Anda di halaman 1dari 4

Pelangi sedang membantu Bi Ani untuk menyiapkan makan siang mereka hari ini dengan penuh

semangat, Bi Ani hanya dapat tersenyum saat melihat Pelangi begitu lentur mengulek berbagai bumbu.

“saya rasa sudah saatnya kamu untuk menikah nak”goda Bi ani dijawab tawa ringan oleh Pelangi

“Bibi yakin pria yang mendapatkan kamu sebagai istrinya pasti merupakan pria yang sangat beruntung
pelangi. Kamu gadis yang baik, pintar, bahkan terlihat sangat keibun sekali.”tutur bi ani

“ah bisa saja bibi ini menggoda saya, jangan memuji saya terlalu tinggi bi. Nanti saya terbang”Kata
pelangi

Bi Ani dan Pelangi kembali fokus memasak hingga sang nyonya datang menghampiri mereka berdua.

“Pelangi “panggil Emeralda. Membuat Pelangi langsung menoleh keara sumber suara yang menyebut
namanya dengan senyum manisnya.

“Setelah semua makanan ini selesai, bisakah kamu temani saya ke kantor Altair nanti. Untuk
membawakan dia makan siang ”Pinta Emeralda pada Pelangi. Yang langsung dijawab anggukan kepala
oleh pelangi setelah itu Emeralda pergi meninggalkan mereka berdua kembali kemarnya untuk berganti
pakaian.

Setelah beberapa menit kemudian seluruh masakan telah selesai, Pelangi langsung memasukan
berbagai lauk ke dalam kedalam sebuah wadah, lalu ia pergi kembali kekamarnya untuk bersiap-siap.

Setelah selesai bebenah diri Pelangi kembali turun menuju Lantai bawah tepatnya ke ruang keluarga,
disana ia melihat sang nyonya tengah berdiri dengan sangat anggun dan cantik, Pelangi berdecak kagum
umur setengah abad sang nyonya tak membuat kecantikan memudar membuat ia sedikit iri dengan
pesona sang nyonya. Membuat pelangi sedikit terdiam di ujung anak tangga

Emerald melihat Pelangi melamun terdiam ditangga membuatnya menegur pelangi untuk
menyadarkanya.

“Pelangi”panggi Emerald

Pelangi tersadar dari lamunannya dan langsung menghampiri Emerald

“Sudah Siap sayang?”Tanya Emerald

“tunggu sebentar tante, makannya masih di dapur”ujar Pelangi langsung pergi menuju dapur setelah itu
ia langsung menghampiri Emerald dan mereka berdua pergi memasuki mobil .

Selama didalam perjalanan Pelangi melihat Emerald sibuk melihat ponsel genggam nya, dia rasa tidak
sopan menggangu sang nyonya sehingga membuat ia mengalihkaan pandangan ke luar jendela dengan
pandangan kosong.

Karena saat ini fikiran Pelangi sebenarnya hanya tertuju pada Sang Tuan mudanya Altair Emeraldy
Kusuma, Pelangi tak dapat membayangkan bagaimana nantinya bila sang nyonya tau bila putra
tunggalnya telah menikah secara diam-diam. Dan hal apa sesungguhnya yang membuat sang nyonya
terlihat sangat membenci Thalia. Ia merasa sepertinya semua telah berubah tak seperti 7 tahun yang
lalu.

Altair yang dulu seperti nya telah barganti menjadi sosok yang begitu kaku, entah apa yang membuat
nya berubah begitu drastis. Dulu Pelangi begitu menyukai sikap hangat Altair, tapi saat ia kembali
bertemu dengan Al Pelangi seperti tak mengenali sosok Pria itu yang sekarang.

Sangking keasikan dengan fikirannya Pelangi sampai tidak menyadari bahwa mereka telah sampai di
Kusuma Group.

“Pelangi”Tegur Emerald lagi membuat Pelangi kembali tersadar

Emerald dan Pelangi langsung turun melangkah memasuki gedung mewah tersebut dan langusung
disambut saapan penuh hormat para pegawai disana saat melihat sang nyonya besar melangkah
memasuki gedung itu. Pelangi dapat melihat mereka membungkukan bandannya memberi hormat pada
emerald, lalu pandangan Pelangi teralih pada sang nyonya tak lama kemudian ia tersenyum tipis.

Sang Nyonya Besar memang paling pandai merubah dirinya dalam hitungan detik, sekarang Pelangi
dapat melihat aura nyonya besarnya makin terlihat mengintimidasi seluruh karyawannya tak ada lagi
senyum kekanakan diwajanya yang ada hanyalah senyum anggun penuh dengan wibawa diwajahnya.
Pelangi terus mengikuti Emerald hingga sampai di depan ruangan Altair. Emerald langsung membuka
pintu tersebut karena dia tidak melihat Rena asisten pribadi Altair.

Rantang makanan yang dibawa oleh pelangi seketika terhempas ke lantai, membuat sepasang manusia
yang sedang asik bercumbu di sofa menghentikan kegiatanya, dan langsung menengok ke sumber suara
yang menggangu mereka.

“mama”ujar Altair dengan suara parau

Pelangi tak dapat meghindarinya, ia meremas dadanya dengan sebelah tanganya. Lalu melirik ekspresi
wajah Sang nyonya yang terlihat membeku penuh dengan amarah.

Altair dan Thalia langsung merapikan pakain mereka berdua. Setelah itu Altai langsung menghampiri
Emerald

Emerald menatap wajah sang putra dengan penuh kekecewaan dan amarah. “kau terlihat hebat sekali
tuan Altair Emeraldy Kusuma” ujar Emerald penuh penekanan. Dan satu hal yang Altai ketahui bahwa
jika sang ibu telah menyebut nama lengkapnya berarti nyonya besar Emerald telah sampai pada titik
akhir kesabaranya.

Thalia bangkit dari sofa dan langsung berjalan menghampiri Emerald dan Altair, dipegangnya tangan
Altair dengan manja. Lalu menyapa Emerald dan langsung dibalas tatapan tajam oleh Emerald.

“Selamat siang nyonya Emerald”


“Kamu memang wanita jalang Thalia”Ujar Emerald

“ma hentikan”bela Altair

Emerald mentap manik mata putranya

“bukankah mama sudah memberikan peringatan padamu untuk berhenti bermain dengan wanita jalang
seperti dia Al”Kata Emerald dengan menunjuk Thalia.

“Nyonya tidak bisakah nyonya merestui hubungan kami berdua. Kami berdua saling mecintai
nyonya”tutur Thalia diringi tangisanya didalam pelukan altair, al mengeratkan pelukanya.

“berhenti membuat drama yang menjijikan Thalia” ujar Emerald . Pelangi mengambil tangan kiri sang
nyonya dan menggengam erat, karena ia tau pasti saat ini hati Emerald sangat hancur.

“selamanya saya tidak akan memberikan kalian berdua restu. Dan kamu Thalia jangan pernah berharap
akan menjadi bagian dari keluarga Kusuma, karena selama saya hidup saya akan melindungi keluarga ini
dari siluman ular seperti kamu”

Thalia mengangkat wajah nya dari dada Altair dengan senyum liciknya dia langsung membalas tatapan
tajam Emerald dengan senyuman mengejek.

“Itu semua bukan mimpi Nyonya, karena pada kenyataannya saya telah menjadi bagian dari keluarga
Kusuma. Thalia Anastasya Kusum bukankah nama itu terdengar sangat indah Nyonya Emerald. ”

Seluruh ruangan itu penuh dengan suara tawa Emerald

“Seorang jalang tetaplah jalang,dan dalam history perjalanan keluarga kami tak sekalipun ada
riwayatnya jalang dapat berada di tengah-tengah kami. Kamu tak lebih dari sekedar seongok sampah
yang menggu keluarga kamu kami” teriak Emerald dengan menunjuk wajah Thalia dengan penuh
amarah yang menggebu-gebu. Dan menarik rambut Thalia dengan kuat membuat Thalia berteriak
kesakitan

“CUKUP MA CUKUP HENTIKAN. JANGAN SAKITI ISTRIKU”Teriak Altair membuat Pegangan Emerald di
rambut Thalia terlepas

“ALTAIR APA YANG KAU KATAKAN.”Teriak Emerald dengan rasa Frustasi.

“aku telah menikahi Thali 3 minggu yang lalu ma”

“AL minta sama mama, jangan sakiti Thalia dan menghina nya lagi ma, karena sekarang dia adalah
bagian dari keluarga Kusuma”

“Samapai mama mati, mama tidak akan pernah mengangap dia bagian dari Keluarga Kusuma “

“SADAR AL , SADAR DIA ITU JALANG DIA TIDAK PANTAS UNTUK KAMU, DIA WANITA MURAHAN , DIA
WANITA ULAR AL,”TERIAK EMERALD
Suara teriakan Emerald terhenti dan suara tamparan terdengar begitu nyaring dibarengii teriakan
Pelangi.

“Nyonya ..” Pelangi langsung memeluk Emerald. Sedangkan Emerald merasa hancur dan tak percaya dia
memegang pipi kanannya. Altair pun merasa terkejut dan menyesal saat dia menyadari apa yang telah ia
perbuat.

Ia merasa begitu kalut saat mamanya mengumpati Thalia, Altair merasa sangat menyesal .

Pelangi tak menyangka seorang Altair dapat melakukan hal tidak terpuji seperti itu terhadap ibunya
sendiri.

Emerald menghempas pelukan pelangi dan berjalan mendekati Altair yang saat ini tenga menunduk
mentapi tangannya. Emerald langsung menatap manik mata sang putra , dengan mata berkaca-kaca.

“Kau harus ingat kejadian ini seumurmu Altair Emeraldy Kusuma”

“saya tidak pernah menyangka kamu lebih membela Jalang itu dari pada mama mu yang telah
melahirkan kamu. Dan bahkan kamu berani menampar saya.”ujarnya nada penuh kekecewaan pada
sang putra.

Emeral langsung berbalik badan menarik pelangi pergi melangkah keluar. Sedangkan Altair seketika
jatuh saat melihat ibunya pergi.

“Maafin Al ma, maaf….”

Anda mungkin juga menyukai