0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
16 tayangan27 halaman
Dokumen tersebut merangkum proses seleksi karyawan oleh perusahaan, mulai dari tujuan seleksi untuk mendapatkan karyawan yang tepat, proses seleksi melalui tes administrasi, tertulis, dan wawancara, hingga karakteristik tes seleksi yang efektif seperti standarisasi, objektivitas, dan validitas.
Dokumen tersebut merangkum proses seleksi karyawan oleh perusahaan, mulai dari tujuan seleksi untuk mendapatkan karyawan yang tepat, proses seleksi melalui tes administrasi, tertulis, dan wawancara, hingga karakteristik tes seleksi yang efektif seperti standarisasi, objektivitas, dan validitas.
Dokumen tersebut merangkum proses seleksi karyawan oleh perusahaan, mulai dari tujuan seleksi untuk mendapatkan karyawan yang tepat, proses seleksi melalui tes administrasi, tertulis, dan wawancara, hingga karakteristik tes seleksi yang efektif seperti standarisasi, objektivitas, dan validitas.
Kinerja Perusahaan untuk Menyeleksi karyawan merupakan hal yang sangat
penting karena kemajuan perusahaan tergantung pada kinerja karyawannya. Seleksi Karyawan dilakukan dengan tujuan sebagai berikut : Sebagai langkah awal penentuan karyawan Untuk evaluasi calon tenaga kerja, Untuk mendapatkan karyawan yang memenuhi syarat, Untuk mendapatkan karyawan yang tepat, Mendapatkan karyawan yang efektif dalam bekerja, Mendapatkan karyawan yang sesuai dengan Visi, Misi dan Nilai Perusahaan Latar Belakang • Proses perekrutan pegawai yang asal-asalan dapat berakibat menurunnya kinerja suatu perusahaan. Hal ini dapat disebabkan karena kemampuan pegawai yang tidak memenuhi kriteria maupun kesalahan dalam penempatan pegawai. Oleh karena itu, sebagian besar perusahaan melakukan perekrutan pegawai dengan tes seleksi sesuai kriteria yang ditetapkan perusahaan tersebut. Proses seleksi dilakukan untuk mencegah perusahaan merekrut pegawai di bawah standar yang ditetapkan. Berdasarkan hasil seleksi tersebut, perusahaan dapat menentukan calon pegawai yang sesuai dengan kriteria perusahaan. Pengertian Seleksi Seleksi (selection) adalah proses memilih dari sekelompok pelamar, orang yang paling sesuai untuk menempati posisi tertentu dan untuk organisasi. Pentingnya seleksi yaitu untuk memilih pelamar pekerjaan yang sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Tujuan Seleksi Tujuan Seleksi tersebut diantaranya: ▪ Menjamin perusahaan memiliki karyawan yang tepat untuk suatu jabatan/ pekerjaan. ▪ Memastikan keuntungan investasi SDM perusahaan. ▪ Mengevaluasi dalam mempekerjakan dan penempatan pelamar sesuai minat. ▪ Memperlakukan pelamar secara adil dan meminimalkan deskriminasi. ▪ Memperkecil munculnya tindakan buruk karyawan yang seharusnya tidak diterima. Proses Seleksi Ada sejumlah komponen dalam suatu proses seleksi tersebut: a) Kuantitas (jumlah) tenaga kerja yang dibutuhkan, b) Standard kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan, c) Kualifikasi dari sejumlah calon tenaga kerja, d) Kualifikasi yang menjadi dasar dalam seleksi: Keahlian, pengalaman, umur, jenis kelamin, pendidikan, keadaan fisik, tampang, bakat, tempramen, karakter, kerja sama, kejujuran, kedisiplinan, inisiatif, dan kreatif. Jenis-jenis seleksi: • Seleksi Administrasi misalnya: komputer 6). Pas foto Yaitu seleksi berupa surat-surat 7). Copy Identitas (KTP. yang dimiliki pelamar untuk Pasport, SIM, dan lain-Iain) menentukan apakah sudah 8). Pengalaman kerja sesuai dengan persyaratan 9). Umur yang diminta organisasi perusa 10). Jenis kelamin haan, antara lain: 11). Status Perkawinan 1). Ijazah 12). Surat Keterangan 2). Riwayat hidup kesehatan dari dokter 3). Domisili/keberadaan status 13). Akte Kelahiran yang bersangkutan 4). Surat Lamaran 5). Sertifikat keahlian • Seleksi secara tertulis, terdiri dari: 1). Tes kecerdasan (Intelegensi test) 2). Tes kepribadian (Personal test) 3). Tes bakat (Aptitude test) 4). Tes minat (Interest test) 5). Tes prestasi (Achievment test)
• Seleksi tidak tertulis, terdiri dari:
1). Wawancara 2). Praktek 3). Kesehatan/Medis Metode pengadaan Seleksi 1. Metode ilimah, yaitu pengembangan seleksi non ilmiah dengan mengadakan analisis cermat tentang unsur- unsur yang akan diseleksi supaya diperoleh karyawan yang kompeten dengan penempatan yang tepat. 2. Metode non ilmiah, yaitu seleksi yang dilaksanakan tidak didasarkan kepada kriteria, standar atau spesifikasi kebutuhan nyata pekerjaan, tetapi hanya didasarkan kepada perkiraan danpengalaman saja. System seleksi yang efektif System seleksi yang efektif pada dasarnya memiliki tiga sasaran, yaitu : • Keakuratan, artinya kemampuan dari proses seleksi untuk secara tepat dapat memprediksi kinerja pelamar • Keadilan, artinya memberikan jaminan bnahwa setiap pelamar yang memenuhi persyarakatan doberikam kesempatan yang sama dalam system seleskais • Keyakinan, arttaraf orang yang terlibat dalam proses seleksi yuakin akan manfaat yang diperolehinya Faktor Yang Mempengaruhi Proses Seleksi 1. Fungsi SDM lain (spt standar kompensasi) 2. Pertimbangan hukum (persentase wanita,nondiskriminasi,peraturan tempat kerja) 3. Waktu yang dimiliki untuk mengambil keputusan(pendek,waktu panjang) 4. Hirarki organisasi 5. Tipe organisasi (pemerintah,swasta, LSM) 6. Kwalitas pelamar 7. Jumlah, komposisi dan ketersediaan tenaga kerja Dipengaruhi ekonomi, sosial, politik Undersupply vs oversupply tenaga kerja Unqualifed vs qualified employee Tahapan Seleksi 1. Mengirimkan Curicullum Vitae 2. Pengisian formulir lamaran 3. Pengujian (testing) 4. Wawancara 5. Keputusan seleksi Langkah – Langkah Proses Penyeleksian 1. Pemerikasaan awal Dimaksudkan untuk meminimalkan waktu yang digunakan departemen SDM selama proses penyeleksian dengan melepaskan para pelamar yang tidak memenuhi syarat yang sudah ditentukan perusahaan. Dalam mereview surat lamaran, penilai harus menentukan dengan cepat pelamar mana yang memiliki kualifikasi minimum yang sesuai dengan uraian pekerjaan dan segera mengeluarkan pelamar yang tidak berkualifikasi.Untuk menjaga citra perusahan yang baik, tiap pelamar harus diberi perlakuan sopan. 2. Pengisian formulir lamaran Yaitu proses pencatatan formal tentang lamaran kerja para individu pelamar. Formulir lamaran biasanya berisi tentang data dan informasi pelamar, yang dibutuhkan oleh perusahaan. Pengisian formulir lamaran ini dapat digunakan sebagai alat penyaringan untuk menghasilkan penilaian umum. Secara subjektif, penilaian menyeluruh sering digunakan manakala banyak pelamar yang perlu dipertimbangkan. Apabila ditemukan adanya keterbatasan kelayakan latar belakang atau keahlian,mereka dapat segera dikeluarkan. 3. Pengujian (testing) Untuk memperkirakan kemampuan kinerja,identifikasi sikap atau keahlian tertentu yang tidak terlihat pada waktu wawancara dalam melakukan pengujian. Jenis test: Cognitif test, kemampuan Psikomotor, pengetahuan mengenai pekerjaan, kepribadian, tes kesehatan,analisa tulisan tangan,dll Keputusan seleksi : supervisor dan atau manager 4. Wawancara Wawancara dilakukan secara luas untuk menyeleksi karyawan. Wawancara memiliki keterbatasan tertentu, antara lainyang menyangkut sisi kehandalan dan keabsahannya. Keabsahan dari wawancara sering dipertanyakan karena beberapa departemen dalam perusahaan menggunakan pertanyaan standar yang ukuran keabsahannya dapat dievaluasi. 5. Keputusan seleksi Penyeleksian pelamar merupakan proses memilih atau menentukan individu yang berkualifikasi untuk mengisi posisi dalam perusahaan. Pada titik ini, fokus ada pada manajer. Yang harus mengambil langkah terpenting dari keseluruhan keputusan penerimaan karyawan yang sebenarnya. Biasanya, orang yang terseleksi memiliki kualifikasi-kualifikasi yang paling dekat kecocokannya dengan persyaratan-persyaratan posisi lowongan dan organisasi. Karakteristik Tes Seleksi 1. Standarnisasi (standardization) adalah keseragaman prosedur dan kondisi yang terkait dengan pelaksanaan tes. 2. Objektivitas (objectifity) dalam tes muncul ketika setiap orang yang menilai tes memberikan hasil yang sama. 3. Norma (Norm) adalah kerangka acuan untuk membandingkan kinerjaseorang pelamar dengan pelamar lainnya. 4. Keabsahan (validitas) diperlukan untuk memperbaiki keputusan agar manajer SDM mampu memilih teknik yang lebih efektif dan menghasilkan keputusan penyeleksian yang lebih tepat dan tenaga kerja yang berkualitas tinggi. Disamping itu, validitas juga mengandung derajat keadilan, utamanya untuk memperkecil upaya-upaya intervensi pihak luar yang sering tidak proporsional. 5. Kehandalan (reliabilitas) diartikan sebagai tingkat di mana suatu teknik pengukuran karakteristik pribadi pelamar memberikan hasil yang stabil dan konsisten. CONTOH SEKIAN & TERIMA KASIH