TEORI AKUNTANSI
ACCOUNTING THEORY
AND
ACCOUNTING RESEARCH
Source : Walk Harry, Tearney G Michael and Dodd L. James. 2000. Accounting
Theory A Conceptual and Institusional Approach. Fifth Edition.
MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS MATARAM
TAHUN 2014
Teori Akuntansi dan Riset Akuntansi
Tujuan Pembelajaran
1. memahami pengertian metode ilmiah dan perbedaan deduktif dan induktif
2. memperoleh wawasan sifat dasar dari riset akuntansi positif
3. memutuskan dikotomi antara akuntansi sebagai seni dengan akuntansi sebagai
ilmu
4. memahami petunjuk riset akuntansi
Proses pencarian fenomena mempengaruhi aturan, defenisi, konsep dan
prinsip akuntansi yang diperoleh dengan cara metode-metode formal yang disebut
pertimbangan deduktif dan induktif. Proses investigasi tersebut disebut riset dan riset
digunakan dalam akuntansi dan dirujuk sebagai disiplin akademik
Salah satu karakteristik yang melekat pada disiplin akademik adalah publikasi
ide secara umum pada majalah yang disebut jurnal terutama dalam disiplin
akuntansi. Meskipun terdapat banyak sudut pandang tentang kandungan yang
tersedia dan pendekatan yang digunakan dalam riset akuntansi. Apa yang terutama
sekali menarik bagi tujuan kita adalah meningkatkan pemanfaatan metode ilmiah
dalam publikasi riset teori akuntansi.
Pada chapter ini kita akan menguji metode ilmiah dan hubungannya dengan
riset akuntansi. Prasyarat merujuk pada prosedur normal yang digunakan untuk
mendapatkan hukum dan prinsip yang menentukan seperti pada ilmu kimia dan
fisika. Aplikasi metode ilmiah pada disiplin ilmu ‘yang lebih lunak’ seperti akuntansi
keterlibatan manusia sebagai penentu aturan, mempersiapkan dan para auditor
laporan keuangan dan para pengguna informasi /laporan keuangan akan menjadi
topik penting tahun tahun tearkhir. Peran dan arti teori dalam sebuah disiplin
dipengaruhi oleh apakah disiplin tersebut adalah sebuah ilmu. Oleh karena itu kita
membutuhkan pertimbangan untuk pertanyaan apakah akuntansi adalah ilmu dan
atau bagaimana relasinya dengan seni. Salah satu bagian penting dari teori
akuntansi diperoleh dari proses riset. Oleh karena itu kesimpulan bab dengan
menguji apakah kelihatan arahan utama riset akuntansi saat ini sebaik riset
akuntansi yang terpengaruh.
Riset Perilaku
Riset perilaku adalah area penting lainnya yang harus diselidiki. Perhatian
utama dari riset ini adalah bagaimana pengguna laporan keuangan membuat
keputusan dan informasi apa yang mereka butuhkan. Pendekatannya adalah
deskriptif, sedangkan pendekatan decision model adalah normatif. Kebanyakan
penelitian ini menggunakan subyek situasi percobaan yang terkendalikan dengan
seksama
McIntyre, misalnya mencoba menemukan apakah informasi replacement cost
lebih bermanfaat dari historical cost dalam mengevaluasi rate of return annual
aktual? Dengan kata lain, pendekatan ini mencari pengertian informasi terseleksi
dan bagaimana prosesnya. Empat perusahaan menengah pada industri ban dan
karet dianalisa lebih dari tiga tahun periode. Subyek penelitian McIntyre adalah
mahasiswa S1 dan S2. Sebagian mahasiswa lebih memilih laporan keuangan
dengan replacement cost, sebagian historical cost dan sebagian yang lain memilih
keduanya. Subyek penelitian diminta untuk memilih perusahaan yang menghasilkan
rate of return annual aktual tertinggi dalam 3 tahun
Rate of return annual aktual dirumuskan sbb;
r = 1 (∆M+D)
n M
n : lama asumsi periode riset(dalam tahun)
D : dividen yang diterima selama periode riset
M : nilai pasar saham pada awal periode riset
∆M : perubahan nilai pasar saham selama periode riset
Teori Keagenan
Teori keagenan atau teori kontrak adalah sebuah tipe penting dalam riset
akuntansi saat ini. Teori keagenan bisa merupakan deduktif dan induktif dan
merupakan contoh yang istimewa dari riset perilaku walaupun akar teori keagenan
pada keuangan dan ekonomi lebih dari psikologi dan sosiologi. Asumsi yang
mendasari adalah reaksi individu pada saat terjadi konflik antara kepentingannya
dengan kepentingan perusahaan. Asumsi lain yang penting dari teori adalah titik
persimpangan antara banyak tipe kontrak di antara manajemen, pemilik, kreditur dan
pemerintah. Hasilnya teori keagenan memperhatikan variasi cost dari hubungan
pemantauan dan pelaksanaan di antara kelompok yang beragam,
Misalnya, audit dapat dilihat sebagai instrumen untuk memastikan bahwa
laporan keuangan perusahaan telah sesuai dengan SPI. Dalam tambahan, laporan
sendiri –menduga opini unqualified- diasumsikan menemukan ukuran sesuai dengan
prinsip akuntansi berterima umum. Audit, untuk itu mencoba memberi jaminan pada
pihak luar seperti pemilik dan kreditur tentang pengelolaan perusahaan oleh
manajemen. Banyak hubungan keagenan antara bagian yang didefenisikan atau
diatur oleh akuntansi. Termasuk di dalamnya perjanjian obligasi, kontrak
kompensasi manajemen dan ukuran perusahaan. Frekuensi perjanjian obligasi
menentukan tingkat maksimum dari ratio laksana debt to equity. Pelanggaran bisa
menyebabkan kegagalan teknis. Yang lebih sempit dari debt to equity, manajemen
akan memilih alternatif akuntansi yang akan meningkatkan income. Manajemen
berkemungkinan mencoba untuk memilih metode yang akan meningkatkan income
dan juga meningkatkan bonus. Sebagai hasil, pilihan metode akuntansi oleh
perusahaan akan dipengaruhi oleh akibat dari kontrak keagenan.
Salah satu hipotesa teori keagenan adalah manajemen akan mencoba
meminimalisir kesejahteraannya sendiri dengan meminimalisasi kenaikan berbagai
biaya keagenan dari pengawasan dan kontrak. Ini tidak sama dengan manajemen
memaksimalisasi nilai perusahaan. Ketika manajemen mencoba menaikkan
kompensasi, berarti ini dilakukan dalam framework menaikkan net income, ROI atau
ukuran akuntansi serupa yang juga mengubah secara positif harga saham
perusahaan.
Karenanya, meminimalisir beban kontrak menunjukkan mengacaukan secara
negatif hubungan ‘halus’ antara akuntansi yang didasarkan pada pengukuran kinerja
dan tidak mendapatkan opini qualified dalam audit. Pada saat manajemen utama
mengendalikan biasanya akan meningkatkan kinerja, manajemen akan mencoba
memilih aturan akuntansi yang segera dapat meningkatkan income, seperti dalam
kasus kredit pajak investasi untuk meningkatkan kompensasi bagi dirinya. Pada
kasus serupa, tindakan manajemen tidak selalu merupakan yang terbaik bagi
pemegang saham. Inilah yang biasa disebut perilaku oportunis atau risiko moral.
Asumsi lain dari sifat dasar perusahaan berhadapan dengan aumsi dasar
teori keagenan bahwa perusahaan adalah tempat banyak tipe hubungan. Chamber
misalnya melukiskan perusahaan sebagai koalisi sementara antara partisipan pada
keseimbangan yang tidak stabil. Bagi Chambers koalisi hanyalah entitas palsu yang
berhadap-hadapan dengan beragam partisipan dalam pandangan teori keagenan, di
mana perusahaan sesungguhnya tidak memiliki peran. Dalam pandangan koalisi,
income sebagai sebuah pengukuran kinerja ekonomi perusahaan dan secara
ekonomi dapat mengukur asset dan liabilities adalah fungsi penting dari akuntansi
dan seharusnya menjadi pertimbangan utama dalam penyusunan standar
keagenan. Tidak ada titik pandang yang eksis dalam teori keagenan. Tidak ada
‘benar’ atau ‘salah’. Beragamnya teori dan sudut pandang memberikan wawasan
penting bagi akuntan, auditor, users dan penyusun standar. Tak ada pendekatan
individu yang dipertimbangkan lebih dari yang lain, kontribusi penting bisa datang
darimana saja dan dari semua sumber. Selanjutnya, penganut dari riset teori
keagenan menuntut agar hasil positif dan deskriptif dan tidak dapat digunakan untuk
tujuan kebijakan. Tidak ada alasan mengapa penyusun standar tidak menggunakan
dasil dari riset teory agency dipertimbangkan benar dan berguna.
Informasi Ekonomi
Akuntan menjadi meningkat kesadarannya terhadap cost dan benefit dalam
menghasilkan informasi akuntansi. Ini lapangan yang relatif baru bagi periset
akuntansi; informasi ekonomi. Riset informasi ekonomi biasanya dasarnya adalah
analitis/deduktif. Dengan pengecualian dari akuntansi arus kas model alternatif dari
model akuntansi historical cost akan –terutama- akan kelihatan mengganggu beban
penciptaan informasi tambahan pada perusahaan. Apakah penyusunan alternatif
informasi atau penyusunan informasi yang lebih luas adalah cost yang berharga
adalah sebuah pertanyaan penting. Pada dasarmya masalah ini dengan rinkas
diungkapkan oleh Beaver dan Demski:
Hal pokok dari argumen pada kepentingan akuntansi akrual berhenti pada premis
1. income yang dilaporkan dengan akuntansi akrual menyampaikan lebih
banyak informasi dari sedikit ambisi sistem akuntansi berorientasi cash
flow
2. akuntansi akrual adalah cara paling efesien untuk menyampaikan
tambahan informasi dan juga wajar
3. nilai dari tambahan sistem informasi melebihi cost-nya
Informasi ekonomi mutakhir termasuk asumsi teori keagenan dan analisa
situasi dalam analisanya. Hai ini karena pembagian resiko antara prinsip dan agen
adalah koneksi dekat dengan isu apakah keduanya memiliki informasi yang penuh
atau apakah akan terjadi informasi yang timpang pada saat salah satu terpisah
(biasanya agen) memiliki informasi yang lebih banyak dari yang lain. Tujuan dari
analisa teory informasi adalah menentukan bagaimana rancangan kontrak
dioptimalkan untuk menegosiasikan insentif dan pembagian resiko. Riset juga
memperlihatkan pentingnya fungsi pelayanan akuntansi (menilai kinerja manajemen
relatif penting untuk menentukan insentif dan reward manajemen)
Critical Accounting
Critical Accounting adalah cabang teori akuntansi yang memandang
akuntansi memiliki peran sebagai poros dalam memutuskan konflik antara
perusahaan dan konstituen sosial seperti buruh, konsumen dan masyarakat umum.
Hal ini secara langsung diperhatikan secara aktif dalam peran sosial akuntan. CA
merupakan perpaduan gabungan dua area lain dari akuntansi yang dikembangkan
sejak 1960-an yaitu akuntansi kepentingan publik dan akuntansi sosial. Akuntansi
kepentingan publik melakukan pekerjaaan bebas dari pajak dan nasehat keuangan
pada individu, kelompok dan usaha kecil yang tidak mampu membayar jasa
tersebut. Akuntansi sosial menyinggung usaha menjelaskan pengukuran untuk
mengambil dari perusahaan beban eksternal, seperti polusi yang menimbulkan
kerusakan pada masyarakat. CA lebih luas dari akuntansi kepentingan publik dan
akuntansi sosial (namun keduanya masih tercakup). Selanjutnya, tujuan dari periset
CA bergerak dari menempati pinggiran AKP dan AS menuju mainstreem riset
akuntansi (dan tindakan) dengan mengadopsi perspektif yang didasari oleh konflik.
CA berbeda dengan dengan area riset lain yang telah didiskusikan. Riset lain
mengarahkan pemisahan yang tajam antara periset dengan bidang penelitiannya.
Misalnya, periset akuntansi positif dan perilaku meyakini bahwa mereka melaporkan
dengan sederhana perilaku dari subyek yang mereka uji. Tak dapat disangkal,
periset normatif melihat realitas sebagai sesuatu yang independen dari mereka.
Sehingga pekerjaan mereka dipengaruhi cara yang paling bermanfaat untuk
melaporkan pada operasional dan keterangan bisnis dan entitas lainnya. Periset CA
meyakini dalam memandang dan meneliti mereka harus membantu mempertajam
realitas tersebut. Seperti yang dikatakan Chua
Interaksi yang saling menguntungkan antara pengetahuan dan manusia –
dunia fisika- pembuatan pengetahuan dibatasi oleh manusia yang membuat aturan
atau keyakinan yang mendefenisikan wilayah pengetahuan, fenomena empirik dan
hubungan keduanya. Epistimologi (studi yang menjelaskan bagaimana menentukan
suatu ilmu) memutuskan asumsi adalah menghitung keyakinan yang dapat diterima
oleh kriteria yang spesifik dan proses menaksir klaim kebenaran
Tinker memberi contoh yang menarik dari ilmu astronomi untuk
mengilustrasikan masalah yang dirasakan oleh Critical Accountant. Ia
membicarakan planet Uranus. Semua periset akan mengatakan bahwa ‘Uranus’
adalah planet sebuah entitas yang independen dari kita. CA’t mengatakan bahwa
kita menginterpretasikan realitas yang kita namakan ‘Uranus’. Lagi pula usaha kita
untuk menggambarkan secara ilmiah terbatas oleh instrumen yang memberi tahu
kita yang perlu diinterprertasikan kembali. Sebagai contoh, ‘Venus’ memiliki
permukaan yang sangat panas dan sering digambarkan ‘tidak bersahabat’ dan
‘bermusuhan’ meskipun itu hanya obyek yang mati.
IKHTISAR
Salah satu jalan untuk mengembangkan teori akuntansi adalah melalui riset.
Metode mendapatkan kesimpulan dari premis dapat ditentukan dengan metode
induktif (logika dari premis ke kesimpulan) dan dengan metode deduktif
(mendapatkan data dan menyangkal hipotesis). Metode deduktif bersifat normatif,
umum, ideal sedangkan deduktif bersifat deskriptif murni (alaupun dalam
mendapatkan temuan tidak bebas nilai. Metode deduktif dan induktif dapat saling
melengkapi. Jelasnya pembuatan kebijakan akuntansi adalah normatif sejak
perhatian dengan menentukan metode akuntansi dan bagian tertentu yang
membutuhkan pengungkapan.
Apakah akuntansi merupakan seni atau ilmu. Di bidang seni setiap orang
bebas menggunakan interpretasi pribadinya dalam menjalankan keahliannya.
Sedangkan ilmu lebih teliti, setiap pelaku harus memiliki konsensus yang melibatkan
relatif banyak (pihak) ketika mengukur sebuah fenomena yang sama. Tetap ada
kemungkinan perbedaan dalam ilmu. Akuntansi kelihatan lebih dekat kepada seni
akibat terlalu banyak kebebasan dalam menentukan metode akuntansi dan ketelitian
pengukuran fenomena oleh akuntan belum jadi disiplin saat ini.
Riset akuntansi mengikuti banyak arahan; yang paling dekat dengan fungsi
penyusunan standar adalah decision-model approach. Banyaknya arahan tersebut
belum dapat dikatakan sebagai revolusi ilmiah di bidang akuntansi, karena historical
cost masih menjadi paradigma yang dominan