Wawancara Bisnis
Dalam menjalankan setiap kegiatan bisnis, para pelaku yang ada di dalamnya tentunya akan
selaku berhadapan dengan lawan bisnisnya. Pada saat terjadi interaksi diantara mereka, sering
kali kita jumpai mereka melakukan semacam dialog, perundingan atau wawancara dalam
memutuskan suatu bisnis. Dalam organisasi teknik wawancara dapt dijumpai terutama pada
kegiatan sumber daya manusia, yang salah satu kegiatan didalamnya adalah melakukan
wawancara kerja.
Tujuan dilakukannya wawancara adalah untuk mengumpulkan data atau informasi yang akan
sangat berguna bagi kegiatan perusahaan. Pada kegiatan pemasaran adanya bagian riset
memungkinkan untuk memperoleh indfirmasi mengenai konsumen, pasar produk yang sedang
booming, kepuasan pelanggan, kelangsungan produk dan sebagainya, yang kesemua itu dapat
dilakukan dengan melakukan wawancara dengan pihak terkait.
Dalam setiap kegiatan wawancara terdapat dua pihak yang terlibat didalamnya yaitu
pewawancara (interviewer) dan yang diwawancarai (interviewee). Pada komunikasi timbal
balik Interviewer mempunyai peranan yang lebih menentukan terhadap keberhasilan
wawancara.
Pada perkembangan dunia bisnis saat ini, tidak mudah untuk menemukan orang yang ahli
dalam berbicara dan yang memiliki bakat atau kemampuan sebagai interviewer. Namun
demikian kini telah hadir sarana-sarana pelatihan yang nantinya siap mencetak tenaga-tenaga
interviewer yang handal didukung oleh para praktisi yang handal di bidangnya.
Tujuan bisnis dari kegiatan wawancara biasanya lebih bersifat formal, jika dibandingkan hanya
dengan sekedar bercakap-cakap saja. Bagi seorang interviewer bisnis, ia harus memiliki
prosedur tertentu dalam melakukan wawancara antara lain pembukaan (opening), inti
wawancara (body), dan penutup (closing). Wawancara bisnis merupakan keterampilan
manajemen (management skill) yang wajib dipelajari dan dilatih apabila seseorang ingin
menjadi interviewer yang profesional.
Wawancara merupakan komunikasi yang terpusat pada suatu tugas di antara dua pihak –
pewawancara dan yang diwawancarai. Ada dua pendekatan wawancara, yaitu:
1. Pendekatan Direktif
Pewawancara menetapkan tujuan-tujuan situasi pada awal interaksi. Kelebihan dari
wawancara jenis ini adalah mudah dipelajari dan efisien. Sedangkan kekurangannya
adalah kaku dan kurang semangat kerjasama.
2. Pendekatan Nondirektif
Pewawancara membiarkan orang yang diwawancarai mengendalikan tujuan, langkah,
dan masalah pokok suatu wawancara. Kelebihan dari wawancara jenis ini adalah dapat
memperoleh informasi yang luas dan wawancara dapat dilakukan dengan lebih luwes.
Sedangkan kekurangannya adalah perlu banyak waktu karena tidak terlalu jelas
arahannya, dan perlu kecakapan khusus pewawancara untuk dapat mengambil intisari
dari pokok hasil wawancara.
Berdasarkan jenisnya, wawancara dibagi atas sembilan jenis, yaitu: (1) Pengumpulan
informasi, (2) Pekerjaan, (3) Penilaian, (4) Pemecahan masalah, (5) Penyuluhan, (6)
Kedisiplinan, (7) Keluhan, (8) Pemutusan kerja, (9) Keyakinan. Masing-masing jenis
memilliki fungsinya masing-masing, berikut tabel penjelasan singkatnya:
JENIS FUNGSI
Sementara itu, setiap wawancara juga perlu langkah perencanaan. Dan setiap langkah
perencanaan juga memiliki fungsinya masing-masing. Berikut ini tabel penjelasan singkatnya.
LANGKAH FUNGSI
Dalam setiap kegiatan wawancara ada dua pihak yang aktif, yakni :
o Pewawancara (interviewer)
Mempunyai peranan yang lebih menentukan terhadap keberhasilan wawancara.
Mempunyai tugas mengumpulkan informasi sebanyak mungkin, yang diperlukan untuk
organisasi/perusahaan dari interviewee. Wajib membangun gairah interviewee untuk
berpartisipasi
o Yang diwawancarai (interviewee)
2. Pertanyaan Tertutup
Tujuan memberikan pertanyaan tertutup adalah memberikan ruang gerak penyusunan
jawaban yang relatif kecil kepada orang yang diwawancarai. Ada tiga jenis pertanyaan
tertutup, yaitu:
a. Pertanyaan Isian
Jawaban dari pertanyaan yang diberikan sangat spesifik.
Contoh: Berapa besar daya tampun JICC ?
b. Pertanyaan Pilihan Ganda
Jawaban sudah disediakan dalam bentuk pilihan ganda. Penjawab
tinggal memilih satu jawaban yang menurutnya benar atau sesuai
dengan pertanyaan
Contoh: Dari alat humas berikut ini, mana yang Anda pilih: (a) Media
internal, (b) Pers, atau (c) fotografi?
c. Pertanyaan Bipolar
Penjawab disedikan hanya dua pilihan jawaban, ia tinggal memilih salah
satunya saja.
Contoh: Manakah barang yang lebih laku dipasarkan dalam pameran,
model XT atau model AT?
Pertanyaan tertutup memiliki nilai positif dan negatif. Adapun Nilai Positif Penggunaan
Pertanyaan Tertutup, adalah:
o Kontrol kurang diperlukan
o Efisien
o Informasi (fakta, statistik, dll) lebih akurat
o Mudah bagi pewawancara pemula
Sedangkan nilai Negatif Penggunaan Pertanyaan Tertutup adalah:
o Jawaban relatif dangkal
o Sulit untuk mempelajari cara berfikir orang yang diwawancarai
Sementara itu, untuk membuat daftar pertanyaan dalam wawancara, Anda dapat
menyuusunnya dengan Teknik Terowongan dan Teknik Corong. Adapun penjelasan masing-
masingnya adalah sebagai berikut:
1. Teknik Terowongan
Terdiri dari serangkaian pertanyaan tertutup
2. Teknik Corong
Terdiri dari kombinasi yang dimulai dengan pertanyaan terbuka dan diakhiri
dengan pertanyaan tertutup
Selain pertanyaan primer, pewawancara dapat menggunakan pertanyaan sekunder (penggalian)
untuk memperoleh rincian jawaban yang lebih baik. Ada tiga jenis pertanyaan penggalian, yang
terdiri dari pertanyaan terbuka:
1. Penggalian Hipotetis:
Terdiri dari narasi yang diikuti pertanyaan hipotetis
Contoh: Misalkan Bapak akan mengadakan presentasi mengenai Kampanye PR
ditengah krisis di perusahaan seperti Sento Group. Langkah pertama apakah
yang akan pertama kali Bapak bahas, dan mengapa?
2. Penggalian Konfrontasional
Menunjukkan adanya jawaban yang tidak konsisten
Contoh: Sebelumnya, saya memahami pernyataan Anda, yang menyebutkan,
bahwa faktor yang terpenting dalam suatu presentasi yang baik, adalah adanya
persiapan yang baik. Sekarang, saya dengar, Anda mengatakan bahwa cara
penyampaian presentasi, merupakan suatu hal yang terpenting. Bagaimana
sikap Anda tentang hal ini?
3. Penggalian Reaktif
Pertanyaan primer yang diikuti komentar khusus untuk mempelajari reaksi
orang yang diwawancarai
Contoh: Saya membaca literatur pesaing kita, mengenai strategi kampanye
public relations. Iklan mereka menyatakan, bahwa marketing PR mereka,
memiliki waktu tanggap tercepat terhadap hasil survei dan suka bergerilya
sampai kepelosok-pelosok. Bagaimana reaksi Bapak terhadap hal ini?
Diantara jenis wawancara yang ada, waancara sering digunakan dalam proses rekrutmen
pegawai. Berikut ini 10 Langkah Proses Perekrutan pegawai, berdasarkan urutan dan tujuan
dilakukan wawacara dari segi pewawancara dan orang yang diwawancarai:
Wawancara Wawancara
Penempatan Orientasi
C. Menyusun Pertanyaan
Agar konsentrasi interviewee dalam memberikan informasi tidak terganggu hendaknya disusun
strategi berikut ini:
o Pertanyaan yang akan diajukan tersusun secara rapi
o Pertanyaan dikelompokan sesuai dengan hal-hal yang ingin diketahui dari interviewee
o Pertanyaan diajukan secara berurutan, mulai dari yang bersifat umum sampai pada
Pertanyaan spesifik. Tidak melompat-leompat sehingga dapat sistematis dan mudah
dimengerti.
Adapun Aspek-aspek yang harus diperhatikan oleh pewawancara, dan yang akan dinilai
mencakup :
o Penampilan fisik
o Gerak-gerik dan sopan santun
o Nada suara
o Rasa percaya diri
o Inisiatif
o Kebijaksanaan
o Tanggapan dan kerja sama
o Ekspresi wajah
o Kemampuan berkomunikasi
o Sikap terhadap pekerjaan
o Selera humor
E. Wawancara kerja
Wawancara kerja merupakan salah satu cara yang sangat penting bagi suatu perusahaan dalam
menyaring jumlah pelamar yang ada. Kegiatan wawancara kerja ini adalah bagian dari
rangkaian kegiatan dalam perekrutan karyawan. Dalam suatu penarikan tenaga kerja
wawancara digunakan untuk menilai capability calon pelamar dan merupakan bagian dari
proses seleksi.
Wawancara
Karyawan