Anda di halaman 1dari 11

WAWANCARA KERJA

Mata Kuliah : Komunikasi Bisnis

Dosen Pengampu : R.R Maria Yulia Dwi Rengganis.,SE.,Msi

Oleh: Kelompok 3
Kelas : Akuntansi C Pagi

1. Ni Nyoman Ayu Siwi Mahadewi Putri (12/ 2002622010072)


2. Komang Widyastuti (13/ 2002622010073)
3. Desak Made Deviani Antari (15/20026220100075)
4. Ni Komang Tri Lestari (24 / 2002622010084)
5. Sang Ayu Putu Diah Anggra Dewi ( 33 / 2002622010359)

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI AKUNTANSI

2022
A. Arti Penting Wawancara

Wawancara menurut Dwyer (2003:474), merupakan alat untuk mengumpulkan


informasi atau pertukaran informasi. Wawancara, merupakan percakapan yang terencana
dengan tujuan tertentu, yang melibatkan dua orang. Bahkan, menurut bovee dan Thill
(1983:415), setiap dua orang bertemu untuk mendiskusikan suatu masalah, berarti mereka
terlibat dalam suatu wawancara. Suatu wawancara melibatkan pewawancara (interviewer)
dan orang yang diwawancarai (interviewee). Agar wawancara dapat berhasil baik, infornasi
harus mengalir dengan baik diantara mereka. Oleh karena itu keterampilan dan pemahaman
mengenai proses wawancara menjadi penting bagi keduanya. Wawancara, berbeda dengan
percakapan biasa. Karakteristik yang membedakannya adalah sebagai berikut:
1. Lebih mempunyai tujuan dari percakapan biasa (more purposeful). Karena tujuan ini
telah ditetapkan lebih dahulu, maka wawancara cenderung lebih formal.

2. Wawancara adalah percakapan yang lebih terstruktur (more structured). Pembicaraan


biasa seringkali tidak mempunyai struktur, tetapi wawancara mempunyai tahap-tahap
yang tersusun.

3. Wawancara lebih ditekankan untuk mendapatkan informasi (more information


oriented). Apapun tujuan spesifiknya, dalam wawancara tersebut biasanya terjadi
pertukaran informasi. Pelaksanaan wawancara terutama melibatkan bentuk komunikasi
verbal secara lisan, baik mendengar maupun berbicara, serta komunikasi nonverbal.

Wawancara merupakan salah satu cara yang sangat penting bagi suatu perusahaan untuk
menjaring pelamar yang ada. Jumlah pelamar pada umumnya jauh lebih bayak dari pada
posisi atau lowongan yang tersedia. Oleh karena itu dibutuhkan alat penyaring/alat seleksi
yang dapat menemukan orang-orang yang cocok untuk menempati posisi tersebut.
Mengingat ketatnya seleksi dari perusahaan, seorang pelamar mungkin saja diwawancarai
lebih dari satu kali.

Selain berlatih menulis resume dan surat lamaran kerja, menyiapkan diri untuk
wawancara juga termasuk bagian dari usaha untuk mendapatkan pekerjaan. Pelamar harus
benar-benar mempersiapkan diri agar bisa memberikan kesan yang baik, dan meyakinkan
pewawancara (interviewer) akan kemampuan pelamar. Berbagai aspek, khususnya aspek
kepribadian, baik secara verbal maupun nonverbal, sejak memasuki ruangan wawancara
akan diperhatikan oleh pewawancara. Aspek-aspek kepribadian (personality aspect) yang
akan dinilai mencakup :

1. Penampilan secara fisik

2. Gerak-gerik dan sopam samtum

3. Rasa percaya diri

4. Inisiatif

5. Kebijaksanaan

6. Tanggap dan kerja sama

7. Ekpresi wajah

8. Kemampuan berkomunikasi

9. Sikap terhadap pekerjaan

10. Selera humor

Penilaian terhadap aspek-aspek di atas akan membantu pewawancara untuk


memprediksi keberhasilan pelamar menduduki posisi tertentu di dalam perusahaan. Jika
pelamar lemah dalam suatu aspek penting yang sangat dituntut pada jabatan yang
diinginkan atau yang merupakan faktor penentu keberhasilan dalam menduduki jabatan
tersebut, tentunya pelamar tidak akan diterima.
Wawancara tahap awal sering disebut wawancara pendahuluan (prelimintary interview).
Pada tahap ini wawancara dilakukan berdasarkan surat lamaran atau iktisar resume yang
telah dibuat oleh pelamar. Hal itu untuk memastikan bahwa pelamar telah menyelesaikan
proses administrasi atau telah memberikan semua informasi penting berkaitan dengan
jabatan yang diinginkan. Pada tahap ini juga dinilai kesesuaian Antara kualifikasi dengan
jenis jabatan yang akan diisi.
Dalam proses wawancara, berikanlah informasi yang padat dan akurat dengan jelas dan
tidak berbelit-belit. Jawablah semua pertanyaan yang diminta dengan baik, dan janganlah
memberikan informasi yang tidak ditanyakan atau yang tidak relevan dengan pertanyaan
pewawancara.
Wawancara pendahuluan biasanya dilanjutkan dengan wawancara seleksi ( selection
interview) yang pada umumnya memerlukan waktu yang lebih lama dari pada wawancara
pendahuluan. Dalam wawancara seleksi, pelamar mungkin ada diwawancara oleh lebih
dari satu orang pewawancara. Pada tahap ini, pelamar akan ditanyai mengenai latar
belakangnya, mencakup kualifikasi, pengalaman kerja, pelatihan dan semangat kerja secara
umum, untuk mengetahui apakah pelamar memiliki kualifikasi yang sesuai dengan
tuntutan jabatan yang dikehendakinya. Setelah itu, bentuk pertanyaan akan lebih terbuka,
dimana pelamar diberi kesempatan seluas- luasnya untuk mengungkapkan latar blakang
dirinya.

B. Persiapan Wawancara

Mengingat pentingnya wawancara dan memasuki dunia kerja, suadah selayaknya pelamar
mempersiapkan diri dengan sebaik- baiknya. Berikut merupakan berbagai hal yang perlu
diperhatikan saat melakukan wawancara kerja:

1. Datang tepat pada waktunya.


2. Bersikap yakin.
3. Siapkan sertifikat diploma, dan surat-surat penghargaan.
4. Berpakaian yang rapi dan sopan.
5. Bersikap tenang.
6. Ketuk pintu sebelum memasuki ruangan wawancara, kecuali jika ada yang mengantar.
7. Tersenyumlah, tetapi jangan tersenyum terus.
8. Tunggu sampai dipersilahkan duduk, atau memintalah izin untuk duduk.
9. Ingat nama pewawancara dengan benar.
10. Tataplah pewawancara saat berbicara.
11. Tunjukan kemampuan diri tetapi jangan berlebihan.
12. Perhatikan pertanyaan pewawancara dengan baik.
13. Bicaralah dengan jelas.
14. Atur nada suara
15. Tunjukan minat dan kesungguhan.
16. Bersikaplah jujur.

Berikut hal-hal yang juga perlu diperhatikan saat melakukan wawancara kerja:

1. Jangan dating terlambat.


2. Jangan kelihatan kesal karena sudah menggu lama.
3. Jangan dating untuk wawancara tanpa persiapan.
4. Jangan berpenampilan yang berlebihan.
5. Jangan membawa tas belanja atau yang sejenisnya.
6. Jangan membawa teman saat wawancara.
7. Jangan duduk sebelum dipersilahkan.
8. Jangan meletakan tas di atas meja wawancara.
9. Jangan membukuk atau menundukan kepala.
10. Jangan bertopang dagu.
11. Jangan melipat tangan dimuka dada.
12. Jangan merokok atau mengulum permen.
13. Jangan membuka percakapan.
14. Jangan memotong pewawancara di tengah kalimat.
15. Jangan melebih lebihkan diri.
16. Jangan mengatakan kepada perusahaan hal-hal yang seharusnya dilakukan mereka
kepada anda.
17. Jangan membual.
18. Jangan mengkritik diri sendiri.
19. Jangan mengkritik atau menjelak jelekan calon atasan atau manatan atasan.
20. Jangan memberikan informasi yang tidak relevan.
21. Jangan memberikan kesan sangat membutuhkan pekerjaan.
22. Jangan lama-lama dengan apa yang ditawarkan perusahaan.
23. Jangan mengajukan pertanyaan yang tidak berbobot.
24. Jangan emosional
25. Jangan membuka rahasia perusahaan tempat kerja yang sebelumnya, atau tempat kerja
sekarang.
26. Jangan memberikan kesan tidak sabar.
C. Cara Mengenali Pekerjaan dan Perusahaan

Sebelum melakukan wawancara, perlu dicari berbagai informasi yang berkaitan dengan
pekerjaan yang dilamar dan perkembangan perusahaan yang bersangkutan. Informasi dapat
diperoleh dari berbagai publikasi resmi yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut, baik
yang berbentuk jurnal, majalah, atau bulletin.

Wawancara sebagai bentuk komunikasi dua arah, dimana ini kesempatan yang baik bagi
pelamar untuk menanyakan secara langsung berbagai hal mengenai pekerjaan dan
perusahaan kepada pewawancara. Pertanyaan-pertanyaan yang bisa diajukkan antara lain :

1. Apa tugas dan tanggung jawab dari pekerjaan yang dilamar

2. Bagaimana kebijakan perusahaan mengenai promosi

3. Bagaimana kesempatan berkembang dalam perusahaan

4. Apakah tersedia program pelatihan bagi pegawai baru

5. Apa yang menjadi produk unggulan perusahaan

6. Siapa pesaing utama perusahaan

7. Bagaimana pangsa pasar bagi produk-produk yang diproduksi perusahaan


Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pelamar dalam wawancara sangat penting artinya
bagi pewawancara, khususnya untuk mengetahui tingkat keseriusan pelamar dalam
melamar posisi kerja tersebut. Jika sudah diberikan kesempatan untuk menanyakan
berbagai hal yang berkaitan dengan pekerjaan dan perusahaan tetapi tidak dimanfaatkan ,
pewawancara akan menilai bahwa pelamar tidak serius. Oleh karena itu, jangan sia-siakan
kesempatan untuk bertanya yang diberikan oleh pewawancara , dan hindari pertanyaan-
pertanyaan yang bersifat introgasi.
D. Pertanyaan Penting Dalam Wawancara
Pertanyaan-pertanyaan dalam wawancara bisa berkaitan dengan pekerjaan yang dilamar,
program pendidikan dan pelatihan yang pernah diikuti, pengalaman kerja, pergaulan antar
sesama, penilaian kepribadia, latar belakang keluarga, dan tujuan karier. Berikut berbagai
contoh pertanyaan yang sering dilakukan dalam wawancara kerja:

1. Pekerjaan yang dilamar

a) Mengapa Anda ingin bekerja di perusahaan ini?

b) Apakah pengalaman kerja relevan dengan posisi kerja yang Anda lamar?

c) MengapaAnda tertarik dengan posisi yang Anda lamar?

d) Jika masih bekerja, mengapaAnda ingin beralih pekerjaan?

e) Apa yang Anda ketahui tentang perusahaan ini?

2. Pendidikan dan Pelatihan

a) Mata kuliah apa yang paling Anda sukai dan paling Anda benci? Mengapa?

b) Mata kuliah apa yang paling menarik?

c) Apa kuliah atau pelatihan membantu Anda dalam pengembangan karier?

d) Bagaimana pandangan Anda mengenai pendidikan yang diperoleh di perguruan


tinggi?
e) Apa Anda berencana untuk melanjutkan studi?

3. Latar belakang keluarga

a) Apa pekerjaan orang tua Anda?

b) Apa pendidikan terakhir orang tua Anda?

c) Bagaimana pendapat orang tua Anda terhadap karier yang Anda pilih?

4. Kepribadian

a) Bagaimana Anda menilai diri Anda sendiri?

b) Apa kekuatan dan kelemahan diri Anda?


5. Penilaian pribadi

a) Faktor-faktor apa yang paling mendukung pengembangan pribadiAnda?

b) Apa hambatan-hambatan dalam pengembangan karier Anda?

c) Apa yang paling mengecewakan, mengesalkan, atau menjengkelkanAnda?

d) Bagaimana caraAnda mengatasi rasa kesal?

e) Apakah karakteristik dan kemampuan terpenting yang harus dimiliki seseorang


untuk menjadi pemimpin dalam perusahaan?
f) Apakah pengalaman kerja Anda yang paling memuaskan dan menyenangkan?

g) Pengalaman kerja apa yang paling tidak menyenangkan?

6. Tujuan karier

a) Apa tujuan jangka panjang karier Anda?

b) Bagaimana Anda mencapai tujuan karier tersebut?

c) Apa posisi atau kedudukan yang Anda harapkan di masa yang akan datang?

d) Mengapa Anda merasa cocok dengan posisi tersebut?

7. Hobi dan lain-lain

a) Apa yang Anda lakukan saat liburan?

b) Apa yang Anda lakukan pada waktu senggang?

c) Apakah Anda ikut dalam suatu kegiatan-kegiatan social?

d) Mengapa Anda tertarik pada kegiatan kemasyarakatan?

e) Hobi apa yang Anda sukai?

f) Jenis olahraga apa yang paling Anda sukai dan tidak Anda sukai?

g) Buku atau majalah terbaru apa yang perban Anda baca?

h) Apakah Anda tertarik dengan perkembangan berita-berita industry dewasa ini?

i) Apakah Anda tertarik untuk mengaitkan perkembangan industry dengan


perkembangan perusahaan?
j) Apakah Anda pernah mengadakan studi banding perusahaan Anda dengan
perusahaan sejenis lainnya?
k) Apakah strategi Anda untuk mengambangkan produk atau jasa di perusahaan?

l) Apakah suatu perusahaan perlu melakukan penelitian pasar?

m) Apa yang dilakukan apabila konsumen mengajukan keluhan?

Apabila sebelumnya sudah pernah bekerja, pertanyaan-pertanyaan mengenai sikap


pimpinan, pekerjaan sebelumnya,pendelegasian, dan pengambilan keputusan biasanya juga
diajukan.

E. Tindak Lanjut Wawancara


1. Ucapan Terima Kasih
Setelah wawancara usai, berikan ucapan terima kasih kepada pewawancara meskipun
kecil kemungkinannya diterima bekerja di perusahaan tersebut. Hal itu perlu dilakukan
untuk menunjukkan penghargaan atas waktu yang telah disediakan untuk wawancara.
Tuliskan surat ucapan terima kasih yang sederhana, singkat, dan jelas. Hindari sikap
menyombongkan diri atau terlalu percaya diri. Akhiri surat dengan suatu harapan untuk
memperoleh keputusan sesegera mungkin.
2. Surat Penerimaan Kerja

Surat pemberitahuan penerimaan kerja dibuat oleh perusahaan menggunakan


pendekatan langsung. Pada pendekatan ini, bagian pembuka diawali dengan informasi
yang menyenangkan, diikuti dengan informasi konfirmasi dan paragraph penutup.
Setelah menerima surat penerimaan kerja, sebaiknya pelamar menuliskan surat balasan.
Rencana organisasional untuk surat balasan sama dengan surat pemberitahuan
penerimaan kerja. Setidaknya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menulis
surat balasan (menerima tawaran kerja), yaitu :
a) Menyatakan dengan antusias kegembiraan terhadap tawaran tersebut.

b) Konfirmasikan kedatangan kepada bagian personalia

c) Tunjukkan antisipasi terhadap penerimaan tawaran kerja tersebut


3. Surat Pengunduran Diri

Surat pengunduran diri merupakan surat yang dibuat oleh pelamar kerja atau mereka
yang sudah bekerja, tetapi mendapat atau mengharapkan pekerjaan di tempat lain yang
lebih menguntungkan atau yang menjanjikan prospek yang lebih baik daripada
pekerjaan yang telah ada. Pelamar kerja sudah mengikuti semua bantuk ujian selaksi,
baik tertulis maupun wawancara, dapat membuat surat pengunduran diri karena telah
diterima bekerja di perusahaan lain

Ketika seseorang berniat mengundurkan diri dari suatu pekerjaan, sebenarnya


tidak ada keharusan untuk membuat surat pengunduran diri karena pada dasarnya itu
dapat dilakukan secara lisan. Di samping itu, tidak perlu membuat surat pengunduran
diri bila meninggalkan sesuatu yang menyakitkan bagi organisasi.
Setiap orang berhak menulis surat pengunduran diri, baik yang positif maupun negatif.
Namun demikian, rencana organisasional saat pengunduran diri sebaiknya
menggunakan perencanaan tak langsung sebagaimana pada penulisan bad news. Pada
bagian awal surat dikemukakan hal yang bersifat positif atau netral, baru kemudian
menyampaikan pengunduran diri dibagian tengah. Selanjutnya, surat ditutup dengan
ucapan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA

Sutrisna, Dewi. 2007. Komunikasi Bisnis. Yogyakarta: CV Andi Offset

Anda mungkin juga menyukai