Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PENGANTAR ILMU PERTANIAN

PRASARANA BISNIS

Disusun Oleh :
Muhammad Agil Husein (135190039)
Galih Setyo Prasojo (135190043)
Muhammad Satria Akbar (135190046)
Arif Musthofa (135190047)
Tegar Ari Prasetyo (135190048)
Naufal (135190049)
Ariq Indra Shafwansyah (135190051)
Randy Aldanasa Al Ghozali (135190054)
Andrea Pirlo (135190055)
Fakhri Ananta Nugraha (135190060)
Muhammad Yoga Fahri Adi (135190062)
Antonius Destiawan (135190065)

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA


FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan
sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan
makalah sebagai tugas dari mata kuliah Pengantar Ilmu Pertanian yang berjudul “Prasarana
Bisnis”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Yogyakarta, 25 November 2019

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i


KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 2
C. Tujuan ..................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3
A. Prasarana Bisnis ...................................................................................... 3
B. Akses Pasar ............................................................................................. 3
C. Akses Informasi Pasar............................................................................. 4
D. Akses Jasa Spesialis ................................................................................ 8
E. Kedekatan Dengan Pemasok................................................................... 8
F. Akses Pada Jasa Pendukung Bisnis ........................................................ 9
G. Akses Pada Sumber Keuangan ............................................................... 10
H. Terdapat Perusahaan Besar ..................................................................... 11
BAB III PENUTUP ............................................................................................... 12
A. Kesimpulan ............................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Clustering adalah proses mengelompokkan objek berdasarkan informasi yang diperloeh
dari data yang menjelaskan hubungan antar objek dengan prinsip untuk memaksimalkan kesamaan
antar anggota satu kelas dan meminimumkan kesamaan antar klaster. Clustering juga merupakan
suatu alat untuk analisa data, yang memecahkan permasalahan penggolongan, objeknya adalah
untuk kasus pendistribusian kedalam kelompok, sedemikian sehingga derajat tingkat
keterhubungan antar anggota klaster yang sama adalah kuat dan lemah antar anggota dari klaster
berbeda.
Hasil dari analisa klaster berperan untuk suatu rencana penggolongan. Dengan
menggunakan clustering, dapat diidentifikasi daerah yang padat, pola-pola distribusi secara
keseluruhan dan keterkaitan yang menarik antara atribut-atribut data.
Prasarana bisnis merupakan suatu hak yang sangat penting untuk menentukan tingkat
keberhasilan klaster pertanian. Karena, didalamnya terdapat berbagai aspek-aspek yang dapat
menunjukkan tingkat kepentingan suatu klaster pertanian.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud klaster pertanian?
2. Apa yang dimaksud Prasarana Bisnis?
3. Apa efek adanya prasarana bisnis bagi klaster pertanian?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud klaster pertanian
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud prasarana bisnis
3, Untuk mengetahui bagaimana pengaruh prasarana bisnis terhadap klaster pertanian
BAB II
PEMBAHASAN

A. PRASARANA BISNIS
Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu
proses (usaha, pembangunan, proyek,dsb). Maka prasarana bisnis adalah segala sesuatu yang
merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses bisnis. Dengan adanya prasarana
bisnis, maka otomatis akan semakin memudahkan suatu pelaku bisnis dalam menjalankan
bisnisnya. Prasarana bisnis dapat berupa banyak hal, contohnya : Akses pasar, akses informasi
pasar, akses jasa Spesialis, kedekatan dengan pemasok, akses pada jasa pendukung bisnis,
akses pada sumber keuangan, dan terdapat perusahaan besar.

B. AKSES PASAR
Ada dua poin penting untuk membuka akses pasar dan memasarkan produk usaha yaitu
pentingnya membangun kepercayaan dan peran kelompok tani. Prinsip no trust, no business
(tidak ada kepercayaan, tidak ada bisnis) harus dipegang teguh selama menjalani usaha.
“Kepercayaan dari pembeli tidak serta-merta didapat, melainkan sesuatu yang harus dibangun
secara perlahan dan terus-menerus. Pembeli yang awalnya hanya membeli kakao 1-2 kg, tapi
karena petani bisa konstan memasok dan menjaga kualitas kakao, besar kemungkinan akan ada
pembelian jangka panjang dalam jumlah banyak,” kata Agus Setiaji yang biasa disapa Aji.
Kelompok tani juga memegang peran vital dalam keberhasilan usaha pertanian dan untuk
menekan biaya produksi. Sebagai contoh, harga pupuk untuk tanaman kakao sekitar
Rp120.000 per karung. Namun jika petani membeli dalam partai besar, harga bisa lebih murah.
Maka agar petani bisa membeli pupuk dalam jumlah banyak, perlu kelompok-kelompok tani,
bahkan perlu mendirikan koperasi usaha tani. Keberadaan kelompok tani akan menaikkan
posisi tawar di mata pembeli.
Inovasi menjadi kunci keberhasilan untuk meningkatkan daya saing bisnis (Shapiro 2002).
Artinya, usaha kecil perlu melakukan inovasi agar dapat mendesain organisasinya lebih
fleksibel, yang memungkinkan beradaptasi terhadap perubahan orientasi pasar. Kondisi itulah
yang memungkinkan usaha kecil dapat bersaing dengan usaha besar dan serbuan produk impor.
Usaha kecil dapat dengan mudah beradaptasi dengan merespon perubahan keinginan
pelanggan, jalur distribusi, dan kemampuan berinovasi (Feigenbaum & Karnani 1991). Tidak
mudah mentransfer inovasi dalam usaha kecil.
Caputo et al. (2002) mengatakan bahwa transfer inovasi pada usaha kecil menemui
beberapa kendala, diantaranya: (1) pelaku usaha kecil hanya memiliki kapabilitas inovasi yang
rendah, baik dalam inovasi produk maupun proses; (2) tingginya biaya–membuat risiko tinggi–
yang berhubungan dengan aktivitas inovasi; (3) rasa takut–atau malah antipati–yang berimbas
enggan untuk melakukan inovasi; dan (4) rendahnya informasi yang didapat dari pelaku usaha
tentang manfaat inovasi bagi kelangsungan usaha mereka. Caputo et al. (2002) menyarankan
perlunya intervensi dari aktor intelektual seperti universitas, lembaga riset, dan perusahaan
besar yang menggandeng UKM sebagai suppliers. Humphreys et al. (2005) menegaskan bahwa
inovasi membutuhkan beberapa elemen pendukung yang penting agar implementasi inovasi
dapat meningkatkan kinerja usaha kecil. Beberapa elemen tersebut adalah: (1) kepemimpinan;
(2) pemberdayaan; (3) budaya kerja; (4) teknologi; (5) pembelajaran; (6) struktur; dan (7)
manajemen.

C. AKSES INFORMASI PASAR


Dunia usaha sekarang ini begitu sibuk, demikian kompleks, persaingan makin tajam,
teknologi makin canggih, globalisasi terjadi disegala bidang. Dunia makin transaparan yang
bila tidak diikuti oleh para pengusaha, akan menyebabkan mereka ketinggalan zaman,
terdisrupsi dan akhirnya lenyap selamanya ditelan kesunyian. Oleh sebab itu sekarang ini para
pengusaha dituntut agar selalu berorientasi ke masa depan (future oriented). Mereka harus jeli
terhadap perubahan-perubahan yang selalu terjadi di masyarakat, terutama perubahan
terhadap:
• Teknologi produksi dan komunikasi
• Selera konsumen
• Kebiasaan masyarakat
• Saluran distribusi
Pengusaha harus mengarahkan masa depannya untuk mendeteksi segala bentuk perubahan,
dan menyesuaiakan program organisasi perusahaannya ke arah perubahan tersebut.
Agar usaha perusahaan tersebut berjalan secara efektif, maka dicari informasi.
Sistem informasi pasar adalah suatu kegiatan melakukan interaksi, berkesinambungan, dan
berorientasi ke masa depan yang menyangkut:
• orang-orang,
• perlengkapan,
• prosedur menganalisa dan
• memproses keputusan tentang program marketing perusahaan.
Ciri khas dan hal-hal penting dalam sistem informasi pemasaran antara lain:
• Mencari data yang diperlukan, direnungi, dianalisa, diproses dengan bantuan komputer,
dan disimpan untuk keperluan pengambilan keputusan.
• Berorientasi ke masa depan, sifatnya mengantisipasi, mengatasi masalah yang dihadapi,
seakan-akan merupakan obat penyembuh penyakit marketing.
• Sifatnya berkesinambungan, terus-menerus, tidak sporadis, tidak hanya sekali.
• Jika informasi ini tidak digunakan merupakan pemborosan.
Jadi informasi pemasaran adalah segala fakta, perkiraan, ramalan, laporan, analisis bisnis,
situasi harga, buying habit, preferensi pembelian, dan lain sebagainya.
Informasi ini harus dikelola dengan baik, dengan cara antara lain:
• Informasi tersebut dikumpulkan
• Informasi tersebut dikomunikasikan dan disebarkan kepada yang memerlukan
• Harus mampu menginterpretasikan informasi dan menggunakannya secara bijaksana.
• Membuat keputusan yang berdasarkan atas informasi yang diinterpretasikan secara tepat
agar keputusan yang diambil menjadi efektif.
Informasi pasar dapat dikumpulkan dari sumber internal dan eksternal. Sumber internal dapat
berupa:
• Analisa produk. hal ini penting untuk perusahaan yang memiliki aneka jenis produk. Perlu
dianalisis naik dan turunnya produk serta dicara penyebabnya.
• Analisa teritorial, dalam bentuk teritorial, kota, luar kota, kota kecil.
• Analisa konsumen, hal ini menyangkut produk yang digunakan, alasan, jumlah, spesifikasi
produk yang dibeli.
Sedangkan informasi eksternal, dapat berasal dari pemerintah, dari berbagai departemen,
terutama departemen perdagangan, perindustrian, dan informasi yang berasal dari negara lain.
Biro Pusat Statisitik (BPS) banyak menyediakan informasi yang diperlukan yang telah
dikumpulkan melalui berbagai kegiatan seperti sensus.

D. AKSES JASA SPESIALIS


Klaster dengan pertumbuhan yang baik akan terdiri dari entitas-entitas bisnis terspesialisasi
dan saling terhubung satu entitas dengan entitas yang lainnya. Kebutuhan akan jasa spesialis
menjadi tidak terelakkan untuk menyelesaikan permasalahan dengan hasil yang maksimal.
Karena tenaga spesialis menguasai suatu bidang tertentu secara mendalam didukung oleh
kemampuan dalam pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki pada bidang tertentu tersebut.
Akses pada jasa ini di sebuah klaster dapat diukur dengan seberapa jenis jasa spesialis dan
intensitas pemanfaatan jasa tersebut. Bentuk hubungan (formal/terikat – bebas) dapat
digunakan sebagai ukuran kualitatif.

E. KEDEKATAN DENGAN PEMASOK


Pemasok bertugas mengirimkan bahan atau alat yang dibutuhkan sebuah perusahaan untuk
menjalankan usahanya. Peran mereka tentulah penting. Tidak selamanya pengusaha bisa
membayar pemasok tepat waktu, apabila hal itu terjadi, pengusaha harus lah berpikir panjang
apabila tidak ingin ditinggal oleh pemasok terbaiknya.
Demi menghargai pemasok Anda, Anda harus menjalin hubungan yang baik dengan mereka.
Ingat, tanpa peran mereka, usaha Anda tentu tidak akan berjalan lancar. Komunikasikan segala
sesuatu yang terjadi dengan mereka. Termasuk jika ada permasalahan dalam pembayaran yang
Anda lakukan. Dengan komunikasi baik yang Anda jalin, pemasok Anda akan merasa
dibutuhkan dan begitu senang menjalin kerja sama dengan Anda. Bukan hanya mereka yang
diuntungkan, tetapi Anda juga
Lokasi perusahaan dekat dengan pemasok karena:
1. Bahan mentah cepat rusak
2. Biaya transportasi
3. Bahan dipasok dalam ukuran besar
Toko roti, pabrik susu, dan prosesor makanan laut beku berhadapan dengan bahan mentah
yang cepat rusak sehingga mereka seringkali bertempat dekat dengan para pemasok.
Kemudian, barang-barang dimana terdapat pengurangan dalam jumlah besar (misalnya, pohon
ke kayu, pohon ke kertas) umumnya memerlukan tempat fasilitas yang dekat dengan bahan
mentah.

F. AKSES PADA JASA PENDUKUNG DAN BISNIS


Peran pada jasa pendukung bisnis sangat penting diperlukan dalam melakukan kegiatan
usaha salah satunya di bidang pertanian.
Contoh nya seperti
1. Peran dan Dukungan Pemda (BAPPEDA dan Dinas Terkait)
a) Peran Bappeda terhadap pengembangan kelembagaan klaster pertanian dengan
melakukan penguatan kelembagaan klaster pertanian terpadu seperti
organisasi,kepengurusan,dan perencanaan kegiatan.
b) Peran Pemda dalam jasa pendukung bisnis ini yaitu dalam hal fasilitas pendampingan
dan pembinaan FEDEP oleh BAPPEDA.
c) Peran dinas terkait yaitu dalam kegiatan pelatihan seperti UKM,Dinas Koperasi,Dinas
perdagangan,Dinas pertanian dan peternakan.
2. Peran dan Dukungan Lembaga/Instansi Mitra
a) Peran Pendamping UMKM(BDS),ini berperan dalam pendampingan penguatan
kelembagaan Klaster Pertanian Terpadu ,introduksi teknologi,dan fasilitas-fasilitas
pendukung guna tercapai nya keberhasilan dalam berbisnis
b) Peran Perguruan Tinggi, berperan dalam pendampingan maupun pelatihan melalui
berbagai program atau kegiatan kepada Klaster Pertanian Terpadu.
c) Peran Lembaga Pembiayaan (Perbankan/NonPerbankan), walaupun tidak secara
langsung membiayai kegiatan Klaster Pertanian namun peran pembiayaan dari
lembaga Perbankan maupun NonPerbankan dapat dilihat dari pemberian kredit dengan
bunga lunak kepada pelaku pertanian yang dalam hal ini adalah pelaku bisnis.
d) Peran Asosiasi, dalam hal ini asosiasi berperan dalam hal ketenagakerjaan, promosi,
jejaring pasar dan akses informasi.
e) Peran Lembaga NonPemerintah, berperan dalam pelatihan bisnis sehingga lebih
memajukan jalan seorang pebisnis dalam kelancaran bisnis yang sedang dijalani.
G. AKSES PADA SUMBER KEUANGAN
Sumber keunagan dibagi 2, yaitu:
1. Sumber internal
Sumber keuangan dari dalam ini (internal) berasal dari semua aktivitas atau kegiatan usaha
yang dijalankan oleh perusahaan yang menghasilkan keuntungan. Beberapa sumber modal
perusahaan dari dalam yang dapat digunakan yakni laba ditahan, akumulasi penyusutan
dan beberapa sumber modal lain. Contoh :. Laba
2. Sumber eksternal
Lain halnya dengan sumber internal yang terlihat terbatas (hanya dari hasil aktivitas
usahanya saja), sumber keunagan dari luar atau eksternal ini berasal dari pihak pihak luar
perusahaan yang sering sekali digunakan oleh perusahaan dalam mendapatkan sumber
keuangan yakni bank, koperasi, kreditur, supplier dan pasar modal. Contoh sumber
eksternal: Pemberian credit oleh bank
Kelebihan sumber internal adalah:
a. Tidak ada biaya seperti biaya bunga atau biaya administrasi sehingga tidak menjadi
beban perusahaan.
b. Tidak tergantung pada pihak lain, artinya perolehan dana diperoleh dari setoran pemilik
sumber keuangan.
c. Tidak memerlukan persyaratan yang rumit dan memakan waktu yang relatif lama.
d. Tidak ada keharusan pengembalian modal, artinya modal yang ditanamkan pemilik
akan tertanam lama dan tidak ada masalah seandainya pemilik modal mau mengalihkan
kepihak lain.
Kekurangan sumber keuangan internal adalah :
1. Jumlahnya terbatas, artinya untuk memperoleh dalam jumlah tertentu sangat
tergantung dari pemilik dan jumlahnya relatif terbatas
2. Perolehan modal sendiri dalam jumlah tertentu dari calon pemilik baru (calon
pemegang saham baru) sulit karena mereka akan mempertimbangkan kinerja dan
prospek usahanya
3. Kurang motivasi pemilik, artinya pemilik usaha yang menggunakan modal sendiri
motivasi usahanya lebih rendah dibandingkan dengan menggunakan modal asing.
Kekurangan sumber keuangan eksternal :
1.Dikenakan biaya atau bunga tambahan
2.Harus dikembalikan
3.Menjadi beban moral
Kelebihan sumber keunagan eksternal :
1.Jumlahnya tidak terbatas.
2.Motivasi usaha tinggi.
3.Lebih cepat.

H. TERDAPAT PERUSAHAAN BESAR


Perusahaan adalah oraganisasi yang didiikan untuk melakukan kegiatan
memproduksi dan mendistribusi barang dan jasa dengan menggabungkan faktor manusia alam
dan modal untuk memenuhi kebutuhan ekonomis manusia adanya perusahaan besar
berpengaruh dalam perkembangan cluster. Perusahaan nbesar memiliki finasial yang baik.
Kluster Industri memberikan lingkungan dan kombinasi aset, lemabaga dan pengetahuan yang
cenderung menghasilkan tingkat inovasi yang lebih dari biasanya, hal ini terjadi karena akan
lebih mudah melihat peluang dan opengembangan gagasan jika pelaku berada ditengah
tindakan dengan sekelompok perushaan yang besar dan pemasok yang ada disekitarnya.
Karena itu juga, klaster industry dapat menuyuburkan kondisi mendasar yang memungkinkan
inovasi terjadi dan lebih berkembang. Kluster lebih cenderung menstimulasi pertumbuhan
tenaga kerja terlatih, serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang-
bidang tertentu. Akibatnya, apabila suatu klaster berkembang maka bukan saja menghasilkan
produk tetapi juga modal intelektual dan teknologi yang dihasilkan.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Klaster adalah proses mengelompokkan objek berdasarkan informasi yang diperloeh dari
data yang menjelaskan hubungan antar objek dengan prinsip untuk memaksimalkan
kesamaan antar anggota satu kelas dan meminimumkan kesamaan antar klaster
pertanian.
2. Prasarana bisnis adalah adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama
terselenggaranya suatu proses bisnis. Dengan adanya prasarana bisnis, maka otomatis
akan semakin memudahkan suatu pelaku bisnis dalam menjalankan bisnisnya.
3. Pengaruh prasarana bisnis terhadap klaster pertanian adalah mempermudah proses
berjalannya bisnis di bidang pertanian.

Anda mungkin juga menyukai