Anda di halaman 1dari 10

PENGENALAN

TEORI
1. ARDENTY SALSABILA 1812120051
2. DEONISIA SEKAR WIJAYANTI 1812120054
3. ISNAINI AMBAR AYU 1812120041
1. BERBAGAI PANDANGAN TERHADAP
AKUNTANSI
Akuntan sering dihadapkan pada berbagai masalah yang menyangkut transaksi yang memerlukan
interpretasi a tau analisis khusus seperti analisis ekonomi,sosial, hukum, statistik dan politik. banyak
terdapat perbedaan konsep yang diajukan oleh para teoritisi yang sering bersifat tidak saling
menguntungkan. Dengan kata lain banyak ahli akuntansi yang "setuju untuk tidak setuju" dalam
berbagai hal.
Akuntansi sebagai informasi
Akuntansi sebagai catatan historis komunikasi dan keputusan

Akuntansi sebagai catatan bahasa Akuntansi sebagai barang ekonomi

Akuntansi sebagai catatan Akuntansi sebagai komoditi sosial


politik antara perusahaan

Penentuan standar akuntansi Akuntansi sebagai ideologi dan


adalah proses politik eksploitasi

Akuntansi sebagai mitologi Akuntansi sebagai klub sosial


2. APA YANG DIMAKSUD TEORI
Teori dapat dirumuskan dengan mudah apabila teori dilihat sebagai struktur
bahasa berdasarkan elemen yang membentuk teori tersebut. Atas dasar
pemahaman seperti ini, teori dapat dirumuskan dengan menggunakan
berbagai pendapatan sesuai dengan sudut pandang yang digunakan.
Istilah teori sering digunakan secara berbeda. Teori sering dinamakan
dengan hipotesis atau proposisi.
Bentuk yang palng sederhana dari teori adalah pernyataan terhadap suatu
keyakinan yang dinyatakan dalam bahasa.
Salah satu definisi dari teori adalah sistem deduktif yang menyatakan
berkurangnya unsur generalisasi. Braithwaite (1968. Hal. 22):
“Teori ilmiah merupakan sistem deduktif dimana konsekwensi yang
diobservasi secara logis mengikuti hubungan antara fakta yang diobservasi
dengan seperangkat hipotesis dari sistem tersebut. Oleh karena itu study
mengenai scientific theory merupakan study tentang sistem deduktif yang
digunakan dalam teori tersebut.”
Definisi yang lain, diajukan oleh Popper (1968) yang lebi menekankan pada
sifat empiris dan teori dibandingkan kompenen logika yang dikemukakan
oleh Braithwaite:
“Teori adalah area yang digunakan untuk menangkap apa yang kita
namakan “dunia”, untuk merasionalkan dan menjelaskan (p.59).
3. PERUMUSAN
TEORI
Pembentukan suatu teori umumnya berawal dari
fenomena yang terjadi dalam kehidupan
manusia.Akuntansi mungkin dapat dipandang
sebagai “social secience”, proses pengukuran dan
masalah teknis. Oleh karena itu dalam mereview
suatu teori ilmiah (secientific theory), kita perlu
mrnguji asumsi yang dibuat dengan menggunakan
metode ilmiah dan sudut pandang lain. Masalah
utamanya terletak pada metode yang digunakan
apakah metode ilmiah (scientific) atau metode
alamiah (naturalistic/interactive). Pendekatan ilmiah
lebih bersifat terstruktur dan terencana dalam hal
perancangan risetnya, dimana masalah, hipotesis
dan teknik penelitiannya dinyatakan secara jelas.
a.) Teori Sebagai Bahasa
Teori harus diekspresikan dalam bentuk bahasa baik
yang bersifat verbal atau matematis.Teori dapat
dinyatakan dalam bentuk kata atau tanda (simbol). Studi
tentang simbol, dalam filsafat pengetahuan, dikenal
dengan istilah semiology. Secara garis besar semiology
terdiri dari tiga bagian, yang dapat dikatakan sebagai
unsur teori, yaitu:
1. Sintatik
2. Sematik
3. Pragmatik.
b.) Teori Sebagai Penalaran (Reasoning)
Di samping dapat dipandang sebagai bahasa, teori juga dapat dirumuskan berdasarkan model
penalaran yang digunakan, Artinya, bagiamana teori tersebut dihasilkan apakah melalui
argumen/penalaran yang berasal dari sesuatu yang bersifat umum ke khusus (penalaran
deduktif) atau berasal dari sesuatu yang bersifat khusus ke umum (penalaran induktif).

 Pendekatan Deduktif  Pendekatan Induksi

Dalam pendekatan deduktif, Didasarkan pada pembuatan


tujuan merupakan bagian kesimpulan yang berasal dari
yang paling penting. Tujuan generalisasi atas fenomena yang
yang berbeda akan bersifat khusus (spesifik).
memerlukan struktur yang Penalaran induktif dimulai dengan
berbeda dan dapat adanya observasi terhadap
menghasilkan prinsip-prinsip seperangkat fen omena tertentu
yang berbeda. Metode yang yang merupakan perwujudanndari
digunakan dalam penalaran sesuatu yang dapat memberikan
deduktif adalah metode gambaran umum dari suatu
aksioma atau matematika. fenomena.
c.) Teori Sebagai Justifikasi (Pembenaran)
Teori sebagai pembenaran merupakan pendekatan
dalam perumusan teori yang bersifat normatif. Atas
dasar pendekatan ini teori dianggap sebagai resep
untuk dijadikan acuan dalam praktik tentang apa
yang seharusnya dilakukan. Jadi, teori normatif ini
berusaha meberikan pedoman apa yang seharusnya
dilakukan berdasarkan pertimbangan nilai (value
judgement) yang digunakan dalam merumuskan
teori. Teori normatif sering dinamakan teori a priori
(artinya dari sebab ke akibat , atau bersifat deduktif).
Alasannya,teori normative bukan dihasilkan dari
penelitian empiris , tetapi dihaslkan dari kegiatan
“semi –research” . teori normatif hanya menyebutkan
hipotesis tentang bagaimana sesuatu seharusnya
dipraktikan, tanpa menuji hipotesis tersebut.
d.) Teori Sebagai Penjelasan Dan Prediksi
Atas dasar pendekatan ini , teori dianggap bebas nilai (netral). Jadi , teori
ini dirumuskan berdasarkan bukti empiris untuk menjelaskan apa yang
terjadi dalam praktik dan memprediksi apa yang akan terjadi seandainya
ada perubahan tertentu.Aliran positif merupakan pandangan yang dikenal
luas dikalangan akademisi saat ini. Aliran ini pada awalnya dikenalkan oleh
akademisi di University of Chicago dan meluas ke berbagai universitas
seperti Rochester, California, Barkley, Standford dan New York.

Teori positif didasarkan pada anggapan bahwa kekuasaan dan politik


merupakan sesuatu yang tetap dan system social dalam organisasi
merupakan fenomena empiris konkrit danbebas nilai atau tidak tergantung
pada manajer dan karyawan yang bekerja dalam organisasi tersebut
(Machintos, dikutip Nur Indriantoro, 1999). Atas dasar hal ini, pendukung
aliran positif menganggap dirinya sebagai pengamat yang netral , obyektif,
dan tidak dipengaruhi nilai berkaitan dengan fenomena yang diamati.
 4. PENGUJIAN TERHADAP TEORI
Fungsi penting dari suatu Dalam menguji suatu teori, perlu
metodologi ilmiah adalah menguji dibedakan antar definisi
teori untuk menentukan apakah kebenaran dengan kriteria
teori tersebut betul-betul dapat kebenaran.Tiga criteria dasar
diterima oleh karena itu diperlukan yang sering digunakan adalah :
criteria yang jelas untuk 1. Dasar Dogmatis
menetukan kebenaran suatu teori. 2. Terbukti Sendiri (Self-Evident)
Kebenaran suatu teori harus dapat 3. Dasar Ilmiah
diuji baik secara logis maupun a) Sintatik dan Induksi-
empiris sesuai dengan pendekatan b) Falsifikasi
yang digunakan dalam perumusan c) Paradigma Revolusi
teori.. d) Research Programmes
THANK YOU
PENGENALAN TEORI

Anda mungkin juga menyukai