Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“ANALISIS LAPORAN KEUANGAN”


PUPUT ANISA
AKUNTANSI RESOR 2017
105731111317

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR


Jl. Sultan Alauddin No.259, Gn. Sari, Kec. Rappocini, Kota Makassar,
Sulawesi Selatan 90221

13
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik
maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari
mata kuliah Akuntansi Keperilakuan dengan judul “Filosofi Riset dalam Bidang Akuntansi Keperilakuan”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat
kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca
untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila
terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Makassar, 19 April 2020

Puput Anisa

13
DAFTAR ISI

Filosofi Riset

Pertumbuhan dan Perkembangan Riset

Metode Riset Akuntansi Keperilakuan

13
FILOSOFI RISET DALAM BIDANG AKUNTANSI KEPERILAKUAN

Pergeseran Arah Riset

Pada tahun 1970-an terjadi pergeseran pendekatan riet dalam riset akuntansi. Pergeseran ini terjadi
karena pendekatan normatif tidak dapat menghasilkan teori akuntansi yang siap digunakan dalam praktek
sehari-hari. Sehingga muncul anjuran untuk memahami berfungsinya suatu sistem akuntansi secara deskriptif
dalam praktik nyata. Selain itu alasan yang mendasari usaha pemahaman akuntansi secara empiris dan
mendalam adalah gerakan dari masyarakat peneliti akuntansi yang menitikberatkan pada pendekatan ekonomi
dan perilaku.

Filososfi Paradigma Metodologi Riset

Pendekatan subjektivisme memberikan penekanan bahwa pengetahuan bersifat sangat subjektif dan
spiritual atau transendental yang didasarkan pada pengalamandan pandangan manusia. Sedangkan pandangan
objektivisme menyatakan bahwa pengetahuan itu berada dalam bentuk yang tidak berwujud. Asumsi mengenai
sifat manusia merujuk pada hubungan antara manusia dengan lingkungannya.

Dimensi Subjektif dan Objektif

Pendekatan Subjektivisme Ilmu Sosial Pendekatan Objektivisme Ilmu Sosial

Nominalisme Ontologi Realisme

Anti Positivisme Positivisme


Epistemologi

Voluntasime Determinisme

Hakikat Manusia

Ideografik Nomotetik

Metodologi

Paradigma Fungsionalis

13
Paradigma ini merupakan paradigma umum dan sangat dominan dalam riset akuntansi. Secara ontologi
pardigma ini sangat dipengaruhi oleh realitas fisik yang mengaanggap bahwa relaitas objektif berada secara
bebas dan terpisah diluar diri manusia. Secara epistemologi, akuntansi utama melihat realitas sebagai realitas
materi yang mempunyai seuatu keyakinan bahwa ilmu pengetahuan akuntansi dapat dibangun dengan rasio dan
dunia empiris. Penliti akuntansi meyakini bahwa metode yang dapat membangun ilmu akuntansi adalah metode
ilmiah. Penjelasan dikatakn ilmiah jika:

1. Memasukkan satu atau lebih prinsip-prinsip atau hukum umum

2. Mengandung prakondisi yang biasanya diwujudkan dalam bentuk pernyataan hasil observasi

3. Memiliki satu pernyataan yang menggambarkan sesuatu yang dijelaskan.

Pengujian empiris dalam filsafat dinyatakan dengan dua cara:

1. Dalam aliran positivis ada teori dan seperangkat pernyataan hasil observasi independen yang
digunakan untuk membenarkan atau memverifikasi kebenaran teori. (Pendekatan hypotethic deductive)

2. Karena hasil observasu merupakan teori yang dependen dan dapat dipalsukan, maka teori ilmiah tidak
dapat dibuktikan kebenarannya, tetapi memunginkan untuk ditolak. Popperian

Paradigma Interpretif (subjective interactionist)

Pendekatan ini menitikberatkan pada peranan bahasa, interpretasi, dan pemahaman dalam ilmu sosial.
Menurut Burrel dan Morgan, paradigma ini menggunakan cara pandang nomalis yang melihat realitas sosial
sebagai sesuatu yang hanya merupakan label, nama, atau konsep yang digunakan untuk membangun realitas.
Dengan demikian realitas sosial merupakan sesuatu yang berada dalam diri manusia itu sendiri sehingga
bersifat subjektif, bukan objektif sebagaiman yang dipahami oleh paradigma fungsionalis.

Paradigma interpretif memasukkan aliran etnometodologi dan interaksionisme seimbolis fenomologis


yang didasarkan pada aliran sosiologis, hermentis, dan fenomenologis. Tujuan pendekatan ini adalah
menganalisis realitas sosial dan cara realitas sosial terseut terbentuk. Dua aliran pendekatan interpretif:

1. Tradisional, yang menekankan pada penggunaan studi kasus, wawancara lapangan, dan analisis
historis.

2. Metode Foucauldian, yang menganut teori sosial dari Foucalt sebagai pengganti konsep tradisional
historis yang disebut “’ahistorical” atau “antiquarian”.

Paradigma Strukturalisme Radikal

Aliran ini mengasumsikan bahwa sitem sosial mempunyai keberadaan ontologis yang konkret dan
nyata. Pendekatn ini berfokus pada konflik mendasar sebagai dasar dari produk hubungan kelas dan struktur

13
pengendalian, serta memperlakukan dunia sosial sebagai objek eksternal dan memiliki hubungan terpisah dari
manusia tertentu. Riset yang diklasifikasikan dalam paradigma struturalisme radikal adlah riset yang didasarkan
pada teori Marxisme tradisional.

Paradigma Humanis Radikal

Paradigma ini didsarkan pada teori kritis Frankfurt Schools dan Habermas. Habermas meilhat objek
studi sebagai suatu interaksi sosial yang disebut “dunia kehidupan” yang berarti interaksi berdasarkan pada
kepentingan kebutuhan yang melekat dalam diri manusia dan membantu untuk pencapaian yang saling
memahami. Interaksi sosial dalam dunia kehidupan dapat dibagi menjadi dua kelompok:

1. Interaksi yang mengikuti kebutuhan sosial alami

2. Interaksi yang dipengaruhi oleh mekanisme sistem.

Paradigma Posmodernisme

Paradigma ini merupakan oposisi dari paradima modern yang menyajikan suatu wacana sosial yang
sedang muncul yang meletakkan dirinya di luar paradigma modern.

Paradigma Akuntansi Kritis

Teori paradigma ini tidak berkaitan dengan penyelasian masalah ketersaingan, melainkan dengan
proses penilaian, dimana penilaian didefinisikan sebgai nilai objektif yang didasarkan pada konsep ekonomi
marginalis. (Mattesich, 1994). Mattesich menginginkan akuntansi untuk dipadukan ke dalam ilmu manajemen
yang meliputi metode ekonomi dan analitis administrasi dan manajemen entitas. Teori mattesich mencerminkan
seestem sosioeonomi yang ada sehingga menjadi saran untuk mengulangi kesadaran yang salah dalam
menyatakan bahwa tidak ada perspektif lain selain yang didominasi oleh kapitalis.

Peluang Riset Akuntansi Keperilakuan pada Lingkungan Akuntansi

Dengan menelaah riset akuntansi keperilakuan sebelumnya secara khusus, dapat diperoleh suatu
kerangka analisis dan diskusi yang dibatasi pada peluang, terutama pada hasil potensi subbidang dan
implikasinya untuk subbidang akuntansi yang lain.

Audit

Riset akuntansi keperilakuan pada tahun 1990-1991 menunjukkan penekanan pada kekuatan
pembuatan keputusan. Penjelasan daru bagian ini berorientasi pada pembuatan keputusan dalam audit, dan
telah memfokuskan riset terakhir pada penilaian dan pembuatan keputusan auditor, seperti perbedaan
penggunaan laporan audit dan meningkatnya perkembangan berorientasi kognitif. Pencerminan dari riset
terakhir dan riset mendatang merupakan fokus terhadap:

13
1. Karakteristik pengethuan yang dihubungkan dengan pengalaman

2. Pengujian atas bagaimana pengetahuan berinteraksi dengan variabel organisasional atau lingkungan

3. Pengujian pengaruh kinerja terhadap pengetahuan yang berbeda.

Pengalamn berperan dalam orientasi kognitif riset akuntansi keperilakuan. Ada dua alasan:

1. Pengalaman merupakan ekspektasi yang berhubungan dengan keahlian kinerja

2. Manipulasi sebgai suatu variabel independen telah menjadi efektif dalam mengidentifikasikan domain
karakteristik dari pengetahuan spesifik.

Riset ini menyarankan bahwa terdapat suatu peuang yang berhubungan dengan pemahaman dan
evaluasi hasil keputusan audit. Salah satu kesulitannya adalah kurangnya kriteria variabel yang dapat diamati
terhadapa penilaian kinerja auditor sehingga peneliti sering melakukan studi atau konsensu penilaian dan
konsistensi.

Akuntansi Keuangan

Pentingnya riset akuntansi keuangan yang berbasis pasar modal dibandingkan dengan audit
menunjukkan kurang kuatnya permintaan eksternal terhadap riset akuntansi keperilakuan dibidang keuangan.
Namun juga teradapat beberapa alasan kenapa riset akuntansi keperilakuan dibidang keuangan akan
memberikan konstribusi yang besar di masa mendatang:

1. Riset pasar modal saat ini adalah konsisten dengan beberapa komponen pasar modal dengan
ekspektasi naif

2. Memberikan kontribusi yang lebih besar berhubungan dengan keuntungan dari riset akuntansi
keperilakuan dalam bidang audit.

Akuntansi Manajemen

Riset akuntansi keperilakuan di bidang akuntansi manajemen hanya merupakan subidang akuntansi
yang telah memperluas pengujian dari pengaruh fungsi akuntansi terhadap perilaku. Riset ini menguji fungsi
akuntansi terhadap perilaku seperti anggatan dan standar motivasi, umpan balik, dan kinerja.

Riset akuntansi di bidiang akuntansi manajemen cenderung fokus pada variabel lingkungan dan
organisasional yang mengandalkan teori agensism seperti insentid dan variabel asemetri informasi. Sedangakn
di bidang audit lebih fokus pada variabel psikologi, khususnya kesadaran.

Sistem Informasi Akuntansi

13
Keterbatasan riset akuntasi perilaku dibidang sistem informasi adalah keslitan membuat generalisasi
meskipun berdasarkan pada studi sistem akuntansi yang lebih awal sekalipun. Riset akuntansi keperilakuan
dibidang SIA akan lebh berhasil jika difokuskan pada domain spesifik dari variabel yang unik dalam sistem
akuntansi dan konteks keputusan akuntansi, sperti standar profesi dan analisis pengecualian.

Perpajakan

Riset akuntansi keperilakuan di bidang pajak memfokuskan diri pada kepatuhan dengan melakukan
pengujian variabel psikologi dan lingkungan. Variabel-variabel yang sering diuji dengan hasil campuran
menyarankan bahwa perilaku kepatuhan pajak adalah kompleks.

Pertumbuhan Riset Perilaku Akuntansi

Secara substansial, persentase penulis artikel lebih besar daripada persentase yang berhubngan
dengan staf pengajar sebagai calon perilaku. Tiga faktor utama:

1. Peneliti yang menggunakan paradigma perilaku menghasilkan lebih banyak artikel yang diterbitkan oleh
kedua jurnal yaitu Journal of Accounting Research dan The Accounting Review.

2. Beberapa artikel yang ditulis oleh para penliti yang sementara dilakukan dalam bidang ini, belum ada
calonnya.

3. Minat pembaca pada bidang ini telah meningkat.

Perkembangan Terakhir

Wawasan dalam riset akuntansi keperilakuan saat ini bisa diperoleh dengan dua cara :

1. Survei publikasi utama dari riset akuntasi keperilakuan

2. Klasifikasi topik artikel yang dipublikasikan dan pemetaan publikasi terhadap model perilau individu.

Pada periode sekarang audit meruoakan bidang riset keperilakuan yang paling banyak diterbitkan
dalam Behavioral Research in Accounting. Dan secara umum bidang audit juga paling banyak dipersentasikan
dalam artikel secara umum dari setengah penerbitan BRIA.

Teori Keperilakuan Tentang Perusahaan

Teori modern perusahaan terkait dengan arah tujuan perilaku yang dipastikan berkaitan dengan tujuan,
motivasi, dan karakteristik dalam menyelesaikan masalah anggotanya. Tujuan organisasi akan dipandang:

1. Hasil pengaruh dari permulaan proses antar peserta organisasi

2. Penentu batas pengambilan keputusan perusaahan dan penyelesaian masalah aktiitas

13
3. Perannya di dalam sistem pengawasan internal adalah untuk memotivasi peserta, dimana derajat
tingkat kepuasan kerja anggotny diuraikan dalam kaitannya dengan tujuan peribadi mereka yang saling
tunpang tindih dengan tujuan organisasi.

Akhirnya dalam pengambilan keputusan dalam perusahaandiuraikan sebgai fungsi oeserta yang
menyelesaikan masalah perilaku yang ditandai oleh pembatasan kapasitas mereka secara rasional. Yang perlu
diperhatikan adalah perusahaan dipandang sebagai suatu keseimbangan dalam mencari sistem pengambilan
keputusan.

METODE RISET AKUNTANSI KEPERILAKUAN

Riset merupakan penyelidikan yang sistematis, terkontrol, empiris dan kritis tentang fenomena-
fenomena alami dengan oleh teori dan hipotesis-hipotesis mengenai hubungan yang dianggap terdapat diantara
fenomen-fenomena.

Motivasi dan Tujuan Riset

Motivasi seseorang dalam melakukan riset boleh jadi merupakan keinginan yang timbul dari dalam
dirinya untuk memecahkan berbagai masalah maupun persoalan yang ada.

Adapun tujuan umum seseorang melakukan riset adalah untuk mengetahui jawaban dan masalah atau
persoalah tersebut. Motivasi dan tujuan riset pada umumnya sama yaitu riset ditimbulkan oleh dua sisi yang
saling terkait.

Manfaat dan Pentingnya Riset

Dalam riset akuntansi keperilakuan terdapat beberapa pernyataaan tentang manfaat dan pentingnya
riset :

1. Memberikan gambaran terkini (state of the art) terhadapa minat khusus dalam bidang baru yang harus
diperkenalkan

2. Membantu mendefiniskan kesenjangan (gap) riset

3. Untuk meninjau dan membandingkan dan membedakan kegiatan riset melalui subbidang akuntansi.

Memahami Replikasi

Replikasi adalah pengulangan suatu studi atau riset yang dilakukan secara sengaja yang pada
umumnya dilakukan dengan menggunakan prosedur-prosedur yang sama dengan riset terdahulu tetapi
menggunakan subjek yang berbeda.

13
Riset-riset penting biasanya selalu direplikasi sebelum mereka menemukan temuan ilmiah yang
diterima masyarakat.

Menguji Temuan Umum Riset

Riset biasanya menghasilkan temuan dan bukti yang baru, atau temuan riset berbeda dengan riset
sebelumnya atau bertentangan dengan teoru yang berterima umum sehingga diperlukan pengujian terhadap
temuan tersebut.

Menguji Validitas Temuan Riset dengan Populasi Berbeda

Repikasi memberikan alat yang sangat bernilai kepada peneliti untuk menentukan derajat tingkat
temuan riset yang dapat digeneralisasi dengan populasi yang berbeda.

Menguji Kecenderungan atau Perubahan Waktu

Temuan riset 20 tahun lalu mungkin sudah tidak valid untuk di aplikasikan sekarang oleh karena itu
diperlukan pengujian terhadapa perubahan waktu.

Menguji Temuan-temuan Penting Menggunakan Metodologi yang Berbeda

Replikasi memebrikan banyak dasar untuk menilai validitas dari temuan-temuan riset meskipun hanya
satu riset yang tersedia. Terdapat beberapa kecenderungan ditahuntahun belakangan ini untuk menghailkan
lebih banyak replikasi di bidang riset keperilakuan.

Mengenali Masalah

Suatu masalah dapat dinyatakan sebagai masalah ketika pertanyaan berikut terjawab:

1. Apakah masalah tersebut dapat dijawba secara efektif melalui proses riset? Apakah dapat dikumpulkan
data relevan yang diperlukan untuk menjawab masalah riset tersebut?

2. Apakah nilai temuan dari masalah tersebut cukup berarti? Apakah terkandung nilai penting dalam
masalah tersebut?

3. Apakah masalah tersebut merupakan masalah baru? Apakah masalah tersebut pernah diteliti
sebelumnya?

4. Apakah masalah tersebut memungkinkan untuk diteliti? Dalam hal ini termasuk kesesuaian masalah itu
senditi dengan latar belakang si peneliti.

13
Jenis Masalah

Berikut berbagai jenis masalah riset akuntansi keperilakuan yang membutuhkan penyelesaian:

1. Masalah yang ada saat ini di berbagai subbidang akuntansi keperilakuan yang memerlukan
penyelesaian

2. Area-area tertentu dalam subbidang akuntansi keperilakuan yang memerlukan pembenahan atau
perbaikan

3. Persoalan teoritis yang memerlukan riset untuk menjelaskan fenomena

4. Pertanyaan riset yang memerlukan jawaban empiris

Sumber Penemuan Masalah

Sumber penemuan masalah dalam riset akuntansi keperilakuan dapat ditelusuri dari berbagai aspek
yang dikelompokkan dalam dua faktor :

1. Dihasilkan dari pengalaman pribadi si peneliti atai disebut pendekatan empiris

2. Tinjauan terhadap literatur riset. Yang dimana literatur disini deibagi menjadi dua kelompok kembali :

a. Literatur yang dipublikasian – Jurnal dan Buku

b. Literatur yang belum terpublikasi – skripsi, tesis, disertasi dan makalah-makalah seminar.

Kesalahan Umum dalam Penemuan Masalah

1. Periset mengumpulkan data tanpa rencan atau tujuan riset yang jelas

2. Periset memperolej sejumlah dat dan berusaha merumuskan masalah riset sesuai dengan data
yang tersedia

3. Periset merumuskan masalah riset dalam bentuk yang terlalu umum dan ambigu

4. Periset menemukan masalah tanpa terlebih dahulu menelaah hasil-hasil riset sebelumnya dengan
topik sejenis

5. Periset memilih masalah riset yang hasilnya kurang memberikan kontribusi terhadap
pengembangan teori atau pemecahan masalah praktis

Memahami Teori

Teori memeberikan manfaat dalam beberapa hal berikut:

13
1. Mebatasi cakupan fakta yang harus dipelajari

2. Menghendaki riset yang memungkinkan hasil yang lebih besar

3. Menyarankan suatu sistem bagi peneliti untuk menggunakan data dalam rangka menklasifikasikan
dengan cara yang berarti

4. Merangkum pengetahuan tentang suatu ibjek dan menyatakan keseragaman yang berada di luar
pengamatan

5. Dapat digunakan untuk memprediksi fakta-fakta lebih lanjut yang harus ditemukan.

Konsep - Mengungkapkan abstraksi yang terbebtuk oleh generalisasi dari hal-hal khusus.

Konstruksi – merupakan suatu konsep, tetapi dengan pengertian tambahan.

Variabel Riset

Variabel merupakan suatu sifat yang dapat dimiliki berbagai macam nilai. Yang biasanya diekspresikan
dengan simbol x dan y yang padanya dilekatkan bilangan atau nilai.

Variabel independen – variabel bebas yang dipandang sebagai penyebab munculnya variabel dependen yang
diduga sebagai akibat

Variabel dependen – jenis variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi variabel independen

Variabel moderasi – variabel independen kedua yang dipercaya mempunyai kontribusi yang signifikan
mempunyai pengaruh ketidakpastian terhadap keaslian hubungan antara variabel independen dan variabel
dependen.

Variabel intervensi – suatu mekanisme konseptual di mana variabel independen dan variabel moderasi
mepengaruhi variabel dependen.

Penggunaan Proposisi dan Hipotesis

Proposisi didefinisikan sebagai suatu pernyataan tentang konsep-konsep yang dapat dipertimbangkan.
Proposisi dapat dapat menjadi benar atau salah apabila mengacu pada fenomena yang diobservasi dimana
proposisi diformulasikan untuk diuji secara empiris sebagai hipotesis.

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang dipertanyakan.

Kriteria hipotesis:

1. Berupa pertnyaan yang mengaruh pada tujuan riset

13
2. Berupa pertanyaan yang dirumuskan dengan maksud untuk dapat diuji secara empiris

3. Berupa pertanyaan yang dikembangkan berdasarkan teori –teori yang lebih kuat dibandingkan dengan
hipotesis saingan

Rumusan hipotesis dapat dinyakan dalam berbgai bentuk yaitu jika maka atau proposisi, hipotesis nol,
hiptesis alternatif.

Pemilihan Data dan Sampel Riset

Jenis jenis data :

1. Data Subjek – berupa opini, sikap pengalaman atau karakter dari orang atau kelompok yang menjadi
subjek riset.

2. Data Fisiki – jenis data riset yang berupa objek atau benda-benda fisik

3. Data Dokumenter – jneis data riset yang berupa faktur, penjualan surat-surat, notulen memo atau
dalam bentuk laporan program

Sumber Data :

1. Data Primer – data yang berasal langsung dari seumber asli

2. Data Sekunder – data yang diperoleh secara ridak langsung melalui perantara

Validitas dan Keandalan

Validitas mengacu pada cara peneliti menggambarkn dimensi-dimensi dan konsep atau masalah yang
ingin diukur, yang berkaitan dengan tingkat ukuran yang diberikan untuk menutupi rentang setiap pertanyaan
yang diajukan.

Validitas prediktif – berkaitan dengan keakuratan suatu penguian dalam meprediksi perilaku

Validitas Konkruen – hubungan antara alat ukur dan kriteria sekarang atau masa lalu

Validitas Konstruksi – validitas yang didasarkan pada suatu pertimbangan tentang kesesuaian hasil pengukuran
tersebut dengan teori.

Keandalan merupakan akurasi dari instrumen pengukuran

Metode Pengumpulan Data

Survei – data dikumpulkan dengan mengirimkan surat elektronik (e-mail), menelepon, atau memberikan
serangakaian pertanyaan sehingga tidak ada interaksi langsung antara peneliti dengan responden.

13
Observasi – Proses pencatatan pola perilaku manusia, sesuatu hal, atau kejadian yang sistematis tanpa ada
pertanyaan maupun komunikasi dengan individu individu yang diteliti.

Langkah awal dalam memilih rsponden adalah menetukan populasi yang kemudian menetukan suatu sensus
atau suatu sampel. Sensus akan tepat ketika :

1. Populasinya kecil dan biata pengumpulan data tidak melebihi biaya pengambilan sampel secara
signifikan

2. Penting untuk mengetahui setiap unsur dalam populasi

3. Risiko dalam perbaikan secara keseluruhan sangat besar

Instrumen Riset

Pencarian instrumen merupakan langkah penting dalam proses riset. Kusioner harus sesuai dengan
responden da didesain secara menarik sehingga responden tertarik untuk menjawab kusioner tersebut

Menjamin Kerjasama Responden

Kusioner yang baik sangat berperan jika responden tidak kooperatif. Rendahnya kerja sama membuat
peneliti mengalami kesulitan dalam mengeneralisasikan sampel terhadap populasi.

Menjamin Validitas dan Keandalan Jawaban

Peneliti seharusnya menentukan dasar dari kenginan informasi dan memilih suatu format pertanyaan
yang akan menyediakan informasi dengan sedikit pembatasan terhadap responden.

Analisis data dan Persiapan Laporan

Analitis data dilakukan setelah peneliti mengumpulkan semua data yang diperlukan dalam riset.

Secara umum laporan riset berisi tentang hal-hal yang terkait dengan kegiatan peneliti sejak tahap
persiapan hingga interpretasi dan penyimpulan hasil analisis.

13
DAFTAR PUSTAKA

http://caturoktavianasholihah18.blogspot.com/2018/03/akutansi-perilaku-filosofi-riset-
dalam.html

https://www.coursehero.com/file/27700413/FILOSOFI-RISET-DALAM-BIDANG-AKUNTANSI-
KEPERILAKUANpptx/

13

Anda mungkin juga menyukai