PRODI : AKUNTANSI
SEMESTER : VI
BAB 1
1. Informasi perilaku yang bagaimanakah yang relavan bagi pengguna informasi? Bagi
karyawan? Bagi manajer? Bagi pemimpin serikat buruh? Bagaimana data ini
digunakan?
Jawab :
Pihak pengguna laporan keuangan dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu
pengguna internal (internal users) dan pengguna eksternal (external users). Pengguna
laporan keuangan oleh pihak internal dimaksudkan untuk melakukan serangkaian
evaluasi kinerja. Pihak eksternal menggunakan laporan keuangan dengan cara yang
sama seperti pihak internal, tetapi mereka lebih focus pada jumlah investasi yang
ditanamkan dalam organisasi tersebut. Bagi karyawan, informasi yang relevan
digunakan untuk mempelajari tentang produk yang mereka jual lebih mendalam lagi.
Timbal balik dari para konsumen Pengguna produk yang mereka jual terdahulu. Juga
adalah sesuatu informasi mengapa produk tersebut terjual laris atau kurang lakunya
dipasaran guna maju atau tidaknya perusahaan tersebut. Bagi para manajer, informasi
relevan bagi para manajer itu harus bias menghandle dalam mengambil keputusan.
Selain itu harus menunjukkan keahlian tentang sebuah produk, mereka juga harus bisa
memimpin teamnya dengan baik untuk kemajuan perusahaan tersebut. Bagi para
pemimpin serikat buruh, informasi yang digunakan dengan memperdalam gaya
kepemimpinan dan cara memotivasi bawahan. Segala informasi itu selalu berrmanfaat
bagi kemajuan sebuah perusahaan, karena bila pengetahuan antar manajer dengan
anak buahnya selalu mengalami kesulitan atau informasi yag diajarkan kurang
lengkap perusaaan itu tidak akan maju dan berkembang. Maka dari itu satu dengan
yang lain selalu berhubungan antara pemimpin yang bijaksana dengan anak buahnya
agar perusahaan maju.
2. Mengapa seharusnya akuntan berhubungan dengan diri mereka sendiri dan dengan
pelaporan informasi perilaku sebagaimana dilaporkan oleh jurnalistik, psikolog, atau
hasil peneliti?
Jawab :
Untuk pihak psikolog dapat dilihat dari ada sisi konsultan dalam pemberian
masukan dan saran mengenai pengambila keputusan dari seeorang akuntan dalam
melaporkan informasi keuangan yang ada. Tugas para peneliti inilah pada akhirya
yang menunjukkan pembuktian dari keterkaitan atau hubungan dari seorang akuntan
dengan menggunakan fakta maupun teori yang ada.
3. Berikan beberapa contoh mengenai pelaporan informasi pelaku dalam suatu bisinis
pada surat kabar ataupun majalah!
Jawab :
Kita bisa melihat, seorang dosen yang disebut “tiba-tiba sukses” dapat
dipastikan memiliki pendidikan yang tinggi, sering melakukan riset, melanjutkan
kuliah ke jenjang strata 2 dan sewaktu masih kuliah di S1, ia terus menerus
mengerjakan tugas (sesuatu yang sangat berat bagi saya). Hal serupa juga bisa terjadi
kepada seorang atlet sepakbola ternama misalnya. Apa yang kita tidak tahu adalah
tahun dimana waktunya dia habiskan untuk berlatih, mengikuti liga-liga kampung
tanpa bayaran serta makan “nasi sayur bayem tahu krupuk” demi mengirit tetapi tetap
bersemangat.
Jadi, benarlah apa yang dikatakan Arnolg Glasgow bahwa “kunci dari segala
hal adalah kesabaran”. Dan berita buruknya, hal tersebut juga berlaku di dunia bisnis.
Pasti dan akan selalu terus seperti itu.
Salah satu faktor yang dapat menentukan berhasilnya suatu produk yaitu nama
brand atau merek. Disamping dengan menjual produk yang baik, penting juga untuk
sebuah produk memiliki nama brand yang bagus dan unik agar brand atau merek agar
produk dapat selalu diingat oleh para konsumen. Nama brand yang unik bisa menjadi
salah satu faktor yang dapat mempertahankan kelanggengan suatu produk atau bisnis
ditengah kompetisi yang cukup tinggi saat ini. Sesuaikanlah nama brand dengan target
pasar yang sedang dibidik saat ini. Contohnya saja ingin membuat suatu salon dengan
target perempuan, anak muda maka contoh nama yang cocok untuk salon tersebut
yaitu Jonathan Creative Hair and Makeup dan sebagainya.
Riset akuntansi keperilakuan merupakan suatu bidang baru yang secara luas
berhubungan dengan perilaku individu, kelompok dan organisasi bisnis, terutama
yang berhubungan dengan proses informasi akuntansi dan audit. Riset akuntansi
keperilakuan merupakan suatu fenomena baru yang sebetulnya dapat ditelusuri
kembali pada awal tahun 1960-an, walaupun sebetulnya dalam banyak hal riset
tersebut dapat dilakukan lebih awal.
Sejarah akuntansi telah dimulai dari tahun 1749 dimana Luca Pacioli telah
membahas mengenai system pembukuan berpasangan. Kemudian pada tahun 1951,
Control Leadership Foundation of America mensponsori suatu riset untuk menyelidiki
dampak anggaran terhadap manusia. Pada tahun 1960, Steadry menggali pengaruh
anggaran motivasional dengan menggunakan suatu eksperimen analog. Dan riset-riset
ini terus berkembang sampai dengan saat ini.
5. Binberg dan Shields (1989) mengklasifikasi riset akuntansi keperilakuan dalam lima
aliran. Jelaskan kelima aliran tersebut!
Jawab :
5 aliran riset akuntansi keperilakuan :
6. Dapatkah organisasi perusahaan berfungsi secara efektif tanpa definisi yang jelas
mengenai otoritas dan bagaimana otoritas tersebut diterapkan?
Jawab :
Otoritas bisa diartikan kekuasaan resmi dan legal untuk menyuruh/memerintah
pihak lain bertindak dan taat kepada pihak yang memilikinya. Otoritas juga berkaitan
dengan kekuasaan sebagai suatu pengaruh yang kuat yang bersifat mengendalikan
atas pengarahan perilaku seseorang. Jadi, organisasi tidak akan dapat berfungsi efektif
jika tidak memiliki definisi otoritas yang jelas. Jika definisi otoritas sudah jelas dalam
suatu organisasi, individu-individu dalam organisasi dapat memberikan perannya
dalam mencapai tujuan organisasi.Otoritas dapat dilatih sehingga otoritas bisa
diterima oleh bawahan.Salah satu caranya yaitu pemimpin organisasi harus mampu
mendorong semangat kerja bawahan dengan alasan untuk mencapai tujuan organisasi.
Jadi kesimpulannya, bahwa tanpa adanya definisi yang jelas mengenai otoritas di
dalam suatu organisasi, maka organisasi tidak akan berjalan efektif.
7. Dapatkah kelompok berfungsi secara efektif tanpa suatu definisi atau hubungan
otoritas?
Jawab :
Walaupun kerja kelompok/tim ini sangat diperlukan dalam rangka pencapaian
tujuan atau keberhasilan, namun bila tidak dikendalikan secara benar akan
menimbulkan suatu kondisi sebaliknya. Keadaan ini disebut dengan “social floting”
yaitu suatu keadaan dimana kualitas kerja tim lebih rendah dibandingkan dengan kerja
individu, sehingga hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan yang diharapkan. Kondisi
yang dapat menimbulkan keadaan ini antara lain karena kurang jelasnya identifikasi
kontribsusi dari setiap orang, kurangnya tanggungjawab terhadap hasil akhir dari
tugas yang diberikan. Disinilah peran penting sebuah definisi atau hubungan otoritas
dalam kelompok agar kelompok dapat berjalan dengan efektif.
Aspek Fungsional:
o Teori birokrasi ini mempunyai kekuatannya yang tersendiri, walaupun teori ini
sering dikaitkan dengan perlbagi streotaip negatif, namun teori birokrasi ini
juga banyak memberikan sumbangan kepada teori dalam pengurusan sumber
manusia.
o Hierarki dan definisi tanggungjawab adalah merupakan ciri penting birokrasi
dalam membantu pengurusan tempat kerja yang tersusun.
o Ada aturan, norma dan prosedur untuk mengatur organisasi.
Aspek Disfungsional:
10. Buatlah sebuah contoh kasus yang terjadi pada perusahaan di Indonesia dari kaca
mata teori political economi of accounting!
Jawab :
Di Indonesia contoh kasus yang terjadi pada perusahaan informasi dan
komunikasi serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa privatisasi PT Telkom dan PT Indosat adalah sebuah paradoks.
Privatisasi ditunjukkan untuk meningkatkan kinerja, profitabilitas, jasa pelayanan,
penguatan keuangan dan perluasan kepemilikan (Kementrian BUMN,
2003:2).Namun, kenyataannya pascaprivatisasi PT Indosat belum mampu
meningkatkan kinerja khususnya kinerja keuangannya, disisi lain PT Telkom belum
mampu mendistribusikan laba secara merata kepada stakeholders.
BAB 2
1. Menurut pendapat Anda, apa saja aspek-aspek yang menguntungkan dari keberadaan
struktur dan apa saja aspek-aspek yang tidak menguntungkan dari hal tersebut?
Jawab :
Menurut saya, aspek-aspek yang menguntungkan dari keberadaan struktur
adalah sebagai berikut :
a. Kejelasan Tanggung Jawab. Setiap anggota organisasi harus bertanggung jawab
dan apa yang harus dipertanggung jawabkan. Setiap anggota organisasi harus
bertanggung jawab kepada pimpinan atau atasan yang memberikan kewenangan,
karena pelaksanaan kewenangan itu yang harus dipertanggungjawabkan.
a. Perbedaan jenis kelamin (Gender) Dalam masyarakat, pria di pandang lebih tinggi
derajatnya dan cenderung menjadi lebih diandalkan daripada wanita. Perbedaan
ini mempengaruh dalam mencapai prestasi, kekuasaan, status sosial, dan
kesempatan-kesempatan dalam masyarakat.
b. Faktor Pengaruh Sosialisasi yang Sangat Kuat. Sosialisasi yang sangat atau
terlampau kuat dalam suatu masyarakat dapat menghambat proses mobilitas
sosial. Terutama berkaitan dengan nilai-nilai dan adat yang berlaku. Sebagian adat
tidak memperbolehkan wanita yang menjadi pemimpin.
c. Perbedaan Kepentingan. Adanya perbedaan kepentingan antarindividu dalam
suatu struktur organisasi menyebabkan masing-masing individu saling bersaing
untuk memperebutkan sesuatu.
2. Apa yang Anda pahami mengenai aspek kepemilikkan dan aspek entitas pada bab ini?
Jawab :
aspek kepemilikan, menurut teori kepemilikkan, entitas adalah agen,
perwakilan, atau pengaturan di mana seseorang wiraswasta atau pemegang saham
beroperasi. Sudut pandang dari konsep ini memandang kelompok pemilik adalah
sebagai pusat kepentingan yang dicerminkan dalam cara-cara di mana catatan
akuntansi disimpan dan laporan keuangan disusun. Tujuan utama aspek kepemilikan
adalah penentuan dan analisis dari kekayaan bersih pemilik. Dan aspek entitas itu
dianggap sebagai sesuatu yang terpisah dan berbeda dari pihak yang menanamkan
modal ke dalam suatu perusahaan dan unit bisnis tersebut yang menjadi pusat
perhatian dan menyajikan informasi yang harus dilayani, bukan pemilik.
6. Jelaskan apa konsekuensi dari sudut pandang yang berbeda terhadap teori
kepemilikkan?
Jawab :
Lorig menyebutkan perbedaan akuntansi dan pelaporan disebabkan oleh
eksistensi dari dua sudut pandang utama. Alasan ini akan sulit menemukan dari daftar
item-item ketika menyampaikan persepsi tentang sudut pandang yang sesuai dengan
perbedaan spesifik. Misalnya, ia mengatakan orang yang menganut konsep entitas
akan mencatat biaya untuk dividen atas saham preferen karena mereka memandang
pemegang saham preferen sebagai orang yang berada diluar kelompok kepemilikan,
tetapi berada dalam kategori yang sama dengan pemegang obligasi. Sementara, orang
yang menganut konsep kepemilikan tidak memandang demikian.
7. Bagaimana usaha kita untuk merekonsiliasi konsep entitas terhadap konsep
kepemilikkan?
Jawab :
Dua usaha yang dilakukan para ilumawan akuntansi untuk merenkonsiliasi konsep
kepemilikkan (proprietary) dengan konsep entitas (entity) dalam teori akuntansi.
Beberapa teori yang digunakan untuk merekonsiliasi kedua konsep dasar tersebut
yaitu teori akuntansi dana , penghapusan factor- factor sehingga menghasilkan teori
komando . Goldberg (1965) mengatakan bahwa “bukan merusak ide entitas atau teori
kepemilikkan, tetapi ini dapat digunakan untuk merekonsiliasi keduanya”
2. Apakah sikap yang menentukan perilaku atau perilaku yang menentukan sikap?
Jawab :
Sikap adalah suatu tendensi atau kecenderungan dalam menjawab atau
merespons, dan bukan dalam menanggapi dirinya sendiri. Sikap bukanlah perilaku,
tetapi sikap menghadirkan suatu kesiapsiagaan untuk tindakan yang mengarah pada
perilaku. Oleh karena itu sikap merupakan wahana dalam membimbing perilaku.
Sikap (attitude) adalah suatu hal yang mempelajari mengenai seluruh tindakan, baik
yang menguntungkan maupun yang kurang menguntungkan, tujuan manusia, objek,
gagasan, atau situasi perilaku yang dimiliki seseorang berbeda-beda, sedangkan
perilaku adalah respon seseorang terhadap lingkungan sekitar dan kejadiannya atau
bisa dikatakan perilaku adalah cerminan sikap seseorang. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa sikap yang dapat menentukan perilaku.
5. Bagaimana seorang manajer dapat memotivasi karyawan yang pada dasarnya puas
dengan pekerjaan dan gaji mereka?
Jawab :
Manajer dapat memotivasi karyawannya memberikan reward apabila sanggup
menyelesaikan tugasnya dengan tepat waktu dan kreatif. Manajer juga bisa
memotivasi dengan menggunakan teori Maslow pada lima hierarchy kebutuhan yaitu
dengan meningkatkan kebutuhan fisiologisnya (mendasar), kebutuhan rasa aman
(safety needs) di tempat kerja, meningkatkan kebutuhan sosial (social needs) yaiu
dengan menumbuhkan rasa kekeluargaan, kebersamaan, dan rasa saling
membutuhkan satu sama lain, meningkakan kebutuhan yang mencerminkan harga diri
(esteem needs) yaitu memuaskan kebutuhan yang mencerminkan pengakuan atas
harkat, martabat, dan harga diri para karyawan, dan yang terakhir meningkatkan
kebutuhan aktualisasi diri (self-actualization needs).
BAB 4
1. Jelaskan factor-faktor dalam model Big Five! Buatlah evaluasi faktor-faktor yang
menunjukkan nilai yang besar dalam memprediksi perilaku?
Jawab :
a. Sifat Berhati-hati (conscientiousness),dimensi kepribadian ini menilai seseorang
tersebut di organisasi baik dalam hal ketekunan hingga motivasinya dalam
mencapai tujuan yang ada. Individu dengan sifat kepribadian conscientiousness
biasanya lebih cenderung hati-hati ketika melakukan sesuatu hal atau
melakukan sesuatu dengan penuh pertimbangan.
b. Extraversi (extraversion), kepribadian ini berkaitan dengan tingkat kenyamanan
seseorang dalam berinteraksi dengan orang lain.
c. Terbuka terhadap Hal-hal Baru (openness to ecperience), mengelompokkam
individu berdasarkan ketertarikannya terhadap hal-hal baru dan keinginan untuk
mengetahui serta mempelajari sesuatu yang baru.
d. Mudah Akur atau Mudah Bersepakat (agreeableness), cenderung lebih patuh
dengan individu lainnya dan memiliki kepribadian yang ingin menghindari
konflik.
e. Neurotisme (neuroticism), adalah dimensi kepribadian yang menilai
kemampuan seseorang dalam menahan tekanan atau stress.
Nilai yang lebih besar dalam memprediksi perilaku menurut saya sifat berhati-
hati karena disini seseorang akan berhati-hati ketika mengambil keputusan dan
melakukan suatu tindakan tertentu dengan penuh pertimbangan.
4. Apa emosi tenaga kerja dan mengapa penting untuk memahami PO?
Jawab :
Emosi tenaga kerja mengacu pada kebutuhan bahwa karyawan
mengungkapkan emosi tertentu ditempat kerja guna memaksimalkan produktivitas
organisasi. Emosi tenaga kerja yaitu setiap karyawan mencurahkan tenaga fisik dan
mental. Emosi yang dirasakan adalah emosi aktual individu.Sebaliknya, emosi yang
ditampilkan adalah emosi yang dituntut oleh organisasi dan dianggap tepat dalam
pekerjaan tertentu.Karena, diharapkan dapat mengendalikan ekspresi emosional untuk
meningkatkan produktivitas, kepuasan pelanggan, efisiensi bahkan profitabilitas.
5. Apa inteligensi emosional dan mengapa menjadi penting?
Jawab :
Intelegensi emosional dipengaruhi oleh cirri kepribadian. Intelegensi
emosional (emotional intelligence) mengacu pada berbagai keterampilan nonkognitif,
kemampuan, serta kompetensi yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk
berhasil dalam tuntutan lingkungan dan tekanan. inteligensi emosional menjadi
penting karena mimiliki factor kesadaran diri, memanajemen diri, motivasi diri,
menimbulkan rasa empati serta memiliki keterampilan sosial.
7. Apakah sikap yang menentukan perilaku atau perilaku yang menentukan sikap?
Jawab :
Sikap adalah suatu tendensi atau kecenderungan dalam menjawab atau
merespons, dan bukan dalam menanggapi dirinya sendiri. Sikap bukanlah perilaku,
tetapi sikap menghadirkan suatu kesiapsiagaan untuk tindakan yang mengarah pada
perilaku. Oleh karena itu sikap merupakan wahana dalam membimbing perilaku.
Sikap (attitude) adalah suatu hal yang mempelajari mengenai seluruh tindakan, baik
yang menguntungkan maupun yang kurang menguntungkan, tujuan manusia, objek,
gagasan, atau situasi perilaku yang dimiliki seseorang berbeda-beda, sedangkan
perilaku adalah respon seseorang terhadap lingkungan sekitar dan kejadiannya atau
bisa dikatakan perilaku adalah cerminan sikap seseorang. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa sikap yang dapat menentukan perilaku.
8. Bagaimana Anda dapat mempelajari teori yang digunakan dalam motivasi?
Jawab :
Motivasi didefinisikan sebagai kekuatan psikologis yang menggerakkan
seseorang kearah beberapa jenis tindakan.(Haggard, 1989). Motivasi adalah tindakan
marangsang seseorang atau diri sendiri untuk mendapatkan tindakan yang di inginkan.
Dengan mempelajari teori yang diguanakan dalam motivasi tersebut dan
membandingkannya dengan kejadian yang pernah terjadi lalu menerapkannya
langsung dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat diketahui mana yang benar dari
teori tersebut dan mana yang salah.
9. Bagaimana teori perubahan sikap dapat diterapkan terhadap masalah keuangan dan
masalah produksi dalam suatu organisasi?
Jawab :
a) Teori Pembelajaran (learning theory), teori ini melihat perubahan sikap
sebagai suatu proses pembelajaran. Teori ini tertarik pada ciri-ciri dan
hubungan antara stimulus dan respon dalam suatu proses komunikasi.
b) Teori Fungsional (functional theory), teori fungsional beranggapan bahwa
manusia mempertahankan sikap yang sesuai dengan kepentingannya.
Perubahan sikap terjadi dalam rangka mendukung suatu maksud atau tujuan
yang ingin dicapai.
c) Teori Pertimbangan Sosial (social judgement theory), teori ini menganut
pendekatan yang lebih bersifat kognitif tentang perubahan sikap. Teori ini
memberikan penekanan pada persepsi dan pertimbangan individu tentang
objek, orang atau ide yang dievaluasinya.
d) Teori Konsistensi (consistency theory), teori konsistensi dikembangkan
berdasarkan suatu asumsi umum, bahwa manusia akan berusaha untuk
mewujudkan keadaan yang serasi dalam dirinya.
10. Bagaimana seorang manajer memotivasi karyawan yang pada dasarnya puas dengan
pekerjaan dan gaji mereka?
Jawab :
Motivasi didefinisikan sebagai kekuatan psikologis yang menggerakkan
seseorang kearah beberapa jenis tindakan.(Haggard, 1989). Motivasi adalah tindakan
marangsang seseorang atau diri sendiri untuk mendapatkan tindakan yang di inginkan.
Manajer dapat memotivasi karyawannya dengan memberikan reward apabila sanggup
menyelesaikan tugasnya dengan tepat waktu dan kreatif. Serta manajer juga bisa
memotivasi dengan menggunakan teori Maslow pada lima hierarki kebutuhan yaitu
dengan meningkatkan kebutuhan fisiologisnya (mendasar), kebutuhan rasa aman
(safety needs) di tempat kerja, meningkatkan kebutuhan social (social needs) yaitu
dengan menumbuhkan rasa kekeluargaan, kebersamaan dan rasa saling membutuhkan
satu sama lain, meningkatkan kebutuhan yang mencerminkan harga diri (esteem
needs) yaitu memuaskan kebutuhan yang mencerminkan pengakuan atas harkat,
martabat, dan harga diri para karyawan