RESUME:
ORGANISASI
DOSEN PENGAMPU:
Dr. Riska Ahmad, M.Pd, Kons
b. Pengorganisasian
Menurut David H. Holt pengorganisasian adalah fungsi mengumpulkan sumber daya,
mengalokasikan, sumber daya, dan tugas penataan untuk memenuhi rencana
organisasi.
Dari pepengertian diatas dapat dipahami bahwa dalam pengorganisasian pihak
manajemen perlu menetapkan tugas-tugas apa yang perlu dilaksanakan, siapa yang
harus melaksnakan, dan siapa saja yang akan mengambil keputusan-keputusan
tentang tugas tersebut4. Pengorganisasian (organizing) merupakan prooses
penyusunan struktur organisasi
yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumer daya yang dimiliinya, dan lingkungan
yang
melingkupinya5. Merupakan proses penyusunan sesuai dengan tujuan organisasi yang
berarti
bahwa lembaga yang igin menyusun sebuah organisasi harus menentukan tujuan atau
target –
target yang akan dicapai oleh lembaga tersebut. Hal ini bertujuan agar ketika
organisasi
tersebut sudah berjalan, mereka mengetahui hal apa yang harus dikerjakan untuk
mencapai
tujuan tersebut. Juga dalam pelaksanaannya tidak melenceng dari target yang sudah
ditentukan. Sebuah organisasi juga harus memerhatikan sumber daya yang tersedia
baik itu
sumber daya manusia ataupun alam. Hal ini akan memengaruhi jalannya organisasi
juga
kebijakan-kebijakan yang akan diputuskan. Berkaitan pula dengan tujuan
didirikannya
organisasi tersebut. Sehingga terdapat suatu hubungan yang saling mendukung dan
berhubungan antara ketiga nya dalam penyususan organisasi. Pada intinya
pengorganisasian adalah suatu proses untuk merancang struktur formal,
mengelompokan dan mengatur serta membagi tugas–tugas atau pekerjaan diantara
para
anggota organisasi, agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien. Proses
pengorganisasi dapat ditunjukan dengan tiga langkah prosedur berikut ini6 : 1.
Pemerincian seluruh pekerjaan ynag harus dilaksanakan untu mencapai tujuan
organisasi. 2. Pembagian beban pekerjaan total menjadi kegiatan-kegiatan yang
decara logis
dapat dilaksanakan oleh satu orang. Pembagian kerja juga harus efisien, dalm arti
tidak memberikan tugas yang terlalu ringan atau barat. 3. Pengadaan dan
pengembangan suatau mekanisme untuk mengkoordinasikan
pekerjaan para anggota organisasi menjadi satu kesatuan yang terpadu dan
harmonis. Mekanisme pengkoordinasian ini akan memebuat para anggota
organisasi menjaga perhatiannya pada tujuan organisasi dan mengurangi ketidak
efisienan dan konflik-konflik yang merusak.
4 J. Winardi, “Teori Organisasi dan Pengorganisasian”, Jakarta : Rajawali Pers, 2014,
hlm 20. 5 Tani Handoko, manajemen edisi 2 , Yogjakarta: BPFE Yogyakarta, 2009,
hlm 167 6 Ernest Dare, Organization , American Management Associations, New
York, 1967, hlm. 9, dalam, Tani
Handoko, Ibid., hlm. 168 Pengorganisasian yang berjalan secara efektif akan
menghasilkan manfaat atau
keuntungan diantaranya : 1. Kejelasan tentang tujuan kerja individual dan tugas-tugas
yang terspesialisasi. 2. Pembagian kerja yang efektif. 3. Terciptanya arus aktivitas
kerja yang logis, yang dapat dilaksanakan dalam bentuk
individu atau kelompok. 4. Terciptanya komunikasi ynag baik yang memudahkan
dalm hal pengawasan dan
pengambilan keputusan. 5. Terbentuknya rasa harmoni antar anggota yang kerap
terlibat dalam satu kegiatan. 6. Tujuan yang terfokus. 7. Penempatan struktur yang
baik akan memudahkan dalam pengawasan pada setiap
anggota. Pelaksanaan proses pengorganisasian yang sukses akan membeuat suatu
organisasi
dapat mencapai tujuannnya. Apapun yang dikerjakan setiap individu ataupun
kelompok
dalam organisasi akan memberikan dampak pada organisasi tersebut. Optimalisasi
pekerjakan
ketika dalam organisasi sangat dibutuhkan karena hal inilah yang akan menentukan
apakah
tujuan organisasi tersebut dapat tercapai atau sebaliknya. Sehingga kesuksesan
organisasi
berakaitan dengan hasil dari proses pengorganisasian.
c. Struktur organisasi
Menurut James A. Stoner struktur organisasi dapat dikatakan sebagai pengaturan
antar hubungan bagian-bagian komponen-komponen dan posissi-posisi suatu
perusahaan.
Sedangkan menurut miles stuktur organisasi adalah suatu yang menunjukan hierarki
organisasi yang bersagkutan, strktur otoritas, dan hubungan antara atasan dan
bawahan.
Dalam referensi lain dijelaskan bahwa struktur organisasi adalah struktur yang
menunjukan
kerangka dan susunan perwujutan pola tetap hubugan diantara fungsi-fungsi, bagian-
bagian
atau posisi, maupun orang-orang yang menunjukan kedudukan tugas dan wewenang
dan
tanggung jawab ysng berbeda-beda dalam suatu organisasi. Dalam stuktrur ini juga
mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi dan
desentralisasi dalam pembuata keputusan dan besaran (ukuraan) suatu kerja 7 . Jadi
dapat
disimpulkan bahwa struktur organisasi adalah suatu strukur yang menerangkan tata
organisasi
7 Tani Handoko, manajemen edisi 2 , Yogjakarta: BPFE Yogyakarta, 2009,hal 169
yang berkenaan dengan struktur kepemimpinan dalm hal jabatan, wewenang, tugas
dan juga
pengorganisasian.
Adapun faktor-faktor utama yang menentukan perancangan struktur organisasi adalah
15 Tani Handoko, manajemen edisi 2 , Yogjakarta: BPFE Yogyakarta, 2009, hlm. 176
16 John M., Robert K,. Michael T., Perilaku dan Manajemen Organisasi, jilid 2,
Jakarta: Erlangga, hlm, 241