(EBA 502)
MODUL 2
PENGANTAR TEORI AKUNTANSI
DISUSUN OLEH
ICKHSANTO WAHYUDI, S.E, M.Ak
1. Dasar Dogmatis
Dogmatis secara bahasa bermakna bersifat mengikuti atau
menjabarkan suatu ajaran tanpa kritik sama sekali. Dasar
dogmatis itu seperti kepercayaan terhadap leluhur, agama,
politik, kharisma bangsawan, dan lainnya yang seolah abstrak.
Pada contoh yang dekat, mahasiswa seringkali percaya bahwa
dosen menyampaikan seluruh ilmu sesuai dengan teori dan
buku-buku kuliah. Mahsiswa tidak dapat menguji kembali atau
mengobservasi secara keseluruhan modul mata kuliah, dan
karenanya bersandar pada apa yang disampaikan oleh orang
lain yang mereka percaya.
Pada konteks akuntansi, badan-badan yang berwenang
dalam profesi akuntansi dibangun melalui dasar dogmatis
dengan kepercayaan akuntan untuk memperoleh pengesahan
atas aturan atau prosedur laporan keuangan. Keadaan tersebut,
dalam dampak yang positif, ialah keseragaman praktek laporan
keuangan, dengan catatan bahwa kepercayaan terhadap
lembaga ditempatkan dengan baik. Kelemahan yang mungkin
timbul dalam dasar dogmatis ialah bias personal, pendapat
orang lain terhadap lembaga atau individu yang membuat
laporan keuangan.
2. Terbukti Sendiri
Terbukti sendiri merupakan cara penentuan kebenaran
dengan alasan kemampuan, perasaan, dan kenyataan yang jelas
berdasarkan pengetahuan umum, pengalaman, dan observasi.
Misalnya dalam akuntansi melibatkan harga pasar sebagai
kebenaran yang terbukti sendiri. Harga pasar ialah sesuatu yang
sulit untuk dilihat secara langsung, oleh karena itu kebenarannya
ditentukan oleh studi empiris. Sehingga, kriteria ‘terbukti
sendiri’ telah diterima dalam sistem ilmu deduktif.
3. Dasar Ilmiah
Pendekatan dasar ilmiah dibangun melalui pengujian
berkali-kali berdasarkan logika dan objektifitas serta terbukti secara
empiris. Kebenran atau kepalsuan suatu teori atau laporan dapat
I. Definisi Akuntansi
Akuntansi hendaknya dibedakan dari pembukuan.
Pembukuan merupakan bagian dari akuntansi sebagai bagian
mencatat dan mendokumentasikan transaksi. Akuntansi tidak
sekedar mencatat tetapi bertujuan mendesain suatu sistem
informasi keuangan yang berguna bagi pengguna yang berbeda
(investor, kreditur, manajemen perusahaan, pemerintah). Akuntansi
berfokus pada pengukuran, analisis, interpretasi, dan penggunaan
informasi.
The Committe on Terminology of the American Institute of
Certified Public Accountants (AICPA) mendefinisikan akuntansi
sebagai seni pencatatan, penggolongan, peringkasan transaksi dan
kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang berdaya guna
dan dalam bentuk satuan uang, serta interpretasi hasil atas proses
tersebut. Selain itu, Accounting Principle Board (APB) System
Statement No. 4 mendefinisikan akuntansi sebagai suatu kegiatan
jasa yang berfungsi memberikan informasi kuantitatif, terutama
yang bersifat keuangan, mengenai suatu entitas ekonomi yang
dimaksudkan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan
ekonomi, sebagai dasar dalam memilih di antara beberapa
alternatif. Sedangkan menurut American Accounting Association
(AAA), akuntansi ialah proses mengidentifikasi, mengukur, dan dan
menginformasikan informasi ekonomi sebagai pertimbangan dalam
pembuatan keputusan oleh pengguna informasi keuangan.
Adapun akuntansi dapat pula didefinisikan berdasarkan hal-
hal berikut ini:
1. Akuntansi sebagai ideologi : Akuntansi adalah alat legitimasi
keadaan dan struktur sosial, ekonomi, dan politik kapitalis.
Akuntansi dianggap sebagai mitos, simbol, dan ritus yang
berperan menciptakan aturan simbolis tempat masyarakat
berinteraksi.
2. Akuntansi sebagai bahasa : Akuntansi adalah bahasa
perusahaan yang memiliki simbol dan tata aturan.
I. Metode Penalaran
Pada metode penalaran, teori akuntansi dirumuskan dengan
pendekatan Deduktif, Induktif, Etikal, Sosiologi, Ekonomi dan
Elektik. Seluruh pendekatan tersebut diuraikan sebagai berikut:
1. Pendekatan Deduktif : pendekatan ini dimulai dengan adanya
asumsi dasar sampai dihasilkan prinsip akuntansi sebagai
pedoman dan dasar untuk mengembangkan teknik akuntansi.
Pendekatan ini bergerak dari kondisi yang bersifat umum ke
kondisi spesifik. Selengkapnya disajikan dalam tabel berikut :
No. Asumsi Dasar Prinsip Dasar Teknik Akuntansi
1. Economic Historical Cost Metode FIFO, LIFO,
Entity Average
2. Going Revenue Full/Variable Costing
Concern Recognition
3. Monetary Unit Matching Nilai Nominal
4. Periodicity Full Disclosure Imprest Fund
Kondisi Ekonomi
Teori Akuntansi Faktor Politik
Pembuatan
Kebijakan Akuntansi
Fungsi Audit :
Kepatuhan antara
Praktik Akuntansi praktik dengan
regulasi
akuntansi (fungsi
Kontrol)
V.
Pengguna Primer Pengguna Data
Akuntansi dan
Laporan
Pengguna
Sekunder Bagan I : Lingkungan Akuntansi Keuangan
Wolk, Dodd, Tearney (2004)
1. Teori Akuntansi yang berupaya untuk menyajikan lebih pada “apa yang
seharusnya” merupakan pengertian dari Teori Akuntansi ...
A. Positif
B. Deskriptif
C. Normatif
D. Sintaksis
A. Induktif
B. Deduktif
C. Pragmatis
D. Otoriter
A. Sosiologis.
B. Eklektik
C. Etis
D. Eonomi
A. Syntactical theories
B. Semantical theories
C. Pragmatic theories
D. Behavioral theories
5. Menurut McDonald (1972), suatu “teori” harus memiliki elemen berikut ini :
1. C
2. D
3. C
4. A
5. D
E. DAFTAR PUSTAKA
Ikhsan, Suprasto. 2008. Teori Akuntansi & Riset Multiparadigma. Graha Ilmu,
Yogyakarta.
Wolk, Dodd, Tearney. 2004. Accounting Theory. Conceptual Issues in a political
and economic Environment. Thomson – South western, United States of
America.
Suwardjono. 2016. Bab 1 Pengertian Teori Akuntansi. Power Point Slide.
Donleavy. 2016. An Introduction to Accounting Theory. Bookboon.com.