Anda di halaman 1dari 21

Teori Portofolio dan Analisis Investasi

“Efisiensi Pasar Modal”

Dosen Pengampu : Ni Luh Putu Widhiastuti, SE., M.Si

Oleh Kelompok 10 :

1. Kadek Sri Dewi Anggraeni (16/2002622010076)


2. Ni Kadek Sintia Dewi (23/2002622010083)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas anugerah-Nya kami dapat
menyelesaikan paper yang berjudul “Efisiensi Pasar Modal” dengan baik dan tepat waktu. Kami
ucapkan terimakasih kepada Ibu Widhiastuti selaku Dosen pengampu mata kuliah Teori
Portofolio dan Analisis Investasi karena sudah memberikan kami kesempatan untuk membuat
makalah ini, dan juga kami ucapkan terimakasih kepada teman-teman yang sudah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.

Dalam menyelesaikan makalah ini kami menghadapi banyak kendala, namun dengan adanya
pembagian tugas antar anggota kelompok, semua kendala tersebut dapat dilalui. Kami sangat
menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan dalam penyusunan dan
penjelasannya. Oleh karena itu, kami berharap kritik dan saran semua pihak agar kami bisa
membuat makalah yang lebih baik kedepannya.

Denpasar, 29 Juni 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 1

1.3 Tujuan 2

BAB II PEMBAHASAN 3

2.1 Konsep Pasar Modal Efisien 3

2.2 Hipotesis dan Pengujian Pasar Efisien 5

2.3 Implikasi Pasar Efisien 14

BAB III PENUTUP 16

3.1 Kesimpulan 16

3.2 Saran 16

DAFTAR PUSTAKA 18

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pasar efisien terjadi Jika pasar bereaksi cepat, dan tepat untuk
mencapaikesetimbanganbaru yang sepenuhnya mencerminkan informasi yang tersedia.
Definisi pasar efisien ini dapat benar-benar terwujud, jika seluruh investor yang
melakukan kegiatan dipasar modal memiliki informasi yang sama. Distribusi informasi,
dan kecepatan proses distribusi informasi ini yang membuat terjadinya asimetri
informasi. Asimetri informasi ini hanya dimiliki oleh investor-investor yang
mendapatkan informasi saja. Oleh karena itu asimetri informasi, dan informasi yang
tidak lengkap menjadi masalah disini. Ketidak sempurnaan informasi dapat
menghambat penerimaan harga tepat waktu yang terkait dengan penyesuaian harga
saham yang diakibatkan keterlambatan informasi.
Penelitian ini penting untuk di teliti, karena penelitian ini belum pernah diteliti di
Indonesia, sebagai negara yang pasar modalnya sedang berkembang. Penelitian ini
menjadi penting, karena dengan adanya asimetri informasi menberikan posisi yang tidak
menguntungkan kepada beberapa investor, posisi yang tidak menguntungkan inilah
yang menyebabkan terjadi tertundanya harga saham. Diharapkan dengan adanya
penelitian ini, investor menjadi sadar bahwa tertundanya harga saham dapat menyebabkan
kenaikan risiko.
Penelitian ini adalah penelitian positivismedari penelitian Callen, Khan, dan
Lu(2013)dengan judul penelitian “Accounting Quality, Stock Price Delay, and Future
Stock Return”. Penelitian ini juga menggunakan dua langkah empiris dari dua
konstruksi teoritis utama: tertundanya harga saham, dan kualitas akuntansi. Nantinya
dalam melakukan pengukuran kualitas akuntansi dalam penelitian ini juga akan
menggunakan proxyaccrual quality, special items, dan earnings surprise. Namun data
yang digunakan dalam penelitian ini hanyalah data-data perusahaan di Indonesia
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan konsep pasar modal efisien?
2. Bagaimana hipotesis dan pengujian pasar efisien?

1
3. Bagaimana implikasi pasar efisien?
1.3 Tujuan
1. Dapat memahami apa yang dimaksud dengan konsep pasar modal efisien?
2. Dapat memahami bagaimana hipotesis dan pengujian pasar efisien?
3. Dapat memahami bagaimana implikasi pasar efisien?

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Pasar Modal Efisien


Secara umum, efisiensi pasar didefinisikan oleh Beaver sebagai hubungan antara harga-
harga sekuritas dengan informasi. Secara detail, efisiensi pasar dapat didefinisikan dalam
beberapa macam definisi, yaitu (1) definisi pasar berdasarkan pada nilai intrinsik sekuritas,
(2) definisi efesiensi pasar didasarkan pada akurasi dari harga sekuritas (Fama, 1970), (3)
defini efisiensi pasar didasrkan pada distribusi dari informasinya (Beaver 1989), dan (4)
deffinisi efisiensi pasar didasrkan pada proses dinamik (Jones, 1995).
a. Efisiensi pasar berdasarkan nilai intrinsik sekuritas
Konsep awal dari efisiensi pasar yang berhubungan dengan informasi laporan
keuangan berasal dari praktek analis sekuritas yang mencoba menemukan sekuritas-
sekuritas dengan harga yang kurang benar (mispriced). Sekuritas-sekuritas yang
dihargai kurang benar merupakan sekuritas-sekuritas yang harganya menyimpang dari
nilai intrinsiknya atau nilai fundamentalnya. Untuk konteks seperti ini, maka efisiensi
pasar diukur dari seberapa jauh harga-harga sekuritas menyimpang dari nilai
intrinsiknya (Baever, 1989). Dengan demikian suatu pasar yang efisien menurut konsep
ini dapat didefinisikan sebagai pasar yang nilai-nilai sekuritasnya tidak menyimpang
dari nilai-nilai intrinsiknya.
b. Efisiensi pasar berdasarkan akurasi dari ekspektasi harga
Fama (1970) mendefinisikan pasar yang efisien sebagai berikut ini :
Suatu pasar sekuritas dikatakan efisien jika harga-harga sekuritas "mencerminkan
secara penuh" informasi yang tersedia (a security market is efficient if security prices
"fully reflect" the information available).
Definisi dari Fama ini menekankan pada dua aspek, yaitu "fully reflect" dan
"information available". Pengertian dari "fully reflect" menunjukkan bahwa harga dari
sekuritas secara akurat mencerminkan informasi yang ada. Pasar dikatakan efisien
menurut versi Fama ini jika dengan menggunakan informasi yang tersedia (information

3
available), investor-investor secara akurat dapat mengekspektasi harga dari sekuritas
bersangkutan.
Definisi efisiensi pasar ini menimbulkan banyak perdebatan. Beaver (1989)
menyatakan bahwa definisi ini tidak jelas, tidak operasional dan sirkular. Misalnya
terdapat informasi baru yang masuk ke pasar yang menjadi tersedia untuk semua pelaku
pasar dan kemudian terlihat bahwa harga dari sekuritas yang berhubungan dengan
informasi ini berubah. Karena informasi yang dibutuhkan tersedia (information
available) dan harga berubah secara penuh mencerminkan informasi ini, maka secara
definisi dapat dikatakan bahwa pasar adalah efisien. Ini yang oleh Beaver dikatakan
sirkular, yaitu tentu saja perubahan harga tersebut terjadi karena informasi yang
tersedia. Akan tetapi dapatkah keadaan seperti ini dikatakan pasar sudah efisien.
Definisi ini tidak menunjukkan seberapa cepat dan sebe rapa tepat perubahan harga
tersebut diakibatkan oleh informasi yang tersedia. Definisi oleh Fama (1970) hanya
menunjukkan bahwa perubahan dari harga saja sudah cukup untuk menga takan pasar
sudah efisien.
c. Efinisi efisiensi pasar berdasarkan distribusi informasi
Definisi efisiensi pasar sebelumnya hanya menekankan pada akurasi dari harga
ekspektasi, tetapi mengabaikan isu dari penyebaran informasi dan mengasumsikan
bahwa semua investor mempunyai pengharapan yang sama (common expec tations)
atau kepercayaan yang sama (homogenous beliefs). Sebenarnya definisi yang
menggunakan akurasi dari ekspektasi harga sekuritas ini mempunyai permasalahan,
yaitu jika ternyata investor mempunyai ekspektasi yang heterogen (berbeda) maka akan
timbul pertanyaan ekspektasi siapa yang akan digunakan. Dengan adanya heterogenous
beliefs, maka harga sekuritas tidak lagi "fully reflect" semua informasi yang tersedia
disebabkan karena masing-masing investor mempunyai informasi dan pengharapan atau
ekspektasi yang berbeda-beda.
Definisi efisiensi pasar sebelumnya yang hanya menekankan pada akurasi harga
akibat informasi yang tersedia mengabaikan distribusi dari informasinya. Beaver (1989)
memberikan definisi efisiensi pasar yang didasarkan pada distribusi informasi sebagai
berikut ini

4
Pasar dikatakan efisien terhadap suatu sistem informasi jika dan hanya jika harga-
harga sekuritas bertindak seakan-akan setiap orang mengamati sistem informasi
tersebut. (The market is efficient with respect to some specified information system if
and only if security prices act as if everyone observes the information system)
d. Efisiensi pasar didasarkan pada proses dinamik
Definisi efisiensi pasar sebelumnya merupakan definisi yang didasarkan pada
lingkungan pasar efisien yang statis. Misalnya adalah definisi efisiensi pasar menurut
Beaver yang mendasarkan pada distribusi informasi yang dimiliki oleh investor.
Menurut definisi Beaver ini, pasar adalah efisien jika harga-harga sekuritas terjadi jika
setiap orang mempunyai informasi yang sama (full- information prices). Definisi efisien
si pasar yang statis ini tidak mempertimbangkan distribusi informasi yang tidak simetris
dan kecepatan proses distribusinya.
Informasi yang tidak simetris atau asimetrik informasi (information asymmetric)
adalah informasi privat yang hanya dimiliki oleh investor-investor yang mendapat
informasi saja (informed investors). Asimetrik informasi dapat terjadi di pasar modal
atau di pasar yang lain.
Konsep pasar efisien pertama kali dikemukakan dan dipopulerkan oleh Fama (1970).
Dalam konteks ini yang dimaksud dengan pasar adalah pasar modal (capital market) dan
pasar uang. Suatu pasar dikatakan efisien apabila tidak seorangpun, baik investor individu
maupun investor institusi, akan mampu memperoleh return tidak normal (abnormal return),
setelah disesuaikan dengan risiko, dengan menggunakan strategi perdagangan yang ada.
Artinya, harga-harga yang terbentuk di pasar merupakan cerminan dari informasi yang ada
atau “stock prices reflect all available information”. Ekspresi yang lain menyebutkan bahwa
dalam pasar yang efisien harga-harga aset atau sekuritas secara cepat dan utuh
mencerminkan informasi yang tersedia tentang aset atau sekuritas tersebut.
2.2 Hipotesi dan Pengujian Pasar Efisien
Hipotesis Pasar Efisien
a. Hipotesis pasar efisien bentuk lemah (weak form)
Pasar dikatakan efisien dalam bentuk lemah jika harga-harga dari sekuritas
mencerminkan secara penuh (fully reflect) informasi masa lalu. Informasi masa lalu ini
merupakan informasi yang sudah terjadi. Ini berkaitan dengan teori langkah Acak

5
(random walk theory) yang menyatakan bahwa data masa lalu tidak berhubungan
dengan nilai sekarang. Jika pasar efisien secara bentuk lemah, maka nilai-nilai masa lalu
tidak dapat digunakan untuk memprediksi harga sekarang. Ini berarti bahwa untuk pasar
yang efisien bentuk lemah, investor tidak dapat menggunakan informasi masa lalu untuk
mendapatkan keuntungan yang tidak normal.
b. Hipotesis pasar efisien bentuk setengah kuat (semi-strong form)
Pasar dikatakan efisiensi setengah kuat jika harga-harga sekuritas secara penuh
mencerminkan (fully reflect) semua informasi yang dipublikasikan (all publicly
available information) termasuk informasi yang berada di laporan-laporan keuangan
perusahaan emiten. Informasi yang dipublikasikan dapat berupa sebagai berikut ini :
 Informasi yang dipublikasikan yang hanya mempengaruhi harga sekuritas dari
perusahaan yang mempublikasikan informasi tersebut. Informasi yang
dipublikasikan ini merupakan informasi dalam bentuk pengumuman oleh
perusahaan emiten. Informasi ini umumnya berhubungan dengan peristiwa yang
terjadi di perusahaan emiten (corporate event). Contoh dari informasi yang
dipublikasikan ini misalnya adalah pengumuman laba, pengumuman pembagian
dividen, pengumuman pengembangan produk baru, pengumuman merjer dan
akuisisi, pengumuman perubahan metode akuntansi, pengumuman pengertian
Pergantian pemimpin perusahaan dan lain sebagainya.
 Informasi yang dipublikasikan yang mempengaruhi harga-harga sekuritas sejumlah
perusahaan. Informasi yang dipublikasikan ini dapat berupa peraturan pemerintah
atau peraturan dari regulator yang hanya berdampak pada harga-harga sekuritas
perusahaan-perusahaan yang terkena regulasi tersebut. Contoh dari informasi ini
misalnya adalah regulasi untuk meningkatkan kebutuhan cadangan (reserved
requirement) yang harus dipenuhi oleh semua bank-bank. Informasi ini akan
mempengaruhi secara langsung harga sekuritas tidak hanya sebuah bank saja, tetapi
mungkin semua emiten di dalam industri perbankan.
 Informasi yang dipublikasikan yang mempengaruhi harga-harga sekuritas. Semua
perusahaan yang terdaftar di pasar saham. Informasi ini dapat berupa peraturan
pemerintah atau peraturan dari regulator yang berdampak ke semua perusahaan
emiten. Contoh dari regulasi ini adalah peraturan akuntansi untuk mencantumkan

6
laporan arus kas yang harus dilakukan oleh semua perusahaan. Regulasi ini akan
mempunyai dampak ke harga sekuritas tidak hanya untuk sebuah perusahaan saja
atau perusahaan-perusahaan di suatu industri, tetapi mungkin berdampak langsung
pada semua perusahaan.
Jika pasar efisien dalam bentuk setengah kuat maka tidak ada investor atau grup dari
investor yang dapat menggunakan informasi yang dipublikasikan untuk mendapatkan
keuntungan tidak normal dalam jangka waktu yang lama.
c. Hipotesis pasar efisien bentuk kuat (strong form)
Pasar dikatakan efisien dalam bentuk kuat jika harga-harga sekuritas secara penuh
mencerminkan (fully reflect) semua informasi yang tersedia termasuk informasi yang
privat. Jika pasar efisien dalam bentuk ini, maka tidak ada individual investor atau grup
dari investor yang dapat memperoleh keuntungan tidak normal (abnormal return) karena
mempunyai informasi private.
Tujuan dari Fama (1970) membedakan kedalam tiga macam bentuk pasar efisien ini
adalah untuk mengklasifikasikan penelitian empiris terhadap efisiensi pasar. Ketiga bentuk
pasar efisien ini berhubungan satu dengan yang lainnya. Hubungan ketiga bentuk pasar
efisien ini berupa tingkatan yang kumulatif, yaitu yaitu bentuk lemah merupakan bagian dari
bentuk setengah kuat dan bentuk setengah kuat merupakan bagian dari bentuk kuat.
Pengujian Pasar Efisien
Ide dari pengujian pasar yang efisien dituangkan dalam suatu hipotesis yang disebut
dengan hipotesis pasar efisien (HPE) atau efficient market hypothesis (EMH). Untuk
mengetahui kebenaran dari hipotesis ini maka perlu dilakukan pengujian secara empiris
untuk masing-masing bentuk efisiensi pasar.
Fama (1991) mengusulkan untuk mengubah nama ke tiga macam kategori pengujian
bentuk efisiensi pasar tersebut. Nama-nama pengujian yang diusulkan adalah sebagai berikut
ini.
a. Pengujian pengujian efisiensi pasar bentuk lemah diganti menjadi pengujian pengujian
terhadap pendugaan return (test for return predictability).
b. Pengujian pengujian efisiensi pasar bentuk setengah kuat diubah menjadi studi-studi
peristiwa (event studies).

7
c. Pengujian pengujian efisiensi pasar bentuk kuat diusulkan menjadi pengujian-pengujian
terhadap informasi privat (tests for private information).
Penjelasan :
a. Pengujian pengujian pendugaan return
Pengujian dari efisiensi pasar bentuk lemah ini dapat dilakukan dengan cara pengujian
statistik atau dengan cara pengujian menggunakan aturan-aturan perdagangan teknis
(technical trading rules).
 Pengujian secara statistik
Pengujian secara statistik dapat dilakukan dengan menguji independensi dari
perubahan-perubahan harga sekuritas. Jika Hasil pengujian menunjukkan
independensi harga-harga, maka implikasinya adalah investor tidak dapat
menggunakan nilai-nilai masa lalu dari variabel-variabel penduga (seperti misalnya
harga, return, dividend yield, rasio P/E atau suku bunga) untuk memprediksi harga
atau return sekarang. Untuk pasar yang efisien secara bentuk lemah, perubahan
perubahan harga sekuritas adalah independen terhadap nilai masa lalu variabel
penduga.
Pengujian statistik yang banyak dilakukan untuk pengujian independensi adalah
pengujian hubungan variabel dengan menggunakan korelasi serial atau regresi linier
dan pengujian run (run test). Pengujian secara statistik dibagi menjadi tiga sebagai
berikut :
 Pengujian menggunakan korelasi dan regresi linier
Pengujian pasar efisiensi pasar lemah ini dilakukan untuk menguji adanya
hubungan antara harga atau return sekuritas masa lalu dengan harga atau return
sekarang atau mendatang. Sebenarnya pengujian seperti ini sulit, jika tidak mau
dikatakan tidak mungkin untuk dilakukan. Alasannya adalah bahwa harga atau
return sekuritas masa lalu yang mana yang akan digunakan untuk meprediksi
harga atau return seku ritas mendatang. Harga atau return tahun kemarin, dua
tahun yang lalu , tiga tahun yang lalu atau harga atau return minggu kemarin,
dua minggu kemarin dan seterusnya atau harga atau return hari kemarin , dua
hari yang lalu dan seterusnya. Misal nya suatu studi menggunakan data harga
tahun kemarin untuk memprediksi harga tahun sekarang dan menemukan bukti

8
tidak ada hubungan secara statistik. Pertanyaannya apakah hasil ini dapat
digunakan untuk menyimpulkan bahwa pasar sudah efisien secara lemah,
padahal kemungkinan lain misalnya jika harga dua tahun kemarin digunakan
mungkin akan didapatkan hubungan dengan harga sekuritas tahun ini. Studi
yang sudah pernah dilakukan menggunakan perubahan harga periode ke marin
untuk memprediksi perubahan harga periode sekarang dengan model sebagai
berikut ini :
∆ Pt =β 0 + β 1 . ∆ Pt −l−T +e t

Notasi :
∆ Pt =Pt −Pt −1
∆ Pt −1−T =∆ P t−1−T −∆ Pt −2−T
Koefisien β 0 di persamaan diatas mengukur perubahan harga yang diekspektasi
dan yang tidak berhubungan dengan per ubahan harga periode lalu. Koefisien β 1
mengukur hubunganbahan harg antara perubahan harga periode lalu dengan
periode selanjutnya. Jika T = 0 maka hubungan perubahan harga adalah antara
periode ke-t dengan t-1 sebagai berikut :
∆ Pt =β 0 + β 1 . ∆ Pt −l+ e t

Atau
( Pt −Pt −l ) =β 0 + β 1 . (∆ Pt −1−T −∆ Pt−2−T )+e t
Untuk T = 1 , maka hubungan perubahan harga adalah antara periode ke-t
dengan periode ke t-2 sebagai berikut :
∆ Pt =β 0 + β 1 . ∆ Pt −2+ et

dan seterusnya untuk nilai T = 2 dan selanjutnya.


Di dalam penerapannya, beberapa peneliti menggunakan pengukuran perubahan
harga yang bervariasi. Beberapa peneliti juga menggunakan return, yaitu
perubahan harga relatif terha dap harga periode lalu dan juga memasukkan nilai
dividen ke dalamnya sebagai berikut :
P t−Pt −l + Dt P t−1−T −P t−2−T + Dt −T
Pt −l
=β 0 + β 1 . Pt −2−T
+e t

9
Peneliti yang lainnya juga menggunakan pengukuran logaritma dari return relatif
sebagai berikut ini :
Pt P
log (
Pt −l
¿ )=β 0 + β 1 ¿ . log ( Pt −1−T ¿ )+e t ¿
t −2−T

Hubungan linier antara dua periode perubahan harga ini dapat diestimasi dengan
menggunakan koefisien korelasi atau dengan menggunakan teknik regresi.
 Pengujian run
Alternatif lain untuk menguji efisiensi pasar bentuk lemah adalah dengan
pengujian runtun (run test). Suatu runtun (run) adalah urutan tanda yang sama
dari perubahan-perubahan nilai. Misalnya perubahan-perubahan harga sekuritas
yang meningkat diberi tanda positif (+), perubahan harga yang menurun diberi
tanda negatif (-) dan harga sekuritas yang tidak berubah diberi tanda nol (0).
Perubahan-perubahan harga sekuritas sebagai berikut : +++00+----- terdiri dari 4
runtun, yaitu runtun pertama berupa tiga perubahan bentuk positif yang sama (+
++), runtun kedua berupa dua perubahan bentuk nol yang sama (00), runtun
ketiga berupa satu perubahan bentuk positif yang sama (+) dan runtun keempat
berupa lima perubahan bentuk negatif yang sama (-----).
Jika perubahan harga sekuritas berkorelasi secara positif dari waktu ke waktu
(yang berarti perubahan tanda akan sama dari waktu ke waktu ), maka
diharapkan akan terjadi sedikit per ubahan tanda atau akan terjadi runtun yang
sedikit. Sebaliknya jika perubahan harga sekuritas berkorelasi secara negatif dari
waktu ke waktu, maka akan banyak terjadi perubahan tanda dari negatif ke
positif atau dari positif ke negatif atau akan terjadi banyak runtun.
Pengujian runtun telah dilakukan oleh Fama (1965) dan juga Ball dan Watts
(1972). Fama menguji runtun perubahan harga saham, sedang Ball dan Watts
menguji runtun perubahan laba akuntansi. Umumnya jarang ditemui laba
akuntansi yang sama dari satu periode ke periode berikutnya. Biasanya laba
akuntansi mengalami kenaikan atau penurunan. Oleh karena itu Ball dan Watts
hanya melihat runtun perubahan laba akuntansi "+" dan "-". Jika perubahan
runtun sifatnya adalah acak, maka jumlah runtun yang diharapkan adalah sebesar
:

10
2 . N 1. N2
E ( N R )= +1
N
Notasi :
E ( N R )=¿ jumlah runtun ekspektasian
N 1=¿ jumlah perubahan "+"
N 2=¿ jumlah perubahan "-"
N=¿ jumlah dari perubahan atau N 1 + N 2
Deviasai standar dari jumlah rutun sebesar
1/ 2
{2 . N 1 . N 2 .(2 . N 1 . N 2−N )}
σ R= 1 /2
N .( N +1)
Nilai Z-hitung sebesar
N R −E ( N R )
Z=
σR
Notasi : N R=¿ jumlah sesungguhnya dari seluruh runtun
Jika nilai Z-hitung ini signifikan, berarti perubahan laba terse but adalah acak.
Sebaliknya jika nilai Z-hitung tidak signifikan, berarti perubahan laba tersebut
adalah tidak acak atau tidak mendukung hipotesis pasar efisien bentuk lemah.
Contoh:
Runtun perubahan laba akuntansi untuk suatu perusahaan selama 20 periode
adalah sebagai berikut:
++--++-+++--+++--+++
Jumlah dari perubahan laba yang positif ( N 1) adalah sebanyak 13 buah dan
jumlah dari perubahan laba yang negatif ( N 2) adalah sebanyak 7 buah. Jumlah
seluruh perubahan laba (N) adalah sebanyak 20 buah. Dengan menggunakan
rumus jumlah runtun ekspektasian adalah sebanyak :
2 .13 . 7
E ( N R )= +1=10,1
20
Dengan deviasi standar sebesar :
1 /2
{2 . 13 .7 .(2. 13 .7−20)}
σ R= 1/ 2
=1,87
20 .(20+1)

11
Jumlah runtun sesungguhnya yang terjadi ( N R) adalah sebanyak 9 runtun yaitu,
++, --, ++, -, +++, --, +++, --, dan +++. Pertanyaannya adalah apakah jumlah
runtun sesungguhnya ini (yaitu sebanyak 9 buah) secara signifikan menyimpang
dari yang diekspektasi yaitu sebanyak 10,1). Untuk mengetahui hal ini, maka
perlu dilakukan pengujian secara statistik sebagai berikut :
9−10,1
Z= =−0,58824
1,87
Hasil dari Z-hitung adalah tidak signifikan, menunjukkan bahwa runtun
perubahan laba tersebut sifatnya adalah tidak acak.

 Pengujian cyclical
Pola pergerakan harag atau return dapat terjadi untuk pasar yang tidak efisien
bentuk lemah. Pengujian menggunakan regresi linier sebelumnya juga menguji
pola bentuk linier dari harga-harga sekuritas. Pola lain yang mungkin dapat
terjadi jika pasar tidak efisien bentuk lemah adalah pola siklikal (cyclical).
Misalnya French (1980) menunjukkan bahwa return pada hari senin lebih rendah
dibandingkan dengan return-return di hari lainnya dalam satu minggu. Hasil dari
French menunjukkan bahwa return sekuritas mempunyai pola siklikal dengan
return terendah di hari senin.
 Pengujian secara aturan perdagangan teknis
Untuk pasar yang tidak efisien bentuk lemah, pergerakan return atau harga
sekuritas dari waktu ke waktu dapat mempunyai pola yang tertentu. Pola yang terjadi
dapat berupa bentuk linier atau bentuk cyclical. Jika memang pola seperti ini dapat
terjadi, maka investor dapat menggunakannya sebagai strategi perdagangan untuk
mendapatkan keuntungan berlebihan. Salah satu strategi perdagangan yang
memanfaatkan pola perubahan harga sekuritas ini adal rategi aturan saringan (filter
rule).
Strategi aturan saringan ini merupakan strategi waktu (timing strategy), yaitu
strategi tentang kapan investor harus membeli atau menjual suatu sekuritas. Dengan
strategi ini, investor akan membeli sekuritas jika harga dari sekuritas meningkat
melebihi batas atas yang sudah ditentukan dan men jualnya jika harganya turun lebih

12
rendah dari batas bawah yang sudah ditentukan. Harga sekuritas yang berada di
antara dua batas ini dianggap masih merupakan harga sekuritas yang wajar (fair
price) yang sekuritasnya belum perlu dibeli atau dijual.
b. Studdi peristiwa
Studi peristiwa (event study) merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap
suatu peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman.
Event study dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi (information content)
dari suatu pengumuman dan dapat juga digunakan untuk menguji efisiensi pasar bentuk
setengah kuat.
Pengujian kandungan informasi dan pengujian efisiensi pasar bentuk setengah kuat
merupakan dua pengujian yang berbeda. Pengujian kandungan informasi dimaksudkan
untuk pasar melihat reaksi dari suatu pengumuman. Jika pengumuman mengandung
informasi (information content), maka diharapkan akan bereaksi pada waktu
pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya
perubahan harga dari sekuritas bersangkutan. Reaksi ini dapat diukur dengan
menggunakan return sebagai nilai perubahan harga atau dengan menggunakan abnormal
return. Jika digunakan abnormal return, maka dapat dikatakan bahwa suatu pengumuman
yang mempunyai kandungan informasi akan memberikan abnormal return kepada pasar.
Sebaliknya yang tidak mengandung informasi tidak memberikan abnormal return kepada
pasar.
 Hasil empiris studi peristiwa
Beberapa hasil empiris dari studi peristiwa yang pernah dilakukan akan dibahas di
sini. Di antaranya adalah studi tentang pemecahan saham (stock split), penawaran
perdana (initial public offering), pengumuman dividen (dividend announce ment) dan
tentang informasi akuntansi (accounting informa tion).
c. Pengujian informasi privat
Pengujian informasi privat merupakan pengujian pasar efisien bentuk kuat. Terdapat
permasalahan dalam pengujian efisiensi pasar bentuk kuat. Permasalahannya adalah
informasi privat yang akan diuji merupakan informasi yang tidak dapat diobservasi
secara langsung. Oleh karena itu, pengujian ini harus dilakukan secara tidak langsung
dengan menggunakan proksi. Proksi yang digunakan adalah return yang diperoleh oleh

13
corporate insider dan return yang diperoleh oleh porto folio reksadana. Alasannya adalah
corporate insider dan reksa dana dianggap mempunyai informasi privat di dalam perda
gangan sekuritas.
 Insider trading
Insider trading merupakan perdagangan sekuritas yang dilakukan oleh corporate
insider. Corporate insider adalah pejabat perusahaan, manajemennya, direksinya atau
pemegang saham mayoritasnya yang mempunyai informasi privat.
Pendekatan yang umum dilakukan untuk menguji kegiat an insider trading adalah
dengan membuat portofolio bulanan berdasarkan sekuritas-sekuritas yang
diperdagangkan oleh insider tersebut.
 Return reksa dana
Reksa dana (mutual fund) merupakan portofolio yang dibentuk oleh perusahaan
reksa dana dan dijual kembali kepada masyarakat dalam bentuk unit penyertaan.
Salah satu tujuan dari reksa dana adalah untuk meminimumkan risiko tidak
sistematik (dengan membentuk portofolio) dan untuk menghasilkan return yang
tinggi. Jika reksa dana dapat menghasilkan return yang tinggi yang tidak normal, hal
ini bertentangan dengan hipotesis pasar efisien. Jika memang hal ini terjadi, yaitu
reksa dana dapat memperoleh abnormal return yang berlebihan, kemungkinan
manajer reksa dana mendapatkan informasi privat yang tidak dipublikasikan.
Studi yang meneliti kinerja dari reksa dana di antaranya adalah yang dilakukan
oleh Sharpe (1966) dan Jensen (1968). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa reksa
dana tidak mendapatkan abnormal return yang berlebihan .
2.3 Implikasi Pasar Efisien
Investor yang percaya bahwa pasar dalam kondisi yang tidak efisien akan menerapkan
strategi perdagangan aktif. Investor tersebut secara aktif melakukan perdagangan di pasar
agar bisa mendapatkan return yang lebih besar dibandingkan dengan return pasar. Untuk itu
mereka akan melakukan analisis-analisis baik analisis teknis maupun analisis fundamental.
Investor yang percaya mengenai adanya pola tertentu dalam pergerakan harga yang dapat
digunakan untuk memperoleh return akan melakukan analisis teknikal untuk menentukan
nilai intrinsik dari suatu sekuritas. Mereka akan berusaha untuk mencari saham-saham yang
tidak mencerminkan nilai intrinsik yang sebenarnya, dan kemudian akan melakukan

14
penjualan atau pembelian saham tersebut untuk memperoleh return tak normal yang
melebihi return pasar. Sedangkan, bagi investor yang percaya pasar dalam kondisi efisien
akan cenderung menerapkan strategi perdagangan pasif, dengan membentuk portofolio yang
bisa mereplikasi indeks pasar. Investorseperti ini percaya bahwa tidak ada satu investor pun
yang dapat memperoleh return yang lebih besar dari return pasar.
Implikasi hipotesis pasar efisien terhadap investor yang berinvestasi di pasar modal bisa
juga dilihat dari implikasinnya terhadap investor yang menerapkan analisis teknikal maupun
analisis fundamental dalam penilaian dan pemilihan saham. Bagi investor yang
menerapkananalisis teknikal, mereka pada dasarnya percaya bahwa pergerakan harga saham
di masa datangbisa diprediksi dari data pergerakan harga saham di masa lampau. Dengan
demikian, investoryang menerapkan analisis teknikal akan bergantung pada informasi masa
lalu (historis) tentangdata harga dan volume perdagangan saham, untuk memperkirakan
harga saham di masa datang. Dalam situasi seperti ini, jika hipotesis pasar efisien dalam
bentuk lemah benar, maka tindakan investor yang melakukan analisis teknikal sudah tidak
akan memberi nilai tambah lagi bagiinvestor, karena harga pasar saham yang terjadi sudah
mencerminkan semua informasi pergerakan harga dan volume saham historis.
Sedangkan implikasi hipotesis pasar efisien terhadap investor yang melakukan analisis
fundamental adalah sebagai berikut. Analisis fundamental merupakan analisis saham yang
dilakukan dengan mengestimasi nilai intrinsik saham berdasar informasi fundamental yang
telah dipublikasikan perusahaan (seperti laporan keuangan perubahan dividen dan lainnnya)
untuk menentukan keputusan menjual atau membeli saham. Dalam situasi seperti ini, jika
hipotesis pasar efisien dalam bentuk setengah kuat adalah benar, dimana semua informasi
fundamental yang dipublikasikan perusahaan sudah tercermin dalam harga pasar, maka
tindakan investor analisis fundamental untuk memperoleh tak normal return juga sudah tidak
bermanfaat lagi.

15
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Konsep pasar efisien pertama kali dikemukakan dan dipopulerkan oleh Fama (1970).
Dalam konteks ini yang dimaksud dengan pasar adalah pasar modal (capital market) dan
pasar uang. Suatu pasar dikatakan efisien apabila tidak seorangpun, baik investor individu
maupun investor institusi, akan mampu memperoleh return tidak normal (abnormal return),
setelah disesuaikan dengan risiko, dengan menggunakan strategi perdagangan yang ada.
Artinya, harga-harga yang terbentuk di pasar merupakan cerminan dari informasi yang ada
atau “stock prices reflect all available information”. Ekspresi yang lain menyebutkan bahwa
dalam pasar yang efisien harga-harga aset atau sekuritas secara cepat dan utuh
mencerminkan informasi yang tersedia tentang aset atau sekuritas tersebut.
Hipotesi pasar efisien dibagi menjadi tiga yaitu, hipotesis pasar efisien bentuk lemah,
hipotesis pasar efisien bentuk setengah kuat, dan hipotesis pasar efisien bentuk kuat.
Pengujian yang diusulkan oleh Fama adalah pengujian pengujian efisiensi pasar bentuk
lemah diganti menjadi pengujian pengujian terhadap pendugaan return, pengujian pengujian
efisiensi pasar bentuk setengah kuat diubah menjadi studi-studi peristiwa, dan pengujian
pengujian efisiensi pasar bentuk kuat diusulkan menjadi pengujian-pengujian terhadap
informasi privat.

16
Investor yang percaya bahwa pasar dalam kondisi yang tidak efisien akan menerapkan
strategi perdagangan aktif. Investor tersebut secara aktif melakukan perdagangan di pasar
agar bisa mendapatkan return yang lebih besar dibandingkan dengan return pasar.
Sedangkan, bagi investor yang percaya pasar dalam dalam kondisi efisien, akan cenderung
menerapkan strategi perdagangan pasif, dengan membentuk portofolio yang bisa
mereplikasi pasar.
Implikasi hipotesis pasar efisien terhadap investor yang berinvestasi di pasar modal bisa
juga dilihat dari implikasinya terhadap investor yang menerapkan analisis teknikal maupun
analisis fundamental dalam penilaian dan pemilihan saham.
3.2 Saran
Demikianlah makalah ini dapat kami susun dan selesai dengan tepat pada waktunya
sesuai dengan yang kami harapkan. Kami harap dengan adanya materi diatas pembaca dapat
memahami pengertian konsep pasar modal efisien, bagaimana hipotesis dan pengujian pasar
efisien, dan bagaimana implikasi pasar efisien. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari para pembaca dan Ibu Widhiastuti selaku Dosen pengampu
mata kuliah Teori Portofolio dan Analisis Investasi agar kami dapat membuat makalah yang
lebih baik selanjutnya. Akhir kata kami mohon maaf apabila ada kesalahan dalam
pengetikan kata dan kami ucapkan Terima Kasih.

17
DAFTAR PUSTAKA

1. Hartono, Jogiyanto. 2008. Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. BPFE. Yogyakarta
2. https://media.neliti.com/media/publications/74144-ID-bentuk-pasar-efisiensi-dan-
pengujiannya.pdf
3. https://www.coursehero.com/file/57582709/Implikasi-Pasar-Modal-Efisiendocx/

18

Anda mungkin juga menyukai