Anda di halaman 1dari 11

MEMAHAMI TEORI

AKUNTANSI
Kelompok 1:
Ainun Wardah 1902110278
Latifa Nur Amalia 1902113129
Mia Lestari 1902110313
Putri Yolanda 1902112532
Sonya Christina 1902110209
A. TEORI AKUNTANSI
Hendriksen mengatakan bahwa teori adalah “…seperangkat prinsip-prisip
yang saling berkaitan, yang bersifat hipotetis, biayaeptual dan pragmatis,
yang membentuk rerangka referensi umum untuk bidang pengetahuan
tertentu (a filed of inquiry).” Dapat disimpulkan bahwa “teori akuntansi”
tidak lepas dari praktik akuntansi karena tujuan utamanya adalah
menjelaskan praktik akuntansi berjalan dan memberikan dasar bagi
pengembangan praktik tersebut.

Sifat struktur teori akuntansi meliputi beberapa elemen:


1. Pernyataan tujuan laporan keuangan
2. Pernyataan postulat dan konsep teoritis akuntansi yang terkait
dengan asumsi-asumsi lingkungan dan sifat unit akuntansi. Postulat
dan konsep teoritis diturunkan dari pernyataan tujuan.
3. Pernyataan tentang prinsip-prinsip dasar yang didasarkan pada
postulat dan konsep teoritis.
4. Batang tubuh teknik-teknik akuntansi yang diturunkan dari prinsip-
prinsip akuntansi.
B. RISET AKUNTANSI DAN METODE ILMIAH
Pada proses berfikir ilmiah, logika dan penalaran menjadi dua hal yang
tidak dapat dilepaskan. Cara berfikir secara logis dibagi kedalam cara
berfikir deduksi dan Induksi.
1. Pemikiran Deduksi
Dalam pendekatan deduksi, tujuan merupakan bagian yang paling
penting. Tujuan yang berbeda akan memerlukan struktur berbeda yang
dapat menghasilkan prinsip-prinsip berbeda. Metode yang digunakan
dalam penalaran deduksi adalah metode aksioma atau matematika.

2. Pendekatan Induksi
Pendekatan induksi didasarkan pada pambuatan kesimpulan yang
berasal dari generalisasi atas fenomena yang bersifat khusus (spesifik).
Gabungan Pemikiran Induksi dan Deduksi
Jhon Dewey menguraikan proses ini sebagai “gerakan ganda refleksi pemikiran”.
Induksi terjadi ketika kita mengamati suatu kejadian dan kemudian bertanya, kenapa,
mengapa, apa ini?. Deduksi merupakan proses dimana kita menguji apakah hipotesis
mampu menjelaskan kondisi tersebut..

Metode dengan Penggabungan


Pendekatan induksi, deduksi, observasi dan pengujian hipotesis dapat digabungkan
dalam suatu cara yang sistematis ketika menjelaskan metode ilmiah. Ide-ide yang
digunakan pada dasarnya menghasilkan satu pendekatan untuk menilai validitas
kesimpulan tentang kejadiankejadian yang diobservasi. Umumnya bagi para peneliti
seluruh kesimpulan tergantung pada data empiris
C. PELUANG RISET DALAM SUB BIDANG
AKUNTANSI 1. Riset pasar modal
Riset ini cenderung menunjukkan hasil riset-riset yang berkaitan dengan
perdagangan sekuritas di pasar modal. Pada umumnya riset dalam bidang ini
sering menggunakan datadata sekunder.

2. Riset akuntansi keprilakuan


Riset akuntansi keperilakuan menekankan pada aspek akuntansi manajemen
khususnya penganggaran (budgeting), namun domain dalam hal ini terus
berkembang dan bergeser ke arah akuntansi keuangan, sistim informasi
akuntansi dan audit

3. Riset pengauditan
Riset ini menyarankan bahwa terdapat suatu peluang yang berhubungan
dengan pemahaman dan evaluasi hasil keputusan audit.

4. Riset keuangan
Riset akuntansi dalam bidang keuangan, meliputi beberapa tugas seperti
peramalan laba yang telah didefenisikan dengan baik dan mempunyai sifat
berulang.
5. Riset akuntansi lingkungan
Riset akuntansi lingkungan dalam mengungkapkan informasi agar data
akuntansi lingkungan yang dibuat dan dipublikasikan sesuai dengan tingginya
tingkat perbandingan. Risetakuntansi lingkungan merupakan sebuah riset
yang digunakan untuk mengidentifikasi dampak-dampak lingkungan yang
terjadi dari akibat aktifitas perusahaan.

6. Riset Akuntansi Sumberdaya


Manusia Riset dalam akuntansi sumber daya manusia yang benar dimulai
pada tahun 1960an oleh Rensis Likert. Likert mempertahankan perencanaan
jangka panjang dengan tekanan yang kuat pada variabel-variabel kualitatif
sumberdaya manusia, menghasilkan manfaat-manfaat yang lebih besar pada
jangka panjang.

7. Riset Sistem Informasi Akuntansi


Riset ini akan lebih berhasil jika fokusnya pada domain spesifik variabel-
variabel yang unik terhadap sistim akuntansi dan kontek keputusan akuntansi
seperti standar profesi dan analisis pengecualian.

8. Riset Perpajakan Riset akuntansi dalam bidang perpajakan telah


memfokuskan diri pada tax compliance dengan melakukan pengujian variabel
psikologi dan lingkungan.
D. TEORI KEAGENAN

Agensi teori bertujuan untuk menyelesaikan masalah


1. Masalah agensi yang muncul ketika adanya konflik
tujuan antara prinsipal dan agen serta kesulitan prinsipal
melakukan verifikasi pekerjaan agen,
2. Masalah pembagian risiko yang muncul ketika prinsipal
dan agen memiliki perilaku yang berbeda terhadap risiko.
Masalah karena perbedaan tindakan karena adanya
perbedaan preferensi risiko.
TEORI KEAGENAN

01 Teori Agency Positivis

Peneliti positivis
memfokuskan diri pada
02 Riset Prinsipal-Agen
identifikasi situasi antara
prinsipal dan agen seperti Peneliti prinsipal-agen
konflik tujuan
mekamisme aturan yang
dan memperhatikan
general dari hubungan
teori
03 Teori Agency dan Literatur
Organisasional
membatasi perilaku agen agensi, teori yang dapat
melayani dirinya sendiri. diaplikasikan pada para Perrow (1986) menyatakan
pemberi kerja-pekerja, bahwa agency teori
pengacara-klien, pembeli- berbeda dengan teori
pemasok dan teori organsiasi, agency teori
hubungan agensi lainnya terhubung dengan
beberapa perspektif aliran
organisasi.
E. TEORI STEWARDSHIP
Teori stewardship diperkenalkan sebagai teori yang berdasarkan tingkah laku, prilaku manusia
(behavior), pola manusia (model of man), mekanisme psikologis (motivasi, identifikasi dan
kekuasaan) dalam sebuah organisasi yang mempraktikkan kepemimpinan sebagai aspek yang
memainkan peranan penting bagi sebuah pencapaian tujuan.

Aspek Keprilakuan dalam Stewardship Theory


Dalam bagian ini menunjukkan asumsi berdasarkan model non-
koperatif dari suatu perilaku dan perdebatan tentang bagaimana
batasan-batasan model ini dapat diatasi dengan penggabungan secara
timbal balik. Apabila tidak ada faktor yang dapat dipercaya dalam
teori stewardship, asumsi-asumsi berikut ini secara umum dapat
digunakan:
1. Self-interest, sebagai contoh, fungsi utiliti individu hanya
tergantung pada konsumsinya sendiri.
2. Non-satiation, sebagai contoh, individu dapat selalu menambah
utiliti dengan kenaikan konsumsi.
3. Contless domain independent cognition sebagai contoh,
hubungan antara tindakan agen dan utilitynya dipahami tanpa
memperhatikan keruwetan hubungannya
F. HIPOTESIS EFISIENSI PASAR
Secara umum efisiensi pasar didefenisikan sebagai pasar yang harga-harga sekuritas mencerminkan
informasi yang relevan. Dalam pasar modal, pengertian pasar yang efisien dapat didefiniskan dalam
dua pengertian: “konsep persaingan para analis” dan “konsep hukum jumlah yang besar”. Dengan
kata lain, pasar efisien terbentuk karena adanya perhatian besar pada saham-saham yang diamati oleh
sebagian besar analis, serta perhatian yang sedikit pada saham-saham yang kurang diamati analis.

Ada tiga tingkatan efisiensi pasar modal.


1. Keadaan pada saat hargaharga mencerminkan semua informasi yang ada pada
catatan harga di masa lalu (weak form efficiency).
2. Keadaan yang tidak hanya mencerminkan hargaharga di waktu lalu, tetapi juga
semua informasi yang dipublikasikan (semi strong efficiency).
3. Efisiensi kuat (strong forms). Dalam keadaan ini, harga tidak hanya
mencerminkan semua informasi yang dipublikasikan, tetapi juga semua
informasi yang bisa diperoleh dari analisis fundamental tentang perusahaan dan
perekonomian dan informasi-informasi lain yang tidak dipublikasikan
THANK YOU!

ARE YOU HAVE


QUESTIONS?

Anda mungkin juga menyukai