Anda di halaman 1dari 16

1

MODUL PERKULIAHAN

U002100010
Pendidikan Anti
Korupsi dan
Etik UMB
ORGANISASI PROFESIONAL

Dosen : Vania Utamie Subiakto S.Kom.I.,M.Ikom

Abstrak Sub-CPMK

mahasiswa diharapkan dapat


Peng menjelaskan mengenai pengertian
ertia organisasi, ruang lingkup organisasi
dan etika organisasi.
n
Orga
nisas

Fakultas Program Studi Tatap Muka Disusun Oleh

09
Fakultas Desain dan Komunikasi Vania Utamie Subiakto S.Kom.I.,M.IKom
Arsitektur
Visual
i

Pada dasarnya, organisasi merupakan sebuah perkumpulan yang dilakukan


oleh sekelompok manusia dengan maksud untuk mencapai tujuan yang sama.
Adapun organisasi dibentuk agar para anggotanya dapat memenuhi tujuan dengan
sistematis, seperti berkumpul, bekerja sama dengan rasional, terkendali, dan
terpimpin merupakan satu kesatuan di dalam organisasi, di mana cara tersebut
merupakan cara yang dilakukan di dalam organisasi untuk mencapai tujuan
bersama. Berikut beberapa pengertian organisasi menurut ahli :

1) Menurut Schein, organisasi adalah suatu koordinasi yang dilakukan secara rasional
pada setiap kegiatan oleh sejumlah orang dalam mencapai tujuan secara umum
dengan pembagian fungsi dan pekerjaan lewat hirarki yang memiliki tanggung jawab
dan otoritas.
2) Pengertian organisasi menurut James D mooney adalah suatu bentuk setiap
perserikatan oleh manusia dalam mencapai tujuan secara bersama.
3) Menurut Kochle, organisasi merupakan suatu sistem yang memiliki hubungan
secara terstruktur, kemudian terkoordinasi melalui usaha pada suatu kelompok orang
yang bergerak dengan tujuan tertentu.
4) Menurut James D. Mooney, organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia
untuk mencapai tujuan bersama.
5) Menurut Chester I. Bernard, organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja
sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Sedangkan organisasi terbentuk berdasarkan kesatuan visi dan misi dari para
anggotanya. Adapun organisasi bergerak dan bekerja berdasarkan visi dan misi
organisasi itu sendiri, contoh organisasi profesi seperti IDI, PGRI, dan lain-lain,
merupakan organisasi yang bergerak untuk mempermudah para anggota profesinya
untuk menjalankan profesi itu. Adapun contoh lainnya, organisasi mahasiswa seperti
BEM, Mapala, HMI adalah organisasi yang berjalan dengan visi menyatukan
mahasiswa di dalam sebuah wadah, dengan tujuan untuk mengembangkan intelektual
para anggotanya.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


2 Vania Utamie Subiakto S.Kom.I.,M.IKom
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Fungsi Organisasi

Fungsi-fungsi organisasi antara lain :


1) Sebagai Penuntun Tujuan
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa organisasi merupakan perkumpulan dengan
orang-orang yang memiliki tujuan yang sama. Mereka berhimpun menjadi satu
agar mempermudah dalam mencapai tujuan mereka. Namun, apabila anggotanya
ada yang salah jalan, maka organisasi lah yang menjadi penuntun agar anggota
tersebut kembali untuk mencapai tujuannya.

2) Mengubah Kehidupan Masyarakat


Tentunya sebuah organisasi menginginkan sebuah konsistensi dan kepercayaan
dari masyarakat. Hal itulah yang menjadi latar belakang sebuah organisasi untuk
kembali ke tengah-tengah masyarakat. Contohnya seperti organisasi kesehatan
yang melakukan program penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya
menjaga kesehatan. Maka diharapkan dengan adanya program ini, masyarakat
dapat semakin mengerti dan peduli terhadap kesehatan mereka.

3) Menawarkan Karier
Di dalam organisasi, proses pembelajaran dapat sangat mudah di dapatkan.
Pembelajaran tersebut dapat menjadi modal sebelum terjun langsung ke
masyarakat, maka organisasi menawarkan pembelajaran keterampilan dan
pengetahuan, agar para anggotanya siap untuk menjalani karier nya masing-
masing.

4) Cagar Ilmu Pengetahuan


Fenomena-fenomena terkait dengan perubahan zaman menuntut sebuah organisasi
untuk berpikir agar konsistensi dan keberadaannya tetap ada. Maka dibutuhkan
sebuah penelitian dan pengembangan sebgaai dokumentasi, agar suatu saat
organisasi tidak mati dimakan zaman.
5) Pemberi Motivasi

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


3 Vania Utamie Subiakto S.Kom.I.,M.IKom
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Dalam menjalani tujuan, seringkali para anggota organisasi kehilangan orientasi
dan arah dalam menjalankan tugasnya. Maka dari itu, sudah menjadi fungsi
organisasi untuk menjadi motivator bagi anggota tersebut.

Ciri-Ciri Organisasi

Adapun ciri-ciri organisasi antara lain :


1) Memiliki kerja sama yang tersruktur.
2) Memiliki pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas tugas antar anggota
ataupun pimpinan organisasi.
3) Hierarki, yaitu ciri organisasi yang merujuk pada adanya pola kekuasaan dan
wewenang yang dijalankan oleh anggotanya. Ada pimpinan ataupun bawahan.
Hal ini untuk mempermudah organisasi agar tetap konsisten.
4) Memiliki tujuan dan sasaran yang sama. Tidak mungkin terbentuk sebuah
organisasi jika anggotanya memiliki tujuan yang berbeda.
5) Memiliki keterikatan akan tata tertib yang berlaku, hal ini merupakan ciri
formalitas yang dimiliki organisasi. Peraturan itu disusun bersama-sama dan
dijalankan bersama-sama, dengan tujuan agar mencapai tujuan dengan tetap
menaati prosedur yang berlaku
6) Memiliki durasi konsistensi yang nyata, artinya konsistensi organisasi lebih
bertahan lama daripada konsistensi para anggotanya.

Unusr-Unsur Organisasi

Komponen atau alat-alat yang digunakan untuk menjalankan roda kegiatan


organisasi disebut dengan unsur-unsur organisasi. Dengan adanya unsur ini, maka
sebuah kelompok barulah disebut sebagai organisasi. Berikut unsur-unsur dalam sebuah
organisasi :
1) Man (Orang)
Di dalam kehidupan organisasi, unsur ini sering disebut dengan anggota, member,
personel, dan istilah-istilah lain. Menurut fungsinya, orang-orang inilah yang
menjalankan struktur organisasi, berupa pimpinan, sekretaris, bendahara, maupun

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


4 Vania Utamie Subiakto S.Kom.I.,M.IKom
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
divisi-divisi lainnya. Semua itu dijalankan secara bersama-sama, maka unsur ini
juga sering disebut dengan “power of man” sebuah organisasi.
2) Kerja Sama
Setelah terdapat unsur man (orang) di dalam sebuah organisasi, maka untuk
menjalankan tugas dengan mudah, dibutuhkan kerja sama antar sesama anggota.
Hal ini dilakukan untuk dapat mencapai tujuan secara bersama-sama dan juga
puas dengan hasil secara bersama-sama. Dan untuk menjalankan kerja sama, juga
dibutuhkan pembagian tugas antar anggota.
3) Tujuan Bersama
Sesuai dengan definisi organisasi yang merupakan sebuah kumpulan antar orang-
orang yang mempunyai tujuan yang sama. Maka tujuan bersama ini cocok untuk
dimasukkan ke dalam unsur-unsur organisasi. Tujuan merupakan hasil akhir yang
ingin dicapai. Tujuan menggambarkan arah kerja organisasi. Tujuan merupakan
titik akhir tentang apa yang harus dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan
tentang apa yang harus dicapai sesuai dengan prosedur dan ketentuan-ketentuan.
4) Peralatan (equipment)
Untuk menunjang aktivitasnya, maka tidaklah salah jika organisasi memerlukan
sarana prasarana maupun alat-alat yang dibutuhkan. sarana-prasarana maupun alat
yang dimaksud disini dapat berupa gedung/bangunan/kantor, mesin-mesin, materi,
dan lain-lain yang dianggap dibutuhkan oleh suatu organisasi.
5) Lingkungan
Keberadaan lingkungan juga sangat berpengaruh terhadap keberadaan sebuah
organisasi. Sebuah organisasi tentunya akan membuat sebuah ruang lingkup bagi
mereka untuk dapat bekerja dan menghasilkan tujuan. Maka lingkungan
merupakan hal yang penting untuk konsistensi suatu organisasi.

Tujuan Organisasi

Tujuan merupakan suatu hasil akhir yang ingin dicapai oleh orang-orang yang
berhimpun di dalam sebuah organisasi. Menurut Penow, ada 5 macam tujuan organisasi
jika ditinjau dari bentuknya, yaitu :
1) Tujuan Kemasyarakatan

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


5 Vania Utamie Subiakto S.Kom.I.,M.IKom
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Organisasi yang berorientasi pada tujuan kemasyarakatan lebih menempatkan
organisasi itu ke dalam masyarakat, demi mencapai dan memenuhi kebutuhan-
kebutuhan masyarakat.
2) Tujuan Keluaran
Merupakan tujuan organisasi yang berbentuk keluaran-keluaran tertentu sebagai
fungsi dari konsumen. Contohnya barang-barang yang dibutuhkan, jasa-jasa, dan
lain-lain
3) Tujuan Sistem
Merupakan sebuah tujuan yang lebih mengutamakan untuk memperbaiki,
mengevaluasi, atau bahkan merubah suatu sistem yang dirasa perlu.
4) Tujuan Produk
Yaitu sebuah tujuan yang hampir sama dengan tujuan keluaran. Tetapi, tujuan
produk lebih menguatamakan karakteristik barang-barang/ jasa-jasa produksi.
5) Tujuan Turunan
Merupakan tujuan yang digunakan organisasi untuk meletakkan kekuasaannya
dalam pencapaian tujuan yang lainnya.

Adapun tujuan organisasi secara umum, ialah :


 Mencapai tujuan dengan lebih efektif dan efisien, karena dilakukan secara bersama-
sama;
 Sebagai wadah menambah pergaulan;
 Sebagai wadah memanfaatkan waktu luang;
 Wadah untuk mencari keuntungan secara bersama-sama;
 Mendapatkan jabatan dan melakukan pembagian kerja;
 Wadah mengelola lingkungan secara bersama-sama;
 Sebagai wadah untuk mendapatkan penghargaan; dan
 Mengembangkan sumber daya dan teknologi secara bersama-sama.

Teori Organisasi

Teori organisasi ialah teori yang mempelajari segalam macam kinerja dan perilaku
di dalam organisasi. Salah satunya ialah bagaimana organisasi tersebut menjalankan
fungsinya untuk mengaktualisasikan visi dan misi yang diusung sebelumnya. Selain itu,

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


6 Vania Utamie Subiakto S.Kom.I.,M.IKom
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
teori organisasi juga mempelajari bagaimana sebuah organisasi dipengaruhi dan juga
mempengaruhi orang-orang baik itu di dalam maupun di lingkungan tempat organisasi
itu berada. Adapun, teori organisasi muncul pertama sekali pada abad ke 19. Teori
organisasi adalah suatu konsepsi, sudut pandang, pandangan, tinjauan, atau pendapat
mengenai bagaimana suatu organisasi berjalan demi mencapai tujuan. Teori organisasi
juga melihat bagaimana organisasi memecahkan suatu masalah.
Masalah merupakan hal yang wajar di dalam sebuah organisasi, karena masalah
merupakan hal yang berhubungan dengan pemecahan dan pengambilan keputusan di
dalam organisasi. Sedangkan, menurut Lubis dan Husein (1987), bahwa yang dikatakan
dengan teori organisasi adalah sekumpulan ilmu pengetahuan yang membicarakan
mekanisme kerjasama dua orang atau lebih secara sistematis untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan sebelumnya. Teori organisasi merupakan sebuah teori untuk
mempelajari kerjasama pada setiap individu.
Selanjutnya, berbagai macam masalah yang dihadapi oleh organisasi, maka
muncul teori-teori organisasi yang dilatar belakangi oleh revolusi Inggris lahirnya
perusahaan raksasa di Amerika. Berikut teori organisasi yang dimaksud, yaitu :
1) Teori Organisasi Klasik
Teori ini sering disebut juga dengan teori tradisional, oleh karena teori ini sudah
muncul mulai dari awal abad ke 19. Teori ini mengatakan bahwa organisasi ialah
struktur hubungan, kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-
kegiatan, komunikasi, serta factor-faktor yang dapat terjadi apabila dua orang atau lebih
melakukan kerjasama.
Dalam teori ini, organisasi digambarkan sebagai sebuah media yang sangat
tersentralisasi, dan tugas-tugasnya juga terspesialisasi, serta memberikan structural
yang kaku sehingga tidak dapat menunjukkan kreativitas. Teori ini dibangun atas dasar
3 aliran yang sama yang mempunyai anggapan dan efek yang sama, yaitu :
a) Teori Birokrasi
Merupakan teori yang dikemukakan oleh Max Webber di dalam bukunya yang
berjudul “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism”. Webber mengemukakan
karakteristik-karakteristik birokratik sebagai berikut :
 Pembagian kerja yang jelas
 Hirarki wewenang dengan baik
 Program yang rasional demi mencapai tujuan

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


7 Vania Utamie Subiakto S.Kom.I.,M.IKom
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
 Sistem procedural bagi penanganan situasi kerja
 Sistem aturan, hak-hak, dan kewajiaban

Organisasi disebut rasional dalam hal penetapan tujuan dan perancangan organisasi
untuk mencapai tujuan bersama. Menurut Webber, bentuk organisasi yang menganut
birokratik adalah bentuk yang paling efisien. Jadi, organisasi adalah suatu bentuk
organisasi yang normative, yang lebih menekankan structural di dalam nya.
b) Teori Administrasi
Dikembangkan oleh Henry Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa dan Mooneey
dan Reiley dari Amerika. Mereka mendefinisikan fungsi-fungsi kegiatan administrasi
menjadi elemen-elemen manajemen, perencanaan, pengorganisasian, pemberian
perintah, pengkoordinasian, dan pengawasan. Di amerika, Mooney dan Reiley
menerbitkan buku yang berjudul Onward Industry. Di dalam buku ini disebutkan
bahwasanya terdapat tiga prinsip di dalam organisasi, yaitu koordinasi, sklalar, dan
fungsional.
c) Teori Neo Klasik
Anggapan dasar teori ini adalah menekankan bagaimana pentingnya aspek
psikologis dan social orang-orang di dalam organisasi, sebagai satu kesatuan baik
sebagai bagian atau kelompok kerjanya. Teori ini juga sering disebut dengan teori
hubungan manusiawi. Teori neo klasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Dalam hal
pembagian kerja, teori neo klasik membagikan hal tersebut ke dalam :
 Partisipiasi, yaitu melibatkan semua orang yang terlibat dalam sebuah
organisasi, demi mencapai efisisensi untuk tujuan bersama.
 Perluasan kerja, yang merupakan kebalikan dari pola spesialisasi
 Manajemen bottom up, yaitu memberikan kesempatan kepada junior untuk
turut berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang bersifat atasan.

d) Teori Organisasi Modern


Ditandai dengan pendapat dari Herbert Simon yang menyatakan bahwa teori
organisasi perlu melebihi konsep-konsep yang terlalu dangkal dan disederhanakan
mengenai  kondisi yang membutuhkan persaingan. Kemudian, Kartz dan Robert Kahn
mengenalkan perspektif organisasi sebagai suatu sistem yang terbuka. Sistem terbuka
merupakan sistem yang lebih mengutamakan hubungan antara organsiasi dengan

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


8 Vania Utamie Subiakto S.Kom.I.,M.IKom
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
lingkungan, dan pentingnya suatu organisasi untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan, jika organisasi tersebut ingin tetap bertahan. Sistem terbuka inilah yang
menjadi tolak ukur dari teori organisasi modern. Teori modern yang kadang-kadang
disebut juga sebagai analisa sistem pada organisasi merupakan aliran besar ketiga
dalam teori organisasi dan manajemen. Teori modern melihat bahwa semua unsur
organisasi sebagai satu kesatuan an saling ketergantungan, yang di dalamnya
mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu sistem tertutup yang berkaitan dengan
lingkungan yang stabil, akan tetapi organisasi merupakan sistem terbuka.

Bentuk-Bentuk Organisasi

Adapun bentuk-bentuk organisasi ialah :


1) Bentuk Organisasi tunggal
Merupakan organisasi yang pucuk pimpinannya diatur oleh satu orang saja.
Biasanya pemimpin ini disebut dengan presiden, direktur, kepala, dan sebagainya.
2) Bentuk Organisasi Jamak
Merupakan kebalikan dari tunggal. Pucuk pimpinan diatur dan dikendalikan oleh
beberapa orang. Biasanya dikenal dengan sebutan presidium, majelis, direksi, dan
sebagainya.
3) Bentuk organisasi Jalur
Yaitu organisasi yang wewenang pucuk pemimpinnya diserahkan kepada satuan-
satuan organisasi dibawahnya dalam hal berbagai bidang, baik itu pekerjaan
pokok atau tambahan.
4) Bentuk organisasi fungsional
Merupakan kebalikan dari organisasi jalur, dimana wewenang pucuk pimpinannya
diserahkan kepada satuan-satuan dibawahnya hanya dalam satu bidang pekerjaan
saja.
5) Bentuk organisasi fungsional dan staff
Yaitu wewenang dari pucuk pimpinan diserahkan kepada satuan dibawahnya
dalam bidang pekerjaan tertentu. Pimpinan dalam bidang pekerjaan tersebut dapat
memerintahkan semua pelaksana yang ada menyangkut bidang kerjanya, dan
dibawah pucuk pimpinan diangkat pejabat yang berfungsi sebagai pemberi
nasehat.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


9 Vania Utamie Subiakto S.Kom.I.,M.IKom
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
6) Bentuk fungsional dan jalur
Merupakan gabungan dari bentuk fungsional dan bentuk jalur. Yaitu setiap
wewenang yang diserahkan oleh pimpinan kepada satuan di bawahnya memiliki
wewenang dalam semua bidang kerja.
7) Gabungan fungsional, jalur dan staff
Wewenang dari pimpinan diserahkan kepada satuan dibawahnya dalam bidang
tertentu. Pimpinan tiap bidang berhak memerintahkan kepada semua pelaksana
yang ada. Dan tiap-tiap pelaksan ake bawah memiliki wewenang pada semua
bidang kerja. Di bawah pucuk pimpinan juga diangkat pejabat yang memiliki
fungsi sebagai pemberi nasehat, tetapi tidak memiliki komando apapun.

Selain bentuk organisasi seperti tersebut diatas, terdapat beberapa bentuk


organisasi sebagai berikut :
1) Organisasi Garis
Yaitu organisasi yang memiliki ciri-ciri seperti bentuknya masih kecil, jumlah
karyawan sedikit, dan saling mengenal serta spesialisasinya masih belum tinggi.
2) Organisasi Garis dan Staff
Bentuk ini diciptakan oleh Harrington Emerson. Bentuk ini sering dianut oleh
organisasi yang besar. Bentuk ini memiliki ciri seperti daerah kerjanya luas dan
mempunyai bidang kerja yang beraneka ragam serta rumit, sehingga
membutuhkan jumlah karyawan yang banyak. Selain itu, ditambah dengan
kehadiran staf yang merupakan orang dengan spesialisasi tertentu.
3) Organisasi Fungsional
Pada bentuk organisasi yang satu ini, pucuk pimpinan organisasi tidak memiliki
bawahan yang jelas, dikarenakan oleh setiap pemimpin berwenang memberikan
komando kepada setiap bawahannya. Bentuk ini dikembangkan oleh Henry Fayol.
4) Organisasi Panitia
Ciri khas dari organisasi bentuk panitia adalah hanya dibentuk untuk waktu yang
sementara saja. Setelah organisasi ini menyelesaikan tugasnya, maka organisasi
ini pun dibubarkan.
5) Organisasi lini dan staff

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


10 Vania Utamie Subiakto S.Kom.I.,M.IKom
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Organisasi yang menganut bentuk lini dan staff memiliki orang-orang yang
memiliki spesialisasi tertentu dalm bidangnya, serta dapat memberi nasehat
kepada pucuk pimpinan.

Ruang Lingkup Organisasi

Sifat dan maksud organisasi serta metode adalah pelayanan terhadap manajer dan
administrasi yang berusaha memajukan pekerjaan mereka atau tata kerja yang
dipergunakan dalam rangka pencapaian efisiensi yang maksimal pada organisasi.
Sedangkan, pengertian Efisiensi adalah perbandingan terbaik atau rasionalitas antara
hasil yang diperoleh atau output dengan kegiatan yang dilakukan atau waktu yang
digunakan.
Adapun syarat pencapaian efisiensi dalam Organisasi dan Metode sebagai berikut:
a. Pencapaian target haruslah berhasil maksudnya target tercapai dengan waktu yang
telah ditetapkan.
b. Ekonomi artinya ddalam pencapaian effective penggunaan biaya, tenaga kerja,
material, peralatan dan waktusudah digunakan setepat-tepatnya.
c. Pelaksanaan kerja bias dipertangggungjawabkan.
d. Harus benar-benar mencerminkan pembagian kerja yang nyata karena adanya
keterbatasan kemampuan perseorangan.
e. Rasionalitas wewenang dan tanggung jawab artinya antara wewenang dan tanggung
jawabyang dibebankan kepadatenaga kerja harus seimbang.
f. Prosedur kerja yang praktis.

Sedangkan efisiensi kerja dapat ditingkatkan melalui :


a. Pelaksanaan fungsi manajemen secara tepat.
b. Pemanfaatan sumber-sumber daya ekonomi yang tepat.
c. Pelaksanaan fungsi-fungsi organisai sebagai alat pencapaian tujuan yang setepat-
tepatnya.
d. Pengarahan dinamika organisasi dilakukanuntuk pengembangan dan kemajuan yang
berkesinambungan.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


11 Vania Utamie Subiakto S.Kom.I.,M.IKom
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Selanjutnya, sifat dan maksud Organisasi dapat dipahami ruang lingkupnya
menyangkut bidang-bidang khusus dan organisasi serta manajemen secara detail antara
lain :
1) Analisis organisasi.
2) Komunikasi dalam orrganisai.
3) Tentang tenaga kerja, prosedur kerja dan system kerja.
4) Pentingnya filing dari segi Organisasi dan Metode.
5) Pentingnya jangka waktu penyimpanan data dan dokumen.
6) Pentingnya formulir dari segi Organisasi dan Metode.
7) Pendayagunaan mesin kantor.
8) Pendayagunaan perabotan dan peralatan kantor.
9) Pentingnya penulisan laporan.
10) Pentingnya buku pedoman kerja.
11) Pentingnya anggaran belanja.
12) Analisis kepegawaian.
13) Pentingnya penyederhanaan kerja.
14) Orgaisasi unit.
15) Kesimpulan akhir
Adanya system, prosedur dan tata kerja yang tepat serta memungkinkan
pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen yang dilakukan oleh top manajer tepat dan
efisien dalam pemakaian sumber daya alam, sumber daya manusia maupun penggunaan
waktu yang tersedia.

Etika Organisasi

Etika berasal dari Bahasa Yunani ETHOS (jamak ta etha) yang berarti kebiasaan,
selain itu etika dikenal dengan Moral atau Moralitas dari bahasa Latin MOS (jamak
mores) yang berarti kebiasaan. Adapun menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(Depdikbud, 198) etika mengandung arti :
a. Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang baik dan buruk tentang hak dan kewajiban
moral.
b. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.
c. Nilai mengenai benar dan salah yang dianutsuatu golongan atau masyarakat.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


12 Vania Utamie Subiakto S.Kom.I.,M.IKom
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Adapun falam bahasa sehari-hari sering menyebutnya dengan etiket yang berarti
cara bergaul atau berperilaku yang baik atau sering disebut dengan sopan santun etika
menggambarkan suatu kode perilaku yang berkaitan dengan nilai tentang benar atau
salah yang berlaku secara obyektif di dalam masyarakat. kemudian nilai-nilai perilaku
yang ditunjukan oleh individu dalam hubungannya dengan individu lain maupun
dengan lingkungannya, sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai yang dianut oleh individu
tersebut. Sedangkan istilah etiket dikembangkan dalam organisasi sebagai norma-
norma yang mengatur dan mengukur perilaku profesional seseorang. Adapun saat ini
etika yang dikembangkan berkaitan dengan profesi disebut sebagai etika profesi seperti
etika kedokteran, etika hukum, etika jurnalistik, etika guru dan etika dan lainnya.
Selanjutnya, Profesi dimaksudkan sebagai pekerjaan yang mengandalkan keahlian
dan ketrampilan sesuai tuntutan dan persyaratan organisasi. Untuk itu, dalam
melaksanakan pekerjaannya tentu dengan komitmen pribadi (moral) yang mendalam
atas pekerjaannya tersebut, maka dapat mendorong untuk bekerja dengan tekun, giat
dan serius, tidak sekedar hobby atau asal-asalan, sehingga hal tersebut dapat melahirkan
tanggung jawab besar atas tugas yang diembannya. Adapun, Etika dalam organisasi
adalah sikap dan perilaku yang menunjukkan kesediaan seseorang secara sadar untuk
mentaati ketentuan dan norma yang berlaku dalam suatu organisasi.
Untuk itu dapat terwujud dalam bentuk bagaimana seseorang melaksanakan tugas
dan wewenang sesuai ketentuan yang berlaku, menjaga informasi perusahaan dengan
baik, membangun etos kerja, sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan,
bersikap hormat, jujur dan bertanggungjawab. Sedangkan dalam organisasi peran
individu sangat penting, karena organisasi terbentuk dengan adanya sekelompok orang
yang saling berinteraksi dalam mewujudkan tujuan tertentu, di mana Interaksi antar
orang atau antar kelompok yang memiliki nilai serta kepentingan dan latar belakang
yang berbeda-beda akan saling mempengaruhi satu sama lain, sehingga dapat
membentuk suatu nilai baru yang melandasi perilaku individu untuk bersama-sama
untuk mencapai tujuan organisasi.
Selanjutnya, kepentingan dapat diidentikkan sesuai dengan kebutuhan, dalam hal
ini menurut pendapat Abraham Maslow membedakan kebutuhan manusia dalam 5

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


13 Vania Utamie Subiakto S.Kom.I.,M.IKom
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
hirarki (Teori Hirarki Kebutuhan) :
a. Fisiologi
b. Rasa Aman (security)
c. Afiliasi atau akseptansi
d. Penghargaan (esteem needs)
e. Perwujudan diri (self actualization)

Seperti gambar di bawah ini :

Dengan demikian, etika organisasi dapat pula diartikan sebagai pola sikap dan
perilaku yang diharapkan dari setiap individu dan kelompok dalam organisasi, yang
pada akhirnya akan membentuk budaya organisasi yang sejalan dengan visi, misi, dan
tujuan organisasi. Adapun ciri organisasi yang ideal dan sekaligus menjadi nilai-nilai
perilaku yang harus dianut oleh setiap anggota organisasi adalah :
a. adanya pembagian kerja
b. hierarki wewenang yang jelas sesuai struktur organisasi
c. prosedur seleksi yang formal
d. aturan dan prosedur kerja yang rinci,
e. hubungan yang tidak didasarkan atas hubungan pribadi.
Selanjutnya, teori birokrasi menempatkan setiap anggota organisasi dalam suatu
hierarki struktur yang jelas, setiap pekerjaan harus diselesaikan berdasarkan prosedur
dan aturan kerja yang telah ditetapkan, dan setiap orang terikat secara ketat dengan
aturan-aturan tersebut. Selain itu, hubungan antar individu dalam organisasi dan dengan

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


14 Vania Utamie Subiakto S.Kom.I.,M.IKom
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
lingkungan di dalam organisasi hanya dibatasi dalam hubungan pekerjaan sesuai tugas
dan tanggung jawab masing-masing, sehingga dalam model organisasi ini pola perilaku
yang berkembang bersifat sangat kaku dan formal. Adapun, pola perilaku atau tindakan
yang telah disepakati bersama oleh setiap anggota organisasi akan mewarnai setiap
tindakan individu dalam berinteraksi dengan individu lain atau dengan lingkungannya.
Untuk itu, pola perilaku ini menjadi suatu kebiasaan, di mana pola kebiasaan tersebut
lambat laun menjadi suatu budaya dalam organisasi, maka akan menjadi ciri khas
organisasi bersangkutan.
Sedangkan, Budaya Organisasi secara umum, perusahaan atau organisasi terdiri
dari sejumlah orang dengan latar belakang, kepribadian, emosi, dan ego yang beragam.
Adapun hasil interaksi berbagai orang tersebut membentuk budaya organisasi.
Sedangkan secara sederhana, budaya organisasi dapat didefinisikan sebagai kesatuan
dari orang-orang yang memiliki tujuan, keyakinan (beliefs), dan nilai-nilai yang sama.
Selanjutnya dalam perjalanan waktu, budaya organisasi kemudian mungkin mengalami
perubahan-perubahan sesuai dengan karakteristik orang-orang di dalam perusahaan.
Dengan demikian, budaya organisasi dapat mempengaruhi cara orang
berperilaku dalam organisasi, di mana budaya tersebut akan mempengaruhi jalannya
organisasi dan seharusnya organisasi dapat mengelola budaya tersebut dengan baik.
Dalam hal ini, budaya memfasilitasi lahirnya komitmen pribadi terhadap sesuatu yang
lebih besar dan lebih penting daripada kepentingan individu. Selain itu budaya
organisasi juga meningkatkan stabilitas sistem sosial karena budaya adalah perekat
sosial yang membantu menyatukan organisasi dengan cara menyediakan standar
mengenai apa yang sebaiknya dikatakan dan dilakukan karyawan.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


15 Vania Utamie Subiakto S.Kom.I.,M.IKom
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
DAFTAR PUSTAKA

-------Armstrong, Michael, (1991), Personel Management Parctice, Fourth


Edition, Kogan Page Limited : London England.
-------Hall, R, (1968), Profesionalization and Bureaucratation, American Sosiological
Review 33 P. 92-104.
-------Ifada dan M. Ja’far., (2005), Pengaruh Sikap Profesionalisme Internal Auditor
terhadap Peranan Internal Auditor dalam Pengungkapan Temuan Audit. Jurnal Bisnis,
Manajemen dan Ekonomi. Vol.7 No. 3
-------Morrow, P.C, J.F., Goetz, (1988), Professionalism As Form Of Work
Commitment, Journal Of Vacational Behaviour 32 : P.92-111.
Sumardi, (2001), Pengaruh Pengalaman Terhadap Profesionalisme Serta Pengaruh
Profesionalisme Terhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja, Tesis Undip Tidak
Dipublikasikan.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


16 Vania Utamie Subiakto S.Kom.I.,M.IKom
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai