Anda di halaman 1dari 6

Nama: AFITRIANI

NPM: C1C018022

Mata Kuliah: Akuntansi Keprilakuan VC

Tugas 3

BAB 5

1. Menurut pendapat anda, bagaimana peran pihak luar (without) dalam perkembangan
bidang akuntansi keperilakuan?
Jawaban:
Menurut saya pihak luar (without) secara berkelanjutan membuat beberapa asumsi
mengenai bagaimana mereka membuat orang termotivasi, bagaimana mereka
menginterpretasikan dan menggunakan informasi akuntansi, dan bagaimana sistem
akuntansi mereka sesuai dengan kenyataan manusia dan mempengaruhi organisasi.
Penjelasan tersebut menunjukan adanya aspek keperilakuan pada akuntansi, baik dari
pihak pelaksana (penyusun informasi) maupun dari pihak pemakai informasi akuntansi.
Pelaksana (penyusun informasi akuntansi) adalah seseorang atau kumpulan orang yang
mengoperasikan sistem informasi akuntansi dari awal sampai terwujudnya laporan
keuangan. Pengertian ini menjelaskan bahwa pelaksana memainkan peranan penting
dalam menopang kegiatan organisasi. Dikatakan penting  sebab hasil kerjanya dapat
memberikan manfaat bagi kemajuan organisasi dalam bentuk peningkatan kinerja melalui
motivasi kerja dalam wujud penetapan standar-standar kerja.

2. Bagaimana anda memandang tinjauan yang dikembangkan Burghstahlar dan Sundem,


yang berbeda dari pendapat ahli lainnya, seperti Binberg dan Shields serta Hopwood?
Jawaban:
Berbeda dari Birnberg dan Shields, menurut saya Burgstahler dan Sundem menunjukan
perbedaan yang besar (sudut pandang non-akuntansi). Riset akuntansi keperilakuan
menurut mereka telah diperhatikan di masa lalu oleh anggota komunitas sosial berbeda.
Tugas yang diambil oleh Burgstahler dan Sundem adalah sulit. Kekayaan dan
kompleksitas dari bidang yang muncul menciptakan kesulitan besar bagi pihak luar
(outsider). Hal ini membutuhkan investasi waktu yang besar untuk memahami aliran
proses riset, strategi kumulatif yang diadopsi, cara bidang tersebut distruktur dan
dikarakteristikkan, serta implikasi penuh dari keragaman perspektif konseptual yang
digunakan.

3. Hopwood sendiri bersimpati terhadap ajakan Caplan dan para peneliti lainnya untuk
meneliti akuntansi secara apa adanya. Jelaskan dasar pemikiran ini!
Jawaban:
Menurut saya oenjelasan tentang dasar pemikiran ini yaitu Caplan mengajak para peneliti
untuk memperluas fokus, bahwa sekarang adalah waktu yang tepatuntuk memperluas
fokus set lakuan dari perhatian terhadap isu keputusan kepadapembahasan mengenai
komponen keperilakuan dan akuntansi lainnya dari tugasauditing.
4. Bagaimana anda memandang kondisi pasang surut dalam aliran akuntansi keperilakuan?
Jawaban:
Menurut saya, teori pasang surut dalam aliran akuntansi keperilakuan Ialah tentang
perkembangan akuntansi memperbanyak temuan dari riset lain.Tinjauan ini terkadang
lebih implisit dalam pandangan Burgstahler dan Sundem yang mengandung intelektual
literatur riset daripada distribusi numerik.

BAB 6

1. Bagaimana anda melihat perkembangan riset akuntansi keprilakuan saat ini sehingga dapat
mempengaruhi pengambilan keputusan manajer?
Jawaban:
Menurut saya, perkembangan riset akuntansi keperilakuan saat ini sehingga dapat
memengaruhi pengambilan keputusan manajer adalah bahwa melalui riset akuntansi
keperilakuan digunakan informasi akuntansi yang dirancang untuk berfungsi sebagai suatu
dasar bagi pengambilan banyak keputusan penting di dalam maupun di luar perusahaan.
Sistem informasi dimanfaatkan untuk membantu dalam proses perencanaan, berhubungan
untuk memotivasi orang-orang pada semua tingkatan di dalam perusahaan. Umumnya,
prosedur akuntansi digunakan untuk melaksanakan banyak fungsi penting organisasional
yang sudah menjadi sangat teknis secara mendasar. Peningkatan ekonomi yang kontinyu
dan berkelanjutan dari suatu organisasi digunakan sebagai bahan dasar untuk memilih
informasi yang relevan dalam pengambilan keputusan.
Perkembangan yang pesat dalam riset akuntansi keperilakuan lebih disebabkan karena
akuntansi secara simultan dihadapkan dengan ilmu-ilmu sosial secara menyeluruh.
Mengenai bagaimana perilaku manusia memengaruhi data akuntansi dan keputusan bisnis,
serta bagaimana akuntansi memengaruhi keputusan bisnis dan perilaku manusia selalu
dicari jawabannya. Pada gilirannya, riset akuntansi keperilakuan diyakini dapat menjadi
suatu terobosan yang baik dalam pengukuran bisnis dan informasi, yang memungkinkan
para direktur eksekutif (CEO), direktur keuangan (CFO), dan pembuat rencana strategis
lainnya untuk mengoptimalkan keputusan yang diambil, yang pada akhirnya dapat
meningkatkan kinerja perusahaan. Riset akuntansi keperilakuan menggunakan metodologi
ilmu pengetahuan perilaku untuk melengkapi gambaran informasi dengan mengukur dan
melporkan faktor manusia yang memengaruhi keputusan bisnis dan hasil mereka.

2. Coba diskusikan seberapa jauh arah pergeseran riset bidang akuntansi keprilakuan saat ini
dibandingkan dengan tiga dasawarsa sebelumnya!
Jawaban:
Riset akuntansi keperilakuan merupakan suatu bidang baru yang secara luas berhubungan
dengan perilaku individu, kelompok dan organisasi bisnis, terutama yang berhubungan
dengan proses informasi akuntansi dan audit. Riset akuntansi keperilakuan merupakan
suatu fenomena baru yang sebetulnya dapat ditelusuri kembali pada awal tahun 1960-an,
walaupun sebetulnya dalam banyak hal riset tersebut dapat dilakukan lebih awal.
Awal perkembangan riset akuntansi keperilakuan menekankan pada aspek akuntansi
manajemen khususnya penganngaran (budgeting), namun domain dalam hal ini terus
berkembang dan bergeser ke arah akuntansi keuangan, sistem informasi akuntansi, dan
audit. Dalam audit, riset akuntansi keperilakuan telah berkembang, tinjauan literatur telah
menjadi spesialisasi dengan lebih memfokuskan diri pada atribut keperilakuan spesifik
seperti proses kognitif (Bonner dan Pennington, 1991), atau riset keperilakuan pada suatu
topik khusus seperti audit sebagai tinjauan analitis (analytical review). Sinyal ini
merupakan awal terhadap pematangan dan pendewasaan riset akuntansi keperilakuan.
Sebagai bidang riset yang sering memberikan kontribusi yang bermakna, riset akuntansi
keperilakuan ini dapat membentuk kerangka dasar (framework) serta arah riset di masa
yang akan datang. Banyaknya volume riset atas akuntansi keperilakuan dan meningkatnya
sifat spesialisasi riset, serta tinjauan studi secara periodik, akan memberikan manfaat
untuk beberapa tujuan sebagai berikut ini:
1. memberikan gambaran state of the art terhadap minat khusus dalam bidang baru yang
ingin diperkenalkan;
2. membantu dalam mengidentifikasikan kesenjangan riset;
3. untuk meninjau dengan membandingkan dan membedakan kegiatan riset melalui sub
bidang akuntansi.
Sejarah akuntansi telah dimulai dari tahun 1749 dimana Luca Pacioli telah membahas
mengenai system pembukuan berpasangan. Kemudian pada tahun 1951, Controllership
Foundation of America mensponsori suatu riset untuk menyelidiki dampak anggaran
terhadap manusia. Pada tahun 1960, Steadry menggali pengaruh anggaran motivasional
dengan menggunakan suatu eksperimen analog. Dan riset-riset ini terus berkembang
sampai dengan saat ini.
Pendekatan klasikal lebih menitikberatkan pada pemikiran normatif yang mengalami
kejayaannya pada tahun 1960-an. Pada tahun 1970-an, terjadi pergeseran pendekatan
dalam riset akuntansi. Alasan yang mendasari ini adalah pendekatan normatif yang telah
berjaya selama satu dekade ini tidak dapat menghasilkan teori akuntansi yang siap
digunakan dalam praktik sehari-hari. Pada kenyataannya, desain sistem akuntansi yang
dihasilkan dari riset normatif tidak dipakai dalam praktik. Sebagai konsekuensinya,
muncul anjuran untuk memahami berfungsinya sistem akuntansi secara deskriptif dalam
praktik nyata. Pendekatan normatif maupun positif masih mendominasi riset akuntansi
hingga saat ini. Hampir semua artikel yang terbit di jurnal The Accounting
Review maupun Journal of Accounting Research dan Journal of Business
Research menggunakan pendekatan utama (mainstream) dengan ciri khas penggunaan
model matematis dan pengujian hipotesis. Walaupun pendekatan utama masih
mendominasi riset manajemen dan akuntansi hingga saat ini, pendekatan ini pada dasarnya
tidak memercayai dasar filosofi yang digunakan oleh pengikut pendekatan utama. Sebagai
gantinya, pendekatan-pendekatan baru tersebut meminjam metodologi dari ilmu-ilmu
sosial lainnya, seperti filsafat, sosiologi, dan antropologi untuk memahami akuntansi.

3. Asumsi-asumsi filosofis apa saja yang membangun akuntansi keprilakuan? Jelaskan!


Jawaban:
Asumsi-asumsi filosofis yang membangun akuntansi keperilakuan adalah sebagai berikut.
 Suatu pengetahuan (knowledge), termasuk bidang akuntansi keperilakuan, dibangun
berdasarkan asumsi-asumsi filosofis tertentu. Menurut Burrel dan Morgan (1979),
asumsi-asumsi tersebut adalah ontologi (ontology), epistemologi
(epistemology), hakikat manusia (human nature), dan metodologi (methodology).
 Ontologi berhubungan dengan hakikat atau sifat dari realitas atau objek yang akan
diinvestigasi dalam akuntansi keperilakuan.
 Epistemologi berhubungan dengan sifat ilmu pengetahuan, bentuk ilmu
pengetahuan tersebut, serta cara mendapatkan dan menyebarkannya.
 Pendekatan subjektivisme (anti-positivism) memberikan penekanan bahwa
pengetahuan bersifat sangat subjektif dan spiritual atau transendental yang
didasarkan pada pengalaman dan pandangan manusia.
 Pendekatan objektivisme (positivism) berpandangan bahwa pengetahuan itu
berada dalam bentuk yang tidak berwujud (intangible)
 Burrel dan Morgan memandang bahwa filsafat ilmu harus mampu melihat keterkaitan
antara manusia dengan lingkungannya.
 Pendekatan voluntarisme (voluntarism) memberikan penekanan pada esensi
bahwa manusia berada di dunia ini untuk memecahkan fenomena sosial sebagai
makhluk yang memiliki kehendak dan pilihan bebas (free will and choice)
 Pendekatan determinisme memandang bahwa manusia dan aktivitasnya
berpengaruh terhadap metodologi yang akan digunakan.
 Metodologi dipahami sebagai suatu cara menentukan teknik yang tepat untuk
memperoleh pengetahuan.
 Pendekatan ideografik menjadi landasan pandangan bahwa seseorang akan dapat
memahami dunia sosial dan fenomena yang diinvestigasi, apabila ia
memperolehnya atas dasar pengetahuan pihak pertama.
 Pendekatan nomotetik (nomotethic) mempunyai sistem baku dalam melakukan
penyelidikan yang biasanya disebut sistem protokol dan teknik.

4. Bagaimana anda melihat perkembangan penulisan artikel bidang akuntansi keprilakuan


dalam jurnal internasional maupun nasional?
Jawaban:
Menurut saya dalam perkembangan penulisan artikel bidang akuntansi keperilakuan di
jurnal-jurnal internasioanal maupun nasional sebagai berikut. 
Akuntansi keperilakuan sebenarnya merupakan bagian dari ilmu akuntansi yang
perkembangannya semakin meningkat dalam 25 tahun belakangan ini. Hal ini ditandai
dengan lahirnya sejumlah jurnal dan artikel yang berkenaan dengan keperilakuan
(behavioral), dan semakin menjamurnya buku-buku teks berbahasa asing yang membahas
tentang akuntansi keperilakuan. Salah satu jurnal yang begitu populer yang mengangkat
permasalahan akuntansi keperilakuan adalah Behavior Research in Accounting yang
diterbitkan oleh American Accounting Association. Di Amerika Serikat sendiri, mata
kuliah mengenai akuntansi keperilakuan semakin banyak ditawarkan. Perkembangan ini
juga didukung oleh semakin bertumbuhnya riset-riset para mahasiswa akuntansi dan
pengajar mereka yang berfokus pada dimensi akuntansi keperilakuan.
Hampir semua artikel yang terbit di jurnal The Accounting Review maupun Journal of
Accounting Research dan Journal of Business Research menggunakan pendekatan utama
(mainstream) dengan ciri khas penggunaan model matematis dan pengujian hipotesis.
Walaupun pendekatan utama masih mendominasi riset manajemen dan akuntansi hingga
saat ini, pendekatan ini pada dasarnya tidak memercayai dasar filosofi yang digunakan
oleh pengikut pendekatan utama. Sebagai gantinya, pendekatan-pendekatan baru tersebut
meminjam metodologi dari ilmu-ilmu sosial lainnya, seperti filsafat, sosiologi, dan
antropologi untuk memahami akuntansi.

5. Petakan hasil riset akuntansi keprilakuan yang dipublikasi pada Simposium Nasional
Akuntansi pada 15 tahun terakhir!
Jawaban:
Dengan menggunakan data dari semua survei dalam riset akuntansi keperilakuan yang
terdapat dalam proceeding simposium nasional akuntansi (SNA) 1 – SNA 15 (2012),
ditemukan bahwa sebagian besar peneliti sudah melakukan prosedur penelitian survei
sesuai prinsip-prinsip mendasar yang disarankan sehingga kualitas data yang
digunakan dalam penelitian cukup dapat dipertanggung jawabkan, meskipun masih
ada beberapa hal yang mungkin masih perlu diperbaiki untuk meningkatkan kualitas
data dari metode survei.
Waktu 15 tahun sejak SNA pertama tahun 1997 hingga SNA 15 tahun 2012.
Tabel 1. Persentasi penelitian survei bidang akuntansi manajemen dan keperilakuan di
SNA 1–15 (tahun 1997–2012)

Tabel 1 tersebut, terlihat bahwa perkembangan penelitian empiris di bidang akuntansi

keperilakuan dengan menggunakan survei mail questionnaire relatif stabil dari tahun ke

tahun.Pada SNA 1 tahun 1997 hanya ada satu bidang penelitian yaitu bidang akuntansi

keuangan sehingga tidak ada penelitian empiris yang menggunakan metode survei. Metode

mail questionnaire paling banyak digunakan pada SNA 6 tahun 2003 yaitu 16 penelitian

(15%) dilanjutkan dengan SNA 9 tahun 2006 (12%) dan SNA 8 tahun 2005 (10%),

selebihnya relatif stabil dengan jumlah penelitian berkisar dari 2–9 penelitian (2%-9%). Tabel

2 memperlihatkan daftar penelitian empiris dengan mail questionnaire beserta karakteristik

untuk tiap-tiap penelitian yang meliputi: (1) populasi survei, (2) response rate dan ukuran
sampel, (3) prosedur pre-test, (4) prosedur follow-up, (5) analisa non-response bias, dan (6)

tipe ukuran dependen variabel. Karakteristik tersebut akan dianalisis dalam pembahasan

beserta dengan data yang tidak ditabulasikan dalam tabel tersebut.

6. Menurut anda, topik apa saja yang paling dominan mempengaruhi akuntansi
keperilakuan?
Jawaban:
a) Audit
Riset ini menyarankan bahwa terdapat suatu peluang yang berhubungan dengan
pemahaman dan evaluasi hasil keputusan audit. Salah satu kesulitan dengan riset yang
berorientasi pada keputusan dalam audit adalah kurangnya kriteria variabel yang dapat
diamati terhadap penilaian kinerja auditor sehingga peneliti sering melakukan studi
atas konsensus penilaian dan konsistensi.
b) Akuntansi Keuangan
Secara jelas, pentingnya riset akuntansi keuangan yang berbasis pasar modal
dibadingkan dengan audit menunjukkan kurang kuatnya permintaan eksternal terhadap
riset akuntansi keperilakuan dalam bidang keuangan.
c) Akuntansi Manajemen
Awalnya ini merupakan pertimbangan yang lebih luas dibandingkan dengan riset
akuntansi keuangan, dan memungkinkan pencerminan tradisi yang lama yang berbeda
dari riset akuntansi keperilakuan dalam bidang audit.
d) Sistem Informasi Akuntansi
Keterbatasan riset akuntansi keperilakuan dalam bidang sistem informasi akuntansi
adalah kesulitan membuat generalisasi meskipun berdasarkan pada studi sistem
akuntansi yang lebih awal sekalipun.
e) Perpajakan
Riset akuntansi keperilakuan dalam bidang perpajakan telah memfokuskan diri pada
kepatuhan dengan melakukan pengujian variabel psikologi dan lingkungan.
f) Pertumbuhan Riset Perilaku
Indikasi penting dari pertumbuhan minat dalam pendekatan perilaku terhadap
akuntansi merupakan pengaruh dari paradigma perilaku riset. Hasil ini menyatakan
bahwa pengaruh terhadap literatur tersebut dapat diperkirakan berdasarkan jumlah
identifikasi staf dan minat perilaku.

Anda mungkin juga menyukai