Oleh :
Kelompok 1
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan kesempatan pada
penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah yg berjudul “Return dan Risiko Sekuritas” tepat waktu. Makalah
“Return dan Risiko Sekuritas” disusun guna memenuhi tugas dosen pada mata kuliah Teori
Portofolio dan Analisis Investasi di Universitas Mahasaraswati Denpasar. Selain itu, penulis juga
berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang “Return dan Risiko
Sekuritas”.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
risiko merupakan dua hal yang tidak terpisah, karena pertimbangan suatu investasi
merupakan trade-off dari kedua faktor ini. Return dan risiko mempunyai hubungan yang
positif, semakin besar risiko yang harus ditanggung, semakin besar return yang harus
dikompensasikan. Risiko sering dihubungkan dengan penyimpangan atau deviasi dari
outcome yang diterima dengan yang diekspektasi. Untuk menghitung risiko, metode yang
banyak digunakan adalah deviasi standar (standard deviation) yang mengukur absolut
penyimpangan nilai-nilai yang sudah terjadi dengan nilai ekspektasinya.
2.2 Menghitung Return dan Risiko Sekuritas
A. Menghitung Return yang Diharapkan
Untuk mengestimasi return sekuritas sebagai asset tunggal (stand alone risk) investor
harus memperhitungkan setiap kemungkinan terwujudnya tingkat return tertentu,
atau yang lebih dikenal dengan probabilita kejadian. Sedangkan hasil dari perkiraan
return yang akan terjadi dan probabilitas menunjukan spesifikasi berapa tingkat
return yang akan diperoleh dan berapa probabilitas terjadinya return tersebut.
Estimasi return suatu sekuritas dilakukan dengan menghitung return yang diharapkan
atas sekuritas tersebut. Perhitungan return yang diharapkan bisa dilakukan dengan
menghitung rata-rata dari semua return yang mungkin terjadi, dan setiap return yang
mungkin terjadi terlebih dahulu sudah diberi bobot berdasarkan probabilitas
kejadiannya. Secara matematis, return yang diharapkan dapat ditulis sebagai berikut:
n
E ( R)=∑ Ri pr i
i=1
Keterangan :
E(R) = Return yang diharapkan dari suatu sekuritas
Ri = Return ke-i yang mungkin terjadi
pri = probabilitas kejadian return ke-i
n = banyaknya return yang mungkin terjadi
Contoh menghitung return yang diharapkan :
Sekuritas ABC memiliki skenario kondisi ekonomi seperti dalam tabel di bawah
ini.
Distribusi probabilitas sekuritas ABC
3
Kondisi Ekonomi Probabilitas Return
Penghitungan return yang diharapkan dari sekuritas ABC tersebut bisa dihitung
dengan rumus sebelumnya, seperti berikut ini:
E(R) = [(0,30) (0,20)] + [(0,40) (0,15)] + [(0,30) (0,10)] = 0,15
Jadi, return yang diharapkan dari sekuritas ABC adalah 0,15 atau 15%.
Estimasi return yang diharapkan bisa dilakukan dengan perhitungan rata-rata return
baik secara aritmatik (arithmetic mean) dan rata-rata geometrik (geometric mean).
1. Rata-rata aritmatik (arithmetic mean)
Arithmetic mean lebih baik dipakai untuk menghitung nilai rata-rata aliran
return yang tidak bersifat kumulatif
2. Rata-rata geometrik (geometric mean)
Geometric mean sebaiknya dipakai untuk menghitung tingkat perubahan
aliran return pada periode yang bersifat serial dan kumulatif (misalnya 5 atau
10 tahun berturut turut).
Contoh penghitungan estimasi return yang diharapkan metode rata-rata aritmatik
dan geometrik
Aset ABC selama 5 tahun memberikan return berturut-turut sebagai berikut:
4
Return berdasarkan metode arithmetic mean:
[15,25 + 20,35 +(-17,50 )+(-10,75 )+ 15,40 ] [2 2,75 ]
X̄ = X̄ = = 4,55 %
5 5
Return berdasarkan metode geometric mean:
G = [(1 + 0,1525) (1 + 0,2035) (1 – 0,1750) (1 - 0,1075) (1 + 0,1540)]1/5 – 1
= [(1,1525) (1,2035) (0,8250) (0,8925) (1,1540)]1/5 – 1
= (1,1786) 1/5 – 1
= 1,0334 – 1
= 0,334 = 3,34%
Perbandingan metoda rata-rata aritmatik dengan geometrik
Metode arithmetic mean kadangkala bisa menyesatkan terutama jika pola
distribusi return selama suatu periode mengalami persentase perubahan
yang sangat fluktuatif. Sedangkan metode geometric mean, yang bisa
mengambarkan secara lebih akurat nilai rata-rata yang sebenarnya dari
suatu distribusi return selama suatu periode tertentu.
Hasil perhitungan return dengan metode geometric mean lebih kecil dari
hasil perhitungan metode arithmetic mean.
Penghitungan tingkat perubahan aliran return pada periode yang bersifat
serial dan kumulatif sebaiknya mengunakan metode geometric mean.
Sedangkan arithmetic mean, akan lebih baik dipakai untuk menghitung
nilai rata-rata aliran return yang tidak bersifat kumulatif.
B. Menghitung Risiko
Investor harus mampu menghitung risiko dari suatu investasi. Untuk menghitung
besarnya risiko total yang dikaitkan dengan return yang diharapkan dari suatu
investasi, bisa kita lakukan dengan menghitung varians dan standard deviasi retutrn
investasi yang bersangkutan. Varians maupun standar deviasi merupakan ukuran
besarnya penyebaran distribusi probabilitas yang menunjukkan seberapa besar
penyebaran variabel random di antara rata-ratanya, semakin besar penyebarannya
maka semakin besar varians atau standar deviasi investasi tersebut.
Untuk menghitung varians maupun standar deviasi yang merupakan akar kuadrat
varians, kita harus menghitung terlebih dahulu distribusi return yang diharapkan
5
dengan menggunakan persamaan. Secara sistematis rumus untuk menghitung varians
dan standar deviasi bisa dituliskan sebagai berikut.
Rumus varians dan deviasi standar:
Varians return = 2 = [Ri – E(R)]2 pri
Deviasi standar = = (2)1/2
Keterangan :
2 = varians return
σ = deviasi standar
E(R) = Return yang diharapkan dari suatu sekuritas
Ri = Return ke-i yang mungkin terjadi
pri = probabilitas kejadian return ke-i
Contoh estimasi risiko
Return (Ri) Probabilitas (pri) (1) x (2) Ri – E(R) [(Ri – E(R)]2 [(Ri – E(R)]2 pri
6
terdapat penyebaran return diharapkan yang sangat besar. Ukuran risiko relative
yang bisa dipakai adalah koefisien variasi.
Rumus untuk menghitung koefisien variasi adalah sebagai berikut:
standar deviasi return
Koefisien variasi =
return yang diharapkan
Sebagai contoh, sesuai dengan data contoh sebelumnya, koefisien variasi saham
DEF bisa dihitung sebagai berikut :
0,0449
Koefisien variasi = =0 , 56125
0,080
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, dapat kami simpulkan bahwa return dan risiko adalah
kondisi yang dialami perusahaan atau individu dalam keputusan investasi, baik kerugian
maupun keuntungan dalam suatu periode. Suatu perusahaan atau individu yang ingin
memperoleh sesuatu yang relatif besar, maka perusahaan harus siap terhadap risiko yang
besar pula. Maka dari itu investor harus memperhitungkan setiap kemungkinan
terwujudnya tingkat return dan risiko dari investasi juga perlu diperhitungkan karena
risiko merupakan peluang terjadinya penyimpangan dari suatu rata-rata tingkat
pengembalian (return) yang diharapkan investor.
3.2 Saran
Demikianlah makalah ini dapat kami susun dan selesai dengan tepat waktu. Kami
harap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Kami menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu kami sebagai penyusun makalah berharap
adanya kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Atas perhatiannya, kami
ucapkan terima kasih.
8
DAFTAR PUSTAKA
Hartono, Jogiyanto. 2019. Teori Portofolio dan Analisis Investasi Edisi 11. Yogyakarta: BPFE
https://www.academia.edu/34628355/Estimasi_return_dan_risk_fix