Anda di halaman 1dari 6

Manajemen sumber daya manusia

Pengadaan dan Seleksi

A. Pengadaan Sumber Daya Manusia


Pengadaan adalah upaya proses untuk memperoleh jumlah dan jenis tenaga kerja yang tepat
untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang dibutuhkan guna mencapai tujuan perusahaan.
Pengadaan sumber daya manusia juga adalah langkah pertama dan yang mencerminkan
berhasil tidaknya suatu perusahaan atau instansi mencapai tujuannya. Ada beberapa pendapat
tentang pengadaan sumber daya manusia di antaranya:

 Menurut, Hasibuan pengadaan adalah proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi,


dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang efektif dan efisien untuk membantu
tercapainya tujuan dari perusahaan.
 Menurut Andrew E. Sikula,,pengadaaan sumber daya manusia adalah tindakan atau
proses dari suatu organisasi untuk mendapatkan tambahan pegawai untuk tujuan
operasional.
 Menurut Samsudin, Pengadaan dimaksudkan untuk memperoleh jumlah dan jenis
tenaga kerja yang tepat untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja guna mencapai tujuan
organisasi.
Berdasarkan dari pendapat pendapat tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa pengadaan
sumber daya manusia adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh suatu perusahaan melalui
tahap-tahapan yang mencakup proses penarikam, seleksi, penempatan, orientasi untuk
mendapatkan tambahan pegawai sesuai dengan kebutuhan agar dapat membantu tercapainya
tujuan perusahaan.

Proses Pengadaan Sumber Daya Manusia


Pengadaan sumber daya manusia pada dasarnya merupakan keputusan yang diambil oleh
pihak manajemen untuk lebih menjamin tersedianya sumber daya manusia yang tepat untuk
menduduki jabatan dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. Dalam pengadaan sumber daya
manusia ini dituntut kejelian dari pihak manajemen dalam perekrutan sumber daya manusia
yang baru. Karena hal tersebut juga akan sangat berpengaruh untuk masa depan perusahaan.
Dalam proses pengadaan sumber daya manusia ada prosedur yang harus diperhatikan oleh
pihak manajemen, antara lain :
 perencanaan/estimasi kebutuhan sumber daya manusia
 rekrutmen atau penarikan
 seleksi
 penempatan, orientasi dan induksi karyawan.

B. Seleksi Sumber Daya Manusia


Seleksi adalah suatu kegiatan pemilihan dan penentuan pelamar yang diterima atau ditolak
untuk menjadi karyawan. Proses seleksi tergantung pada 3 bagian , yaitu:
1. Analisa jabatan ( diskripsi jabatan, sfesifikasi jabatan, standart prestasi karyawan
yangdiharapkan.)
2. Rencana sumberdaya manusia yang akan datang (program tenaga kerja, perluasan
dimasayang akan datang).
3. Penariakn tenaga kerja, sehingga akan menghasilkan sekelompok orang yang akan dipilihatau
pelamar.

Dasar dan Tujuan Seleksi


 a.) Dasar seleksi
Dasar seleksi berarti penerimaan karyawan baru hendak berpedoman kepada dasar tertentu
yang telah digariskan oleh internal maupun eksternal perusahaan, supaya pelaksanaan dan hasil
seleksi dapat dipertanggung jawabkan baik secara hukum maupun ekonomis. Dasar dasar itu
antara lain adalah :
1. Kebijakan perburuhan pemerintah
 Seleksi penerimaan karyawan baru harus berdasarkan dan berpedoman pada undang-undang
perburuhan pemerintah. Seleksi usia harus berdasarkan kepada undang-undang tanggal 6
januari 1951 No 1 pasal 1 ayat 1b-1d dan pasal 4 ayat 1 dan pasal 7 ayat1. Peraturan
perburuhan melarang adanya diskriminasi kulit, agama, dab suku bangsa.
2. Spesifikasi pekerjaan atau jabatan
 Prinsip spesifikasi jabatan “ penempatan orang-orang yang tepat pada tempat yang tepat dan
penempatan orang yang tepat untuk jabatan yang tepat.” Atau “ the right man on the right
place and the right man behind the right gun”. Jadi, titik tolak pemikiran seleksi hendaknya
kepada apa yang akan dijabar/dikerjakan, baru siapa yang akan menjabat atau mengerjakannya;
bukan siapa baru apa. Jabatan atau pekrjaan apa pun yang akan di isi hendaknya diseleksi
berdasarkan atas spesifikasi jabatan atau pekerjaan tersebut.
3. Ekonomis
Tindakan ekonomis menjadi dasar pelaksanaan seleksi supaya biaya, waktu,
dan pikiran dimanfaatkan secara efektif sehingga hasil seleksi dapat dipertanggung jawabkan.
Mengadakan seleksi harus dengan cara yang paling efektif dangan biaya serendah-rendahnya
untuk mendapatkan karyawan yang sebaik-baiknya.
4. Etika sosial 
 Artinya, memperhatikan norma-norma hukum, agama, kebudayaan, dan adatistiadat
masyarakat serta hukum yang berlaku di negara yang bersangkutan.

b.) Tujuan seleksi


Seleksi penerimaan karyawan baru bertujuan untuk mendapatkan hal-hal berikut :
1. Karyawan yang qualified dan potensial
2. Karyawan yang jujur dan berdisiplin
3. Karyawan yang cakap dengan penempatan yang tepat
4. Karyawan yang terampil dan bersemangat dalam bekerja
5.Karyawan yang memenuhi persyaratan undang-undang peburuhan
6. Karyawan yang dapat bekerja sama baik secara vertikal dan horizontal
7. Karyawan yang dinamis dan kreatif
8. Karyawan yang inovit dan bertanggung jawab sepenuhnya
9. Karyawan yang loyal dan berdedikasi tinggi
10.Mengurangi tingkat absensi dan turnover karyawan.
11. Karyawan yang mudah dikembangkan pada masa depan
12. Karyawan yang dapat bekerja secara mandiri
13. Karyawan yang mempunyai perilaku dan budaya malu.

Cara, tahapan-tahapan, tes penerimaan, kendala seleksi


A. Cara Seleksi
 1. Non ilmiah Adalah Seleksi yang dilaksanakan tidak didasarkan kepada standar atau sfesifikasi
jabatan, hanya didasarkan kepada prakiraan dan pengalaman. Unsur-unsur yang diseleksi,
meliputi :
a. Surat lamaran bermatrai atau tidak 
b. Ijazah sekolah dan daftar nilainya.
c. Surat keterangan pekerjaan dan pengalaman
d. Referansi atau rekomondasi dari pihak yang dapat dipercaya
e. Wawancara langsung dengna pelamar bersangkutan
f. Penampilan dan keadaan fisik
g. Keturunan dari pelamar bersangkutan
h. Tulisan pelamar.
Seleksi non ilmiah kurang dapat dipertanggung jawabkan karena sering memperoleh karyawan
barUyang tidak cakap menyelesaikan pekerjaannya, bahkanmenimbulkan kesulitan-kesulitan
bagi perusahaan.
2. Ilmiah Adalah mengadakan analisis cermat tentang unsur yang akan diseleksi sehingga akan
diperoleh karyawan yang kompeten. Metode-metode ilmiah didasarkan pada :
a.  Metode karya yang jelas dan sistematis 
b. Berorientasi pada prestasi kerja
c. Berorentasi pada kebutuhan rill karyawan
d. Berdasarkan kepada job analysis dan ilmu sosial lainnya
e. Berpedoman kepada undang-undang perburuhan.

B. Langkah-langkah
 Langkah-langkah seleksi meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Seleksi surat lamaran
 Memilih surat-surat lamaran dan mengelompokkan atas surat lamaran yang memenuh isyarat
dan surat lamaran yang tidak memenuhi syarat.
2. Pengisian bianko lamaran
 Formulir ini memuat rincian data yang komplet dari pelamar, seperti
orangtua, pengalaman kerja, dan gaji yang dimintakan. Formulir ini digunakan
sebagai salah satu alatreferensi pelamar bersangkutan.
3. Pemeriksaan referensi
 Meneliti siapa referansi pelamar, dipercaya atau tidak untuk memberikan informasi mengenai
sifat, perilaku, pengalaman kerja, dan hal-hal lain yang dianggap penting dari pelamar.
4. Wawancara pendahuluan
 Berarti tanya jawab dengan maksud memperoleh data atau informasi lebih mendalam secara
langsung dari pelamar. Cara wawancara dikenal dengan cara unstructured interview (wawancara
secara bebas tanpa ada persiapan pertanyaan yang akan ditanyakan), structured interview
( wawancara yang pertannyaannya telah dipersiapkan sehingga wawancara lebih rendah dan
cepat), dan mixed interview ( kombinasi dari free interview dengan guided interview.

C. Tes Penerimaan.
 Tes penerimaan adalah proses untuk mencari data calon karyawan yang disesuaikan dengan
spesifikasi jabatan atau pekrjaan yang akan dijabat. Bentuk-bentuk tes penerimaan adalah :
1. Physical test yaitu suatu proses untuk menguji kemampuan fisik pelamar misalnya
pendengarn dan penglihatan.
2. Academic test yaitu proses menguji kecakapan yang dimiliki pelamar sesuai dengan
kebutuhan yang akan diisinya.
3. Phsyhological test yaitu proses menguji tentang kecerdasan, bakat, prestsi, minat, dan
kepribadian dai pelamar.

D. Kendala
 Kendala seleksi terjadi karena yang akan diselesaikan adalah manusia yang mempunyai pikiran,
dinamika, dan harga diri. Seleksi jauh lebih sulit dibandingkan memilih mesin-mesin yang akan
digunakan.  Kendala-kendala itu, antara lain :
1. Tolak ukur adalah kesulitan untuk menentukan standart ukur yang akan digunakan mengukur
kualifikasi-kualifikasi secara objektif.
2. Penyeleksi adalah kesulitan mendapatkan penyeleksi yang benar-benar qualified, jujur, dan
objektif penilaiannya.
3. Pelamar adalah kesulitan untuk mendapatkan jawaban yang jujur dari pelamar.
Indra Sulpaimi, “PENGADAAN SUMBER DAYA MANUSIA”, Jurnal Manajemen Sumber Daya
Manusia-,

Rosyida Dwi, “Pengadaan Sumber Daya Manusia” Aug 02, 2012.

Anda mungkin juga menyukai