(EBA503)
MODUL 13
AKUNTANSI : ILMU DENGAN PARADIGMA
DISUSUN OLEH
Wulandari Agustiningsih, S.E., M,Sc
1. Konsep Paradigma
Perubahan Revolusioner Teori, dan Paradigma Punctuated Equilibrium
Model punctuated equilibrium diuraikan ke dalam enam teori termasuk
teori individu, grup, organisasi, bidang ilmu, spesies biologis, dan teori
induk (grand theory). Untuk masing-masing teori, punctuated equilibrium
menawarkan tiga komponen pokok yaitu: a) struktur yang mendalam,
b) periode keseimbangan, dan c) periode revolusioner. Penekanan dalam
bab ini adalah aplikasi paradigma puntuated equilibrium (penyela
keseimbangan) dalam bidang ilmu secara umum dan dalam bidang akuntansi
secara khusus.
3. Paradigma Antropologikal/Induktif
Para peneliti seperti Gilman, Hatfield, Ijiri, Littleton, dan Paton bersama-
sama memberikan perhatian pada pendekatan deskriptif-induktif dalam
penyusunan teori akuntansi dan keyakinan nilai dari praktik-praktik
akuntansi. Sasaran pengukuran adalah kinerja ekonomis perusahaan. Dengan
dasar pembahasan yang terfokus pada metodologi penelitian serta peran
logisnya dalam perumusan dan penyusunan teori akuntansi. Apa yang
ditekankan di sini adalah praktik akuntansi saat ini dapat diinterprestasikan
dengan lebih baik apabila kita memandang akuntabilitas sebagai tujuan
dasar.
Para pengajar akuntansi serta auditing menemukan perlunya
melengkapi peraturan dan deskripsi prosedur dengan penjelasan dan
pertimbangan. Oleh karena itu, perlu untuk mengatakan bahwa baik metode
praktik maupun penjelasan teori merupakan turunan induktif dari
sejumlah pengalaman.
Penelitian yang dilakukan oleh Gordon dan Watts and Zimmerman
dikelompokan sebagai paradigma anthropological/inductive. Kedua
penelitian tersebut berpendapat bahwa manajemen akan memilih aturan
akuntansi yang cenderung meratakan laba dan tingkat pertumbuhan laba.
Teori Gordon tentang perataan laba (income smoothing) adalah sebagai
berikut:
“Ada satu definisi profit yang benar dalam istilah akuntansi. Profit
merupakan peningkatan bersih dalam tingkat kesejahteraan.
“Loss” merupakan penurunan bersih dalam tingkat kesejahteraan.”
Teori-teori
Teori yang muncul dari paradigma true laba/deductive menyajikan altematif
terhadap sistem akuntansi biaya historis. Secara umum, lima teori atau cabang
pemikiran dapat diidentifikasi:
1. Price-level adjusted (ataucurrent-purchasing-power) accounting.
2. Replacement-cost accounting.
3. Deprival-value accounting (Likuidasi).
4. Continuously contemporary(net-realizable-value) accounting.
5. Present-value accounting.
Masing-masing teori menyajikan altematif metode penilaian assets dan
penentuan laba yang dapat mengatasi akuntansi biaya historis.
Metode-metode
Para pengguna paradigma true-laba/deductive umumnya menggunakan
alasan analitis untuk membenarkan penyusunan teori akuntansi atau untuk
mempertahankan keunggulan suatu model tertentu dalam penilaian
assets/penentuan laba, selain akuntansi biaya-historis. Para pendukung
paradigma ini umumnya mengawali tujuan dan postulat lingkungan ke metode
yang spesifik.
Teori-teori
Dua bentuk teori dapat dimasukkan sebagai bagian paradigma decision-
usefulness/ decision-model yaitu;
a. Berhubungan dengan perbedaan bentuk model keputusan dan
pembuatan keputusan bisnis (seperti EOQ, PERT, linear programming,
penganggaran modal, beli vs lease, membuat atau membeli dan
sebagainya). Informasi yang diperlukan oleh sebagian besar model ini
dengan mudah dapat ditentukan.
b. Bentuk kedua berhubungan dengan perbedaan kejadian ekonomis
yang mungkin dapat mempengaruhi going concem (seperti kebangkrutan,
pengambil-alihan, merger, peringkat obligasi, dan sebagainya).
Metode-metode
Para pengguna paradigma cenderung untuk bergantung pada teknik empirik
untuk menentukan kemampuan prediktif dari elemen informasi yang terpilih.
Pendekatan yang umumnya digunakan adalah analisis diskriminan untuk
Teori-teori
Hubungan antara perilaku pasar secara keseluruhan dengan variabel
akuntansi didasarkan pada teori efisiensi pasar modal. Menurut teori ini, pasar
akan dikatakan efisien jika: Harga pasar mencerminkan secara penuh seluruh
informasi yang tersedia untuk umum. Dari sudut implikasinya harga pasar
tidak bias dan merespon secara cepat seluruh informasi baru.
Teori ini secara jelas menyatakan bahwa umumnya dalam kondisi pasar
efisien, abnormal retum yang dapat diperoleh dari pemanfaatan informasi
yang lebih luas dengan setiap pola perdagangan adalah nol. Perubahan dalam
kumpulan informasi yang tersedia secara otomatis akan menyebabkan
keseimbangan harga yang baru. Pada kenyataannya teori yang
menegaskan perilaku pasar meliputi: a) the efficient market model. b) the
efficient market hypothesis; c) the capital asset pricing model; d) the arbitrage
pricing theory; e) the equilibrium theory of option pricing.
Teori-teori
Sebagian besar penelitian yang berhubungan dengan paradigma decision-
usefulness/decision-maker/ individual-user meminjam dari disiplin ilmu yang
lain untuk mengembangkan teori akuntansi keperilakuan yang memadai.
Model-model
Para pengguna paradigma ini cenderung untuk menggunakan seluruh
metode yang disukai oleh para ahli keperilakuan-teknik pengamatan,
wawancara, dan kuesioner serta eksperimen merupakan metode yang banyak
digunakan. Hal ini juga merupakan awal yang baik untuk suatu proses
pengakuan.
Teori-teori
Paradigma information/economic memberikan gambaran mendalam tentang
“theory of teams”, yang dikembangkan oleh Marschak dan Radner. Apa
yang dihasilkan adalah teori normatif dari penilaian informasi. Fokus
paradigma information/economic adalah asumsi ekonomi tradisional yang
konsisten, yaitu perilaku pemilihan yang rasional.
Metode-metode
Para pengguna paradigma ini umumnya memanfaatkan alasan analitis dengan
dasar teori keputusan secara statistik dan teori proses pemilihan ekonomi.
Pendekatan ini memisahkan hubungan yang bersifat umum dan pengaruh
rencana altematif, kemudian menerapkan Boyesian-revision analysis dan
kriteria cost-benefit untuk menganalisis pertanyaan-pertanyaan tentang
kebijakan akuntansi. Asumsi utama pendekatan ini adalah rasionalitas.
D. Daftar Pustaka
1. Ahmed Riahi, Belkaoui.2011. Accounting Theory 5th ed. Jakarta: Salemba
Empat.
2. Suwardjono. 2014. Teori Akuntansi (Perekayasaan Pelaporan Keuangan)
Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE.
3. Ikhsan, Arfan & Suprasto, H.B. 2008. Teori Akuntansi & Riset
Multiparadigma Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu