5) Tes Psikologi
• Tes ini diadakan dengan maksud untuk mengetahui keadaan diri calon
tenaga kerja terhadap kemungkinan dalam melaksanakan tugas. Tes
psikologi meliputi: tes kecerdasan (intelegences test); tes prestasi
(achievement test); tes bakat (aptitude test); tes minat (interest test); dan tes
kepribadian (personality test).
6) Wawancara lanjutan
• Tujuan wawancara adalah untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut dan
rinci tentang data pribadi yang telah ada dalam surat lamaran atau formulir
lamaran dan referensi lain. Di samping itu juga untuk mendapatkan
informasi yang belum diperoleh selama diadakan seleksi. Dengan demikian,
dalam wawancara dapat diketahui lebih banyak mengenai latar belakang
calon tenaga kerja.
7) Pemeriksaan kesehatan
• Pemeriksaan kesehatan dilakukan untuk melihat dengan jelas
kondisi fisik calon tenaga kerja yang dilakukan oleh tim dokter
perusahaan. Pemeriksaan kesehatan dilaksanakan dengan tujuan
untuk mencegah terhadap kemungkinan memperoleh tenaga kerja
yang sering sakit, sehingga perusahaan terpaksa mengeluarkan
biaya pengobatan yang tinggi yang akhirnya merugikan
perusahaan. Pemeriksaan kesehatan meliputi: (1) kesehatan panca
indra, seperti mata, tidak buta warna, plus atau minus, pendengaran
normal atau tuli atau susah mendengar dan (2) kesehatan fisik
untuk mendukung kelancaran pelaksanaan pekerjaan, agar tidak
mendapatkan tenaga kerja yang sakit-sakitan.
Analisis
Jabatan
Orientasi
Latihan
Pengembangan
Rencana-rencana Proses Perencanaan Karir
Sumberdaya Seleksi Evaluasi Prestasi
Manusia Kompensasi
Perjanjian Kolektif
Pengawasan Personalia
2 4 6
Tes-tes Pemeriksaan Wawancara oleh
Penerimaan Referensi-referensi Penyelia
7
Langkah-Langkah dalam Proses Seleksi Keputusan
penerimaan
Format Wawancara Tipe-Tipe Pertanyaan Penerapan
Evaluasi
Pengarahan
(penciptaan hubungan)
Persiapan Pewawancara
Proses Seleksi (lanj’)
• Beberapa contoh pertanyaan:
1. Bagaimana saudara menggunakan waktu luang? Apa hobby
saudara?
2. Apa kegiatan sekolah atau masyarakat yang telah diikuti?
3. Ceritakan pekerjaan yang ideal bagi saudara. Tipe pekerjaan
apa yang saudara inginkan?
4. Mengapa saudara ingin bekerja pda perusahaan kami.
5. Apakah saudara bersedia ditempatkan dimanapun?
6. Berapa gaji yang saudara minta? Berapa menurut saudara
gaji yang layak?
7. Apa yang saudara ketahui tentang produk-produk
perusahaan?
8. Jelaskan Boss ideal menurut saudara?
Proses Seleksi (lanj’)
• Kesalahan Wawancara
– Halo effect
• Pewawancara menggunakan informasi terbatas tentang
pelamar untuk berprasangka dalam evaluasi terhadap
karakteristik lain pelamar.
– Misal; seorang pelamar mempunyai senyuman menarik dan
simpatik diperlakukan sebagai calon unggul dalam wawancara.
– Leading Questions
• Pewawancara mengirimkan ‘telegram’ jawaban yang
diinginkan dengan cara memberi arah-arah pertanyaan
wawancara.
– Misal; apakah saudara setuju bahwa laba adalah penting?
Proses Seleksi (lanj’)
– Personal Biases
• Hasil prasangka pribadi pewawancara terhadap kelompok
tertentu.
– Misal; saya lebih menyukai orang penjualan yang berbadan
tinggi.
– Dominasi Pewawancara
• Menggunakan waktu wawancara untuk ‘membual’ kepada
pelamar, menyombongkan keberhasilan, atau melakukan
percakapan sosial.
– Misal; menceritakan rencana-rencana perusahaan,
memberitahukan bagaimana pentingnya pekerjaan
pewawancara.
Proses Seleksi (lanj’)
• Langkah 4: Pemeriksaan Referensi
– Personal references, tentang karakter pelamar –biasanya diberikan oleh
keluarga atau teman-teman terdekat baik yang ditunjuk oleh pelamar
sendiri atau diminta perusahaan.
– Employment references, mencakup latar belakang dan pengalaman
kerja pelamar.
• Langkah 5: Evaluasi Medis
– Pemeriksaan kesehatan pelamar sebelum keputusan penerimaan
karyawan dibuat.
• Langkah 6: Wawancara Atasan Langsung
– Atasan langsung (penyelia) pada akhirnya merupakan orang yang
bertanggung jawab atas karyawan yang baru diterima.
• Langkah 7: Keputusan Penerimaan
– Blanko lamaran yang diterima merupakan data awal file personalia dan
berisi informasi yang berguna bagi kegiatan-kegiatan departemen
personalia selanjutnya.