Anda di halaman 1dari 18

NAMA : RINI SUPARTA

NPM : 17 121 118

PRODI : AKUNTANSI

MATA KULIAH : AKUNTANSI KEPERILAKUAN

SEMESTER : VI

BAB 1

1. Informasi perilaku yang bagaimanakah yang relavan bagi pengguna informasi? Bagi
karyawan? Bagi manajer? Bagi pemimpin serikat buruh? Bagaimana data ini
digunakan?
Jawab :

Pihak pengguna laporan keuangan dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu
pengguna internal (internal users) dan pengguna eksternal (external users). Pengguna
laporan keuangan oleh pihak internal dimaksudkan untuk melakukan serangkaian
evaluasi kinerja. Pihak eksternal menggunakan laporan keuangan dengan cara yang
sama seperti pihak internal, tetapi mereka lebih focus pada jumlah investasi yang
ditanamkan dalam organisasi tersebut. Bagi karyawan, informasi yang relevan
digunakan untuk mempelajari tentang produk yang mereka jual lebih mendalam lagi.
Timbal balik dari para konsumen Pengguna produk yang mereka jual terdahulu. Juga
adalah sesuatu informasi mengapa produk tersebut terjual laris atau kurang lakunya
dipasaran guna maju atau tidaknya perusahaan tersebut. Bagi para manajer, informasi
relevan bagi para manajer itu harus bias menghandle dalam mengambil keputusan.
Selain itu harus menunjukkan keahlian tentang sebuah produk, mereka juga harus bisa
memimpin teamnya dengan baik untuk kemajuan perusahaan tersebut. Bagi para
pemimpin serikat buruh, informasi yang digunakan dengan memperdalam gaya
kepemimpinan dan cara memotivasi bawahan. Segala informasi itu selalu berrmanfaat
bagi kemajuan sebuah perusahaan, karena bila pengetahuan antar manajer dengan
anak buahnya selalu mengalami kesulitan atau informasi yag diajarkan kurang
lengkap perusaaan itu tidak akan maju dan berkembang. Maka dari itu satu dengan
yang lain selalu berhubungan antara pemimpin yang bijaksana dengan anak buahnya
agar perusahaan maju.

2. Mengapa seharusnya akuntan berhubungan dengan diri mereka sendiri dan dengan
pelaporan informasi perilaku sebagaimana dilaporkan oleh jurnalistik, psikolog, atau
hasil peneliti?
Jawab :

Mereka berhubungan dengan mereka sendiri untuk mencari informasi yang


akan mereka laporkan pada laporan keuangan. Informasi ini meliputi keandalan,
relevan dan keakuratan informasi. Pelaporan ini tentu akan melibatkan banyak pihak
termasuk jurnalistik, para psikolog dan para peneliti. Pihak-pihak ini berfungsi dalam
membantu melihat keakuratan, contohnya : perkembangan dunia usaha, adanya
tingkat inflasi yang dilaporkan parra jurnalistik dan berguna bagi akuntan dalam
penilaian laporan keuangan itu sendiri.

Untuk pihak psikolog dapat dilihat dari ada sisi konsultan dalam pemberian
masukan dan saran mengenai pengambila keputusan dari seeorang akuntan dalam
melaporkan informasi keuangan yang ada. Tugas para peneliti inilah pada akhirya
yang menunjukkan pembuktian dari keterkaitan atau hubungan dari seorang akuntan
dengan menggunakan fakta maupun teori yang ada.

3. Berikan beberapa contoh mengenai pelaporan informasi pelaku dalam suatu bisinis
pada surat kabar ataupun majalah!
Jawab :

Kita bisa melihat, seorang dosen yang disebut “tiba-tiba sukses” dapat
dipastikan memiliki pendidikan yang tinggi, sering melakukan riset, melanjutkan
kuliah ke jenjang strata 2 dan sewaktu masih kuliah di S1, ia terus menerus
mengerjakan tugas (sesuatu yang sangat berat bagi saya). Hal serupa juga bisa terjadi
kepada seorang atlet sepakbola ternama misalnya. Apa yang kita tidak tahu adalah
tahun dimana waktunya dia habiskan untuk berlatih, mengikuti liga-liga kampung
tanpa bayaran serta makan “nasi sayur bayem tahu krupuk” demi mengirit tetapi tetap
bersemangat.
Jadi, benarlah apa yang dikatakan Arnolg Glasgow bahwa “kunci dari segala
hal adalah kesabaran”. Dan berita buruknya, hal tersebut juga berlaku di dunia bisnis.
Pasti dan akan selalu terus seperti itu.
Salah satu faktor yang dapat menentukan berhasilnya suatu produk yaitu nama
brand atau merek. Disamping dengan menjual produk yang baik, penting juga untuk
sebuah produk memiliki nama brand yang bagus dan unik agar brand atau merek agar
produk dapat selalu diingat oleh para konsumen. Nama brand yang unik bisa menjadi
salah satu faktor yang dapat mempertahankan kelanggengan suatu produk atau bisnis
ditengah kompetisi yang cukup tinggi saat ini. Sesuaikanlah nama brand dengan target
pasar yang sedang dibidik saat ini. Contohnya saja ingin membuat suatu salon dengan
target perempuan, anak muda maka contoh nama yang cocok untuk salon tersebut
yaitu Jonathan Creative Hair and Makeup dan sebagainya.

4. Bagaimana Anda melihat perkembangan akuntansi keperilakuan selama lebih dari 5


atau 10 tahun belakangan ini?
Jawab :

Riset akuntansi keperilakuan merupakan suatu bidang baru yang secara luas
berhubungan dengan perilaku individu, kelompok dan organisasi bisnis, terutama
yang berhubungan dengan proses informasi akuntansi dan audit. Riset akuntansi
keperilakuan merupakan suatu fenomena baru yang sebetulnya dapat ditelusuri
kembali pada awal tahun 1960-an, walaupun sebetulnya dalam banyak hal riset
tersebut dapat dilakukan lebih awal.

Awal perkembangan riset akuntansi keperilakuan menekankan pada aspek


akuntansi manajemen khususnya penganngaran (budgeting), namun domain dalam hal
ini terus berkembang dan bergeser ke arah akuntansi keuangan, sistem informasi
akuntansi, dan audit. Dalam audit, riset akuntansi keperilakuan telah berkembang,
tinjauan literatur telah menjadi spesialisasi dengan lebih memfokuskan diri pada
atribut keperilakuan spesifik seperti proses kognitif (Bonner dan Pennington, 1991),
atau riset keperilakuan pada suatu topik khusus seperti audit sebagai tinjauan analitis
(analytical review). Sinyal ini merupakan awal terhadap pematangan dan
pendewasaan riset akuntansi keperilakuan. Sebagai bidang riset yang sering
memberikan kontribusi yang bermakna, riset akuntansi keperilakuan ini dapat
membentuk kerangka dasar (framework) serta arah riset di masa yang akan datang.
Banyaknya volume riset atas akuntansi keperilakuan dan meningkatnya sifat
spesialisasi riset, serta tinjauan studi secara periodik, akan memberikan manfaat untuk
beberapa tujuan sebagai berikut ini (1) memberikan gambaran state of the art terhadap
minat khusus dalam bidang baru yang ingin diperkenalkan; (2) membantu dalam
mengidentifikasikan kesenjangan riset; (3) untuk meninjau dengan membandingkan
dan membedakan kegiatan riset melalui subbidang akuntansi.

Sejarah akuntansi telah dimulai dari tahun 1749 dimana Luca Pacioli telah
membahas mengenai system pembukuan berpasangan. Kemudian pada tahun 1951,
Control Leadership Foundation of America mensponsori suatu riset untuk menyelidiki
dampak anggaran terhadap manusia. Pada tahun 1960, Steadry menggali pengaruh
anggaran motivasional dengan menggunakan suatu eksperimen analog. Dan riset-riset
ini terus berkembang sampai dengan saat ini.

Pendekatan klasikal lebih menitikberatkan pada pemikiran normatif yang


mengalami kejayaannya pada tahun 1960-an. Pada tahun 1970-an, terjadi pergeseran
pendekatan dalam riset akuntansi. Alasan yang mendasari ini adalah pendekatan
normatif yang telah berjaya selama satu dekade ini tidak dapat menghasilkan teori
akuntansi yang siap digunakan dalam praktik sehari-hari. Pada kenyataannya, desain
sistem akuntansi yang dihasilkan dari riset normatif tidak dipakai dalam praktik.
Sebagai konsekuensinya, muncul anjuran untuk memahami berfungsinya sistem
akuntansi secara deskriptif dalam praktik nyata.

Pendekatan normatif maupun positif masih mendominasi riset akuntansi


hingga saat ini. Hampir semua artikel yang terbit di jurnal The Accounting Review
maupun Journal of Accounting Research dan Journal of Business Research
menggunakan pendekatan utama (mainstream) dengan ciri khas penggunaan model
matematis dan pengujian hipotesis. Walaupun pendekatan utama masih mendominasi
riset manajemen dan akuntansi hingga saat ini, pendekatan ini pada dasarnya tidak
memercayai dasar filosofi yang digunakan oleh pengikut pendekatan utama. Sebagai
gantinya, pendekatan-pendekatan baru tersebut meminjam metodologi dari ilmu-ilmu
sosial lainnya, seperti filsafat, sosiologi, dan antropologi untuk memahami akuntansi.

5. Binberg dan Shields (1989) mengklasifikasi riset akuntansi keperilakuan dalam lima
aliran. Jelaskan kelima aliran tersebut!
Jawab :
5 aliran riset akuntansi keperilakuan :

Pengendalian Manajemen (Management Control), Sistem pengendalian


manajemen merupakan alat untuk memonitor atau mengamati pelaksanaan manajemen
perusahaan yang mencoba mengarahkan pada tujuan organisasi dalam perusahaan agar
kinerja yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan dapat berjalan lebih efisien
dan lancar. Pemrosesan informasi akuntansi (Accounting Information Processing),
Informasi akuntansi dirancang untuk berfungsi sebagai suatu dasar bagi pengambilan
banyak keputusan penting dalam maupun luar negeri. Sistem informasi dimanfaatkan
untuk membantu dalam proses perencanaan, pengoordinasian dan pengendalian
kompleks, serta aktivitas yang saling berhubungan untuk memotivasi karyawan. Desain
Sistem Informasi (Information System Design), Desain sistem adalah sebuah proses
menerjemahkan kebutuhan pemakai informasi kedalam alternatif rancangan sistem
informasi. Desain sistem dilakukan berdasarkan informasi yang didapatkan oleh
analisis sistem. Informasi akan mendorong penggunaan keunggulan teknologi saat ini,
seperti pencitraan data, jaringan dan akses data diamis melalui sistem pengoperasian.
Riset Audit (Audit Research) dan Sosiologi Organisasional (Organizational Sociology)

6. Dapatkah organisasi perusahaan berfungsi secara efektif tanpa definisi yang jelas
mengenai otoritas dan bagaimana otoritas tersebut diterapkan?
Jawab :
Otoritas bisa diartikan kekuasaan resmi dan legal untuk menyuruh/memerintah
pihak lain bertindak dan taat kepada pihak yang memilikinya. Otoritas juga berkaitan
dengan kekuasaan sebagai suatu pengaruh yang kuat yang bersifat mengendalikan
atas pengarahan perilaku seseorang. Jadi, organisasi tidak akan dapat berfungsi efektif
jika tidak memiliki definisi otoritas yang jelas. Jika definisi otoritas sudah jelas dalam
suatu organisasi, individu-individu dalam organisasi dapat memberikan perannya
dalam mencapai tujuan organisasi.Otoritas dapat dilatih sehingga otoritas bisa
diterima oleh bawahan.Salah satu caranya yaitu pemimpin organisasi harus mampu
mendorong semangat kerja bawahan dengan alasan untuk mencapai tujuan organisasi.
Jadi kesimpulannya, bahwa tanpa adanya definisi yang jelas mengenai otoritas di
dalam suatu organisasi, maka organisasi tidak akan berjalan efektif.
7. Dapatkah kelompok berfungsi secara efektif tanpa suatu definisi atau hubungan
otoritas?
Jawab :
Walaupun kerja kelompok/tim ini sangat diperlukan dalam rangka pencapaian
tujuan atau keberhasilan, namun bila tidak dikendalikan secara benar akan
menimbulkan suatu kondisi sebaliknya. Keadaan ini disebut dengan “social floting”
yaitu suatu keadaan dimana kualitas kerja tim lebih rendah dibandingkan dengan kerja
individu, sehingga hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan yang diharapkan. Kondisi
yang dapat menimbulkan keadaan ini antara lain karena kurang jelasnya identifikasi
kontribsusi dari setiap orang, kurangnya tanggungjawab terhadap hasil akhir dari
tugas yang diberikan. Disinilah peran penting sebuah definisi atau hubungan otoritas
dalam kelompok agar kelompok dapat berjalan dengan efektif.

8. Apakah aspek-aspek fungsional dan difungsional dari organisasi birokrasi?


Jawab :

Aspek Fungsional:

o Teori birokrasi ini mempunyai kekuatannya yang tersendiri, walaupun teori ini
sering dikaitkan dengan perlbagi streotaip negatif, namun teori birokrasi ini
juga banyak memberikan sumbangan kepada teori dalam pengurusan sumber
manusia.
o Hierarki dan definisi tanggungjawab adalah merupakan ciri penting birokrasi
dalam membantu pengurusan tempat kerja yang tersusun.
o Ada aturan, norma dan prosedur untuk mengatur organisasi.

Aspek Disfungsional:

o Kecendrungan birokrat untuk menyelewengkan tujuan-tujuan organisasi.


o Usaha untuk memperbaiki penampilan birokrasi diajukan dalam bentuk teori
birokrasi sistem perwakilan.
o Keenganan untuk mengakui adanya konflik diantara otoritas yang disusun
secara hirarkis dan sulit menghubungkan proses birokratisasi dengan
modernisasi yang berlangsung di negara-negara berkembang.
o Salah satu kelemahan yang sering dikaitkan dengan birokrasi adalah “red
tape”. Istilah ini merujuk kepada satu peraturan birokrasi yang sangat
berlebihan sehingga menyebabkan kelewatan kepada sesuatu urusan ataupun
proses.

9. Mengapa kelompok informal membangun standar perilaku? Apakah pengaruh standar


ini terhadap anggota kelompok?
Jawab :
Beberapa standar perilaku kelompok dirancang untuk melindungi para
anggotanya untuk menghadapi bahaya nyata atau yang masih dibayangkan dari luar
kelompok, terutama dari manajemen atasan mereka. Tetapi norma kelompok informal
tidak selalu negatif. Ada norma yang positif seperti tentang produktivitas yang tinggi,
hubungan kerja yang baik, dan kualitas. Dalam masalah ini tugas – tugas manajemen
menjadi lebih mudah. Kelompok informal, yang di satu sisinya disebut “pembuat
kesukaran”, di sisi lain membantu manajemen dalam menanamkan disiplin.

10. Buatlah sebuah contoh kasus yang terjadi pada perusahaan di Indonesia dari kaca
mata teori political economi of accounting!
Jawab :
Di Indonesia contoh kasus yang terjadi pada perusahaan informasi dan
komunikasi serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa privatisasi PT Telkom dan PT Indosat adalah sebuah paradoks.
Privatisasi ditunjukkan untuk meningkatkan kinerja, profitabilitas, jasa pelayanan,
penguatan keuangan dan perluasan kepemilikan (Kementrian BUMN,
2003:2).Namun, kenyataannya pascaprivatisasi PT Indosat belum mampu
meningkatkan kinerja khususnya kinerja keuangannya, disisi lain PT Telkom belum
mampu mendistribusikan laba secara merata kepada stakeholders.
BAB 2

1. Menurut pendapat Anda, apa saja aspek-aspek yang menguntungkan dari keberadaan
struktur dan apa saja aspek-aspek yang tidak menguntungkan dari hal tersebut?
Jawab :
Menurut saya, aspek-aspek yang menguntungkan dari keberadaan struktur
adalah sebagai berikut :
a. Kejelasan Tanggung Jawab. Setiap anggota organisasi harus bertanggung jawab
dan apa yang harus dipertanggung jawabkan. Setiap anggota organisasi harus
bertanggung jawab kepada pimpinan  atau atasan yang memberikan kewenangan,
karena pelaksanaan kewenangan itu yang harus dipertanggungjawabkan.

b. Kejelasan Kedudukan. Kejelasan kedudukan seseorang dalam struktur organsisasi


sebenarnya mempermudah dalam melakukan koordinasi maupun hubungan
karena adanya keterkaitan penyelesaian suatu fungsi yang dipercayakan kepada
seseorang.
c. Kejelasan Uraian Tugas. Kejelasan uraian tugas dalam struktur organisasi sangat
membantu pihak pimpinan untuk melakukan pengawasan dan pengendalian, dan
bagi bawahan akan dapat berkonsentrasi dalam melaksanakan suatu pekerjaan
karena uraiannya yang jelas.
d. Kejelasan Jalur Hubungan. Dalam rangka pelaksaan tugas dan tanggung jawab
setiap karyawan atau pegawai dalam sebuah organisasi, maka dibutuhka kejelasan
hubungan yang tergambar dalam struktur, sehingga jalur penyelesaian pekerjaan
akan semakin efektif dan dapat saling menguntungkan.

Sedangkan aspek-aspek yang tidak menguntungkan dari keberadaan struktur adalah


sebagai berikut :

a. Perbedaan jenis kelamin (Gender) Dalam masyarakat, pria di pandang lebih tinggi
derajatnya dan cenderung menjadi lebih diandalkan daripada wanita. Perbedaan
ini mempengaruh dalam mencapai prestasi, kekuasaan, status sosial, dan
kesempatan-kesempatan dalam masyarakat. 
b. Faktor Pengaruh Sosialisasi yang Sangat Kuat. Sosialisasi yang sangat atau
terlampau kuat dalam suatu masyarakat dapat menghambat proses mobilitas
sosial. Terutama berkaitan dengan nilai-nilai dan adat yang berlaku. Sebagian adat
tidak memperbolehkan wanita yang menjadi pemimpin.
c. Perbedaan Kepentingan. Adanya perbedaan kepentingan antarindividu dalam
suatu struktur organisasi menyebabkan masing-masing individu saling bersaing
untuk memperebutkan sesuatu.

2. Apa yang Anda pahami mengenai aspek kepemilikkan dan aspek entitas pada bab ini?
Jawab :
aspek kepemilikan, menurut teori kepemilikkan, entitas adalah agen,
perwakilan, atau pengaturan di mana seseorang wiraswasta atau pemegang saham
beroperasi. Sudut pandang dari konsep ini memandang kelompok pemilik adalah
sebagai pusat kepentingan yang dicerminkan dalam cara-cara di mana catatan
akuntansi disimpan dan laporan keuangan disusun. Tujuan utama aspek kepemilikan
adalah penentuan dan analisis dari kekayaan bersih pemilik. Dan aspek entitas itu
dianggap sebagai sesuatu yang terpisah dan berbeda dari pihak yang menanamkan
modal ke dalam suatu perusahaan dan unit bisnis tersebut yang menjadi pusat
perhatian dan menyajikan informasi yang harus dilayani, bukan pemilik.

3. Mengapa konsep kepemilikkan dalam perusahaan dikatakan sebagai awal perdebatan


konsep keperilakuan?
Jawab :
Karena, pencatatan akuntansi untuk perusahaan perseorangan yang
menggunakan alur pemikiran (proprientary) dan pencatatan akuntansi untuk
perusahaan bersama (entity) dilakukan dari perspektif kepemilikkan atas perusahaan
tersebut. Hal ini menandakan bahwa semua transaksi dan kejadian bisnis dianalisis
dan dicatat sehubungan denga pengaruhnya terhadap pemiliknya. Dan semua
transaksi maupun kejadian bisnis dianalisis dan dicatat sehubungan dengan
pengaruhnya terhadap pemiliknya. Dalam sistem ekonomi, hak kepemilikan pribadi
yang didasarkan pada situasi dimana pemilik memiliki tanggungjawab yang tidak
terbatas, dan tidak ada pemisahan kepemilikan, kewajiban/tanggungjawab dan
pengendalian.
4. Bagaimana Anda menjelaskan tentang konsep tanggung jawab dalam makna
responsibility dan dalam makna liability?
Jawab :
Konsep tanggungjawab dalam makna responsibility lebih menekankan pada
suatu perbuatan yang harus atau wajib dilakukan secara sadar dan siap untuk
menanggung segala risiko atau konsekuensi apapun dari perbuatan yang didasarkan
atas moral tersebut. Sedangkan konsep tanggungjawab dalam makna liability berarti
berbicara tanggungjawab dalam ranah hukum, dan biasanya diwujudkan dalam bentuk
tanggungjawab keperdataan.

5. Bagaimana penjelasan Anda atas dampak struktur kepemilikkan terhadap kinerja


perusahaan?
Jawab :
Dampak atau pengaruh struktur kepemilikan terhadap kinerja perusahaan
dapat menggunakan dua teori, yaitu teori klasik tentang perusahaan manajerial
(classical theory of managerial firm)teori ini menjelaskan bahwa terjadinya
perbedaan kinerja perusahaan yang dikendalikan oleh pemilik perusahaan disebabkan
karena adanya perbedaan kepentingan diantara keduanya. Kemudian, teori keagenan
(agency theory) merupakan suatu hubungan yang berdasarkan pada kontrak yang
terjadi antar anggota dalam perusahaan, yakni antara principal (pemilik) dan agent
(agen) sebagai pelaku utama.

6. Jelaskan apa konsekuensi dari sudut pandang yang berbeda terhadap teori
kepemilikkan?
Jawab :
Lorig menyebutkan perbedaan akuntansi dan pelaporan disebabkan oleh
eksistensi dari dua sudut pandang utama. Alasan ini akan sulit menemukan dari daftar
item-item ketika menyampaikan persepsi tentang sudut pandang yang sesuai dengan
perbedaan spesifik. Misalnya, ia mengatakan orang yang menganut konsep entitas
akan mencatat biaya untuk dividen atas saham preferen karena mereka memandang
pemegang saham preferen sebagai orang yang berada diluar kelompok kepemilikan,
tetapi berada dalam kategori yang sama dengan pemegang obligasi. Sementara, orang
yang menganut konsep kepemilikan tidak memandang demikian.
7. Bagaimana usaha kita untuk merekonsiliasi konsep entitas terhadap konsep
kepemilikkan?
Jawab :
Dua usaha yang dilakukan para ilumawan akuntansi untuk merenkonsiliasi konsep
kepemilikkan (proprietary) dengan konsep entitas (entity) dalam teori akuntansi.
Beberapa teori yang digunakan untuk merekonsiliasi kedua konsep dasar tersebut
yaitu teori akuntansi dana , penghapusan factor- factor sehingga menghasilkan teori
komando . Goldberg (1965) mengatakan bahwa “bukan merusak ide entitas atau teori
kepemilikkan, tetapi ini dapat digunakan untuk merekonsiliasi keduanya”

8. Apa yang dapat Anda simpulkan mengenai teori komando?


Jawab :
Commander Theory (Teori Komando). Teori entitas mengambil sudut
pandang bisnis, sedangkan teori komando mengambil sudut pandang dari pemilik.
Pendekatan komando merupakan pengganti teori kepemilikkan dan entitas karena
tujuan dari manajer (komando) sama pentingnya bagi pemilik atau entitas. Pendekatan
kepemilikkan entitas, dan dana menekankan pada orang-orang, personalisasi, dan
dana, tetapi teori komando menekankan pada kontrol. Setiap orang yang memiliki
sumber daya untuk menyebarkan dipandang sebagai seorang komandan.
Teori Komando, tidak seperti pendekatan kepemilikkan , entitas , dan dana,
teori ini memiliki penerapan untuk semua bentuk organisasi (kepemilikkan
perseorangan, kemitraan dan perusahaan.
BAB 3
1. Dalam lingkungan yang bagaimana orang-orang berperilaku secara berbeda, dan
karakter seperti apa yang dapat memprediksi hal tersebut?
Jawab :
Orang-orang dapat berperilaku secara berbeda apabila berada pada lingkungan
yang baru, seperti pada lingkungan kerja/organisasi. Namun perlu juga diingat bahwa
sikap dapat berubah tanpa dibentuk. Jika mereka merasa nyaman maka karakter yang
terbentukpun akan bersifat positif dan begitu sebaliknya apabila dalam suatu
lingkungan kerja/organisasi baru mereka merasa tidak nyaman maka karakter yang
terbentukpun akan bersifat negatif, seperti raut wajah yang kusut, berpresepsi buruk
terhadap sesama, dan sebagainya.

2. Apakah sikap yang menentukan perilaku atau perilaku yang menentukan sikap?
Jawab :
Sikap adalah suatu tendensi atau kecenderungan dalam menjawab atau
merespons, dan bukan dalam menanggapi dirinya sendiri. Sikap bukanlah perilaku,
tetapi sikap menghadirkan suatu kesiapsiagaan untuk tindakan yang mengarah pada
perilaku. Oleh karena itu sikap merupakan wahana dalam membimbing perilaku.
Sikap (attitude) adalah suatu hal yang mempelajari mengenai seluruh tindakan, baik
yang menguntungkan maupun yang kurang menguntungkan, tujuan manusia, objek,
gagasan, atau situasi perilaku yang dimiliki seseorang berbeda-beda, sedangkan
perilaku adalah respon seseorang terhadap lingkungan sekitar dan kejadiannya atau
bisa dikatakan perilaku adalah cerminan sikap seseorang. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa sikap yang dapat menentukan perilaku.

3. Bagaimana Anda dapat mempelajari teori yang digunakan dalam motivasi?


Jawab :
Kita dapat mempelajari teori tersebut dengan cara membandingkannya dengan
kejadian yang pernah terjadi lalu menerapkannya langsung dalam kehidupan sehari-
hari, sehingga dapat diketahui mana yang benar dari teori tersebut dan mana yang
salah.
4. Bagaimana teori mengenai perubahan sikap dapat diterapkan pada masalah keuangan
dan masalah produksi dalam suatu organisasi?
Jawab :
a. Teori pembelajaran (learning theory), teori ini melihat perubahan sikap sebagai
suatu proses pembelajaran. Teori ini tertarik pada ciri-ciri dan hubungan antara
stimulus dan respon dalam suatu proses komunikasi.
b. Teori fungsional (functional theory), teori fungsional beranggapan bahwa manusia
mempertahankan sikap yang sesuai dengan kepentingannya. Perubahan sikap
terjadi dalam rangka mendukung suatu maksud atau tujuan yang ingin dicapai.
Menurut teori ini, sikap merupakan alat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu,
untuk menubah sikap seseorang, terlebih dahulu harus dipelajari dan diketahui
kepentingan atau tujuan yang ingin dicapai oleh seseorang.
c. Teori pertimbangan sosial (social judgement theory), teori ini menganut
pendekatan yang lebih bersifat kognitif tentang perubahan sikap. Teori ini
memberikan penekanan pada persepsi dan pertimbangan individu tentang objek,
orang, atau ide yang dievaluasinya.
d. Teori konsistensi (consistency theory), teori konsistensi dikembangkan
berdasarkan suatu asumsi umum, bahwa manusia akan berusaha untuk
mewujudkan keadaan yang serasi dalam dirinya. Jika terjadi keadaan yang tidak
serasi, misalnya terjadi pertentangan antara sikap dan tingkah laku, maka manusia
akan berusaha untuk menghilangkan realita tersebut dengan merubah salah satu:
sikap atau tingkah laku.

5. Bagaimana seorang manajer dapat memotivasi karyawan yang pada dasarnya puas
dengan pekerjaan dan gaji mereka?
Jawab :
Manajer dapat memotivasi karyawannya memberikan reward apabila sanggup
menyelesaikan tugasnya dengan tepat waktu dan kreatif. Manajer juga bisa
memotivasi dengan menggunakan teori Maslow pada lima hierarchy kebutuhan yaitu
dengan meningkatkan kebutuhan fisiologisnya (mendasar), kebutuhan rasa aman
(safety needs) di tempat kerja, meningkatkan kebutuhan sosial (social needs) yaiu
dengan menumbuhkan rasa kekeluargaan, kebersamaan, dan rasa saling
membutuhkan satu sama lain, meningkakan kebutuhan yang mencerminkan harga diri
(esteem needs) yaitu memuaskan kebutuhan yang mencerminkan pengakuan atas
harkat, martabat, dan harga diri para karyawan, dan yang terakhir meningkatkan
kebutuhan aktualisasi diri (self-actualization needs).

BAB 4

1. Jelaskan factor-faktor dalam model Big Five! Buatlah evaluasi faktor-faktor yang
menunjukkan nilai yang besar dalam memprediksi perilaku?
Jawab :
a. Sifat Berhati-hati (conscientiousness),dimensi kepribadian ini menilai seseorang
tersebut di organisasi baik dalam hal ketekunan hingga motivasinya dalam
mencapai tujuan yang ada. Individu dengan sifat kepribadian conscientiousness
biasanya lebih cenderung hati-hati ketika melakukan sesuatu hal atau
melakukan sesuatu dengan penuh pertimbangan.
b. Extraversi (extraversion), kepribadian ini berkaitan dengan tingkat kenyamanan
seseorang dalam berinteraksi dengan orang lain.
c. Terbuka terhadap Hal-hal Baru (openness to ecperience), mengelompokkam
individu berdasarkan ketertarikannya terhadap hal-hal baru dan keinginan untuk
mengetahui serta mempelajari sesuatu yang baru.
d. Mudah Akur atau Mudah Bersepakat (agreeableness), cenderung lebih patuh
dengan individu lainnya dan memiliki kepribadian yang ingin menghindari
konflik.
e. Neurotisme (neuroticism), adalah dimensi kepribadian yang menilai
kemampuan seseorang dalam menahan tekanan atau stress.

Nilai yang lebih besar dalam memprediksi perilaku menurut saya sifat berhati-
hati karena disini seseorang akan berhati-hati ketika mengambil keputusan dan
melakukan suatu tindakan tertentu dengan penuh pertimbangan.

2. Apa prediksi keperilakuan yang membuat Anda mengetahui bahwa seseorang


memiliki a) locus of control eksternal, b) skor low Mach, c) penghargaan diri yang
rendah, d) jenis keperibadian?
Jawab :
a) Locus of control eksternal (kendali lokus eksternal), yaitu mereka percaya
bahwa kehidupan mereka diatur oleh kekuatan dari luar diri. Karyawan yang
memiliki lokus kendali eksternal kurang puas dengan pekerjaan mereka,
merasa terasingkan dari suasana kerja, dan kurang terlibat dalam pekerjaan.
b) Skor low Mach (skor machnya rendah), yaitu ukuran terhadap kadar dimana
orang-orang bersifat pragmatis, memelihara jarak emosi, dan percaya bahwa
hasil akhir bisa membenarakan caranya. Karyawan yang memiliki march
yang rendah cenderung memiliki emosi yang tinggi dan kurang percaya diri
terhadap kemampuannya sendiri.
c) Penghargaan diri yang rendah, yaitu kadar dimana seseirang menyukai
dirinya atau tidak. Mereka yang memiliki harga diri yang rendah menyakini
bahwa mereka tidak memiliki kemampuan yang diperlukan untuk meraih
sebuah kesuksesan.
d) Jenis kepribadian dimana disini kepribadian tipe A, keterlibatan secara agresif
dalam perjuangan terus-menerus untuk mencapai lebih banyak dalam waktu
yang lebih sedikit dan melawan upaya-upaya yang menentang dari orang atau
hal lain.

3. Lingkup kepribadian apa yang dipresepsikan untuk memengaruhi orang?


Jawab :
Kepribadian seorang dewasa umumnya dianggap terbentuk dari factor
keturunan dan lingkungan, yang diperlunak oleh kondisi situasi. Keturunan, sebagian
besar peneliti mengemukakan bahwa keturunan merupakan penentu pada saat
pembuahan. Lingkungan, lingkungan yang dipaparkan pada seseorang memainkan
suatu peranan besar dalam membentuk kepribadian orang tersebut. Situasi, factor ini
mempengaruhi dampak keturunan dan lingkungan terhadap kepribadian.

4. Apa emosi tenaga kerja dan mengapa penting untuk memahami PO?
Jawab :
Emosi tenaga kerja mengacu pada kebutuhan bahwa karyawan
mengungkapkan emosi tertentu ditempat kerja guna memaksimalkan produktivitas
organisasi. Emosi tenaga kerja yaitu setiap karyawan mencurahkan tenaga fisik dan
mental. Emosi yang dirasakan adalah emosi aktual individu.Sebaliknya, emosi yang
ditampilkan adalah emosi yang dituntut oleh organisasi dan dianggap tepat dalam
pekerjaan tertentu.Karena, diharapkan dapat mengendalikan ekspresi emosional untuk
meningkatkan produktivitas, kepuasan pelanggan, efisiensi bahkan profitabilitas.
5. Apa inteligensi emosional dan mengapa menjadi penting?
Jawab :
Intelegensi emosional dipengaruhi oleh cirri kepribadian. Intelegensi
emosional (emotional intelligence) mengacu pada berbagai keterampilan nonkognitif,
kemampuan, serta kompetensi yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk
berhasil dalam tuntutan lingkungan dan tekanan. inteligensi emosional menjadi
penting karena mimiliki factor kesadaran diri, memanajemen diri, motivasi diri,
menimbulkan rasa empati serta memiliki keterampilan sosial.

6. Dalam lingkungan yang bagaimana orang-orang berperilaku secara berbeda dan


karakter yang bagaimana yang dapat memprediksi hal tersebut?
Jawab :
Orang-orang dapat berperilaku secara berbeda apabila berada pada lingkungan
yang baru, seperti pada lingkungan kerja/organisasi dan perlu diingat bahwa sikap
dapat berubah tanpa dibentuk. Jika mereka merasa nyaman, maka karakter yang
terbentuk pun akan bersifat positif dan begitu sebaliknya apabila dalam suatu
lingkungan kerja/organisasi baru mereka merasa tidak nyaman maka karakter yang
terbentuk pun akan bersifat negative.

7. Apakah sikap yang menentukan perilaku atau perilaku yang menentukan sikap?
Jawab :
Sikap adalah suatu tendensi atau kecenderungan dalam menjawab atau
merespons, dan bukan dalam menanggapi dirinya sendiri. Sikap bukanlah perilaku,
tetapi sikap menghadirkan suatu kesiapsiagaan untuk tindakan yang mengarah pada
perilaku. Oleh karena itu sikap merupakan wahana dalam membimbing perilaku.
Sikap (attitude) adalah suatu hal yang mempelajari mengenai seluruh tindakan, baik
yang menguntungkan maupun yang kurang menguntungkan, tujuan manusia, objek,
gagasan, atau situasi perilaku yang dimiliki seseorang berbeda-beda, sedangkan
perilaku adalah respon seseorang terhadap lingkungan sekitar dan kejadiannya atau
bisa dikatakan perilaku adalah cerminan sikap seseorang. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa sikap yang dapat menentukan perilaku.
8. Bagaimana Anda dapat mempelajari teori yang digunakan dalam motivasi?
Jawab :
Motivasi didefinisikan sebagai kekuatan psikologis yang menggerakkan
seseorang kearah beberapa jenis tindakan.(Haggard, 1989). Motivasi adalah tindakan
marangsang seseorang atau diri sendiri untuk mendapatkan tindakan yang di inginkan.
Dengan mempelajari teori yang diguanakan dalam motivasi tersebut dan
membandingkannya dengan kejadian yang pernah terjadi lalu menerapkannya
langsung dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat diketahui mana yang benar dari
teori tersebut dan mana yang salah.

9. Bagaimana teori perubahan sikap dapat diterapkan terhadap masalah keuangan dan
masalah produksi dalam suatu organisasi?
Jawab :
a) Teori Pembelajaran (learning theory), teori ini melihat perubahan sikap
sebagai suatu proses pembelajaran. Teori ini tertarik pada ciri-ciri dan
hubungan antara stimulus dan respon dalam suatu proses komunikasi.
b) Teori Fungsional (functional theory), teori fungsional beranggapan bahwa
manusia mempertahankan sikap yang sesuai dengan kepentingannya.
Perubahan sikap terjadi dalam rangka mendukung suatu maksud atau tujuan
yang ingin dicapai.
c) Teori Pertimbangan Sosial (social judgement theory), teori ini menganut
pendekatan yang lebih bersifat kognitif tentang perubahan sikap. Teori ini
memberikan penekanan pada persepsi dan pertimbangan individu tentang
objek, orang atau ide yang dievaluasinya.
d) Teori Konsistensi (consistency theory), teori konsistensi dikembangkan
berdasarkan suatu asumsi umum, bahwa manusia akan berusaha untuk
mewujudkan keadaan yang serasi dalam dirinya.

10. Bagaimana seorang manajer memotivasi karyawan yang pada dasarnya puas dengan
pekerjaan dan gaji mereka?
Jawab :
Motivasi didefinisikan sebagai kekuatan psikologis yang menggerakkan
seseorang kearah beberapa jenis tindakan.(Haggard, 1989). Motivasi adalah tindakan
marangsang seseorang atau diri sendiri untuk mendapatkan tindakan yang di inginkan.
Manajer dapat memotivasi karyawannya dengan memberikan reward apabila sanggup
menyelesaikan tugasnya dengan tepat waktu dan kreatif. Serta manajer juga bisa
memotivasi dengan menggunakan teori Maslow pada lima hierarki kebutuhan yaitu
dengan meningkatkan kebutuhan fisiologisnya (mendasar), kebutuhan rasa aman
(safety needs) di tempat kerja, meningkatkan kebutuhan social (social needs) yaitu
dengan menumbuhkan rasa kekeluargaan, kebersamaan dan rasa saling membutuhkan
satu sama lain, meningkatkan kebutuhan yang mencerminkan harga diri (esteem
needs) yaitu memuaskan kebutuhan yang mencerminkan pengakuan atas harkat,
martabat, dan harga diri para karyawan

Anda mungkin juga menyukai