Anda di halaman 1dari 12

WAWANCARA KERJA

Dalam mencari sumber daya unggul dan berdaya saing tinggi, tahapan awal perekrutan tenaga
kerja biasanya dimulai dengan seleksi. Proses seleksi melewati beberapa tahapan khusus
yang digunakan untuk memutuskan pelamar mana yang akan diterima. Seleksi yang umum
dijalani di tahap awal adalah administrasi dan wawancara. Di dalam wawancara kerja inilah
seseorang calon dapat dimungkinkan bahwa perusahaan mengetahui kualitas dan
kompetensi seorang calon karyawan sebelum akhirnya menjalani tes berikutnya.
Wawancara kerja yang umum dilakukan adalah bersifat pribadi dan individu, dengan tujuan
untuk mengetahui latar belakang dan soft skill calon karyawan. Pewawancara, dalam hal ini
pihak dari bagian SDM perusahaan, biasanya akan berusaha mencari tahu latar belakang
kandidat (utamanya pendidikan), hingga prestasi dan jenis atau tipe kandidat dari ranah
psikologi. Sayangnya di dalam wawancara kerja inilah terkadang calon atau kandidat
terpaksa dilepaskan dari daftar kandidat dengan berbagai alasan. Bagi calon pekerja, salah
satu penilaian kompetensi dan kualitas diri adalah dari wawancara kerja. Bagi sebagian
orang, wawancara kerja dianggap sebagai salah satu momok tersendiri yang ditakuti.
Mengapa ditakuti, karena salah satu faktor penilaian diterima tidaknya seorang calon
pekerja adalah melalui saringan seleksi wawancara kerja ini. Untuk beberapa perusahaan,
wawancara kerja dilakukan saat awal setelah proses seleksi administrasi. Namun terdapat
beberapa perusahaan yang melakukan seleksi wawancara kerja setelah adanya rangkaian-
rangkaian tes sebelumnya seperti tes psikologi.

Pengertian wawanacar kerja

Wawancara kerja merupakan salah satu tahap yang paling penting dalam proses seseorang
untuk mendapatkan pekerjaan (Ubaedillah et al., 2020).

Wawancara (interview) secara umum adalah suatu percakapan antara dua atau lebih orang yang
dilakukan oleh pewawancara dan narasumber. Ada juga yang mengatakan bahwa definisi
wawancara adalah suatu bentuk komunikasi lisan yang dilakukan secara terstruktur oleh dua
orang atau lebih, baik secara langsung maupun jarak jauh. Menurut Lexy J. Moleong
pengertian wawancara adalah suatu percakapan dengan tujuan-tujuan tertentu. Pada
metode ini peneliti dan responden berhadapan langsung (face to face) untuk mendapatkan
informasi secara lisan dengan tujuan mendapatkan data yang dapat menjelaskan
permasalahan penelitian (Moleong, 2010)

Badriyah (2015) mengatakan bahwa wawancara seleksi adalah cara menyaring kandidat dengan
memberikan pertanyaan terhadap hal-hal yang ingin diketahui dari kandidat tersebut.
Bangun (2011) mengatakan ada beberapa hal yang bisa diungkap saat melakukan
wawancara seperti wawasan kandidat, keterampilan kandidat, pengalaman kerja kandidat,
sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Berdasarkan kedua teori di atas peneliti dapat
menarik kesimpulan bahwa wawancara seleksi merupakan suatu cara yang dilakukan
dengan tujuan untuk mengetahui mengenai wawasan yang dimiliki kandidat, keterampilan,
dan pengalaman kerja dengan memberi pertanyaan - pertanyaan terhadap hal-hal yang
ingin diketahui dari kandidat tersebut.

Tujuan wawancara kerja


Wawancara kerja dilakukan dengan tujuan untuk mengevaluasi berbagai aspek dari seseorang
calon karyawan atau pelamar kerja. Kemudian, hasil evaluasi tersebut dapat digunakan
untuk membantu perushaan mengidentigikasi pelamar yang layak untuk diberi penawaran
kerja.

Berdasarkan tujuan umum tersebut, tujuan wawancara kerja dapat diturungkan menjadi lebih
spesifik, yakni:

1. Mengetahui keperibadian karyawan

2. Mencari informasi relevan yang dituntit dalam persyaratan jabatan

3. Mendapatkan informasi tambahan yang diperlukan bagi jabatan dan perusahaan

4. Membantu perusahaan untuk mengidentifikasi si pelamar-pelamar yang layak untuk


diberikan penawaran kerja.

Arti penting wawancara kerja

Wawancara kerja merupakan salah satu cara yang sangat penting bagi suatu perushaan dalam
menyaring jumlah pelamar yang ada. Seseorang calon pelamar mungkin saja diwawancarai
lebih dari satu kali. Selain berlatih menulis resume dan surat lamaran kerja, menyiapkan diri
menghadapi wawancara juga termasuk kegiatan dari usaha mendapatkan pekrjaan. Berbagai
aspek khususnya kepribadian yang ditampilkan baik secara verbal maupun nonverbal bahkan
saat memasuki ruang wawancara akan memperoleh perhatian dari wawancara. Aspek-aspek
keperibadian (personality aspects) yang akan dinilai anatara lain:

1. Penampilan secara fisik

2. Gerak gerik dan sopan santun

3. Nada suara (tone voice)

4. Rasa percaya diri

5. Inisiatif

6. Kebijaksanaan

7. Data tanggap dan kerja sama

8. Ekspresi wajah

9. Kemampuan berkomunikasi

10. Sikap terhadap pekerjaan

11. Selera humor

Dengan memperhatikan berbagai karakter di atas pewawancara akan dapat memprediksi


apakah Anda termasuk salah satu orang terpilih untuk menduduki jabatan tertentu.
Jenis jenis wawancara

A. Wawancara telepon (Telephone Interview)

Wawancara melalui telepon terkadang bukan suatu proses wawancara dan hanya merupakan
telepon biasa. Namun, susungguhnya wawancara melalui telepon juga merupakan proses
wawancara. Berikut ini beberapa jenis wawancara melalui telepon:

1. Anda menghubungi atau menelpon manajer yang bertanggung jawab atas prosses
seleksi. Setelah itu, si manajer tertarik akan latar belakang Anda. Jika si manajer
menghubungi lagi, sudah merupakan suatu proses wawancara

2. Pihak perusahaan menghubungi Anda karena kontak atau pertemuan yang telah
dilakukan sebelumnya.

3. Anda memperoleh kesempatan untuk berbicara lebih jauh melalui telepon dengan
wakil dari perusahaan yang Anda lamar

B. Wawancara di kampus

Wawancara ini dilakukan pada saat berlangsungnya aktivitas perekrutan di kampus.


Diperuntukkan bagi mahasiswa di kampus tertentu dimana aktivitas perekrutan
berlangsung. Wawancara di kampus merupakan langkah awal untuk mengikutu tahapan
proses wawancara selanjutnya. Namun demikian, wawancara sdi kampus tidaklah
sesederhana itu dengan mengandalkan adanya prioritas bagi kampus tertentu. Sebab,
tawaran pekerjaan tidak akan mungkin datang begitu saja sebagai suatu keajaiban

C. Wawancara di pameran kerja

Wawancara ini dilakukan pada saat berlangsungnya aktivitas pameran kerja atau bursa kerja.
Acara ini dilakukan dengan tujuan mempertemukan pihak perusahaan yang sedang mencari
calon karyawan dengan pihak pencari kerja atau pelamar melalui kegiatan ini, perushaan
mengambil keputusan secara cepat dan waktu yang singkat mengenai kanidat mana saja
yang memenuhi kualifikasi berdasarkan penilaian atas penampilan, keterampilan,
komunikasi, dan kesan pertama yang ditampilkan dari para pelamar

Berikut ini ada tiga jenis wawancara pameran kerja

1) Screen interview

2) Mini interview

3) Full intervie

Hal hal yang diperispakan dalam wawancara kerja

kesiapan kerja sangat berpengaruh dalam keberhasilan dalam wawancara kerja. Adapun
aspekaspek yang menggambarkan kesiapan kerja individu menurut hasil penelitian Caballero
dkk (2011) dalam Rahmatika, R., Grasiaswaty, N., & Bagaskara, S. (2021:121), ada empat
aspek utama yang menggambarkan kesiapan kerja individu, yaitu:

1. Personal characteristics Karakteristik personal individu mengukur bagaimana daya


lenting (resiliensi) dari individu, kemampuan untuk menyesuaikan diri di lingkungan
kerja dan berbagai upaya pengembangan diri yang telah dilakukan. Aspek ini juga
menggambarkan kemampuan personal, kemampuan untuk mengarahkan diri,
pengenalan diri dan fleksibilitas.

2. Organisational acumen Aspek ini mengukur motivasi untuk bekerja di organisasi atau
institusi tertentu, kesadaran mengenai organisasi atau institusi di tempat kerja yang
dituju, perkembangan personal dalam perusahaan atau keinginan untuk
mempelajari hal baru dan sikap positif atau negatif terhadap pekerjaan. Aspek ini
juga mengukur profesionalisme dan etika dalam bekerja, tanggung jawab sosial, dan
pengetahuan umum.

3. Work competence Aspek kompetensi pekerjaan merupakan aspek yang


menggambarkan kemampuan teknis individu (spesifik pada pekerjaan yang akan
dituju), motivasi dalam menyelesaikan tugas dan kemampuan menyelesaikan
masalah. Aspek ini juga menggambarkan kemampuan organisasional individu,
berpikir kritis, kemampuan menyelesaikan masalah, dan kreativitas.

4. Social intelligence Aspek ini menggambarkan orientasi interpersonal, kemampuan


bekerja dan kolaborasi dalam kelompok/tim, keterampilan sosial/interpersonal dan
kemampuan komunikasi.

Setelah pelamar mengetahui maksud dari wawancara kerja, kegiatan selanjutnya adalah
menyiapkan diri untuk menghadapi wawancara tersebut. Setelah menyiapkan CV yang
menarik, pelamar perlu mencari tahu pengetahuan dan posisi tentang perusahaan atau
organisasi yang dituju. Dengan mengetahui perihal perusahaan tersebut, memperlihatkan
keseriusan dan minat pelamar untuk bekerja di perusahaan tersebut. Agar tahap wawancara
kerja berjalan lancar, ada baiknya pelamar terlebih dahulu mencari tahu macam pertanyaan
yang akan ditanyakan pada saat wawancara kerja. Selanjutnya, pelajari
pertanyaanpertanyaan tersebut serta pelajari cara menjawabnya. Kepercayaan diri yang
tinggi akan diperoleh, apabila sebelumya pelamar telah mempersiapkan

Laporan bisnis dan proposal bisnis

1. Pengetian laporan bisnis

Laporan bisnis adalah suatu laporan yang memiliki sifat netral, tidak memihak, memiliki tujuan
yang jelas dan berisi rencana penyajian fakta kepada seseorang atau lebih untuk tujuan
bisnis tertentu. menurut Himstreet laporan bisnis adalah suatu pesan-pesan obejektif yang
disusun secara teratur dan digunakan untuk menyampaikan informasi dari suatu begian
organisasioanl atau dari suatu lemabaga yang lain guna membantu pengambilan keputusan
atau pemecahan masalah.
Pada umumnya penulisan laporan bisnis digunakan untuk memenuhi kegiatan keperluan, antara
lain:

1) Untuk memunitor dan mengendalikan opersional perushaan

2) Untuk membantu mengimpelementasikan kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur


yang telah ditetapkan perusahaan

3) Untuk memenuhi persyaratan-persyaratan huku, dan peraturan yang berlaku di


perushaan

4) Untuk mendukumentasikan prestasi kerja yang diperlukan baik bagi keperluan internal
maupun eksternal

5) Untuk menganalisis informasi dan memberiikan bimbingan bagi pengambilan keputusan


atas masalah tertentu

6) Untuk memperoleh sumber pendanaan atau membuka bisnis baru

2. Penggolongan laporan bisnis

a) Menurut fungsinya

Laporan informasional adalah laporan yang memberi informasi, penyajian fakta-fakta tanpa
melakukan analisis, tanpa kesimpulan,ndan tanpa memberikan rekomendasi. Laporan
analisis adalah laporan yang menyajikan fakta, menganalisis dan menginterprestasikan,
kemudian menyimpulkan dan memberikan rekomendasi. Conoh: laporan kemajuan
keuangan, rekomendasi dan proposal.

b) Menurut subyeknya

Suatu laporan dapat dibedakan menurut dapaetemen mana suatu laporan itu diperoleh. Contoh:
laporan akuntasi, personalisa, produksi dan sebagainya

c) Menurut formalitasnya

Laporan dapat dibedakan atas dasar apakah bersifat formal atau nonformal. Menurut
frekuesisnya. Suatu laporan dapat dibedakan atas dasar apakah secara berkala atau khusus.
Laporan menurut keaslianya terdiri: laporan otoritas, laporan sukarela, laporan swasta dan
laporan publik

d) Menurut keaslianya

Laporan otoritas adalah laporan yang dibuat atas dasar permintaan atau kuasa dari orang lain.
Laporan sukarela adalah inisiatif dari pembuat laporan itu sendiri. Laporan swasta adalah
disusun oleh lembaga pemerintahan atau lembaga yang dibiayai negara.

e) Menurut frekuensinya
Terdiri dari laporan berkala yaitu laporan yang disusun harian, mingguan, bulanan, semisteran,
tahunan. Contoh: laporan penjualan, laporan khusus adalah laporan atas kejadian yang unik
(khusus ) seperti laporan mengenai krisis dalam perusahaan.

f) Menurut jenisnya

Suatu laporan dipengaruhi oleh formalitas dan panjangnya laporan. Laporan informal meliputi
laporan memorandum, laporan surat, dan lapoan cetak. Laporan formal sering disebut
dengan laporan panjang. Laporan surat merupakan suatu laporan yang menggunakan format
surat dan kepala surat. Laporan dalam bentuk cetakan mempunyai judul yang sudah
tercetak, intruksi, baris-baris kosong. Laporan formal biasanya lebih panjang daripada
laporan informal.

g) Menurut kegiatan projek

Dalam melakukan suatu proyek, terdapat tiga jenis laporan, yaitu laporan pendahuluan, laporan
perkembangan, dan lapran akhir.

h) Menurut pelaksanaan pertemuan

Agenda adalah suatu dokumen yang ditulis sebelum pertemua berlangsung, dan biasanya terdiri
atas jadwal pelaksanaan dan topic yang akan dibahas dala, pertemuan sehingga akan
membantu peserta dalam persiapan. Resolusi merupakan laporan singkat secara formal
berisi hasil consensus suatu pertemuan.

3. Persipan penulisan laporan bisnis

a) Definiskan masalah, tujuan, dan ruang lingkup. Perencanaan adalah melakukan analisis
masalah, yang mencakup tujuan penyusunan laporan.

b) Pertimbangkan siapa yang akan menerima laporan

c) Menentukan ide atau gagasan. Tuliskan semua ide yang terlintas secara umum.
Kemudian buatlah laporan berdasarkan rencana kerja yang rinci.

d) Mengumpulkan bahan yang diperlukan. Mengumpulkan fakta yang diperlukan dari


sumber-sumber yang dapat dipercaya.

e) Menganalisis dan menafsirkan data.

f) Mengorganisasi data dan mempersiapkan karangka akhir.

4. Membuat laporan bisnis yang baik.

Laporan bisnis merupakan suatu alat manajemen yang diperlukan dan sangat penting bagi
sebuah organisasi atau perusahaan. Oleh karena adanya keterbatasan waktu, seringkali
pihak manajemen puncak mengalami kesulitan dalam melakukan pemantauan operasional
perushaan, sehingga dengan adanya laporn bisnis pada setipa dapartemen akan
memudahkan pengambilan keputusan yang akan ditentukan oleh manajemen puncak.
Sehingga, kegiatan evaluasi akan lebih muda dilakukan. Karateria lapran bisnis yang baik,
diantaranya:

1. Informasi akurat

Laporan bisnis yang baik dapat menjelaskan fakta dan peristiwa yang terjadi secara nyata, serta
dapat melaporkan semua fakta yang relevan. Adanya biasa egosentris seperti emosi,
perasaan, kepentingan pribadi, dan lain-lain sebisa mungkin tidak diikut sertakan dalam
pembuatan laporan bisnis

2. Keputusan yang baik

Pentingkan kebutuhan pembaca, dengan cara menguraikan atau menceritakan fakta secara rinci,
menggunakan tata bahasa yang mudah untuk dipahami, netral, tidak menyinggung
kompetitor, dan sebagainya

3. Format dan gaya penulisan

Pilih format yang tepat, apakah format surat, memo, atau manuskrip, gaya formal atau
infrormal. Pilih format yang sesuai kebutuhan.

a. Persepsi proposal bisnis

Proposal diidentifikasikan dengan uang. Padahal sesungguhnya tidak seperti itu. Proposal adalah
dokumen tertulis yang disiapkan secara tenstruktur yang berisi gambaran dan proyeksi
untuk mendirikan atau mengembangkan sebuah peluang bisnis antar lembaga, perusahaan,
usulan kegiatan, sampai pada pemecahan masalah yang menggambarkan bagaimana sebuah
organisasi dapat memenuhi kebutuhan pihak lain. Prinsip-prinsip komunikasi bisnis
diperlukan dalam penyusunan proposal bisnis seperti yang menjadi khalayak sasaran
proposal tersebut dan bagaiaman pesan diorganisasikan di dalam roposal. Proposal bisnis
merupakan tulisan yang berisi rencana atau usulan untuk melakukan suatu kegiatan tertentu
( Haryani, 2001:198).

b. Fungsi proposal bisnis

Berikut ini adalah fungsi proposal bisnis:

1. Sebagai kerangka untuk mendirikan suatu usaha.

2. Sebagai bahan perbandingan antara rencana sebelumnya dengan target yang


ingin dicapai.

3. Untuk merancang strategi bisnis serta menggali kelebihan maupun


kekurangannya, peluang yang dapat diraih, dan tantangan yang dihadapi.

4. Untuk membantu wirausahawan dalam mengkaji bidang usaha yang dijalankan


melalui sudut pandang orang lain.
5. Sebagai acuan untuk mengembangkan bisnis.

6. Dapat digunakan untuk mendata persaingan pada lapangan, resiko yang akan
dihadapi, serta membantu wirausahawan dalam mengambil langkah antisipasi
resiko tersebut.

7. Sebagai catatan mengenai anggaran yang dibutuhkan.

8. Sebagai materi yang diajukan untuk meyakinkan dan menjalin kerjasama dengan
investor.

9. Sebagai syarat untuk mengajukan pinjaman modal kepada pihak Bank.

c. Jenis-jenis proposal bisnis

Terdapat dua jenis proposal usaha yaitu:

1. Proposal bisnis yang tak dimita, yaitu situasi dimana anda mendekati pelanggan
potensial dengan membawa proposal meskipun mereka tidak memintanya
dengan tujuan untuk dapat berbisnis dengan mereka

2. Proposal bisnis yang diminta, yaitu situasi ketika calon klien meminta proposal
bisnis dari anda.

Dalam proposal bisnis yang diminta, organisasi lain meminta proposal dengan FRP ( Request for
proposal – permintaan proposal ). Ketika sebuah perusahaan membutuhkan penyelesaian
masalah, mereka mengundang bisnis lain untuk mengajukan proposal yang merinci
bagaimana mereka akan menyelesaikannya.

d. Langkah- langkah dalam menyusun proposal bisns

Berikut adalah langkah-langkah yang perlu diambil pada saat proposal tersebut kita tuangkan
kedalam bentuk tertulis, yaitu:

1. Memilih format proposal. Peritungkan juga jumlah halaman proposal format dan
jumlah halaman akan ditentukan, kepada siapa diajukan dan maslah yan
diungkapkan dalam proposal

2. Menyiapkan sampul/jilid umtuk proposal tersebut. Dalam lembar sampul/jilid,


kita cantumkan “judul proposal” yang ditulis dengan jelas dan ukuran hurufnya
biasanya lebih besar dan menggunakan huruf capital. Judul harus mencerminkan
isi.

3. Menyiapkan segala sesuatu yang akan masuk kedalam bagian isi proposal.
Secara cermat kita tentukan rencana pengorganisasian isi tersebut. Penting juga
perhatikan gaya bahasa, apakah bersifat personal atau impersonal, yang harus
kita gunakan secara konsisten. Dalam penulisan ini juga kita harus konsisten
dalam cara menuliskan judul dan subjudul. Untuk ha ini kita harus bisa mengacu
pada format baku yang berlalu di perusahaan kita. Jika perushaan tidak
mempunyai format baku tersebut, gunakan saja format yang umum digunakan.
sedangkan gagasan yang duliskan sebaiknya diurutkan berdasarkan kategori
logis

4. Membuat rangkuman proposal dan bila memungkinkan masukkan pada


kesimpulan dan rekomendasi.

5. Cara penulisan dengan mengikuti kaidah-kaidah dalam bahasa indonesia, yang


dikenal dengan konsep ejaan yang disempurnakan (EYD). Di dalam EYD ini sudah
diatur misalnya cara penulisan gelar akadmik seperti perbedaan gelar dokter
dan doctor, cara penulisa alamata, penggunaan tanda baca seperti titik(.), titik
koma (;)dan koma (,).

Rilis berita dalam bisnis

Rilis berita dalam bisnis

Pengertian rilis berita

Press Release, siaran pers, atau rilis adalah informasi – biasanya berupa naskah berita– yang
dibuat oleh Public Relations (PR) atau Hubungan Masyarakat (Humas) suatu organisasi,
perusahaan, atau instansi yang disampaikan kepada media massa untuk dipublikasikan
dalam media massa tersebut, namun tidak menutup kemungkinan secara pribadi seseorang
juga bisa membuat untuk kepentingan tertentu.

Secara praktis, Press Release artinya berita untuk suratkabar atau media massa. Secara bahasa,
rilis atau merilis menurut KBBI artinya:

1. Menyampaikan secara resmi berita, pengumuman, informasi, dan sebagainya untuk


disiarkan.

2. Mengeluarkan (menerbitkan, mengadakan) buku, film, album lagu, dan sebagainya. Siaran
Pers diartikan sebagai bahan berita yang disiapkan oleh pihak luar untuk pers.

Menurut Soemirat dan Ardianto (2004:46), siaran pers adalah informasi dalam bentuk berita
yang dibuat oleh Humas atau Public Relations (PR) organisasia / perusahaan yang
disampaikan kepada pengelola pers/ redaksi media massa (tv, radio, media cetak, media
online) untuk dipublikasikan. Kesimpulannya, press release, rilis atau siaran pers adalah
naskah berita yang dibuat oleh kalangan non-wartawan- khususnya Humas instansi/lembaga
– untuk dipublikasikan di media massa.

Cara menulisan rilis berita

Cara membuat atau cara menulis press release sama dengan cara menulis naskah berita.Dengan
kata lain, naskah siaran pers sama dengan naskah berita berita –khususnya berita langsung
(straight news). Rilis berisi fakta atau rekonstruksi peristiwa dengan kandungan elemen
berita 5W+1H:

a. What — Apa yang terjadi, peristiwa apa.

b. Who — Siapa pelaku atau orang yang terlibat dalam kejadian itu
c. Why — Kenapa hal itu terjadi, latar belakang, tujuan, atau penyebab kejadian.

d. When — Kapan kejadiannya, unsur waktu (hari, tanggal, bulan, tahun, jam).

e. Where — di mana terjadinya, tempat kejadian, lokasi acara.

f. How – Bagaimana proses kejadiannya, detail, rincian, kronologi, schedule, rundown,


suasana, dan lain sebagainya

Tujtujuannya untuk menginformasikan sebuah kegiatan, namun rilis pun seharusnya juga
mengandung nilai berita (News Values). Press release yang memenuhi nilai berita akan
mudah dan cepat dipublikasikan karena layak muat (fit to print), layak siar (fit to broadcast),
atau layak posting (fit to post). Adapun News Values yang termasuk di sini adalah sebagai
berikut:

a. Aktual — peristiwa baru, hal baru, akan dan baru saja terjadi, hangat.

b. Faktual — benar-benar terjadi, ada fakta dan data.

c. Penting — penting diketahui publik atau menyangkut kepentingan umum;


menyangkut orang penting.

d. Menarik — menarik perhatian, menimbulkan rasa ingin tahu atau penasaranuan rilis
berita.

e. Persepsi proposal bisnis


Proposal diidentifikasikan dengan uang. Padahal sesungguhnya tidak seperti
itu. Proposal adalah dokumen tertulis yang disiapkan secara tenstruktur yang
berisi gambaran dan proyeksi untuk mendirikan atau mengembangkan sebuah
peluang bisnis antar lembaga, perusahaan, usulan kegiatan, sampai pada
pemecahan masalah yang menggambarkan bagaimana sebuah organisasi dapat
memenuhi kebutuhan pihak lain. Prinsip-prinsip komunikasi bisnis diperlukan
dalam penyusunan proposal bisnis seperti yang menjadi khalayak sasaran
proposal tersebut dan bagaiaman pesan diorganisasikan di dalam roposal.
Proposal bisnis merupakan tulisan yang berisi rencana atau usulan untuk
melakukan suatu kegiatan tertentu ( Haryani, 2001:198).
f. Fungsi proposal bisnis
Berikut ini adalah fungsi proposal bisnis:
10. Sebagai kerangka untuk mendirikan suatu usaha.
11. Sebagai bahan perbandingan antara rencana sebelumnya dengan target
yang ingin dicapai.
12. Untuk merancang strategi bisnis serta menggali kelebihan maupun
kekurangannya, peluang yang dapat diraih, dan tantangan yang dihadapi.
13. Untuk membantu wirausahawan dalam mengkaji bidang usaha yang
dijalankan melalui sudut pandang orang lain.
14. Sebagai acuan untuk mengembangkan bisnis.
15. Dapat digunakan untuk mendata persaingan pada lapangan, resiko yang
akan dihadapi, serta membantu wirausahawan dalam mengambil langkah
antisipasi resiko tersebut.
16. Sebagai catatan mengenai anggaran yang dibutuhkan.
17. Sebagai materi yang diajukan untuk meyakinkan dan menjalin kerjasama
dengan investor.
18. Sebagai syarat untuk mengajukan pinjaman modal kepada pihak Bank.
g. Jenis-jenis proposal bisnis
Terdapat dua jenis proposal usaha yaitu:
3. Proposal bisnis yang tak dimita, yaitu situasi dimana anda mendekati
pelanggan potensial dengan membawa proposal meskipun mereka tidak
memintanya dengan tujuan untuk dapat berbisnis dengan mereka
4. Proposal bisnis yang diminta, yaitu situasi ketika calon klien meminta
proposal bisnis dari anda.
Dalam proposal bisnis yang diminta, organisasi lain meminta proposal
dengan FRP ( Request for proposal – permintaan proposal ). Ketika sebuah
perusahaan membutuhkan penyelesaian masalah, mereka mengundang
bisnis lain untuk mengajukan proposal yang merinci bagaimana mereka
akan menyelesaikannya.
h. Langkah- langkah dalam menyusun proposal bisns
Berikut adalah langkah-langkah yang perlu diambil pada saat proposal
tersebut kita tuangkan kedalam bentuk tertulis, yaitu:
6. Memilih format proposal. Peritungkan juga jumlah halaman proposal
format dan jumlah halaman akan ditentukan, kepada siapa diajukan dan
maslah yan diungkapkan dalam proposal
7. Menyiapkan sampul/jilid umtuk proposal tersebut. Dalam lembar
sampul/jilid, kita cantumkan “judul proposal” yang ditulis dengan jelas
dan ukuran hurufnya biasanya lebih besar dan menggunakan huruf capital.
Judul harus mencerminkan isi.
8. Menyiapkan segala sesuatu yang akan masuk kedalam bagian isi proposal.
Secara cermat kita tentukan rencana pengorganisasian isi tersebut. Penting
juga perhatikan gaya bahasa, apakah bersifat personal atau impersonal,
yang harus kita gunakan secara konsisten. Dalam penulisan ini juga kita
harus konsisten dalam cara menuliskan judul dan subjudul. Untuk ha ini
kita harus bisa mengacu pada format baku yang berlalu di perusahaan kita.
Jika perushaan tidak mempunyai format baku tersebut, gunakan saja
format yang umum digunakan. sedangkan gagasan yang duliskan
sebaiknya diurutkan berdasarkan kategori logis
9. Membuat rangkuman proposal dan bila memungkinkan masukkan pada
kesimpulan dan rekomendasi.
10. Cara penulisan dengan mengikuti kaidah-kaidah dalam bahasa indonesia,
yang dikenal dengan konsep ejaan yang disempurnakan (EYD). Di dalam
EYD ini sudah diatur misalnya cara penulisan gelar akadmik seperti
perbedaan gelar dokter dan doctor, cara penulisa alamata, penggunaan
tanda baca seperti titik(.), titik koma (;)dan koma (,).

Anda mungkin juga menyukai