13
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik
maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari
mata kuliah Akuntansi Keperilakuan dengan judul “Filosofi Riset dalam Bidang Akuntansi Keperilakuan”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat
kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca
untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila
terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Puput Anisa
13
DAFTAR ISI
Filosofi Riset
13
FILOSOFI RISET DALAM BIDANG AKUNTANSI KEPERILAKUAN
Pada tahun 1970-an terjadi pergeseran pendekatan riet dalam riset akuntansi. Pergeseran ini terjadi
karena pendekatan normatif tidak dapat menghasilkan teori akuntansi yang siap digunakan dalam praktek
sehari-hari. Sehingga muncul anjuran untuk memahami berfungsinya suatu sistem akuntansi secara deskriptif
dalam praktik nyata. Selain itu alasan yang mendasari usaha pemahaman akuntansi secara empiris dan
mendalam adalah gerakan dari masyarakat peneliti akuntansi yang menitikberatkan pada pendekatan ekonomi
dan perilaku.
Pendekatan subjektivisme memberikan penekanan bahwa pengetahuan bersifat sangat subjektif dan
spiritual atau transendental yang didasarkan pada pengalamandan pandangan manusia. Sedangkan pandangan
objektivisme menyatakan bahwa pengetahuan itu berada dalam bentuk yang tidak berwujud. Asumsi mengenai
sifat manusia merujuk pada hubungan antara manusia dengan lingkungannya.
Voluntasime Determinisme
Hakikat Manusia
Ideografik Nomotetik
Metodologi
Paradigma Fungsionalis
13
Paradigma ini merupakan paradigma umum dan sangat dominan dalam riset akuntansi. Secara ontologi
pardigma ini sangat dipengaruhi oleh realitas fisik yang mengaanggap bahwa relaitas objektif berada secara
bebas dan terpisah diluar diri manusia. Secara epistemologi, akuntansi utama melihat realitas sebagai realitas
materi yang mempunyai seuatu keyakinan bahwa ilmu pengetahuan akuntansi dapat dibangun dengan rasio dan
dunia empiris. Penliti akuntansi meyakini bahwa metode yang dapat membangun ilmu akuntansi adalah metode
ilmiah. Penjelasan dikatakn ilmiah jika:
2. Mengandung prakondisi yang biasanya diwujudkan dalam bentuk pernyataan hasil observasi
1. Dalam aliran positivis ada teori dan seperangkat pernyataan hasil observasi independen yang
digunakan untuk membenarkan atau memverifikasi kebenaran teori. (Pendekatan hypotethic deductive)
2. Karena hasil observasu merupakan teori yang dependen dan dapat dipalsukan, maka teori ilmiah tidak
dapat dibuktikan kebenarannya, tetapi memunginkan untuk ditolak. Popperian
Pendekatan ini menitikberatkan pada peranan bahasa, interpretasi, dan pemahaman dalam ilmu sosial.
Menurut Burrel dan Morgan, paradigma ini menggunakan cara pandang nomalis yang melihat realitas sosial
sebagai sesuatu yang hanya merupakan label, nama, atau konsep yang digunakan untuk membangun realitas.
Dengan demikian realitas sosial merupakan sesuatu yang berada dalam diri manusia itu sendiri sehingga
bersifat subjektif, bukan objektif sebagaiman yang dipahami oleh paradigma fungsionalis.
1. Tradisional, yang menekankan pada penggunaan studi kasus, wawancara lapangan, dan analisis
historis.
2. Metode Foucauldian, yang menganut teori sosial dari Foucalt sebagai pengganti konsep tradisional
historis yang disebut “’ahistorical” atau “antiquarian”.
Aliran ini mengasumsikan bahwa sitem sosial mempunyai keberadaan ontologis yang konkret dan
nyata. Pendekatn ini berfokus pada konflik mendasar sebagai dasar dari produk hubungan kelas dan struktur
13
pengendalian, serta memperlakukan dunia sosial sebagai objek eksternal dan memiliki hubungan terpisah dari
manusia tertentu. Riset yang diklasifikasikan dalam paradigma struturalisme radikal adlah riset yang didasarkan
pada teori Marxisme tradisional.
Paradigma ini didsarkan pada teori kritis Frankfurt Schools dan Habermas. Habermas meilhat objek
studi sebagai suatu interaksi sosial yang disebut “dunia kehidupan” yang berarti interaksi berdasarkan pada
kepentingan kebutuhan yang melekat dalam diri manusia dan membantu untuk pencapaian yang saling
memahami. Interaksi sosial dalam dunia kehidupan dapat dibagi menjadi dua kelompok:
Paradigma Posmodernisme
Paradigma ini merupakan oposisi dari paradima modern yang menyajikan suatu wacana sosial yang
sedang muncul yang meletakkan dirinya di luar paradigma modern.
Teori paradigma ini tidak berkaitan dengan penyelasian masalah ketersaingan, melainkan dengan
proses penilaian, dimana penilaian didefinisikan sebgai nilai objektif yang didasarkan pada konsep ekonomi
marginalis. (Mattesich, 1994). Mattesich menginginkan akuntansi untuk dipadukan ke dalam ilmu manajemen
yang meliputi metode ekonomi dan analitis administrasi dan manajemen entitas. Teori mattesich mencerminkan
seestem sosioeonomi yang ada sehingga menjadi saran untuk mengulangi kesadaran yang salah dalam
menyatakan bahwa tidak ada perspektif lain selain yang didominasi oleh kapitalis.
Dengan menelaah riset akuntansi keperilakuan sebelumnya secara khusus, dapat diperoleh suatu
kerangka analisis dan diskusi yang dibatasi pada peluang, terutama pada hasil potensi subbidang dan
implikasinya untuk subbidang akuntansi yang lain.
Audit
Riset akuntansi keperilakuan pada tahun 1990-1991 menunjukkan penekanan pada kekuatan
pembuatan keputusan. Penjelasan daru bagian ini berorientasi pada pembuatan keputusan dalam audit, dan
telah memfokuskan riset terakhir pada penilaian dan pembuatan keputusan auditor, seperti perbedaan
penggunaan laporan audit dan meningkatnya perkembangan berorientasi kognitif. Pencerminan dari riset
terakhir dan riset mendatang merupakan fokus terhadap:
13
1. Karakteristik pengethuan yang dihubungkan dengan pengalaman
2. Pengujian atas bagaimana pengetahuan berinteraksi dengan variabel organisasional atau lingkungan
Pengalamn berperan dalam orientasi kognitif riset akuntansi keperilakuan. Ada dua alasan:
2. Manipulasi sebgai suatu variabel independen telah menjadi efektif dalam mengidentifikasikan domain
karakteristik dari pengetahuan spesifik.
Riset ini menyarankan bahwa terdapat suatu peuang yang berhubungan dengan pemahaman dan
evaluasi hasil keputusan audit. Salah satu kesulitannya adalah kurangnya kriteria variabel yang dapat diamati
terhadapa penilaian kinerja auditor sehingga peneliti sering melakukan studi atau konsensu penilaian dan
konsistensi.
Akuntansi Keuangan
Pentingnya riset akuntansi keuangan yang berbasis pasar modal dibandingkan dengan audit
menunjukkan kurang kuatnya permintaan eksternal terhadap riset akuntansi keperilakuan dibidang keuangan.
Namun juga teradapat beberapa alasan kenapa riset akuntansi keperilakuan dibidang keuangan akan
memberikan konstribusi yang besar di masa mendatang:
1. Riset pasar modal saat ini adalah konsisten dengan beberapa komponen pasar modal dengan
ekspektasi naif
2. Memberikan kontribusi yang lebih besar berhubungan dengan keuntungan dari riset akuntansi
keperilakuan dalam bidang audit.
Akuntansi Manajemen
Riset akuntansi keperilakuan di bidang akuntansi manajemen hanya merupakan subidang akuntansi
yang telah memperluas pengujian dari pengaruh fungsi akuntansi terhadap perilaku. Riset ini menguji fungsi
akuntansi terhadap perilaku seperti anggatan dan standar motivasi, umpan balik, dan kinerja.
Riset akuntansi di bidiang akuntansi manajemen cenderung fokus pada variabel lingkungan dan
organisasional yang mengandalkan teori agensism seperti insentid dan variabel asemetri informasi. Sedangakn
di bidang audit lebih fokus pada variabel psikologi, khususnya kesadaran.
13
Keterbatasan riset akuntasi perilaku dibidang sistem informasi adalah keslitan membuat generalisasi
meskipun berdasarkan pada studi sistem akuntansi yang lebih awal sekalipun. Riset akuntansi keperilakuan
dibidang SIA akan lebh berhasil jika difokuskan pada domain spesifik dari variabel yang unik dalam sistem
akuntansi dan konteks keputusan akuntansi, sperti standar profesi dan analisis pengecualian.
Perpajakan
Riset akuntansi keperilakuan di bidang pajak memfokuskan diri pada kepatuhan dengan melakukan
pengujian variabel psikologi dan lingkungan. Variabel-variabel yang sering diuji dengan hasil campuran
menyarankan bahwa perilaku kepatuhan pajak adalah kompleks.
Secara substansial, persentase penulis artikel lebih besar daripada persentase yang berhubngan
dengan staf pengajar sebagai calon perilaku. Tiga faktor utama:
1. Peneliti yang menggunakan paradigma perilaku menghasilkan lebih banyak artikel yang diterbitkan oleh
kedua jurnal yaitu Journal of Accounting Research dan The Accounting Review.
2. Beberapa artikel yang ditulis oleh para penliti yang sementara dilakukan dalam bidang ini, belum ada
calonnya.
Perkembangan Terakhir
Wawasan dalam riset akuntansi keperilakuan saat ini bisa diperoleh dengan dua cara :
2. Klasifikasi topik artikel yang dipublikasikan dan pemetaan publikasi terhadap model perilau individu.
Pada periode sekarang audit meruoakan bidang riset keperilakuan yang paling banyak diterbitkan
dalam Behavioral Research in Accounting. Dan secara umum bidang audit juga paling banyak dipersentasikan
dalam artikel secara umum dari setengah penerbitan BRIA.
Teori modern perusahaan terkait dengan arah tujuan perilaku yang dipastikan berkaitan dengan tujuan,
motivasi, dan karakteristik dalam menyelesaikan masalah anggotanya. Tujuan organisasi akan dipandang:
13
3. Perannya di dalam sistem pengawasan internal adalah untuk memotivasi peserta, dimana derajat
tingkat kepuasan kerja anggotny diuraikan dalam kaitannya dengan tujuan peribadi mereka yang saling
tunpang tindih dengan tujuan organisasi.
Akhirnya dalam pengambilan keputusan dalam perusahaandiuraikan sebgai fungsi oeserta yang
menyelesaikan masalah perilaku yang ditandai oleh pembatasan kapasitas mereka secara rasional. Yang perlu
diperhatikan adalah perusahaan dipandang sebagai suatu keseimbangan dalam mencari sistem pengambilan
keputusan.
Riset merupakan penyelidikan yang sistematis, terkontrol, empiris dan kritis tentang fenomena-
fenomena alami dengan oleh teori dan hipotesis-hipotesis mengenai hubungan yang dianggap terdapat diantara
fenomen-fenomena.
Motivasi seseorang dalam melakukan riset boleh jadi merupakan keinginan yang timbul dari dalam
dirinya untuk memecahkan berbagai masalah maupun persoalan yang ada.
Adapun tujuan umum seseorang melakukan riset adalah untuk mengetahui jawaban dan masalah atau
persoalah tersebut. Motivasi dan tujuan riset pada umumnya sama yaitu riset ditimbulkan oleh dua sisi yang
saling terkait.
Dalam riset akuntansi keperilakuan terdapat beberapa pernyataaan tentang manfaat dan pentingnya
riset :
1. Memberikan gambaran terkini (state of the art) terhadapa minat khusus dalam bidang baru yang harus
diperkenalkan
3. Untuk meninjau dan membandingkan dan membedakan kegiatan riset melalui subbidang akuntansi.
Memahami Replikasi
Replikasi adalah pengulangan suatu studi atau riset yang dilakukan secara sengaja yang pada
umumnya dilakukan dengan menggunakan prosedur-prosedur yang sama dengan riset terdahulu tetapi
menggunakan subjek yang berbeda.
13
Riset-riset penting biasanya selalu direplikasi sebelum mereka menemukan temuan ilmiah yang
diterima masyarakat.
Riset biasanya menghasilkan temuan dan bukti yang baru, atau temuan riset berbeda dengan riset
sebelumnya atau bertentangan dengan teoru yang berterima umum sehingga diperlukan pengujian terhadap
temuan tersebut.
Repikasi memberikan alat yang sangat bernilai kepada peneliti untuk menentukan derajat tingkat
temuan riset yang dapat digeneralisasi dengan populasi yang berbeda.
Temuan riset 20 tahun lalu mungkin sudah tidak valid untuk di aplikasikan sekarang oleh karena itu
diperlukan pengujian terhadapa perubahan waktu.
Replikasi memebrikan banyak dasar untuk menilai validitas dari temuan-temuan riset meskipun hanya
satu riset yang tersedia. Terdapat beberapa kecenderungan ditahuntahun belakangan ini untuk menghailkan
lebih banyak replikasi di bidang riset keperilakuan.
Mengenali Masalah
Suatu masalah dapat dinyatakan sebagai masalah ketika pertanyaan berikut terjawab:
1. Apakah masalah tersebut dapat dijawba secara efektif melalui proses riset? Apakah dapat dikumpulkan
data relevan yang diperlukan untuk menjawab masalah riset tersebut?
2. Apakah nilai temuan dari masalah tersebut cukup berarti? Apakah terkandung nilai penting dalam
masalah tersebut?
3. Apakah masalah tersebut merupakan masalah baru? Apakah masalah tersebut pernah diteliti
sebelumnya?
4. Apakah masalah tersebut memungkinkan untuk diteliti? Dalam hal ini termasuk kesesuaian masalah itu
senditi dengan latar belakang si peneliti.
13
Jenis Masalah
Berikut berbagai jenis masalah riset akuntansi keperilakuan yang membutuhkan penyelesaian:
1. Masalah yang ada saat ini di berbagai subbidang akuntansi keperilakuan yang memerlukan
penyelesaian
2. Area-area tertentu dalam subbidang akuntansi keperilakuan yang memerlukan pembenahan atau
perbaikan
Sumber penemuan masalah dalam riset akuntansi keperilakuan dapat ditelusuri dari berbagai aspek
yang dikelompokkan dalam dua faktor :
2. Tinjauan terhadap literatur riset. Yang dimana literatur disini deibagi menjadi dua kelompok kembali :
b. Literatur yang belum terpublikasi – skripsi, tesis, disertasi dan makalah-makalah seminar.
1. Periset mengumpulkan data tanpa rencan atau tujuan riset yang jelas
2. Periset memperolej sejumlah dat dan berusaha merumuskan masalah riset sesuai dengan data
yang tersedia
3. Periset merumuskan masalah riset dalam bentuk yang terlalu umum dan ambigu
4. Periset menemukan masalah tanpa terlebih dahulu menelaah hasil-hasil riset sebelumnya dengan
topik sejenis
5. Periset memilih masalah riset yang hasilnya kurang memberikan kontribusi terhadap
pengembangan teori atau pemecahan masalah praktis
Memahami Teori
13
1. Mebatasi cakupan fakta yang harus dipelajari
3. Menyarankan suatu sistem bagi peneliti untuk menggunakan data dalam rangka menklasifikasikan
dengan cara yang berarti
4. Merangkum pengetahuan tentang suatu ibjek dan menyatakan keseragaman yang berada di luar
pengamatan
5. Dapat digunakan untuk memprediksi fakta-fakta lebih lanjut yang harus ditemukan.
Konsep - Mengungkapkan abstraksi yang terbebtuk oleh generalisasi dari hal-hal khusus.
Variabel Riset
Variabel merupakan suatu sifat yang dapat dimiliki berbagai macam nilai. Yang biasanya diekspresikan
dengan simbol x dan y yang padanya dilekatkan bilangan atau nilai.
Variabel independen – variabel bebas yang dipandang sebagai penyebab munculnya variabel dependen yang
diduga sebagai akibat
Variabel dependen – jenis variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi variabel independen
Variabel moderasi – variabel independen kedua yang dipercaya mempunyai kontribusi yang signifikan
mempunyai pengaruh ketidakpastian terhadap keaslian hubungan antara variabel independen dan variabel
dependen.
Variabel intervensi – suatu mekanisme konseptual di mana variabel independen dan variabel moderasi
mepengaruhi variabel dependen.
Proposisi didefinisikan sebagai suatu pernyataan tentang konsep-konsep yang dapat dipertimbangkan.
Proposisi dapat dapat menjadi benar atau salah apabila mengacu pada fenomena yang diobservasi dimana
proposisi diformulasikan untuk diuji secara empiris sebagai hipotesis.
Kriteria hipotesis:
13
2. Berupa pertanyaan yang dirumuskan dengan maksud untuk dapat diuji secara empiris
3. Berupa pertanyaan yang dikembangkan berdasarkan teori –teori yang lebih kuat dibandingkan dengan
hipotesis saingan
Rumusan hipotesis dapat dinyakan dalam berbgai bentuk yaitu jika maka atau proposisi, hipotesis nol,
hiptesis alternatif.
1. Data Subjek – berupa opini, sikap pengalaman atau karakter dari orang atau kelompok yang menjadi
subjek riset.
2. Data Fisiki – jenis data riset yang berupa objek atau benda-benda fisik
3. Data Dokumenter – jneis data riset yang berupa faktur, penjualan surat-surat, notulen memo atau
dalam bentuk laporan program
Sumber Data :
2. Data Sekunder – data yang diperoleh secara ridak langsung melalui perantara
Validitas mengacu pada cara peneliti menggambarkn dimensi-dimensi dan konsep atau masalah yang
ingin diukur, yang berkaitan dengan tingkat ukuran yang diberikan untuk menutupi rentang setiap pertanyaan
yang diajukan.
Validitas prediktif – berkaitan dengan keakuratan suatu penguian dalam meprediksi perilaku
Validitas Konkruen – hubungan antara alat ukur dan kriteria sekarang atau masa lalu
Validitas Konstruksi – validitas yang didasarkan pada suatu pertimbangan tentang kesesuaian hasil pengukuran
tersebut dengan teori.
Survei – data dikumpulkan dengan mengirimkan surat elektronik (e-mail), menelepon, atau memberikan
serangakaian pertanyaan sehingga tidak ada interaksi langsung antara peneliti dengan responden.
13
Observasi – Proses pencatatan pola perilaku manusia, sesuatu hal, atau kejadian yang sistematis tanpa ada
pertanyaan maupun komunikasi dengan individu individu yang diteliti.
Langkah awal dalam memilih rsponden adalah menetukan populasi yang kemudian menetukan suatu sensus
atau suatu sampel. Sensus akan tepat ketika :
1. Populasinya kecil dan biata pengumpulan data tidak melebihi biaya pengambilan sampel secara
signifikan
Instrumen Riset
Pencarian instrumen merupakan langkah penting dalam proses riset. Kusioner harus sesuai dengan
responden da didesain secara menarik sehingga responden tertarik untuk menjawab kusioner tersebut
Kusioner yang baik sangat berperan jika responden tidak kooperatif. Rendahnya kerja sama membuat
peneliti mengalami kesulitan dalam mengeneralisasikan sampel terhadap populasi.
Peneliti seharusnya menentukan dasar dari kenginan informasi dan memilih suatu format pertanyaan
yang akan menyediakan informasi dengan sedikit pembatasan terhadap responden.
Analitis data dilakukan setelah peneliti mengumpulkan semua data yang diperlukan dalam riset.
Secara umum laporan riset berisi tentang hal-hal yang terkait dengan kegiatan peneliti sejak tahap
persiapan hingga interpretasi dan penyimpulan hasil analisis.
13
DAFTAR PUSTAKA
http://caturoktavianasholihah18.blogspot.com/2018/03/akutansi-perilaku-filosofi-riset-
dalam.html
https://www.coursehero.com/file/27700413/FILOSOFI-RISET-DALAM-BIDANG-AKUNTANSI-
KEPERILAKUANpptx/
13