BAB 9
MEMAHAMI PENTINGNYA WAWANCARA KERJA
KELAS AKUNTANSI 1
NAMA KELOMPOK 12 :
UNIVERSITAS UDAYANA
2018
BAB I
PENDAHULUAN
Persaingan di era global seperti sekarang ini sangatlah ketat, bayangkan saja setiap tahunya
semua perguruan tinggi meluluskan ribuan mahasiswa yang dia anggap sudah lulus dan
mempunyai kesempatan untuk terjun di dunia kerja. Ribuan lulusan tersebut di ibaratkan
seperti pengangguran intelektual, karena dewasa ini lowongan pekerjaan semakin menyempit.
Seakan-akan banyaknya mahasiswa yang lulus tidak sebanding dengan jumlah pekerjaan yang
ada. Oleh karena itu, sekarang pemerintah maupun pihak swasta sedang gencar-gencarnya
menggalakkan program berwirausaha. Para pemuda kini di berikan peluang dan fasilitas untuk
bisa mengembangkan dirinya dengan membuat usaha sendiri. Banyak dari mereka yang
memilih membuat usaha sendiri meskipun dengan lingkup yang masih kecil. Akan tetapi tidak
sedikit pula yang masih menginginkan menjadi seorang karyawan di sebuah perusahaan
ternama.
Untuk menjadi seorang pegawai/karyawan disebuah perusahaan, kita perlu membekali diri kita
dengan beberapa hal, yaitu kemampuan akademik dan juga kemampuan softskill. Apalagi kini
Indonesia memasuki era yang disebut dengan MEA ( masyarakat ekonomi ASEAN). Terdapat empat
hal yang menjadi fokus kesepakatan antarnegara ASEAN dalam membentuk sebuah kawasan yang
terintegrasi secara ekonomi di kawasan ASEAN: (1) wilayah kesatuan pasar dan basis produksi, (2)
kawasan ekonomi dengan tingkat kompetisi yang tinggi, (3) kawasan yang memiliki perkembangan
ekonomi merata, (4) kawasan yang diintegrasikan secara penuh terhadap perekonomian global. Untuk
menghadapi MEA terdapat dua fokus yang akan kita ulas. Yang pertama, kesiapan kelompok pebisnis
dan kesiapan para calon karyawan yang sedang bersaing mendapat pekerjaan. Untuk kelompok
pebisnis yang terpenting dalam menghadapi MEA adalah dengan mempersiapkan segala hal, mulai
dari perencanaan sampai finishing. Dalam business plan, beberapa hal yang perlu dipersiapkan adalah:
1) Tentukan tujuan, 2) bangun sarana, 3) kumpulkan tim, 4) tentukan tugas, dan 5) evaluasi.
Pertanyaannya adalah bagaimana membuat business plan? Langkahnya dimulai dengan: 1) Fact
finding: interview, evaluation, investigation, 2) Analyzing: segmentation, target, position (STP), 3)
Milestoning: short term target, middle term target, long term target. Perlu diperhatikan juga untuk
berpikir secara silogisme. Jangan hanya memikirkan topik tetapi petakan juga kerangka berpikir.
Sedangkan bagi para calon karyawan yang sedang melamar suatu pekerjaan, ada beberapa hal yang
penting untuk di persiapkan salah satunya adalah tahap wawancara kerja. Dalam menghadapi
wawancara kerja membutuhkan persiapan fisik dan mental, terutama bagi generasi muda yang minim
2
pengalaman. Terkait dengan hal ini, ada berbagai strategi untuk mehadapi interview. “Perhitungkan
waktu. Datanglah lebih awal, paling tidak satu jam sebelumnya. Dengan datang lebih awal, banyak
informasi yang bisa dicari dari orang-orang di sekitar lingkungan kerja. Penting juga untuk
memerhatikan kostum yang mencerminkan karakter perusahaan dan bersiaplah menjawab segala
pertanyaan dengan jawaban yang cerdas.
Selain itu, body language juga menunjukkan mental. Jadi tunjukkanlah sikap welcome,
berjabat tangan dengan mantap, dan tataplah pewawancara dengan tatapan hangat. Tanpa
diminta, siapkan segala berkas yang mungkin dibutuhkan. Buatlah diferensiasi yang berbeda
pada surat lamaran dan pertimbangkan foto sebagai daya tarik. Dikarenakan perekrut hanya
mempunyai waktu terbatas untuk melihat tumpukan berkas pelamar, otomatis aspek visual
yang akan berperan pertama kali.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari wawancara kerja
2. Untuk mengetahui pentingnya wawancara kerja
3. Untuk mengetahui persiapan apa saja dalam wawancara kerja
4. Agar bisa megenali pekerjaan dan perusahaan kita
5. Untuk mengetahui apa saja pertanyaan penting dalam wawancara kerja
6. Untuk mengetahui bagaimana tindak lanjut wawancara kerja
3
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Stewart dan Cash (2012) "Wawancara adalah proses komunikasi interaksi antara
dua pihak yang setidaknya satu diantara mereka memiliki tujuan serius yang telah ditetapkan
dan melibatkan proses Tanya jawab tentang sesuatu"
Wawancara merupakan suatu proses interaktif, karena adanya proses pertukaran atau
melibatkan pembagian peran, tanggung jawab, kepercayaan, emosi, perasaan, motif dan juga
informasi. Dengan begitu, bila ada satu orang yang berbicara terus menerus, sementara yang
lain hanya mendengarkan saja, maka dapat dikatakan bukan wawancara, tetapi lebih tepat
sebagai ceramah atau pidato.
Pada wawancara terdapat dua pihak, ada orang yang mewawancarai / pewawancara da
nada orang yang diwawancara / responden, dimana kedua pihak saling berinteraksi dalam
posisi yang tidak selalu sejajar dalam proses Tanya jawab. Adakalanya pewawancara lebih
banyak bicara dengan bertanya, dan sebaliknya dapat terjadi responden lebih banyak berbicara
dan bercerita untuk menjelaskan sesuatu secara panjang lebar dan detil.
Di dalam wawancara juga terdapat pembagian peran dan tanggung jawab. Seperti pada
wawancara seleksi tenaga kerja, bagi pewawancara ia harus menyiapkan sarana dan prasarana
yang kondusif untuk wawancara, tampil dan terampil dalam mengajukan pertanyaan dari profil
pelamar yang sudah dipelajari datanya. Sementara sebaliknya bagi pelamar, maka ia harus
tampil percaya diri memberikan respons jawaban yang tepat dan menyampaikan data dan
informasi yang akurat tentang pribadinya.
1. Wawancara tertutup
Wawancara tertutup adalah sebuah kegiatan wawancara yang dilakukan dengan cara
tertutup. Pewawancara harus menjaga atau merahasiakan nama maupun informasi
4
mengenai narasumbernya dengan cara memalsukan atau memberi inisial nama
narasumber. Wawancara tertutup ini bisa juga diartikan sebagai wawancara yang
pertanyaan – pertanyaannya terbatas dan telah tersedia jawbannya yang berupa pilihan.
Contohnya adalah wawancara yang menggunakan lembar questionnaire.
2. Wawancara terbuka
Wawancara ini bertolak belakang dengan jenis wawancara tertutup, yaitu wawancara
yang dilakukan dengan tidak merahasiakan informasi mengenai narasumbernya dan
juga memiliki pertanyaan – pertanyaan yang tidak terbatas atau tidak terikat
jawabannya. Contohnya adalah wawancara yang meminta narasumber untuk
memberikan penjelasan lengkap mengenai suatu hal.
3. Wawancara konferensi
Wawancara konferensi adalah wawancara yang dilakukan oleh seorang pewawancara
dengan sejumlah narasumber dan sebaliknya. Contohnya adalah wawancara yang
dilakukan di acara – acara televisi atau talk show, wawancara yang dilakukan oleh
seorang pewawancara kepada sejumlah narasumber di acara formal atu diskusi publik,
dan Wawancara jarak jauh (teleconference) yang banyak dilakukan di acara – acara
berita.
4. Wawancara kelompok
Wawancara kelompok adalah wawancara yang dilakukan oleh sejumlah pewawancara
kepada narasumber dan dilaksanakan pada waktu yang bersamaan. Hal ini hampir sama
dengan wawancara konferensi, tetapi pada wawancara kelompok pertanyaan –
pertanyaan yang diajukan oleh setiap pewawancara berbeda – beda. Contohnya adalah
wawancara kepada seorang artis, pejabat, atau group band yang berprestasi atau sedang
terkena skandal.
5. Wawancara individual
Wawancara Individual adalah wawancara yang dilakukan oleh seorang wawancara
dengan seorang narasumber. Wawancara ini disebut juga dengan wawancara
perorangan. Contohnya adalah wawancara yang dilakukan oleh wartawan dalam
mencari berita.
6. Wawancara terpimpin
Wawancara ini disebut juga dengan wawancara terstruktur. Wawancara jenis ini
biasanya menggunakan beberapa pertanyaan yang telah disiapakan sebelumnya baik
oleh pewawancara maupun narasumbernya. Contohnya adalah wawancara yang sering
5
terjadi di acara-acara talk show bertemakan khsusus kepada narasumber seperti dokter,
polisi, guru, dan lain – lain.
7. Wawancara bebas
Wawancara bebas adalah jenis wawancara yang pertanyaannya tidak dipersiapkan
terlebih dahulu. Dengan kata lain wawancara ini terjadi spontan bergantung dengan
suasana dan keadaan ketika kegiatan wawancara berlangsung. Wawancara ini sering
disebut juga dengan wawancara tidak berstruktur.
8. Wawancara tekanan
Jenis wawancara ini paling menakutkan, kita akan diberi pertanyaan tajam yang
dirancang untuk membuat kita jengkel atau tidak tenang, atau kita dihadapkan pada
kesunyian dalam periode yang panjan, kritikan dalam penampilan, interupsi yang
disengaja, dan reaksi semana-mana bahkan bermusuhan dari wawancara.
9. Wawancara video
Seiring dengan upaya para pemberi kerja memangkas pengeluaran untuk perjalanan,
wawancara video menjadi lebih populer. Banyak perusahaan besar menggunakan
konferensi video untuk menyaring para kandidat manajemen menengah atau untuk
mewawancarai para kandidat di universitas. Para pakar merekomendasikan para
kandidat untuk untuk memersiapkan diri sedikit berbeda untuk wawancara video
dibandingkan untuk pertemuan tatap muka.
1. Mencatat
Para pewawancara biasanya menyiapkan buku dan pulpen untuk mencatat jawaban –
jawaban dari narasumber. Ketika mencatat jawaban tersebut, pewawancara akan
menulisnya dengan sangat cepat dengan cara hanya menuliskan point – pointnya saja.
Karena kalau tidak, mereka tidak akan mendapat informasi yang telah diutarakan oleh
narasumbernya. Setelah mendapatkan catatan hasil wawancara, barulah catatan itu
dikembangkan dengan menggunakan tulisan yang baik dan informative.
2. Merekan/recording
Pewawancara membutuhkan suatu alat yang berupa perekam suara. Alat ini digunakan
untuk merekam jawaban – jawaban yang diberikan oleh narasumber, sehingga mereka
tidak akan kehilangan informasi sedikitpun. Setelah mendapatkan rekaman,
pewawancara akan menulis transkip tanya jawab tersebut dan menjadikannya sebuah
tulisan berita.
6
2.2 Pentingnya Wawancara Kerja
Wawancara memberi mereka kesempatan untuk menelusuri lebih dalam data mendasar
untuk melihat pribadi kita dan apakah kita sesuai dengan organisasi. Sebagai contoh perekrut
perusahaan A memandang selera humor sebagai prioritas tinggi karena mereka percaya bahwa
orang-orang yang tidak memerlakukann diri sendiri terlalu serius dapat lebih baik dalam
menghadapi tekanan pekerjaan.
1. Bagi pelamar, wawancara kerja memberikan kesempatan kepadanya untuk
menjelaskan secara langsung pengalaman, pengetahuan, keterampilan, dan berbagai
faktor lainnya yang berguna untuk meyakinkan perusahaan bahwa dia layak untuk
melakukan pekerjaan (memegang jabatan) yang ditawarkan. Selain itu wawancara
kerja juga memungkinkan pelamar untuk menunjukkan kemampuan interpersonal,
profesional, dan gaya hidup atau kepribadian pelamar. Jika di dalam CV (Curriculum
Vitae) pelamar hanya bisa mengklaim bahwa dirinya memiliki kemampuan
komunikasi dan interpersonal yang baik, maka dalam wawancara dia diberi
kesempatan untuk membuktikannya.
Kaitannya dengan MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) adalah tentu saja bagi pelamar
kerja agar dapat memperoleh pengalaman kerja yg lebih bagus terutama di perusahaan
asing dan tentunya mendapat jaminan kerja yang lebih baik.
2. Bagi perusahaan, wawancara kerja merupakan salah satu cara untuk menemukan
kecocokan antara karakteristik pelamar dengan persyaratan jabatan yang harus dimiliki
pelamar tersebut untuk memegang jabatan/pekerjaan yang ditawarkan. Secara umum
tujuan dari wawancara kerja adalah:
o Untuk mengetahui kepribadian pelamar.
o Mencari informasi relevan yang dituntut dalam persyaratan jabatan.
o Mendapatkan informasi tambahan yang diperlukan bagi jabatan dan perusahaan.
o Membantu perusahaan untuk mengidentifikasi pelamar-pelamar yang layak
untuk diberikan penawaran kerja.
Sedangkan bagi perusahaan wawancara merupakan tahapan yang penting untuk
mengetahui dan menyaring calon pegawai yang berkualitas dan bisa bersaing secara
global karena melalui wawancara perusahaan dapat melakukan komunikasi dua arah
yang tentunya hal ini sangat bermanfaat untuk mengetahui identitas calon pegawai
secara lebih mendalam.
7
Berbagai aspek, khususnya kepribadian yang kita tampilkan baik secara verbal maupun
nonverbal, bahkan saat kita memasuki ruang wawancara akan memperoleh perhatian
dari pewawancara. Aspek-aspek kepribadian (personality aspects) yang akan dinilai
antara lain mencakup :
Penampilan secara fisik
Gerak-gerik dan sopan santun
Nada suara (tone voice)
Rasa percaya diri
Inisiatif
Kebijaksanaan
Daya tanggap dan kerja sama
Ekspresi wajah
Kemampuan berkomunikasi
Sikap terhadap pekerjaan
Selera humor
Wawancara akan memakan waktu, maka dari itu mulailah untuk mencari pekerjaan jauh
hari sebelum tanggal yang kita inginkan untuk mulai bekerja, sebagai contoh mahasiswa mulai
mencari pekerjaan hingga sembilan bulan sebelum kelulusan. Berpura-pura melakukan
8
wawancara dengan teman juga merupakan cara yang baik untuk mengasah gaya wawancara
kita. Jika kita merasa malu atau tidak percaya diri, ingatlah bahwa pewawancara/perekrut juga
manusia biasa.
Persiapan yang baik merupakan kunci dari lolos wawancara. Maka dari itu dibutuhkan
persiapan yang matang untuk melaluinya jangan sampai wawancara yang merupakan pintu
masuknya sebuah pekerjaan akan kacau berantakan dan harus cari lowongan kerja lagi.
Berpenampilan dengan rapi, tampak professional, dan memakai pakaian yang tepat adalah
sangat penting.
Mental merupakan hal terpenting yang harus dipersiapkan untuk menghadapi wawancara,
jika saat wawancara menunjukkan sikap canggung dan kurang percaya diri maka akan
mempengaruhi penilaian. Oleh karena itu usahakan untuk selalu percaya diri dan bersikap
tenang. Memberikan senyuman dan sikap rileks pada saat wawancara akan dapat membantu
menjawab pertanyaan dari interviewer dengan baik. Apalagi dengan indonesia menjadi
anggota MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) tentunya kita harus bisa berbahasa internasional
jika ingin melamar pekerjaan di perusahaan asing.
Di saat kita akan melakukan wawancara kerja sebaiknya kita tidak merasa cemas karena
apabila kita cemas akan menghilangkan rasa percaya diri kita, kecemasan yang timbul
diakibatkan oleh pikiran-pikiran negatif dari diri sendiri. Kecemasan itu akan terus timbul, kita
hanya dapat berusaha untuk menekan rasa cemas, interaksi komunikasi antarpribadi saat tes
wawancara belum efektif karena sebagian besar calon karyawan memberi informasi yang
dibuat-buat mengenai dirinya agar pewawancara menganggap mereka sosok yang positif dan
bersemangat.
Beberapa pewawancara percaya bahwa latar belakang pribadi menunjukkan seberapa baik
kandidat akan menyesuaikan diri, sehingga mereka menanyakan minat, kegemaran, kesadaran
akan peristiwa dunia, dan sebagainya. Maka dari itu kita harus memerbesar potensi sepanjang
lini ini dengan banyak membaca, berusaha bertemu dengan orang-orang baru, dan
berpartisipasi dalam kelompok diskusi, seminar, dan pelatihan.
Penampilan juga merupakan salah satu kunci yang akan menentukan suksesnya sebuah
wawancara kerja. Penampilan yang rapi akan menjadi alasan bagi pewawancara untuk memilih
kamu. Rapinya penampilanmu juga menjadi parameter profesionalitasmu.
9
Hal yang harus dilakukan Hal yang harus dihindari
Berdoalah menurut agama dan Datang terlambat.
keyakinan masing-masing Kelihatan kesal karena menunggu
Datang lebih awal dari yang lama.
ditentukan (misalnya 30 menit Datang ke wawancara kerja tanpa
sebelum dimulai wawancara kerja) persiapan atau seadanya.
Bersikap yakin dan optimis Berpenampilan berlebihan.
Bersikap tenang Membawa tas belanja atau sejenisnya
Siapkan sertifikat, diploma, surat- dalam ruang wawancara kerja.
surat penghargaan yang dimiliki. Duduk sebelum dipersilahkan.
Tersenyumlah secara wajar, tetapi Meletakkan tas di meja wawancara
jangan tersenyum terus-menerus. kerja.
Berpakaianlah yang sopan dan rapi. Membungkuk, menundukkan kepala.
Ketuk pintu sebelum memasuki Bertopang dagu.
ruang wawancara, kecuali kalau ada Melipat tangan di muka dada.
yang mengantar. Merokok atau mengulum permen saat
Tunggu sampai dipersilahkan duduk, wawancara kerja.
atau minta izin untuk duduk. Membuka/memulai percakapan
Ingat nama pewawancara dengan wawancara kerja.
baik dan benar. Memotong pembicaraan saat
Tataplah pewawancara pada saat di diwawancarai.
wawancarai. Melebih-lebihkan diri.
Tunjukkan kemampuan diri kita, Membual.
namun jangan berlebihan. Mengkritik diri sendiri.
Perhatikan dan pahami setiap Mengkritik atau menjelekkan atasan
pertanyaan pewawancara dengan sekarang atau yang lama.
baik. Memberikan informasi yang tidak
Bicaralah yang jelas dan tegas. relevan.
Atur nada suara dengan tepat. Memberikan kesan bahwa kita sangat
Tunjukkan minat/ketertarikan dan membutuhkan pekerjaan.
kesungguhan kita terhadap Bertanya yang sekedar tanya.
perusahaan yang dilamar. Emosional atau mudah tersinggung.
Bersikaplah jujur dan langsung Menunjukkan kesan tidak sabar.
10
2.4 Cara Mengenali Pekerjaan dan Perusahaan
Sebelum melakukan wawancara sebaiknya kita mempelajari terlebih dahulu mengenai
pekerjaan dan perusahaan. Informasi tersebut bisa diperoleh dari berbagai publikasi resmi
yang dikeluarkan perusahaan tersebut, baik berbentuk jurnal, majalah atau bulletin.
Perusahaan sekarang ini menginginkan kandidat yang serius untuk menunjukkan pemahaman
tentang operasi perusahaan, pasar, serta tantangan strategis yang taktis.
Pada era informasi ini, pencarian informasi mengenai perusahaan bukanlah hal yang sulit.
Wawancara sebagai bentuk komunikasi dua arah (two-way communication) merupakan
kesempatan yang baik bagi pelamar untuk menanyakan secara langsung berbagai hal mengenai
pekerjaan dan perusahaan kepada pewawancara. Pertanyaan-pertanyaan yang dapat diajukan
antara lain :
Pertanyaan-pertanyaan yang kita ajukan dalam wawancara sangat penting artinya bagi
pewawancara terutama dalam kaitanya dengan tingkat keseriusan kita dalam melamar posisi
pekerjaan tersebut. Kalau kita sudah diberi kesempatan untuk menanyakan berbagai hal yang
berkaitan dengan pekerjaan maupun perusahaan tetapi tidak kita manfaatkan, pewawancara
dapat menilai kita sebagai pelamar yang diragukan tingkat keseriusanya. Oleh karena itu,
jangan sia-siakan kesempatan yang diberikan pewawancara dan hindari pertanyaan-pertanyaan
yang bernada interogasi.
Ketika kita di undang untuk wawancara sebuah posisi, pewawancara kemungkinan sudah
memiliki beberapa gagasan apakah kita memiliki persyaratan yang tepat berdasarkan
peninjauan resume. Tetapi selama wawancara kita diminta untuk menguraikan pendidikan dan
pekerjaan sebelumnya lebih dalam sehingga pewawancara dapat menentukan seberapa sesuai
keterampilan dengan yang diminta. Dalam banyak kasus, pewawancara akan mencari orang
dengan keluwesan dalam menerapkan keterampilan yang berbeda-beda di beberapa bidang.
Ketika menguraikan keterampilan, bersikaplah jujur. Jika kita tidak mengetahui cara
melakukan sesuai, katakan saja. Tingginya biaya akibat perekrutan karyawan yang tidak sesuai,
11
membuat semakin banyak perusahaan mengadakan pemeriksaan latar belakan. Selain itu,
banyak pemberi kerja melakukan uji praperekrutan. Tes semacam itu memverifikasi
keterampilan pekerjaan kandidat dan menentukan apakah para pelamar cocok dengan
pekerjaan itu dan apakah mereka akan bernilai karena telah melakukan pengeluaran untuk
perekrutan dan penelitian.
Kepribadian
Bagaimana anda menjelaskan diri anda sendiri?
Apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan diri anda sendiri?
Bagaimana anda menilai diri orang lain?
12
Faktor-faktor apa yang paling memberikan kontribusi bagi pengembangan pribadi
anda!
Apa hambatan-hambatan dalam pengembangan karier anda?
Apa yang paling mengecewakan, mengesalkan atau menjengkelkan anda terhadap
orang lain?
Bagaimana anda menghadapi rasa jengkel tersebut?
Apa karakteristik dan kemampuan paling penting yang harus anda miliki untuk
menjadi pemimpin suatu perusahaan?
Apa pengalaman kerja yang paling memuaskan atau menyenangkan?
Apa pengalaman kerja yang paling tidak menyenangkan bagi anda?
Tujuan Karier
Apa tujuan jangka panjang bagi karier anda?
Bagaimana anda dapat mencapai tujuan tersebut?
Apa posisi atau kedudukan yang anda harapkan untuk masa yang akan datang?
Mengapa anda merasa cocok dengan posisi tersebut?
13
Apabila sebelumnya anda pernah bekerja, berikut ini beberapa contoh pertanyaan yang
sering diajukan dalam wawancara. Pertanyaan-pertanyaan itu antara lain mencakup bagaimana
sikap pimpinan anda terhadap anda, pekerjaan sebelumnya, pendelegasian dan pengambilan
keputusan.
Pimpinan anda
Bagaimana pendapat anda tentang atasan/pimpinan anda?
Sebutkan beberapa hal yang menyebabkan atasan anda memuji atau mengkritik
anda.
Bagaimana atasan anda memperlakukan anda?
Pekerjaan sebelumnya
Mengapa anda ingin meninggalkan pekerjaan lama?
Coba anda ceritakan tugas dan tanggung jawab anda di perusahaan atau lembaga
yang terdahulu.
Apa pekerjaan yang paling menarik yang pernah anda lakukan?
Apa pekerjaan yang paling tidak menarik yang pernah anda lakukan?
Pergaulan antarsejawat
Bagaimana pergaulan anda dengan teman-teman sejawat?
Bagaimana kesan anda bila teman anda memperoleh promosi jabatan?
Bila sedang tidak bertugas, apakah anda sering mengobrol dengan teman-teman
anda?
Apakah anda merasa lebih enak bekerja sendirian atau kelompok?
Tipe orang yang bagaimana yang paling anda senangi atau anda benci?
Pendelegisian
Dapatkah anda mendelegasikan tanggung jawab kepada orang lain? Coba berikan
contohnya.
Bagaimana anda memotivasi orang lain dalam menyelesaikan tugas yang
mendesak, tak terduga sebelumnya?
Bagaimana perasaan anda ketika mendelegasikan sebagian tugas dan tanggung
jawab anda kepada orang lain?
Jika orang lain menolak menerima pendelegasian tugas dan tanggung jawab anda,
apa yang anda lakukan?
14
Pengembalian keputusan
Apa keputusan yang paling mudah dan yang paling sulit yang pernah anda
lakukan?
Bagaimana proses anda melakukan pengambilan keputusan penting?
Bagaimana reaksi orang lain terhadap keputusan yang anda lakukan?
15
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Saat melakukan wawancara, pendekatan kita dalam hal wawancara akan berkembang
dan lebih maju dalam melewati setiap tahapan. Cara untuk meraih keberhasilan dalam
wawancara kerja hampir seluruhnya serupa. Untuk meraih itu, perhatikan kesan
pewawancara yang sukses memberikan hal positif kepada kita dengan berhasil
menghindari kesalahan. Jika kita masih pertama kali melakukan wawancara, tugas kita
adalah membedakan diri kita dengan pelamar lain. Bukan bermaksud membandingkan,
namun dengan mengetahui sedikit tentang mereka kita dapat mengatur strategi untuk
mengalahkan mereka. Ada tiga tahapan daam wawancara kerja, yang pertama adalah tahap
awal atau tahap penyaringan. Pewawancara akan mengadakan wawancara yang terstruktur
untuk menghapus pelamar yang tidak memenuhi syarat. Untuk tahap yang kedua atau
tahap seleksi, pewawancara mengadakan rangkaian wawancara terstruktur dan tidak
terstruktur untuk mencari kandidat terbaik. Sedangkan tahap ketiga atau tahap akhir, para
pelamar kerja akan bertemu dengan para eksekutif yang memiliki wewenang untuk
menawarkan pekerjaan dan menetapkan kompensasi.
Untuk dapat melewati ketiga tahap tersebut ada beberapa hal yang harus kita
persiapkan, hal tersebut adalah persiapan secara fisik (tampil dengan rapi dan menarik),
persiapan secara mental ( membuat diri kita lebih tenang dan menghilangkan rasa gerogi),
persiapan secara administrasi ( mempersiapkan dokumen yang di butuhkan) dan
menyerahkan usaha kita terhadap tuhan agar di berikan hasil yang terbaik.
16
DAFTAR PUSTAKA
http://www.ilmupsikologi.com/2015/08/pengertian-wawancara-menurut-para-ahli.html
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/387/jbptunikompp-gdl-gumgumgumi-19312-10-11-
wawan-a.pdf
http://jurnal.usu.ac.id/index.php/flow/article/view/404
http://penalaran-unm.org/artikel/penelitian/373-jenis-jenis-wawancara.html
http://www.kelasindonesia.com/2015/05/pengertian-jenis-jenis-dan-metode-wawancara.html
17