Anda di halaman 1dari 3

NAMA : DESY FUJI SELVIANI

KELAS : 4A2 AKUNTANSI


NPM : 21130310063

FILSAFAT SEBAGAI DASAR METODOLOGI PENELITIAN AKUNTANSI

1. PERGESERAN ARAH PENELITIAN


Pendekatan klasikal yang lebih menitikberatkan pada pemikiran normative
mengalami kejayaannya pada tahun 1990-an. Dalam tahun 1970-an terjadi pergeseran
pendekatan dalam penelitian akuntansi, alannya yaitu :
1. Pendekatan normatif yang telah berjaya selama 1 dekade tidak dapat menghasilkan
teoriakuntansi yang siap dipakai di dalam praktik sehari-hari.
2. Yang mendasari usaha pemahaman akuntansi secara empiris dan mendalam adalah
adanya “move” dari komuniti peneliti akuntansi yang menitikberatkan pada
pendekatanekonomi dan perilaku (behavior).

2. KLASIFIKASI METODOLOGI PENELITIAN


Kerangka pengelompokan yang dikembangkan oleh Burrel dan Morgan (1979)
yang mereview dan mengelompokkan penelitian dalam bidang ilmu organisasi menurut
teori yang melandasi dan anggapan-anggapan filosofinya. Anggapan dari sifat/dimensi
ilmu sosial :
1. Ontology : cabang metafisika mengenai realitas yang berusaha mengungkapkan
ciri-ciri yang universal maupun yang khas.
2. Epistemoloy : cabang filsafat yang menyelidiki secara kritis hakekat, landasan,
batas-batas, dan patokan kesahihan pengetahuan.
3. Aksiologi : telaad tentang nilai-nilai, sedangkan teologi telaad tentang tujuan
pemanfaatan pengetahuan.
4. Ontologi : berhubungan dengan sifat dari realitas.

5. Epistemologi : berhubungan dengan sifat dari ilmu pengetahuan – apa bentuknya


dan bagaimana mendapatkannya serta menyebarkannya.
6. Anggapan tentang sifat manusia menunjuk pada hubungan antara manusia dengan
lingkungannya.
Beberapa anggapan di atas memiliki pengaruh langsung terhadap metodologi yang
ingin di pilih. Jika social word diperlakukan seperti dunia fisik atau dunia natural, maka
metode-metode dari ilmu alam dapat digunakan untuk menjelaskan dan meramalkan pola
danketeraturan masyarakat.
a. Interpretive
Pendekatan Interpretive berasal dari filsafat Jerman yang menitikberatkan pada
peranan bahasa, interpretasi, dan pemahaman didalam ilmu sosial. Pendekatan ini
memfokuskan pada sifat subyektif dari social world dan berusaha memahaminya dari
kerangka berpikir obyek yang sedang dipelajarinya. Tujuan pendekatan ini yaitu
menganalisi realitas sosial dan bagaimana realitas tsb terbentuk. Pendekatan ini lebih
cocok untuk metode kualitatif.
b. Radical Humanis dan Strukturalis
Pendekatan Radical memandang masyarakat terdiri dari elemen-elemen yang
saling bertentangan satu sama lain dan diatur oleh sistem kekuasaan yang pada gilirannya
menimbulkan ketidakadilan dan keterasingan dalam segala aspek kehidupan. Radical
struktualis memperlakukan social world sebagai obyek eksternal dan memiliki hubungan
yang terpisah dari manusia tertentu. Sedangkan radikal humanis memfokuskan pada
persepsi individu dan interpretasinya.

3. PENDEKATAN MAINSTREAM / POSITIVIS


Dominasi pendekatan positivisme sampai saat ini tidak dapat dilepaskan dari
perkembangan filsafat ilmu sejak abad 17 dengan muncunya pertentangan antara
rasionalisme dan empirisme. Ada 2 epistemologi kaum positivis yang selalu dikaitkan
dengan metodolog penelitian akuntansi yaitu Logical Empiricism / Logical Positivism dan
Falsificationism yang selanjutnya dikembangkan lagi menjadi teori sebagai suatu struktur
oleh Thomas Kuhn dan Imre Lakatos dan Anarki Epistemolohi menurut Paul Feyeraband.
a. Induktivisme
Wujud interpretasi induktif, logical positivism menganggap bahwa hipotesis harus
dibuktikan dengan penelitian. Atas dasar pendekatan ini, teori dikembangkan berdasarkan
suatu masalah yang harus dipecahkan. Setelah masalah ditentukan, masalah tersebut
dinyatakan dalam bentuk hipotesis, yaitu pernyataan yang menunjukkan antara 2
fenomena / variabel / lebih. Metode pembuktiannya adalah dengan membandingkan
hipotesis tsb dengan hasil observasi yang dilakukan di dunia nyata.

b. Falsifikasionisme (Falsificationism)
Pendekatan ini dikembangkan oleh Karl Popper, tujuan penelitian menurut
pendekatan ini adalah untuk membuktikan kesalahan (falsity) hipotesis, bukannya
membuktikan kebenaran hipotesis tsb. Teori menurut pendekatan ini adalah hipotesis yang
belum dibuktikan kesalahannya. Menurut Falsifikasionisme ilmu berkembang secara
pendugaan (conjecture) dan penolakan (refulation) / secara trial and error.

4. TEORI SEBAGAI STRUKTUR


Kaum induktivis yang menarik teori secara imduktif dari hasil observasi, maupun
cara kaum falsifikasionis yang melakukan dugaan dan falsifikasi, tidak mampu
mengkarakterisasi dengan memadai asal mula dan pertumbuhan teori-teori yang kompkek
secara realistis.
a. Riset Program Imre Lakatos
Konsep Lakatos tentang “research programme” beralih dari teori tunggal. Teori
ini dipandang sebagai sebuah struktur yang terdiri dari asumsi-asumsi dasar, dan
seperangkat hipotesis tambahan yg khusus didesain untuk melindungi inti teori dari
falsifikasi (penolakan). Struktur ini memberikan arahan riset kedepan. Teori riset program
Lakatos terdiri dari :
1. Hard Core and Negative Heuristic
2. Protective Belt of Auxilary
3. Positive Heuristic
4. Perkembangan dan Kemunduran Riset Program
b. Paradigma dan Revolusi Thomas Kuhn
Segi utama dari teorinya adalah penekanannya pada sifat revolusioner dari suatu
kemajuan ilmiah – revolusi yang membuang suatu struktur teori dan menggantinya dengan
yang lain dan bertentangan dengan yang semula. Kemajuan pengetahuan merupakan yang
berakhir terbuka (open-ended progress). Artinya sebuah akhir yang selalu terbuka untuk
diperbaiki / dikembangkan lebih lanjut. Proses ini dimulai dari pre-scienceI, diikuti
normal science, krises, revolusi, new normal science, krisis baru, dst.

a. FILSAFAT ILMU DAN PERKEMBANGAN AKUNTANSI


Banyak peneliti akuntansi yang menganggap bahwa inductivist interpretation
merupakan filsafat ilmu yang relevan untuk akuntansi. Hal ini disebabkan peneliti
akuntansi merumuskan hipotesis dan berusaha membuktika kebenaran hipotesis tsb.
Contoh penelitian yang relevan adalan penelitian yang dilakukan Ball, Walker dan Whittred
(1979) yang menguji hipotesis; tipe kualifikasi audit tertentu berhubungan dengan
perubahan penilaian pemegang saham atas harga sekuritas.
Wells (1976) dan Flamholtz (1979) berpendapat bahwa revolusi Kuhn sangat tepat
untuk digunakan dalam memahami perkembangan akuntansi saat ini. Kuhn mengatakan
bahwa revolusi science terjadi dalam 5 tahap :
i. Akumulasi anomali (pre-science)
ii. Periode krisis
iii. Perkembangan dan perdebatan alternatif ide
iv. Identifikasi alternatif dari berbagai pandangan
v. Paradigma baru yang dominan
Akuntansi SDM merupakan salah satu research programmes yang muncul
berdasarkansudut pandang ekonomi berkaitan dengan aktiva.
Dari berbagai pandangan, jelas bahwa perkembangan akuntansi dapat ditinjau dari
berbagai pendekatan & melibatkan filsafat ilmu yg selama ini sering digunakan dlm ilmu alam.

Anda mungkin juga menyukai