Anda di halaman 1dari 7

CHAPTER 16

Untuk Memenuhi Mata Kuliah : Teori Akuntansi

Disusun Oleh :

Rizky Luberto Parhusip 041511333048

Iqbal Andrianto 041511333207

Agung Muhtadi 041511333231

Wenny Vania Manik 041511333238

Rifda Khansa Fadillah 041511333255

S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2018
THE SCIENTIFIC VIEW AND ACCOUNTING

Theory Formulation

1. What Is Theory?
Seperti pada bab sebelumnya bahwa teori merupakan kepercayaan yang
dipercayai secara umum oleh manusia. Menurut Braithwaite, teori ilmiah merupakan
sistem deduktif dari hasil pengamatan secara logika mengikuti dari hasil observasi
fakta dengan dasar hipotesis dari sistem tersebut.

Sebuah teori haruslah dinyatakan secara umum. Hal ini dikarenakan karena
kebiasaan manusia yang kompleks dan sangat susah untuk mengspesifikasikan setiap
kondisi dari kebiasaan manusia. Alasan kedua adalah, setiap pengamat mempunyai
pandangan terhadap stimulus kebiasaan manusia secara berbeda.

2. Parts to Theory
Teori harus dinyatakan secara verbal atau angka matematis. Teori berasal dari
dunia abstrak seperti pikiran manusia, namun untuk dapat bisa digunakan, teori yang
ada di dunia abstrak tersebut harus bisa dihubungkan di dunia sungguhan. Ada tiga
tipe hubungan dalam struktur teoritis:
a. Syntactics
Hubungan ini ada hubungannya dengan peraturan cara penulisan.
Misalnya, jika sebuah teori di tuangkan dalam verbal bahasa inggris maka
teori tersebut harus mengikuti peraturan penulisan bahasa inggris yang
benar, begitu pula dengan teori yang dituangkan secara matematis.
b. Semantics
Dalam tipe ini, hubungan yang dimaksudkan adalah bagaimana sebuah
teori ini bisa diterapkan di dunia nyata. Hubungan ini lah yang membuat
sebuah teori itu menjadi lebih nyata. Semakin tepat hubungan teori dengan
sebuah kejadian atau objek di dunia nyata maka semakin berkuran
kesalahpahaman yang terjadi.
c. Pragmatics
Tipe ini melihat hubungan bagaimana sebuah teori akan berdampak
bagi manusia. Misalnya, dampak antara teori akuntansi dengan manusia
dimana hal tersebut sudah dijabarkan dalam tujuan akuntansi yaitu
menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.

3. Paradigms and Scientific Development


Sebuah paradigma bisa dijadikan sebuah teori, hipotesis, refrensi, ajaran
sekolah, atau prinsip bagi grup tertentu. Sebuah paradigma menawarkan pendekatan
baru dalam cara berpikir, membuat pertanyaan dan menysun jawaban. Dalam dunia
akuntansi contohnya adalah historical cost.

Di beberapa bidang pembelajaran, jika ada sebuah teori yang dominan maka
hal tersebut disebut sebagai paradigma umum. Dari paradigma umum tersebut, sebuah
kerangka pengetahuan dapat dikembangkan. Namun jika sebuah kejadian tidak bisa
dijelaskan dengan paradigma maka muncul sebuah ketidakpastian. Jika ada muncul
sebuah paradigma yang menggantikan paradigma yang lama maka hal tersebut
merupakan sebuah revolusi.

a) Accounting Theory
Teori akuntansi komprehensif seharusnya menyediakan peraturan
untuk mengenali sebuah objek ekonomi dan bisa mengukur nilai objek
tersebut. Selain itu, teori akuntansi juga harus menyediakan dasar penentuan
apakah sebuah praktik akuntansi tersebut benar atau salah.
Pengaplikasian dari peraturan tersebut seharusnya bisa dijadikan
sebuah penjelasan dari sebuah prediksi. Namun dalam teori akuntansi tidak
ada penjelasan atau prediksi dari kejadian atau objek ekonomi. Hal tersebut
yang membedakan teori ilmu dengan teori komprehensif akuntansi.
b) Normative and Positive Theories
Dalam sudut pandang normatif, harus dispesifikan suatu objek dan
fungsinya. Namun seringkali penggunaan teori normatif ini tidak memuaskan
dalam penelitian akuntansi. Peneliti lebih memilih teori positive dimana teori
ini lebih mengatur secara general dari pada mengspesifikasi setiap peraturan
akuntansi yang ada.
c) Demand for Accounting Research
Ada tiga alasan mengapa penelitian akuntansi dibutuhkan yaitu:
a) Kebutuhan Informasi
Manajer, auditr, kreditor, atau investor sangat menginginkan
pemahaman agar bisa memprediksi efek dari akuntansii bagi mereka
atau perusahaannya.
b) Kebutuhan Pedagogic
Perbedaan dalam prosedur akuntansi membuat akuntansi sangat
susah diajarkan maka peneliti menilai keberadaan sistem akuntansi dan
membuat perbedaan dan persamaannya.
c) Kebutuhan Pembenaran
Jika ada suatu faktor yang membuat suatu sistem akuntansi
berubah maka peneliti akuntansi bisa menyediakan suatu pembenaran
atas perubahan prosedur tersebut.

4. Missconceptions by Positivists
Ada perbedaan besar antara teori pengukuran akuntansi dengan standard
pengukuran dalam akuntansi. Seringkali para pengguna teori positivisme gagal
membedakan antar teori mengenai sebuah entitas akuntansi dengan teori mengenai
kebiasaan individual.

Testing of Theories

Hal yang paling penting dalam metodologi ilmu adalah pengujian sebuah teori apakah
layak diterima. Banyak sekali pendeketan untuk melakukan hal tersebut seperti pendekatan
induktf, komunikasi, dan lain-lain.

1. Criteria of Truth

Apa definisi dari benar? Dan bagaiamana kita bisa mengklasifikasikan hal
tersebut benar atau salah? Ada tiga kriteria untuk menentukan benar atau salah suatu
hal yang digunakan oleh masyarakat yaitu:

a) Dogmatic Basis
Jika menurut orang lain benar maka kita juga ikut menganggap hal tersebut
sebuah kebenaran. Kriteria ini yang paling sering digunakan oleh masyarakat.
Kelemahan dari kriteria ini adalah tidak mengacu pada bukti dan
mengakibatkan bias.
b) Self-evident Basis
Kriteria ini mengguakan kemampuan, sensibilitas, atau kejelasan sebuah
pernytaan yang berdasarkan pengetahuan, pengalaman, dan observasi untuk
menentukan suatu kebenaran.
c) Scientific Basis
Kriteria ini menggunakan logik dan tujuan serta bukti empiris. Pengujian
sebuah teori untuk menentukan apakah terori tersebut bisa diterima bisa
dikategorikan menjadi dua kategori. Kategori pertama sebuah pernyataan bisa
dinyatakan benar atau salah hanya dengan menggunakan logika. Sedangkan
kategori yang kedua membutuhkan data atau bukti empiris.

Measurement Theory

Pengukuran adalah aspek yang penting dalam ilmu pengetahuan. Pengukuran dibuat
untuk memuat informasi yang presisi, mendemonstrasikan akuntansi, hingga akhirnya dapat
memunculkan informasi.

Norman Campbell merupakan salah satu orang pertama yang menghadapi


permasalahan dari pengukuran. Definisi dari pengukuran, yaitu penilaian dari jumlah untuk
merepresentasikan aspek dari satu sistem material dalam bentuk angka.

Scale

Seorang penemu menemukan aturan untuk menilai angka dan menciptakan satu skala.
Pengukuran adalah untuk memunculkan sebuah skala, yang setiap pengukuran tersebut dibuat
dalam satu skala tertentu. Tipe dari skala tersebut tergantung pada pengaplikasian atau aturan
yang telah dirumuskan sebelumnya. Skala tersebut dituangkan dalam bentuk pernyataan
matematis.

Nominal Scale

Pada skala nominal, angka digunakan hanya digunakan sebagai label. Angka nominal
yang ada pada skala nominal merepresentasikan sebuah klasifikasi. Hal ini tidak
menunjukkan bahwa pengukuran dipertimbangkan dalam penggunaan biasa. Sehingga hanya
berfungsi sebagai penunjuk angka nominalnya.
Ordinal Scale

Skala ordinal digunakan ketika pengguna ingin mengurutkan satu alternatif tertentu.
Sebut saja seorang investor yang akan meranking alternatif investasi dari yang paling
menguntungkan, yaitu ilham pertama. Lalu terdapat pilihan kedua dan ketiga. Investor akan
meranking seluruh alternatif dengan mempertimbangkan aspek-aspek keuangan dan
keuntungan tertentu.

Interval Scale

Skala interval memberikan informasi lebih lengkap daripada skala ordinal, sebab
tidak hanya memberi ranking yang berurutan pada satu objek yang diketahui, tetapi juga
memberikan informasi mengenai jarak antara objek untuk diketahui, dan juga terdapat titik )
pada skalanya. Contoh ialah pengukuran mengenai suhu Celcius dan juga Fahrenheit.

Ratio Scale

Skala rasio mencakup keseluruhan dari (1) ranking yang beruruatan mengenai satu
objek, (2) interval antar objek juga diketahui, dan (3) sumber yang unik, titik 0, akan ada
ketika jarak dari titik pada satu objek tersebut diketahui. Skala rasio memuat informasi yang
lebih kompleks. Contoh, jarak antara kota A ke B 30 km, dan kota A ke C 60 km, maka dapat
diketahui bahwa jarak dari kota A ke C adalah dua kali dari kota A ke B.

Kinds of Measurement

1. Fundamental Measurement
Yaitu pengukuran dimana nilai/angka dapat di bebankan kepada property dengan
mengacu pada dasar hukum , dan tidak bergantung pada pengukuran variable yang
lain
2. Derived Measurement
Yaitu pengukuran yang bergantung pada dua atau lebih kuantitas.

Misconceptions of purpose

Banyak kesalahpahaman yang ada tentang upaya untuk menerapkan pendekatan ilmiah untuk
akuntansi. Ada yang percaya bahwa usahanya adalah membuat ilmuwan menjadi salah satu
praktisi akuntansi. Pandangan ini tentu saja tidak sesuai. Seorang ilmuwan adalah orang yang
menggunakan metode spesifik, dan oleh karena itu terutama seorang peneliti. Profesi medis
memberikan analogi yang baik tentang perbedaan antara peneliti dan praktisi, dan
penggunaan dan pengaruh metode ilmiah.

Testing Accounting Theory

Penelitian akuntansi ilmiah dilakukan terus-menerus, seperti yang ditunjukkan dalam artikel
jurnal akuntansi akademis. Biasanya, para peneliti berusaha menunjukkan dengan metode
statistik bahwa variabel-variabel tertentu berhubungan dengan yang lain. Pertanyaan paling
kritis dalam penelitian akuntansi menyangkut kegunaan data akuntansi. Yang ingin kita
ketahui adalah data kuantitatif, yang mana berasal dari serangkaian operasi yang diberikan
sudah berdasarkan dengan keseluruhan teori akuntansi, yang berguna bagi users?

Untuk mencari jawabannya, yang perlu kita lakukan adalah mengambil data output dari
sistem akuntansi spesifik yang didasarkan pada keseluruhan teori, dan ditentukan apakah data
tersebut membantu pengambil keputusan membuat keputusan yang tepat. Ini akan menjadi
pendekatan langsung untuk menguji teori akuntansi.

Anda mungkin juga menyukai