A. Uraian Materi
1. Pengertian Seleksi
Ada tiga hal yang menyebabkan seleksi menjadi hal yang penting, yaitu:
a) Pendidikan
b) Referensi
c) Pengalaman kerja
d) Kemampuan bahasa Inggris
e) Kesehatan
f) Tes tertulis
g) Tes wawancara.
2. Prosedur Seleksi
a. Pengumpulan informasi
Untuk mengumpulkan informasi tentang organisasi, jalur karir dan
kondisi pekerjaan. Disamping itu juga tentang para calon yang memiliki
pengalaman , kualifikasi dan karakteristik personal.
b. Prediks
Penggunaan informasi masa lalu dan kini tentang karakteristik calon
sebagai basis untuk prediksi tentang proyeksi perilakunya di masa
mendatang.
c. Pembuat keputusan
Penggunaana prediksi tentang proyeksi perilaku calon di masa
mendatang sebagai basis untuk membuat keputusan tentang
penerimaan terhadap calon.
d. Pasokan informasi
Memberi informasi tentang organisasi, pekerjaan, kondisi organisasi,
memberi informasi tentangt hasil proses seleksi kepada seluruh pihak
yang terlibat.
Langkah-langkah Seleksi
3. Tujuan Seleksi
Non ilmiah
Yaitu seleksi yang dilaksanakan tidak didasarkan atas kriteria
standar, atau spesifikasi kebutuhan nyata suatu pekerjaan atau jabatan.
Akan tetapi hanya didasarkan pada perkiraan dan pengalaman saja.
Seleksi dalam hal ini dilakukan tidak berpedoman pada uraian spesifikasi
pekerjaan dari jabatan yang akan diisi. Unsur-unsur yang diseleksi
biasanya meliputi hal-hal seperti:
Ilmiah
Metode ilmiah merupakan metode seleksi yang didasarkan pada
spesifikasi pekerjaan dan kebutuhan nyata yang akan diisi, serta
berpedoman pada kriteria dan standar-standar tertentu. Seleksi ilmiah
mengacu pada hal-hal antara lain:
Kualifikasi meliputi:
a. Umur h. Temperamen
b. Keahlian i. Karakter
c. Kesehatan Fisik j. Pengalaman Kerja
d. Pendidikan k. Kedisiplinan
e. Jenis Kelamin l. Kerja sama
f. Tampang m. Kejujuran
g. Bakat n Inisiatif dan kreatif.
6. Proses Seleksi
Proses seleksi calon tenaga kerja di Indonesia bervariasi. Namun secara
garis besar proses seleksi berlangsung sesuai dengan tahapan tahapn
sebagai berikut :
7. Pentingnya Seleksi
a. Keabsahan
Suatu tes itu pada dasarnya sebuah sampel dari perilaku
seseorang, tetapi beberapa tes jelas lebih mewakili perilaku yang
disampelkan ketimbang yang lainnya. Sebuah tes mengetik misalnya,
jelas berhubungan dengan beberapa perilaku dalam bekerja, dalam jenis
hal mengetik.
1) Keabsahan Tes
Merupakan kecermatan yang dengannya sebuah tes, wawancara
dan lain-lain mengukur apa yang mau diukur atau memenuhi fungsi
yang dirancang untuk diisi. Keabsahan tes menjawab pertanyaan
“Apakah tes ini mengukur apa yang harus diukur?”. Berkenaan
dengan tes seleksi karyawan, istilah keabsahan sering merujuk pada
bukti bahwa tes itu berhubungan dengan jabatan. Dalam testing
pekerjaan ada dua cara utama untuk menunjukkan keabsahan tes,
yaitu keabsahan kriteria dan keabsahan muatan.
Keabsahan kriteria berarti menunjukkan bahwa mereka yang
mengerjakan tes dengan baik juga akan bekerja baik dan bahwa
mereka yang jelek dalam tes juga akan jelek dalam bekerjanya.
Dengan demikian, tes itu memiliki keabsahan sejauh orang-orang
dengan skor tes yang lebih tinggi berkinerja lebih baik pada
pekerjaan.
Keabsahan muatan adalah sebuah tes yang memuat sampel yang
adil dari tugas-tugas dan keterampilan yang sesungguhnya
dibutuhkan untuk jabatan yang dipertanyakan.
b. Keandalan
“Reabilitas yaitu konsistensi nilai yang diperoleh oleh orang yang sama
saat di uji kembali dengan ujian yang sejenis. Ada beberapa cara untuk
memperkirakan konsistensi nilai atau keandalan. Anda dapat melakukan
ujian yang sama kepada orang yang sama pada dua waktu yang
berbeda. Atau anda dapat melakukan ujian dan kemudian memberikan
ujian kembali yang di yakini para ahli sebagai ujian yang setara beberapa
waktu kemudian, ini akan menjadi penilaian bentuk setara.” Dengan
membandingkan nilai ujian mereka pada ujian kedua dengan nilai pada
ujian pertama, hal ini akan menjadi penilaian ulang ujian.
9. Kendala Seleksi
a. Jenis-jenis ujian
Ujian Kemampuan Kognitif.
Ujian kognitif termasuk ujian kemampuan pemahaman umum
(Intelegensia) dan ujian kemampuan mental khusus seperti
memori dan pemahaman induktif.
Ujian Intelegensia.
Ujian Intelegensia (IQ) adalah ujian kemampuan intelektual umum.
Ujian ini mengukur kemampuan seperti memori, kosakata,
kefasihan bicara dan kemampuan berhitung. Inteligensia sering
diukur dengan menguji secara perorangan seperti Standford-Binet
Test. Pengusaha dapat menjalankan IO lain seperti Wonderlic
untuk kelompok-kelompok orang.