SELEKSI
Proses seleksi merupakan rangkaian tahap-tahap khusus yang digunakan untuk memutuskan
pelamar mana yang akan diterima. Seleksi merupakan pelaksanaan fungsi SDM di banyak departemen
SDM. Departemen SDM sering kali dijadikan sebagai alasan pokok dalam keberadaan departemen itu
karena proses seleksi memiliki sifat sentral pada fungsi SDM. Proses seleksi merupakan proses
pengambilan keputusan bagi calon pelamar untuk diterima atau ditolak. Pedoman pokok dalam
mengadakan seleksi ialah spesifikasi jabatan, karena dari situlah diketahui kualitas SDM yang
dibutuhkan.
1. Pengertian Seleksi
Seleksi adalah kegiatan dalam manajemen SDM yang dilakukan setelah proses
rekrutmen selesai dilaksanakan. Proses seleksi sebagai sarana yang digunakan dalam
memutuskan pelamar mana yang akan diterima. Prosesnya dimulai ketika pelamar melamar
kerja dan diakhiri dengan keputusan penerimaan. Berdasarkan pengertian itu maka kegiatan
seleksi mempunyai arti yang sangat strategis dan penting bagi perusahaan. Apabila dilaksanakan
sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen SDM secara wajar, maka proses seleksi akan dapat
menghasilkan pilihan karyawan yang dapat diharapkan kelak memberikan kontribusi yang positif
dan baik. Sedangkan bila seleksi dilaksanakan secara tidak baik, maka perusahaan akan
memperoleh dampak negative, keluhan pelanggan yang tidak puas, produk yang dihasilkan
berkurang dan tidak berkualitas yang akibatnya perusahaan akan menderita kerugian. Oleh
karena itu, seleksi merupakan kegiatan yang benar-benar harus disiapkan secara baik melalui
proses yang panjang dan memerlukan biaya yang besar, namun hasilnya akan dinikmati untuk
jangka panjang dan karyawan tersebut dapat bekerja dengan motivasi yang tinggi serta berkarya
secara maksimal.
Pendapat lain dikatakan bahwa proses seleksi merupakan proses pengambilan
keputusan timbal balik antara calon tenaga kerja dengan perusahaan. Perusahaan memutuskan
menawarkan lowongan kerja; calon pelamar memutuskan apakah perusahaan beserta
tawarannya akan memenuhi kebutuhan dan tujuan pribadinya. Dalam keadaan biasa pada
umumnya proses seleksi cenderung ditentukan sepihak, yaitu dominasi pada pihak perusahaan.
Akhirnya proses seleksi tersebut dalam praktiknya tergantung pada tiga masukan yang
bermanfaat, yaitu analisis pekerjaan, perencanaan SDM dan rekrutmen. Dalam hal ini, informasi
analisis pekerjaan memberikan deskripsi pekerjaan, spesialisasi pekerjaan dan standar kinerja
yang dituntut oleh pekerjaan. Perencanaan SDM mengidentifikasikan pekerjaan dengan cara
yang logis dan efektif. Selanjutnya terbentuk suatu kumpulan pelamar yang kemudian akan
diseleksi. Ketiga masukan itu akan membimbing proses seleksi dapat berlangsung dengan cara
yang lebih efektif dan efisien dengan arah yang lebih jelas.
Seleksi dilaksanakan tidak saja untuk penerimaan karyawan baru saja, akan tetapi
seleksi ini dapat pula dilakukan karena untuk pengembangan, atau penerimaan karena adanya
peluang jabatan. Peluang jabatan ini dapat diisi oleh siapa saja yang ada di lingkungan
perusahaan tersebut yang memenuhi persyaratan dan kualifikasi tertentu, contoh lihat gambar
5.7.
a. Keakuratan, artinya kemampuan dari proses seleksi untuk secara tepat dapat
memprediksi kinerja pelamar.
b. Keadilan, artinya memberikan jaminan bahwa setiap pelamar yang memenuhi
persyaratan diberikan kesempatan yang sama di dalam sistem seleksi.
c. Keyakinan, artinya taraf orang-orang yang terlibat dalam proses seleksi yakin akan
manfaat yang diperoleh.
5. Jenis-jenis Seleksi
Seleksi merupakan proses untuk mencocokkan orang-orang dengan kualifikasi yang mereka
miliki. Jenis-jenis seleksi :
a. Seleksi Administrasi
Yaitu seleksi berupa surat-surat yang dimiliki pelamar untuk menentukan apakah sudah
sesuai dengan persyaratan yang diminta organisasi perusahaan, antara lain :
1) Ijazah
2) Riwayat hidup
3) Domisili/keberadaan status yang bersangkutan
4) Surat lamaran
5) Sertifikat keahlian misalnya: komputer
6) Pas foto
7) Copy identitas (KTP, Pasport, SIM, dan lain-lain)
8) Pengalaman kerja
9) Umur
10) Jenis kelamin
11) Status perkawinan
12) Surat keterangan kesehatan dari dokter
13) Akte kelahiran
b. Seleksi secara tertulis, terdiri dari :
1) Tes kecerdasan (Inteligensi test)
2) Tes kepribadian (Personal test)
3) Tes bakat (Aptitude test)
4) Tes minat (Interest test)
5) Tes prestasi (Achievement test)
c. Seleksi tidak tertulis terdiri dari :
1) Wawancara
2) Praktik
3) Kesehatan/medis
Untuk mencapai ketiga sasaran, yaitu keakuratan, keadilan dan keyakinan sangat
tergantung pada kemampuan pewawancara untuk mengatasi masalah-masalah seleksi berikut
ini:
a. Banyak pewawancara mengabaikan informasi penting pewawancara hanya focus pada sebagian
kecil informasi yang utama tentang keberhasilan pekerjaan, sehingga melalaikan sebagian
informasi lainnya. Oleh karena itu, pewawancara kurang dapat mengembangkan pelamar secara
lengkap.
b. Pewawancara terkadang mengabaikan motivasi dan kesesuaian dengan kebutuhan perusahaan.
Kegagalan dalam menentukan motivasi dapat berakibat pada kinerja karyawan yang buruk dan
mungkin pula akan terjadi pengunduran diri dini ketika sudah menjadi karyawan.
c. Pertanyaan yang diajukan pewawancara tidak focus pada pekerjaan dan bahkan menyimpang
terlalu jauh yang menyinggung masalah pribadi pelamar.
d. Pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara tumpang tindih, artinya beberapa pewawancara
mengajukan pertanyaan yang sama pada pelamar yang sama.
e. Pewawancara tidak menyiapkan butir-butir pertanyaan yang akan diajukan sebelum seleksi
dilaksanakan, akibatnya setiap pelamar akan memperoleh pertanyaan yang jauh berbeda
sedangkan mereka akan ditempatkan pada posisi yang sama setelah pelamar diterima sebagai
karyawan.
f. Pelamar kurang tertarik dengan proses wawancara/seleksi akibat terlalu banyak bicara atau
mengulang pertanyaan yang tidak penting.
g. Pengelompokkan pelamar, akibat pewawancara mengklasifikasikan pelamar ke dalam beberapa
kelompok.
h. Pewawancara tidak cermat melakukan wawancara sehingga tidak membuat catatan yang cukup.
i. Kesalahan pewawancara dalam menginterpretasikan informasi yang diperoleh dari pelamar.
j. Terlalu cepatnya pewawancara membuat keputusan mengenai pelamar.
k. Dalam seleksi perusahaan hanya mengandalkan pada wawancara.
l. Pewawancara sering melakukan diskusi penerimaan karyawan dengan tidak sistematis.
m. Adanya pewawancara yang membiarkan factor tertentu yang mempengaruhi keputusan seleksi.
n. Keharusan mengisi jabatan segera sangat memengaruhi keputusan.
Penataan seleksi dan rekrutmen yang lebih baik juga mempunyai dampak yang besar
terhadap pelaksanaan fungsi-fungsi SDM lainnya, seperti orientasi dan penempatan, latihan
dan pengembangan, perencanaan dan pengembangan karier, evaluasi kinerja, kompensasi.
Pelaksanaan fungsi rekrutmen dan seleksi sepenuhnya adalah tanggung jawab dari
departemen SDM dalam suatu perusahaan secara manajerial. Artinya tidaklah semua kegiatan
rekrutmen dan seleksi dilaksanakan oleh setiap karyawan baik secara sendiri maupun yang
tergabung dalam perusahaan seperti recruiter, pelaksanaan berbagai tes yang belum tentu
dimiliki oleh suatu perusahaan.