Anda di halaman 1dari 15

Teori, Teori Akuntansi

dan Riset Akuntansi


Disusun Oleh :
Iswary Amalia / K7720044
BAB
01 TEORI DAN TEORI
AKUNTANSI
1. Konsep Umum
Teori
Teori akuntansi adalah sebuah teori. Teori adalah sebuah penjelasan yang menekankan bahwa
dalam berbagai situasi yang terjadi, akan berakibat pada hal yang sama. Sebuah teori dapat diuji
akurasinya menggunakan fakta atau data empiris. Sebuah teori diungkapkan dalam sebuah
pernyataan umum, baik berupa sebab akibat maupun hubungan antara dua hal. Sebuah teori dapat
diuji dengan data empiris. Sebuah teori tidak harus selalu benar setiap saat, namun pada sebagian
besar kondisi dan waktu harus benar. Hal ini berbeda dengan hukum yang harus selalu benar dalam
semua kondisi dan waktu. Dengan demikian, hukum selalu benar sedangkan teori biasanya benar. 

2. Hipotesis
Hipotesis diterapkan untuk sekelompok subyek dan bukan individual subyek. Dalam ilmu sosial,
hipotesis diuji melalui bentuk negatif. Sebuah teori tercipta jika hipotesis nol salah dan fakta
empiris mendukung bentuk positif sebuah hipotesis. Dukungan ini harus berasal dari observasi
berulang atas berbagai sampel yang berbeda, sehingga kita merasa yakin bahwa hal yang
dihipotesiskan didukung oleh data empiris dari berbagai lingkungan nyata. 
3. Teori, Hukum dan Teorema
Sebuah teori bukanlah sebuah hukum karena sebuah teori kadang-kadang dapat keliru. Sebuah
teori juga bukan sebuah teorema. Sebuah teori akan menambahkan hal lain yang sama. Sebuah
teorema adalah sebuah jenis khusus hukum. Teorema selalu benar dan tidak ada perkecualian
karena unsurnya sudah lengkap dan spesifikasinya eksak tidak lagi berupa aproksimasi.

4. Teori Positif dan Teori


Normatif
Teori dapat bersifat positif atau normatif. Teori normatif menyatakan apa yang seharusnya terjadi,
dengan mengasumsikan kita menginginkan sebuah hasil akhir yang spesifik misalnya kekayaan atau
kesejahteraan. Teori positif menjelaskan atau memprediksi fakta dan tidak mengasumsikan kita
menginginkan hasil akhir tertentu.
Teori normatif melibatkan pertimbangan nilai teori positif cenderung bebas nilai. Teori normatif
melibatkan opini, judgement, dan subjektivitas, sedangkan teori positif mendasarkan pada pernyataan
fakta. 
Contoh teori normatif adalah teori stakeholder normatif yang menyatakan bahwa perusahaan akan
melakukan tindakan yang terbaik jika perusahaan memasukkan kepentingan seluruh kelompok
stakeholder tidak hanya memaksimumkan kesejahteraan pemegang saham Contoh teori positif adalah
teori akuntansi positif yang menyatakan bahwa perusahaan memanipulasi laba yang dilaporkan lebih
besar dari yang seharusnya jika bonus menjadi bagian dari paket pembayaran kepada direksi atau jika
investor dan kreditor telah menetapkan batas terakhir pembayaran perusahaan sesuai kondisi utang
5. Teori Global dan Teori
Partikularistik
Beberapa pakar membedakan antara sistem deduktif dan induktif dengan istilah global (makro)
dan partikularistik (mikro). Ketika premis sistem deduktif total atau mencakup semuanya, maka
kesimpulannya harus menyeluruh pula. Dalam konteks akuntansi, contoh pendekatan global
adalah teori yang mendukung salah satu jenis sistem penilaian atau seluruh akun. Sistem induktif,
karena masuk dalam kelompok fenomena nyata, dapat secara realistis fokus hanya satu bagian
kecil lingkungan relevan. Dengan kata lain reset induktif cenderung menguji pertanyaan dan
masalah. 
6. Teori Akuntansi
Teori akuntansi didefinisikan sebagai asumsi dasar, definisi, prinsip, dan konsep, dan cara kita
menggunakannya yang mendasari penyusunan aturan akuntansi oleh lembaga legislatif serta
pelaporan informasi akuntansi dan keuangan. Definisi teori akuntansi harus diinterpretasikan
secara luas. Rerangka konseptual yang dianggap melandasi pedoman bagi pembuatan aturan
akuntansi masuk dalam pengertian teori akuntansi.
Analisis aturan akuntansi untuk melihat kesesuaiannya dengan kerangka konseptual atau prinsip
lainnya juga masuk dalam ranah teori akuntansi. Selain rerangka konseptual dan legislasi
akuntansi, teori akuntansi juga mencakup model-model penilaian, hipotesis, dan teori. Hipotesis
dan teori didasarkan pada metoda investigasi dan analisis yang lebih formal biasa digunakan
dalam disiplin akademis
7. Pengukuran dalam
Akuntansi
Pengukuran adalah aspek penting dalam teori akuntansi. Pengukuran adalah penggunaan angka-
angka pada properti atau karakteristik sebuah obyek yang dapat diukur. Ada  2 jenis pengukuran,
yaitu pengukuran langsung dan pengukuran tidak langsung. Pengukuran dapat pula
dikelompokkan ke dalam pengukuran penilaian (assessment measures) dan pengukuran prediksi
(prediction measures). Pengukuran penilaian berhubungan dengan atribut khusus objek yang
diukur dan dapat berupa pengukuran langsung maupun pengukuran tidak langsung. Pengukuran
prediksi berhubungan dengan faktor-faktor yang terkait dengan kondisi di masa mendatang.

Contoh pengukuran yang sederhana seperti perhitungan kas tergantung pada faktor-faktor sebagai
berikut; (1) Objek itu sendiri, (2) atribut yang diukur, (3) pengukur, (4) perhitungan, (5)
instrumen untuk pengukuran, dan (6) konstrain atau kendala
Jenis pengukuran yang paling sederhana adalah skala nominal. Sebuah skala nominal tidak lebih
dari sebuah sistem klasifikasi dasar. Jenis pengukuran lain yang dapat digunakan adalah skala
ordinal. Sebuah skala ordinal digunakan untuk mengurutkan preferensi dalam akuntansi skala
ordinal ini dapat digunakan untuk menyajikan aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan.
Jenis pengukuran ketiga adalah skala interval. Sebuah skala interval mensyaratkan bahwa
perubahan dalam atribut yang diukur di antara berbagai angka harus sama.Untuk
menganalisis manfaat sebuah ukuran diperlukan syarat-syarat tertentu agar sebuah ukuran
berkualitas.
8. Teori Agensi
Teori agensi menyatakan bahwa perusahaan modern dimiliki oleh banyak orang yang
disebut dengan pemegang saham (prinsipal), namun perusahaan dijalankan oleh
sekelompok manager, dan bahwa kepentingan kedua pihak berbeda bahkan berlawanan.
Manajer berasumsi bahwa keinginan pemegang saham merupakan sebuah kendala untuk
memenuhi keinginan pribadi. Dana untuk memenuhi kebutuhan ini diambilkan dari laba
perusahaan dan diperlakukan sebagai biaya prinsipal dalam memperkerjakan agen.
Teori agensi menyatakan bahwa biaya ini dapat dikurangi dengan mengeluarkan biaya
monitoring  (monitoring cost) dan bonding cost. Monitoring cost adalah biaya yang
dikeluarkan oleh untuk memastikan bahwa manajemen bertanggung jawab kepada
pemegang saham melalui laporan akuntansi melalui audit melalui good corporate
governance
BAB
02 TEORI AKUNTANSI DAN
RISET AKUNTANSI
1. Riset Akuntansi dan Metoda Ilmiah 
  Teori sangat bermanfaat bagi sebuah penelitian karena teori tersebut berupaya untuk menjelaskan
hubungan dan memprediksi fenomena. Sebuah teori adalah tidak lebih dari sebuah kalimat. Teori
harus memuat seperangkat premis disebut juga asumsi atau postulat. Premis dapat berupa bukti asli
atau dapat di konstruksi sehingga premis dapat diuji dengan statistika inferens yang sering disebut
dengan hipotesis.
2. Penalaran Deduktif dan
Induktif
Sistem deduktif adalah sebuah sistem yang menggunakan penalaran logika untuk mendapatkan satu
atau lebih kesimpulan dari serangkaian premis. Data empiris tidak dianalisis dalam sebuah deduksi
murni. Sebagian pendekatan deduktif dalam teori akuntansi telah menggunakan aksioma formal
sebagai premis sebuah sistem yang menjadi dasar berbagai aturan akuntansi. Aksoima adalah suatu
pernyataan yang bisa dilihat kebenarannya tanpa perlu adanya bukti.
Penalaran induktif menguji data, biasanya berupa sampel dari sebuah populasi dan membuat
inferensi tentang populasi. Dalam riset akuntansi, data dikumpulkan dengan menggunakan
beberapa metoda  dan sumber. Riset empiris yang menghipotesiskan hubungan antara laba dan
harga saham atau upaya untuk menjawab pertanyaan mengapa standar tertentu dipilih oleh pembuat
kebijakan atau mengapa manajemen memilih metode akuntansi tertentu disebut dengan riset
akuntansi positif (positive accounting research).
Christensen (1983) menyampaikan fakta bahwa riset positif tidak hanya berhubungan dengan
akuntansi saja, namun juga menyangkut perilaku pihak yang menyiapkan dan menggunakan
informasi akuntansi, yaitu akuntan, manajemen, dan pengguna. 
3. Sifat Komplementer Metoda Deduktif dan
Induktif
Hakansson (1969) menyatakan bahwa metode induktif dapat diukur untuk dapat digunakan untuk
 mengukur ketepatan serangkaian premis dalam sebuah sistem deduktif. Perubahan premis dapat
  c
mengubah logika pengambilan kesimpulan. Riset induktif dalam akuntansi dapat membantu
memperjelas hubungan dan fenomena yang ada dalam lingkungan bisnis. Riset tersebut pada
gilirannya dapat bermanfaat dalam proses pembuatan kebijakan yang memanfaatkan penalaran
deduktif untuk menentukan aturan yang tegas. Dengan demikian, metoda induktif dan metoda
deduktif dapat digunakan secara bersama-sama dan bukan merupakan pendekatan yang bersifat
saling meniadakan

4. Arah Riset Akuntansi


Orientansi atau arah riset akuntansi dilakukan melalui tiga pendekatan yaitu :
 1. Pendekatan Model Keputusan (The Decision Model Approach)
Pendekatan ini menanyakan informasi apa yang diperlukan untuk pembuatan keputusan. Dari
  c
sudut pandang ini, laporan keuangan yang disusun berdasarkan nilai wajar, nilai pasar memenuhi
kualifikasi sebagai informasi yang bermanfaat untuk pembuatan keputusan.
2. Riset Pasar Modal (Capital Market Research)
Sebagian besar riset induktif menunjukkan bahwa harga sekuritas yang diperdagangkan secara
publik bereaksi sangat cepat ketika ada informasi baru. Dengan demikian, harga pasar diasumsikan
merefleksikan secara penuh seluruh informasi yang tersedia bagi publik. Proposisi ini, yang secara
prinsip berasal dari disiplin ilmu keuangan dikenal sebagai the efficient market-hypotheses.
3, Riset Keperilakuan (Behavioral Research)
Perhatian utama riset keperilakuan adalah pada cara pengguna informasi akuntansi membuat
 keputusan dan jenis informasi yang mereka butuhkan. Pendekatan ini adalah pendekatan deskriptif,
sedangkan pendekatan model keputusan adalah pendekatan normatif.
  cc

5. Ekonomi Informasi
  Ekonomi informasi telah memasukkan asumsi teori agensi dalam analisisnya. Hal ini terjadi
  c
karena pembagian risiko antara prinsipal dan agen terkoneksi erat dengan isu apakah kedua belah
pihak memiliki informasi penuh atau apakah ada asimetri informasi diantara keduanya, yaitu satu
pihak memiliki informasi lebih banyak dibandingkan dengan pihak yang lain. Tujuan analisis teori
informasi adalah untuk menentukan seberapa optimal insentif pengaturan kontrak dan pembagian
risiko dapat dinegosiasi. Penelitian tersebut nantinya akan menunjukkan pentingnya fungsi
stewardship akuntansi.
6. Kompleksitas Informasi dalam Akuntansi Keuangan dan
Pelaporan 
Lingkungan akuntansi keuangan dan pelaporan saat ini sangat kompleks, penyebab utama
kompleksitas ini adalah :
  1. Tidak adanya konsep dan standar akuntansi yang sempurna. Akibatnya para pengguna
  c informasi akan bereaksi secara berbeda atas informasi yang sama. 
2. Informasi tidak hanya mempengaruhi keputusan yang dibuat oleh Individual. Selain
mempengaruhi sebuah keputusan informasi tersebut juga mempengaruhi operasi pasar.
Pengaruh informasi terhadap pasar sangat penting agar efisiensi, kewajaran dan keadilan
ekonomi terjaga sehingga pasar dapat bekerja dengan baik. 

7. Peran Riset Akuntansi 


  dua cara pandang yang saling melengkapi terhadap peran riset. Cara pandang pertama adalah
Ada
dengan melihat pengaruh riset terhadap praktik akuntansi. Esensi pendekatan decision usefulness
  cc
yang berbasis rerangka konseptual adalah bahwa investor harus diberi informasi untuk membantu
mereka membuat keputusan investasi yang baik.
Cara pandang kedua adalah dengan mempertanyakan apakah secara independen sebuah riset
mempengaruhi praktik akuntansi saat ini. Pendekatan ini akan meningkatkan pemahaman tentang
lingkungan akuntansi. Riset macam ini memampukan kita untuk memahami secara lebih baik isu
tentang corporate governance seperti batas peran ligitimasi manajemen dalam pelaporan
keuangan.
8. Pentingnya Asimetri Informasi 
  Informasi ekonomi adalah tema yang secara formal mengakui bahwa beberapa pihak yang
melakukan transaksi bisnis mempunyai keuntungan informasi lebih dari pihak lainnya atau dapat
melakukan tindakan yang tidak dapat diobservasi oleh pihak lainnya.Ada dua tipe asimetri
  informasi :  adverse selection dan moral hazard.
  c
Adverse selection adalah jenis asimetri informasi yang terjadi karena beberapa pihak seperti
manajer perusahaan dan pihak intern lainnya memiliki informasi yang lebih baik dan lebih banyak
tentang kondisi kini dan prospek masa depan suatu perusahaan dibanding para investor luar.
Sedangkan, moral hazard adalah Jenis asimetri informasi yang timbul ketika satu pihak yang
terlibat dalam hubungan kontrak melakukan tindakan yang tidak dapat diobservasi oleh pihak
lainnya. Moral hazard terjadi karena adanya pemisahan antara pemilihan dengan pengendalian
yang merupakan karakteristik kebanyakan perusahaan besar. 
 
 9. Persoalan Fundamental Teori Akuntansi Keuangan 
Kepentingan investor terbaik dipenuhi oleh informasi yang memampukan dibuatnya keputusan
  investasi yang lebih baik dan memampukan pasar modal beroperasi secara lebih baik yaitu
  cinformasi yang memenuhi kualifikasi relevan dan faithful representation. Informasi yang relevan
adalah informasi yang memampukan investor menilai prospek perusahaan yang akan datang,
sedangkan informasi yang faithful representation adalah informasi yang netral bebas dari bias
atau manipulasi yang dilakukan oleh manajer. 
Kepentingan legal manager terbaik dipenuhi oleh informasi yang sangat informatif tentang
kinerja mereka dalam menjalankan perusahaan. Akuntansi nilai wajar dapat memperbaiki laporan
pertanggungjawaban. Namun, nilai wajar atau nilai pasar sangat berubah-ubah pengaruhnya
terhadap laba bersih yang dilaporkan. Informasi berorientasi nilai wajar akan lebih terpengaruh
oleh bias dan manipulasi dibanding dengan informasi berbasis kas historis.

10. Regulasi sebagai Reaksi untuk Persoalan Fundamental 


 Seperti pada pasar komoditas, kekuatan permintaan dan penawaran dapat menentukan kualitas
 yang diproduksi. Pandangan ini menganggap bahwa ini bahwa kekuatan pasar dapat
mengendalikan masalah adverse selection dan moral hazard secara memadai sehingga para
investor terlindungi dan pasar tenaga manajerial serta pasar modal akan bekerja dengan baik.
 Reaksi kedua adalah munculnya kebutuhan regulasi untuk melindungi para investor dengan
pertimbangan bahwa informasi adalah sebuah komoditi yang kompleks dan penting sehingga
  c
kekuatan pasar sendiri gagal untuk secara memadai mengendalikan masalah-masalah adverse
selection dan moral hazard.
Hal ini berdampak langsung terhadap peran penetapan standar sebagai bentuk
regulasi yang menghasilkan konsep dan standar akuntansi berterima umum. Dalam hal ini kita
tidak berharap regulasi yang sepenuhnya melindungi investor. Oleh karena itu penentuan jumlah
regulasi yang tepat merupakan isu pemilihan sosial yang sangat kompleks.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai