Anda di halaman 1dari 4

Kelompok 5

Pendahuluan
Karyawan merupakan aset yang berharga bagi sebuah perusahaan dalam mencapai
tujuannya. Fokus utama manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) adalah memberikan
kontribusi atas suksesnya perusahaan. Sejalan dengan itu maka langkah awal yang
menjadi kunci utama, yaitu proses untuk merekrut tenaga kerja yang sesuai dengan
kebutuhannya. Hasil dari proses dapat digunakan untuk memutuskan calon karyawan
ditempatkan secara tepat.
Wawancara adalah pembicaraan yang diprakarsai oleh satu orang atau lebih untuk
mengumpulkan informasi dan mengevaluasi kualifikasi dari pelamar untuk suatu pekerjaan.
Situasi dimana pekerja yang potensial diberi pertanyaan tentang pekerjaan mereka, pengalaman
pribadi, skill dan jenjang karir yang telah atau akan mereka alami. Wawancara juga digunakan
untuk meminta informasi tambahan dan mengklarifikasi dari pelamar kerja tentang informasi
yang ada di resume mereka. Wawancara juga diperankan sebagai sebuah simulasi dari suatu
situasi yang biasa mereka lakukan atau apa yang akan mereka lakukan dalam sebuah situasi, baik
itu yang berhubungan dengan atasan, rekan kerja, bawahan atau customer lainnya.
Jenis – Jenis Wawancara :
1. Wawancara Tidak Terstruktur ( Tanpa Petunjuk )
Wawancara dengan gaya konvensional tidak terstruktur dimana pewawancara
menanyakan hal yang menarik saat muncul respons untuk satu pertanyaan. Beberapa pertanyaan
dapat disebutkan diawal, tetapi biasanya tidak, dan jarang ada pedoman formal untuk
memberikan nilai pada jawaban. Jenis wawancara ini bahkan dapat mirip seperti percakapan
biasa.
2. Wawancara Terstruktur ( Berpetunjuk )
Wawancara yang mengikuti rangkaian pertanyaan. Dalam wawancara terstruktur,
semua pewawancara umumnya menanyakan semua pelamar dengan pertanyaan yang sama, dan
karena hal ini, wawancara tersebut cenderung lebih dapat diandalkan dan sah. Wawancara
terstruktur juga dapat membantu mereka yang mungkin tidak terlalu nyaman melakukan
wawancara untuk dapat melakukan wawancara yang lebih baik.

Isi Wawancara Berdasarkan Jenis Pertanyaan :


1. Wawancara Situasional
Serangkaian pertanyaan yang berhubungan dengan pekerjaan yang berfokus pada bagaimana
calon karyawan itu akan berperilaku dalam situasi tertentu.
2. Wawancara Perilaku
Serangkaian pertanyaan yang berhubungan dengan pekerjaan yang berfokus pada bagaimana
mereka bereaksi terhadap situasi nyata masa lalu.
3. Wawancara yang Berhubungan dengan Pekerjaan
Serangkaian pertanyaan yang berhubungan dengan pekerjaan yang berfokus pada perilaku
masa lalu yang relevan yang berhubungan dengan pekerjaan.
4. Wawancara Tekanan
Wawancara dimana pelamar dibuat tidak nyaman dengan serangkaian pertanyaan sering kasar.
Teknik ini membantu mengenali pelamar yang hipersensitif dan mereka yang memiliki toleransi
tekanan yang rendah atau tinggi.

Jenis wawancara berdasarkan cara melakukannya:


1. Wawancara Pribadi atau Individu, Dua orang bertemu, dan yang satu sebagai pewawancara
mencari informasi respon lisan terhadap pertanyaan lisan.
a. Wawancara Berurutan Tidak TerstrukturSebuah wawancara dimana setiap pewawancara
membentuk sebuah opini independen setelah menanyakan pertanyaan berbeda.
b. Wawancara Berurutan TerstrukturSebuah wawancara dimana si pelamar diwawancarai
secara berurutan oleh beberapa orang, yang masing – masing memberikan rating kepada pelamar
dengan standar tertentu.
2. Wawancara Panel, Wawancara yang dilakukan oleh kelompok pewawancara kepada
pelamar. Wawancara panel biasa disebut sebagai wawancara komite, dilakukan oleh tim
wawancara ( dua atau tiga orang ) yang mewawancarai calon karyawan secara simultan,
kemudian menggabungkan penilaian mereka ke dalam satu nilai akhir panel.
3. Wawancara Massa, Panel mewawancarai beberapa pelamar secara simultan. Panel itu
memberikan masalah, kemudian duduk diam dan memerhatikan untuk melihat calon karyawan
mana yang memimpin dalam merumuskan jawaban.
4. Wawancara Terkomputerisasi, Wawancara dimana respons lisan dan/atau terkomputerisasi
seorang calon karyawan pekerjaan didapatkan dalam respons terhadap pertanyaan dan/atau
situasi lisan, visual, atau tertulis. Kebanyakan memberikan si pelamar serangkaian pertanyaan
khusus mengenai latar belakang, pengalaman, pendidikan, keterampilan, pengetahuan, sikap
kerja yang berhubungan dengan pekerjaan untuk posisi yang dilamar.

Langkah – Langkah Menyusun dan Melakukan Wawancara yang Efektif :


1. Analisis Pekerjaan
Menulis deskripsi pekerjaan dengan daftar tanggung jawab pekerjaan, pengetahuan yang
dibutuhkan, keterampilan, kemampuan, dan kualifikasi pekerjaan lainnya.
2. Membuat Peringkat Tentang Jawaban Pekerjaan Itu
Membuat perngkat berdasarkan pada pentingnya keberhasilan pekerjaan dan pada waktu yang
dibutuhkan untuk melakukannya dibandingkan dengan tugas – tugas lainnya.
3. Membuat Pertanyaan Wawancara
Membuat pertanyaan berdasarkan pada tanggung jawab pekerjaan sebenarnya, dengan
memperbanyak pertanyaan untuk tangung jawab yang penting.
4. Membuat Jawaban Pembanding
Membuat jawaban dan skala peringkat lima poin untuk masing – masing, ideal (5), menengah
(3), buruk (1)
5. Menunjuk Panel Wawancara dan Melakukan Wawancara
Panel biasanya beranggotakan 3 – 6 anggota.
6.Menggunakan formulir wawancara yang terstruktur
7.Kontrol jalannya wawancara

Rumusan Masalah
1. Apa tujuan dilakukannya wawancara karyawan?
2. Apa yang diukur dalam sebuah wawancara karyawan?

Isi
Tujuan wawancara karyawan antara lain :
1. Untuk mengetahui kepribadian dari pelamar kerja
2. Untuk mendapatkan informasi yang lebih dalam yang tidak tertulis dalam resume
calon karyawan
3. Untuk mendapatkan gambaran dari skill dan ability dari kandidat karyawan
4. Untuk mencocokkan kualifikasi dari pelamar kerja dengan kualifikasi perkerjaan dan
fungsi jabatan yang dilamarnya.

Wawancara karyawan digunakan untuk mengukur:

 Intelektual
Aspek yang dapat diukur antara lain. Logika berfikir, Kemampuan berfikir praktis, kemampuan
melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda, dan kemampuan untuk belajar hal2 baru.
 Work Attitude
Aspek yang diukur antara lain. Energy yang dimiliki, kecepatan kerja, dan resiliency
(kemampuan seseorang untuk mengelola pekerjaannya dalam kondisi stress).
 Personality
Aspek yang diukur antara lain. Kestabilan Emosi (kemampuan mengelola/mengontrol emosi
dalam kondisi yang sangat menekan/stressfull, kemampuan untuk melakukan sesuatu secara
proporsional dan akurat), Kemampuan untuk meilai sesuatu (kemampuan menilai efektivitas diri
dan lingkungan sekitar, kemampuan untuk berinteraksi dan bekerjasama dengan orang lain).

Kesimpulan
1. Wawancara memiliki tujuan untuk mengetahui kepribadian, informasi lebih lanjut, dan
kemampuan yang dimiliki calon karyawan agar dapat dikualifikasi dengan pekerjaan
yang dilamar.
2. Wawancara dapat digunakan untuk mengukur kemampuan intelektual, sikap dalam
bekerja, dan kepribadian calon karyawan.

Daftar Pustaka
http://learning.upnyk.ac.id/pluginfile.php/8808/mod_resource/content/1.2007.Mewawanc
arai Calon Karyawan. Diakses Pada Tanggal 10 Oktober 2020 Pukul 18:57 WIB

Anda mungkin juga menyukai