Anda di halaman 1dari 11

Model dan Teori Organisasi

MAKALAH

Tugas ini Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan


Mata Kuliah BK Industri dan Organisasi
Dosen Pengampu: Dina Oktariana,M.Pd
OLEH:

Aditiya Pandiya (2021025)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM

FAKUTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SYAIKH ABDURRAHMAN SIDDIK

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat dan
hidayah-NYA kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat
waktu. Shalawat serta salam selalu tercurah kepada baginda Rasulullah
Muhammad SAW. Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Dina
Oktariana,M.Pd yang telah membantu memberikan arahan dan bimbingannya
hingga makalah ini dapat diselesaikan.

Namun kami menyadari bahwa makalah ini masih sangat terbatas, baik dari
segi metodelogi penulisan, isi dan literatur penulisan makalah ini, oleh karena itu,
kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk penyempurnaan
makalah ini. Demikian penulisan makalah ini, semoga dapat bermanfaat bagi
siapapun yang membacanya,kami mohon maaf apabila ada kesalahan atas
makalah ini.
A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Organisasi merupakan wadah bagi sekelompok orang yang
bekerja secaraterkoordinasi untuk mencapai tujuan bersama.
Dalam suatu organisasi terdapat tugas-tugas yang harus
dikoordinasikan sehingga dapat mewujudkan tujuan dari
organisasi yang telah dibentuk.
Setiap organisasi apapun jenisnya membutuhkan aplikasi
manajemen dalam mengelolah tugas serta sumberdaya yang
dimiliki. Istilah manajemen atau pengelolaan sendiri adalah seni
mengelola sumber daya yang tersedia, misalnya orang, barang,
uang, pikiran, ide, data, informasi infrastruktur, dan sumber daya
lain yang ada di dalam kekuasaannya untuk dimanfaatkan secara
maksimal guna mencapai tujuan organisasi secara efektif dan
efisien.1
Dalam sebuah organisasi terdapat struktur-struktur
yang mengatur mekanisme agar bisa berjalannya sebuah
organisasi dengan bentuk pola-pola yang sesuai dengan apa
tujuan terbentuknya organisasi. Selain itu dalam sebuah
organisasi haruslah menggunakan jenis teori dalam penerapan
sebuah organisasi yang dijalankan oleh para anggota organisasi
dan pimpinannya melalui kesepakatan para anggota dalam
organisasi, hal ini akan menciptakan berjalannya sebuah
organisasi yang sesuai diharapkan para anggota dan pimpinan
dalam sebuah organisasi untuk mencapai tujuan bersama yang

1
Arie (Universitas Hangtuah) Ambarwati, “PerilakuDanTeoriOrganisasi,” no. April 2018
(2019): 1–2,
http://himia.umj.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/PerilakuDanTeoriOrganisasi.pdf.
dicita-citakan dalam sebuah organisasi.

2. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan pola organisasi?
b. Apa saja teori-teori dalam organisasi?
3. Tujuan
a. Bertujuan untuk memahami dan mengetahui pola-pola dalam
organisasi.
b. Bertujuan untuk memahami dan mengetahui teori-teori dalam
organisasi.
B. PEMBAHASAN

1. Pola Organisasi BK
Secara filosofis, terdapat tiga pendapat tentang pengertian
organisasi yaitu:1) Organisasi adalah sistem dimana manusia
saling tergantung atau terkait satu sama lain dan membentuk
jejaring yang saling memberikan kemanfaatan satu dengan yang
lain.2) Organisasi adalah kerangka kerja bagi manajemen dalam
bekerja. Artinya organisasi merupakan wadah, lembaga, atau
kelompok fungsional ketika proses manajemen berlangsung.
Organisasi semacam peta jalan (road-map) bagi manajemen dan
anggotanya untuk mencapai tujuan. 3) Organisasi adalah strategi
komplek yang melibatkan manusia yang didesain untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan, sehingga organisasi merupakan
untuk tujuan-tujuan spesifik dari organisasi. Semakin lama
organisasi berdiri, maka semakin kompleks hubungan antar
manusia dan peralatan kerja yang ada di dalamnya.2
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa
organisasi merupakan sekumpulan orang yang lebih dari dua
orang atau lebih, yang di mana setiap anggota organisasi
memiliki tujuan yang sama dalam pencapaian tujuan yang
dilakukan secara bersama-sama dengan cara saling tukar
berpikiran. Dalam organisasi memiliki dua pola mendasar yaitu:
a. Organisasi Formal
organisasi formal adalah komponen struktur organisasi sosial
yang dirancang untuk memandu dan membatasi perilaku
anggota organisasi. Konsep formal digunakan karena konsep
tersebut mencakup aturan, prosedur, dan rutinitas resmi dari
organisasi, serta hubungan otoritas yang menetapkan peran di

2
Ibid.hal 3-4.
antara anggota organisasi. 3
b. Organisasi Informal
Organisasi informal adalah kumpulan dan dua orang atau
lebih yang telibat pada suatu aktivitas serta tujuan bersama
yang tidak disadari. Kegiatan organisasi informal bisa terjadi
dengan adanya kegiatan perkumpulan beberapa orang yang
tidak resmi dan mungkin tanpa disadari orang- orang pada
umumnya telah melakukan kegiatan organisasi informal
tersebut. Seperti kegiatan belajar bersama, berwisata bersama
teman- teman, makan bersama dan masih banyak lagi contoh
yang lainnya.4

2. Teori-teori organisasi BK
Organisasi adalah sekumpulan orang atau sekelompok
orang yang terdiri dari dua orang atau lebih yang memiliki tujuan
tertentu untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan secara
bersama-sama. Teori Organisasi merupakan suatu pemikiran
dalam proses manajerial dalam mengatur sebuah konsep baik
pada wilayah dunia kerja maupun dalam manajerial individu.
Dengan Teori Organisasi maka diharapkan suatu organisasi
perusahaan dapat melakukan pekerjaan dengan cermat, efisien,
optimal, aman dan nyaman serta mencapai target sesuai
perencanaan.5 Dalam teori organisasi ada tiga macam teori yaitu:
a. Teori klasik
Teori Klasik berasumsi bahwa para pekerja atau manusia
sifatnyarasional,berfikir logik, dan kerja merupakan suatu yang

3
Bambang Irawan, “Organisasi Formal Dan Informal: Tinjauan Konsep, Perbandingan,
Dan Studi Kasus,” Jurnal Administrative Reform 6, no. 4 (2019): 195.
4
Dra. Erni Murniarti, “Proses Komunikasi, Prinsip Dasar Proses Komunikasi, Pandangan
Ahli Tentang Proses Komunikasi. Model Komunikasi, Fungsi Dan Manfaat Model Komunikasi,
Definisi Informasi, Jaringan Teknologi Komunikasi, Audit Teknologi Informasi, Layanan Informasi
Dan Penerapan Komunikasi Dalam Layanan Bimbingan Pemberian Informasi” (2019): 65–66.
5
Mahyudin.ddk, Teori Organisasi (Yayasan Kita Menulis, 2021).hal.1
diharapkan. Dari definisi beberapa ahli yang telah disimpulkan
di atas adalah teori klasik dalam organisasi merupakan teori
yang memiliki ciri khas yang bersifat harus taat dengan aturan-
aturan dari atasan, Setiap keputusan dalam organisasi
berdasarkan kebijakan pemimpin dalam organisasi tersebut
Setiap para anggota organisasi tidak bisa mengemukakan
pendapat ataupun ide gagasan mengenai kebijakan yang
melalui kesepakatan bersama dan baik buruknya kinerja para
anggota organisasi ditentukan oleh hasil produktivitas.
Biasanya Teori ini banyak orang menyebutkan teori yang tidak
manusiawi baik di dalam manajemen maupun organisasi.
Meskipun teori klasik ini mengandung kelemahan, tetapi
masa depannya lebih dapat diterima oleh manajer praktisi
daripada aliran lain.Lebih dari itu faham dari klasik
memberikan hal-hal yang penting dari manajer, sehingga
manajer waspada terhadap masalah-masalah mendasar yang
akan mereka hadapi.6
Penerapan Teori manajemen klasik dalam bimbingan dan
konseling dikaitkan dengan program supervisi bimbingan dan
koseling yakni usaha untuk mengkoordinasikan dan menuntun
pertumbuhan konselor secara berkesinambungan baik secara
individual mampun secara kelompok supaya dapat memahami
dan memberikan layanan secara efektif.
Kegiatan supervisi tersebut seperti pengawasan terhadap
layanan bimbingan dan konseling yakni mutu layanan sebagai
proses memfasilitasi perkembangan siswa dalam aspek
akademik. Selanjutnya melakukan pengawasan terhadap aspek
manajemen program bimbingan dan konseling supaya siswa
mendapatkan layanan bimbingan dan konseling yang bermutu
6
DIANA DEWI WAHYUNINGSIH, “Teori Managemen Dalam Bimbingan Dan Konseling:
Klasik, Neo-Klasik Dan Modern,” Jurnal Ilmiah Konseling 17, no. 2 (2017): 1–9,
http://ejournal.utp.ac.id/index.php/JIK/article/view/784.
dari konselor. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah
pengawasan terhadap konselornya sehingga terciptanya
kondisi yang suportif untuk konselor yang bertujuan agar
konselor mau belajar terus menerus untuk menyempurnakan
kinerja profesionalnya.
b. Teori Klasik
Teori Neo klasik merupakan pengembangan dari teori
klasik yang sebelumnya, yang di mana teori neoklasik lebih
menekankan faktor psikologis dan juga sosiologis. Dari faktor
psikologis para ahli mengembangkan di bidang tingkah laku
setiap manusia dalam bekerja di dalam organisasi sedangkan
dari faktor sosiologis para ahli mengembangkan hubungan
interaksi sosial antar pekerja di dalam organisasi.7
Teori manajemen neoklasik dalam mencapai hasil yang
maksimal dalampeningkatan produktifitas, maka seorang
pimpinan perlu untuk memahami aspek-aspek sosial dan
psikologi yang mendorong para guru dapat melakukan
kerjasama yang optimal dalam meningkatkan produktifitas,
sehingga tujuan yang telah ditentukan akan tercapai.
c. Teori Moderen
Teori modern adalah multidisiplin dengan sumbangan dari
berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Teori modern melihat
bahwa semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan dan saling
ketergantungan, yang di dalamnya mengemukakan bahwa
organisasi bukanlah suatu sistem tertutup yang berkaitan
dengan lingkungan yang stabil, akan tetapi organisasi
merupakan sistem terbuka. Interaksi dinamis antar proses,
bagian dan fungsi dalam suatu organisasi, maupun dengan
organisasi lain dan dengan lingkungan.
teori ini sangat cocok untuk bidang perencanaan dan

7
Ambarwati, “PerilakuDanTeoriOrganisasi.”hal 35.
pengendalian dalam manajemen bimbingan dan konseling,
tetapi tidak dapat menjawab masalah-masalah sosial individu
seperti motivasi, organisasi dan kepegawaian. Konsep dari tori
ini sebenarnya sukar dipahami oleh para manajer karena dapat
menyangkut kuantitatif sehingga para manajer pendidikan itu
merasa jauh dan tidak terlibat dengan penggunaan teknik-
teknik ilmu manajemen yang sangat ilmiah dan kompleks.8

8
Ibid.
C. PENUTUP

Kesimpulan
Organisasi Merupakan sekumpulan orang yang lebih dari
dua orang yang memiliki persamaan dalam pemikiran, dan satu
komunitas agar pencapaian tujuan yang dicita-citakan bisa
dilaksanakan dengan cara bersama-sama dengan mengembangkan
ide-ide atau gagasan dari setiap anggota. Dalam sebuah organisasi
terbentuknya ada yang bersifat sudah terencana yang memiliki
struktur dalam menjalankan mekanisme sebuah organisasi
(Organisasi formal), ada juga yang bersifat organisasi yang
memiliki satu persamaan, namun pembentukan organisasi tidak
memiliki struktur, tidak direncanakan,sekumpulan satu komunitas
( organisasi informal).
Dalam sebuah organisasi memiliki teori-teori yang
diterapkan dalam menjalankan organisasi, agar terciptanya tujuan
organisasi yang sesuai yang diharapkan para anggota dan
pimpinan dalam sebuah organisasi. Dalam setiap penerapan teori
dalam organisasi memiliki kelemahan-kelemahan yang bisa
menghambat pencapaian dalam tujuan yang terikat dalam aturan-
aturan, yang menimbulkan kecenderungan-kecenderungan yang
tidak normal.
DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, Arie (Universitas Hangtuah). “PerilakuDanTeoriOrganisasi,” no.


April 2018 (2019): 1–2.
http://himia.umj.ac.id/wp-content/uploads/2020/04/PerilakuDanTeoriOrganis
asi.pdf.

Dra. Erni Murniarti. “Proses Komunikasi, Prinsip Dasar Proses


Komunikasi,Pandangan Ahli Tentang Proses Komunikasi.
ModelKomunikasi, Fungsi Dan Manfaat Model Komunikasi,Definisi
Informasi, Jaringan Teknologi Komunikasi,Audit Teknologi Informasi,
Layanan Informasi DanPenera” (2019): 65–66.

Irawan, Bambang. “Organisasi Formal Dan Informal: Tinjauan Konsep,


Perbandingan, Dan Studi Kasus.” Jurnal Administrative Reform 6, no. 4
(2019): 195.

Mahyudin.ddk. Teori Organisasi. Yayasan Kita Menulis, 2021.

WAHYUNINGSIH, DIANA DEWI. “Teori Managemen Dalam Bimbingan Dan


Konseling: Klasik, Neo-Klasik Dan Modern.” Jurnal Ilmiah Konseling 17,
no. 2 (2017): 1–9. http://ejournal.utp.ac.id/index.php/JIK/article/view/784.

Anda mungkin juga menyukai