Anda di halaman 1dari 20

PENGENALAN

PENELITIAN
AKUNTANSI
KEPRILAKUAN KELOMPOK 7 :

VIRA THEVANI WAGIMIN 18061104082

DELIA SILVIANA MAMANGKEY 18061104096


A. FISALFAT ILMU SEBAGAI AKAR
METODOLOGI PENELITIAN

Filsafat ilmu merupakan cabang dari filsafat yang


banyak digunakan sebagai batu pijakan dalam
mengembangkan ilmu. Filsafat yang merupakan
bagian dari efistemologi, secara spesifik mengkaji
hakekat ilmu (pengetahuan ilmiah). Filsafat ilmu
dapat berkembang kearah ilmu manapun, baik ilmu
agama, kedokteran, ekonomi, keuangan, bumi dan
antariksa, sastra, seni, budaya, masyarakat, fisika,
kimia, matematika dan lain-lain. Jika lebih
dispesifikasikan, peran filsafat tidak terlepas pada
pengembangan ilmu-ilmu social dan ilmu-ilmu alam
secara menyeluruh. Oleh karena itu, filsafat ilmu
merupakan jaringan cabang ilmu satu dengan yang
lainnya sehingga ilmu pengetahuan dapat ditelusuri
sampai keinduk filsafatnya.
Filsafat ilmu menurut Sumantri (1998) dapat dikelompokkan menjadi ontology, epistomologi, dan
aksiologi.

Epistemology
mempertanyakan
cara mendapat
pengetahuan,
sehingga dalam aksiologi
Ontology epistomologi akan mempertanyakan
mempertanyakan dibahas sarana untuk apa
hakekat ilmu atau untuk memperoleh pengetahuan
mempertanyakan pengetahuan, dan dimaksud
apa yang dikaji oleh penggunaan tata pergunakan.
pengetahuan itu. cara sampai dengan
diperolehnya
pengetahuan.
Suatu penjelasan dikatakan ilmiah jika memenuhi tiga
komponen berikut:

Memasukkan satu Mengandung prakondisi Memiliki satu pernyataan


atau lebih prinsip- yang biasanya diwujudkan yang menggambarkan
prinsip atau hukum dalam bentuk pernyataan- sesuatu yang dijelaskan
umum pernyataan hasil observasi
Di dalam filsafat, pengujian empiris dinyatakan dalam dua cara,
yaitu :

Dalam aliran positivis ada teori dan seperangkat Dalam pandangan popperian, karena pernyataan
pernyataan hasil observasi independen yang hasil observasi merupakan teori yang dependen
digunakan untuk membenarkan atau dan dapat dipalsukan, maka teori-teori ilmiah
memverifikasi kebenaraan teori tidak dapat di buktikan kebenarannya tetapi
memungkinkan untuk ditolak.
B. MENGAPA MEMPELAJARI METODOLOGI
PENELITIAN AKUNTANSI KEPRILAKUAN?

Istilah ilmu keprilakuan adalah penemuan yang relative


baru. Konsep tersebut begitu luasnya sehingga lebih
A
baik lingkup dan isinya digambarkan dari awal. Ilmu
keprilakuan mencakup bidang penelitian manapun yang
mempelajari, baik melalui metode ekperimentasi
maupun observasi, perilaku dan manusia dalam
lingkungan fisik dan social. Secara umum, lingkup dari
akuntansi keprilakuan dapat dibagi menjadi 3 bidang
besar : B
1. Pengaruh prilaku manusia berdasarkan desain,
konstruksi, dan penggunaan system akuntansi
2. Pengaruh system akuntansi terhadap prilaku
manusia
3. Metodologi untuk memprediksi dan strategi untuk
mengubah prilaku manusia C
Mempelajari metodologi penelitiaan akuntansi keprilakuan memberikan kita pengetahuan maupun
kemampuan yang kita butuhkan dalam :

Memahami dan
mengukur dampak Memengaruhi pendapat
proses bisnis pada orang- dan prilaku untuk
orang dan kinerja memastikan keberhasilan
Mengukur dan implementasi kebijakan
perusahaan
melaporakan perilaku dan perusahaan.
pendapat yang relevan
terhadap perencanaan
strategis
Pengamatan terhadap fakta, identifikasi masalah dan usaha untuk menjawab masalah dengan menggunakan
pengetahuan-pengetahuan merupakan esensi dari kegiatan penelitian. Oleh Karena itu, penelitian dapat kita
katakan sebagai suatu hal yang sistematis.
C. ISTILAH PENELITIAN AKUNTANSI
KEPRILAKUAN
Istilah “penelitian” yang digunakan dalam akuntansi keprilakuan secara
substansial tidaklah berbeda dengan istilah-istilah penelitian yang umum
digunakan para peneliti diberbagai bidang lainnya. Pada prinsipnya, istilah
tersebut hanya digunakan untuk menjelaskan dan memberikan gambaran
umum tentang apa yang dimaksud dengan pengertian “ penelitian “.

Berbagai definisi yang menjelaskan apa yang disebut dengan


istilah “penelitian”, antara lain adalah: “penelitian merupakan
penyelidikan yang sistematis, terkontrol, empiris, dan kritis
tentang fenomena-fenomena alami, dengan dipandu oleh teori
dan hipotesis-hipotesis tentang hubungan yang dianggap
terdapat diantara fenomena-fenomena itu”. Pendapat lain dari
Buckley mengatakan “ penelitian merupakan suatu penyelidikan
yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan.
D. MOTIVASI DAN TUJUAN PENELITIAN
AKUNTANSI KEPRILAKUAN

Pada berbagai literature, dijelaskan bahwa motivasi


dan tujuan penelitian secara umum pada dasarnya
Motivasi merupakan sesuatu yang
sama, yakni bahwa penelitian pada prinsipnya
timbul dari dalam diri seseorang untuk
ditimbulkan oleh dua sisi yang saling terkait. Disatu
mencapai tujuan yang dia inginkan.
sisi penelitian merupakan refleksi dari keinginan
Motivasi seseorang melakukan
proaktif manusia untuk meningkatkan
penelitian boleh jadi merupakan
pengetahuannya mengenai sesuatu. Pada sisi lain
keinginan yang timbul dari dalam dirinya
kegiatan tersebut didorong oleh keinginan reaktif
untuk memecahkan berbagai masalah
manusia untuk menjawab pertanyaan atau
maupun persoalan yang ada
memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
E. MANFAAT DAN PENTINGNYA
PENELITIAN AKUNTANSI
KEPRILAKUAN
Manfaat penelitian mengungkapkan harapan tentang
apa saja hasil/kontribusi/sumbangan yang dapat
diperoleh dari penelitian tersebut dan yang mungkin 3. Untuk meninjau dengan
dapat menjadi pertimbangan bagi pihak-pihak terkait. membandingkan dan
Dalam penelitian akuntansi keprilakuan, ada beberapa membedakan kegiatan
pernyataan tentang manfaat dan pentingnya penelitian melalui sub bidang
penelitian dibidang ini, antara lain : akuntansi, seperti, akuntansi
keuangan, pengauditan,
akuntansi manajemen,
system akuntansi informasi,
pasar modal maupun
perpajakan.

1. Memberikan
gambaran state of the 2. Membantu dalam
art, terhadap minat mengidentifikasi gap
khusus dalam bidang penelitian
baru yang ingin
diperkenalkan
F. PELUANG PENELITIAN DI
LINGKUNGAN AKUNTANSI
Berikut ini merupakan KEPRILAKUAN
penjelasan tentang peluang penelitian akuntansi keprilakuan dari berbagai
subbidang akuntansi.

55 45
% %
2. Akuntansi keuangan
1. Audit Beberapa publikasi menunjukkan bahwa
Penelitian audit menyarankan suatu penelitian akuntansi keprilakuan dalam
hubungan yang kompleks antara bidang akuntansi keuangan jumlahnya
pengalaman dan kinerja yang belum terbatas sehingga sulit untuk
dipahami dengan baik. Pengalaman diidentifikasi. Karena pemakai informasi
memainkan peran penting dalam orientasi keuangan membuat keputusan secara
kognitif penelitian akuntansi keprilakuan. individual dalam kelompok-kelompok
Dalam hal ini, pengalaman merupakan kecil, penelitian akuntansi keprilakuan
ekspektasi yang berhubungan dengan dapat membuat suatu kontribusi
keahlian kerja. penting pada bagian ini.
Akuntansi manajemen
Analisis ini pada awalnya menunjukkan bahwa penelitian akuntansi
keprilakuan dalam bidang akuntansi manajemen merupakan pertimbangan
yang lebih luas dibandingkan penelitian yang sama dalam akuntansi
keuangan, dan memungkinkan pencerminan tradisi lama yang berbeda
dari penelitian akuntansi keprilakuan dalam bidang audit.
3
Sistem Informasi Akuntansi
Keterbatasan Penelitian akuntansi keperilakuan dalam
bidang system informasi akuntansi adalah kesulitan untuk
membuat generalisasi, meskipun berdasarkan pada studi
system akuntansi yang lebih awal sekalipun. Adalah jelas 4
bahwa desain system memengaruhi penggunaaan
informasi.
Perpajakan
Penelitian akuntansi keprilakuan dalam bidang perpajakan
telah memfokuskan diri pada kepatuhan pajak dengan
melakukan pengujian variabel psikologi dan lingkungan. 5
Bermacam-macam variabel yang diuji, sering dengan hasil
campuran, menyarankan bahwa prilaku kepatuhan pajak
adalah hasil yang kompleks.
H. KLASIFIKASI JENIS PENELITIAN AKUNTANSI
KEPRILAKUAN
Jenis penelitian ini dikelompokkan ke dalam dua jenis, yaitu penelitian dasar dan
penelitian terapan

1. Penelitian Dasar
Penelitian dasar biasa juga disebut dengan penelitian murni. Jenis penelitian ini merupakan pencarian
terhadap sesuatu karena terdapat perhatian dan keingintahuan terhadap hasil suatu kegiatan.
Penelitian dasar terdiri dari pemilihan sebuah masalah khas dari sumber mana saja, dan secara hati-
hati memecahkan masalah tersebut tanpa memikirkan kehendak social atau ekonomi maupun
masyarakat. Penelitian dasar dikerjakan tanpa memikirkan ujung praktis atau titik terapan. Hasil dari
penelitian dasar adalah pengetahuan umum dan pengertianpengertian tentang alam serta hukum-
hukumnya.

2. Penelitian terapan
Penelitian terapan merupakan penyelidikan yang secara hati-hati, sistematik dan berkesinambungan
terhadap suatu masalah dengan tujuan supaya digunakan dengan segera untuk keperluan tertentu.
Hasil penelitian tidak perlu sebagai suatu penemuan baru, tetapi merupakan penerapan baru dari
penelitian yang telah ada.
Terdapat lima langkah dalam melaksanakan penelitian terapan. Kelima langkah tersebut adalah
sebagai berikut :
Pemecahannya dipertahankan
dan menempatkannya dalam
Sesuatu yang sedang Biasanya dilakukan suatu kesatuan sehingga ia
diperlukan, dipelajari, diukur pemecahan dalam menjadi bagian yang
dan diteliti kelemahannya laboratorium permanen dari suatu system.

Step 1 Step 3 Step 5

Step 2 Step 4
Selanjutnya dilakukan
Satu dari kelemahan-kelemahan
yang diperoleh, dipilih untuk modifikasi sehingga
penelitian penyelesaian dapat dilakukan
untuk diterapkan
I. LANGKAH DALAM MEMBUAT PENELITIAN AKUNTANSI
KEPRILAKUAN YANG BAIK

Penelitian yang baik tergantung pada data. Data merupakan factor penting dalam
melakukan penelitian. Tanpa adanya data, maka penelitian tidak dapat dilanjutkan. Oleh
karena itu, perlu ada jaminan yang lebih baik mengenai data yang diinput Setiap peneliti
selalu menginginkan hasil penelitian yang dilakukannya baik dan dapat memberikan
manfaat. Untuk mampu membuat penelitian yang baik, terdapat beberapa langkah yang
harus diperhatikan dan diikuti oleh peneliti, antara lain :

1. Kejelasan tujuan penelitian Pada konteks kejelasan tujuan penelitian, masalah yang dilibatkan
atau keputusan yang diambil seharusnya didefinisikan secara jelas dan menggambarkan
ketajaman dan kejelasan istilah-istilah. Menghasilkan tulisan yang bernilai sebagaimana
keputusan yang diambil dari para peneliti yang mungkin merupakan orang yang sama.
2. Menggambarkan proses 3. Mencerminkan 4. Penerapan standar 5. Menjelaskan
penelitian secara rinci Pada perencanaan desain etika yang tinggi Masalah keterbatasan penelitian
bagian ini perlu penelitian Pada konteks etika merupakan suatu Laporan penelitian
diungkapkan bahwa desain penelitian, desain hal yang sangat urgen seharusnya menjelaskan
prosedur penelitian yang harus direncanakan secara ketika kita melakukan kelebihan, kekurangan
digunakan harus dijelaskan hati-hati untuk penelitian. Dalam dalam desain procedural
secara rinci apakah menghasilkan kesimpulan meneliti, penelitian dan estimasi yang
penelitian yang sedang subyektif mungkin. Ketika adakalanya tidak mencerminkan temuan.
dilakukan merupakan pengambilan sample dan independen dan syarat Terdapat beberapa desain
penelitian reduksi, replikasi populasi . laporan dengan kepentingan penelitian yang sempurna.
atau merupakan penelitian seharusnya memasukkan tersendiri dalam Beberapa yang tidak
ekstensi dari penelitian bukti yang berkaitan penelitian tersebut. sempurna mempunyai
sebelumnya. dengan tingkat sample sedikit pengaruh terhadap
yang refresentatif. validitas dan reabilitas data,
yang lainnya tidak valid
secara keseluruhan.
6. Kesesuaian analisis untuk
kebutuhan pengambilan keputusan
Kesesuaian analisa data merupakan
hal yang paling sulit dalam tahap 8. Menarik kesimpulan secara
penelitian. Validitas dan reliabilitas obyektif Kesimpulan harus
data seharusnya diperiksa secara menggunakan penalaran logis dan
hati-hati. Data harus diklasifikasikan obyektif atau tidak memihak.
dengan cara-cara yang menunjukkan Kesimpulan harus menggambarkan
kejelasan temuan yang dapat keterbatasan penelitian, implikasi
disimpulkan. Ketika metode statistic dan penerapannya secara
digunakan. menyeluruh.

7. Menghasilkan temuan yang


dapat digeneralisasi Penelitian
9. Mencerminkan pengalaman
ilmiah juga mengharuskan
peneliti Kepercayaan yang
temuannya mempunyai
paling besar dari sebuah
kemampuan untuk dapat
penelitian adalah
digeneralisasi, maksudnya bahwa
mencerminkan pengalaman
temuan penelitian dapat
peneliti, memiliki reputasi yang
diterapkan pada lingkup yang
baik dibidang penelitian, dan
lebih luas.
mempunyai integritas.
J. PENGGUNAAN METODE ILMIAH

Metode ilmiah merupakan prosedur atau cara-cara tertentu yang digunakan untuk
memperoleh pengetahuan. Metode ilmiah dapat juga dikatakan suatu pengejaran terhadap
kebenaran-kebenaran yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis. Karena ideal dari
ilmu adalah untuk memperoleh interelasi yang sistematis dari fakta-fakta, maka metode
ilmiah berkehendak untuk mencari jawaban tentang fakta-fakta tersebut. Almack (1930)
mengatakan metode ilmiah adalah cara menetapkan prinsip-prinsip logis terhadap
penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran.sedangkan Ostle menambahkan bahwa
metode ilmiah adalah pengejaran terhadap sesuatu untuk memperoleh suatu interelasi.
K. PENDEKATAN PENELITIAN AKUNTANSI KEPRILAKUAN
MULTIPARADIGMA
1. Paradigma fungsionalis sering disebut dengan fungsional structural. Atau kontijensi rasional. Pardigma
ini disebut juga dengan paradigma utama.
2. Paradigma interpretif Paradigma ini juga disebut dengan interaksionis subyektif. Pendekatan alternatif
ini berasal dari filsuf jerman yang yang menitik beratkan pada peranan bahasa, interpretasi, dan
pemahaman dalam ilmu sosial.
3. Paradigma Strukturalisme Radikal Pendekatan ini memfokuskan pada konflik mendasar sebagai dasar
dari produk hubungan kelas dan struktur pengendalian serta memperlakukan dunia sosial sebagai
obyek eksternal dan memiliki hubungan yang terpisah dari manusia tertentu.
4. Paradigma Humanis Radikal Penelitian-penelitian yang diklasifikasikan dalam paradigma in jika
didasarkan pada teori kritis dari Frankfurt Schools dan Habermas. Pendekatan kritis Habernas melihat
bahwa obyek studi sebagai suatu interaksi sosial yang disebut dengan kehidupan dunia yang diartikan
sebagai interaksi berdasarkan pada kepentingan kebutuhan yang melekat pada diri manusia dan
membantu untuk pencapaian ke arah saling memahami.
5. Paradigma Postmodern Paradigma ini menjadi suatu wacana sosial yang sedang muncul dan
meletakkan dirinya diluar paradigma modern.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai