2. Hipotesis
Hipotesis diterapkan untuk sekelompok subyek dan bukan individual subyek. Dalam ilmu sosial,
hipotesis diuji melalui bentuk negatif. Sebuah teori tercipta jika hipotesis nol salah dan fakta
empiris mendukung bentuk positif sebuah hipotesis. Dukungan ini harus berasal dari observasi
berulang atas berbagai sampel yang berbeda, sehingga kita merasa yakin bahwa hal yang
dihipotesiskan didukung oleh data empiris dari berbagai lingkungan nyata.
3. Teori, Hukum dan Teorema
Sebuah teori bukanlah sebuah hukum karena sebuah teori kadang-kadang dapat keliru. Sebuah
teori juga bukan sebuah teorema. Sebuah teori akan menambahkan hal lain yang sama. Sebuah
teorema adalah sebuah jenis khusus hukum. Teorema selalu benar dan tidak ada perkecualian
karena unsurnya sudah lengkap dan spesifikasinya eksak tidak lagi berupa aproksimasi.
Contoh pengukuran yang sederhana seperti perhitungan kas tergantung pada faktor-faktor sebagai
berikut; (1) Objek itu sendiri, (2) atribut yang diukur, (3) pengukur, (4) perhitungan, (5)
instrumen untuk pengukuran, dan (6) konstrain atau kendala
Jenis pengukuran yang paling sederhana adalah skala nominal. Sebuah skala nominal tidak lebih
dari sebuah sistem klasifikasi dasar. Jenis pengukuran lain yang dapat digunakan adalah skala
ordinal. Sebuah skala ordinal digunakan untuk mengurutkan preferensi dalam akuntansi skala
ordinal ini dapat digunakan untuk menyajikan aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan.
Jenis pengukuran ketiga adalah skala interval. Sebuah skala interval mensyaratkan bahwa
perubahan dalam atribut yang diukur di antara berbagai angka harus sama.Untuk
menganalisis manfaat sebuah ukuran diperlukan syarat-syarat tertentu agar sebuah ukuran
berkualitas.
8. Teori Agensi
Teori agensi menyatakan bahwa perusahaan modern dimiliki oleh banyak orang yang
disebut dengan pemegang saham (prinsipal), namun perusahaan dijalankan oleh
sekelompok manager, dan bahwa kepentingan kedua pihak berbeda bahkan berlawanan.
Manajer berasumsi bahwa keinginan pemegang saham merupakan sebuah kendala untuk
memenuhi keinginan pribadi. Dana untuk memenuhi kebutuhan ini diambilkan dari laba
perusahaan dan diperlakukan sebagai biaya prinsipal dalam memperkerjakan agen.
Teori agensi menyatakan bahwa biaya ini dapat dikurangi dengan mengeluarkan biaya
monitoring (monitoring cost) dan bonding cost. Monitoring cost adalah biaya yang
dikeluarkan oleh untuk memastikan bahwa manajemen bertanggung jawab kepada
pemegang saham melalui laporan akuntansi melalui audit melalui good corporate
governance
BAB
02 TEORI AKUNTANSI DAN
RISET AKUNTANSI
1. Riset Akuntansi dan Metoda Ilmiah
Teori sangat bermanfaat bagi sebuah penelitian karena teori tersebut berupaya untuk menjelaskan
hubungan dan memprediksi fenomena. Sebuah teori adalah tidak lebih dari sebuah kalimat. Teori
harus memuat seperangkat premis disebut juga asumsi atau postulat. Premis dapat berupa bukti asli
atau dapat di konstruksi sehingga premis dapat diuji dengan statistika inferens yang sering disebut
dengan hipotesis.
2. Penalaran Deduktif dan
Induktif
Sistem deduktif adalah sebuah sistem yang menggunakan penalaran logika untuk mendapatkan satu
atau lebih kesimpulan dari serangkaian premis. Data empiris tidak dianalisis dalam sebuah deduksi
murni. Sebagian pendekatan deduktif dalam teori akuntansi telah menggunakan aksioma formal
sebagai premis sebuah sistem yang menjadi dasar berbagai aturan akuntansi. Aksoima adalah suatu
pernyataan yang bisa dilihat kebenarannya tanpa perlu adanya bukti.
Penalaran induktif menguji data, biasanya berupa sampel dari sebuah populasi dan membuat
inferensi tentang populasi. Dalam riset akuntansi, data dikumpulkan dengan menggunakan
beberapa metoda dan sumber. Riset empiris yang menghipotesiskan hubungan antara laba dan
harga saham atau upaya untuk menjawab pertanyaan mengapa standar tertentu dipilih oleh pembuat
kebijakan atau mengapa manajemen memilih metode akuntansi tertentu disebut dengan riset
akuntansi positif (positive accounting research).
Christensen (1983) menyampaikan fakta bahwa riset positif tidak hanya berhubungan dengan
akuntansi saja, namun juga menyangkut perilaku pihak yang menyiapkan dan menggunakan
informasi akuntansi, yaitu akuntan, manajemen, dan pengguna.
3. Sifat Komplementer Metoda Deduktif dan
Induktif
Hakansson (1969) menyatakan bahwa metode induktif dapat diukur untuk dapat digunakan untuk
mengukur ketepatan serangkaian premis dalam sebuah sistem deduktif. Perubahan premis dapat
c
mengubah logika pengambilan kesimpulan. Riset induktif dalam akuntansi dapat membantu
memperjelas hubungan dan fenomena yang ada dalam lingkungan bisnis. Riset tersebut pada
gilirannya dapat bermanfaat dalam proses pembuatan kebijakan yang memanfaatkan penalaran
deduktif untuk menentukan aturan yang tegas. Dengan demikian, metoda induktif dan metoda
deduktif dapat digunakan secara bersama-sama dan bukan merupakan pendekatan yang bersifat
saling meniadakan
5. Ekonomi Informasi
Ekonomi informasi telah memasukkan asumsi teori agensi dalam analisisnya. Hal ini terjadi
c
karena pembagian risiko antara prinsipal dan agen terkoneksi erat dengan isu apakah kedua belah
pihak memiliki informasi penuh atau apakah ada asimetri informasi diantara keduanya, yaitu satu
pihak memiliki informasi lebih banyak dibandingkan dengan pihak yang lain. Tujuan analisis teori
informasi adalah untuk menentukan seberapa optimal insentif pengaturan kontrak dan pembagian
risiko dapat dinegosiasi. Penelitian tersebut nantinya akan menunjukkan pentingnya fungsi
stewardship akuntansi.
6. Kompleksitas Informasi dalam Akuntansi Keuangan dan
Pelaporan
Lingkungan akuntansi keuangan dan pelaporan saat ini sangat kompleks, penyebab utama
kompleksitas ini adalah :
1. Tidak adanya konsep dan standar akuntansi yang sempurna. Akibatnya para pengguna
c informasi akan bereaksi secara berbeda atas informasi yang sama.
2. Informasi tidak hanya mempengaruhi keputusan yang dibuat oleh Individual. Selain
mempengaruhi sebuah keputusan informasi tersebut juga mempengaruhi operasi pasar.
Pengaruh informasi terhadap pasar sangat penting agar efisiensi, kewajaran dan keadilan
ekonomi terjaga sehingga pasar dapat bekerja dengan baik.