Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

TEORI PORTOFOLIO DAN INVESTASI

“Imbal Hasil dan Risiko dalam Investasi”

Dosen Pengampu :
Dra. Sri Isworo Ediningsih, MM.

Disusun Oleh :
Kelompok 9 EM-A
Adinda Permata Nirwana 141210220
Fathiya Salsabila 141210236
Nabila Adik Ramadhany 141210298

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan banyak rahmat dan karunia-Nya sehingga kami berhasil menyelesaikan
makalah dengan judul “Imbal Hasil dan Risiko dalam Investasi”. Kami ingin mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam menyelesaikan makalah
ini, mulai dari proses pengumpulan sumber bacaan hingga penyelesaian makalah ini.
Tulisan ini dibuat sebagai pemenuhan tugas dari Dra. Sri Isworo Ediningsih, MM.
yang mengampu mata kuliah Teori Portofolio dan Investasi pada tahun ajaran 2023/2024.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan di dalamnya.
Oleh karena itu, kami berharap akan adanya kritik dan saran yang membangun demi
pengembangan makalah ini kedepannya. Akhir kata, semoga tulisan ini dapat memberikan
manfaat bagi para pembacanya.

Yogyakarta, 2 September 2023

Kelompok 9
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................... 2
DAFTAR ISI............................................................................................................................. 3
BAB I......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG..................................................................................................... 4
B. RUMUSAN MASALAH................................................................................................ 4
C. TUJUAN..........................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN....................................................................................................................... 6
A. PENGEMBALIAN......................................................................................................... 6
B. MENGUKUR PENGEMBALIAN..................................................................................6
C. PERSPEKTIF GLOBAL................................................................................................. 8
D. RINGKASAN STATISTIK PENGEMBALIAN............................................................ 9
E. RISIKO............................................................................................................................ 9
F. MENGUKUR RISIKO.....................................................................................................9
G. REALISASI PENGEMBALIAN DAN RISIKO DARI BERINVESTASI.................. 13
H. PENGGABUNGAN DAN DISKON............................................................................ 15
BAB III.................................................................................................................................... 17
PENUTUP............................................................................................................................... 17
SIMPULAN....................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pada saat akan melakukan investasi tentunya penting untuk melakukan perhitungan
secara matang terlebih dahulu, terutama menganalisis lebih mendalam terhadap risiko
investasi yang akan terjadi. Dalam beberapa kasus investasi yang merugi, kebanyakan berasal
dari analisis risiko yang terkadang meleset dari analisis atau kurang matangnya
memperhitungkan risiko. Kenyataan ini menjadi dasar bagi sebagian investor menjadikan
risiko sebagai perhatian utama dalam menentukan keputusan investasinya. Sehingga
pengetahuan dan pemahaman mengenai risiko menjadi unsur penting yang harus dimiliki
oleh setiap pemilik dana baik yang sudah menjadi investor maupun masih sekadar calon
investor.
Secara konseptual, semakin besar nilai investasi yang ditanam maka semakin besar
nilai risiko yang akan terjadi, atau sebaliknya. Akan tetapi para ahli investasi sepakat bahwa
besar kecilnya risiko suatu investasi tidak berhubungan secara signifikan dengan besarnya
nilai investasi, tetapi berhubungan dengan seberapa serius kita menganalisis atau mengelola
risiko. Makalah ini dimaksudkan dapat dijadikan sebagai salah satu media untuk menggali
lebih dalam bagaimana mengelola risiko investasi sehingga akan terhindar dari kerugian.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu pengembalian?
2. Bagaimana cara mengukur pengembalian?
3. Bagaimana tentang perspektif global?
4. Bagaimana statistik pengembalian?
5. Apa itu risiko?
6. Bagaimana cara mengukur risiko?
7. Bagaimana realisasi pengembalian dan risiko dari berinvestasi?
8. Apa itu penggabungan dan diskon?

C. TUJUAN
1. Memahami arti dari pengembalian
2. Memahami cara mengukur pengembalian
3. Memahami perspektif global berinvestasi
4. Memahami statistik pengembalian
5. Memahami arti dari risiko
6. Memahami cara mengukur risiko
7. Memahami realisasi pengembalian dan risiko dari berinvestasi
8. Memahami penggabungan dan diskon
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGEMBALIAN
Pengembalian adalah kekuatan motivasi dalam proses investasi. Pengembalian yang
dimaksud di sini yaitu imbalan atas investasi yang dilakukan, yang mana hal ini adalah inti
dari permainan investasi sehingga sangat penting bagi investor. Pengukuran pengembalian
diperlukan untuk menilai seberapa baik kinerja manajer investasi, hal ini juga berperan besar
dalam memperkirakan pengembalian di masa depan.
Dua Komponen Pengembalian Aset
Pengembalian investasi terdiri dari dua komponen, yaitu :
● Hasil, komponen pendapatan dari pengembalian sekuritas. Hasil mengukur
arus kas suatu sekuritas relatif terhadap harga tertentu, seperti harga beli atau
harga pasar saat ini.
● Capital Gain (loss), perubahan harga suatu sekuritas dalam periode tertentu.
Menyatukan Dua Komponen
Rumus Pengembalian Total (Total Revenue) dengan kedua komponen tersebut

B. MENGUKUR PENGEMBALIAN
Total Return
Total Return yaitu ukuran persentase yang menghubungkan seluruh arus kas
sekuritas untuk jangka waktu tertentu dengan harga pembeliannya, biasanya
dilaporkan sebagai imbal hasil (R).

Keterangan :
CF : arus kas selama pengukuran harga di periode t
𝑃𝐸 : harga di akhir periode t atau harga jual
𝑃𝐵 : harga di awal periode atau harga pembelian

PC : perubahan harga selama periode tersebut atau 𝑃𝐸 dikurangi 𝑃𝐵

Saat menghitung pengembalian dapat menggunakan desimal, tetapi saat


melaporkan angka akhir pastikan untuk mengubahnya menjadi persen. Arus kas
periodik dari obligasi terdiri dari pembayaran bunga yang diterima, dan untuk saham,
dividen yang diterima. Untuk beberapa aset, seperti T-bill atau saham yang tidak
membayar dividen, hanya ada perubahan harga.
Kesimpulan tentang Pengembalian Total (Total Revenue)
Singkatnya, konsep TR yang secara tradisional diidentifikasi sebagai
pengembalian (R), berharga sebagai ukuran pengembalian karena bersifat inklusif,
mengukur TR per dolar dari investasi awal. Return (R) adalah ukuran dasar
pendapatan yang diperoleh investor atas aset keuangan apa pun selama periode waktu
tertentu. Biasanya dinyatakan dalam persentase.
Pengembalian memfasilitasi perbandingan kinerja aset selama periode
tertentu, baik perbandingan aset yang berbeda, seperti saham versus obligasi, atau
sekuritas berbeda dalam jenis yang sama, seperti beberapa saham biasa. Perhitungan
menggunakan konsep ini berlaku untuk keuntungan yang terealisasi atau belum
terealisasi.
Cumulative Wealth Index atau Indeks Kekayaan Kumulatif
Indeks Kekayaan Kumulatif yaitu kekayaan kumulatif dari waktu ke waktu,
berdasarkan kekayaan awal dan serangkaian pengembalian beberapa aset. Kekayaan
kumulatif selalu dinyatakan dalam dolar dan mewakili efek pengembalian majemuk
selama periode waktu tertentu, berdasarkan investasi awal apa pun.
Rumus 𝐶𝑊𝐼𝑛 yaitu :

Keterangan :
𝐶𝑊𝐼𝑛 : indeks kekayaan kumulatif pada akhir periode

𝑊𝐼0 : nilai indeks awal, biasanya $1 tetapi jumlah berapapun dapat digunakan
𝑅1,𝑛 : periodik Rs dalam bentuk desimal (menambahkan 1,0 ke R menghasilkan

return relative)

C. PERSPEKTIF GLOBAL
Investasi internasional menawarkan peluang keuntungan potensial dan potensi
pengurangan risiko melalui diversifikasi. Berdasarkan catatan sejarah, investasi di
pasar luar negeri tertentu akan meningkatkan keuntungan investor selama periode
waktu tertentu.
Pengembalian Internasional dan Risiko Mata Uang
Ketika investor membeli dan menjual aset di negara lain, mereka harus
mempertimbangkan risiko nilai tukar atau risiko mata uang. Risiko ini dapat
mengubah keuntungan dari aset itu sendiri menjadi kerugian atas investasi atau
kerugian dari aset itu sendiri menjadi keuntungan atas investasi. Risiko mata uang
(risiko nilai tukar) yaitu risiko dampak terhadap imbal hasil investasi asing akibat
pergerakan mata uang, dapat menguntungkan dan merugikan.
Investasi dalam mata uang yang menguat terhadap mata uang domestik
investor akan memperoleh keuntungan dari pergerakan mata uang, sedangkan
investasi dalam mata uang yang terdepresiasi terhadap mata uang domestik investor
akan mengalami penurunan imbal hasil karena pergerakan mata uang. Seorang
investor aset luar negeri akan mendapatkan hasil terbaik jika sekuritas dan mata
uangnya terapresiasi. Contoh implementasi bagi investor Amerika yaitu sebagai
berikut :
● Jika mata uang asing menguat saat investor memegang aset asing, saat
menjual aset tersebut investor akan dapat membeli kembali lebih banyak dolar
menggunakan mata uang asing yang sekarang lebih kuat. Pengembalian
investor dalam mata uang dolar akan meningkat
● Jika dolar menguat ketika investor memegang aset luar negeri, saat menjual
aset tersebut dan mengkonversinya kembali ke dolar, investor akan dapat
membeli lebih sedikit dolar yang sekarang lebih mahal. Sehingga mengurangi
keuntungan investor dalam mata uang dolar
Menghitung Pengembalian yang Disesuaikan dengan Mata Uang
𝑅𝐹𝐴 : pengembalian yang diperoleh dari aset asing dalam mata uang asing

D. RINGKASAN STATISTIK PENGEMBALIAN


Imbal hasil dan indeks kekayaan kumulatif merupakan ukuran kinerja yang berguna
untuk jangka waktu tertentu. Analisis investasi juga memerlukan statistik untuk
menggambarkan serangkaian keuntungan. Misalnya, berinvestasi pada saham tertentu
selama 10 tahun atau saham berbeda setiap 10 tahun dapat menghasilkan 10
pengembalian, yang perlu dijelaskan dengan ringkasan statistik.

Arithmetic Mean
Statistik yang paling dikenal oleh kebanyakan orang adalah arithmetic mean. Oleh
karena itu, ketika seseorang mengacu pada mean atau return rata-rata, mereka
biasanya mengacu pada arithmetic mean.

X bar = arithmetic mean


Sigma X = jumlah nilai yang dipertimbangkan
n = jumlah nilai

Geometric Mean
Rata-rata geometrik (geometric mean) diperlukan untuk menggambarkan secara
akurat tingkat pengembalian rata-rata yang “sebenarnya” selama beberapa periode.

G = rata-rata geometri
R = serangkaian pengembalian (returns) dalam bentuk desimal

Menambahkan 1.0 ke setiap pengembalian (return) menghasilkan pengembalian


relatif. Pengembalian relatif (return relative) digunakan dalam menghitung
pengembalian rata-rata geometrik (geometric mean).

Pengembalian rata-rata geometrik mengukur tingkat pertumbuhan gabungan dari


waktu ke waktu. Rata-rata geometrik mengasumsikan bahwa seluruh arus kas
diinvestasikan kembali dalam aset dan dana yang diinvestasikan kembali tersebut
menghasilkan tingkat pengembalian berikutnya yang tersedia atas aset tersebut.

Arithmetic Mean Versus Geometric Mean


Penggunaan mean aritmatika mean geometrik untuk menggambarkan imbal hasil dari
aset keuangan tergantung pada tujuan investor.
1. Rata-rata aritmatika adalah ukuran kinerja rata-rata (tipikal) yang lebih baik
selama satu periode. Ini adalah ukuran yang lebih baik bagi investor yang
menyeimbangkan kembali portofolionya untuk memulai setiap periode dengan
investasi berukuran tetap.
2. Rata-rata geometrik adalah ukuran yang lebih baik untuk mengukur perubahan
kekayaan selama beberapa periode terakhir. Biasanya digunakan oleh
investor untuk mengukur tingkat pengembalian gabungan yang direalisasikan
dimana uang tumbuh selama periode waktu tertentu. Ini adalah ukuran yang
lebih baik bagi investor yang mengikuti strategi beli dan tahan (buy‐and‐hold
strategy).

Pengembalian yang disesuaikan inflasi


Imbal hasil riil adalah imbal hasil yang disesuaikan dengan inflasi yang hasilnya
adalah daya beli yang konstan. Biasanya, tingkat inflasi atau deflasi didefinisikan
sebagai persentase perubahan Indeks Harga Konsumen.
● Indeks Harga Konsumen
Misalnya, Tingkat inflasi tahunan gabungan selama periode 1926–2014 adalah sekitar
3,0 persen. Artinya sekeranjang barang konsumsi yang dibeli pada awal tahun 1926
seharga $1 akan berharga sekitar $13,88 pada akhir tahun 2014. Hal ini dihitung
sebagai (1,03)89 karena terdapat 89 tahun dari awal tahun 1926 hingga akhir tahun
2014.
● Hubungan Return Nominal dan Return Riil

Persamaan ini dapat diterapkan pada tahun individual dan pengembalian rata-rata.
Contoh, Pengembalian S&P 500 pada tahun 2014 adalah sekitar 13,5 persen. Tingkat
inflasi sekitar 1,5 persen. Oleh karena itu, return riil (disesuaikan dengan inflasi)
untuk saham biasa besar AS pada tahun 2014 adalah
R= (1.135/1.015) − 1 = 0.118 or 11.8%.

E. RISIKO
Return investasi dan risiko merupakan trade off antara keduanya. Investor harus
selalu sadar akan risiko yang mereka tanggung, memahami bagaimana dampaknya
terhadap keputusan investasi mereka, dan bersiap menghadapi konsekuensinya.
Risiko merupakan kemungkinan bahwa hasil aktual suatu investasi akan berbeda dari
hasil yang diharapkan. Fakta dalam kehidupan investasi menunjukkan bahwa hasil
yang direalisasikan seringkali berbeda dengan hasil yang diharapkan.

Sumber Risiko
● Risiko Suku Bunga
Variabilitas imbal hasil sekuritas akibat perubahan tingkat suku bunga. Perubahan
tersebut umumnya berdampak terbalik pada sekuritas; artinya, jika hal-hal lain
dianggap sama, harga sekuritas bergerak berbanding terbalik dengan perubahan suku
bunga.
● Risiko Pasar
Variabilitas keuntungan akibat fluktuasi pasar secara keseluruhan atau pasar saham
agregat. Semua sekuritas terkena risiko pasar, meskipun hal ini terutama
mempengaruhi saham biasa. Risiko pasar mencakup berbagai faktor eksogen terhadap
sekuritas itu sendiri, termasuk resesi, perang, perubahan struktural dalam
perekonomian, dan perubahan preferensi konsumen.
● Risiko Bisnis
Risiko dalam menjalankan bisnis di industri atau lingkungan tertentu.
● Risiko Keuangan
Risiko yang berkaitan dengan penggunaan pembiayaan utang oleh perusahaan.
Semakin besar proporsi aset yang dibiayai oleh hutang (dibandingkan dengan
ekuitas), semakin besar variabilitas imbal hasil, jika hal-hal lain dianggap sama.
Risiko keuangan melibatkan konsep leverage keuangan.
● Risiko Likuiditas
Risiko yang terkait dengan pasar sekunder tertentu di mana suatu sekuritas
diperdagangkan. Suatu investasi yang dapat dibeli atau dijual dengan cepat dan tanpa
konsesi harga yang signifikan dianggap likuid. Semakin besar ketidakpastian elemen
waktu dan konsesi harga, semakin besar risiko likuiditas.
● Risiko Mata Uang/Nilai Tukar
Semua investor yang berinvestasi secara internasional menghadapi prospek
ketidakpastian keuntungan setelah mengkonversi keuntungan luar negeri mereka
kembali ke mata uang mereka sendiri.
● Risiko Negara/Politik
Dengan semakin banyaknya investor yang berinvestasi secara internasional, stabilitas
politik dan ekonomi serta kelangsungan hidup suatu negara perlu dipertimbangkan.

F. MENGUKUR RISIKO
Risiko biasanya tercermin dari penyebaran atau variabilitas hasil potensial. Risiko
mencerminkan kemungkinan bahwa hasil aktual suatu investasi akan berbeda dari hasil yang
diharapkan. Jika imbal hasil suatu aset tidak memiliki variabilitas, sebenarnya aset tersebut
tidak memiliki risiko. Dengan demikian, surat utang negara (T-bill) jangka waktu satu tahun
yang dibeli dengan imbal hasil 10 persen dan disimpan hingga jatuh tempo, pada
kenyataannya, akan menghasilkan (secara nominal) 10 persen. Tidak ada hasil lain yang
mungkin terjadi, kecuali kegagalan pemerintah AS, yang biasanya tidak dianggap mungkin
terjadi.
Bayangkan seorang investor menganalisis serangkaian imbal hasil untuk jenis aset
keuangan utama selama beberapa periode tahun. Mengetahui arti dari rangkaian ini tidaklah
cukup; investor juga perlu mengetahui sesuatu tentang variabilitas imbal hasil. Dibandingkan
dengan aset lainnya, saham biasa menunjukkan variabilitas pengembalian terbesar, dan
saham biasa kecil menunjukkan variabilitas yang lebih besar. Obligasi korporasi memiliki
variabilitas yang jauh lebih kecil sehingga distribusi pengembaliannya lebih kompak. Tentu
saja, T-bills adalah yang paling tidak berisiko, yang berarti sebaran imbal hasil tahunan untuk
T-bills bersifat kompak.

Untuk memahami kisaran hasil untuk kelas aset keuangan utama, perhatikan Gambar
6-1. Ini menunjukkan kisaran hasil, dan rata-rata (diberikan oleh lingkaran) untuk setiap kelas
aset untuk periode 1926 hingga 2014, disusun dari kiri ke kanan: inflasi, T-bills, T-bonds,
obligasi korporasi, saham biasa besar ( S&P 500), dan saham biasa yang lebih kecil.
Seperti yang dapat kita lihat pada Gambar 6-1, saham memiliki rentang hasil yang
jauh lebih luas dibandingkan obligasi dan T-bills. Saham biasa yang lebih kecil memiliki
rentang hasil yang jauh lebih luas dibandingkan dengan saham biasa yang berukuran besar.
Investor mengukur variabilitas ini menggunakan varians atau deviasi standar, yang mereka
gunakan sebagai proksi risiko.
Varian dan Deviasi Standar
Investor biasanya menyamakan risiko dengan variabilitas imbal
hasil—bagaimana tingkat imbal hasil bervariasi dari waktu ke waktu? Risiko aset
keuangan dapat diukur dengan ukuran sebaran absolut, atau variabilitas imbal hasil,
yang disebut varians . Ukuran alternatif dari risiko total adalah akar kuadrat dari
varians, yaitu deviasi standar. 9,10.
Deviasi standar dan varians adalah ukuran total risiko atau penyebaran suatu
aset atau portofolio. Mereka menangkap variabilitas total dalam pengembalian aset
atau portofolio, apapun sumber variabilitasnya. Kedua ukuran tersebut cenderung
dirujuk secara bergantian ketika membahas konsep variabilitas atau risiko; namun,
karena deviasi standar diukur dalam satuan yang sama dengan mean, deviasi standar
lebih umum digunakan daripada varians saat melakukan analisis dan penghitungan
investasi.
Untuk suatu variabel (X), simpangan baku dapat dihitung dari variansnya,
yang dihitung sebagai

Singkatnya, standar deviasi pengembalian mengukur total risiko satu sekuritas


atau total risiko portofolio sekuritas. Deviasi standar historis dapat dihitung untuk
masing-masing sekuritas atau portofolio sekuritas menggunakan imbal hasil yang
dilaporkan. Nilai ex post ini berguna dalam mengevaluasi total risiko pada periode
historis tertentu dan dalam memperkirakan total risiko yang diperkirakan akan terjadi
pada periode mendatang.
Dengan distribusi normal, setelah kita mengetahui deviasi standarnya,
probabilitas suatu hasil tertentu akan berada di atas (atau di bawah) nilai tertentu
dapat ditentukan. Khususnya, dengan distribusi normal, 68,3 persen nilai berada
dalam satu simpangan baku (+ atau ÿ) dari rata-rata dan 95 persen (99 persen) berada
dalam dua (tiga) simpangan baku dari rata-rata.
Premi Risiko
Premi risiko adalah keuntungan tambahan yang diharapkan atau diterima
investor dengan mengambil risiko yang lebih besar. Ini mengukur imbalan untuk
mengambil berbagai jenis risiko. Premi risiko dihitung untuk berbagai kelas
keamanan yang berbeda. Misalnya, premi waktu mengukur kompensasi tambahan
untuk investasi pada Treasury jangka panjang versus T-bills, dan premi default
mengukur kompensasi tambahan untuk investasi pada obligasi korporasi berisiko
versus sekuritas Treasury tanpa risiko.
Mendefinisikan Premi Risiko Ekuitas Premi risiko yang sering dibahas adalah
premi risiko ekuitas, yang didefinisikan sebagai perbedaan antara imbal hasil saham
dan sekuritas Treasury bebas risiko. Premi risiko ekuitas mengukur kompensasi
tambahan untuk menanggung risiko dan umumnya diterapkan di bidang keuangan.
Perhatikan bahwa premi risiko ekuitas historis mengukur perbedaan antara imbal hasil
saham dan Treasury selama beberapa periode waktu yang lalu. Namun ketika kita
berbicara tentang masa depan, kita harus mempertimbangkan ekspektasi premi risiko
ekuitas yang besarannya tidak diketahui, karena menyangkut masa depan.
Menghitung Premi Risiko Ekuitas Ada cara alternatif untuk menghitung premi
risiko ekuitas, yang melibatkan cara aritmatika, cara geometri, sekuritas Treasury, dan
sebagainya.
● Ekuitas dikurangi hasil T-bill, menggunakan mean aritmatika atau geometrik
● Ekuitas dikurangi imbal hasil obligasi T jangka panjang, menggunakan mean
aritmatika atau geometri
Premi risiko ekuitas biasanya diukur sebagai imbal hasil indeks saham yang
luas, seperti S&P 500, dikurangi imbal hasil surat berharga Treasury. Nilainya
bervariasi secara signifikan dari waktu ke waktu, namun 5–6 persen merupakan
perkiraan rata-rata yang masuk akal.
Premi Risiko Ekuitas yang Diharapkan Tentu saja, investor saham biasa peduli
apakah premi risiko yang diharapkan adalah 5 persen atau 6 persen karena hal ini
mempengaruhi apa yang akan mereka peroleh dari investasi saham mereka. Jika suku
bunga tetap konstan, penyempitan premi risiko ekuitas berarti penurunan tingkat
pengembalian saham karena jumlah yang diperoleh di atas tingkat bebas risiko
berkurang. Sejumlah pengamat terkemuka berpendapat bahwa premi risiko ekuitas di
masa depan kemungkinan besar akan berbeda dari masa lalu; khususnya, banyak yang
memperkirakan angkanya akan jauh lebih rendah.
G. REALISASI PENGEMBALIAN DAN RISIKO DARI BERINVESTASI
Total Pengembalian dan Deviasi Standar untuk Utama Aset Keuangan
Tabel 6-6 menunjukkan rata-rata imbal hasil geometrik dan aritmatika
tahunan, serta deviasi standar, untuk aset keuangan utama selama periode 1926–2010
(85 tahun). Data ini sebanding dengan data yang dihasilkan dan didistribusikan oleh
Ibbotson Associates secara komersial. Ini adalah rangkaian alternatif yang
direkonstruksi oleh Jack Wilson dan Charles Jones yang pada dasarnya memberikan
informasi yang sama (tetapi dengan kumpulan perusahaan S&P 500 yang lebih
komprehensif untuk periode 1926–1957).11
Tabel 6-6 menunjukkan bahwa saham biasa berukuran besar, yang diukur
dengan S&P 500 yang terkenal, memiliki rata-rata pengembalian tahunan selama
periode 85 tahun sebesar 9,6 persen (dibulatkan). Oleh karena itu, $1 yang
diinvestasikan dalam indeks pasar ini pada awal tahun 1926 akan tumbuh pada tingkat
bunga gabungan tahunan rata-rata sebesar 9,6 persen selama periode yang sangat
panjang ini. Sebaliknya, return tahunan rata-rata aritmatika untuk saham-saham besar
adalah 11,5 persen. Estimasi terbaik mengenai return “rata-rata” saham dalam satu
tahun, dengan hanya menggunakan informasi ini, adalah 11,5 persen. Deviasi standar
untuk saham besar pada tahun 1926–2010 adalah 19,9 persen.
Perbedaan antara rata-rata geometrik dan aritmatika berkaitan dengan
variabilitas rangkaian return saham. Keterkaitan antara mean geometrik dan mean
aritmatika didekati dengan Persamaan 6-9:

Jika kita mengetahui rata-rata aritmatika dari serangkaian pengembalian aset


dan deviasi standar dari rangkaian tersebut, kita dapat memperkirakan rata-rata
geometrik dari rangkaian tersebut. Ketika simpangan baku suatu deret meningkat,
keunggulan rata-rata aritmatika relatif terhadap rata-rata geometri juga meningkat.
Obligasi korporasi dan Treasury memiliki rata-rata geometrik sekitar 50
hingga 60 persen dari S&P 500, masing-masing sebesar 5,9 dan 5,4 persen, namun
risikonya jauh lebih kecil.
Deviasi standar untuk masing-masing aset keuangan utama pada Tabel 6-6
mencerminkan sebaran imbal hasil selama periode 85 tahun. Terdapat dispersi yang
luas dalam tingkat pengembalian saham biasa dibandingkan dengan obligasi dan
T-bills. Selain itu, saham biasa yang lebih kecil memiliki dispersi yang lebih besar
dibandingkan saham S&P 500, yang tercermin dalam standar deviasinya.
Indeks Kekayaan Kumulatif
Gambar 6-2 menunjukkan indeks kekayaan kumulatif untuk aset keuangan
utama dan jumlah indeks inflasi yang terkait dari data pada Tabel 6-6. Rangkaian ini
dimulai pada awal tahun 1926 dan menunjukkan hasil kumulatif yang dimulai dengan
$1 di masing-masing rangkaian ini dan berlanjut hingga akhir tahun 2010. Perhatikan
bahwa sumbu vertikal pada Gambar 6-2 adalah skala log.14
Seperti yang ditunjukkan Gambar 6-2, kekayaan kumulatif saham, yang
diukur dengan S&P 500, sepenuhnya mendominasi imbal hasil obligasi korporasi
selama periode ini—$2.420,46 versus $130,66. Perhatikan bahwa Anda dapat
menggunakan rata-rata geometrik dari Tabel 6-6 untuk menghitung kekayaan akhir
kumulatif untuk setiap rangkaian yang ditunjukkan pada Gambar 6-2 dengan
menaikkan (1 + rata-rata geometrik) ke pangkat yang diwakili oleh jumlah periode.
CWI WI CWI Contoh 6-15 Nilai kekayaan akhir sebesar $2,420.46 untuk saham biasa
pada Gambar 6-2 adalah hasil dari persamaan , GAMBAR 6-2 Besarnya nilai indeks
kekayaan kumulatif untuk saham membuktikan hal tersebut. Namun perlu diingat
bahwa variabilitas seri ini jauh lebih besar dibandingkan obligasi atau T-bills, seperti
yang ditunjukkan oleh deviasi standar pada Tabel 6-6.15
Memahami Kekayaan Kumulatif sebagai Investor
Untuk memperoleh kekayaan kumulatif, kita mengalikan kedua komponen ini.
Dengan demikian

H. PENGGABUNGAN DAN DISKON


Tentu saja, fitur yang paling mencolok dari Gambar 6-2 adalah perbedaan besar dalam
kekayaan akhir antara saham dan obligasi. Perbedaan ini mencerminkan dampak
penggabungan rata-rata pengembalian yang sangat berbeda dalam jangka waktu lama, yang
menghasilkan hasil yang hampir tidak dapat dipercaya. Penggunaan pemajemukan
menunjukkan pentingnya konsep ini dan pelengkapnya, yaitu diskon. Keduanya penting
dalam analisis investasi dan sering digunakan. Penggabungan melibatkan perolehan
nilai-nilai masa depan yang dihasilkan dari bunga majemuk—mendapatkan bunga atas bunga
Seperti yang telah kita lihat, penghitungan indeks kekayaan melibatkan penggabungan pada
pengembalian rata-rata geometrik selama beberapa periode sejarah.
Nilai sekarang (diskonto) adalah nilai satu dolar saat ini yang akan diterima di masa
depan. Dolar di masa depan tidak dapat dibandingkan dengan dolar saat ini, karena nilai
waktu dari uang. Agar dapat dibandingkan, mereka harus didiskontokan kembali ke masa
sekarang. Konsep nilai sekarang digunakan secara luas di Bab 10 dan 17, dan di bab-bab lain
jika diperlukan.
BAB III
PENUTUP

SIMPULAN
Berdasarkan teori-teori yang tertulis pada makalah ini, dapat disimpulkan bahwa
betapa pentingnya penghitungan yang akurat terhadap investasi sebagai upaya dalam
meminimalisir adanya kerugian. Aspek-aspek di atas lah yang harus dipertimbangkan
sebelum melakukan investasi. Investasi tidaklah suatu hal yang mengandalkan keberuntungan
jika diperhitungkan dengan tepat, bahkan kita sebagai investor dapat mengendalikan harga
jual dan harga beli apabila dapat memahami konsep ini dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Jones, Charles P., and Jensen, Gerald R. 2016. “Investments : Analysis and Management”,
13th Edition. USA : Wiley.

Anda mungkin juga menyukai