Anda di halaman 1dari 11

MANAJEMEN RESIKO DAN INVESTASI

TINGKAT PENGEMBALIAN RESIKO

Dosen Pengampu : Made Ayu Desy Geriadi, SMB., MM

Oleh VB1 Sore Kelompok 6:

1. I Made Yogi Darmawan (20212140011)


2. I Nyoman Yudiawan (20212140013)
3. Kadek Agus Yogananda (20212140024)
4. Ni Made Diah Mahayanti (20212140037)
5. Ni Putu Wina Dewi (20212140038)

PRODI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS NGURAH RAI

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas anugerah dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Tingkat Pengembalian
Resiko” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Komunikasi dan Negosiasi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang prinsip keuangan berkelanjutan bagi pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Made Ayu Desy Geriadi, SMB., MM,
selaku dosen mata kuliah Manajemen Resiko dan Investasi yang telah memberikan tugas ini,
sehingga penulis dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
penulis tekuni.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Penulis menyadari, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan penulis nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Denpasar, 25 Oktober 2023

Kelompok 6

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................2
1.3 Tujuan...............................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengembalian dan Risiko Portofolio................................................................................3


2.2 Perangkat Efisien untuk Dua Asset..................................................................................4
2.3 Kombinasi Dua Sekuritas yang Berisiko.........................................................................4
2.4 Analisis Pemilihan Portofolio dan Capital Asset Pricing Model ( CAPM )....................6

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ketika melakukan investasi, investor pasti akan mengharapkan pengembalian
sebesar-besarnya. Namun tingkat pengembalian ini tidak lepas dari risiko yang melekat,
sehingga pertimbangan risiko sangat penting dan tidak boleh diabaikan. Investasi yang
memiliki tingkat pengembalian tinggi biasanya juga memberikan risiko yang tinggi pula,
hal ini sesuai dengan “high risk high return”. Agar tingkat pengembalian yang diperoleh
adalah tingkat pengembalian yang maksimal, investor perlu memperhatikan dan
mengestimasi semua faktor yang dapat mempengaruhi tingkat pengembalian dari
investasinya (Homsud et al., 2009). Teori harga aset standar menunjukkan hubungan
langsung antara pengembalian dan risiko yang diharapkan. Tingkat pengembalian
investasi dibobot oleh risiko yang dirasakan dalam melakukan investasi semacam itu. Ini
menyiratkan hubungan langsung antara risiko pasar dan pengembalian dengan alasan
bahwa investor yang menghindari risiko membutuhkan kompensasi tambahan untuk
mengasumsikan risiko ekstra.
Dengan demikian, tidak ambigu bahwa hubungan risk-return adalah konsep
fundamental dalam pengambilan keputusan investasi dan diterima sebagai landasan
model harga aset ekspektasi rasional. Salah satu model yang menjelaskan hubungan
antara tingkat pengembalian dan risiko ini adalah Capital 2 Asset Pricing Model
(CAPM). Model ini merupakan model pertama mengenai teori penentuan harga aktiva.
Model ini menjelaskan hubungan antara risiko yang diharapkan dari portofolio investasi
dan pengembalian yang dapat diharapkan investor dari itu. Model ini didasarkan pada
teori bahwa investor akan menuntut premi untuk pengambilan risiko yang meningkat.
Oleh karena itu, pengembalian yang diharapkan dari aset sama dengan
pengembalian yang berasal dari sekutitas bebas risiko (seperti obligasi pemerintah)
ditambah premi untuk risiko tambahan. Meskipun model memiliki keterbatasan, terutama
dalam menilai kemungkinan volatilitas sekuritas individu, model ini masih banyak
digunakan sebagai alat dalam mengelola portofolio investasi (Gibson, 2003).

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu pengembalian dan risiko portofolio?
2. Apa itu perangkat efisien untuk dua asset?
3. Bagaimana kombinasi dua sekuritas yang berisiko?
4. Bagaimana analisis pemilihan portofolio dan Capital Asset Pricing Model ( CAPM )?
1.3 Tujuan
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui pengembalian dan risiko portofolio
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui efisien untuk dua asset
3. Agar mahasiswa dapat mengetahui kombinasi dua sekuritas yang berisiko.
4. Agar mahasiswa dapat mengetahui analisis pemilihan portofolio dan Capital Asset
Pricing Model ( CAPM )

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengembalian dan Risiko Portofolio


A. Pengembalian ( Return )
Return merupakan salah satu factor yang memotivasi investor berinvestasi dan
juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung risiko atas investasi
yang dilakukannya.Return menurut Jogiyanto(2003; 109) dapat dibedakan menjadi 2
yaitu:
1. Return Realisasi (Realized Return)
Merupakan return yang telah terjadi. Return realisasi penting karena
digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan. Return historis ini
juga berguna sebagai dasar penentuan return ekspektasi dan risiko dimasa
mendatang.
2. Return Ekspektasi (Expected Return)
Merupakan return yang digunakan untuk pengambilan keputusan
investasi. Return ini penting dibandingkan dengan return historis karena return
ekspektasi merupakan return yang diharapkan dari investasi yang dilakukan.

Sumber-sumber return investasi terdiri dari dua komponen utama, yaitu yield dan
capital gain/loss (Tandellin, 2010:102). Yield merupakan return yang mencerminkan
aliran kas yang diperoleh secara periodic dari suatu investasi. Jika kita berinvestasi
pada sebuah obligasi misalnya, maka besarnya yield ditunjukkan dari bunga obligasi.
Demikian pula halnya jika kita membeli saham, yield ditunjukkan oleh besarnya
dividen yang kita peroleh. Sedangkan capital gain (loss) merupakan kenaikan
(penurunan) harga suatu surat berharga, yang bisa memberikan keuntungan
(kerugian) bagi investor.
Dari kedua sumber return diatas, maka kita bisa menghitung return total. Perlu
diketahui bahwa yield hanya akan berupa angka nol (0) dan postif (+), sedangkan
capital gain (loss) bisa berupa angka minus (-), nol (0) dan positif (+)

3
secara matematis return total suatu investasi bisa dituliskan:
Return total = yield + capital gain (loss)
Contoh perhitungan Return
 Informasi mengenai return lebih sering dinyatakan dalam persentase daripada dalam
unit mata uang rupiah.
Contoh:
Kasus 2
Penjelasan
(Rp)
Harga penutupan per lembar saham, 1 Januari 2022 1.000
Dividen selama 2022 50
Harga penutupan per lembar saham, 31 Desember 2022 900

Perhitungan
 Menghitung dividend yield

Dividend yield = D1
PX-1
= Rp50 / Rp1.000 = 0,05 = 5%

 Menghitung capital gain (loss):


Capital gains (loss) = (Px – Px-1)/ Px-1
= (Rp 900 – Rp1.000)/ Rp 1.000
=( - 10%)

 Menghitung total return

Total Return = total yield + capital gain (loss)


= 5% - 10% = -5%

B. Risiko
Risiko adalah kemungkinan adanya sesuatu yang tidak menguntungkan akan
terjadi di masa mendatang.Risiko juga merupakan kemungkinan perbedaan antara

4
return yang diterima dengan return yang diharapkan. Semakin besar kemungkinan
perbedaannya, berarti semakin besar risiko investasi tersebut.
Untuk menggambarkan lebih lanjut mengenai keadaan resiko yang timbul dalam
financial assets, berikut akan diberikan suatu ilustrasi seperti dibawah ini:
1. Umpamakan seorang investor membeli short-term government bond (surat
berharga pemerintah jangka pendek) seharga Rp. 100.000.000,- dengan tingkat
bunga/coupon rate sebesar 15,5% setahun dan jangka waktunya 5 tahun. Dalam
contoh kasus ini, pendapatan yang akan diperoleh oleh investor dari short-term
bond tersebut dapat diperkirakan dengan pasti, dan investor semacam ini bisa
digolongkan dalam apa yang disebut risk-free.
2. Andaikata uang sebesar Rp. 100.000.000,- tersebut diinvestasikan dalam bentuk
saham dari suatu perusahaan, maka hasil dari investasi ini tidak bisa diramalkan
dengan pasti. Karena rate of returnakan bervariasi dan sangat besar
kemungkinannyauntuk memperoleh kerugian. Maka saham bisa dikatakan secara
relatif mengandung risiko yang lebih tinggi.

Dengan demikian pengertian risk dari kedua ilustrasi tersebut diatas, akan
mempunyai dampak yang berbeda bagi investor apabila mereka dihadapkan pada
situasi pengambilan keputusan di bidang investasi. Maka didalam rangka proses
pengambilan keputusan, sebaiknya kita buat banyak kemungkinan-kemungkinan
alternatif yang akan kita pilih. Hal ini dimaksudkan agar kita dapat memilih alternatif
yang paling menguntungkan.

https://www.studocu.com/id/document/universitas-panca-bhakti/eka-putra-m/eka-
putra-maulidin-2190004-makalah-return-dan-risiko-portofolio/28530233

2.2 Perangkat Efisien untuk Dua Asset


Untuk mengelola dua aset atau lebih secara efisien dalam konteks ini, dapat
menggunakan berbagai perangkat, strategi, dan alat yang tersedia. Di bawah ini, beberapa
perangkat yang dapat membantu mengelola dua aset dalam manajemen investasi dan
risiko:

5
1. Diversifikasi Portofolio
Diversifikasi adalah prinsip dasar dalam manajemen risiko. Ini melibatkan
investasi dalam dua atau lebih aset yang berbeda untuk mengurangi risiko portofolio.
Dengan memiliki aset yang berkorelasi rendah atau negatif, dapat mengurangi risiko
sistematis. Sebagai contoh, investor dapat mengkombinasikan saham dan obligasi
dalam portofolio.
2. Model Portofolio Modern
Teori Portofolio Modern yang dikembangkan oleh Harry Markowitz menyediakan
dasar untuk memahami hubungan antara imbal hasil dan risiko. Dapat menggunakan
model ini untuk membangun portofolio yang efisien dengan aset yang berbeda.
Model ini membantu menemukan alokasi optimal antara dua atau lebih aset untuk
mencapai tingkat risiko yang diinginkan.
3. Analisis Beta
Beta adalah ukuran sensitivitas suatu aset terhadap perubahan pasar secara
keseluruhan. Dengan mengukur beta aset-aset, dapat memahami bagaimana
pergerakan harga aset-aset tersebut berkorelasi dengan pasar secara keseluruhan. Ini
membantu untuk mengelola eksposur risiko sistematis dalam portofolio.
4. Manajemen Risiko Berdasarkan Nilai-at-Risk (VaR)
VaR adalah metode untuk mengukur risiko dalam portofolio. Ini membantu untuk
memahami berapa besar kerugian maksimum yang mungkin dalam tingkat
kepercayaan tertentu. Dengan mengintegrasikan VaR dalam pengelolaan portofolio,
Anda dapat mengontrol risiko secara lebih efisien.
5. Kombinasi Aset Korporat
Dalam investasi, Anda dapat memadukan aset-aset yang memiliki karakteristik
berbeda, seperti saham individu, reksa dana, obligasi, properti, dan lainnya.
Menggabungkan aset-aset ini dengan cermat dapat membantu untuk mencapai tujuan
investasi Anda sambil mengelola risiko.
6. Reksa Dana
Reksa dana adalah kendaraan investasi yang menggabungkan dana dari banyak
investor untuk menginvestasikan portofolio aset yang dikelola secara profesional.

6
7. Perangkat Lunak Manajemen Portofolio
Terdapat berbagai perangkat lunak manajemen portofolio yang dapat membantu
untuk melacak, menganalisis, dan mengoptimalkan portofolio. Beberapa di antaranya
menawarkan fitur analisis risiko yang kuat untuk membantu mengelola portofolio.
8. Pemahaman Fundamental
Untuk mengelola dua aset atau lebih, penting untuk memahami fundamental aset-
aset tersebut. Analisis fundamental dapat membantu unutk membuat keputusan
investasi yang lebih baik.
2.3 Kombinasi Dua Sekuritas yang Berisiko
Short sales adalah kegiatan menjual saham yang tidak dimilikinya dengan tujuan dapat
melakukan investasi yang lebih besar dari modal yang dimiliki dengan melakukan
peminjaman saham terlebih dahulu. Hal ini dapat terjadi dikarenakan seorang investor
memprediksi harga saham yang dipinjamkannya akan turun sehingga memperoleh
keuntungan dengan menjualnya sekarang. Bila kegiatan short sales tidak diperkenankan,
maka investor akan mengalokasikan dananya dengan maksimum sebesar 100% dan
minimum 0% pada suatu sekuritas. Investor dapat memperkirakan portofolio yang terdiri
dari 2 sekuritas memiliki tingkat keuntungan(expected return)dan standar deviasi yang
diilustrasikan dalam rumus. E(Rp)=XAE(RA)+(1−XA)E(RB )
σP=[XA2σA2+(1−XA)2σB2+2XA(1−XA) pABσAσB ] 1/2 Keterangan : XA : Proporsi
dana yang diinvestasikan pada saham A XB: Proporsi dana yang diinvestasikan pada
saham B (1 – XA ) E (RA ): Tingkat keuntungan yang diharapkan dari sekuritas A E (RB
): Tingkat keuntungan yang diharapkan dari sekuritas B E (RP ): Tingkat keuntungan
yang diharapkan dari portofolio P P: Deviasi standar tingkat keuntungan portofolio
tersebut
2.4 Analisis Pemilihan Portofolio dan Capital Asset Pricing Model ( CAPM )

7
https://www.kompasiana.com/normalidah4704/6464921408a8b513c917ef52/return-dan-
risiko-portofolio

Anda mungkin juga menyukai