Anda di halaman 1dari 19

METODOLOGI

PENELITIAN
PARADIGMA PENELITIAN DAN
PERENCANAAN
SUMBER ILMU, DAN PROSES
PRODI S1-PWK, FT
BERFIKIR
Kuliah ke: 2
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
TUGAS INDIVIDU DLM KELOMPOK:
Jelaskan apa yang dimaksud dengan
1. Metodologi Penelitian (secara Umum),
dijelaskan rinci sehingga Sdr. Faham per
makna kata dan keseluruhan makna
2. Perencanaan Wilayah dan Kota, dijelaskan
secara rinci, sehingga faham tentang subtansi
yang dapat dipelajari tentang PWK
3. Keterkaitan antara Metodologi penelitian
dengan perencanaan, persamaan dan
perbedaannya
Tulisan rujukan (sumber bacaannya) dan berikan
contohnya, buat gambar bagan.
PARADIGMA & PENDEKATAN
PENELITIAN?
Paradigma penelitian  cara pandang,
hinking about Researchkeyakinan, kesepakatan peneliti mengenai 
cara focus permasalahan yang harus
dipahami dan dikaji, melalui pemahaman
tentang ontology (membahas apa yang ingin
diketahui dalam penelitian) dan
epistemology (menanyakan bagaimana hal
tsb bisa diketahui), agar kita mampu
menentukan masalah penelitian dan
bagaimana memperoleh pengatahuan terkait
apa yang akan diteliti dan datanya (Thomas
Kuhn, 1962); metodologi (mencari cara
untuk mengetahui tentang sesuatu)
Ontologi dan epistemology membantu kita menentukan cara pandang
terhadap masalah penelitian dan bagaimana memperoleh pengetahuan
dan/atau data tsb. Metodologi merupakan strategi yang akan digunakan
untuk mendapatkan jawaban permasalahan melalui data penelitian
PARADIGMA & PENDEKATAN PENELITIAN
Berdasarkan tiga klasifikasi tersebut, Egon G. Guba (1990) mencatat ada
lima paradigma penelitian, yaitu: (1) positivisme, (2) konstruktivisme,
(3) pragmatisme, (4) subjektivisme, dan (5) kritis. 
1. Positivisme  mempercayai bahwa realitas dan kebenaran dari
suatu fenomena bersifat tunggal. Realitas tsb dpt diukur
menggunakan instrumen yang valid dan reliabel. Karena itu,
penelitian positivistik biasanya menggunakan pendekatan kuantitatif.
2. Konstruktivisme, sebaliknya menganggap bahwa tidak ada realitas
ataupun kebenaran tunggal. Realitas sosial diinterpretasikan oleh
individu maupun kelompok, sehingga hasil yang didapat akan
beragam. Penelitian konstruktivistik umumnya memakai pendekatan
kualitatif
PARADIGMA & PENDEKATAN PENELITIAN
3. Pragmatisme memercayai bahwa realitas tidaklah bersifat tetap
karena terus-menerus dinegosiasikan, diperdebatkan, dan
diinterpretasi. Paradigma ini dapat dikatakan merupakan gabungan
dari pandangan positivisme dan konstruktivisme. Biasanya,
penelitian jenis ini menggunakan pendekatan gabungan kualitatif
dan kuantitatif.
4. Subjektivisme beranggapan bahwa realitas adalah apa yang diyakini
oleh peneliti sebagai kenyataan. Karena itu, pandangan dan
interpretasi peneliti dianggap penting dalam penelitian. Paradigma
subjektivisme umumnya digunakan dalam metode analisis wacana,
arkeologis, genealogis, dan dekonstruktivisme.
5. Kritis meyakini bahwa realitas sosial merupakan suatu sistem yang
dikonstruksi dan berada di bawah sekelompok pihak yang berkuasa.
Jenis-jenis penelitian yang mengadopsi paradigma ini di antaranya
adalah analisis wacana kritis, kritik ideologi, hingga etnografi kritis.
PARADIGMA & PENDEKATAN
PERENCANAAN (1)
What is Planning  Perencanaan adalah penentuan tujuan yang akan
dicapai dilakukan, bagaimana, bilamana,dan oleh
siapa
 Merupakan ekspresi geografis yang merupakan cermin lingkup
kebijakan yang dibuat masyarakat terkait dengan ekonomi, sosial dan
kebudayaan.
 Suatu proses pemanfaatan sumberdaya (SDA & SDM) secara optimal
utk memenuhi kebutuhan dan tujuan/cita2 masa depan yang lebih baik
dengan Teori
Ragam menggunakan metode dan teknik2 tetentu.
prencanaan
Theory of Planning. Teori ini menekankan pada proses perencanaan dan teori
prosedural. Contoh dari teori ini adalah rational comprehensive planning.
Theory in Planning. Teori ini menerangkan penggunaan teori-teori lain untuk
perencanaan dan substansi teori yang membentuk teori tersebut. Contohnya
land use planning dan standard-standar dalam perencanaan.
Theory for Planning. Teori ini menjelaskan manfaat atau kegunaan perencanaan,
misalnya advocacy, empowerment. Teori ini memiliki kecenderungan
mengkritisi perencanaan yang ada.
PARADIGMA & PENDEKATAN
PERENCANAAN (2)
1. Theosentris. Theosentris adalah suatu paham yang melahirkan suatu
pemerintahan teokrasi, yang menggabungkan antara dogma-dogma agama
dan kekuasaan dimana masyarakat diatur dan diperintah oleh raja-raja
melalui suatu sistem yang bersifat militer, yang didampingi oleh ahli agama
atau pendeta. Pada paradigma perencanaan ini, fungsi perencanaan harus
menunjang kekuatan monarki, serta memberikan tekanan pada kepentingan
penguasa, birokrat, militer dan penguasa keagamaan. Contoh hasil
perencanaan jenis ini adalah Kota Jogja secara kosmologi, dan Hasta kosala-
kosali secara mitologi.
2. Positivism. Perencanaan jenis ini hanya percaya pada perihal yang nyata,
tidak khayal, menolak metafisika dan teologi. Perencanaan harus bermanfaat
dan diarahkan pada pencapaian kemajuan, pasti, jelas dan tepat, serta menuju
kearah penataan dan penertiban. Pembangunan dan kemajuan ditandai oleh
dominasi kerja ilmu pengetahuan modern atau ilmu-ilmu positif. Fungsi
perencanaan ini adalah memastikan bahwa perencanaan memiliki kapasitas
rekayasa sosial, memiliki citra pasti, memiliki cetak biru (blueprint) dari
suatu badan perencanaan, program-program pasti dilaksanakan di lapangan
tanpa perubahan, bersifat lebih kearah pekerjaan keteknikan (engineering),
penerapan standard-standard teknis, pendekatan master plan, dan land use.
Contoh hasil perencanaan jenis ini adalah landuse planning sebagai bentuk
PARADIGMA & PENDEKATAN
PERENCANAAN (3)
3. Utopianism. Utopianism adalah suatu paham yang bertujuan
mengembangkan nilai-nilai esensial kemanusiaan dan lingkungan yang telah
terabaikan oleh sistem industri dan birokrasi, untuk dibawa ke suatu masa
depan yang ideal (lingkungan sosial dan fisik). Fungsi perencanaan jenis ini
adalah untuk mempertahankan atau mengembalikan kesinambungan searah
dan lembaga-lembaga kota yang telah dihancurkan untuk kepentingan
ekonomi profit, dikaitkan kembali dengan nilai-nilai lingkungan perdesaan
(udara bersih, open spaces, pohon-pohon). Contoh hasil perencanaan jenis ini
adalah perencanaan kota baru, garden city, dll sebagai bentuk idealisme serta
utopianisme.
4. Rasionalism. Rasionalisme adalah sumber pengetahuan yang dapat dipercaya
adalah akal (rasio) dan pengalaman (empiris) berfungsi meneguhkan
pengetahuan yang diperoleh oleh akal. Fungsi planning disini merupakan
suatu aktivitas publik, masyarakat memutuskan dan mengontrol
pembangunannya sendiri dengan cara rasional. Esensi planning dalam
paradigma ini adalah rasionalitas atau penerapan akal sehat, mengarah pada
cara kerja ilmiah, memiliki citra pasti dan menyeluruh, program-program
disusun untuk dievaluasi dan memberikan peluang bagi adanya tindakan
pemecahan masalah (problem solving). Contoh hasil paradigma perencanaan
jenis ini adalah Repelita atau Repelitada, Pembagain wilayah, dan SWP. Jenis
perencanaan ini menganut paham-paham seperti rasional komprehensif,
PARADIGMA & PENDEKATAN
PERENCANAAN (4)
4. Pragmatisme  perubahan bukan dituntun oleh pikiran-pikiran yang datang
dari luar, melainkan oleh pengalaman empiris langsung dimana kebenaran
adalah sesuatu yang membuktikan dirinya benar melalui pengalaman praktis
(bermanfaat). Sesuatu yang tidak bermanfaat bagi kehidupan praktis, tidak
memiliki kekuatan kebenaran. Paradigma ini muncul karena adanya
kejenuhan2 terhadap teori planning yang telah mapan dan sering disebut
sebagai pendekatan anti teori atau anti planning. Fungsi pragmatisme 
menekankan pd incrementalism yg didasarkan pada market decision-making,
pemb. Diserah-kan sepenuhnya pd mekanisme pasar tanpa intervensi jauh
dari pemerintah, dan yang penting adalah melakukan aksi atau kegiatan nyata
(getting things done). Contoh perencanaan ini adalah Kawasan Bisnis
(swasta) dan Housing Estate.
5.Fenomenologi  memberi perhatian pd perihal yg nampak, terlihat pd
dirinya sendiri. Pengamatan bertujuan menemukan “hakekat” dg
menghubungkan kesadaran subyek dg obyek dan menolak bentuk2
konformitas. Realitas itu relatif, hanya dpt dipahami melalui agregat individu.
Fungsi perenc. ini adalah ketidak percayaan pada "comprehensive planning"
dan "positive planning" dan Planning hrs berorientasi pd kesejahteraan
masyarakat dan diarahkan pada tindakan nyata, bukan sebagai alat penguasa
dan pemilik modal. Di sini planning harus responsif dan mendukung
terbentuknya konsensus2 baru atas dasar pluralisme. Contoh hasil
FILSAFAT PENELITIAN: cara kerja pikiran untuk mengkaji, mencari,
menyelidiki, menemukan dan menghasilkan sesuatu dari hal yang bersifat abstrak menjadi pengetahuan dan
ilmu berupa konsep atau teori.
Filsafat Penelitian adalah : (1) pengetahuan dan penyelidikan dg akal budi mengenai hakikat segala yg ada,
sebab, asal, dan hukumnya; (2) teori yg mendasari alam pikiran atau suatu kegiatan; (3) ilmu yg berintikan
logika, estetika, metafisika, dan epistemologi; (4) falsafah/dasar pemikiran
Manusia mencari kebenaran
secara berulangkali (Re-Search) :
- What?
- Who?
Akal - When?
Nalar - Where?
- Why?, and
- How?
Ditemukan berbagai
pendekatan & cara mencari
kebenaran, al. melalui :
1. Panca indera;
Panca Indera 2. Penalaran akal;
3. Intuitif (qolbu/hati)
Sumber ilmu manusia:
- Panca Indera + alat bantu; Intuitif/ tergantung karakteristik
- Akal/nalar; Intuisi (qolbu) bidang ilmu yang dikaji.
- Intuitif; dan Kitab Suci (Q +
SOURCE OF SCIENCE & STYLE OF THINKING (1)
STYLE OF THINKING (1)
Authority and Postulate/dalil Self-Evident Truth
Tradition (kebenaran hsl sendiri)

Sumber
Common Sense Science
(akal sehat) Pengetahuan

Case Studies Personal


Experience
Myth and
Superstition
(Mitos & tahayul)
STYLE OF THINKING (2)

Rasionalisme

(pengandaian sementara/proposisi)
Postulational

Empirisisme
• Self-Evident • Scientific
Idealisme

(Asumsi)
Truth
• Method of Method
(adanya otoritas)
Authority

• Literary (Case Study)

• Untested Opinion

Eksistensialisme
ILMU, PENELITIAN, DAN KEBENARAN
- kewibawaan
- spekulasi
- uji-coba
- intuitif
Penelitian Ilmu - wahyu
- akal sehat
- kebetulan

(proses) (hasil)
NON ILMIAH
(hasil)

Penelitian Ilmu Kebenaran

(proses) (proses) (hasil)

ILMIAH
FAKTA DAN TEORI
meramalkan
Memperkecil
jangkauan
meringkaskan
Mermperjelas celah

FAKTA TEORI

menolong
memprakasai
menolak
menukar orientasi
mendefisikan kembali
memberi jalan mengubah

Fakta  produk dari pengamatan (realita) yang mempunyai arti


Teori  menjelaskan hubungan sistematis dalam suatu gejala (alam dan sosial),
menjelaskan hubungan antarvariabel yang sistematis dari fenomena
Fakta harus relevan dengan teori, karena itu fakta dan teori tidak pernah bertentangan
ILMU PENGETAHUAN DAN PROSES
BERFIKIR
ILMU PENGETAHUAN DAN PROSES
BERFIKIR
Ilmu Mencakup Lapangan Luas aspek kemajuan manusia
secara menyeluruh
Ilmu Pengetahuan Dirumuskan secara sistematik
melalui: pengamatan, percobaan,
yang terus menerus

Menghasilkan kebenaran yang


Maranon (1953) bersifat umum
TUGAS INDIVIDU DALAM
KELOMPOK
Jelaskan apa yang dimaksud dengan istilah-istilah
sebagai berikut: (Tulis sumber rujukan dan berikan
contoh-contohnya).
1.Ilmu (Science)
2.Pengetahuan (knowlege)
3.Ilmu Pengetahuan
4.Hubungan/kaitan Ilmu dengan penelitian
5.Hubungan/kaitan Pengetahuan dengan Penelitian
6.Hubungan/kaitan Ilmu Pengetahuan dengan
Penelitian
SEKIAN &
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai