentasakan masalah siswa. Penggunaan media pada saat terjadinya proses konseling

baik dalam konseling individual, kelompok dan klasikal diharapkan dapat mempertinggi

minat dan perhatian siswa dalam mengikuti proses pemberian layanan konseling yang

sedang berlangsung.

Efektifitas penggunaan media terhadap proses pelayanan konseling tersebut

terjadi karena dalam proses pengugunaannya siswa dilibatkan tidak hanya dalam benak

ataupun mentalnya saja akan tetapi dapat memperhatikan dan menyaksikan secara

langung informasi yag disampaika dalam proses pemberian layanan tersebut.

Adapun kegunaan dan urgensi media dalam proses pelayanan konseling yakni:
a. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam

bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka)

b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti misalnya:

1. Objek yang terlalu besar-bisa digantikan realita, gambar, film bingkai,

film, atau model,

2. objek kecil-dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film, atau

gambar,

3. gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan

timelapse atau high-speed photography,

4. kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampikan lewat

rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara verbal,

5. objek yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat disajikan

dengan model, diagram, dan lain-lain

6. konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim, dan lain-lain)

dapat divisualisasikan dalam bentuk film, film bingkai, gambar, dan lain-

lain.

c. Penggunaan media secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif

pada siswa. Dalam hal ini media berguna untuk

1. Menimbulkan kegairahan belajar


2. memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara siswa dengan

lingkungan kenyataan

3. memungkinkan siswa belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan

minatnya.

d. Dengan sifat yang unik pada setiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan

dan pengalaman berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan

ditentukan sama untuk setiap siswa maka guru banyak mengalami kesulitan

bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri. Hal ini akan lebih sulit bila latar

belakang lingkungan guru dengan siswa juga berbeda. Masalah ini dapat

diatasi dengan media, yaitu dengan kemampuannya dalam

1. Memberikan perangsang yang sama,

2. Mempersamakan pengalaman

3. Menimbulkan persepsi yang sama.(Arif S. Sadirman, R. Rahardjo, Anung

Haryono, dan Harjianto , 2014)

D. MANFAAT MEDIA DALAM PELAYANAN KONSELING

Perolehan pengetahuan siswa berarti seperti yang digambarkan dalam Kerucut

Pengalaman Edgar Dale bahwa pengetahuan akan semakin abstrak apabila pesan hanya

disampaikan melalui kata verbal. Hal ini memungkinkan terjadinya verbalisme. Artinya

siswa hanya mengetauhi tentang kata tanpa memahami dan mengerti makna yang
terkandung di dalamnya. Hal semacam ini akan menimbulkan kesalahan persepsi siswa.

Oleh sebab itu, sebaiknya siswa memiliki pengalaman yang lebih konkrit, pesan yang

ingin disampaika benar-benar dapat mencapai sasaran tujuan (Mochammad Nursalim dan

Mustaji, 2010).

Secara umum media mempunyai kegunaan:

1. memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalis,

2. mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya indra,

3. menimbulkan garah/minat siswa, interaksi lebih langsung antar siswa dengan

guru bimbingan dan konseling (guru BK),

4. memberikan rangsangan yang saa, mempersamakan pengalaman dan

menimbulkan persepsi yang sama,

5. proses layanan bimbingan dan konseling dapat lebih menarik,

6. proses layanan bimbingan dan konseling menjadi lebih interaktif,

7. kualitas layanan bimbingan dan konseling dapat ditingkatkan,

8. meningkatkan sikap positif siswa terhadap materi layanan bimbingan dan

konseling.

Dalam kaitannya dengan fungsi media bimbingan dan konseling, apat ditekankan

beberapa hal berikut ini.


1) Penggunaan media bimbingan dan koseling bukan merupakan fungsi

tambahan, tetapi memiliki fungsi tersendiri sebagai sara bantu untuk

mewujudka situasi bimbingan dan konseling yang lebih efektif.

2) Media bimbingan dan konseling merupakan bagian internal dari keseluruhan

proses layanan bimbingan dan konseling. Hal ini mengandung pengertian

bahwa media bimbingan dan konseling sebagai salah satu komponen yang

tidak berdiri sendiri tetapi saling berhubungan dengan komponen lainnya

dalam rangka menciptkan situasi yang diharapkan.

3) Media bimbingan dan konseling dalam penggunaannya harus relevan dengan

tujuan/kompetensi yang ingin dicapai dan isi layanan bimbingan dan

konseling itu sendiri. Fungsi ini mengadung makna bahwa pemilihan dan

penggunaan media dalam bimbingan itu sendiri. Fungsi ini mengandung

makna bahwa pemilihan dan penggunaan media dalam bimbingan konseling

sebagai harus selalu melihat pada kompetensi atau tujuan dan bahan atau

materi bimbingan dan konseling.

4) Media bimbingan dan konseling bukan berfungsi sebagai alat hiburan, dengan

demikian tidak diperkenankan menggunakannya sekedar untuk permainan

atau memancing perhatian siswa/klien


5) Media bimbingan dan konseling bisa berfungsi untuk mempelancar proses

bimbingan dan konseling. Fungsi ini mengandung arti bahwa melalui media

bimbingan dan konseling siswa dapat lebih mudah memahami masalah yang

dialami atau menangkap bahan disajikan lebih mudah dan lebih cepat.

6) Media bimbingan dan konseling berfungsi untuk meningkatkan kualitas

layanan bimbingan dan konseling. Pada umumnya hasil bimbingan konseling

yang diperoleh siswa dengan menggunakan media bimbingan dan konseling

akan tahan lama mengendap (Nursalim, 2015).


B A B II

KLASIFIKASI MEDIA BIMBINGAN DAN KONSELING

Dilihat dari bentuk dan penyajiannya, maka media bimbingan dan konseling dapat dibedakan

menjadi beberapa bagian, yaitu : (a) Media berbasis manusia, (b) Media berbasis Cetakan, (c)

Media berbasis Visual, (d) Media berbasis Audiovisual, (e) Media Berbasis

Komputer/Elektronik.

A. MEDIA BERBASIS MANUSIA

Media pembelajaran berbasis manusia merupakan media tertua yang digunakan untuk

mengirimkan dan mengkomunikasikan pesan atau informasi. Media ini bermanfaat khususnya

bila tujuan kita adalah mengubah sikap atau ingin secara langsung terlibat dengan pemantauan

pembelajaran siswa. Misalnya, media manusia dapat mengarahkan dan mempengaruhi proses

belajar melalui eksplorasi terbimbing dengan menganalisis dari waktu ke waktu apa yang terjadi
pada lingkungan belajar. Pertanyaan yang timbul adalah “Bagaimana kita dapat menggunakan

komunikasi tatap muka antar-manusia agar pelaksanaan rencana pembelajaran efektif?”.

Media berbasis manusia mengajukan dua teknik yang efektif, yaitu rancangan yang

berpusat pada masalah dan bertanya ala Socrates. Salah satu contoh yang terkenal dalam media

manusia adalah gaya tutorial Socrates. Sistem ini tentu dapat menggabungkannya dengan media

visual lain. Sedangkan rancangan pembelajaran yang berpusat pada masalah di bangun

berdasarkan masalah yang harus dipecahkan oleh pelajar. Langkah-langkah rancangan jenis

pembelajaran ini, yaitu:

1. Merumuskan masalah yang relevan.

2. Mengidentifikasi pengetahuan dan keterampilan yang terkait untuk memecahkan

masalah. Gunakan buku teks dan ceramah sebagai suber untuk menyajikan pengetahuan.

3. Ajarkan mengapa pengetahuan itu penting dan bagaimana pengetahuan itu dapat

diterapkan untuk memecahkan masalah.

4. Tuntun eksplorasi siswa sebagai seorang instuktur untuk pelajaran pemecahan masalah,

perannya adalah: 1) Membiarkan eksplorasi siswa tak terintangi, partisipati aktif dan

bertanya; 2) Membantu siswa dalam menghubungkan pengetahuan baru dan yang

terdahulu; 3) Membantu siswa membentuk dan menginternalisasi representasi masalah

atau tugas; 4) Membantu siswa mengidentifikasi persamaan antara masalah baru dan
pengalaman yang lalu yang berisikan masalah yang serupa, jaga agar pada awalnya

analogi ini sangat sederhana; 5) Berikan umpan balik mengenai benar atau salahnya jalan

pikiran dan jalur pemecahan masalah; 6) Gunakan representasi grafik masalah itu yang

dihubungkan dengan uraian masalah verbal.

5. Kembangkan masalah dalam konstek yang beragam dengan tahapan tingkat kerumitan

6. Nilai pengetahuan siswa dengan memberikan masalah baru untuuk dipecahkan

Salah satu faktor penting dalam pembelajaran dengan media bebasis manusia ialah

rancangan pelajaran yang interaktif. Dengan adanya manusia sebagai pemeran utama dalam

proses belajar maka kesempatan interaksi semakin terbuka lebar. Pelajaran interaktif yang

terstruktur dengan baik bukan hanya lebih menarik tetapi juga memberikan kesempatan untuk

percobaan mental dan pemacahan masalah yang kreatif.

Metode Socrates (Socrates Method), yaitu suatu metode pembelajaran yang dilakukan

dengan percakapan, perdebatan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang saling

berdiskusi dan dihadapkan dengan suatu deretan pertanyaan-pertanyaan, yang dari serangkaian

pertanyaan-pertanyaan itu diharapkan siswa mampu atau dapat menemukan jawabannya, saling

membantu dalam menemukan sebuah jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang sulit. Secara

historis socrates banyak bergulat soal isu-isu yang terkait dengan kehidupan manusia yang

mempertanyakan soal-soal yang terkait dengan kebaikan, moral, dan keadilan.


Menurut Al-Qhomairi (2014: 13), Metode Socrates adalah metode yang di dalamnya

terjadi dialog antara guru dengan siswa yang memuat pertanyaan-pertanyaan kritis dengan tujuan

membangun pola berpikir kritis siswa, menuntun pada suatu penemuan baru, membuat siswa

ingin tahu lebih jauh dan memahami lebih dalam, serta menguji validitas keyakinan siswa dan

membuat kesimpulan yang benar akan suatu objek. Dari serangkaian pertanyaan-pertanyaan itu

diharapkan siswa mampu atau dapat menemukan jawabannya, dan saling membantu dalam

menemukan sebuah jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang sulit.[8]

Metode pembelajaran Socrates bukanlah dengan cara menjelaskan, melainkan dengan

cara mengajukan pertanyaan, menunjukkan kesalahan logika dari jawaban, serta dengan

menanyakan lebih jauh lagi, sehingga para siswanya terlatih untuk mampu memperjelas ide-ide

mereka sendiri dan dapat mendefinisikan konsep-konsep yang mereka maksud dengan

mendetail.

Peserta dalam metode ini, antara yang satu dengan yang lainnya memiliki sudut pandang

yang berbeda-beda dalam menyikapi sebuah pertanyaan atau topik sehingga menyebabkan

adanya kontradiksi dalam diskusi. Peserta yang melakukan metode ini berusaha untuk

mempertahankan argumennya masing-masing. Namun, dari beberapa argumen tersebut

berdasarkan hasil diskusi nantinya akan ditemukan sebuah jawaban yang benar berdasarkan

logika dan fakta.


Metode ini menelanjangi ketidaktahuan manusia, yang menganggap benar banyak hal

tapi sesungguhnya belum tentu benar (salah).Yang terpenting dari metode ini bukanlah jawaban

yang dihasilkan nanti, melainkan bagaimana proses dalam mendiskusikan pertanyaan atau topik

yang diajukan.

Dasar filsafat metode Socrates ini, adalah pandangan dari Socrates, bahwa pada tiap

individu anak didik telah ada potensi untuk mengetahui kebenaran dan kebaikan serta kesalahan

dan dengan demikian seseorang yang sekalipun kelihatannya bodoh mungkin pula berpendapat

atau berbuat sebaliknya.

Proses belajar-mengajar metode ini sangat baik digunakan dimana secara teknis dalam

bangku perkuliahan misalnya seorang dosen melontarkan sebuah pertanyaan atau topik secara

diam-diam (kejutan) tanpa diketahui mahasiswa sebelumnya, sehingga mahasiswa dituntut untuk

berani, percaya diri, berpartisipasi secara aktif dan kritis dalam menanggapi topik tersebut.

Elemen kejutan memberikan insentif yang kuat bagi mahasiswa untuk memenuhi tanggung

jawab dan juga mendorong untuk mempersiapkan kelas, yang akan memungkinkan mereka

untuk belajar lebih banyak terlebih dahulu.

Tujuan dari metode socrates ini adalah merangsang siswa untuk menganalisis suatu

masalah dengan sebuah analogi dan berpikir kritis tentang suatu argumen. Metode ini juga

membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan penalaran serta menanamkan pada siswa

kebiasaan ketat dan analisis kritis argumen-argumen yang mereka dengar secara tegas dan
persuasif, serta praktek menilai dan merevisi ide-ide mereka sendiri dan pendekatan dalam

terang informasi baru atau penalaran yang berbeda. adapun ciri-cirimetode socrates sebagai

berikut:

1. Dialektik, artinya bahwa metode tersebut dilakukan oleh dua orang atau lebih yang pro

dan kontra, atau yang memiliki perbedaan pendapat.

2. Konversasi, artinya bahwa metode dilakukan dalam bentuk percakapan atau komunikasi

lisan.

3. Tentatif dan provisional, artinya kebenaran yang dicari bersifat sementara tidak mutlak,

dan merupakan alternatif-alternatif yang terbuka untuk semua kemungkinan.

4. Empiris dan induktif, artinya segala sesuatu yang dibicarakan dan cara penyelesaiannya

harus bersumber pada hal-hal empiris.

5. Konsepsional, artinya metode ditujukan untuk tercapainya pengetahuan, pengertian dan

konsep yang telah definitif daripada sebelumnya.[9]

Dalam penerapan Langkah-Langkah Metode Socrates dalam pelayanan konseling adalah

sebagai berikut:

a. Menyiapkan deretan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada siswa, dengan

memberi tanda atau kode-kode tertentu yang diperlukan.

b. Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa dan siswa diharapkan dapat

menemukan jawabannya yang benar.


c. Ajarkan mengapa pengetahuan itu terpenting dan bagaimana pengetahuan itu dapat di

terapkan untuk pemecahan masalah

d. Tuntun eksplorasi siswa. Sebagai seorang guru untuk pelajaran pemecahan masalah,

perannya adalah:

1) Membiarkan eksplorasi siswa tak terintangi, partisipasi aktif, dan bertanya.

2) Membantu siswa dalam menghubungkan pengetahuan baru dan pengetahuan

terdahulu.

3) Membantu siswa menbentuk dan menginternalisasi representasimasalah atau

tugas.

4) Membantu siswa mengidentifikasi persamaan antara masalah baru dan

pengalaman yang lalu yang berisikan masalah yang serupa.

5) Berikan umpan balik mengenai benar atau salahnya jalan pikiran dan jalur

pemecahan masalah. Penekanan teknik bertanya ala Socrates adalah penjelasan

konsep-konsep dan gagasan-gagasanmelalui penggunaan pertayaan-pertayaan

pancingan. Sebagai suatu teknik pembelajaran, ia harus di pikirkan dan di tatar

dengan baik.

6) Instruktur yang menggunakan teknik ini harus belajar bagaimana mendengar

dengan hati-hati apa yang ditanyakan dan dibahas.


e. Jika pertanyaan yang diajukan itu terjawab oleh siswa, maka guru dapat

melanjutkan/mengalihkan pertanyaan berikutnya hingga semua soal dapat selesai

terjawab oleh siswa.

f. Jika pada setiap soal pertanyaan yang diajukan ternyata belum memenuhi tujuan, maka

guru hendaknya mengulangi kembali pertanyaan tersebut. Dengan cara memberikan

sedikit ilustrasi, apersepsi dan sekedar meningkatkan dan memudahkan berpikir siswa,

dalam menemukan jawaban yang tepat dan cermat.[10]

Adapun kelebihan dan kelebihan metode socretes

a. Membimbing siswa berpikir rasional dan ilmiah

b. Mendorong siswa untuk aktif belajar dan menguasai ilustrasi pengetahuan

c. Menumbuhkan motivasi dan keberanian dalam mengemukakan pendapat dan pikiran sendiri

d. Memupuk rasa percaya pada diri sendiri

e. Meningkatkan partisipasi siswa dan berlomba-lomba dalam belajar yang menimbulkan

persaingan yang dinamis

f. Menumbuhkan disiplin

F. Kekurangan Metode Socretes

1. Metode Socrates dalam pelaksanaannya masih sulit dilaksanakan, pada sekolah tingkat rendah.

Sebab siswa belum mampu berpikir secara mandiri


2. Metode Socrates terlalu bersifat mekanis, dimana anak didik dapat dipandang sebagai mesin,

yang selalu siap untuk digerakkan

3. Lebih menekankan dari segi efektif (aspek berfikir) daripada kognitif (penghayatan/perasaan).

Padahal pengajaran agama sangat menonjolkan segi perasaan dan penghayatan ini

4. Kadang-kadang tidak semua guru selalu siap memakai metode Socrates, karena metode Socrates

menuntut dari semua pihak baik guru maupun siswa sama-sama aktif untuk belajar dan

menguasai bahan atau ilmu pengetahuan.

MEDIA BERBASIS CETAKAN


Media grafis adalah media visual yang menyajikan fakta, ide, atau gagasan melalui

penyajian kata-kata, kalimat, angka-angka, dan symbol/gambar. Grafis biasanya

digunakan untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, danmengilustrasikan fakta-

fakta sehingga menarik ssiwa dan diingat siswa.

Adapun yang termasuk ke dalam media grafis antara lain :

Gambar

a. Grafik, yaitu penyajian data berangka melalui perpaduan antara angka, garis dan

symbol.
b. Diagram, yaitu gambar yang sederhana yang dirancang untuk memperlihatkan

hubungan timbal balik yang biasanya disajikan melalui garis-garis symbol.

c. Bagan, yaitu perpaduan, sajian, kata-kata, garis, dan symbol yang merupakan

ringkasan suatu proses, perkembangan, atau hubungan-hubungan penting


d. Sketsa, yaitu gambar yang sederhana atau draf kasar yang melukiskan bagian-bagian

pokok dari suatu bentuk gambar

e. Poster, yaitu sajian kombinasi visual yang jelas, menyolok, dan menarik dengan

maksud untuk menarik perhatian orang yang lewat


f. Papan, yaitu papan tulis biasa. Gambar-gambar atau tulisan-tulisan biasanya langsung

ditempelkan dengan menggunakan lem atau alat penempel lainnya.

Media grafis ini dapat digunakan untuk berbagai layanan bimbingan dan konseling

misalnya :

a. Grafik, dapat digunakan dalam layanan bimbingan dan konseling yang menggunakan

strategi pengelolaan diri. Pada strategi pengelolaan diri, setelah konseli melakukan

self monitoring (memonitor diri) terhadap perilakunya selama beberapa waktu, maka

konseli diminta untuk menggambarkan perilaku tersebut pada peta respons. Peta

respon ini merupakan salah satu bentuk media grafis. Contoh peta respons dapat

dilihat pada Gambar “Media grafis yang berupa peta respons” di bawah ini.
b. Jenis media ini dapat digunakan untuk memperlancar proses konseling, misalnya

sketsa yang digunakan pada inner cirle dan Johari window. Kedua jenis media ini

dapat digunakan untuk memberi penjelasan pada konseli yang tertutup atau konseli

yang tidak mau terbuka tentang masalahnya. Contoh inner cirle dan Johari window

terdapat pada Gambar “ strategi inner cirle” dan gambar “ sketsa Johari

window”.
c. Papan bimbingan, yaitu suatu papan (semacam papan tulis/whiteboard, dapat juga

dari lembaran stereoform) yang memuat berbagai informasi maupun pesan tentang

layanan bimbingan dan konseling, misalnya informasi tentang perguruan tinggi,

informasi tentang penjurusan, dan sebagainya. Contoh papan bimbingan ada pada

gambar “Papan bimbingan”.

Saat ini banyak masyarakat atau para pendidik yang menganggap bahwa penggunaan

media dalam pembelajaran hanya dapat digunakan pada pelajaran atau bidang studi

tertentu saja. Tetapi penggunaan media dapat dilakukan oleh para pendidik diseluruh

bidang studi yang ada, salah satunya guru BK yang ada disetiap sekolah. Banyak

sekali pendapat bahwa guru BK tidak perlu menggunakan media, salah satunya

media elektronik sebagai alat untuk pembelajaran. Perlu diketahui setiap para

pendidik atau guru sebaiknya dapat menggunakan media yang ada agar dapat
mempermudah dalam pemberian informasi kepada para peserta didik yang bertujuan

agar peserta didik dapat memahami informasi atau pengetahuan secara baik.

Penggunaan media dalam pembelajaran itu terutama Bimbingan dan konseling dapat

menggunakan media cetak, media elektronik dan lain-lain. Dalam hal ini media yang

di gunakan dalam pembelajaran Bimbingan dan Konseling melalui Papan

Bimbingan. Papan Bimbingan adalah papan yang khusus digunakan untuk

mempertunjukkan materi-materi Bimbingan dan Konseling yang berisi artikel,

gambar, poster, dan objek dalam bentuk tiga dimensi. Papan Bimbingan termasuk

layanan informasi yang berujuan untuk membekali peserta didik dengan berbagai

pengetahuan dan pemahamna tentang berbagai hal yang berguna untuk

mengembangkan potensi yang ada pada dirinya.

Papan Bimbingan merupakan salah satu media yang efektif bagi perubahan perilaku

peserta didik. Papan Bimbingan adalah papan yang khusus digunakan untuk

mempertunjukkan materi-materi Bimbingan dan Konseling yang berisi artikel, gambar,

poster, dan objek dalam bentuk tiga dimensi.

Layanan informasi merupakan salah satu jenis layanan Bimbingan dan Konseling di

Sekolah yang memungkinkan peserta didik (konseli) menerima dan memahami berbagai

informasi. Layanan informasi bertujuan untuk membekali individu dengan berbagai

pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai hal yang berguna untuk mengenali diri,
merencanakan, dan mengembangkan pola kehidupan sebagai pelajar, anggota keluarga dan

masyarakat. Pemahaman yang diperoleh melalui layanan informasi, digunakan sebagai acuan

dalam meningkatkan kegiatan dan prestasi belajar, mengembangkan cita-cita,

menyelenggarakan kehidupan sehari-hari dalam mengambil sebuah keputusan.

Layanan informasi dalam Bimbingan dan Konseling amatlah penting untuk dilaksanakan

guna membantu siswa agar dapat terhindar dari berbagai masalah yang dapat mengganggu

pencapaian perkembangan peserta didik, baik yang berhubungan dengan diri pribadi, sosial,

masalah belajar ataupun kariernya. Melalui layanan informasi dharapkan para peserta didik

dapat menerima dan memahami berbagai informasi gua sebagai bahan pertimbangan dalam

mengambil sebuah keputusan. Untuk itu mereka dibimbing guna memperolah pemahaman

yang memadai tentang berbagi kondisi dan karakteristik dirinya, baik tentang bakat, minat,

cita-cita, serta kekuatan dan kelemahan yang ada pada dirinya.

Materi informasi yang diberikan kepada peserta didik hendaknya disesuaikan dengan

kebutuhan permasalahan peserta didik tersebut, sehingga benar-benar dapat dirasakan

manfaatnya dan konselor dituntut untuk banyak memahami dan menguasai berbagia

informasi yang dibutuhkan siswa, juga dapat memberikan teknik penyampaiannya secara

variatif dan menyenangkan. Papan bimbingan merupakan media untuk memberikan

informasi, imbauan, empat menuangkan kreativitas, gagasan dan ide bagi peserta didik dan

semua warga sekolah selama hal tersebut demi pertumbuhan dan perkembangan siswa.
Mengingat begitu pentingnya papan bimbingan bagi peserta didik maka menuntut para

konselor untuk senantiasa menyajikan informasi yang up to date, dipajang dengan menarik,

menggunakan bahasa lugas tetapi dapat mengenai sasaran.

Dari paparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa papan bimbingan merupakan

media informasi BK yang di dalamnya terdapat informasi bimbingan yang dapat membantu

peserta didik dan ditampilkan secara menarik, sehingga peserta didik tertarik untuk

membacanya. Papan bimbingan ini bertujuan agar membekali peserta didik dengan berbagi

informasi pengetahuan dan pemahaman tentang berbagi hal yang berguna untuk mengenali

diri dan merencanakan dan mengembangkan pola kehidupan. Selain itu, berdasarkan isi

materi-materi yang disampaikan dalam papan bimbingan tidak boleh disamakan dengan

papan pengumuman biasa ataupun majalah dinding. Hal ini dikarenakan, materi yang

disampaikan dalam papan bimbingan berisi tentang informasi yang memba peserta didik,

seperti : Bidang Pribadi, Bidang Sosial, Bidang Belajar, maupun Bidang Karir.

Manfaat Papan Bimbingan

Manfaat Media Papan Bimbingan, secara umum media mempunyai kegunaan

diantaranya:

1. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.

2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya indra.


3. Menimbulkan gairah peserta didik, interaksi lebih langsung antara perserta didik dan

guru BK.

4. Proses layanan Bimbingan dan Konseling dapat lebih menarik.

5. Kualitas layanan Bimbingan dan Konseling dapat ditingkatkan.

6. Meningkatkan sikap positif pererta didik terhadap materi layanan BK.

7. Dapat mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman peserta didik.

8. Dapat mengembangkan keinginan dan minat baru.

9. Dapat membangkitkan motivasi dan merangsang peserta didik lebih giat belajar.

Jadi, Media Papan Bimbingan sangat membantu dalam berlangsungnya pelaksanaan

layanan Bimbingan dan Konseling. Madia Papan Bimbingan memudahkan pemahaman bagi

peserta didik dan dengan media papan bimbingan konselor atau guru BK menjadi sangat

terbantu serata lebih efektif. Media Bimbingan dan Konseling dalam penggunaannya harus

relevan dengan tujuan atau kompetensi yang ingin dicapai dan isi layanan BK itu sendiri.

Media juga untuk meningkatkan kualitas layanan Bimbingan dan Konseling, pada umumnya

BK yang disampaikan dengan menggunakan media akan tahan lama dalam ingatan para

peserta didik.

A. Kelebihan dan Kekurangan Media Papan Bimbingan

1. Kelebihan

a. Pembuatannya mudah dan biaya terjangkau.


b. Bisa menarik perhatian peserta didik.

c. Melatih kreativitas.

2. Kekurangan

a. Membutuhkan ketrampilan dan kesabaran dalam pembuatannya.

b. Penyajian pesan hanya dalam unsur visual saya (yang dapat dilihat)

B. Cara Pembuatan Papan Bimbingan

1. Ukuran papan bimbingan tidak boleh terlalu besar ataupun terlalu kecil.

2. Ukuran hurufnya jangan terlalu kecil agar mudah dibaca.

3. Papan Bimbingan harus dapat menarik perhatian.

4. Alas untuk papan bimbingan dapat menggunakan sterofom atau triplek.

5. Agar menarik, perlu dicat dengan wara dan diberi bingkai agar terlihat rapi.

6. Berilah judul yang menarik dengan warna dan ukuran yang besar agar terlihat jelas.

7. Kumpulkan bahan-bahan berupa gambar, krtun objek, buku, poter, lem, gunting dan

lain-lain.

8. Gunakan gradasi warna agar lebih menarik peserta didik untuk melihat.

9. Gunakan penyajian dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh peserta didik, bukan

bahasa yang terlalu formal.


10. Lay out dan design menggunakan teknik dummy, yaitu meletakan gambar agar

seimbang.

11. Tempelkan materi dalam papan bimbingan sesuai dengan fungsinya.

d. Poster, media ini dapat memberikan informasi tentang bahaya narkoba dan bahaya

merokok (lihat pada gambar “poster tentang bahaya narkoba”). Poster dapat

dipasang di tempat yang dapat terlihat oleh siswa.


e. Leaflet, dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, diantaranya leaflet yang berisi

tentang pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah, leaflet tentang penjurusan,

dan leaflet tentang career day, lihat Gambar “Leaflet tentang career day”.
Kelebihan media grafis :

a. Dapat mempermudah dan mempercepat pemahaman siswa terhadap pesan yang

disajikan

b. Dapat dilengkapi dengan warna warna sehingga lebih menarik perhatian siswa

c. Pembuatannya mudah dan harganya murah

Kelemahan media grafis :


a. Membutuhkan keterampilan khusus dalam pembuatannya, terutama untuk grafis

yang lebih kompleks

b. Penyajian pesan hanya berupa unsur visual

Bahan cetak

Media bahan cetak adalah media visual yang pembuatannya melalui proses

percetakan/printing atau offset. Media bahan cetak ini menyajikan pesannya melalui

huruf dan gambar-gambar yang diilustrasikan untuk lebih memperjelas pesan atau

informasi yang disajikan

Jenis media bahan cetak ini diantaranya adalah :


a. Buku teks, yaitu buku yang membahsa cara memecahkan masalah atau cara

mengembangkan diri. Dalam bimbingan dan konseling buku tess biasanya berupa

bibliokonseling

b. Modul, yaitu suatu paket program yang disusun dalam bentuk satuan tertentu dan

didesain sedemikian rupa guna memperlancar pelaksanaan layanan informasi dan

bimbingan klasikal. Dalam bimbingan dan konseling modul seperti ini sering

digunakan dalam modul bimbingan karier, modul bimbingan belajar, dan

sebagainya.

Kelebihan media bahan cetak :

a. Dapat menyajikan pesan atau informasi dalam jumlah yang banyak

b. Dapat mempercepat pemecahan masalah siswa

c. Pesan atau informasi dapat dipelajari oleh siswa sesuai dengan kebutuhan minat dan

kecepatan masing-masing

d. Dapat dipelajari kapan dan di mana saja Karena mudah dibawa

e. Akan lebih menarik apabila dilengkapi dengan gambar dan warna

f. Perbaikan/ revisi mudah dilakukan

Kelemahan media bahan cetak :


a. Proses pembuatannya membutuhkan proses yang cukup lama

b. Bahan cetak yang tebal mungkin dapat membosankan dan mematikan minat siswa

untuk membacanya

c. Apabila jilid kertasnya jelek, bahan cetak akan mudah rusak dan sobek

Gambar diam

Media gambar diam adalah media visual yang berupa gambar yang dihasilakn melalui

proses photografi. Jenis media ini adalah foto. Media gambar diam inidapat digunakan

untuk berbagai macam layanan bimbingan dan konseling misalnya : untuk menjelaskan

tentang macam-macam pelanggaran yang sering dilakukan siswa, menjelaskan prestasi

yang diraih oleh siswa, menjelaskan tentang kegiatan pengembagan diri siswa. PPDB

(Peneriamaan Peserta Dididk Baru), kegiatan ekstrakulikuler dan sebagainya. Contonya


Kelebihan media gambar diam :

a. Dibandingkan dengan grafis media foto ini lebih konkret

b. Dapat menunjukkan perbandingan yang tepat dari objek yang sebenarnya

c. Pembuatannya mudah dan harganya murah

Kelemahan media gambar diam :

a. Biasanya ukurannya terbatas, sehingga kurang efektif untuk pembelajaran kelompok

besar

b. Perbandingan yang kurang tepat dari suatu objek akan menimbulkan kesalahan

persepsi
A. KELOMPOK MEDIA PROYEKSI DIAM

B. KELOMPOK MEDIA AUDIO

Media audio adalah media yang penyamoaian peasnnya adalah hanya dapat diterima oleh

indera pendengaran. Pesan atau informasi yang akan disampaikan dituangkan ke dalam

lambing-lambang auditif yang berupa kata-kata, music, dan sound effect.

Jenis media audio ini diantaranya media alat perekam pita magnetic. Alat perekam pita

magnetic atau kaset tape recorder adalah media yang menyajikan pesannya melalui

proses perekaman kaset audio. Dalam bimbingan dan konseling, media ini biasanya

berupa kaset relaksasi dan meditasi, bisa juga digunakan untuk pendukung strategi diri

sebagai model.

Kelebihan media alat perekam pita magnetic :

1. Pita rekaman dapat diputar berulang-ulang sesuai dengan kebutuhan siswa

2. Rekaman dapat dihapus dan digunakan lagi

3. Penggandaan programmnya sangat mudah

Kelemahan media alat perekam pita :

- Daya jangkauannya terbatas

C. KELOMPOK FILM (MOTION PICTURE)


Film disebut juga gambar hidup (motion picture), yaiitu serangkaian gambar diam (still

picture) yang meluncur secara cepat dan diproyeksikan sehingga menimbulkn kesan

hidup dan bergerak. Film merupakan media yang menyajikan pesan audiovisual dan

gerak. Oleh karenanya, film memberikan kesanyang impresif bagi pemirsanya.

Ada beberapa jenis film, diantaranya film bisu, film bersuara, dan film gelang yang

ujungnya saling bersambungan dan proyeksinya tak memerlukan penggelapan ruangan.

Dibawah ini contoh film durasi pendek untuk mendukung pelaksanaan bimbingan

kelompok dan bimbingan klasikal.

Kelebihan media film :

1. Memberikan pesan yang dapat diterima secara lebih merata oleh siswa
2. Sangat bagus untuk menerangkat suatu proses

3. Mengatasi keterbatasan ruang daneaktu

4. Lebih realistis dapat diulang ulang dan dihentikan sesuai dengan kebutuhan

5. Memberikan kesan yang mendalam yang dapat mempengaruhi sikap siswa

Kelemahan media film:

1. Harga produksinya cukup mahala

2. Pembuatannya memerlukan banyak esktu dan tenaga

3. Memerlukan operator khusus untuk pengoperasiaannya

D. KELOMPOK MULTIMEDIA

Pengertian multimedia sering dikacaukan dengan pengertia multiimage. Multimedia

merupakan suatu system penyampaian dengan menggunakan berbagai jenis bahan belajar

yang membentuk suatu unit atau paket. Contohnya suatu modul belajar yang terdiri atas

bahan cetak, bahan audio, dan bahan audiovisual. Sedangkan multiimage merupakan

gabungan dari beberapa jennies proyeksi visual yang digabungkan lagidengan komponen

audio yang kuat, sehingga dapat diselenggarakan pertunjukkan besar yang cocok untuk

penyajian disuatu auditorium yang luas.

Kelebihan multimedia :
1. Siswa memiliki pengalaman yang beragam dari segala media

2. Dapat menghilangkan kebosanan siswa Karena media yang digunakan lebih

bervariasi

Lelemahan multimedia :

1. Biayanya cukuo mahal

2. Memerlukan perencanaan yang matang dan tenaga yang professional

E. MEDIA OBJEK

Media objek merupakan media tiga dimensi yang menyampaikan informasi tidak dalam

nentik penyajian, melainkan melalui ciri fisiknya sendiri, seperti ukurannya, benutknya,

berarnya, susunannya, warnanya, fungsinya, dan sebagainya. Media objek ini dapat

dibagi menjadi dua kelompok, yaitu media objek sebenrnya dan media objek pengganti.

Media objek sebenrnya dibagi dua jeis, yaitu media obke alami dan media objek buatan.

Media objek alami dapat dibagi kedalam dua jenis yaitu objek alami yang idup dan objek

alami yang tidak hidup. Media kelompok kedua atas benda-benda tiruan yang dibuat

untuk dibuat menjadi benda2 sebenrnta. Objek-objek engganti dikenal dengan seutan

replica, modrl, dan benda tiruan yang dibuat untuk mengganti benda-benda yang

sebenarnya. Model merupakan sebuah reproduksi yang kelihatannya sama, tapi biasanya

diperkecil atau diperbesar dalam skala tertentu. Benda tiruan ada dua macam, yaitu
pertama merupakan bangunan yang dibuat kyrang lebih neyerupai suatu benda yang

besar. Benda-benda tiruan yang kedua ialah bentuk yang menggambarkan mekanisme

kerja suatu benda, misalnya system pembakaran automobile.

Dalam bimbingan dan konseling, media objek ini contohnya adalah pohon harapan.

Media ini digunakan untuk membantu penyampaian materi tentang bimbingan karir. Di

bawah ini merupakan contoh dari pohon harapan.

F. MEDIA INTERAKTIF

Karakteristik terpenting dalam kelompok media adalah bahwa siswa tidak hanya

memperhatikan media, melainkan juga dituntut untuk berinteraksi selama mengikuti

layanan bimbingan dan konseling. Sedikitnya ada dua macam interaksi,. Interaksi yang
pertama adalah yang menunjuukan siswa berinteraki dngsan sebuah program, misalnya

siswa diminta untuk mengisi angket pada program aplikasi tertentu dengan menggunakan

compute. Melalui interaksi ini pada akhirnya siswa mampu memahami diri dan

memecahkan masalahnya, misalnya program pemahaman minat, program pengembangan

diri, program konseling interaktif dan sebagainya.

Bentuk interaksi yang kedua, mengatur interaksi antar sisa secara teratur; sebagai contoh

berbagai permainan atau dinamika kelompok yang digunakan pada bimbingan kelompok

dan konseling kelompok.


BAB III

PENGEMBANGAN MEDIA DALAM PELAYANAN KONSELING

PENDAHULUAN

Bimbingan konseling merupakan suatu kegiatan yang meibatkan seorang guru BK atau konselor

dalam upaya memnadirikan klien. Bimbingan dan konseling yang memandirikan

mengamanahkan kepada guru BK/Konselor untuk memahami tiap klien atau konseli secara utuh

(Hogan dan Garcia,2003).

Dalam hal ini pengembangan media bimbingan konseling sangat memiliki peran penting dalam

pengentasan masalah klien. Pada BAB ini akan membahas tentang pengembangan media dalam

bimbingan dan konseling.

A. Pengembangan Media Berbasis Visual

Dalam pembelajaran, sangat dibutuhkan media untuk membantu pembelajaran. Media

pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Dapat juga

diartikan segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran,

perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pembelajaran sehingga dapat

mendorong terjadinya proses belajar. Media pembelajaran dapat memberikan

kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan


mereka serta memungkinkan terjadinya nteraksi langsung dengan guru, masyarakat, dan

lingkungan sekitar melalui kegiatan karya wisata, kunjungan ke museum, dan lain-lain.

Munadi (2008) mengatakan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat

menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta

lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar

secara efisien dan efektif. Sementara itu, Gagne’ dan Briggs (Arsyad 2011: 4) secara implisit

mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk

menyampaikan isi materi pengajaran.

Dari berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala

sesuatu yang dijadikan perantara untuk menyalurkan pesan (isi materi), dapat merangsang

pikiran, membangkitkan semangat, perhatian, dan minat serta kemauan siswa sehingga dapat

mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa.

Media berbasis visual memegang peranan yang sangat penting dalam proses

belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman, memperkuat ingatan,

menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran

dengan dunia nyata. Agar menjadi efektif, media visual sebaliknya di tempatkan pada

konteks yang bermakna dan siswa harus berinteraksi dengan visual (image) itu untuk

meyakinkan terjadinya proses informasi.1

1
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, …hal. 91
Karakteristik dari media visual adalah unsur -unsur yang terdiri dari garis, bentuk,

warna, dan tekstur. Media visual terbagi menjadi dua, yaitu : media visual non-proyeksi

dan media visual proyeksi.2

a. Media non-proyeksi

1. Media realita adalah benda nyata. Benda tersebut tidak harus dihadirkan di ruang

kelas, tetapi siswa dapat melihat langsung ke obyek. Kelebihan dari media realita

ini adalah dapat memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Misal untuk

mempelajari keanekaragaman makhluk hidup, klasifikasi makhluk hidup,

ekosistem, dan organ tanaman.

2. Model adalah benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan

representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Penggunaan model

untuk mengatasi kendala tertentu sebagai pengganti realia. Misal untuk

mempelajari sistem gerak, pencernaan, pernafasan, peredaran darah, sistem

ekskresi, dan syaraf pada hewan.

3. Media grafis tergolong media visual yang menyalurkan pesan melalui simbol-

simbol visual. Fungsi dari media grafis adalah menarik perhatian, memperjelas

sajian pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah

2
Rayandra Asyhar, Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran, ( Jakarta : Gaung Persada, 2010), hal.
61
terlupakan jika hanya dilakukan melalui penjelasan verbal. Jenis-jenis media

grafis adalah:

1) Gambar / foto merupakan media yang paling umum digunakan.

2) Sketsa adalah gambar sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian

pokok tanpa detail. Dengan sketsa dapat menarik perhatian siswa,

menghindarkan verbalisme, dan memperjelas pesan.

3) Diagram / skema: gambar sederhana yang menggunakan garis dan simbol

untuk menggambarkan struktur dari obyek tertentu secara garis besar. Misal

untuk mempelajari organisasi kehidupan dari sel samapai organisme.

4) Bagan / chart : menyajikan ide atau konsep yang sulit sehingga lebih mudah

dicerna siswa. Selain itu bagan mampu memberikan ringkasan butir-butir

penting dari penyajian. Dalam bagan sering dijumpai bentuk grafis lain,

seperti: gambar, diagram, kartun, atau lambang verbal.

5) Grafik yaitu gambar sederhana yang menggunakan garis, titik, simbol verbal

atau bentuk tertentu yang menggambarkan data kuantitatif. Misal untuk

mempelajari pertumbuhan.3

3
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran; Sebuah Pendekatan Baru, ( Jakarta: Gaung Persada Press, 2008),
hal. 85-96
b. Media proyeksi

1. Transparansi OHP merupakan alat bantu mengajar tatap muka sejati, sebab tata

letak ruang kelas tetap seperti biasa, guru dapat bertatap muka dengan siswa

(tanpa harus membelakangi siswa). Perangkat media transparansi meliputi

perangkat lunak (Overhead transparancy / OHT) dan perangkat keras (Overhead

projector / OHP). Teknik pembuatan media transparansi, yaitu:

a) Mengambil dari bahan cetak dengan teknik tertentu

b) Membuat sendiri secara manual

2. Film bingkai / slide adalah film transparan yang umumnya berukuran 35 mm dan

diberi bingkai 2X2 inci. Dalam satu paket berisi beberapa film bingkai yang

terpisah satu sama lain. Manfaat film bingkai hampir sama dengan transparansi

OHP, hanya kualitas visual yang dihasilkan lebih bagus. Sedangkan

kelemahannya adalah beaya produksi dan peralatan lebih mahal serta kurang

praktis. Untuk menyajikan dibutuhkan proyektor slide.4

A. Pengembangan Produk Media Berbasis Visual Dalam Pelayanan Konseling

Visualisasi pesan, informasi, atau konsep yang ingin disampaikan kepada siswa

dapat dikembangkan dalam berbagai bentuk, sepeti foto, gambar, sketsa, bagan dan lain-

lain. Keberhasilan penggunaan media berbasis visual ditentukan oleh kualitas dan
4
Hamzah B. Uno & Nina Lamangtenggo, …hal.126-133
efektifitas bahan-bahan visual dan grafis itu. Hal ini hanya dapat dicapai dengan

mengatur dan mengorganisasikan gagasan-gagasan yang timbul, merencanakannya

dengan seksama, dan menggunakan teknik-teknik dasar visualisasi objek, konsep,

informasi dan situasi.

Dalam proses penataan itu harus diperhatikan prinsip-prinsip desain tertentu, antara

lain:

1. Kesederhanaan

Secara umum kesederhanaan itu mengacu kepada jumlah elemen yang terkandung

dalam suatu visual, jumlah elemen yang lebih sedikit memudahkan siswa menangkap

dan memahami pesan yang di sajikan visual itu. Contohnya antara (15 sampai 20

kata), kata-kata harus memakai huruf sederhana dengan gaya huruf yang mudah

terbaca dan tidak terlalu beragam dalam satu tampilan. Kalimatnya harus ringkas

tetapi padat dan mudah di mengerti.

2. Keterpaduan

Keterpaduan elemen-elemen itu harus saling terkait dan menyatu sebagai

suatu keseluruhan sehingga visual itu merupakan suatu bentuk menyeluruh yang

dapat dikenal yang bisa membantu pemahaman pesan dan informasi yang

dikandungnya.
3. Penekanan

Meskipun penyajian visual dirancang sesederhana mungkin, seringkali konsep

yang ingin di sajikan memerlukan penekanan terhadap salah satu unsur yang akan

menjadi pusat perhatian siswa. Dengan menggunakan ukuran, hubungan-hubungan,

perspektif, warna atau ruang penekanan dapat diberikan kepada unsur-unsur penting.

4. Keseimbangan

Bentuk atau pola yang di pilih sebaiknya menempati ruang penayangan yang

memberikan persepsi keseimbangan meskipun tidak seluruhnya simetris.

5. Bentuk

Bentuk yang aneh dan asing bagi siswa dapat membangkitkan minat dan

perhatian.Oleh karena itu, pemilihan bentuk sebagai unsur visual dalam penyajian

pesan, informasi atau isi pelajaran perlu di perhatikan.

6. Garis

Garis digunakan untuk menghubungkan unsur-unsur sehingga dapat menuntun

perhatian siswa untuk mempelajari suatu urutan-urutan khusus.

7. Tekstur

Tekstur adalah unsur visual yang dapat menimbulkan kesan kasar atau

halus.Tekstur dapat digunakan untuk penekanan suatu unsur seperti halnya warna.

8. Warna
Warna merupakan unsur visual yang penting, tetapi ia harus digunakan dengan

hati-hati untuk memperoleh dampak yang baik. Warna digunakan untuk memberikan

kesan pemisahan atau penekanan dan warna dapat mempertinggi tingkat realisme

objek atau situasi yang digambarkan, menunjukkan persamaan dan perbedaan, dan

menciptakan respons emosional tertentu.5

Adapun media berbasis visual dalam pembelajaran PAI dapat digunakan berbagai

tampilan-tampilan unik dan menarik, antara lain :

a. Gambar

Gambar yang dimaksud di sini termasuk foto, lukisan atau gambar, dan

sketsa.Tujuan utama penampilan berbagai jenis gambar ini adalah untuk

memvisualisasikan konsep yang ingin disampaikan kepada siswa.

b. Chart dan Bagan

Chart harus mempunyai tujuan pembelajaran yang ditentukan dengan jelas. Bagi

siswa yang berusia muda suatu chart harus berisikan hanya satu konsep atau

gambaran konsep.

c. Transparansi

Transparansi merupakan gambar atau film besar yang di proyeksikan oleh

guru untuk memvisualisasikan konsep, proses, fakta, statistik, kerangka out line, atau

ringkasan di depan kelompok kecil atau kelompok besar. Teknik pembuatan


5
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, …hal. 106-112
transparansi dapat digolongkan ke dalam teknik pembuatan langsung dan teknik tidak

langsung. Pembuatan transparansi langsung secara manual merupakan cara paling

mudah dan sederhana, yaitu dengan langsung menggambarkan (membuat visual

dalam format yang diinginkan) di atas lembaran transparansi dengan spidol khusus.

Teknik tidak langsung adalah memindahkan gambar atau bentuk visual yang sudah

ada atau yang telah dipersiapkan pada bahan lain dengan cara membuat kopinya

terlebih dahulu.

B. Media Berbasis Audio Visual

Jauh sebelum ditemukannya teknologi visual, manusia lebih akrab menggunakan

media audio (pendengaran).Sejarah media audio itu sendiri tidak bisa lepas dari

perkembangan teknologi komunikasi suara yang digunakan manusia dari masa ke

masa.Perkembangan media audio jika dilihat dari sejarah komunikasi suara, pada tahun

1844 Morse mengirim berita lewat kawat dari Baltimore ke Washington, maka dikenallah

teknologi yang dinamakan telegrafi.Dari temuan tersebut, Alexander Graham Bell

kemudian berpikir bahwa tidak hanya bunyi saja yang dapat disalurkan melalui kawat,

suara pun juga bisa.

Pada tahun 1875, Alexander Graham Bell melakukan percakapan lewat telepon

sebagai temuan baru di bidang komunikasi suara.Beberapa tahun kemudian, yaitu pada
tahun 1895 ditemukanlah radio oleh Marconi.Temuan tersebut menjadi temuan yang paling

akrab dan dikenal masyarakat. Sebelum ditemukannya alat komunikasi lain, hampir semua

informasi disampaikan dari generasi ke generasi melalui media audio (pendengaran).

Banyak orang menghabiskan waktu untuk mendengarkan informasi melalui radio.

Setelah ditemukannya radio, kemudian mulai ditemukannya alat perekam suara oleh

Thomas Alfa Edison yaitu dikenal dengan phonograph.Melalui alat phonograph ini, orang

dapat melakukan perekaman suara dengan menggunakan piringan hitam.Temuan ini

kemudian berkembang seiring dengan perkembangan zaman yaitu orang mulai merekam

dengan menggunakan cassette tape recorder.Di masa sekarang, peran kaset juga telah

digantikan dengan perangkat baru yang bersifat digital seperti Compact Disc (CD),

Flashdisc, dan sebagainya.

Pengertian Media Audio

Media Audio (media dengar) adalah media yang isi pesannya hanya diterima melalui

indera pendengaran. Dengan kata lain, media audio berkaitan dengan indera pendengaran.

Pesan yang disampaikan melalui media audio berupa lambang-lambang auditif baik verbal

maupun non verbal.Pesan atau informasi yang disampaikan dituangkan ke dalam lambang-

lambang auditif yang berupa kata-kata, musik, dan sound effect.Media audio diartikan

sebagai media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (hanya dapat didengar) yang
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan anak untuk mempelajari isi

tema.

Sedangkan menurut Sudjana dn Rivai (2005:129) Media Audio untuk pengajaran

adalah bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif ( pita suara atau piringan suara

), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga terjadi

proses belajar-mengajar.

Media audio mempunyai sifat yang khas, yaitu:

1. Hanya mengandalkan suara (indera pendengaran)

2. Personal

3. Cenderung satu arah

4. Mampu menggugah imajinasi

Jenis-jenis Media Audio

1. Radio
Radio merupakan perlengkapan elektronik yang dapat digunakan untuk mendengarkan

berita yang bagus dan actual, dapat mengetahui beberapa kejadian dan peristiwa-peristiwa

penting dan baru, masalah-masalah kehidupan dan sebagainya. Radio dapat digunakan

sebagai media pembelajaran yang cukup efektif. Media ini juga mampu merangsang

partisipasi aktif bagi si pendengar. Kekurangan media radio

a. Hanya selintas

b. Hanya mengandalkan suara

c. Hanya mengandalkan suara

d. Cenderung sifat komunikasinya satu arah

e. Siarannya disentralisasikan sehingga guru tak dapat mengontrol


f. Integrasi siaran radio yang bersifat mendidik jarang ditemukan

Adapun kelebihan media radio:

a. Personal

b. Cepat

c. Jangkauan luas

d. Imajinatif, dapat merangsang imajinasi

e. Sederhana

f. Mudah di bawa-bawa dna harganya murah

g. Siaran langsung

h. Siswa dapat memusatkan perhatian pada bunyi

i. Dapat menyajikan laporan seketika (on the spot)

2. Kaset Audio (Kaset Pita Magnetic)


Disini khusus membahas kaset audio yang sering digunakan di sekolah.Memiliki

keuntungan yaitu merupakan media yang ekonomis dan praktis, karena biaya pengadaan

dan perawatan sangat murah dan mudah didapatkan.

Audio Kaset berupa pita yang dapat mengahasilkan suara jika di putar dalam tape

recorder. Alat ini sudah sangat umum dikenal oleh masyarakat sebagai alat musik dan

untuk media pembelajaran sendiri alat ini cukup efektif dan efisien untuk dimanfaatkan

dalam proses pembelajaran keterampilan mendengar (listening skill).

Rekaman audio merupakan media yang sangat tepat untuk pembelajaran

Bahasa.Misalnya saja latihan membaca alqur’an, rekaman berbahasa asing, rekaman doa-

doa, dan lain-lain.

Manfaat media rekaman Audio Kaset:

a. Mengefisienkan pembelajaran Bahasa dan music

b. Menyajikan kegiatan diluar kelas, misalnya kegiatan wawancara.

Kelebihan media Audio Kaset:

a. Memiliki multifingsi yaitu merekam, menampilkan rekaman, dan menghapus

serta playback rekaman tersebut dilakukan segera mungkin pada mesin yang sama
b. Pita rekaman mampu diputar berulang-ulang sesuai dengan kebutuhan tanpa

mempengaruhi volume

c. Rekaman yang ada dalam kaset pita dapat digunakan sesuai dengan jadwal pelajaran

dan guru dapat mengontrolnya,

d. Kaset pita memberikan kemudahan dalam pembelajaran Bahasa dan pengadaan

programnya sangat mudah.

Kekurangan Media Audio Kaset

a. Memiliki jangkauan yang sangat terbatas

b. Kaset pita terkadang macet atau kusut di dalam mesin pemutar karena tipisnya kaset

c. Kurang afektif digunakan sebagai media materi yang memilki tingkat kesukaran

tinggi seperti matematika, kimia dan fisika.

3. Alat perekam magnetic


Alat perekam magnetic atau tape recorder adalah salah satu alat elektronik yang

mampu merekam suara secara manual dan merupakan salah satu media yang memiliki

peranan yang sangat penting dalam penyampaian keakuratan sebuah informasi. Alat ini

sangat cocok digunakan sebagai media pembelajaran yang akan disampaikan kepada

siswa.

4. Macam-macam alat penyimpanan audio

a. Piringan hitam (PH)


Alat penyimpanan file audio (modern) yang pertama ditemukan adalah piringan

hitam. Ia memiliki pena bergetar yang berfungsi untuk menghasilkan bunyi/suara dari

sebuah disc. Alat yang diperlukan untuk memutar piringan hitam adalah Gramorphone.

b. Kaset
Kaset adalah alat penyimpanan file audio yang berbentuk pita kaset. Setiap pita

kaset mampu menyimpan file audio yang berdurasi sekitar 1 jam di setiap sisinya.

Kualitas suaranya cukup baik.Penurunan kualitas suara dapat terjadi jika pita kaset rusak,

jamuran, kotor dan lain-lain.Alat untuk memutar kaset bisa berupa radio tape, tape deck

atau bisa juga diputar dengan menggunakan walkman

c. CD dan DVD

CD ( Compact Disc ) dan juga DVD ( Digital Compact Disc ) adalah sebuah media

penyimpanan file audio yang di buat untuk merampingkan sistem

penyimpanannya.Selain ramping, keduanya memiliki kemampuan menyimpan file yang

lebih banyak jika dibandingkan dengan pita kaset. Kualitas suara yang dihasilkan juga

lebih bagus. Kualitas suara akan menurun atau bahkan hilang jika permukaan disc
tergores, kotor, berjamur atau mengalami kerusakan lainnya. Alat yang diperlukan untuk

memutar CD atau DVD audio adalah CD player dan atau DVD player.

d. (MP3)

MP3 merupakan salah satu bentuk (format) penyimpanan file audio digital yang

dianggap popular saat ini. Disamping ukuran filenya yang lebih kecil, MP3 juga

memberikan kualitas suara yang lebih bagus jika dibandingkan dengan CD audio.Alat

untuk memutar MP3 adalah MP3 player.Selain itu MP3 juga bisa diputar dengan iPod

adalah salah satu merk dari serangkaian alat pemutar media digital yang dirancang,

dikembangkan dan dipasarkan oleh Apple Computer.

5. Fungsi media audio

Fungsi media audio menurut Arsyad ( 2003 : 4 ) beliau mengutip pendapat Sudjana dan

Rivai ( 1991 : 130 ) adalah untuk melatih segala kegiatan pengembangan keterampilan terutama

yang berhubungan dengan aspek-aspek keterampilan pendengaran, yang dapat dicapai dengan

media audio ialah berupa :


a. Pemusatan perhatian dan mempertahankan perhatian.

b. Megikuti pengarahan

c. Melatih daya analisis

d. Menentukan arti dan konteks

e. Memilih informasi dan gagasan

f. Merangkum, mengingat kembali dan menggali informasi.

Fungsi lain dari Media Audio adalah sebagai alat bantu bagi para pendidik, karena sifatnya

hanya sekedar membantu, maka dalam pemanfaatannya memerlukan bantuan metode atau media

lain, sehingga pengalaman dan pengetahuan siap dimiliki oleh pendengar yang akan membantu

keberhasilan.

Selain itu juga Sudjana (2005 : 129) menambahkan pemanfaatan fungsi Media Audio

dalam pengajaran terutama digunakan dalam ;

a. Pengajaran music literaty ( pembacaan sajak ) , dan kegiatan dokumentasi

b. Pengajaran Bahasa Asing, baik secara Audio ataupun secara Audio Visual

c. Pengajaran melalui radio atau radio pendidikan

d. Paket-paket untuk berbagi jenis materi, yang memungkinkan siswa dapat melatih daya

penafsirannya dalam suatu bidang studi.

6. Manfaat media audio


Pada uraian sebelumnya telah dikemukakan manfaat dari media audio.Sebagaimana media

radio, media audio juga merupakan media media pembelajaran yang sifatnya searah, sehingga

jika ada sesuatu yang kurang jelas peserta didik tidak bisa langsung bertanya.

Namun demikian, karena sifatnya rekaman, maka jika ada sesuatu yang kurang jelas

peserta didik dapat memutarnya kembali secara berulang-ulang diaman saja dan kapan saja,

sampai akhirnya peserta didik dapat memperoleh kejelasan tentang materi yang sedang mereka

pelajari.

Untuk mengatasi kelemahan ini maka perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut :

a. Materi yang ada di program Audio maupun Radio hendaknya mampu memotivasi agar peserta

didik tertarik untuk mendengarkannya sampai selesai. Sehubungan dengan hal ini unsur

menghibur perlu diperhatikan tentunya, agar peserta didik tidak bosan dan senang

mendengarkannya sampai program selesai.

b. Adanya jadwal atau acara tatap muka, yaitu pertemuan antara pendidik dengan peserta

didiknya guna mendiskusikan berbagai kesulitan yang ditemui dalam mempelajari materi

pembelajaran yang dikemas dalam Media Audio.

7. Media audio kelebihan media audio

Kelebihan media audio, Sadiman ( 2005 :50 ), adalah :

a. Harga murah dan variasi program lebih banyak dari padadi TV.
b. Dapat digunakan bersama-sama dengan alat perekam radio, sehingga dapat diulang atau

diputar kembali

c. Sifatnya mudah dipindahkan

d. Dapat merangsang partisipasi aktif pendengaran sisiwa, serta dapat mengembangkan daya

imajinasi seperti menulis, menggambar dan sebagainya.

e. Dapat memusatkan perhatian siswa membaca puisi seperti sastra, menggambar musik dan

bahasa

Kelebihan lainnya dari Media Audio, Sadiman ( 2005 : 51 ), yaitu :

a. Dapat menggantikan guru dengan lebih baik, misalnya menghadirkan ahli di bidang-bidang

tertentu, sehingga kelemahan guru dalam mengajar tergantikan.

b. Pelajaran lewat radio bisa lebih bermutu baik dari segi ilmiah maupun metodis. Ini mengingat

guru kita terkadang jarang mempunyai waktu yang luang dan sumber untuk mengadakan

penelitian.

c. Dapat menyajikan laporan seketika, karena biasanya siaran-siaran yang aktual itu dapat

memberikan kesegaran pada sebagian besar topic.

Kelebihan Media audio, Arsyad ( 2014 : 45 ), adalah :

a. Merupakan peralatan yang sangat murah dan lumrah sehingga mudah dijangkau oleh

masyarakat.
b. Rekaman dapat digandakan untuk keperluan perorangan sehingga isi pesan dapat berada

ditempat secar bersamaan.

c. Merekam peristiwa atau isi pelajaran untuk digunakan kemudian.

d. Rekaman dapat digunakan sendiri sebagai alat diagnosis guna untuk membantu meningkatkan

keterampilan membaca, mengaji, dan berpidato.

e. Dalam pengoperasiannya relative sangat mudah.

f. Kekurangan Media Audio

Kekurangan media audio menurut Arsyad (2014 : 46 ), adalah :

a. Dalam suatu rekaman sulit menemukan lokasi suatu pesan atau informasi, jika pesan atau

informasi tersebut berada ditengah-tengah pita, apalgi jika radio, tape tidak memilki angka-angka

penentuan putaran

b. Kecepatan rekaman dan pengaturan trek yang bermacam-macam menimbulkan kesulitan untuk

memainkan kembali rekaman yang direkam pada suatu mesin perekam yang berbeda.

Sedangkan menurut Rivai ( 2005 : 131 ) penggunaan Media Audio dalam dunia pengajaran

memiliki kekurangan antara lain :

a. Memerlukan suatu pemusatan pada suatu pengalaman yang tetap dan tertentu, sehinggga

pengertiannya harus didapat dengan cara belajar khusus

b. Media Audio yang menampilkan simbol dan digit analog dalam bentuk auditif adalah abstrak,

sehingga pada hal-hal tertentu memerlukan bantuan pengalaman visual


c. Karena abstrak, tingkatan pengertiannya hanya bisa dikontrol melalui tingkatan penguasaan

pembendaharaan kata-kata atau Bahasa. Serta susunan kalimat

d. Media ini hanya akan mampu melayani secara baik bagi mereka yang sudah mempunyai

kemampuan dalam berfikir abstrak

e. Penampilan melalui ungkapan perasaan atau simbol analog lainnya daam bentuk suara harus

disertai dengan pembendaharaan pengalaman analog tersebut pada si penerima. Bila tidak bisa

maka akan terjadi kesalah pahaman.

Media pembelajaran audio Visual

1. Pengertian Media Audio Visual

Media pembelajaran sangat beraneka ragam.Berdasarkan hasil penelitian para ahli, ternyata

media yang beraneka ragam itu hampir semua bermanfaat.Cukup banyak jenis dan bentuk media

yang telah dikenal dewasa ini, dari yang sederhana sampai yang berteknologi tinggi, dari yang

mudah dan sudah ada secara natural sampai kepada media yang harus dirancang sendiri oleh

guru. Dari ketiga jenis media yang ada yang biasa digunakan dalam proses pembelajaran,

bahwasanya media audio-visual adalah media yang mencakup 2 jenis media yaitu audio dan

visual.

Media audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara gambar.Jenis media ini

mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media yaitu Media Audio

dan Media Visual.


Sedangkan menurut Arsyad (2002 : 94) media berbasis audio visual adalah media visual

yang mengandung penggunaan suara tambahan untuk memproduksinya.

Media audio visual adalah seperangkat alat yang dapat memproyeksikan gambar bergerak

dan bersuara. Paduan antara gambar dan suara membentuk karakter sama dengan obyek aslinya.

Sudjana dan Rivai (2003: 58 ) mengemukakan bahwa media audio visual adalah sejumlah

peralatan yang dipakai oleh para guru dalam menyampaikan konsep, gagasan dan pengalaman

yang ditangkap oleh indera pandang dan pendengaraBerdasarkan pengertian-pengertian yang

telah diberikan, maka media audiovisual adalah media penyalur pesan dengan memanfaatkan

indera pendengaran dan penglihatan.

“Audio Visual adalah media intruksional modern yang sesuai dengan perkembangan

zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi ), meliputi media yang dilihat dan didengar”.

Media audio visual adalah merupakan media perantara atau penggunaan materi dan

penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran sehingga membangun kondisi yang dapat

membuat siswa mampu memperoleh penegtahuan, keterampilan, atau sikap.

Menurut (Hermawan, 2007) mengemukakan bahwa “Media Audio Visual adalah media

intruksional modern yang sesuai dengan perkembangan zaman ( kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi ) meliputi media yang dapat dilihat dan didengar.

2. Jenis-jenis Media Audio-Visual


Karakteristik media Audio-Visual adalah memiliki unsur suara dan unsur gambar.Jenis

media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media yang

pertama dan kedua yaitu media audio dan visual. (Miarso: 1986,34). Media Audio-Visual terdiri

atas :

a. Audio visual diam

Yaitu media yang menmapilakn suara dan gambar diam seperti:

1) Film bingkai suara (sound slide) adalah suatu film berukuran 35 mm, yang biasanya dibungkus

bingkai berukuran 2×2 inci tersebut dari karton atau plastik. Sebagai suatu program film bingkai

sangat bervariasi. Panjang pendek film bingkai tergantung pada tujuan yang ingin dicapai dan

materi yang ingin disajikan. Ada program yang selesai dalam satu menit, tapi ada pula yang

hingga satu jam atau lebih. Namun yang lazim, satu film bingkai bersuara (sound slide) lamanya

berkisar antara 10 – 30 menit.

2) Dilihat dari ada tidaknya rekaman suara yang menyertainya, program film bingkai bersuara

termasuk dalam kelompok media Audio Visual, sedangkan program suara termasuk dalam

kelompok media visual.

3) Gabungan slide (film bingkai) dengan tape audio adalah jenis sistem multimedia yang paling

mudah diproduksi. System multimedia ini serba guna, mudah digunakan dan cukup efektif untuk

pembelajaran perorangan dan belajar mandiri.Jika didesain dengan baik, sistem multimedia
gabungan slide dan tape dapat membawa dampak yang dramatis dan tentu saja dapat

meningkatkan hasil belajar.

4) Media pembelajaran gabungan slide dan tape dapat digunakan pada berbagai lokasi dan untuk

berbagai tujuan pembelajaran yang melibatkan gambar-gambar guna menginformasikan atau

mendorong lahirnya respon emosional.

5) Slide bersuara merupakan sesuatu inovasi dalam pembelajaran yang dapat digunakan sebagai

media pembelajaran dan efektif membantu siswa dalam memahami konsep yang abstrak menjadi

lebih konkrit (mengkonkritkan sesuatu yang bersifat abstrak). Dengan menggunakan slide

bersuara sebagai media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat menyebabkan

semakin banyak indra siswa yang terlibat ( visual, audio). Dengan semakin banyaknya indra

yang terlibat maka siswa lebih mudah memahami suatu konsep (pemahaman konsep semakin

baik). Slide bersuara dapat dibuat dengan menggunakan gabungan dari berbagai aplikasi

komputer seperti: power point, camtasia, dan windows movie maker. Slide bersuara memiliki

beberapa kelebihan, antara lain:

6) Gambar yang di proyeksikan secara jelas akan lebih menarik perhatian.

7) Dapat digunakan secara klasikal maupun individu. Isi gambar berurutan, dapat dilihat

berulang-ulang serta dapat diputar kembali, sesuai dengan gambar yang diinginkan.

8) Pemakaian tidak terikat oleh waktu


9) Gambar dapat di diskusikan tanpa terikat waktu serta dapat dibandingkan satu dengan yang

lain tanpa melepas film dari proyektor.

10) Dapat dipergunakan bagi orang yang memrlukan sesuai dengan isi dan tujuan pemakai

11) Sangat praktis dan menyenangkan

12) Relative tidak mahal, Karena dapat dipakai berulang kali

13) Pertunjukan gambar dapat dipercepat atau diperlambat

b. Audio visual gerak

Yaitu media yang dapat menampilakn unsusr suara dan gambar yang bergerak seperti :

1) Film suara

Film sebagai media audio-visual adalah film yang bersuara. Slide atau filmstrip yang ditambah

dengan suara bukan alat audio-visual yang lengkap, karena suara dan rupa berada terpisah, oleh

sebab itu slide atau filmstrip termasuk media audio-visual saja atau media visual diam plus suara.

Film yang dimaksud di sini adalah film sebagai alat audio-visual untuk pelajaran, penerangan

atau penyuluhan. Banyak hal-hal yang dapat dijelaskan melalui film, antara lain tentang : proses

yang terjadi dalam tubuh kita atau yang terjadi dalam suatu industri, kejadian-kejadian dalam

alam, tata cara kehidupan di negara asing, berbagai industri dan pertambangan, mengajarkan

sesuatu keterampilan, sejarah kehidupan orang-orang besar dan sebagainya. Film merupakan

media yang amat besar kemampuannya dalam membantu proses belajar mengajar. Ada 3 macam

ukuran film yaitu 8 mm, 16 mm dan 35 mm. Jenis pertama biasanya untuk keluarga, tipe 16 mm
tepat untuk dipakai di sekolah sedang yang terakhir biasanya untuk komersial. Bentuk yang lama

biasanya bisu.Suara disiapkan tersendiri dalam rekaman yang bisanya terpisah.Sebuah film

terdiri dari ribuan gambar. Film yang baik adalah film yang dapat memenuhi kebutuhan siswa

dalam hubungannya dengan apa yang dipelajari. Oemar Hamalik (1985:104)mengemukakan

prinsip pokok yang berpegang kepada 4-R yaitu : “ The right film in the right place at the right

time used in the right way”.

c. Video / VCD

Video sebagai media Audio-Visual yang menampilkan gerak, semakin lama semakin populer

dalam masyarakat kita. Pesan yang disajikan bias bersifat fakta maupun fiktif, bias bersifat

informatif, edukatif maupun instruksional. Sebagian besar tugas film dapat digantikan oleh

video. Tapi tidak berarti bahwa video akan menggantikan kedudukan film. Media video

Merupakan salah satu jenis media audio visual, selain film.Yang banyak dikembangkan untuk

keperluan pembelajaran, biasa dikemas dalam bentuk VCD. Kelebihan video :

1) Dapat menarik perhatian untuk periode-periode yang singkat dengan alata perekam pita video

sejumlah besar penonton memperoleh informasi dari ahli-ahli/spesialis.

2) Menghemat waktu

3) Bisa mengamati lebih dekat objek yang sedang bergerak

d. Film Televisi
Selain film, televisi adalah media yang menyampaikan pesan-pesan pembelajaran secara Audio-

Visual dengan disertai unsure gerak. Dilihat dari sudut jumlah penerima pesannya, televisi

tergolong ke dalam media massa.

Selain sebagai media massa, kita mengenal adanya program Televisi Siaran Terbatas (TVST)

atau Closed Circuit Television. Pada TVST sebagai suatu system distribusi TV, alat pengirim

dan alat penerima secara fisik dihubungkan dengan kabel. Hubungan itu bisa antara sebuah

kamera dan alat penerima di dalam ruang yang sama, bisa pula beberapa kelas dihubungkan

dengan satu sumber ruang yang sama, sehingga penonton serentak dapat mengikuti program

yang disiarkan.

Oemar Hamalik (1985 : 134) mengemukakan : “Television is an electronic motion picture with

con joinded or attendant sound; both picture and sound reach the eye and ear simultaneously

from a remote broadcast”. Definisi tersebut menjelaskan bahwa televisi sesungguhnya adalah

perlengkapan elektronik yang pada dasarnya sama dengan gambar hidup yang meliputi gambar

dan suara. Maka televisi sebenarnya sama dengan film, yakni dapat didengar dan dilihat. Media

ini berperan sebagai gambar hidup dan juga sebagai radio yang dapat dilihat dan didengar secara

bersamaan.

Dilihat dari segi keadaannya, media audio visual dibagi menjadi:

a. Audio visual murni, yaitu unsur suara maupun unsur gambar berasal dari suatu sumber seperti

film/kaset.
b. Audio visual tidak murni, yaitu unsur suara dan gambarnya berasal dari sumber yang bebeda,

misalnya film bingkai suara yang unsur gambarnya bersumber dari slide proyektor dan unsur

suaranya bersumber dari slide proyektor dan unsur suaranya bersumber dari tape recorder.

Dan dilihat dari daya liputnya, media dibagi menjadi, Pertama, media dengan daya liput

luas dan serentak. Penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat

menjangkau jumlah siswa yang banyak dalam waktu yang sama. Kedua, media dengan daya

liput yang terbatas oleh ruang dan tempat.Media ini dalam penggunaannya membutuhkan ruang

dan tempat yang khusus seperti, film, sound slide, film rangkai, yang harus menggunakan tempat

tertutup dan gelap.

Fungsi media Dan Manfaat Menggunakan Media Audio Visual ( Film/Video )

Fungsi media dalam pembelajaran dalam konteks komunikasi memiliki fungsi yang

sangat luas yakni sebagai berikut :

1. Fungsi edukatif, memberikan pengaruh yang bernilai pendidikan, mendidik siswa dan

masyarakat untuk berfikir kritis, memberi pengalaman yang bermakna, serta

mengembangkan dan memperluas cakrawala berpikir siswa.

2. Fungsi social, memberikan informasi autentik dalam berbagai bidang kehidupan dan

konsep yang sama pada setiap orang sehingga dapat memperluas pergaulan, pengenalan,

pemahaman tentang orang, adat istiadat dan cara bergaul.


3. Fungsi ekonomis, dengan menggunakan media pendidikan pencapaian tujuan dapat

dilakukan dengan efisien, penyampaian materi dapat menekan sedikit mungkin

penggunaan biaya, tenaga, serta waktu tanpa mengurangi efektivitas dalam pencapaian

tujuan.

4. Fungsi budaya, memberikan perubahan-perubahan dalam segi kehidupan manusia, dapat

mewariskan dan meneruskan unsur-unsur budaya dan seni yang ada di masyarakat.

Menurut Winataputra (Arindawati, 2004 : 47-48 ), bahwa media pembelajaran berfungsi

sebagai berikut :

1. Untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang lebih efektif

2. Media pembelajaran sebagai bagian yang integral dari keseluruhan proses pembelajaran

3. Media pembelajaran dalam penggunaanya harus relevan dengan tujuan dan isi

pembelajaran.

4. Hiburan dan memancing perhatian siswa

5. Untuk mempercepat proses belajar dalam menangkap tujuan dan bahan ajar secara cepat

dan mudah

6. Meningkatkan kualitas belajar mengajar.

7. Media pembelajaran meletakkan dasar-dasar yang konkrit dalam menghindari terjdinya

penyakit verbalisme.
Beberapa manfaat menggunakan media berbasis Audio visual (film atau video) yaitu

karena kelebihan atau keuntungan dari media tersebut, diantaranya :

1. Film dan video dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari siswa ketika

mereka membaca, berdiskusi, praktik, dan lain-lain. Film merupakan pengganti alam

sekitar dan bahkan dapat menunjukkan objek yang secara normal tidak dapat dilihat,

seperti cara kerja jantung ketika berdenyut;

2. Film dan video dapat menggambarkan suatu proses secara tepat yang dapat disaksikan

secara berulang-ulang jika dipandang perlu.

3. Disamping mendorong dan meningkatkan motivasi, film dan video menanamkan sikap

dan segi-segi afektif lainnya.

4. Film dan video yang mengandung nilai-nilai positif dapat mengundang pemikiran dan

pembahasan dalam kelompok siswa.

5. Film dan video dapat menyajikan eristiwa yang berbahya bila dilihat secara langsung;

6. Film dan video dapat ditunjukkan kepada kelompok besar atau kecil, kelompok yang

heterogen, maupun perorangan.

7. Dengan kemampuan dan teknik pengambilan gambar, frame demi frame, film yang

dalam kecepatan normal memakan waktu satu minggu dapat ditampilkan satu atau dua

menit.
Kelebihan dan kelemahan Audio Visual

Beberapa kelebihan atau kegunaan media Audio-Visual pembelajaran sama dengan pengajaran

audio visual yaitu :

1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata

tertulis atau lisan belaka)

2. Mengatasi perbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti :

a. Objek yang terlalu besar digantikan dengan realitas, gambar, film bingkai, film atau model.

b. Objek yang kecil di bantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film atau gambar.

c. Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan tame lapse atau high speed

photography

d. Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film,

video, film bingkai, foto maupun secara verbal.

e. Obyek yang terlalu kompleks (mesin-mesin) dapat disajikan dengan model, diagram dan lain-

lain.

f. Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim dan lain-lain) dapat divisualkan

dalam bentuk film, film bingkai, gambar dan lain-lain.

Pengajaran audio visual juga mempunyai beberapa kelemahan yang sama dengan

pengajaran visual, yaitu :


1. Terlalu menekankan pentingnya materi ketimbang proses pengembangannya dan tetap

memandang materi audio visual sebagai alat bantu guru dalam mengajar.

2. Media audio visual tidak dapat digunakan dimana saja dan kapan saja, karena media

audio visual cenderung tetap di tempat.

3. Media audio visual cenderung menggunakan model komunikasi satu arah.

Rangkuman

1. Media Audio (media dengar) adalah media yang isi pesannya hanya diterima melalui

indera pendengaran.

2. Jenis-jenis media audio secara umum terdiri atas dua yaitu radio dan kaset audio.

3. Macam- macam alat penyimpanan file audio antara lain: piringan hitam (PH), kaset, CD

dan DVD, MP3, audio digital (WAV) dan Ipod.

4. Fungsi Media Audio adalah sebagai Pemusatan perhatian dan mempertahankan perhatian,

Mengikuti pengarahan, Melatih daya analisis, Menentukan arti dan konteks, Memilah

informasi dan gagasan. Merangkum , mengingat kembali dan menggali informasi.

5. Kelebihan Media Audio adalah dapat menyajikan laporan seketika, karena biasanya

siaran-siaran yang aktual itu dapat memberikan kesegaran pada sebagian besar topic dan

juga dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.


6. Kekurangan Media Audio adalah pada saat merekam, kecepatan rekaman dan pengaturan

trek yang bermacam-macam menimbulkan kesulitan untuk memainkan kembali rekaman

yang direkam pada suatu mesin perekam yang berbeda.

7. Media audio-visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis

Media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media

yaitu Media Audio dan Media Visual.

8. Jenis-jenis media audio visual secara umum terdiri atas dua yaitu, audio-visual diam dan

audio visual gerak.

9. Terdapat beberapa fungsi dalam media audio-visual antara lain fungsi edukatif, sosial,

ekonomis, dan budaya.

10. Media audio-visual memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan di antaranya:

a. Kelebihannya yaitu, memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis dan

mengatasi perbatasan ruang, waktu dan daya indera.

b. Kelemahannya yaitu, terlalu menekankan pentingnya materi ketimbang proses

pengembangannya dan tetap memandang materi audio-visual sebagai alat bantu guru

dalam mengajar, media audio visual cenderung menggunakan model komunikasi satu

arah, dan media audio-visual tidak dapat digunakan dimana saja dan kapan saja,

karena media audio-visual cenderung tetap di tempat.


C. Media Berbasis Komputer

Pembelajaran berbasis komputer adalah penggunaan suatu komputer untuk membantu

menyajikan materi pembelajaran kepada siswa, memantau kemajuan belajarnya atau

memilih bahan pembelajaran tambahan yang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa

secara individual (Miarso, 2004).

Media pembelajaran berbasis komputer adalah Penggunaan komputer sebagai media

penyampaian informasi pembelajaran, latihan soal, umpan balik, dan skor jawaban

peserta didik (Isjoni,dkk, 2007).

Tujuan umum pembelajaran berbasis komputer adalah bagaimanaprogram computer

digunakan sebagai alat bantu untuk menyampaikan materi dalam pembelajaran. Dengan

berbagai fitur dan aksesoris pendukungnya, (seperti : teks, suara, gambar, video dan

animasi.) (Winataputra, 1997).

Karakteristik Program Pembelajaran Berbasis Komputer


Selain berfungsi sebagai alat bantu dalam belajar, bahan pembelajaran berbasis komputer
juga memiliki karakteristik tersendiri. Menurut Slamet Suyanto dalam Prakoso (2005).
Ciri-ciri bahan pembelajaranberbasis komputer adalah sebagai berikut:
1. Sistemik Bahan pembelajaran berbasis komputer disusun secara sistemika
danterstruktur. Ada 2 jenis penyusunan dalam hal ini :Selain memenuhi salah satu
dari jenis penyusunan diatas,pengembangan pembelajaran berbasis komputer juga
mempertimbangkan penyusunan peta konsep keilmuwan. Banyakpilihan yang dapat
digunakan dalam menyusun peta konsep, mulaidari konsep mudah ke sulit sampai
dengan umum ke khusus, hal initergantung dari kebutuhan yang diinginkan.
2. Jelas danMenarik
Pemaparan konsep yang jelas dan tampilan yang menarik merupakan hal pokok

dalam pembelajaran berbasis komputer. Penggunaan bahasa yang lugas, tidak

enterpretatif, penggunaanilustrasi yang jelas dan detail juga termasuk syarat mutlak

dalam pengembangan pembelajaran berbasis komputer.

3. Mudah digunakan
Sebagian besar produk pembelajaran berbasis komputer sangatmudah digunakan,

meskipun bagi orang awam sekalipun. Denganpetunjuk penggunaan yang jelas dan

memiliki pola logika yangkonkrit menjadikan produk PBK mudah dipahami.

4. Mudah diperbaiki
Produk pembelajaran berbasis komputer juga mudah diperbaiki. Penambahan,

pengurangan, dan revisi terhadap isi produk sangat mudah dilakukan. Berbeda halnya

dengan bahan cetak, setelah mengalami proses pencetakkan bahan ajar cetak tidak

bisa direvisi secara langsung, melainkan harus melakukan pencetakan ulang.

5. Mudah disebarluaskan
Bahan ajar berbasis komputer sangat mudah untuk disebarluaskan, alah satunya
adalah penyebaran menggunakan media internet
Fungsi Komputer dalam Kegiatan Pembelajaran
Menurut Soekartawi: 1999 dalam kegiatan pembelajaran, komputer mempunyai 3 fungsi
pokok yaitu :
a. Fungsi Kognitif
Komputer dapat mengajarkan konsep-konsep aturan, prinsip, langkah-langkah,

proses, dan kalkulasi yang kompleks. Komputer juga dapat menjelaskan konsep

tersebut dengan dengan sederhana dengan penggabungan visual dan audio yang

dianimasikan. Sehingga cocok untuk kegiatan pembelajaran mandiri.

b. Fungsi Psikomotor
Dengan bentuk pembelajaran yang dikemas dalam bentuk games & simulasi sangat

bagus digunakan untuk menciptakan kondisi dunia kerja. Beberapa contoh program

antara lain; simulasi pendaratan pesawat, simulasi perang dalam medan yang paling

berat dan sebagainya.

c. Fungsi Afektif
Jika program didesain secara tepat dengan memberikan potongan clip suara atau

video yang isinya menggugah perasaan, pembelajaran sikap / afektif pun dapat

dilakukan mengunakan media komputer.


Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Berbasis Komputer
Aplikasi komputer dalam bidang pembelajaran memungkinkan berlangsungnya proses

belajar secara individual (individual learning). Pemakai komputer atau user dapat

melakukan interaksi langsung dengan sumber informasi. Perkembangan teknologi

komputer jaringan ( komputer / network / Internet ) saat ini telah memungkinkan

pemakainya melakukan interaksi dalam memperoleh pengetahuan dan informasi yang

diinginkan. Berbagai bentuk interaksi pembelajaran dapat berlangsung dengan

tersedianya medium komputer. Beberapa lembaga pendidikan jarak jauh di sejumlah

negara yang telah maju memanfaatkan medium ini sebagai sarana interaksi.Pemanfaatan

ini didasarkan pada kemampuan yang dimiliki oleh komputer dalam memberikan umpan

balik ( feedback ) yang segera kepada pemakainya.

1) Kelebihan Pembelajaran Berbasis Komputer


Rusman. (2000) mengemukakan sejumlah kelebihan dan juga kelemahan yang ada pada

komputer. Aplikasi komputer sebagai alat bantu proses belajar memberikan beberapa

keuntungan antara lain:

a) Komputer memungkinkan siswa belajar sesuai dengan kemampuan dan kecepatannya

dalam memahami pengetahuan dan informasi yang ditayangkan.

b) Penggunaan komputer dalam proses belajar membuat siswa dapat melakukan kontrol

terhadap aktivitas belajarnya.


c) Penggunaan komputer dalam lembaga pendidikan memberikan keleluasaan terhadap

siswa untuk menentukan kecepatan belajar dan memilih urutan kegiatan belajar sesuai

dengan kebutuhan.

d) Kemampuan komputer untuk menayangkan kembali informasi yang diperlukan oleh

pemakainya, yang diistilahkan dengan “ kesabaran kompute r”, dapat membantu siswa

yang memiliki kecepatan belajar lambat. Dengan kata lain, komputer dapat menciptakan

iklim belajar yang efektif bagi siswa yang lambat (slow learner), tetapi juga dapat

memacu efektivitas belajar bagi siswa yang lebih cepat (fast learner).

e) Komputer dapat diprogram agar mampu memberikan umpan balik terhadap hasil belajar

dan memberikan pengukuhan ( reinforcement ) terhadap prestasi belajar siswa.

f) Kemampuan komputer untuk merekam hasil belajar pemakainya (record keeping),

komputer dapat diprogram untuk memeriksa dan memberikan skor hasil belajar secara

otomatis.

g) Komputer juga dapat dirancang agar dapat memberikan preskripsi atau saran bagi siswa

untuk melakukan kegiatan belajar tertentu.

h) Komputer mempunyai kemampuan dalam mengintegrasikan komponen warna, musik

dan animasi grafik ( graphic animation ).

Komputer mampu menyampaikan informasi dan pengetahuan dengan tingkat realisme yang

tinggi. Hal ini menyebabkan program komputer sering dijadikan sebagai sarana untuk melakukan
kegiatan belajar yang bersifat simulasi. Lebih jauh, kapasitas memori yang dimiliki oleh

komputer memungkinkan penggunanya menayangkan kembali hasil belajar yang telah dicapai

sebelumnya. Hasil belajar sebelumnya ini dapat digunakan oleh siswa sebagai dasar

pertimbangan untuk melakukan kegiatan belajar selanjutnya.

Keuntungan lain dari penggunaan komputer dalam proses belajar dapat meningkatkan hasil

belajar dengan penggunaan waktu dan biaya yang relatif kecil. Contoh yang tepat untuk ini

adalah program komputer simulasi untuk melakukan percobaan pada mata kuliah sains dan

teknologi. Penggunaan program simulasi dapat mengurangi biaya bahan dan peralatan untuk

melakukan percobaan (Sudjana, Nana & Rivai, Ahmad.2000).

b. Kekurangan Pembelajaran Berbasis Komputer


Selanjutnya Sudjana, Nana & Rivai, Ahmad. (2000) memberi penjelasan. Disamping memiliki

sejumlah kelebihan, komputer sebagai sarana komunikasi interaktif juga memiliki beberapa

kekurangan.Kekurangan Pembelajaran Berbasis Komputer :

a) Tingginya biaya pengadaan dan pengembangan program komputer, terutama yang

dirancang khusus untuk maksud pembelajaran.

b) Pengadaan, pemeliharaan, dan perawatan komputer yang meliputi perangkat keras

(hardware) dan perangkat lunak (software) memerlukan biaya yang relatif tinggi. Oleh

karena itu pertimbangan biaya dan manfaat (cost benefit analysis) perlu dilakukan

sebelum memutuskan untuk menggunakan komputer untuk keperluan pendidikan.


c) Hardware dan software yang compatability dan incompability yaitu Penggunaan sebuah

program komputer memerlukan perangkat keras dengan spesifikasi yang sesuai, Selain

itu perangkat lunak sebuah komputer seringkali tidak dapat digunakan pada komputer

yang spesifikasinya tidak sama.

d) Perancangan program pembelajaran yang berbasis komputer ( computer based instruction

) merupakan pekerjaan yang tidak mudah yang memerlukan banyak waktu dan keahlian

khusus.

Prosedur Pengembangan
Menurut Soekartawi. (1999), secara umum prosedur pengembangan bahan pembelajaranberbasis

komputer adalah sebagai berikut :

a. Membuat peta konsep keilmuan.


b. Menyusun peta konsep pokok bahasan konsep keilmuan.
c. Menyusun sub kensep yang lebih rinci dari pokopk bahasan yang akan disampaikan.
d. Menyusun konsep-konsep yang akan disampaikan.
e. Menyusun isi atau penjelasan dari setiap konsep.
f. Menyusun gambar, grafik, chart, dan visual lainnya.
g. Memilih program berbasis komputer yang akan digunakan sesuai dengan sifat materidan
kepentingannya.
BAB IV MENDESAIN MEDIA DALAM PELAYALAN BIMBINGAN KONSELING

Pada konsep tradisional guru BK lebih berperan sebagai transformaator artinya guru BK

berperan hanya sebagai penyampai pesan dengan menggunakan komunikasi langsung

(direccomunication), pola ini membuat siswa kurang aktif hanya menerima materi saja dan tidak

sesuai dengan konsep bimbingan konseling yang memandang siswa sebagai individu yang aktif

memiliki kemampuan potensi yang perlu dieksplorasi secara optimal.Tugas guru BK selain

menjadi perancang program bimbngan dan konseling namun juga merancang medianya.

Suatu media bimbingan dan konseling dikatakan baik bila media tersebut memiliki

tingkat relevasi dengan tujuan BK, materi dan karakteristik siswa. Dilihat dari kewenangan

dalam bimbingan dan konseling, guru BK adalah oarang yang paling menguasai materi dan

menguasai tujuan serta kebutuhan siswanya.

MENDESAIN MEDIA POWER POINT

Menerapkan tema, munculnya setiap presentasi yang Anda buat diatur oleh tema-kombinasi

warna, font, gaya efek, dan latar belakang grafis atau format yang mengkoordinasikan

penampilan semua elemen presentasi. Bahkan presentasi kosong memiliki tema: tema Office,

yang memiliki latar belakang putih slide, satu set standar dari teks dan aksen warna, dan font set

Office, yang menggunakan Calibri Light untuk judul dan Calibri untuk teks tubuh.
PowerPoint dan lainnya Office 2016 aplikasi berbagi seperangkat tema dan elemen tema. Hal ini

memungkinkan Anda untuk dengan mudah menghasilkan terkoordinasi cetak dan presentasi

materi. Sekitar 30 dari tema ini tersedia untuk Anda dari galeri PowerPoint Tema. Banyak tema

datang dengan varian yang telah ditetapkan, yang memiliki berbagai skema warna atau latar

belakang grafis.

Setiap thumbnail di galeri PowerPoint Tema menampilkan sampel font diatur dalam bentuk

huruf besar dan huruf kecil huruf A (Aa) dan skema warna dalam bentuk blok berwarna selama

judul slide default. Judul slide sering memiliki latar belakang grafis yang mengatur nada untuk

presentasi. Slide standar yang terkait dengan tema akan sering memiliki grafis latar belakang

yang lebih halus yang sesuai dengan latar belakang judul slide. Anda dapat memilih untuk

menyembunyikan grafis latar belakang dan hanya menggunakan latar belakang berwarna jika

Anda ingin.
Anda dapat mengubah tema yang diterapkan untuk seluruh presentasi atau hanya satu bagian dari

presentasi. Jika Anda menyukai warna satu tema, font lain, dan efek lain, Anda dapat

mencampur dan mencocokkan elemen tema. Anda juga dapat membuat tema Anda sendiri.

Bila Anda membuat presentasi dari desain template, satu-satunya slide yang segera tersedia

adalah judul meluncur. Ini terserah pada Anda untuk menambahkan slide untuk konten bahwa

Anda ingin presentasi untuk memasukkan. Anda dapat membuat slide berdasarkan template slide

yang dirancang untuk menahan jenis konten tertentu, atau Anda dapat menyalin slide yang ada

dari presentasi lainnya.

Untuk menerapkan tema atau varian tema hanya bagian dari presentasi
1. Membuat bagian yang berisi slide Anda ingin memiliki tema yang berbeda.
2. Klik header bagian untuk memilih bagian.

3. Terapkan tema atau tema elemen.

Mengubah Latar Belakang

Presentasi tema meliputi latar belakang standar. latar belakang mungkin warna atau

mungkin termasuk grafis latar belakang. Ketika presentasi Anda sedang mengembangkan

memiliki beberapa slide, Anda dapat mengatur mereka menjadi beberapa bagian. Bagian tidak

terlihat penonton, tapi mereka membuat lebih mudah untuk bekerja dengan slide pada segmen

logis. Sebuah logis presentasi dan tampilan yang konsisten secara keseluruhan, diselingi oleh

variasi yang menambah berat badan persis di mana diperlukan, dapat meningkatkan
kemungkinan bahwa Anda dimaksudkan penonton akan menerima pesan yang ingin Anda

sampaikan.

Membuat dan Mengelola Slide

Modul ini memandu Anda melalui prosedur terkait untuk menambahkan dan menghapus

slide, membagi presentasi menjadi beberapa bagian, menata ulang slide dan bagian,

menerapkan tema, dan mengubah latar belakang slide.

Menambah dan menghapus slide

Penampilan dan struktur slide didefinisikan oleh tata letak slide terkait dengan master

slide yang merupakan bagian dari desain template. layout Slide menentukan unsur-unsur

pada tipe tertentu dari slide, seperti:


1. latar belakang Slide dan grafis dimasukkan.

2. kotak teks lokasi, ukuran, dan format.


3. karakter format default untuk setiap lokasi kotak teks.
4. header Standar atau footer.

Sebuah slide master bisa memiliki hanya satu tata letak slide, namun sebagian besar memiliki

tata letak slide yang unik untuk slide yang menampilkan judul presentasi, judul bagian, dan

berbagai kombinasi geser judul dan konten, dan slide kosong dengan hanya background. Setiap

tata letak slide bernama; namanya aplikasi utama dari tata letak slide, tetapi Anda tidak terbatas

pada saran yang; Anda dapat memasukkan jenis konten dalam tata letak slide dan memodifikasi

tata letak setiap slide. Tata letak slide yang tersedia dalam presentasi ditampilkan pada menu

Slide Baru.

Sisipkan slide baru

Ketika Anda membuat slide baru, PowerPoint menyisipkan setelah yang sedang aktif slide.

Dalam presentasi baru berdasarkan template PowerPoint standar, slide Anda tambahkan setelah

judul slide memiliki Judul Dan Konten tata letak, dan slide ditambahkan setelah slide selain

judul slide memiliki tata letak slide sebelumnya.


Jika Anda ingin menambahkan slide yang memiliki tata letak yang berbeda, Anda dapat
memilih layout ketika Anda memasukkan slide atau Anda dapat mengubah tata letak slide
setelah Anda membuat slide.

Untuk menambahkan slide berdasarkan layout default geser


1. Pilih slide setelah itu Anda ingin menambahkan slide baru.

2. Lakukan salah satu berikut:

- Pada tab Home, di grup Slides, klik tombol New Slide (tidak panah nya).
- Tekan Ctrl + M.

Untuk menambahkan slide didasarkan pada tata letak slide


1. Pilih slide setelah itu Anda ingin menambahkan slide baru.

2. Pada tab Home, di grup Slides, klik Slide panah Baru untuk menampilkan galeri Slide

Baru dan menu.

3. Di galeri, klik thumbnail slide layout menambahkan slide didasarkan pada tata letak slide.

Copy dan impor slide dan konten

Anda dapat menggunakan kembali slide dari satu presentasi di tempat lain, di salah satu dari dua

cara: Anda dapat menyalin slide dari presentasi asli untuk presentasi baru, atau Anda dapat

menggunakan alat Reuse Slides, yang menampilkan isi dari presentasi asli dan memungkinkan

Anda untuk memilih slide yang ingin memasukkan dalam presentasi baru.
Dalam presentasi, Anda dapat menduplikasi slide yang ada untuk menggunakannya kembali

sebagai dasar untuk slide baru. Anda kemudian dapat menyesuaikan slide digandakan daripada

harus membuat dari awal.

Jika Anda sering mencakup jenis tertentu slide dalam presentasi Anda, seperti slide yang

memperkenalkan Anda ke penonton, Anda tidak perlu membuat ulang slide untuk setiap

presentasi. Anda dapat dengan mudah menggunakan kembali slide dari satu presentasi dalam

presentasi yang berbeda. (Anda dapat menggunakan teknik yang sama untuk menggunakan

kembali slide dari presentasi orang lain untuk standarisasi penampilan atau struktur konten slide

dengan anggota lain dari organisasi Anda.) Slide mengambil format presentasi baru kecuali Anda

menentukan lain.
Share Point geser librariesIf

Anda menggunakan versi Microsoft SharePoint yang mendukung perpustakaan slide, Anda dan

rekan Anda dapat menyimpan slide individu atau seluruh presentasi di perpustakaan geser

sehingga mereka tersedia untuk digunakan oleh siapa saja yang memiliki akses ke perpustakaan.

Pada saat penulisan ini, versi terbaru dari SharePoint (SharePoint Server 2013 dan SharePoint

Online 2013) tidak mendukung penciptaan perpustakaan slide baru tetapi Anda dapat

mempublikasikan slide ke dan memasukkan slide dari perpustakaan warisan.) Untuk menyimpan

slide dalam geser perpustakaan, ikuti langkah berikut: 1. Pada halaman Share dari tampilan

Backstage, klik Publikasikan Slides, dan kemudian klik Publish Slide button.2. Pada kotak dialog

Publish Slides, pilih kotak centang dari setiap slide Anda ingin mempublikasikan. (Klik Select
All untuk memilih seluruh presentasi.) 3. Di Publikasikan Untuk kotak, masukkan atau paste

URL perpustakaan geser (atau klik tombol Browse dan browse ke perpustakaan geser).

Menyembunyikan dan menghapus slide

Jika Anda membuat slide dan kemudian menyadari bahwa Anda tidak membutuhkannya, Anda

dapat menghapusnya. Jika Anda tidak perlu slide untuk presentasi kepada audiens yang spesifik

tetapi mungkin perlu nanti, Anda dapat menyembunyikan slide sebaliknya. slide tersembunyi

tidak disajikan dalam tampilan slide. Mereka tetap tersedia dari panel Thumbnail, tapi thumbnail

mereka redup dan jumlah slide menyeberang melalui dengan garis miring terbalik.

Bila Anda memilih slide tersembunyi, tombol Sembunyikan Slide pada tab Slide Show

berbayang untuk menunjukkan bahwa perintah ini berlaku. Anda dapat mengedit slide

tersembunyi di panel Slide seperti halnya Anda bisa lain, sehingga Anda mungkin menggunakan

fitur ini untuk menyimpan slide yang Anda masih bekerja di tersembunyi sampai itu akhir. Anda

dapat memperlihatkan slide untuk memasukkannya ke dalam tampilan slide. Untuk

menyembunyikan atau slide unhide

1. Pilih slide atau slide yang ingin menyembunyikan atau unhide.


2. Lakukan salah satu berikut:
- Klik kanan seleksi, dan kemudian klik Hide Slide.
- Pada tab Slide Show, di Set Up grup, klik tombol Hide Slide.
Untuk menghapus slide

1. Klik kanan satu slide, dan kemudian klik Hapus Slide.


Atau
1. Pilih slide atau slide yang ingin Anda hapus.
2. Apakah salah satu dari berikut:
- Klik kanan seleksi, dan kemudian klik Hapus Slide.
- Pada tab Home, di grup Clipboard, klik Cut.
- Tekan tombol Delete.

Presentasi membagi menjadi beberapa bagian

Untuk membuatnya lebih mudah untuk mengatur dan memformat presentasi lagi, Anda dapat

membaginya menjadi beberapa bagian. Dalam kedua normal tampilan dan Slide Sorter, bagian

yang ditunjuk oleh judul di atas slide mereka. Mereka tidak muncul dalam tampilan lain, dan

mereka tidak membuat slide atau mengganggu aliran presentasi.

3. Membuat Foto Mozaik Menggunakan PowerPoint


MOZAIK
Pertama, siapkan beberapa foto yang Anda inginkan sebagai penyusun foto utama. Anda boleh

memilih berapapun jumlahnya. Namun perlu diingat, semakin banyak foto yang Anda

masukkan, semakin besar juga performa komputer Anda. Masukkan semua foto ke dalam satu

slide. Semua foto tidak harus berukuran sama


Sorot semua gambar lalu klik Tab Format. Klik pada Picture Layout dan pilih Picture LineUp,

sehingga semua foto akan diatur dalam sebuah Smart Art.

Tekan kombinasi tombol CTRL + SHIFT + G sebanyak dua kali, sehingga foto akan terpisah

dengan objek-objek lainnya. Hapus objek lainnya sehingga hanya tersisa foto-foto yang Anda

masukkan saja. Dengan ini semua gambar sudah pada ukuran yang sama.

Sorot semua foto dan hilangkan garis tepinya dengan cara klik Tab Format >> Picture Border

>> No Border. Buat semua foto menjadi sebuah grup dengan menekan CRTL+G.
Taruh kumpulan gambar ini di paling atas slide. Jika tidak pas, silahkan ubah ukurannya. Jika

Anda merasa tidak nyaman ketika memindahkan grup foto, lakukan Cut (CTRL+X) kemudian

klik kanan dan pilih Paste As Picture. Buat salinan dari grup foto dan simpan tepat di sebelah

kirinya. Jangan lupa buat menjadi sebuah grup lagi atau lakukan teknik Paste As Picture.

Buat salinan dari grup foto dan simpan tepat di bawahnya. Lakukan sampai 3 atau 4 buah

salinan. Geser salinan-salinan di bawahnya, agar mozaik menjadi acak. Jika sudah lakukan Cut

(CTRL+X) dan Paste As Picture, dan simpan hasilnya pada paling atas slide. Crop grup foto

ini sehingga pas dengan sisi kanan dan kiri slide, agar Anda tidak kebingunan ketika membuat

mozaik. Jika sudah buat lagi salinannya, sampai memenuhi slide. Jika ada kelebihan di bawah,

tidak apa-apa. Lakukan Crop jika perlu. Seperti biasa, lakukan Cut (CTRL+X) dan Paste as

Picture agar semua foto menjadi satu buah gambar saja. Buat sebuah persegi seukuran slide.

Buat pada gambar utama.

Klik pada gambar dan lakukan Copy (CTRL+C). lalu klik kanan pada persegi dan pilih Format
Shape.

Pilih Picture or texture fill, lalu klik Clipboard, agar foto yang Anda gunakan masuk ke dalam
persegi.

Pindahkan tepat di atas grup foto. Berikan transparansi, coba sekitar 30 – 60%. Dan foto mozaik
Anda pun jadi.

Jika Anda menginginkan efek mozaik yang lebih nyata lagi, Anda dapat menyorot kedua foto
dan melakukan Copy (CTRL+C) lalu Paste as A Picture.

Klik kanan pada foto lalu pilih Format Picture.

Akan terbuka sebuah dialog box (muncul panel di sebelah kanan jika Anda menggunakan

PowerPoint 2013 atau versi lebih baru), pilih Picture Correction. Anda dapat mengubah

Sharpness dan Contrast untuk menimbulkan efek mozaik yang lebih baik.
Jika Anda bandingkan, terdapat perbedaan drastis sebelum dan sesudah diubah Sharpness dan

Contrast dari foto. Namun jika Anda melakukan ini, Anda akan kehilangan sedikit resolusi dari

kumpulan foto, jadi gunakan trik ini jika Anda tidak mencetaknya di media yang besar.

4. Kombinasi Teks dan Gambar


Menggunakan gambar atau foto dalam presentasi dapat membuat presentasi Anda lebih
berkesan. Seperti pada pepatah dalam bahasa Inggris, “A picture is worth a thousand word”,
sebuah gambar dapat mewakili ribuan kata. Namun tetap saja terkadang Anda ingin memberikan
sebuah kata kunci, agar pesan yang ingin Anda sampaikan lebih kuat. Namun jangan sampai
Anda hanya memasukkan gambar lalu menuliskan teks di sampingnya. Karena cara ini
merupakan cara lama yang harus Anda segera tinggalkan.
Gambar haruslah memenuhi slide Anda, untuk memberikan kesan yang wah. Namun sering

terjadi kendala, yaitu teks yang Anda ingin tuliskan menjadi sulit terlihat, padahal Anda sudah

menggunakan jenis huruf yang tegas dan tebal. Tenang saja, banyak cara untuk mengatasi hal

ini. Dan kami sudah mengumpulkan cara-cara yang ampuh agar kombinasi teks dan gambar

Anda tetap kompak.

1. Menggunakan Gambar yang Memiliki Blank Space

Dengan cara pertama ini, Anda tidak perlu melakukan apapun terhadap gambar yang Anda

masukkan ke dalam slide. Karena gambar sudah memiliki Blank Space yang cukup. Blank Space

merupakan sebuah area pada gambar untuk Anda dapat menuliskan teks dengan mudah dan jelas

terbaca. Untuk mengetahui tentang gambar dengan Blank Space .

2. Gunakan Objek Bentuk yang Dan Transparency

Jika gambar atau foto yang Anda gunakan sedikit memiliki Blank Space, Anda dapat membuat

sebuah objek bentuk seperti persegi dan memberikan Transparency. Gunakan objek bentuk ini

sebagai alas teks Anda, sehingga teks Anda pun terlihat lebih jelas. Gunakan Transparency

sekitar 30-40% untuk hasil terbaik jika Anda menggunakan warna gelap.
3. Menggunakan Objek Bentuk Bergradasi

Selain menggunakan Transparency, Anda pun dapat memanfaatkan gradasi untuk membuat alas

teks. Untuk membuatnya mudah sekali. Anda tinggal mengakses gradasi, lalu atur transparansi

pada ujung menjadi 100 %. Sehingga Anda akan mendapatkan efek sebuah objek yang menyatu

dengan gambar. Anda dapat mengubah warna gambar menjadi serupa dengan objek bergradasi

fitur Recolor, agar gradasi lebih menyatu dengan gambar.

4. Menggunakan Blur
Jarang digunakan namun sukses membuat audiens Anda terpukau. Teknik ini membuat sebagian
foto atau gambar yang Anda gunakan menjadi kabur alias blur, sehingga Anda dengan mudah
menuliskan teks dengan jelas.
5. Mengatur Kecerahan Gambar

Teknik ini sangat ampuh jika Anda menggunakannya untuk menampilkan kutipan perkataan

seseorang. Dengan menggunakan Correction, Anda dapat mengatur kecerahan gambar sehingga

tulisan Anda pun jadi mudah terlihat. Tentu saja perhatikan juga warna teks, jika Anda

menggunakan warna teks yang terang, maka kurangi kecerahan gambar, biasanya 40% sudah

cukup. Begitu pula sebaliknya.


4. Menambahkan Suara dan Gerakan untuk Slide

Sebuah presentasi PowerPoint mungkin dirancang untuk memberikan Informasi tambahan untuk

presentasi hidup, atau berdiri sendiri sebagai sumber informasi. Terlepas dari metode

pengiriman, presentasi tidak memiliki nilai jika tidak menjaga perhatian penonton. Elemen yang

dapat membuat perbedaan antara presentasi yang memadai dan presentasi besar adalah bijaksana

penggunaan animasi konten, suara, dan video. Dengan menggabungkan ini efek dinamis, Anda

bisa ambil dan menjaga perhatian audiens Anda. Anda dapat menekankan poin penting, control

fokus diskusi, dan menghibur dengan cara yang akan membuat pesan Anda berkesan.

Dengan PowerPoint 2016, Anda memiliki begitu banyak peluang untuk menambahkan pizzazz

ke slide Anda yang mudah untuk berakhir dengan presentasi yang terlihat lebih seperti sebuah

eksperimen amatir dari slide show profesional. Ketika Anda pertama kali mulai menambahkan

animasi, suara, dan video ke slide Anda, yang terbaik adalah untuk berbuat salah di sisi

konservatif. Ketika Anda mendapatkan lebih banyak pengalaman, Anda akan belajar bagaimana

untuk mencampur dan mencocokkan efek untuk mendapatkan hasil yang Anda inginkan untuk

audiens tertentu. Bagian ini akan memandu Anda melalui prosedur yang terkait dengan

menghidupkan teks dan gambar pada slide, menyesuaikan animasi efek, menambahkan audio
dan konten video ke slide, mengompresi media untuk mengurangi ukuran file, dan

menambahkan dan mengelola transisi slide.

Menghidupkan teks dan gambar pada slide

Dalam konteks PowerPoint, animasi mengacu pada pergerakan elemen pada meluncur. Ketika

digunakan dengan tepat, element slide animasi dapat baik menangkap penonton perhatian dan

efektif menyampaikan informasi. Anda dapat menghidupkan setiap individu objek pada slide,

termasuk wadah teks, gambar, dan bentuk. (Anda tidak dapat menghidupkan benda yang

merupakan bagian dari latar belakang slide atau master slide, selain sebagai bagian dari transisi

antara slide.) Serius animasi dirancang bisa sangat informatif, terutama untuk penonton anggota

yang lebih mudah menerima masukan visual daripada input pendengaran. Animasi memiliki

manfaat tambahan memberikan pesan yang konsisten dengan atau tanpa presenter untuk

membahas atau eksternal menggambarkan proses.


Anda dapat mengkonfigurasi empat jenis animasi: penampilan, gerakan, penekanan, dan

hilangnya benda-benda pada slide. Ada beberapa pilihan dalam ini empat kategori. Opsi

dikategorikan sebagai Basic, Subtle, Moderate, dan Menyenangkan (Meskipun Anda mungkin

memiliki konsep yang berbeda dari "menarik" dari pengembang PowerPoint yang dikategorikan

efek). Beberapa efek animasi lebih tersedia untuk teks dibandingkan slide objek lainnya.

Animasi

Menghidupkan animasi dapat memperkaya konten presentasi. Namun,

menggabungkan "menyilaukan" array efek animasi ke dalam presentasi dapat

mengganggu atau membingungkan untuk penonton. Pastikan bahwa waktu Anda

dimasukkan ke dalam menciptakan sebuah animasi memiliki nilai untuk Anda dan

untuk members.Consider audiens Anda menggunakan animasi untuk memberikan

subliminal contoh informasi-untuk, dalam presentasi multi, gunakan salah satu efek

pintu masuk yang konsisten untuk judul bagian pembuka untuk menarik perhatian dari

penonton dan isyarat mereka untuk perubahan subject.An baik menggunakan animasi

adalah untuk menciptakan "membangun slide" yang menambah informasi dalam


lapisan dan pada dasarnya berujung pada review slide. contoh sederhana dari

membangun slide meliputi:

1. Sebuah daftar bullet yang menambahkan satu item ke dalam daftar pada suatu

waktu. Untuk dampak yang lebih besar, menampilkan gambar yang terkait

dengan daftar item saat, dan mengganti gambar karena setiap item daftar baru

muncul.

2. A pie chart yang menampilkan masing-masing grafik wedge secara individual,

dan selesai dengan pie lengkap.

Membuat ini lebih informatif dengan menampilkan rincian rinci dari data grafik

untuk setiap kategori Anda menampilkan grafik yang wedge.You bisa

mencapai efek ini dengan menciptakan serangkaian slide yang terpisah, tapi itu

jauh lebih sederhana untuk menghidupkan daftar atau grafik object.A lebih sulit

tetapi sering berharga penggunaan objek slide animasi adalah untuk

memberikan gambaran visual dari suatu proses seperti yang disebutkan itu.

Anda dapat menceritakan animasi secara langsung atau, jika Anda akan

mendistribusikan presentasi elec-tronically, Anda dapat merekam narasi dan

menyinkronkan animasi dengan kata-kata yang relevan.


Untuk menghidupkan objek pada slide

1. Menampilkan slide di panel Slide, dan pilih objek yang ingin Anda bernyawa, atau
wadah. (Sebagai contoh, jika Anda ingin menghidupkan pintu masuk daftar bullet, pilih
kotak teks yang berisi daftar bullet.)

Untuk melihat pratinjau animasi


1. Apakah salah satu dari berikut:
a. Untuk melihat pratinjau semua animasi pada slide dalam rangka, pada tab
Animasi, di grup Preview, klik tombol Preview.
b. Untuk melihat pratinjau animasi tertentu dan orang-orang yang mengikuti, di
Animation Pane, klik animasi pertama, dan kemudian klik Play tombol Dari.

c. Untuk melihat pratinjau satu animasi, pilih animasi pada slide dan kemudian,
dalam Animation Pane, klik tombol Play.

Untuk menghapus efek animasi dari slide objek


1. Lakukan salah satu berikut dalam Animasi Pane:
- Untuk menghapus salah satu animasi, klik kanan animasi, dan kemudian klik Hapus.

- Untuk menghapus semua animasi, klik animasi apapun, tekan Ctrl + A untuk

memilih semua animasi, dan kemudian tekan Delete.

Customize Animation Efects

Banyak presentasi tidak memerlukan banyak di jalan animasi, dan Anda mungkin menemukan
bahwa transisi dan efek animasi siap pakai akan memenuhi semua kebutuhan animasi Anda.
Namun, untuk berbagai kesempatan saat Anda ingin presentasi dengan pizzazz, Anda dapat
menyesuaikan efek animasi.

Setelah Anda menerapkan efek animasi, Anda dapat menyempurnakan aksinya dengan cara
berikut:

- Menentukan arah, bentuk, atau urutan animasi. (Pilihan bervariasi tergantung pada jenis
animasi Anda menerapkan.)
- Menentukan tindakan yang akan memicu animasi. Misalnya, Anda dapat menentukan
bahwa mengklik objek yang berbeda pada slide akan menghidupkan objek yang dipilih.
Untuk menambahkan efek suara untuk animasi

1. Dalam Animasi Pane, klik dua kali animasi untuk membuka opsi efek kotak dialog
animasi khusus.
2. Pada tab Effect, klik daftar Suara, dan kemudian klik efek suara yang ingin Anda
tetapkan untuk animasi.
3. Klik ikon speaker di sebelah kanan daftar Suara untuk menampilkan slider volume, dan
mengatur tingkat volume efek suara.
4. Klik OK untuk menutup kotak dialog.

Poin Bookmark yang Menarik di Media Klip

Fitur baru yang berguna bagi pengguna PowerPoint yang menggabungkan


audio, video, dan animasi ke dalam presentasi. Anda dapat menyisipkan
bookmark ke klip audio dan video untuk mengidentifikasi lokasi baik yang
Anda ingin bisa cepat mendapatkan atau bahwa Anda ingin menggunakan
sebagai pemicu misalnya lainnya events.For, Anda bisa membuat animasi
yang secara visual menggambarkan proses, dan merekam narasi yang secara
lisan menjelaskan proses. Alih-alih menyiapkan serangkaian poin waktu
untuk menyinkronkan narasi dan animasi, Anda bisa memasukkan bookmark
pada titik-titik kunci dalam klip audio narasi yang memicu segmen tertentu
dari animasi untuk play.As contoh lain, Anda bisa menanamkan video pada
slide , dan merekam komentar audio yang tentang bagian-bagian tertentu dari
video. Kemudian Anda dapat memasukkan bookmark pada titik-titik video
untuk memicu pemutaran audio yang relevan comments.When Anda
memasukkan bookmark di klip audio dan video dalam PowerPoint,
bookmark hanya ada di PowerPoint dan tidak mempengaruhi rekaman asli.

Tambahkan konten audio ke slide

Anda dapat meningkatkan presentasi dengan menambahkan suara untuk slide transisi, konten
animasi, untuk slide individu, atau untuk presentasi secara keseluruhan. Misalnya, Anda bisa
menjalankan presentasi yang menyediakan informasi dasar dan pembuka percakapan selama
waktu yang mengarah ke presentasi Anda yang sebenarnya. Anda dapat menambahkan bebas
royalti soundtrack menyenangkan yang loop sementara presentasi memainkan, untuk
menghindari ketidaknyamanan dari ruangan yang penuh dengan orang-orang yang tidak ingin
memecah keheningan.

Jika Anda berencana untuk mendistribusikan presentasi secara elektronik bagi orang untuk
menonton sendiri, Anda mungkin ingin menambahkan narasi audio ke animasi, atau memberikan
narasi untuk seluruh presentasi.

Anda dapat menambahkan konten audio rekaman untuk presentasi, atau merekam konten Anda
sendiri langsung dalam PowerPoint. PowerPoint mendukung format-MP3 yang paling umum
audio, MP4, Windows audio (wav) dan audio Windows Media (.wma), dan format yang lebih
khusus seperti ADT, AU, FLAC, MIDI, dan audio MKA.

Bila Anda menambahkan audio ke slide (bukan untuk animasi atau transisi), ikon audio
(berbentuk seperti speaker) dan ikon memicu menyertainya muncul pada slide, dan acara
memicu muncul di Animasi Pane.

Loop (pengulangan) klip audio


1. Pada tab alat Playback, pada kelompok Audio Options, pilih Loop sampai kotak centang
Berhenti.

Menambahkan konten video ke slide

Kadang-kadang cara terbaik untuk memastikan bahwa audiens Anda memahami pesan Anda
adalah untuk menunjukkan video. Sebagai contoh, jika perusahaan Anda telah mengembangkan
video iklan pendek, akan lebih masuk akal untuk memasukkan video dalam presentasi tentang
rencana pemasaran daripada mencoba untuk menggambarkan itu dengan menggunakan poin-
poin atau bahkan gambar. Untuk menyelamatkan Anda kesulitan beralih antara PowerPoint dan
pemutar video, Anda dapat menanamkan video rekaman langsung ke slide, dan kemudian
bermain video sebagai bagian dari penyajian slide show. Ini adalah cara yang lebih halus untuk
menyajikan informasi dari berbagai sumber dari beralih di antara mereka.

Anda dapat menyisipkan video ke slide dari komputer Anda atau perangkat penyimpanan lokal
yang terhubung, dari akun Facebook Anda, dari YouTube, atau dari sebuah website yang
menyediakan "kode embed" (pada dasarnya, alamat yang Anda dapat link ke).

Untuk mengatur volume relatif dari soundtrack video


1. Pilih video.
2. Pada tab alat Playback, pada kelompok Video Options, klik tombol Volume.
3. Dalam daftar Volume, klik Rendah, Sedang, Tinggi, atau Mute.

Kompres media untuk mengurangi ukuran file

Pemangkasan klip audio atau video hanya mempengaruhi pemutaran media pada slide, bukan
media klip asli. Media klip asli disimpan secara keseluruhan sebagai bagian dari presentasi, dan
Anda dapat kembali memangkas-atau mengembalikan klip media setiap saat.
Anda dapat mengurangi ukuran file PowerPoint yang berisi klip media yang dipangkas dengan
membuang bagian yang tidak terpakai dari klip. PowerPoint 2016 menawarkan tiga konfigurasi
kompresi dirancang untuk menyeimbangkan ukuran dan kualitas.
Ketika Anda menyimpan dan menutup file setelah mengompresi media, bagian dipangkas dari
video yang dibuang dan tidak tersedia lagi. Anda dapat membalikkan operasi kompresi sampai
Anda menyimpan dan menutup file.

Hyperlink ke resourcesPresentations tambahan sering termasuk URL dari


situs yang menyediakan tambahan informa-tion terkait dengan topik
presentasi. Ketika presentasi akan dilihat secara elektronik, URL dapat
diformat sebagai hyperlink sehingga website dapat diakses langsung dari
presentasi. Hyperlink juga dapat memberikan akses informasi yang mungkin
pada slide tersembunyi dalam presentasi, atau dalam file.TIP terpisah Jika
Anda menggunakan Microsoft Outlook, Anda juga dapat menggunakan
hyperlink untuk membuka jendela pesan email sehingga orang melihat
presentasi bisa mudah menghubungi you.Hyperlinks yang paling sering
dalam format teks, tetapi Anda dapat melampirkan hyperlink untuk setiap
contoh objek-untuk, gambar seperti bentuk, logo, atau gambar. Mengklik
objek hyperlink kemudian membawa Anda langsung ke lokasi terkait.
Mengedit objek tidak mengganggu hyperlink; Namun, menghapus objek
juga menghapus hyperlink.The metode yang paling sederhana untuk
menciptakan hyperlink adalah memasukkan URL di kotak teks dan
kemudian tekan tombol Enter. PowerPoint secara otomatis memasukkan
hyperlink dan format URL sehingga orang mengenalinya sebagai
hyperlink.If Anda ingin hyperlink yang sama muncul pada setiap slide dalam
presentasi, melampirkan hyperlink ke teks atau obyek di tata letak master
presentasi ini. Untuk informasi tentang master slide, lihat "Menyesuaikan
master slide dan lay-out" dalam Bab 12, "Buat elemen presentasi kustom."

4. Pada jendela Compress Media, klik tombol Close. Dalam Media Ukuran Dan Kinerja
area halaman Info, tombol Compress Media aktif untuk menunjukkan bahwa media telah
dikompresi, dan spesifik tentang kompresi yang tersedia.

5. Memutar presentasi untuk menilai kualitas, dan kemudian simpan file jika kualitas dapat
diterima.
Untuk membalikkan kompresi file media

1. Pada halaman Info, klik tombol Compress Media, dan kemudian klik Undo. PowerPoint
segera beralih ke file terkompresi.

Menambahkan dan mengelola transisi slide

Ketika Anda memberikan presentasi, Anda dapat secara manual menentukan kapan untuk
menampilkan slide berikutnya, atau Anda dapat memiliki PowerPoint bergerak secara otomatis
ke slide berikutnya setelah jumlah waktu tertentu. Daripada hanya mengganti satu slide dengan
berikutnya, Anda dapat menggunakan transisi untuk mengontrol cara setiap slide
muncul di layar.

PowerPoint 2016 memiliki 48 efek transisi dasar dibagi menjadi tiga kategori:
Halus, Menyenangkan, dan Dynamic Content. Banyak dari ini memiliki beberapa
pilihan, seperti arah atau bentuk tertentu dari konten dalam efek.

Untuk menghapus transisi slide


1. Menampilkan atau memilih slide yang ingin menghapus transisi dari.
2. Pada tab Transisi, dalam Transisi ke galeri Slide ini, di bagian Halus, klik
Tidak.

5. Edit, Save as Video Menggunakan PowerPoint

PowerPoint 2016 dilengkapi dengan berbagai format saveas. Pada bagian terakhir
ini penyusun berharap para peserta selainmenyiapakn file, data, gambar untuk
tahap editing peserta harus memiliki ketekunan dan daya imajinasi untuk
menghasilkan produk presentasi dalam format video untuk menghasilakn karya
yang interaktif.

Berikut tahapan save as dalam format video

1. Lakukan save as
2. Beri nama file yang akan disimpan

3. Pilih format Video MP-4

4. Tunggu hingga loading full (akan memerlukan waktu yang lama)


5. Saat proses penyimpanan (save as) sudah selesai (loading full) maka file
dengan format Video MPG-4 Anda sudah dapat dibuka (buka pada folder
dimana Anda menyimpan file video MPG-4 tersebut)

Anda mungkin juga menyukai