Anda di halaman 1dari 10

RETURN DAN RESIKO PORTOFOLIO

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Manajemen investasi Prodi
Perbankan Syariah Fakulta Ekonomi dan Bisnis Islam Semester VII

Oleh:

Reski Amanda
(612062020141)
A.Siti Nurul Aulia
(612062020142)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


INSTITUT AGAMA ISALAM NEGERI BONE
2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kepada Allah Subhanahu wata’ala atas segala rahmat-Nya sehi
ngga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tak lupa pula shalawat serta salam k
epada junjungan kita Nabi Muhammad Shallallahu’ alihi wasallam sebagai sang revolusioner
sejati penggulung tikar kebatilan pembentang permadani keemasan menuju keperadaban inte
ktual serta sosok pengusung kebenaran hakiki untuk seluruh ummat.

Penulis mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribu
si dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya. Demi terselesaikan makal
ah ini sebagai salah satu tugas pada mata kuliah Manajemen Investasi. Penulis sangat berhara
p semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembacanya dan b
ahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa dipraktekan dalam kehidupan sehar
i-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusu
nan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu, kami san
gat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan maka
lah ini.

Watampone, 24 Oktober 2023

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB II..................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
A. Latar Belakang........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................4
C. Tujuan Pembahasan................................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
A. Definisi Return.............................................................................................................................5
B. Definisi Resiko..........................................................................................................................5
C. Teori Portofolio........................................................................................................................7
BAB III.................................................................................................................................................9
PENUTUP............................................................................................................................................9
A. Kesimpulan..................................................................................................................................9
B. Saran.............................................................................................................................................9

ii
3
BAB II
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ada dua aspek yang perlu dipertimbangkan oleh manajemen perusahaan
dalam pengambilan keputusan keuangan, yaitu tingkat pengembalian (return) dan
risiko (risk) keputusan keuangan tersebut. Tingkat pengembalian adalah imbalan yang
diharapkan diperoleh di masa mendatang, sedangkan risiko diartikan sebagai
ketidakpastian dari imbalan yang diharapkan. Risiko adalah kemungkinan terjadinya
penyimpangan dari rata-rata dari tingkat pengembalian yang diharapkan yang dapat
diukur dari standar deviasi dengan menggunakan statistika.
Suatu keputusan keuangan yang lebih berisiko tentu diharapkan memberikan
imbalan yang lebih besar, yang dalam keuangan dikenal dengan istilah “High Risk
High Return”. Ada trade off antara risk dan return, sehingga dalam pemilihan
berbagai alternatif keputusan keuangan yang mempunyai risiko dan tingkat
pengembalian yang berbeda-beda, pengambilan keputusan keuangan perlu
memperhtungkan risiko relatif keputusannya. Untuk mengukur risiko relatif
digunakan koefisien variasi, yang menggambarkan risiko per unit imbalan yang
diharapkan yang ditunjukkan oleh besarnya standar deviasi dibagi tingkat
pengenbalian yang diharapkan.
Jika manajemen perusahaan dapat memanfaatkan dana yang berasal dari
hutang untuk memperoleh laba operasi yang lebih besar dari beban bunga, maka
penggunaan hutang dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan dan akan
meningkatkan return bagi pemegang saham. Sebaliknya, jika manajemen tidak dapat
memanfaatkan dana secara baik, perusahaan mengalami kerugian.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari return?
2. Jelaskan apa itu resiko?
3. Jelaskan tentang teori portofolio!

C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk memahami tentang return
2. Untuk memahami tentang resiko
3. Untuk memahami tentang teori portofolio

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Return
Return merupakan salah satu factor yang memotivasi investor berinvestasi dan juga
merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung risiko atas investasi yang
dilakukannya.Return menurut Jogiyanto(2003; 109) dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:
1. Return Realisasi (Realized Return)
Merupakan return yang telah terjadi. Return realisasi penting karena digunakan
sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan. Return historis ini juga berguna
sebagai dasar penentuan return ekspektasi dan risiko dimasa mendatang.
2. Return Ekspektasi (Expected Return)
Merupakan return yang digunakan untuk pengambilan keputusan investasi.
Return ini penting dibandingkan dengan return historis karena return ekspektasi
merupakan return yang diharapkan dari investasi yang dilakukan.
Sumber-sumber return investasi terdiri dari dua komponen utama, yaitu yield
dan capital gain/loss (Tandellin, 2010:102). Yield merupakan return yang
mencerminkan aliran kas yang diperoleh secara periodic dari suatu investasi. Jika kita
berinvestasi pada sebuah obligasi misalnya, maka besarnya yield ditunjukkan dari
bunga obligasi. Demikian pula halnya jika kita membeli saham, yield ditunjukkan
oleh besarnya dividen yang kita peroleh. Sedangkan capital gain (loss) merupakan
kenaikan (penurunan) harga suatu surat berharga, yang bisa memberikan keuntungan
(kerugian) bagi investor.
Dari kedua sumber return diatas, maka kita bisa menghitung return total. Perlu
diketahui bahwa yield hanya akan berupa angka nol (0) dan postif (+), sedangkan
capital gain (loss) bisa berupa angka minus (-), nol (0) dan positif (+) secara
matematis return total suatu investasi bisa dituliskan:
Return total = yield + capital gain (loss)

B. Definisi Resiko
Risiko adalah kemungkinan adanya sesuatu yang tidak menguntungkan akan
terjadi di masa mendatang.Risiko juga merupakan kemungkinan perbedaan antara
return yang diterima dengan return yang diharapkan. Semakin besar kemungkinan
perbedaannya, berarti semakin besar risiko investasi tersebut.

5
Untuk menggambarkan lebih lanjut mengenai keadaan resiko yang timbul dalam
financial assets, berikut akan diberikan suatu ilustrasi seperti dibawah ini:
1. Umpamakan seorang investor membeli short-term government bond (surat
berharga pemerintah jangka pendek) seharga Rp. 100.000.000,- dengan tingkat
bunga/coupon rate sebesar 15,5% setahun dan jangka waktunya 5 tahun. Dalam
contoh kasus ini, pendapatan yang akan diperoleh oleh investor darishort-term
bond tersebut dapat diperkirakan dengan pasti, dan investor semacam ini bisa
digolongkan dalam apa yang disebut risk-free.
2. Andaikata uang sebesar Rp. 100.000.000,- tersebut diinvestasikan dalam
bentuksaham dari suatu perusahaan, maka hasil dari investasi ini tidak bisa
diramalkan dengan pasti. Karena rate of returnakan bervariasi dan sangat besar
kemungkinannyauntuk memperoleh kerugian. Maka saham bisa dikatakan secara
relatif mengandung risiko yang lebih tinggi atau bisa dikatakan risky.
Dengan demikian pengertian risk dari kedua ilustrasi tersebut diatas, akan
mempunyai dampak yang berbeda bagi investor apabila mereka dihadapkan pada
situasi pengambilan keputusan di bidang investasi. Maka didalam rangka proses
pengambilan keputusan, sebaiknya kita buat banyak kemungkinan-kemungkinan
alternatif yang akan kita pilih. Hal ini dimaksudkan agar kita dapat memilih alternatif
yang paling menguntungkan.
Dalam manajemen portofolio dikenal adanya konsep pengurangan risiko sebagai
akibat penambahan sekuritas kedalam portofolio. Rumus untuk menghitung varians
portofolio bisa dituliskan sebagai berikut:

Contoh: Misal risiko setiap sekuritas sebesar 0,20. Jika kita memasukkan 100 saham
dalam portofolio tersebut maka risiko portofolio akan berkurang dari 0,20
menjadi 0,02.

Perhitungan statistik di atas membuktikan bahwa semakin banyak jenis saham yang
dimasukkan dalam portofolio akan menyebabkan semakin berkurangnya risiko portofolio.
Dalam konteks portofolio, semakin banyak jumlah saham yang dimasukkan dalam
portofolio, semakin besar manfaat pengurangan risiko. Meskipun demikian, manfaat
pengurangan risiko portofolio akan semakin menurun sampai pada jumlah tertentu, dan
setelah itu tambahan sekuritas tidak akan mengurangi risiko portofolio.
Beberapa hasil studi empiris tentang jumlah saham dalam portofolio yang bisa
mengurangi risiko, menghasilkan rekomendasi bahwa untuk mengurangi risiko portofolio

6
diperlukan sedikitnya antara 10-20 jenis saham. Penilitian yang sama juga pernah
dilakukan Tandelilin (1998) di pasar modal Indonesia dan Filipina. Penelitian tersebut
menghasilkan rekomendasi bahwa untuk meminimalkan risiko sedikitnya diperlukan 14
saham untuk pasar modal Filipina dan 15 saham untuk pasar modal Indonesia.
C. Teori Portofolio
Teori Portofolio (portfolio) lahir dari seseorang yang bernama Henry Markowitz.
Dasar pemikiran dibentuknya portofolio seperti yang dikatakan Markowitz yaitu: “do not
put all eggs in one basket” (janganlah menaruh semua telur ke dalam satu keranjang),
karena jika keranjang tersebut jatuh, maka semua telur yang ada dalam keranjang tersebut
akan pecah. Begitu pula dengan investasi yang dilakukan, jangan menanamkan seluruh
dana dalam satu bentuk investasi, karena ketika investasi tersebut gagal, maka seluruh
dana yang tertanam kemungkinan tidak akan kembali. Teori portofolio yang
diperkenalkan oleh Markowitz (yang di kalangan ahli manajemen keuangan disebut
sebagai the father of modern portfolio theory) ini telah mengajarkan konsep diversifikasi
portofolio secara kuantitatif.
Portofolio diartikan sebagai serangkaian investasi sekuritas yang diinvestasikan dan
dipegang oleh investor, baik individu maupun entitas. Kombinasi aktiva/asset tersebut
bisa berupa aktiva riil, aktiva finansial ataupun keduanya. Biasanya seorang investor
dalam melakukan investasi tidak hanya memilih satu saham saja, tetapi melakukan
kombinasi. Alasannya dengan melakukan kombinasi saham, investor bisa meraih return
yang optimal dan sekaligus bisa memperkecil risiko melalui diversifikasi.Dengan kata
lain, jika seorang investor mengumpulkan beberapa sekuritas yang akan digunakan untuk
investasi, artinya investor telah membentuk suatu portofolio saham, tujuannya adalah
untuk melakukan diversifikasi dalam investasi, yang dapat memperkecil risiko yang
dihadapi investor bila dibandingkan dengan melakukan investasi pada saham individu.
Meskipun demikian memilih portofolio yang optimal bukanlah hal yang mudah.
 Diversifikasi dilakukan untuk mengurangi risiko portofolio, yaitu dengan cara
mengkombinasi atau dengan menambah investasi (asset/aktiva/sekuritas) yang
memiliki korelasi negatif atau positif rendah sehingga variabilitas dari pengembalian
atau risiko dapat dikurangi.
 Korelasi merupakan alat ukur statistik mengenai hubungan dari serial data yang
menunjukkan pergerakan bersamaan relatif (relative comovements) antara serial data

7
tersebut. Jika serial data bergerak dengan arah yang sama disebut dengan korelasi
positif, sebaliknya jika bergerak dengan arah berlawanan disebut korelasi negatif.
 Sedangkan koefisien korelasi merupakan ukuran dari tingkat korelasi, yaitu:
a. Korelasi positif sempurna (koefisien korelasi +1)
b. Tidak ada korelasi (koefisien korelasi 0)
c. Korelasi negatif sempurna (koefisien korelasi -1)
 Investasi / aktiva yang tidak berkorelasi artinya tidak ada interaksi di antara
pengembaliannya (returnnya). Mengkombinasikan aktiva yang tidak berkorelasi dapat
mengurangi risiko meskipun tidak seefektif seperti aktiva yang memiliki korelasi
negatif. Kombinasi aktiva yang tidak berkorelasi dapat mengurangi risiko daripada
mengkombinasikan aktiva yang berkorelasi positif.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Return dan Risiko mempunyai hubungan yang positif,semakin besar risiko (risk)
yang di tanggung, semakin besar pengambilan return yang harus di kompensasikan.
Sebaliknya semakin kecil return yang di harapkan, semakin kecil risiko yang di tanggung.
Portofolio diartikan sebagai serangkaian investasi sekuritas yang
diinvestasikan dan dipegang oleh investor, baik individu maupun entitas. Kombinasi
aktiva/asset tersebut bisa berupa aktiva riil, aktiva finansial ataupun keduanya.

B. Saran

Kami sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak qsekali kesalahan da
n sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya penulis akan terus memperbaiki makalah den
gan mengacu pada sumber yang dipertanggung jawabkan nantinnya. Oleh karena itu, pen
ulis sangat mengharapkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Jogiyanto. 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Tiga. Yogyakarta: BPFE
Tandelilin, Eduardus, 2010. Portfolio dan Investasi: Teori dan Aplikasi, Edisi Pertama,
Yogyakarta: Kanisius
Van Horne, James. 2010. Fundamentals of Financial Management: Prinsip-Prinsip
Manajemen Keuangan. Salemba Empat: Jakarta.
Jones, Charles P. 2000. Investment: Analysis and Management, 7th edition, New York: John
Willey and Sons. Inc.

Anda mungkin juga menyukai