Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH MANAJEMEN PENDIDIKAN

Dosen Pengampu Mata Kuliah: Dra. Hj. Rasmi Djabba, S.Pd., M. Pd.

“Pengorganisasian dalam Manajemen Pendidikan”

Disusun Oleh:

KELOMPOK 1

A. FATIMAH NURHIKMAH (1947142029)

IRFAN PRATAMA RAHMAN (1947142016)

TIWI (1947142053)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

KAMPUS V PAREPARE

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa, karena berkat inayah,
taufik, dan hidayah-Nya, makalah yang berjudul “PENGORGANISASIAN
DALAM MANAJEMEN PENDIDIKAN” dapat terselesaikan dengan baik dan
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas kuliah dan sebagai media belajar
tambahan untuk menambah wawasan mahasiswa mengenai fungsi
pengorganisasian dalam mata kuliah Manajemen Pendidikan, serta dapat
memahami pentingnya menerapkan fungsi pengorganisasian guna mutu
pengelolaan pendidikan yang lebih baik.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca agar kedepannya dapat lebih baik lagi.

Sinjai, 15 September 2021

Penulis,

Kelompok 1
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................1
C. Tujuan..........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Organisasi dan Pengorganisasian dalam Manejemen Pendidikan........3
B. Aspek-aspek Organisasi Pendidikan.........................................................6
C. Tujuan Dan Manfaat Organisasi Pendidikan..........................................7
BAB III PENUTUP.................................................................................................9
A. Kesimpulan..................................................................................................9
B. Saran............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Organisasi adalah sebuah wadah, tempat atau sistem untuk melakukan
kegiatan bersama untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Secara etimologi
berasal dari bahasa Latin organum yang berarti alat, sedangkan organizer
(bahasa Inggris) berarti mengorganisasikan yang menunjukkan tindakan atau
usaha untuk mencapai sesuatu, yang fungsinya adalah untuk memadukan
seluruh sumber-sumber yang ada dalam organisasi atau lembaga tertentu.
Kegiatan menyusun berbagai elemen dalam sebuah lembaga pendidikan
maupun instansi merupakan kegiatan manajemen yang secara khusus disebut
sebagai pengorganisasian, hal ini makin memperjelas bahwa di antara fungsi
manajemen adalah menyusun dan membentuk berbagai hubungan kerja dari
berbagai unit untuk menjadi sebuah tim yang solid, dari tim yang solid akan
memberi kekuatan. Apabila terjadi kesatuan kekuatan dari berbagai elemen
sistem untuk mencapai tujuan dalam lembaga maupun organisasi maka
manajemen dianggap berhasil.
Fungsi perngorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan pada sumber
daya manusia dan sumberdaya fisik lain yang dimiliki perusahaan untuk
menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta menggapai tujuan
perusahaan.
Pengoragnisasian yang baik akan tercermin dari stuktur organisasi yang
meliputi aspek-aspek pembagian kerja, departemen mentalisasi, badan
organisasi normal, rantai perintah dan kesatuan perintah, tingkat hirarki
manajemen, saluran komunikasi, penggunaan komite, dan rentan manajemen
dan kelompok-kelompok informal yang tidak dapat dihindarkan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada wacana latar belakang di atas, beberapa rumusan
masalah yang akan dibahas antara lain:

1
1. Apa yang dimaksud dengan pengorganisasian dalam manajemen
pendidikan ?
2. Apa saja aspek-aspek organisasi pendidikan ?
3. Apa tujuan dan manfaat dari organisasi pendidikan ?
C. Tujuan
Merujuk pada poin-poin rumusan masalah, tujuan penulisan makalah ini
adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari pengorganisasian dalam
manajemen pendidikan.
2. Untuk mengetahui dan memahami aspek-aspek organisasi pendidikan.
3. Untuk mengetahui dan memahami tujuan dan manfaat organisasi
pendidikan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Organisasi dan Pengorganisasian dalam Manejemen Pendidikan


1. Definisi Organisasi
Istilah organisasi secara etimologi berasal dari bahasa latin organum
yang berartialat, sedangkan, organizer (bahasa inggris) berarti
mengorganisasikan yang menunjukkan tindakan atau usaha untuk
mencapai sesuatu. Organizing (pengorganisasian) menunjukkan sebuah
proses untuk mencapai sesuatu. Organisasi sebagai salah satu fungsi
manejemen sesungguhnya telah banyak didefinisikan oleh para ahli, di
antaranya adalah sebagai berikut:
a. Menurut Gibson dkk (dalam Rochaety, 2005), Organisasi sebagai
wadah yang memungkinkan masyarakat dapat meraih hasil yang
sebelumnya tidak dapat dicapai oleh individu secara sendiri sendiri.
b. Menurut Robbins (dalam Kurniawan, 2012), organisasi sebagai
kesatuan (entity) sosial yang di kridinasikan secara sadar dengan
sebuah batasan yang relative dapat diidentivikasi, yang bekerja atas
dasar yang relative terus menerus untuk mencapai suatu tujuan
bersama atau sekelompok tujuan.
c. Menurut Sondang P. Siagian (dalam Muhaimi, 2015),
organisasi adalah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau
lebih yang bekerja sama serta secara formal terikat dalam rangka
pencapaian suatu tjuan yang telah ditentukan dalam ikatan mana
terdapat seseorang atau beberapa orang yang disebut atasan dan
seorang/kelompok orang yang disebut “bawahan”.
d. Menurut Kurniawan (2012: 239) menyatakan bahwa organisasi adalah
struktur tata pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara
sekelompok orang-orang pemegang posisi yang bekerja sama secara
tertentu untuk bersama-sama mencapai suatu tujuan tertentu.
2. Definisi Pengorganisasian
Sementara itu, pengertian pengorganisasian menurut para ahli
adalah:
a. Handoko (dalam Amtu, 2011) menguraikan
pengertian pengorganisasian atas empat hal, yaitu:
1. Pengorganisasian ialah penentuan sumber daya dan kegiatan yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi.
2. Proses perencanaan dan pengembangan suatu organisasi yang akan
dapat membawa hal-hal tersebut kearah tujuan.
3. Penugasan tanggung jawab tertentu.
4. Pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu-
individu untuk melaksanakan tugas-tugasnya.
b. Menurut Hasibuan (dalam Muhaimi, 2005),
pengorganisasian adalah sebagai suatu proses untuk menentukan 
mengelompokkan tugas  dan pengaturan secara bersama aktivitas
untuk mencapai tujuan, menentukan orang-orang yang akan melakukan
aktivitas, menetapkan wewenang yang dapat didelegasikan kepada
setiap individu yang akan melaksanakan aktivitas tersebut.
c. Omsimus Amtu dalam bukunya Manajemen Pendidikan di Era
Otonomi Daerah (2011) pada halaman 29 menjelaskan bahwa
pengorganisasian adalah menyusun hubungan perilaku yang efektif
antar personalia, sehingga mereka dapat bekerja sama secara efisien
dan memperoleh keputusan pribadi dalam melaksanakan tugas dalam
situasi lingkungan yang ada guna mencapai tujuan dan sasaran
tertentu. Sementara hal-hal yang perlu diperhatikan dalam langkah-
langkah pengorganisasian adalah sebagai berikut:
1. Memahami tujuan institusional.
2. Mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang diperlukan dalam usaha
mencapai tujuan institusional.
3. Kegiatan yang sejenis dikelompokkan dalam satu unit kerja.
4. Menetapkan fungsi, tugas, wewenang,tanggung jawab setiap unit
kerja.
5. Menetapkan personal (jumlah dan kualifikasi) setiap unit kerja
menenyakan hubungan kerja antar unit kerja.

Dari kedua sub pokok bahasan di atas dapat dikatakan bahwa organisasi


adalah sebuah wadah,tempat atau sistem untuk melakukan kegiatan bersama
untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Sedangkan pengorganisasian
merupakan proses pembentukan wadah atau sistem dan penyusunan anggota
dalam bentuk struktur organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. 

Fungsi pengorganisasian adalah untuk memadukan seluruh sumber-


sumber yang ada dalam organisasi, baik sumber daya manusia maupun sumber
daya lainnya kearah tercapainya tujuan pendidikan melalui
pengorganisasian, Seluruh sumber daya pendidikan (educational resources)
baik berupa manusia maupun material diatur dan di padukan sedemikian rupa
agar tujuan pendidikan dapat tercapai secara efektif dan efisien. 

Pengorganisasian lebih menunjuk pada process of organization, yaitu


kegiatan penyusunan atau pengalokasian pekerjaan orang-orang dan benda-
benda agar dapat didayagunakan untuk pencapaian tujuan organisasi.

Jika dikaitkan dengan dengan pendidikan (organisasi


pendidikan). Organisasi adalah tempat untuk melakukan aktivitas pendidikan
untuk mencapai tujuan pendidiklan yang di inginkan. Sedangkan
pengorganisasian pendidikan adalah sebuah proses pembentukan tempat atau
sistem dalam rangka melakukan kegiatan kependidikan untuk mencapai tujuan
pendidikan yang diinginkan.

Kurniawan (2012:239) menuturkan bahwa dalam pengorganisasian


program-program pendidikan terkandung dua hal pokok yang harus
diperhatikan dan dilaksanakan, yaitu: (a.) Penetapan struktur organisasi dan
pembagian tugas. (b) Penetapan wewenang dan tanggung jawab bagi
pimpinan dan seluruh personel yang terlibat dalam organisasi.
a) Struktur Organisasi
Robbins dalam Fattah menyatakan suatu struktur organisasi
menetapkan bagaimana tugas pekerjaan dibagi, dikelompokan dan
diorganisasikan secara formal. Pada struktur organisasi tergambar posisi
kerja, pembagian kerja, jenis kerja yang harus dilakukan,hubungan atasan
dan bawahan, kelompok, komponen atau bagian, tingkat manajemen dan
saluran komunikasi. Dengan demikian, struktur organisasi pelatihan
struktur organisasi pelatihan juga membagi kerja dalam kegiatan pelatihan
termasuk pengaturan pelimpahan.
b) Wewenang dan Tanggung Jawab
Wewenang (otoritas) mengacu pada hak-hak
yang inheren (tertanam) dalam posisi manajerial untuk memberi perintah
dan mengharapkan perintah itu dipatuhi. Lebih lanjut robbins dalam Fattah
juga menyatakan bahwa tanggung jawap merupakan kewajiban seseorang
dalam melakukan fungsinya.
Dengan demikian, pengorganisasian dapat di maknai sebagai suatu
proses menentukan sistem dan prosedur kerja sesuai tugas masing-masing
pembagian wewenang untuk melaksanakan suatu pekerjaan dapat di
pahami sebagai bagian dari strategi menggerakkan sumber daya organisasi
pendidikan pada setiap jenjang dan struktur organisasi untuk dapat
berperan meningkatkan kapasitas pelayanan pendidikan bagi masyarakat.
Proses mengorganisasi sumber daya pendidikan dimaksudkan
untuk mendorong peningkatan kemampuan masing-masing individu dan
penyelenggaraan pendidikan, agar dapat bekerja secara profesional dan
bertanggung jawab untuk meningkatkan mutu pendidikan.
B. Aspek-aspek Organisasi Pendidikan
Aspek-aspek dalam organisasi adalah komponen yang harus ada dalam
suatu organisasi. Keberadaan komponen ini sebagai pilar dari suatu organisasi
yang artinya, jika salah satu komponen organisasi tidak berfungsi, maka
organisasi akan berjalan pincang atau sama sekali tidak berfungsi dalam
pandangan sistem organisasi mengalami entrophy, yaitu kondisi dimana
organisasi di katagorikan hancur.
Organisasi setidaknya harus memiliki empat komponen utama
yaitu: mission (misi), goals (tujuan), objectives (sasaran), dan behavior
(perilaku).
- Mission adalah alasan utama keberadaan suatu organisasi.
- Goals adalah tujuan-tujuan umum/tujuan divisi-divisi fungsional
organisasi yang dihubungkan dengan stakeholder organisasi.
- Objective adalah hasil yang spesifik, terukur dan terikat dengan tujuan
- Behavior adalah hal yang mengacu pada produktivitas dari tugas-tugas
rutin pegawai pertanggung jawaban prilaku dalam pencapaian tujuan
merupakan fungsi personalia, dalamn kebanyakan desain organisasi
formal, komonikasi berada diantara prilaku dan tujuan.

Keberadaan suatu organisasi tidak akan lepas dari empat komponen


diatas. Jika suatu organisasi tidak memiliki sasaran yang harus dicapai oleh
setiap orang dalam organisasi, maka mereka akan kebingungan mengenai apa
dan bagaimana prilaku yang harus dimunculkan oleh pegawai. Jika suatu
organisasi tidak memiliki misi yang harus dilakukan maka orang-orang dalam
organisasi akan kebingungan mengenai tujuan apa yang harus dicapai oleh
organisasi. Hal ini menunjukkan bahwa empat komponen  organisasi tersebut
saling terikat satu sama lain. Sehingga tidak akan berfungsi suatu organisasi
jika salah satu komponennya hilang.

C. Tujuan Dan Manfaat Organisasi Pendidikan


Pendidikan sebagai sebuah organisasi harus dikelola sedemikian rupa agar
aktifitas pelaksanaan program pendidikan dapat berjalan secara
efektif, efisien, dan produktif, Untuk mencapai tujuan yang
diinginkan. Dengan demikian, diantara tujuan dan mamfaat organisasi
pendidikan adalah sebagai berukut:
1. Mengatasi keterbatasan kemampuan,kemauan dan sumber daya yang
dimiliki dalam mencapai tujuan pendidikan.
2. Terciptanya efektifitas dan efisiensi organisasi dalam rangka mencapai
tujuan pendidikan.
3. Dapat menjadi wadah pengembangan potensi dan spesialisasi yang
dimiliki.
4. Menjadi tempat pengembangan ilmu pengetahuan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengorganisasian  pendidikan adalah sebuah proses pembentukan tempat
atau sistem dalam rangka melakukan kegiatan pendidikan untuk mencapai
tujuan pendidikan yang di inginkan. Tujuan dan manfaat organisasi adalah
mengatasi keterbatasan kemampuan, kemauan dan sumber daya yang dimiliki
dalam mencapai tujuan pendidikan, terciptanya efektifitas dan efisiensi
organisasi dalam rangka mencapai tujuan pendidikan, dapat menjadi wadah
pengembangan potensi dan spesialisasi yang dimiliki, serta menjadi tempat
pengembangan ilmu pengetahuan.
B. Saran
Teriring doa’ semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca. Dan
kami juga memohon koreksi dari pembaca (dosen) baik dalam bentuk saran,
kritikan maupun sanggahan yang dapat membangun kinerja kami yang akan
datang akan lebih baik, meskipun jauh dari kesempurnaan, karena
kesempurnaan hanyalah milik sang pencipta.
DAFTAR PUSTAKA

Amtu, Omsimus. 2011. Manejemen Pendidikan di Era Otonomi Daerah.


Bandung: Alfabeta.

Kurniawan, Didin dan Machali, Imam. 2012. Manajemen Pendidikan Prinsip


Pengolaan Pendidikan. Yogyakarta : Ar-Rus Media.

Muhaimi, Sutiah. 2015. Manajemen Pendidikan Aplikasinya Dalam Penyusunan


Rencana Pengembangan Sekolah/Madrasah. Jakarta: Gramediatama.

Rochaety, Eti. 2005. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi


Aksara.

Anda mungkin juga menyukai