Positivistik &
Konstruktivisti
k
Paradigma
Menurut Thomas Kuhn : pradigma adalah cara mengetahui realitas
sosial yang dikonstruksi oleh cara berpikir atau model penyelidikan
Paradigma sebagai alat bantu untuk merumuskan hal – hal yang
berkaitan dengan :
1. Apa yang harus dipelajari
2. Persoalan apa yang harus dijawab
3. Bagaimana metode menjawabnya
4. Aturan apa yang harus diikuti dalam menginterpretasikan informasi
yang diperoleh
Positvistik
Auguste Comte dan Durkheim : positivisme adalah
paham yang ingin mencari fakta atau sebab – musabab
sebuah gejala sosial dengan tidak mempertimbangkan
keadaan subyektif individu
Kebenaran dalam paradigma ini adalah fakta sosial itu
sendiri dan bukan apa yang dialami atau dirasakan oleh
indvidu.
Kebenaran dalam paradigma positivistik meliputi aspek
validitas, reliabilitas dan obyektivtas
Validitas terkait dengan alat atau instrument yang
digunakan peneliti untuk melakukan pengumpulan data
atau mengkaji gejala sosial
Reliabilitas : disebut juga keandalan, adalah konsistensi
dari serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur.
Obyektif : tidak melibatkan unsur subyektivitas
(pandangan pribadi), sehingga data yang didapatkan
benar- benar valid dan dapat dipertanggungjawabkan
dengan akal sehat
Ciri – ciri karakteristik paradigma
positivistik, dalam dimensi :