Anda di halaman 1dari 4

Nama: Novilia

NMP: 17028002

Mata kuliah: Akuntansi Keprilakuan

1. * Bidang Keahlian

Behavioral Accounting :Utamanya akuntansi, dengan pengetahuan dasar


ilmu sosial.

Behavioral Science  : Utamanya ilu sosial, tanpa pengetahuan akuntansi.

* Kemampuan dalam melakukan penelitian keperilakuan

B.A : Bukan Utama B.S : Utama

* Pengetahuan dan pemahaman tentang organisasi bisnis dan sistem


akuntansi

B.A : Utama B.S : Bukan Utama

* Orientansi

B.A : Profesional B.S : Ilmiah

*Pendekatan pada masalah

B.A : Praktikal B.S : Teoritikal, dan Praktikal

* Fungsi

B.A : Melayani Klien, dan memberi saran kepada manajemen

B.S : peningkatan ilmu dan penyelesaian masalah

* Minat kepada ilmu keperilakuan

B.A : Dibatasi pada bidang yang berkaitan dengan ilmu akuntansi

B.S : Dibatasi pada sub. disiplin yang yang luas pada ilmu keperilakuan
2. TIGA KOMPONEN SIKAP DAN CONTOHNYA

Komponen Kognitif berisi persepsi, kepercayaan, dan stereotipe yang


dimiliki individu mengenai sesuatu. Persepsi dan kepercayaan seseorang
mengenai objek sikap berwujud pandangan (opini) dan sering kali
merupakan stereotipe atau sesuatu yang telah terpolakan dalam
pikirannya. Komponen kognitif dari sikap ini tidak selalu akurat. Kadang-
kadang kepercayaan justru timbul tanpa ada nya informasi yang tepat
mengenai suatu objek. Kebutuhan emosional bahkan sering meru-pakan
determinan utama bagi terbentuknya kepercayaan.

Komponen Afektif melibatkan perasaan atau emosi. Reaksi emosional kita


terhadap suatu objek akan membentuk sikap positif atau negatif terhadap
objek tersebut. Reaksi emosional ini banyak ditentukan oleh kepercayaan
terhadap suatu objek, yakni kepercayaan suatu objek baik atau tidak baik,
bermanfaat atau tidak bermanfaat.

Komponen Konatif atau kecenderungan bertindak (berperilaku) dalam


diri seseorang berkaitan dengan objek sikap. Perilaku seseorang dalam
situasi tertentu dan dalam situasi menghadapi stimulus tertentu, banyak
ditentukan oleh kepercayaan dan perasaannya terhadap stimulus tersebut.
Kecenderungan berperilaku secara konsisten, selaras dengan kepercayaan
dan perasaan ini membentuk sikap individual.

CARA MENEJER MEMOTIVASI KARYAWAN YANG PUAS DIRI (Pekerjaan


dan gajinya)

Motivasi karyawan dipengaruhi oleh kepuasan kerja, yaitu tingkat sejauh


mana karyawan puas dengan pekerjaan mereka. Karyawan yang puas
dengan pekerjaannya akan lebih termotivasi, jika manajer dapat
memotivasi karyawan dengan memastikan kepuasan kerja. Perusahaan
harus menyadari adanya kebutuhan untuk memuaskan karyawan. Sebagai
pelaku bisnis, sudah seharusnya kita dapat memiliki fokus yang lebih besar
pada kepuasan karyawan, yang akan membawa kita pada kualitas yang
lebih tinggi, pertumbuhan yang lebih baik, dan profitabilitas yang
meningkat. Karyawan akan menjadi lebih termotivasi ketika mereka
diperbolehkan untuk berpartisipasi. menejer dapat memotivasi
karyawannya dengan memberikan lebih banyak perhatian kepada mereka
dan memperbolehkan mereka untuk berpartisipasi. Kesimpulannya,
penyesuaian apapun dalam kondisi yang mencerminkan peningkatan
perhatian kepada karyawan akan menghasilkan produktivitas yang lebih
tinggi. Saat mereka telah mencapai kategori tertentu, mereka akan
termotivasi untuk mencapai kategori berikutnya. Lima kategori dalam teori
kebutuhan yang dapat diterapkan dalam sebuah perusahaan untuk terus
memotivasi karyawan.

3. Dengan memberikan imbalan yang sesuai dengan tindakan atau perilaku


karyawan tersebut (konsekuensi dan perilaku). Motivasi ini dijelaskan
dalam teori penguatan. Lalu memeberikan reward jika mencapai target
pekerjaan dan mendapatkan punishment apabila pekerjaan tidak sesuai.

5. Aspek yang menguntungkan :

Kejelasan Tanggung Jawab. Setiap anggota organisasi harus


bertanggungjawab dan apa yang harus dipertanggung jawabkan. Setiap
anggota organisasiharus bertanggung jawab kepada pimpinan atau atasan
yang memberikankewenangan, karena pelaksanaan kewenangan itu yang
harusdipertanggungjawabkan.

b. Kejelasan Kedudukan. Kejelasan kedudukan seseorang dalam


strukturorgansisasi sebenarnya mempermudah dalam melakukan
koordinasi maupunhubungan karena adanya keterkaitan penyelesaian
suatu fungsi yangdipercayakan kepada seseorang.

c. Kejelasan Uraian Tugas. Kejelasan uraian tugas dalam struktur


organisasisangat membantu pihak pimpinan untuk melakukan pengawasan
danpengendalian, dan bagi bawahan akan dapat berkonsentrasi
dalammelaksanakan suatu pekerjaan karena uraiannya yang jelas.

d. Kejelasan Jalur Hubungan. Dalam rangka pelaksaan tugas dan tanggung


jawabsetiap karyawan atau pegawai dalam sebuah organisasi, maka
dibutuhkakejelasan hubungan yang tergambar dalam struktur, sehingga
jalur penyelesaianpekerjaan akan semakin efektif dan dapat saling
menguntungkan.

Aspek yang tidak menguntungkan :


a. Perbedaan jenis kelamin (Gender) Dalam masyarakat, pria di pandang
lebihtinggi derajatnya dan cenderung menjadi lebih mobil daripada wanita.
Perbedaanini mempengaruh dala mencapai prestasi, kekuasaan, status
sosial, dankesempatan-kesempatan dalam masyarakat.

b. b. Faktor Pengaruh Sosialisasi yang Sangat Kuat. Sosialisasi yang sangat


atauterlampau kuat dalam suatu masyarakat dapat menghambat proses
mobilitassosial. Terutama berkaitan dengan nilai-nilai dan adat yang
berlaku.

c. c. Perbedaan Kepentingan. Adanya perbedaan kepentingan


antarindividu dalamsutu struktur organisasi menyebabkan masing-masing
individu saling bersainguntuk memperebutkan sesuatu.

4. Karakteristik yang dimiliki individu akan dibawa ketika individu tersebut


memasuki lingkungan baru, yaitu organisasi, dan organisasi juga merupakan
suatu lingkungan yang memiliki karakteristik tersendiri, jadi terkadang terjadi
disconnect antara karakter individu dengan karakter organisas. Faktor yang
mempengaruhi hal itu adalah:
1.Ciri-ciri biologis, 2.Kepribadian, 3.Kemampuan4.Pembelajaran atau
Belajar5.Sikap6.Persepsi7.Kepuasan kerja8.Stress

Anda mungkin juga menyukai