Dosen Pengampu :
Dra. Sri Isworo Ediningsih, MM.
Disusun Oleh :
Kelompok 9 EM-A
Adinda Permata Nirwana 141210220
Fathiya Salsabila 141210236
Nabila Adik Ramadhany 141210298
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan banyak rahmat dan karunia-Nya sehingga kami berhasil menyelesaikan
makalah dengan judul “Imbal Hasil dan Risiko dalam Investasi”. Kami ingin mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam menyelesaikan makalah
ini, mulai dari proses pengumpulan sumber bacaan hingga penyelesaian makalah ini.
Tulisan ini dibuat sebagai pemenuhan tugas dari Dra. Sri Isworo Ediningsih, MM.
yang mengampu mata kuliah Teori Portofolio dan Investasi pada tahun ajaran 2023/2024.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan di dalamnya.
Oleh karena itu, kami berharap akan adanya kritik dan saran yang membangun demi
pengembangan makalah ini kedepannya. Akhir kata, semoga tulisan ini dapat memberikan
manfaat bagi para pembacanya.
Kelompok 9
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................... 2
DAFTAR ISI............................................................................................................................. 3
BAB I......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG..................................................................................................... 4
B. RUMUSAN MASALAH................................................................................................ 4
C. TUJUAN..........................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN....................................................................................................................... 6
A. PENGEMBALIAN......................................................................................................... 6
B. MENGUKUR PENGEMBALIAN..................................................................................6
C. PERSPEKTIF GLOBAL................................................................................................. 8
D. RINGKASAN STATISTIK PENGEMBALIAN............................................................ 9
E. RISIKO............................................................................................................................ 9
F. MENGUKUR RISIKO.....................................................................................................9
G. REALISASI PENGEMBALIAN DAN RISIKO DARI BERINVESTASI.................. 13
H. PENGGABUNGAN DAN DISKON............................................................................ 15
BAB III.................................................................................................................................... 17
PENUTUP............................................................................................................................... 17
SIMPULAN....................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada saat akan melakukan investasi tentunya penting untuk melakukan perhitungan
secara matang terlebih dahulu, terutama menganalisis lebih mendalam terhadap risiko
investasi yang akan terjadi. Dalam beberapa kasus investasi yang merugi, kebanyakan berasal
dari analisis risiko yang terkadang meleset dari analisis atau kurang matangnya
memperhitungkan risiko. Kenyataan ini menjadi dasar bagi sebagian investor menjadikan
risiko sebagai perhatian utama dalam menentukan keputusan investasinya. Sehingga
pengetahuan dan pemahaman mengenai risiko menjadi unsur penting yang harus dimiliki
oleh setiap pemilik dana baik yang sudah menjadi investor maupun masih sekadar calon
investor.
Secara konseptual, semakin besar nilai investasi yang ditanam maka semakin besar
nilai risiko yang akan terjadi, atau sebaliknya. Akan tetapi para ahli investasi sepakat bahwa
besar kecilnya risiko suatu investasi tidak berhubungan secara signifikan dengan besarnya
nilai investasi, tetapi berhubungan dengan seberapa serius kita menganalisis atau mengelola
risiko. Makalah ini dimaksudkan dapat dijadikan sebagai salah satu media untuk menggali
lebih dalam bagaimana mengelola risiko investasi sehingga akan terhindar dari kerugian.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu pengembalian?
2. Bagaimana cara mengukur pengembalian?
3. Bagaimana tentang perspektif global?
4. Bagaimana statistik pengembalian?
5. Apa itu risiko?
6. Bagaimana cara mengukur risiko?
7. Bagaimana realisasi pengembalian dan risiko dari berinvestasi?
8. Apa itu penggabungan dan diskon?
C. TUJUAN
1. Memahami arti dari pengembalian
2. Memahami cara mengukur pengembalian
3. Memahami perspektif global berinvestasi
4. Memahami statistik pengembalian
5. Memahami arti dari risiko
6. Memahami cara mengukur risiko
7. Memahami realisasi pengembalian dan risiko dari berinvestasi
8. Memahami penggabungan dan diskon
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGEMBALIAN
Pengembalian adalah kekuatan motivasi dalam proses investasi. Pengembalian yang
dimaksud di sini yaitu imbalan atas investasi yang dilakukan, yang mana hal ini adalah inti
dari permainan investasi sehingga sangat penting bagi investor. Pengukuran pengembalian
diperlukan untuk menilai seberapa baik kinerja manajer investasi, hal ini juga berperan besar
dalam memperkirakan pengembalian di masa depan.
Dua Komponen Pengembalian Aset
Pengembalian investasi terdiri dari dua komponen, yaitu :
● Hasil, komponen pendapatan dari pengembalian sekuritas. Hasil mengukur
arus kas suatu sekuritas relatif terhadap harga tertentu, seperti harga beli atau
harga pasar saat ini.
● Capital Gain (loss), perubahan harga suatu sekuritas dalam periode tertentu.
Menyatukan Dua Komponen
Rumus Pengembalian Total (Total Revenue) dengan kedua komponen tersebut
B. MENGUKUR PENGEMBALIAN
Total Return
Total Return yaitu ukuran persentase yang menghubungkan seluruh arus kas
sekuritas untuk jangka waktu tertentu dengan harga pembeliannya, biasanya
dilaporkan sebagai imbal hasil (R).
Keterangan :
CF : arus kas selama pengukuran harga di periode t
𝑃𝐸 : harga di akhir periode t atau harga jual
𝑃𝐵 : harga di awal periode atau harga pembelian
Keterangan :
𝐶𝑊𝐼𝑛 : indeks kekayaan kumulatif pada akhir periode
𝑊𝐼0 : nilai indeks awal, biasanya $1 tetapi jumlah berapapun dapat digunakan
𝑅1,𝑛 : periodik Rs dalam bentuk desimal (menambahkan 1,0 ke R menghasilkan
return relative)
C. PERSPEKTIF GLOBAL
Investasi internasional menawarkan peluang keuntungan potensial dan potensi
pengurangan risiko melalui diversifikasi. Berdasarkan catatan sejarah, investasi di
pasar luar negeri tertentu akan meningkatkan keuntungan investor selama periode
waktu tertentu.
Pengembalian Internasional dan Risiko Mata Uang
Ketika investor membeli dan menjual aset di negara lain, mereka harus
mempertimbangkan risiko nilai tukar atau risiko mata uang. Risiko ini dapat
mengubah keuntungan dari aset itu sendiri menjadi kerugian atas investasi atau
kerugian dari aset itu sendiri menjadi keuntungan atas investasi. Risiko mata uang
(risiko nilai tukar) yaitu risiko dampak terhadap imbal hasil investasi asing akibat
pergerakan mata uang, dapat menguntungkan dan merugikan.
Investasi dalam mata uang yang menguat terhadap mata uang domestik
investor akan memperoleh keuntungan dari pergerakan mata uang, sedangkan
investasi dalam mata uang yang terdepresiasi terhadap mata uang domestik investor
akan mengalami penurunan imbal hasil karena pergerakan mata uang. Seorang
investor aset luar negeri akan mendapatkan hasil terbaik jika sekuritas dan mata
uangnya terapresiasi. Contoh implementasi bagi investor Amerika yaitu sebagai
berikut :
● Jika mata uang asing menguat saat investor memegang aset asing, saat
menjual aset tersebut investor akan dapat membeli kembali lebih banyak dolar
menggunakan mata uang asing yang sekarang lebih kuat. Pengembalian
investor dalam mata uang dolar akan meningkat
● Jika dolar menguat ketika investor memegang aset luar negeri, saat menjual
aset tersebut dan mengkonversinya kembali ke dolar, investor akan dapat
membeli lebih sedikit dolar yang sekarang lebih mahal. Sehingga mengurangi
keuntungan investor dalam mata uang dolar
Menghitung Pengembalian yang Disesuaikan dengan Mata Uang
𝑅𝐹𝐴 : pengembalian yang diperoleh dari aset asing dalam mata uang asing
Arithmetic Mean
Statistik yang paling dikenal oleh kebanyakan orang adalah arithmetic mean. Oleh
karena itu, ketika seseorang mengacu pada mean atau return rata-rata, mereka
biasanya mengacu pada arithmetic mean.
Geometric Mean
Rata-rata geometrik (geometric mean) diperlukan untuk menggambarkan secara
akurat tingkat pengembalian rata-rata yang “sebenarnya” selama beberapa periode.
G = rata-rata geometri
R = serangkaian pengembalian (returns) dalam bentuk desimal
Persamaan ini dapat diterapkan pada tahun individual dan pengembalian rata-rata.
Contoh, Pengembalian S&P 500 pada tahun 2014 adalah sekitar 13,5 persen. Tingkat
inflasi sekitar 1,5 persen. Oleh karena itu, return riil (disesuaikan dengan inflasi)
untuk saham biasa besar AS pada tahun 2014 adalah
R= (1.135/1.015) − 1 = 0.118 or 11.8%.
E. RISIKO
Return investasi dan risiko merupakan trade off antara keduanya. Investor harus
selalu sadar akan risiko yang mereka tanggung, memahami bagaimana dampaknya
terhadap keputusan investasi mereka, dan bersiap menghadapi konsekuensinya.
Risiko merupakan kemungkinan bahwa hasil aktual suatu investasi akan berbeda dari
hasil yang diharapkan. Fakta dalam kehidupan investasi menunjukkan bahwa hasil
yang direalisasikan seringkali berbeda dengan hasil yang diharapkan.
Sumber Risiko
● Risiko Suku Bunga
Variabilitas imbal hasil sekuritas akibat perubahan tingkat suku bunga. Perubahan
tersebut umumnya berdampak terbalik pada sekuritas; artinya, jika hal-hal lain
dianggap sama, harga sekuritas bergerak berbanding terbalik dengan perubahan suku
bunga.
● Risiko Pasar
Variabilitas keuntungan akibat fluktuasi pasar secara keseluruhan atau pasar saham
agregat. Semua sekuritas terkena risiko pasar, meskipun hal ini terutama
mempengaruhi saham biasa. Risiko pasar mencakup berbagai faktor eksogen terhadap
sekuritas itu sendiri, termasuk resesi, perang, perubahan struktural dalam
perekonomian, dan perubahan preferensi konsumen.
● Risiko Bisnis
Risiko dalam menjalankan bisnis di industri atau lingkungan tertentu.
● Risiko Keuangan
Risiko yang berkaitan dengan penggunaan pembiayaan utang oleh perusahaan.
Semakin besar proporsi aset yang dibiayai oleh hutang (dibandingkan dengan
ekuitas), semakin besar variabilitas imbal hasil, jika hal-hal lain dianggap sama.
Risiko keuangan melibatkan konsep leverage keuangan.
● Risiko Likuiditas
Risiko yang terkait dengan pasar sekunder tertentu di mana suatu sekuritas
diperdagangkan. Suatu investasi yang dapat dibeli atau dijual dengan cepat dan tanpa
konsesi harga yang signifikan dianggap likuid. Semakin besar ketidakpastian elemen
waktu dan konsesi harga, semakin besar risiko likuiditas.
● Risiko Mata Uang/Nilai Tukar
Semua investor yang berinvestasi secara internasional menghadapi prospek
ketidakpastian keuntungan setelah mengkonversi keuntungan luar negeri mereka
kembali ke mata uang mereka sendiri.
● Risiko Negara/Politik
Dengan semakin banyaknya investor yang berinvestasi secara internasional, stabilitas
politik dan ekonomi serta kelangsungan hidup suatu negara perlu dipertimbangkan.
F. MENGUKUR RISIKO
Risiko biasanya tercermin dari penyebaran atau variabilitas hasil potensial. Risiko
mencerminkan kemungkinan bahwa hasil aktual suatu investasi akan berbeda dari hasil yang
diharapkan. Jika imbal hasil suatu aset tidak memiliki variabilitas, sebenarnya aset tersebut
tidak memiliki risiko. Dengan demikian, surat utang negara (T-bill) jangka waktu satu tahun
yang dibeli dengan imbal hasil 10 persen dan disimpan hingga jatuh tempo, pada
kenyataannya, akan menghasilkan (secara nominal) 10 persen. Tidak ada hasil lain yang
mungkin terjadi, kecuali kegagalan pemerintah AS, yang biasanya tidak dianggap mungkin
terjadi.
Bayangkan seorang investor menganalisis serangkaian imbal hasil untuk jenis aset
keuangan utama selama beberapa periode tahun. Mengetahui arti dari rangkaian ini tidaklah
cukup; investor juga perlu mengetahui sesuatu tentang variabilitas imbal hasil. Dibandingkan
dengan aset lainnya, saham biasa menunjukkan variabilitas pengembalian terbesar, dan
saham biasa kecil menunjukkan variabilitas yang lebih besar. Obligasi korporasi memiliki
variabilitas yang jauh lebih kecil sehingga distribusi pengembaliannya lebih kompak. Tentu
saja, T-bills adalah yang paling tidak berisiko, yang berarti sebaran imbal hasil tahunan untuk
T-bills bersifat kompak.
Untuk memahami kisaran hasil untuk kelas aset keuangan utama, perhatikan Gambar
6-1. Ini menunjukkan kisaran hasil, dan rata-rata (diberikan oleh lingkaran) untuk setiap kelas
aset untuk periode 1926 hingga 2014, disusun dari kiri ke kanan: inflasi, T-bills, T-bonds,
obligasi korporasi, saham biasa besar ( S&P 500), dan saham biasa yang lebih kecil.
Seperti yang dapat kita lihat pada Gambar 6-1, saham memiliki rentang hasil yang
jauh lebih luas dibandingkan obligasi dan T-bills. Saham biasa yang lebih kecil memiliki
rentang hasil yang jauh lebih luas dibandingkan dengan saham biasa yang berukuran besar.
Investor mengukur variabilitas ini menggunakan varians atau deviasi standar, yang mereka
gunakan sebagai proksi risiko.
Varian dan Deviasi Standar
Investor biasanya menyamakan risiko dengan variabilitas imbal
hasil—bagaimana tingkat imbal hasil bervariasi dari waktu ke waktu? Risiko aset
keuangan dapat diukur dengan ukuran sebaran absolut, atau variabilitas imbal hasil,
yang disebut varians . Ukuran alternatif dari risiko total adalah akar kuadrat dari
varians, yaitu deviasi standar. 9,10.
Deviasi standar dan varians adalah ukuran total risiko atau penyebaran suatu
aset atau portofolio. Mereka menangkap variabilitas total dalam pengembalian aset
atau portofolio, apapun sumber variabilitasnya. Kedua ukuran tersebut cenderung
dirujuk secara bergantian ketika membahas konsep variabilitas atau risiko; namun,
karena deviasi standar diukur dalam satuan yang sama dengan mean, deviasi standar
lebih umum digunakan daripada varians saat melakukan analisis dan penghitungan
investasi.
Untuk suatu variabel (X), simpangan baku dapat dihitung dari variansnya,
yang dihitung sebagai
SIMPULAN
Berdasarkan teori-teori yang tertulis pada makalah ini, dapat disimpulkan bahwa
betapa pentingnya penghitungan yang akurat terhadap investasi sebagai upaya dalam
meminimalisir adanya kerugian. Aspek-aspek di atas lah yang harus dipertimbangkan
sebelum melakukan investasi. Investasi tidaklah suatu hal yang mengandalkan keberuntungan
jika diperhitungkan dengan tepat, bahkan kita sebagai investor dapat mengendalikan harga
jual dan harga beli apabila dapat memahami konsep ini dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Jones, Charles P., and Jensen, Gerald R. 2016. “Investments : Analysis and Management”,
13th Edition. USA : Wiley.