0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
89 tayangan4 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi perilaku dan ilmu sosial, komponen-komponen sikap, cara memotivasi karyawan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi mobilitas sosial dalam organisasi.
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi perilaku dan ilmu sosial, komponen-komponen sikap, cara memotivasi karyawan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi mobilitas sosial dalam organisasi.
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi perilaku dan ilmu sosial, komponen-komponen sikap, cara memotivasi karyawan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi mobilitas sosial dalam organisasi.
Behavioral Accounting :Utamanya akuntansi, dengan pengetahuan dasar
ilmu sosial.
Behavioral Science : Utamanya ilu sosial, tanpa pengetahuan akuntansi.
* Kemampuan dalam melakukan penelitian keperilakuan
B.A : Bukan Utama B.S : Utama
* Pengetahuan dan pemahaman tentang organisasi bisnis dan sistem
akuntansi
B.A : Utama B.S : Bukan Utama
* Orientansi
B.A : Profesional B.S : Ilmiah
*Pendekatan pada masalah
B.A : Praktikal B.S : Teoritikal, dan Praktikal
* Fungsi
B.A : Melayani Klien, dan memberi saran kepada manajemen
B.S : peningkatan ilmu dan penyelesaian masalah
* Minat kepada ilmu keperilakuan
B.A : Dibatasi pada bidang yang berkaitan dengan ilmu akuntansi
B.S : Dibatasi pada sub. disiplin yang yang luas pada ilmu keperilakuan 2. TIGA KOMPONEN SIKAP DAN CONTOHNYA
Komponen Kognitif berisi persepsi, kepercayaan, dan stereotipe yang
dimiliki individu mengenai sesuatu. Persepsi dan kepercayaan seseorang mengenai objek sikap berwujud pandangan (opini) dan sering kali merupakan stereotipe atau sesuatu yang telah terpolakan dalam pikirannya. Komponen kognitif dari sikap ini tidak selalu akurat. Kadang- kadang kepercayaan justru timbul tanpa ada nya informasi yang tepat mengenai suatu objek. Kebutuhan emosional bahkan sering meru-pakan determinan utama bagi terbentuknya kepercayaan.
Komponen Afektif melibatkan perasaan atau emosi. Reaksi emosional kita
terhadap suatu objek akan membentuk sikap positif atau negatif terhadap objek tersebut. Reaksi emosional ini banyak ditentukan oleh kepercayaan terhadap suatu objek, yakni kepercayaan suatu objek baik atau tidak baik, bermanfaat atau tidak bermanfaat.
Komponen Konatif atau kecenderungan bertindak (berperilaku) dalam
diri seseorang berkaitan dengan objek sikap. Perilaku seseorang dalam situasi tertentu dan dalam situasi menghadapi stimulus tertentu, banyak ditentukan oleh kepercayaan dan perasaannya terhadap stimulus tersebut. Kecenderungan berperilaku secara konsisten, selaras dengan kepercayaan dan perasaan ini membentuk sikap individual.
CARA MENEJER MEMOTIVASI KARYAWAN YANG PUAS DIRI (Pekerjaan
dan gajinya)
Motivasi karyawan dipengaruhi oleh kepuasan kerja, yaitu tingkat sejauh
mana karyawan puas dengan pekerjaan mereka. Karyawan yang puas dengan pekerjaannya akan lebih termotivasi, jika manajer dapat memotivasi karyawan dengan memastikan kepuasan kerja. Perusahaan harus menyadari adanya kebutuhan untuk memuaskan karyawan. Sebagai pelaku bisnis, sudah seharusnya kita dapat memiliki fokus yang lebih besar pada kepuasan karyawan, yang akan membawa kita pada kualitas yang lebih tinggi, pertumbuhan yang lebih baik, dan profitabilitas yang meningkat. Karyawan akan menjadi lebih termotivasi ketika mereka diperbolehkan untuk berpartisipasi. menejer dapat memotivasi karyawannya dengan memberikan lebih banyak perhatian kepada mereka dan memperbolehkan mereka untuk berpartisipasi. Kesimpulannya, penyesuaian apapun dalam kondisi yang mencerminkan peningkatan perhatian kepada karyawan akan menghasilkan produktivitas yang lebih tinggi. Saat mereka telah mencapai kategori tertentu, mereka akan termotivasi untuk mencapai kategori berikutnya. Lima kategori dalam teori kebutuhan yang dapat diterapkan dalam sebuah perusahaan untuk terus memotivasi karyawan.
3. Dengan memberikan imbalan yang sesuai dengan tindakan atau perilaku
karyawan tersebut (konsekuensi dan perilaku). Motivasi ini dijelaskan dalam teori penguatan. Lalu memeberikan reward jika mencapai target pekerjaan dan mendapatkan punishment apabila pekerjaan tidak sesuai.
5. Aspek yang menguntungkan :
Kejelasan Tanggung Jawab. Setiap anggota organisasi harus
bertanggungjawab dan apa yang harus dipertanggung jawabkan. Setiap anggota organisasiharus bertanggung jawab kepada pimpinan atau atasan yang memberikankewenangan, karena pelaksanaan kewenangan itu yang harusdipertanggungjawabkan.
b. Kejelasan Kedudukan. Kejelasan kedudukan seseorang dalam
strukturorgansisasi sebenarnya mempermudah dalam melakukan koordinasi maupunhubungan karena adanya keterkaitan penyelesaian suatu fungsi yangdipercayakan kepada seseorang.
c. Kejelasan Uraian Tugas. Kejelasan uraian tugas dalam struktur
organisasisangat membantu pihak pimpinan untuk melakukan pengawasan danpengendalian, dan bagi bawahan akan dapat berkonsentrasi dalammelaksanakan suatu pekerjaan karena uraiannya yang jelas.
d. Kejelasan Jalur Hubungan. Dalam rangka pelaksaan tugas dan tanggung
jawabsetiap karyawan atau pegawai dalam sebuah organisasi, maka dibutuhkakejelasan hubungan yang tergambar dalam struktur, sehingga jalur penyelesaianpekerjaan akan semakin efektif dan dapat saling menguntungkan.
Aspek yang tidak menguntungkan :
a. Perbedaan jenis kelamin (Gender) Dalam masyarakat, pria di pandang lebihtinggi derajatnya dan cenderung menjadi lebih mobil daripada wanita. Perbedaanini mempengaruh dala mencapai prestasi, kekuasaan, status sosial, dankesempatan-kesempatan dalam masyarakat.
b. b. Faktor Pengaruh Sosialisasi yang Sangat Kuat. Sosialisasi yang sangat
atauterlampau kuat dalam suatu masyarakat dapat menghambat proses mobilitassosial. Terutama berkaitan dengan nilai-nilai dan adat yang berlaku.
c. c. Perbedaan Kepentingan. Adanya perbedaan kepentingan
antarindividu dalamsutu struktur organisasi menyebabkan masing-masing individu saling bersainguntuk memperebutkan sesuatu.
4. Karakteristik yang dimiliki individu akan dibawa ketika individu tersebut
memasuki lingkungan baru, yaitu organisasi, dan organisasi juga merupakan suatu lingkungan yang memiliki karakteristik tersendiri, jadi terkadang terjadi disconnect antara karakter individu dengan karakter organisas. Faktor yang mempengaruhi hal itu adalah: 1.Ciri-ciri biologis, 2.Kepribadian, 3.Kemampuan4.Pembelajaran atau Belajar5.Sikap6.Persepsi7.Kepuasan kerja8.Stress