Dale Yoder (1981), seleksi adalah suatu proses ketika calon karyawan dibagi dua bagian, yaitu
yang akan diterima atau yang ditolak.
Malayu Hasibuan, seleksi adalah suatu kegiatan pemilihan dan penentuan pelamar yang akan
diterima atau ditolak untuk menjadi karyawan perusahaan. Seleksi ini didasarkan kepada
spesifikasi tertentu dari setiap perusahan bersangkutan.
Simamora, seleksi merupakan proses pemilihan dari sekelompok pelamar yang paling memenuhi
kriteria untuk posisi yang tersedia di dalam perusahaan.
Teguh, menjelaskan bahwa seleksi adalah proses yang terdiri dari berbagai langkah yang spesifik
dari kelompok pelamar yang paling cocok dan memenuhi syarat untuk jabatan tertentu.
Kegiatan seleksi atau selection adalah proses untuk memilih pelamar untuk dijadikan karyawan
dan menempatkannya pada posisi yang dibutuhkan oleh organisasi. Dengan kata lain, seleksi
adalah suatu proses pencocokan kebutuhan dan persyaratan organisasi terhadap keterampilan serta
kualifikasi para pelamar kerja. Proses Seleksi ini harus memegang prinsip “Right People in the
Right Jobs” yaitu menempatkan orang yang tepat pada pekerjaan yang tepat.
Tahap Seleksi ini merupakan tahap yang sangat penting dalam MSDM, dengan memilih dan
mendapatkan kandidat yang terbaik untuk mengisi posisi lowong serta melakukan pekerjaan yang
dibutuhkan, organisasi akan mendapatkan karyawan yang berkinerja tinggi dan berkualitas baik.
Diharapkan sesuainya karyawan dengan pekerjaan/jabatannya akan dapat mengerjakan tugas-
tugasnya dengan baik, tingkat kehadiran yang tinggi dan tingkat pengunduran diri yang menurun.
Dengan demikian, biaya dan waktu yang berkaitan dengan SDM juga akan menjadi lebih hemat.
Rekruitmen dan Seleksi merupakan dua tahapan yang berbeda. Pada tahap rekruitmen, semua
calon kandidat dimotivasi dan didorong untuk datang melamar, semakin banyak semakin baik
sehingga menghasilkan kumpulan data pelamar. Bisa jadi satu posisi lowong yang diperlukan oleh
suatu perusahaan akan mendapatkan seratus orang yang datang melamar. Hal ini berbeda dengan
Seleksi. Seleksi adalah tahap penyeleksian dan menerima pelamar yang memiliki kualifikasi serta
kemampuan yang sesuai dengan kebutuhan organisasi, sedangkan pelamar-pelamar tidak memiliki
kualifikasi yang sesuai atau tidak cocok dengan persyaratan yang ditentukan akan ditolak.
TUJUAN
Nitisemito (1996:36) tujuan dilaksanakan proses seleksi adalah untuk mendapatkan “The Right
Man In The Right Place” yakni didalam proses seleksi, perusahaan harus mendapatkan tenaga
kerja yang tepat di dalam posisi yang tepat pula.
PROSES SELEKSI
Prosedur atau langkah-langkah pelaksanaan seleksi perlu ditetapkan dengan cermat berdasarkan
asas efesiensi untuk memperoleh karyawan yang qualified dengan penempatan yang tepat.
Langkah-langkah seleksi:
1. Seleksi surat-surat lamaran.
2. Pengisian blanko lamaran
3. Pemeriksaan referensi
4. Wawancara pendahuluan
5. Tes penerimaan
6. Tes Psikologi
7. Tes kesehatan
8. Wawancara akhir atasan langsung
9. Memutuskan diterima atau ditolak.
PENDEKATAN SELEKSI
Jenis Seleksi : (1) Seleksi administratif, (2) Seleksi Tertulis, (3) Seleksi Tidak Tertulis. Sistem
seleksi harus berasaskan efisiensi (uang, waktu dan tenaga) dengan tujuan untuk memperoleh
karyawan yang terbaik serta penempatannya yang tepat.
(2) Compensatory-Approach, sistem seleksi yang dilakukan dengan cara pelamar mengikuti
seluruh testing, kemudian dihitung nilai rata-rata tes apakah mencapai standar atau tidak.
Pelamar yang mencapai nilai standar dinyatakan lulus, sebaliknya pelamar dinyatakan gugur
atau tidak lulus jika tidak mencapai nilai standar.
JENIS-JENIS UJIAN SELEKSI
Ujian Intelegensia.
Ujian Intelegensia (IQ) adalah ujian kemampuan intelektual umum. Ujian ini mengukur
kemampuan seperti memori, kosakata, kefasihan bicara dan kemampuan berhitung. Inteligensia
sering diukur dengan menguji secara perorangan seperti Standford-Binet Test. Pengusaha dapat
menjalankan IO lain seperti Wonderlic untuk kelompok-kelompok orang.
Kemampuan Kognitif Khusus.
Terdapat beberapa ukuran kemampuan mental khusus, seperti pemahaman induktif dan deduktif,
pemahaman verbal, memori dan kemampuan berhitung. Psikolog sering menyebut ujian demikian
sebagai ujian kecerdasan karena psikolog mempunyai kunci untuk mengukur kecerdasan yang
diperlukan untuk menempati suatu pekerjaan. Ujian ini memberikan wawasan pada kemampuan
spasial mekanis pelamar. Anda dapat menggunakan ujian ini untuk menyaring pelamar untuk
pekerjaan seperti desainer, pembuat draft, dan insinyur.
Ujian Keberhasilan.
Ujian keberhasilan mengukur apa yang telah dipelajari seseorang. Kebanyakan dari ujian yang
dilaksanakan disekolah adalah ujian keberhasilan. Ujian ini mengukur pengetahuan dalam bidang
pekerjaan seperti ekonomi, pemasaran, atau personalia. Sebagai tambahan untuk pengetahuan
dalam bidang pekerjaan, ujian keberhasilan mengukur kemampuan pelamar itu.
KENDALA
▪ Tolak ukur, yaitu kesulitan untuk menentukan standar yang akan digunakan mengukur
kualifikasi-kualifikasi seleksi secara objektif. Misalnya; kejujuran, kesetian dan prakarsa dari
pelamar mengalami kesulitan. Bobot nilai yang diberikan didasarkan pada pertimbangan yang
subjektif.
▪ Penyeleksi, yaitu kesulitan mendapatkan penyeleksi yang tepat, jujur dan objektif penilainnya.
Penyeleksi sering memberikan nilai atas pertimbangan peranannya, bukan atas fisis
pikirannya, bahkan pengaruh dari efek “halo” sulit dihindarkan.
▪ Pelamar, yaitu kesulitan untuk mendapatkan jawaban yang jujur dari pelamar. Mereka selalu
berusaha memberikan jawaban mengenai hal-hal yang baik-baik saja tentang dirinya,
sedangkan yang negatif disembunyikan.
▪ Untuk mengurangi kendala-kendala ini, diperlukan kebijaksanaan seleksi secara bertingkat,
karena semakin banyak tingkatan seleksi yang dilakukan semakin cermat dan teliti penerimaan
karyawan.
3. Perangkat Organisasi
Selain faktor-faktor di atas, seleksi juga dipengaruhi oleh keberadaan perangkat organisasi seperti:
a. Analisis Jabatan
Analisis jabatan merupakan semacam pedoman bagi kegiatan proses seleksi. Analisis
jabatan memberikan informasi tentang uraian jabatan, spesifikasi jabatan, standarisasi
pekerjaan serta persayaratan yang harus dipenuhi untuk memegang jabatan tersebut.
dengan demikian, seleksi yang dilakukan harus mengacu pada analisis jabatan. Seleksi
tanpa acuan analisis jabatan (tentu yang benar) niscaya sulit untuk mendapatkan calon
pegawai sebagaimana yang dibutuhkan organisasi. Analisis jabatan ini merupakan arah
atau petunjuk tentang target apa yang hendak dicapai pada saat seleksi.
b. Perencanaan SDM
Dari perencanaan SDM, akan dapat diketahui berapa jumlah calon pegawai yang
dibutuhkan oleh organisasi, pada jenjang apa dan di bagian mana, dan persyaratan apa yang
harus dipenuhi oleh pelamar.
c. Pengadaan Tenaga Kerja (Rekruitmen)
Rekruitmen yang dilakukan akan berpengaruh pada proses seleksi. Qualified tidaknya
pelamar yang akan diseleksi sangat tergantung pada tenaga kerja (rekruitmen). Pengadaan
kerja yang efektif akan menghasilkan tersedianya sejumlah pelamar yang qualified dan
sebaliknya. Jenis dan sifat berbagai langkah yang harus diambil tergantung pada hasil
rekruitmen.
Faktor-faktor yang dipengaruhi seleksi:
• Orientasi
• Diklat
• Pengembangan
• Perencanaan Karier
• Penilaian Prestasi Kerja
• Kompensasi
• Perjanjian Kerja
• Pengawasan Personalia
Simamora menjelaskan proses seleksi dibuat dan disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan
kepegawaian untuk menduduki sebuah posisi atau jabatan dalam suatu perusahaan atau organisasi.
Ketelitian dari proses seleksi bergantung pada beberapa faktor, yaitu:
1. Konsekuensi seleksi yang salah diperhitungkan.
2. Yang mampu mempengaruhi proses seleksi adalah kebijakan perusahaan dan sikap
dari manajemen.
3. Waktu yang tersedia untuk mengambil keputusan seleksi yang cukup lama.
4. Pendekatan seleksi yang berbeda umumnya digunakan untuk mengisi posisi-posisi di
jenjang yang berbeda di dalam perusahaan.
5. Sektor ekonomi dimana individu akan dipilih baik swasta, pemerintah atau nirlaba
juga dapat mempengaruhi proses seleksi.
Seleksi merupakan fungsi yang penting karena berbagai macam keahlian yang dibutuhkan oleh
organisasi untuk mencapai tujuannya diperoleh dari proses seleksi. Proses seleksi akan melibatkan
proses menduga yang terbaik (best-guest) dari pelamar yang ada. Seleksi penerimaan pegawai baru
bertujuan untuk mendapatkan hal-hal berikut:
a. Karyawan yang memiliki potensi.
b. Karyawan yang disiplin dan jujur.
c. Karyawan yang sesuai dengan tugas dan keahlian yang diperlukan.
d. Karyawan yang trampil.
e. Karyawan yang kreatif dan dinamis.
f. Karyawan yang loyal.
g. Mengurangi turnover karyawan.
h. Karyawan yang sesuai dengan budaya organisasi.
i. Karyawan yang dapat bekerja sama didalam perusahaan.
j. Karyawan yang mudah dikembangkan dimasa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
(1) N, Bandits. 2014. Manajemen Perusahaan Seleksi SDM dalam
: http://www.slideshare.net/banditznero/kuliah-7-seleksi-sdm-
(2) B, Denny. 2009. Proses Seleksi dalam Departemen SDM dalam : http://jurnal-
sdm.blogspot.com/2009/08/proses-seleksi-dalam-departemen-sdm.html
(3) Nidno. 2013. Seleksi Tenaga Kerja dalam : http://nidnod91.blogspot.com/2013/04/seleksi-
tenaga-kerja_25.html
(4) S, Aldina. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia dalam : http://elib.unikom.ac.id/
(5) H, Septian. 2015. MSDM Pengujian Seleksi Kelas Karyawan dalam
: http://www.academia.edu/9052578/MSDM_Pengujian_Seleksi_Karyawan