Anda di halaman 1dari 8

AKUNTANSI KEPERILAKUAN

EKA 450 C1

PENGANTAR AKUNTANSI KEPERILAKUAN

Nama Anggota Kelompok:


Gede Diatmika Putra NIM. 1506305077
P. Sigit Wahyudhi NIM. 1506305151

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
JIMBARAN
2017
PENGANTAR AKUNTANSI KEPERILAKUAN
Definisi Akuntansi Keperilakuan

American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) dalam


Accounting Terminology Bulletin No. 1, tahun 1953 rnenyatakan:

Akuntansi adalah seni pencatatan, pengelompokkan dan pengikhtisaran


dengan cara yang berarti, atas semua transaksi dan kejadian yang bersifat
keuangan, serta penafsiran hasil-hasilnya.

Menurut filsafat ilmu, pengetahuan (knowledge) merupakan bagian dari ilmu


(science), Pengetahuan yang diperoleh dengan menggunakan metode ilmiah dapat
dikategorikan kepada pengetahuan yang bersifat ihniah, atau (pengetahuan ilmiah),
atau ilmu. Untuk mengatakan akuntansi sebagai suatu ilmu dalam artian ilmu murni
masih memerlukan penelitian dan pengembangan lebih lanjut. Memang akuntansi
belum dapat dikategorikan sebagai ilmu dalam artian ilmu pengetahuan murni,
tetapi akuntansi bukanlah pula semata-mata sebagai pengetahuan teknik dan
mekanik yang isinya hanya tentang bagaimana cara mencatat dan menyusun
laporan keuangan saja (Suwardjono), tetapi di dalamnya terdapat konsep-konsep
yang fundamental, prinsip dan standar yang dihasilkan dari suatu proses pemikiran
yang ilmiah atau menggunakan rnetodologi yang ilmiah.

Akuntansi adalah informasi, atau lebih tepatnya sistem informasi akuntansi.


Keberhasilan suatu sistem informasi akuntansi tak lepas dari perlilaku manusia
selaku pemakai dan yang memberikan responnya. Perkembangan akuntansipun tak
terlepas dari perilaku. Mendesaknya kebutuhan akuntansi dan pentingnya peranan
manusia (akuntan dan auditor) dalam bidang akuntansi, maka dengan mengadopsi
bidang-bidang ilmu lainnya, seperti ilmu psikologi khususnya psikologi kognitif,
antropologi dan sosial, lahirlah akuntansi keperilakuan. Banyak bukti empiris yang
dihasilkan oleh para peneliti yang ikut memperkuat bidang akuntansi keperilakuan.
Dua jurnal terkenal, yaitu Behavioral Research in Accounting (BRIA) dan
Auditing: A Journal of Practice & Theory, sangat memengaruhi perkembangan
akuntansi keperilakuan sampai saat ini. Isu-isu kontemporer saat ini, misalnya
behavioural finance, merupakan aplikasi aspek keperilakuan dalam bidang
keuangan dan menjadi bukti sah bahwa aspek keperilakuan merupakan lahan yang
subur bagi penelitian akuntansi. Penelitian-penelitian di bidang akuntansi
keperilakuan merupakan aplikasi dari ilmu keperilakuan dengan menggunakan
berbagai metode diantaranya adalah eksperimental, studi lapangan dan Teknik-
teknik korelasional. Hasil-hasil penelitian ini menyediakan suatu pemahaman yang
lebih luas dalam memberikan penjelasan dan pemecahan atas praktik-praktik
keperilakuan.

Penelitian adalah jembatan antara teori dan praktik. Ada teori-teori


keperilakuan, kemudian dihubungkan dengan praktik-praktik yang terjadi di
akuntansi melalui penelitian, maka upaya menjembatani itu terjadi. Teori yang
sudah terkonfirmasi, bias menjadi penduan untuk menjelaskan fenomena dunia
nyata. Hasil penelitian juga dapat digunakan untuk memperbaiki praktik-praktik
akuntansi.

American Accounting Associations Comittees berdasarkan pada Behavioral


Science Content of the Accounting Curriculum mengembangkan lingkup dan
definisi dari Ilmu Keperilakuan sebagai berikut.

Istilah ilmu keperilakuan adalah penemuan yang realtif baru. Konsep


tersebut begitu luas sehingga lingkup dan isinya lebih baik digambarkan dari awal.
Ilmu keperilakuan mencakup bidang riset apapun yang mempelajari, baik melalui
metode eksperimentasi maupun observasi, perilaku manusia dalam lingkungan fisik
maupun sosial.

Akuntansi keperilakuan merupakan bagian dari disiplin ilmu akuntansi yang


mengkaji hubungan antara perilaku manusia dan sistem akuntansi, serta dimensi
keperilakuan dari organisasi di mana manusia dan sistem akuntansi itu berada dan
diakui keberadaannya. Dengan demikian, definisi akuntansi keperilakuan adalah
suatu studi tentang perilaku akuntan atau non-akuntan yang dipengaruhi oleh
fungsi-fungsi akuntansi dan pelaporan. Akuntansi keperilakuan menekankan pada
pertimbangan dan pengambilan keputusan akuntan dan auditor, pengaruh dari
fungsi akuntansi (misalnya partisipasi penganggaran, keketatan anggaran, dan
karakter sistem informasi) dan fungsi auditing terhadap perilaku, misalnya
pertimbangan (judgment) dan pengambilan keputusan auditor dan kualitas
pertimbangan dan keputusan auditor, dan pengaruh dari keluaran dari fungsi-fungsi
akuntansi berupa laporan keuangan terhadap pertimbangan pemakai dan
pengambilan keputusan.

Secara lebih terperinci ruang lingkup akuntansi keperilakuan meliputi:

(1) Mempelajari pengaruh antara perilaku manusia terhadap konstruksi,


bangunan, dan penggunaan sistem informasi akuntansi yang diterapkan
dalam perusahaan dan organisasi, yang berarti bagaimana sikap da gaya
serta desain organisasi.
(2) Mempelajari pengaruh sistem informasi akuntansi terhadap perilaku
manusia, yang berarti bagaimana sistem akuntansi mempengaruhi
kinerja, motivasi, produktivitas, pengambilan keputusan, kepuasan
kerja, dan kerja sama.
(3) Metode untuk menjelaskan dan memprediksi perilaku manusia dan
strategi untuk mengubahnya, yang berarti bagaimana sistem akuntansi
dapat dipergunakan untuk memengaruhi perilaku, dan bagaimana
mengatasi resistensi tersebut.

Namun demikian, banyak yang kurang setuju dengan sebutan istilah


akuntansi keperilakuan. Diantaranya adalah Wiajya (2003). Wijaya (2003) lebih
suka menggunakan istilah aspek perilaku dalam akuntansi sebagai padanan istilah
akuntansi keperilakuan. Hal ini untuk menghindari kesan bahwa ada suatu bidang
ilmu yang setara dengan akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Padahal,
aspek perilaku dalam akuntansi mencakup pula keseluruhan bidang seperti
akuntansi keuangan, akuntansi manajemen, akuntansi sektor public, akuntansi
sistem informasi, dan pengauditan.

Perkembangan Akuntansi Keperilakuan

Riset akuntansi keperilakuan merupakan suatu bidang baru yang secara luas
berhubungan dengan perilaku individu, kelompok, dan organisasi bisnis, terutama
yang berhubungan dengan proses informasi akuntansi dan audit. Studi terhadap
perilaku akuntan atau perilaku dari non akuntan telah banyak dipengaruhi oleh
fungsi akuntan dan laporan (Hofstede dan Kinerd, 1970). Riset akuntansi
keperilakuan meliputi masalah yang berhubungan dengan:

1. Pembuatan keputusan dan pertimbangan oleh akuntan dan auditor.


2. Pengaruh dari fungsi akuntansi seperti partisipasi dalam penyusunan
anggaran, karakteristik sistem informasi, dan fungsi audit terhadap
perilaku baik karyawan, manajer, investor, maupun Wajib Pajak.
3. Pengaruh dari hasil fungsi tersebut, seperti informasi akuntansi dan
pengunaan pertimbangan dalam pembuatan keputusan

Pada bulan Juni 1951, Controllership Foundation of America mensponsori


suatu riset untuk menyelidiki dampak anggaran terhadap manusia. Sejumlah
penjelasan dan kesimpulan dari hasil riset mengenai perangkap keperilakuan pada
anggaran dan pembuatan anggaran dalam banyak pemikiran masih bersifat
sementara, dan oleh karena itu masih perlu disempurnakan.

Paradigma riset perilaku yang dilakukan oleh Steadry (1960) dalam


disertasinya telah menggali pengaruh anggaran motivasional dengan menggunakan
suatu eksperimen analog. Selanjutnya disusul oleh karya Benston (1963) serta
Churcil dan Cooper (1965) yang memfokuskan pada akuntansi manajerial dan
pengaruh fungsi akuntansi pada perilaku. Riset-riset ini berlanjut pada tahun 1970-
an dengan satu rangkaian studi oleh Mock (1969-1973), Barefield (1972), Magee
dan Dickhout (1978), Benbasat dan Dexter (1979). Fokus dari studi-studi tersebut
adalah pada akuntansi manajerial, namun penekanannya mengalami pergeseran dari
pengaruh fungsi akuntansi ke perilaku terhadap pemrosesan informasi oleh
pembuat keputusan. Studi yang mempengaruhi bidang ini dilakukan oleh Ashton
(1974) dan Libby (1975), yang membantu membentuk suatu standar dalam desain
eksperimental dan validitas internal untuk pertimbangan riset yang diikuti.

Mulai dari tahun 1960 sampai 1980-an, jumlah artikel mengenai akuntansi
keperilakuan semakin meningkat. Artikel pertama menggambarkan mengenai
akuntansi keperilakuan, sementara artikel selanjutnya membahas mengenai teori
dan konsep ilmu pengetahuan keperilakuan dalam kaitannya dengan akuntansi serta
implikasinya bagi prinsip-prinsip akuntansi dan praktisnya. Pertumbuhan studi
akuntansi keperilakuan mulai muncul dan berkembang, terutama diprakarsai oleh
akademisi profesi akuntan. Penggabungan aspek-aspek perilaku pada akuntansi
menunjukkan adanya pertumbuhan minat akan bidang riset ini. Berbagai variabel
perilaku yang terus dipelajari oleh para akuntan terkait dengan akuntansi dapat
dilihat pada gambar dibawah ini,

Landasan Teori dan Pendekatan Akuntansi Keperilakuan

Hidayati (2002) menjelaskan bahwa sebagai bagian dari ilmu keperilakuan


(behavior science), teori-teori akuntansi keperilakuan dikembangkan dari riset
empiris atas perilaku manusia dalam organisasi. Dengan demikian, peranan riset
dalam pengembangan ilmu itu sendiri tidak diragukan lagi.

Dari Pendekatan Normatif ke Deskriptif

Pada awal perkembangannya, desain riset dalam bidang akuntansi


manajemen masih sangat sederhana, yaitu hanya memfokuskan pada masalah-
masalah perhitungan harga pokok produk. Seiring dengan perkembangan teknologi
produksi, permasalahan riset diperluas dengan diangkatnya topic mengenai
penyusunan anggaran, akuntansi pertanggungjawaban, dan masalah harga transfer.
Meskipun demikian, berbagai riset tersebut masih bersifat normatif.

Pada tahun 1952 C. Argyris menerbitkan risetnya pada tahun 1952, desain
riset akuntansi manajemen mengalami perkembangan yang signifikan dengan
dimulainya usaha untuk menghubungkan desain system pengendalian manajemen
suatu organisasi dengan perilaku manusia. Sejak saat itu, desain riset lebih bersifat
deskriptif dan diharapkan lebih bisa menggambarkan kondisi nyata yang dihadapi
oleh para pelaku organisasi.

Dari Pendekatan Universal ke Pendekatan Kontijensi

Riset keperilakuan pada awalnya dirancang dengan pendekatan universal


(universalistic approach), seperti riset Argyris (1952), Hopwood (1972), dan Otley
(1978). Tetapi, karena pendekatan ini memiliki banyak kelemahan, maka segera
muncul pendekatan lain yang selanjutnya mendapat perhatian besar dalam bidang
riset, yaitu pendekatan kontinjensi (contingency approach).

Berbagai riset yang menggunakan pendekatan kontinjensi dilakukan dengan


tujuan mengidentifikasi berbagai variabel kontinjensi yang mempengaruhi
perancangan dan penggunaan sistem pengendalian manajemen. Secara ringkas,
berbagai variabel kontinjensi yang mempengaruhi desain system pengendalian
manajemen tersebut adalah sebagai berikut:

1. Ketidakpastian (uncertainty) seperti tugas, rutinitas, repetisi, dan faktor-


faktor eksternal lainnya.
2. Teknologi dan saling ketergantungan (technology and interdependence)
seperti proses produksi, produk masal, dan lainnya.
3. Industri, perusahaan, dan unit variabel seperti kendala masuk ke dalam
industri, rasio konsentrasi, dan ukuran perusahaan.
4. Strategi kompetitif (competitive strategy) seperti penggunaan biaya rendah
atau keunikan.
5. Faktor-faktor yang dapat diamati (observability factor) seperti
desentralisasi, sentralisasi, budaya organisasi dan lainnya

Chenhall dan Morris meneliti tentang hubungan antara variabel kontinjensi


ketidakpastian lingkungan dan ketergantungan organisasi terhadap hubungan
antara struktur organisasi dan persepsi atas manfaat sistem akuntansi.
DAFTAR PUSTAKA

Ikhsan, Arfan, dan Muhammad Ishak, 2005, "Akuntansi Keperilakuan," Salemba


Empat.

Suartana, I Wayan. 2010. Akuntansi Keperilakuan: Teori dan Implementasi.


Yogyakarta: Penerbit ANDI.

http://www.akuntansiitumudah.com/ilmu-akuntansi/ (Ilmu Akuntansi


Keperilakuan, diakses tanggal 14 September 2017)

http://www.investopedia.com/terms/b/behavioral-accounting.asp (Behavioral
Accountung, diakses tanggal 14 September 2017)

http://keuanganlsm.com/definisi-dan-ruang-lingkup-akuntansi-keperilakuan/
(Definisi dan Ruang Lingkup Akuntansi Keperilakuan, diakses tanggal 14
September 2017)

Anda mungkin juga menyukai